Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING DI

CV. MITRA TANI FARM CIAMPEA BOGOR

USULAN PENELITIAN

Oleh :
YANDI SUGIMA
24032115134

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2019
ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING DI
CV. MITRA TANI FARM CIAMPEA BOGOR

USULAN PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Garut

Oleh :
YANDI SUGIMA
24032115134

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2019
LEMBAR PENGESAHAAN

JUDUL : ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK


KAMBING DI CV. MITRA TANI FARM CIAMPEA
BOGOR

NAMA : YANDI SUIMA

NPM : 24032115134

PROGRAM STUDI : PETERNAKAN

Garut, Agustus 2019

Menyetujui dan Mengesahkan


Komisi Pembimbing

Dr. Ir. H. Tendi Kusmayadi., MP. Ervi Herawati, S.Pt., MS.


Ketua Anggota

Mengetahui:

Ketua Program Studi Peternakan Dekan Fakultas Pertanian


Fakultas Pertanian UNIGA Universitas Garut

Ir. Ibrahim Hadist, MS. Dr. Tintin Febrianti, SP., MP.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat karunia

serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana dengan menyusun usulan penelitian yang berjudul

”Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea

Bogor”. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

Usulan Penelitian ini, karena itu diharapkan adanya masukan yang sifatnya

membangun untuk perbaikan Usulan Penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Tendy Kusmayadi., MP., selaku pembimbing satu dalam

pembuatan usulan penelitian.

2. Ervi Herawati, S.Pt., MS., selaku pembimbing kedua dalam penyusunan

usulan penelitian ini.

3. Dr. Tintin Febrianti, SP., MP., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Garut.

4. Ir. Ibrahim Hadist, MS., selaku ketua Program Studi Peternakan Fakultas

Pertanian Universitas Garut.

5. Kepada seluruh keluarga tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan serta

memberi dukungan baik moril maupun materil.

6. Seluruh staf CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor Jawa Barat yang telah

menerima dan membantu untuk penyelesaian usulan penelitian ini.

7. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan baik material

maupun non material

i
Atas segala dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya

usulan penelitian ini penulis ucapkan terima kasih.

Garut, Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Bab Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang......................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................ 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1.5. Kerangka Pemikiran ................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

2.1. Deskripsi Kambing .................................................................. 7

2.2. Pendapatan Usaha Tani Ternak ............................................... 8

2.3. Struktur Biaya Produksi Usaha Tani Ternak ........................... 11

III. METODE PENELITIAN.............................................................. 13

3.1. Obyek Penelitian ..................................................................... 13

3.2. Metode Penelitian .................................................................... 13

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data................................................... 13

3.2.2. Variabel Penelitian ............................................................... 14

3.2.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 15

3.3. Analisis data ............................................................................ 15

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 18

iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................... 21

iv
DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Variabel Penelitian ................................................................................. 14

v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan dalam sektor peternakan di Indonesia bertujuan untuk

meningkatkan populasi ternak, meningkatkan produksi dan mutu hasil ternak agar

dapat memenuhi permintaan pasar. Salah satu jenis ternak sebagai produsen

daging guna memenuhi protein hewani di Indonesia adalah ternak kambing.

Ternak kambing merupakan komoditas peternakan yang sangat erat kaitannya

dengan kehidupan masyarakat di pedesaan dan umumnya dipelihara oleh petani

sebagai usaha sambilan, namun di sebuah perusahaan peternakan ternak kambing

dapat menjadi sumber penghasilan utama yang dapat menguntungkan bagi

perusahaan seperti perusahaan CV. Mitra Tani Farm.

Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang

memiliki manfaat yang sangat tinggi bagi manusia. Selain sebagai penghasil

daging, kambing juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai penghasil kulit, susu

dan kotoran sebagai bahan pupuk organik yang berkualitas tinggi. Ternak

kambing juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu dalam hal pemeliharaannya

yang cukup sederhana serta daging yang dihasilkan pada ternak kambing

tergolong rendah akan kolesterol dibandingkan dengan beberapa jenis ternak

lainnya sehingga banyak diminati oleh produsen ataupun konsumen. Meskipun

demikian, rata-rata kepemilikan ternak kambing masih rendah, karena sempitnya

lahan garapan yang dimiliki yaitu sekitar 0,22 hektar per orang (Badan Pusat

Statistik, 2018). Sehingga ini memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk

1
2

mengembangkan usaha dalam sektor peternakan khususnya pada peternakan

ternak kambing.

CV. Mitra Tani Farm adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam

sektor peternakan yang mengembangkan beberapa hewan ternak khususnya ternak

kambing. Pengembangan usaha lainnya yang dilakukan oleh Mitra Tani Farm

yaitu melakukan kemitraan dengan peternak kambing, domba, dan sapi. Hal ini

tercermin dalam misi pembangunan peternakan, antara lain menciptakan peluang

ekonomi untuk meningkatkan pendapatan, guna membantu menciptakan lapangan

kerja dan melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam pendukung

peternakan.

Pencapaian yang diraih oleh CV. Mitra Tani Farm sebagai perusahaan

peternakan yang berorientasi bisnis dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas

pendukung serta dikelola dengan baik oleh semua anggota keluarga yang

tergabung ke dalam perusahaan, tentunya tidak dapat tercapai dengan sendirinya.

Hal ini sejalan dengan Hendrayani dan Febrina (2009) bahwa semakin kecil

jumlah anggota keluarga maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga hasil yang diperoleh dapat digunakan

untuk meningkatkan skala usaha. Hal yang sama dari hasil penelitian Zuman, dkk

(2012), bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan peternak untuk mempertahankan peternakan. Semua itu pastinya

membutuhkan mental pengusaha, pengalaman, dan modal yang besar. Untuk itu,

salah satunya usaha ternak kambing yang dikelola oleh CV. Mitra Tani Farm

harus dapat menghasilkan benefit sehingga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan


3

untuk kesinambungan usaha dan akumulasi modal dalam jangka panjang, pada

gilirannya dapat membuka peluang kerja masyarakat sekitar dan berkontribusi

terhadap devisa negara. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan

pasar yang potensial bagi agribisnis peternakan (Daryanto, 2009).

Pengalaman selama pemasaran ternak kambing CV. Mitra Tani Farm telah

berhasil memasarkan ternak kambing kurang lebih selama 15 tahun yaitu sejak

tahun 2004 dimana CV. Mitra Tani Farm didirikan sampai sekarang, dengan

cakupan pemasaran kambing sampai ke luar daerah Bogor, seperti Jakarta,

tangerang, Depok, Bekasi dan luar kota lainya. Oleh karena itu, Penulis menjadi

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Pendapatan Usaha Ternak

Kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor”. Sehingga dapat diketahui

berapa besar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan CV. Mitra Tani Farm

dalam satu periode penjualan.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usaha ternak kambing di CV.

Mitra Tani Farm Ciampea Bogor?

2. Berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan selama pemeliharaan usaha

ternak kambing di Perusahaan CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak

kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor?


4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usaha

ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor

2. Untuk mengetahui berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan selama

pemeliharaan usaha ternak kambing di Perusahaan CV. Mitra Tani Farm

Ciampea Bogor

3. Untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan

usaha ternak kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk berbagai pihak, antara lain:

1. Sebagai sarana belajar bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan

menghayati.

2. Sebagai bahan pembelajaran bagi peternak kambing dalam pengembangan

usahanya, sehingga dengan adanya penelitian saya ini dapat menjadi

gambaran bagi peternak.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti serta lembaga terkait

tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pendapatan usaha

ternak kambing.
5

1.5. Kerangka Pemikiran

Kambing adalah salah satu usaha yang cukup diminati oleh masyarakat,

hal ini disebabkan ternak kambing memiliki potensi sebagai komponen usaha tani

dalam agroekosistem. Kambing memiliki daya adaptasi yang tergolong baik

dibandingkan dengan ternak ruminansia lain. Kambing memiliki karakter yang

mampu bertahan pada kondisi marjinal, sehingga ternak ini sering menjadi pilihan

ternak peliharaan (Sarwono, 2007). Kambing merupakan komoditas yang

memiliki potensi untuk dijadikan sebagai komoditas ternak atau usaha

peternakan rakyat. Oleh karena itu kambing semakin diminati oleh berbagai

ruang lingkup kalangan masyarakat.

