KELOMPOK SUSU
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Praktikum dengan judul “Pemasarann Global Produk Susu Impor” ini
dengan tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Pemasaran Produk Agribisnis Global.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapatan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan
ini, terutama kepada :
1. Karlina Muhsin Tondi, S.P. M.P. Sebagai Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Mata Kuliah Pemasaran Produk Agribisnis Global.
2. Muh. Fahruddin Nurdin, S.P. M.P. Sebagai Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Mata Kuliah Pemasaran Produk Agribisnis Global.
Demikianlah semoga semua pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu penulis diberikan kebahagian dan rahmat oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Praktek Lapangan.......................................................... 4
II. LANDASAN TEORI
2.1 Jenis Susu Import........................................................................ 5
2.2 Pengertian Pemasaran.................................................................. 7
2.3 Saluran Pemasaran....................................................................... 8
2.4 Teori Perdagangan Internasional................................................. 9
2.5 Teori Impor.................................................................................. 9
2.6 Faktor-faktor Yang Memengaruhi Impor.................................... 10
III. PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Perusahaan...................................................................... 11
3.1.1 Sejaran PT. Fonterra Brands Indonesia.............................. 11
3.1.2 Sejarah PT. Kalbe Morinaga Indonesia............................. 12
3.2 Karakteristik Masuk Pasar Import............................................... 12
3.3 Saluran Pemasaran Produk Susu Import..................................... 13
3.4 Permasalahan Yang Dihadapi Susu Import................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Susu sapi merupakan produk peternakan yang dikenal luas oleh masyarakat.
Susu sapi menjadi bahan pangan yang pernting bagi pemenuhan kebutuhan gizi
masyarakat, meningkatkan kesehatan, kecerdasan dan pertumbuhan anak.
Sehingga, susu sapi menjadi suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi
(Farid, 2011).
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh kementerian pertanian Republik
Indonesia pada tahun 2019, konsumsi susu di Indonesia hingga tahun 2018 terus
mengalami peningkatan walaupun nilainya masih terbilang rendah. Pada tahun
2018 total konsumsi susu di Indonesia mencapai nilai sebesar 951.003 ton.
Namun peningkatan konsumsi susu tersebut tidak diiringi dengan peningkatan
produksinya. Total produksi susu di Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar
951.003 ton atau hanya mampu memenuhi 31,695 persen kebutuhan konsumsi
susu dalam negeri. Hal tersebut menyebabkan setiap tahunnya Indonesia
melakukan impor susu untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri (Gibran,
2022)
Impor susu digunakan untuk menutupi kesenjangan antara produksi dan
konsumsi susu dalam negeri, impor susu terus mengalami kenaikan. Secara
teotitis, impor terjadi karena adanya excess demand (kelebihan permintaan) di
negara importir. Impor memungkinkan suatu Negara mengkonsumsi lebih banyak
barang dibandingkan yang diproduksi dalam negeri dengan hadirnya produk dari
Negara lain. Perdagangan impor menjadi alternative untuk memenuhi kebutuhan
ketika produk tersebut tidak dapat dihasilkan suatu Negara, atau produksi tidak
mencukupi kebutuhan dalam negeri. Impor juga membuat harga di Negara
importir turu menyamai harga dunia (Benny, 2013)
1
Tabel 1. Tingkat harga susu segar (2022)
Harga bahan baku susu impor mengalami fluktuasi yang tinggi akhir-akhir
ini. Harga Skim Milk Powder per ton tahun 2019 sebesar US$ 3.118, tahun 2020
sebesar US$ 4.204,tahun 2021 turun menjadi US$ 2.200, dan pada tahun 2022
turun menjadi US$ 1.625. diprediksikan di tahun-tahun mendatang harga akan
meningkat kembali. Untuk masa mendatang, permintaan akan susu segar maupun
produk turunannya diperkirakan terus meningkat seirama dengan pertambahan
populasi, pertumbuhan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, kesadaran gizi dan
perubahan gaya hidup.
