INTEGRASI BISNIS
Disusun oleh :
Kelompok 6 Q P1
Sinta Latifah Mawardi J1310201077
Bimo Ardian J1310201079
Ilham Taufik Munandar J1310201081
Fikri Rabbani Pratomo J1310201085
Esty Sri Widiastuti J1310202088
Abiyyu Nurhayyan Aiman J1310202090
4. Susun produk primer dan turunannya menjadi pohon produk (product tree)?
Catatan: Batang pohon (produk primer), cabang-cabang (produk2 turunan
pertama), ranting-ranting (produk2 turunan kedua)?
Jawab :
UBI JALAR
KUKUS
Candil
ubi
Bola
ubi Kue
kopon Lumpang
gg
U
UBI
GORENG
TEPUNG
B Bolu
Kukus
I
UBI GORENG
KRISPY
Butter
cake
J tepung
ubi jalar
A
UBI
GORENG L Donat
KEJU
ubi
A
R
5. Tandai yang sudah diusahakan menjadi bisnis di masyarakat, dan prospek untuk
bisnis mendatang?
Jawab :
Ubi jalar yang sudah diusahakan menjadi bisnis di masyarakat yaitu kue-kue ubi
tradisional dan goreng ubi. Prospek untuk ke depannya bisnis ubi jalar ini cukup
menjanjikan karena ubi jalar banyak ditemui di lingkungan sekitar dan harganya pun
terjangkau, sehingga bisnis ubi jalar ini membutuhkan modal kecil namun keuntungannya
banyak. Selain itu, saat ini juga sudah banyak inovasi-inovasi dari olahan ubi jalar agar
menarik para konsumen untuk mengkonsumsi olahan-olahan dari ubi jalar.
TUGAS 2 (KASUS)
Industri ayam ras merupakan suatu bisnis yang bermula dari usaha ternak (poultry
farm) hingga makanan yang siap saji di meja kita. Industri ayam ras dengan demikian
merupakan bisnis yang bersifat ”from farm to table business”. Pengelolaan industri ayam ras
yang ideal harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. Salah satu cara yang
diperlukan dalam pengembangan industri ayam ras di Indonesia secara komprehensif dan
terintegrasi adalah dengan menerapkan pendekatan integrasi vertikal dalam sistem agribisnis.
Dalam industri ini terdapat suatu keterpaduan yang kokoh dalam setiap upaya penciptaan
nilai tambah dan kegunaan (utilities), baik itu kegunaan bentuk (form), waktu (time), tempat
(pace) dan kepemilikan (ownership) dalam suatu sistem agribisnis mulai dari input, produksi,
pengolahan hasil, serta jasa pemasaran,
Integrasi vertikal dalam sistem agribisnis menunjukkan usaha yang
mengkombinasikan dua atau lebih tahapan dalam pemasaran industri ayam ras dalam suatu
pengelolaan (manajemen) tunggal (single ownership) atau sistem kontrak kemitraan.
Integrasi vertikal bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi,
transaksi, dan pemasaran, mengurangi resiko usaha dan pada akhirnya meningkatkan
keuntungan. Integrasi vertikal dapat berupa integrasi ke belakang (backward
integration) atau integrasi ke depan (forward integration) atau keduanya. Integrasi vertikal
dengan demikian hanya bisa terselenggara bila terdapat hubungan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung antar para pelaku bisnis dalam suatu sistem
agribisnis. Adanya integrasi vertikal akan menciptakan mekanisme kontrol yang baik karena
semua keputusan mulai dari hulu hingga hilir berada dalam satu organisasi/manajemen.