Analisis pendapatan merupakan usaha dalam mengamati selisisih antara

penerimaan dengan semua biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan

usaha secara mendetail dengan cara menguraikan komponen-komponen

pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan

seseorang atau masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat ini mencerminkan

kemajuan ekonomi suatu masyarakat.

Sukirno (2006) menyatakan bahwa pendapatan adalah jumlah penghasilan

yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu

baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya

akan mendapatkan pendapatan berupa uang yang diterima dari penjualan produk

yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan.


6

Rudiasnyah Yusup. (2017) mengatakan bahwa pendapatan usaha ternak

kambing berbeda-beda pada setiap skala usaha yang ada. Pendapatan usaha ternak

kambing terbesar berada pada responden dengan skala kepemilikan ternak >9 ekor

yaitu Rp. 22.757.236,- per peternak per tahun dan terkecil pada responden dengan

skala kepemilikan ternak 1-4 ekor yaitu Rp. 3.910.743,- per peternak per tahun.

Jika keuntungan dihitung per ekor ternak maka didapatkan hasil tertinggi tetap

berada pada skala kepemilikan >9 ekor yaitu rata-rata Rp. 108.858,- per ekor

ternak per bulan dan keuntungan terkecil berada pada skala 1-4 ekor yaitu Rp.

65.029,- per ekor per peternak. Perbedaan keuntungan yang diperoleh peternak

disebabkan perbedaan jumlah populasi ternak yang dimiliki oleh peternak.

Biaya produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya laba. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya ini terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

perusahaan (Mulyadi, 2009). Biaya produksi menjadi penentu besarnya harga

jual dari suatu produk atau jasa yang nantinya akan mempengaruhi besarnya laba

yang diperoleh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis pendapatan usaha ternak

kambing di CV. Mitra Tani Farm Ciampea Bogor terdiri dari biaya produksi,

biaya tunai, penerimaan total dan pendapatan tunai.


BAB II. TINJAUN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Kambing

Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

dikenal secara luas di Indonesia. Ternak kambing memiliki potensi produktivitas

yang cukup tinggi. Kambing di Indonesia telah dimanfaatkan sebagai ternak

penghasil daging, susu, maupun keduanya (dwiguna) dan kulit. Kambing secara

umum memiliki beberapa keunggulannya antara lain mampu beradaptasi dalam

kondisi yang ekstrim, tahan terhadap beberapa penyakit, cepat berkembang biak

dan prolifik (beranak banyak). Kambing merupakan mamalia yang termasuk ordo

artiodactyla, sub ordo ruminansia, famili Bovidae, dan genus Capra (Devendra

dan Burn, 1994).

Ternak kambing tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, karena

memiliki sifat toleransi tinggi terhadap bermacam-macam hijauan pakan ternak,

rerumputan dan dedaunan. Kemampuan adaptasi kambing yang luas

memungkinkan kambing dapat hidup berkembang biak dalam berbagai keadaan

lingkungan. Domestikasi kambing terjadi sejak zaman purba di Asia Tenggara.

Manusia bermigrasi pada zaman prasejarah bersama ternak kambing dan

ternak lain dari pusat-pusat domestikasi kambing (Sudono dan Abdulgani, 2002).

Menurut Widodo (2007) kambing merupakan salah satu jenis ternak yang

akrab dengan sistem usaha tani di pedesaan. Hal ini dikarenakan, ukuran tubuhnya

tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak per

kelahiran sering lebih dari satu ekor, jarak antar kelahiran pendek, dan

7
8

pertumbuhannya cepat. Selain itu, kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi

dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Ternak kambing masih dapat

bertahan hidup di lingkungan-lingkungan yang paling buruk.