2
Tabel 3. Jumlah impor susu indonesia & jumlah konsumsi susu impor
Tahun Jumlah Impor Indonesia (ton) Jumlah Konsumsi (ton)
2018 162 ribu ton 161 ribu ton
2019 188 ribu ton 187 ribu ton
2020 197 ribu ton 196 ribu ton
2021 199 ribu ton 197 ribu ton
2022 205 ribu ton 204 ribu ton
Sumber: Peternakan Dalam Angka, BPS 2022
Sejak tahun 2018 hingga 2022, total konsumsi susu nonfat atau skim
domestik secara berurut adalah 161 ribu ton, 187 ribu ton, 196 ribu ton, 197 ribu
ton, dan 204 ribu ton. Angka tahun 2022 merupakan proyeksi USDA, yang
kemudian direvisi naik jadi 209 ribu ton. Tercatat, impor Indonesia sejak tahun
2018 hingga 2022 adalah 162 ribu ton, 188 ribu ton, 197 ribu ton, dan diprediksi
naik jadi 199 ribu ton. Angka untuk tahun 2022 juga direvisi naik jadi 205 ribu
ton.
3
Produksi susu nasional sebanyak 997.350 ton dari 584.582 ekor sapi perah,
dan permintaan susu sebesar 4.406.940 ton (Peternakan Dalam Angka; BPS
2022). Importasi masih diperlukan karena tingkat produksi susu segar dalam
negeri, yang sekaligus sebagai bahan utama produk turunan susu lainnya, tidak
mencukupi. Dapat dilihat pada gambar 1 bahwa Amerika, Uni Eropa dan New
Zealand adalah tiga negara pensuplai utama produk susu import bagi Indonesia.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Susu Anchor
5
Anchor Full Cream Milk Powder dapat dikonsumsi semua anggota keluarga
dan tersedia dalam variasi ukuran 200 gr, 400 gr, dan 800 gr dengan kisaran harga
antara Rp 24 tibu – 85 ribu.
2. Susu Morinaga
Susu produk Morinaga diformulasikan khusus untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang Si Kecil. Produk susu morinaga tersedia dalam berbagai varian
rasa dan bentuk. Tentunya, rasa dan jenis dari produk susu ini bisa disesuaikan
dengan selera Si Kecil.
Dalam susu formula seperti Morinaga Chil-Kid sendiri terkandung adalah
FOS dan GOS, omega 3 dan omega 6, prebiotik dan beta karotene. Mengandung
Kalsium, Protein, AA&DHA, Mengandung Protein Susu Enzimatik, Membantu
pertumbuhan anak, Penuh vitamin dan mineral, dan Membantu tumbuh kembang
anak serta Rasa yang nikmat
Susu kualitas Jepang mengandung nutrisi baik untuk dukung daya tahan dan
kebutuhan nutrisi harian Anak, yaitu serat pangan Inulin, Vitamin A, C, E, Zink,
dilengkapi Minyak Ikan, Omega 3 & 6, dan Kolin, serta Tinggi Kalsium +
Vitamin D, Sumber 14 Vitamin dan 9 Mineral.
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh mamae
(kambing) pada binatang mamalia betina yang sehat tanpa dibubuhi dan dikurangi
bahan tertentu. Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru
dilahirkan karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim,
gas, serta vitamin A, C, dan D dalam jumlah memadai (Dewayani, 2015).
Wulandari (2019), mengemukakan bahwa warna air susu berkisar dari
putih kebiruan hingga kuning keemasan. Hal tersebut dipengaruhi oleh lemak,
kalsium, dan kasein. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa,
sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat, dan garam-garam mineral lainnya.
Menurut Buckle et all (2009; 273-277), bahwa komposisi susu terdiri dari air
(87,9%), lactose (4,60%), vitamin, enzim, gas, dan mineral serta bahan kering
(12,1%), bahan kering yang terdiri dari lemak (3,45%), dan bahan kering tanpa
lemak (8,65%), bahan kering tanpa lemak terdiri dari protein (3,20%), kasein
(2,70%, dan albumin (0,50%).