Bila integrasi vertikal dalam sistem agribisnis berjalan dengan baik minimal terdapat
tiga manfaat yang diperoleh yang antara lain, (1) kualitas produk yang dihasilkan akan
mampu dipertahankan konsistensinya, dikarenakan melalui integrasi vertikal mekanisme
kontrol mudah dilakukan. (2) mampu mengurangi biaya transaksi dan
tercapainya economies of scale, yakni volume produksi yang besar menyebabkan biaya
produksi per satuannya menjadi lebih rendah, sehingga mampu meningkatkan daya saing,
dan (3) lebih memudahkan untuk koordinasi dari hulu ke hilir dan efisien sehingga akan lebih
mudah dalam melakukan pengembangan bisnis dan standarisasi mutu produk dalam industri
ayam ras
1. Buat skematis integrasi vertikal SISTEM AGRIBISNIS pada industri ayam ras di
atas, dengan menggunakan analisis input-proses-output dan dilengkapi unsur
pendukung terkait?
Jawab :
Hulu (Backward)
Integrasi Hulu Integrasi Hulu
& Left Side & Right Side
Lingkage Lingkage
Input
Mempersiapkan lokasi dimana akan membuat kandang. Mengusahakan agar lokasi
kandang yang dipilih terletak cukup jauh dari pemukiman warga, agar tidak timbulnya
bau dari kotoran serta mencegah terjadinya keributan yang diakibatkan oleh ayam,
sehingga warga sekitar juga tidak akan terganggu. Pelu diperhatikan juga bahwa
lokasinya itu mudah dijangkau oleh alat transportasi khususnya motor agar proses
pengawasan dan pemeliharaanpun berlangsung dengan mudah.
Pemilihan bibit ayam (DOC) menjadi kunci kesuksesan dalam bisnis. Memilih
bibit haruslah yang sehat tanpa cacat sama sekali. Selain itu, bulu harus menutup rata
dengan pertumbuhan yang normal, serta berasal dari indukan unggul atau penjual yang
terpercaya.
Ciri-ciri anakan yang baik, yaitu:
• Bulu yang menutup dengan rata dan halus
• Tidak ada cacar pada tubuh
• Nafsu makan yang baik
• Ukuran badan normal dengan berat badan yang ideal
• Tidak ada feses atau kotoran pada bagian duburnya
Pemberian pakan. Pakan yang berkualitas adalah pakan yang mengandung protein,
karbohidrat, mineral, kalsium, serta vitamin untuk memenuhi kebutuhan sang ayam.
Untuk bahan makanan yang digunakan adalah dedak, bungkil kacang kedele, jagung,
tepung ikan dan lain – lain.
Proses
Pemeliharaan starter-grower-layer.
a. Periode stater adalah ayam umur 0 – 4 minggu (anak ayam)
b. Periode grower adalah ayam umur 4 – 16 minggu (masa pertumbuhan)
c. Periode layer adalah ayam umur 16 minggu – sampai akhir (masa produksi telur)
Pemberian pakan ayam petelur dapat diberikan 2 kali sehari pada pagi hari dan
sore. Kebutuhan pakan dalam 1 hari untuk 1 ekor ayam adalah 100 gram. Pembagian
dan waktu pemberian pakan ayam petelur
a. Jam 7.00 ( pagi) diberikan 30 % sampai 40 %
b. Jam 15.00 (sore) diberikan 60 % sampai 70 %
Pemberian pakan lebih banyak sore hari karena keinginan makan ayam lebih besar
pada jam tersebut. Usahakan juga pemberian pakan tepat waktu agar menghindari
ayam stres.
Kebersihan kandang merupakan salah satu hal penting yang harus didahulukan.
Ayam-ayam yang tinggal di dalam kandang bersih akan jauh dari stres, sehingga panen
telur pun tidak akan tertunda dan kita tidak akan kerugian. Pembersihan kandang dari
kotoran baiknya dilakukan setiap hari. Beberapa peternak ayam membangun kandang
di atas kolam ikan untuk menyiasati pembersihan sehingga lebih mudah. Kotoran
ayam akan jatuh langsung ke dalam kolam dan menjadi pangan ikan.
Bibit ayam yang kita rawat wajib diberi vaksin. Vaksinasi merupakan sarana
penambah nutrisi dan vitamin untuk ayam, sehingga mereka akan tumbuh lebih sehat.