2.2. Pendapatan Usaha Tani Ternak

Pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah

keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang

dikonsumsi (Suryanti,2010). Selanjutnya Suryanti (2010) mengemukakan bahwa,

pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan

laporan laba rugi dalam suatu perusahaan.

Banyak yang masih bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini

disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan

sebagai income. Menurut Standar Akuntansi Keuangan kata “income diartikan

sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan. Penghasilan (income)

meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan. Sedangkan pendapatan

menurut Soeharjo (1978), menyatakan bahwa selisih antara nilai produksi dengan

jumlah biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan kotor usaha tani dalam jangka waktu tertentu merupakan nilai

produksi total usaha tani, baik dijual maupun tidak. Jadi pendapatan kotor adalah

pendapatan yang diperoleh dalam proses produksi dengan menghitung

pengeluaran yang diberikan pada waktu pengelolaan lahan peternakan. Besarnya

produksi dan pendapatan yang diterima tidak hanya ditentukan oleh besarnya

usaha, tetapi kombinasi cabang usaha serta cara memilih cabang usaha mana

yang menguntungkan dan memegang peranan penting dalam menentukan upaya


9

pedagang ternak kambing untuk mempertimbangkan pola pengelolaan usaha.

pedagang atau peternak dalam mengelola usaha selalu berupaya untuk

mempertinggi hasil maksimal. Selain itu, tenaga kerja yang efisiens juga

mempengaruhi tingkat pendapatan. Untuk mengetahui tingkat pendapatan yang

dapat diterima atau yang dapat diperoleh dari suatu kegiatan usaha dapat diukur

dengan suatu alat analisis.

Kegunaan alat analisis ini penting bagi pemilik faktor produksi dan

penjualan, karena ada dua tujuan analisis pendapatan yaitu menggambarkan

keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan dan menggambarkan

keadaan sekarang suatu kegiatan usaha. Bagi petani atau peternak, analisis

pendapatan berguna untuk memberikan bantuan atau mengukur apakah kegiatan

usahanya pada saat ini berhasil atau tidak (Soeharjo,1978). Selanjutnya Soeharjo

(1978), perlunya analisis usaha bukan saja untuk kepentingan petani atau

peternak, Dalam melakukan analisis usaha berarti ingin mengetahui berapa besar

pendapatan yang diperoleh dalam mengusahakan usaha.

Analisis biaya seringkali berguna dalam pengelola hasil-hasil dalam

membuat keputusan, menentukan apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak

dan memungkinkan luas usaha yang akan dikelola. Biaya dalam unit usaha

mempunyai peranan yang amat penting dalam pengambilan keputusan. Besarnya

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sesuatu, menentukan besarnya harga

pokok dari produk yang dihasilkan.

Menurut Soekartawi (1995) Pendapatan tunai usaha tani adalah selisih

antara penerimaan tunai dan pengeluaran tunai dan merupakan ukuran


10

kemampuan usaha tani untuk menghasilkan uang tunai. Analisis pendapatan

usahatani ini bertujuan mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari usaha

yang dilakukan.

Usaha ternak telah memberi kontribusi dalam peningkatan pendapatan

keluarga peternak. Sukimo, Sadono, (2002). menyatakan bahwa peningkatan

pendapatan keluarga peternak tidak dapat dilepaskan dari cara mereka

menjalankan dan mengelola usaha ternaknya yang sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial dan faktor ekonomi. Analisis pendapatan berfungsi untuk

mengukur berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha, menentukan komponen utama

pendapatan dan apakah komponen itu masih dapat ditingkatkan atau tidak.

Kegiatan usaha dikatakan berhasil apabila pendapatannya memenuhi syarat cukup

untuk memenuhi semua sarana produksi. Analisis usaha tersebut merupakan

keterangan yang rinci tentang penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu

tertentu (Aritonang 1993).