6
Susu sapi memliki kandungan lemak dan protein yang tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah dibandingkan dengan ternak lainnya (Kerbau, zebu,
kambing, domba). Adapun hasil maksimum dalam produksi susu akan dicapai
ketika sapi perah berumur 8-10 tahun dan produksi susu akan meningkat ketika
musim hujan dimana pakan tersedia lebih banyak (Nugraheni, 2013)
2.2 Pengertian Pemasaran
7
keamanan; kebutuhan social akan kebersamaan dan perhatian; dan
kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri
2. Keinginan.
Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan
kepribadian seseorang. Keinginan terbentuk oleh masyarakat dan
dipaparkan dalam bentuk objek yang bias memuaskan kebutuhan.
3. Permintaan
Keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Mengingat dari keinginan
dan sumber dayanya, manusia menuntut manfaat produk yang memberi
tambahan nilai dan kepuasan yang paling tinggi.
Purcell (1979) mengemukakan bahwa pemasaran produk pertanian
bertujuan menganalisis berbagai aktivitas bisnis yang terjadi dalam komoditas
pertanian setelah. produsen primer hingga sampai ke konsumen akhir. Pada
kondisi ekonomi global saat ini, produk-produk pertanian yang dipasarkan tidak
hanya merupakan produk primer pertanian, tetapi juga produk setengah jadi atau
produk jadi dari pertanian.
8
2.4 Teori Perdagangan Internasional
9
efek sebaliknya, yaitu pengeluaran terhadap barang impor meningkat, ini berarti
pendapatan yang telah diterima telah dibelanjakan untuk membeli barang yang
diproduksi oleh negara-negara lain dan mengurangi pembelajaan terhadap barang-
barang dalam negeri (Sukirno, 2004).
Besarnya impor yang dilakukan suatu negara antara lain ditentukan oleh
kesanggupan barang-barang yang diproduksi di negara lain untuk bersaing dengan
barang-barang yang dihasilkan oleh suatu negara. Apabila barang-barang dari luar
negeri mutunya lebih baik, atau harganya lebih murah daripada barang-barang
yang sama yang dihasilkan di dalam negeri, maka akan terdapat kecenderungan
bahwa negara tersebut akan mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Namun kecenderungan ini bergantung pada kesanggupan penduduk negara itu
sendiri untuk memebayar impor tersebut. Hal ini berarti bahwa besaran impor
lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan daripada kemampuan barang luar
negeri untuk bersaing dengan barang produksi dalam negeri (Sukirno, 2004).
2.6 Faktor-faktor yang Memengaruhi Impor
Mankiw, dkk. (2012) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
impor, begitu pula dengan ekspor, yaitu:
1. Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar
negeri
2. Harga barang di dalam negeri dan luar negeri
3. Besarnya nilai tukar yang menentukan jumlah mata uang domestik yang
dibutuhkan untuk membeli mata uang asing.
4. Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri.
5. Biaya transportasi barang dari satu negara ke negara lain
6. Kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional.
10
BAB III
PEMBAHASAN
PT. Fonterra Brands Indonesia hadir di Indonesia pada tahun 1995 pada
awalnya perusahaan ini bernama PT. New Zeland Milk Indonesia, pada tahun
2004 perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Fonterra Brands Indonesia sampai
sekarang.
PT. Fonterra Brands Indonesia merupakan perusahaan susu multinasional
yang berbasis di Selandia Baru dimana Negara asalnya perusahaan ini bernama
Fonterra Co-operative Group, perusahaan ini merupakan salah satu pelaku bisnis
terdepan dalam industry susu yang beroperasi di lebih dari 40 negara dan produk
dari Fonterra Co-operative Group dikenal sebagai salah satu produk susu terbaik
diantara merk-merk susu lain di dunia.
Di Asia, produk terdepan dari Fonterra Co-operative Group seperti
CHESDALE, ANLENE, ANMUM, ANCHOR dan MAINLAND dikenal dengan
kebaikannya, kualitas dan keandalannya.