Tidak hanya pemberian vaksin, pengecekan kesehatan ayam pun harus dilakukan
secara rutin.
Jika kamu menemukan ayam yang sakit, segera pisahkan dari kandang sebelum
penyakitnya menyebar pada bibit atau indukan ayam lainnya. Setelah dipisahkan,
berikan perawatan intensif, mulai dari pengobatan sampai pemberian vitamin serta
nutrisi yang mencukupi.
Output
Untuk proses pemotongan bisa dilakukan di tempat Industri rumah potong ayam.
Setelah ayam dipotong untuk selanjutnya ayam bisa didistribusikan ke pasar ataupun
dilakukan pengolahan lanjutan di industri pengolahan ayam. Disini ayam dapat diolah
untuk dijadikan nugget, sosis, dan lain sebagainya. Setelah ayam selesai diproses ayam
di packing dan kemudian didistribusikan ke pasar, swalayan, dan supermarket.
2. Jelaskan (a) kepemilikan tunggal, atau (b) kontrak kemitraan (catatan: pilih salah
satu) pada kasus di atas dapat meningkatkan mutu, efisiensi, dan nilai tambah
ekonomi?
Jawab :
Pada kasus di atas, yang dapat meningkatkan kualitas, efisiensi dan nilai tambah
ekonomi, yaitu dengan kontrak kemitraan. Kontrak kemitraan itu sendiri adalah suatu
strategi atau cara melakukan bisnis dari pihak yang bermitra untuk mencapai tujuan
keuntungan bersama. Strategi bisnis tersebut dilandasi prinsip saling membutuhkan dan
membesarkan.
Dalam sistem kontrak, pada umunya para peternak menyediakan tanah, kandang,
peralatan berusaha ternak dan tenaga kerja. Perusahaan menyediakan DOC, pakan, obat-
obatan dan bimbingan manajerial. Setelah ayam berumur sekitar 35 hari, ayam-ayam
tersebut siap di pasarkan. Para peternak mitra akan menerima harga sesuai dengan harga
kontrak. Paling tidak ada 3 model sistem kontrak.
Model pertama, peternak menerima harga tertertu per ekor ayam yang di
peliharanya. Dalam model ini, harga pasar tidak berpengaruh pada penerimaannya.
Model kedua, para peternak mitra menerima persentase tertentu dari total penerimaan
setelah dikurangi dengan biaya produksi. Dalam model pertama dan kedua, perusahaan
biasanya menentukan kualitas standar tertentu (a fixed performance standard). Dan
model ketiga, perusahaan menggunakan sistem “two part piece-rate tournament”. Dalam
model ini, peternak akan menerima bonus jika kualitas standarnya di atas rata-rata yang
ditentukan dan menerima pinalti jika kualitas ayam yang dihasilkan tidak sesuai dengan
standar.
Dalam penerapan sistem kontrak, permasalahan yang harus menjadi perhatian bagi
semua stakeholders industri ayam ras terutama dalam melakukan pemberdayaan peternak
rakyat. Permasalahan tersebut antara lain terdapat kecenderungan perusahaan lebih
berminat terhadap peternak yang relatif berskala besar sehingga dengan demikian
peternak kecil tidak dilibatkan dalam proses pengembangannya lebih lanjut. Untuk
meningkatkan efisiensi dalam berusaha ternak, para peternak rakyat skala kecil
disarankan untuk bergabung dalam kelompok pemeliharaan atau bergabung dalam usaha
bersama (koperasi). Kunci keberhasilan dalam sistem kontrak antara lain adalah adanya
saling kepercayaan (trust), keterbukaan dan adanya modal sosial (kelembagaan) yang
kuat diantara perusahaan dan para peternak mitranya.
Sumber :
Anonim. [Internet]. [diunduh pada 2021 Maret 7]. Tersedia pada :
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3967/5/Chapter%202.pdf