Soeharjo (1991), menyebutkan bahwa dalam analisis pendapatan

diperlukan dua keterangan pokok yaitu keadaan penerimaan dan pengeluaran

selama jangka waktu yang ditetapkan. Selanjutnya disebutkan bahwa tujuan

analisis pendapatan adalah untuk menggambarkan keadaan sekarang dan keadaan

yang akan datang dari kegiatan usaha. Dengan kata lain analisis pendapatan

bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu usaha.


11

2.3. Struktur Biaya Produksi Usaha Tani

Menurut Soekartawi (1995) biaya produksi atau biaya operasional adalah

biaya yang dikeluarkan agar terlaksananya suatu usaha. Biaya produksi yang

dikeluarkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Menurut Carter, Usry (2004) biaya berdasarkan pola perilaku biaya yaitu :

1. Biaya Tetap (fixed cost)

adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat

atau menurun. Biaya tetap bernilai tetap dalam rentang aktivitas yang

relevan (relevant range), di luar rentang aktivitas ini biaya tetap dapat

berubah nilainya. Contoh biaya tetap antara lain beban penyusutan, beban

sewa, dan beban asuransi.

2. Biaya Tidak Tetap (variable cost)

adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap

peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap

penurunan dalam aktivitas Perusahaan. Contoh biaya variabel antara lain

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

3. Biaya tunai dimaksudkan biaya yang dikeluarkan dalam bentuk uang.

4. Biaya diperhitungkan, dimaksudkan biaya yang dikeluarkan petani bukan

dalam bentuk uang tunai, tetapi diperhitungkan dalam perhitungan usaha

tani.

a. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang

dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenga
12

kerja langsung, dan biaya overhead (M. Nafarin, 2009). Sedangkan menurut

Sadono Sukirno, (2010) biaya produksi merupakan semua biaya yang

berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku

menjadi produk jadi.

b. Total Penerimaan

Total penerimaan adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil

penjualan sejumlah produk atau barang yang dihasilkan (Prawirokusumo, 1990).

Penjualan merupakan kegiatan yang dihasilkan oleh penjual dalam menjual

barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-

transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau

pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli

(Mulyadi, 2008).
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah perusahaan peternakan CV. Mitra Tani Farm

dengan populasi ternak kambing sebanyak 409 ekor, Peternakan ini bertempat

tinggal di wilayah Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi kasus dengan

kasus berupa perusahaan ternak kambing. Menurut Sukmadinata (2010) “ Studi

kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data

berkenaan sesuatu kasus.” Metode penentuan lokasi secara purposive sampling

yaitu pemilihan lokasi dipilih secara sengaja oleh peneliti atas dasar pertimbangan

yang layak bahwa perusahaan CV. Mitra Tani Farm adalah salah satu peternakan

yang memiliki populasi ternak kambing cukup besar.

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode survey,

menggunakan pertanyaan-pertanyaan terkait hal yang dibutuhkan sebagai

instrumen penelitian. Berdasarkan instrumen tersebut dibuat daftar pertanyaan

secara terstruktur yang bersifat terbuka. Pada tahap pengumpulan data dilakukan.

1. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara secara langsung kepada responden.

13
14

2. Observasi yaitu teknik pengambilan data dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti.

3. Dokumentasi yaitu pengumpulan data berdasarkan dokumen-dokumen

yang mendukung.

Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer

didapatkan dari hasil wawancara, sedangkan data sekunder didapatkan dari jurnal,

koran, dokumen Dinas/Instansi terkait.