11
3.1.2. Sejarah PT. Kalbe Morinaga Indonesia
12
sanitasi yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang di Negara asal dan Negara
transit. Setelah itu harus dilengkapi dengan Persetujuan Impor (PI) yang
diterbitkan oleh kementrian perdagangan RI. Susu impor juga harus dilengkapi
sertifikat halal dari otoritas lembaga muslim dari Negara asal yang diakui oleh
MUI setelah dilengkapi sertifikat halal kemudian dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina untuk keperluan tindakan karantina.
3.3 Saluran Pemasaran Produk Susu Import
Segera dikonsumsi
Sifat Susu
Dibuat susu olahan
Produsen
Luar Negeri
Negara Pengimpor
- Pelanggan
- Agen
- Toserba Distributor
- Restoran TOSERBA
- Instansi
- Lembaga
pemasaran
Saluran pemasaran produk susu impor dimulai dari produsen luar negeri,
kemudian susu yang akan diekspor ke negara pengimpor terlebih dahulu di
pasteurisasi dan sterilisasi atau diolah dengan berbagain macam varian rasa. Susu
yang telah diolah oleh produsen luar negeri diimpor oleh negara yang
bersangkutan dan didistribusikan ke dalam negeri kepada pelanggan, toserba,
restoran, instansi dan lembaga pemasaran.
13
3.4 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Impor Susu
Permasalahan yang terjadi dalam mengimpor susu dimana mata uang yang
seringkali digunakan sebagai standar dalam pembayaran Internasional adalah
Dollar Amerika Serikat (US$). Amerika merupakan negara yang memiliki kondisi
perekonomian yang cenderung kuat dan stabil. Sehingga permasalahan yang di
hadapi dalam impor yaitu nilai tukar Rupiah yang terus tertekan dapat
menyebabkan terganggunya perekonomian nasional, dimana harga barang-barang
meningkat secara tajam, sehingga menyebabkan daya beli masyarakat dan
kegiatan industri ikut melemah. Adapun solusi yang harus dilakukan oleh
pengusaha lokal yang melakukan ekspor dan impor dalam mengatasi menurunnya
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yaitu dengan cara tidak lagi
menggunakan Dolar Amerika Serikat dalam setiap transaksi ekspor dan impor
dengan negara lain, selain AS. Jadi, misalnya pengusaha membeli produk atau
barang di Eropa, jangan pakai Dolar AS, tapi gunakan mata uang Euro. Dengan
cara seperti ini, perlahan-lahan pengusaha dapat mengurangi ketergantungannya
terhadap Dolar AS, sehingga efek penguatan Dolar akan sedikit ditekan
14
BAB IV
1.1 Kesimpulan
Saluran pemasaran produk susu impor dimulai dari produsen luar negeri,
kemudian susu yang akan diekspor ke negara pengimpor terlebih dahulu di
pasteurisasi dan sterilisasi atau diolah dengan berbagain macam varian rasa. Susu
yang telah diolah oleh produsen luar negeri diimpor oleh negara yang
bersangkutan dan didistribusikan ke dalam negeri kepada pelanggan, toserba,
restoran, instansi dan lembaga pemasaran
Permasalahan yang terjadi dalam mengimpor susu adalah nilai tukar Rupiah
yang terus tertekan dapat menyebabkan terganggunya perekonomian nasional,
dimana harga barang-barang meningkat secara tajam, sehingga menyebabkan
daya beli masyarakat dan kegiatan industri ikut melemah. Untuk mengatasi hal
tersebut, pengusaha lokal yang melakukan ekspor dan impor tidak lagi
menggunakan Dolar Amerika Serikat dalam setiap transaksi ekspor dan impor
dengan negara lain, selain AS yaitu dengan menggunakan mata uang negara lain
seperti mata uang Euro. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungannya
terhadap Dolar AS, sehingga efek penguatan Dolar akan sedikit ditekan
1.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
17