3.2.2. Variabel Penelitian

Variabel ini terdiri atas satu variabel pendapatan usaha ternak kambing

pengukuran ini didasarkan dari wawancara dengan pihak perusahaan CV. Mitra

Tani Farm adapun indikatornya yaitu sebagai berikut:

Tabel 1: Variabel penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran

1 Pendapatan Total Biaya (TC) 1. Biaya Tetap (fixed cost)


 Penyusutan Kandang
 Penyusutan Peralatan
 Transportasi
 Tenaga kerja
2. Biaya Tidak Tetap (variabel
cost)
 Pembelian Kambing
 Pakan
 Obat-obatan
 Listrik dan air

2 Penerimaan Total Penerimaan (TR) Penerimaan Usaha

 Jumlah Hasil Penjualan


Kambing
15

3.2.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan yaitu :

1. Data Kualitatif yaitu data yang berupa kata, kalimat, gambaran yang

bersumber dari hasil observasi dan wawancara langsung di lapangan, berupa

pertanyaan mengenai usaha ternak kambing di perusahaan CV. Mitra Tani

Farm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

2. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka berdasarkan hasil olahan

dari data berupa total penerimaan dan biaya produksi usaha ternak kambing di

Perusahaan CV. Mitra Tani Farm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Adapun Sumber data yang digunakan yaitu :

a. Data primer adalah data yang bersumber dari observasi dan wawancara

langsung di Perusahaan CV. Mitra Tani Farm meliputi, sosial ekonomis,

lingkungan, pakan, lahan, modal dan sosial budaya.

b. Data sekunder adalah data yang bersumber dari dokumen yang dimiliki

Perusahaan CV. Mitra Tani Farm, Kementrian Pertanian, Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat,

dan literatur pendukung yang relevan dengan topik penelitian yang berasal

dari buku, jurnal, dan internet.

3.3. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif yang merupakan

cara pengolahan data dari angka-angka yang tersedia misalnya dari total

penerimaan, dan biaya produksi perusahaan, kemudian melakukan uraian-uraian

serta perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus ekonomi yang sesuai


16

dengan tujuan penelitian sehingga memberikan gambaran yang ditemukan

dalam penelitian. Berikut Rumus Pendapatan Menurut Nirwana. (2004):

1. Biaya total

Biaya total (total cost) adalah semua pengeluaran proses produksi sebagai

hasil penjumlahan biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost).

Secara sistematis formula biaya dapat dirumuskan sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan:

TC : Total Cost (total biaya)

TFC : Total Fixed Cost (total biaya tetap)

TVC : Total Variable Cost (total biaya tidak tetap)

2. Penerimaan Total

Penerimaan total (total revenue) adalah jumlah perkalian unit yang di jual

dengan harga per unit dari harga produk tersebut. Total penerimaan dapat

digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

TR = Pq × Q

Keterangan:

TR : Total Revenue (total penerimaan)

Pq : Price of Quantity (harga satuan ternak)

Q : Quantity Live stok (jumlah ternak terujual)


17

3. Pendapatan total

Pendapatan total adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya yang

telah dikeluarkan oleh perusahaan peternakan. Pendapatan dapat digambarkan

secara sistematis menggunakan rumus sebagai berikut:

π = TR - TC

keterangan:

π : Pendapatan total (RP/tahun)

TR : Total Penerimaan (RP/tahun)

TC : Total Biaya (RP/tahun)

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

besarnya pendapatan dilakukan Analisis Regersi Linier Berganda dengan model

persamaan sebagai berikut:

Y= a+𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3

Keterangan:

Y = Pendapatan

b = Koefisien regresi

a = Intercept

𝑋1 = Harga jual ternak kambing di Perusahaan CV Mitra Tani Farm

(rupiah/tahun)

𝑋2 = Jumlah ternak kambing yang dijual di CV Mitra Tani Farm


(rupiah/tahun)

𝑋3 = Biaya Pakan yang dikeluarkan oleh Perusahaan CV Mitra Tani Farm


(Rupiah/tahun)
18

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di perusahaan CV. Mitra Tani Farm yang

terletak di Jalan Baru AMD nomor 51 RT/RW 04/05 Desa Tegal Waru,

Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Waktu penelitian dimulai Agustus

sampai dengan september 2019.


DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, D. 1993. Babi Perencanaan dan Pengelolaan Usaha Cetakan


Pertama. Yogyakarta: Penebar Swadaya. Hal : 67-76

Badan Pusat Statistik. 2018. Sensus Pertanian di Indonesia (Angka


Sementara). Siaran Pers Statistik No. 62/09/ XVI, Oktober 2018

Carter, Usry. 2004. Akuntansi Biaya, Salemba Empat, Jakarta.

Daryanto. 2009. Demonstrasi Sebagai Metode Belajar. Jakarta. Depdikbud

Devendra, C dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Journal of


Animal Science. 74: 723-728

Hendrayani dan Febrina, D. 2009. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi


motivasi Beternak Sapi di desa Koto Benai Kecamatan Benai kabupaten
Kuantan Sengingi. Jurnal Peternakan vol. 6 (2) p: 53 – 62.

Mukhlishotul Jannah, 2018. Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Tingkat


Penjualan Terhadap Laba Kotor. Jurnal BanqueSyar’i Vol. 4 No. 1.

Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta. Salemba Empat.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 5. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:STIE YPKPN

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta. Salemba Empat.

Nirwana. (2004). Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Penerbit Dioma. Malang.

Rudiasnyah, Yusup. (2017). Analisis Pendapatan Beternak Kambing Pada


Berbagai Skala Kepemilikan di Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae
Kabupaten Majene. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Sarwono. B. 2007. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

19
20

Sadono Sukirno. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 208-209.
Soeharjo. A. 1978. Klasifikasi Usaha Tani Tanaman Pangan di INdonesia.
Lokakarya Pemetaan Usaha tani. Direktorat Bina Sarana Usaha Tanaman
Pangan.Jakarta
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani.UI Press.Jakarta.

Soeharjo. 1991. Konsep dan Ruang Lingkup Agroindustri dalam Kumpulan


Makalah Seminar Agribisnis. Buku I. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta:Kencana

Sudono. A. & I. K. Abdulgani. 2002. Budidaya Aneka Ternak Perah. Diktat


Kuliah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sukimo. Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Rajawali Press. Jakarta.

Sukmadinata. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Suryanti at all. 2010. Survey of egg-and cyst-parasitic fungi of potato cyst


nematode in Indonesia. The Plant Pathology Journal 26 (1), 32-36

Prawirokusumo Soeharto. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta.

Teguh Chandra Irawan dkk. 2014 Analisis Ekonomi Usaha Peternakan Sapi
Potong di Tulungagung. Fapet ub Malang

Widodo, Joko. 2007. Analisa Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media Publishing

Zuman, H; Setianto, J; Utama, S.P. 2012. Keputusan Peternak Mempertahankan


Sapi Lokal sebagai Usaha Ternak di Kabupaten Kaur (Studi Kasus di Desa
Sekunyit dan Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan). Jurnal Naturalis,
Penelitian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Vol. 1 (2)
p: 135-140.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner (Panduan Wawancara)

”Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kambing di CV. Mitra Tani Farm


Ciampea Bogor”

Oleh : Yandi Sugima


A. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan :

Alamat :

Jumlah Ternak Kambing :

B. Pertanyaan

I. Pertanyaan khusus analisis pendapatan usaha

1. Biaya tetap CV. Mitra Tani Farm?

a. Biaya penyusutan kandang selama pemeliharaan 1 tahun?

b. Biaya penyusutan alat kerja selama pemeliharaan 1 tahun?

c. Biaya pembayaran gaji tenaga kerja?

d. Asuransi keamanan?

e. Biaya pembayaran pajak selama 1 tahun?

2. Biaya tidak tetap CV. Mitra Tani Farm?

a. Biaya pembelian bakalan ternak kambing?

b. Biaya pembelian pakan selama pemeliharaan 1 tahun?

c. Biaya pembelian obat-obatan selama pemeliharaan 1 tahun?

d. Biaya pembayaran listrik selama 1 tahun?

21
22

3. Berapa jumlah ternak kambing terjual selama satu tahun?

4. Berapa harga jual rata-rata satuan ternak kambing?

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha ternak kambing di

CV. Mitra Tani Farm?

Anda mungkin juga menyukai