SKRIPSI
Oleh:
ARI FIRMANSYAH GINTING
NPM 2403216105
SKRIPSI
Oleh:
ARI FIRMANSYAH GINTING
NPM 2403216105
NPM : 24032116105
Jurusan/PS : Peternakan
Kabupaten Garut
No.Tlp/Hp : 085322476800
dan ditulis oleh orang lain kecuali dalam penelitian ini sebagai referensi.
2. Jika diketahui ada sebagian skripsi ini yang tidak sesuai dengan pernyataan
Penulis
iii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 24032116105
PROGRAMSTUDI : PETERNAKAN
Mengetahui :
iv
ARI FIRMANSYAH GINTING. 2021. Kelayakan Usaha Peternakan Ayam
Petelur Analisis Return Cost Ratio Return on Investment Dan Payback Period
Pada Cigalumpit Farm. Dibimbing oleh Ibrahim Hadist dan Tati Rohayati.
ABSTRACT
v
ARI FIRMANSYAH GINTING. 2021. Feasibility of Laying Chicken Farming
Analysis of Return Cost Ratio Return on Investment and Payback Period at
Cigalumpit Farm. Supervised by Ibrahim Hadith and Tati Rohayati.
vi
KATA PENGANTAR
karunia-Nya sehingga saya dapat selesai menyusun Skripsi ini yang berjudul
kesempatan yang baik ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Ibrahim Hadist E, M.S. selaku dosen pembimbing utama sekaligus selaku
dan bimbingan.
vii
4. Ibu Hj.Rini selaku pemilik Cigalumpit Farm yang telah memberikan izin,
5. Bapak Arifin yang telah memberikan saran dan membantu selama proses
penelitian.
Garut.
8. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta atas dukungan moril maupun
sampai selesai.
terdapat kesalahan dalam penulisan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi Penulis sendiri
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
ABSTRAK...................................................................................... v
ABSTRACT..................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................
I. PENDAHULUAN
ix
II. TINJAUAN PUSTAKA
x
4.1.3. Struktur Organisasi di Cigalumpit Farm......................... 29
5.1.Kesimpulan................................................................................ 39
5.2.Saran........................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 42
LAMPIRAN.................................................................................... 45
RIWAYAT HIDUP........................................................................ 49
xi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Biaya Variabel…………………………………………………... 45
2. Fixs Cost………………………………………………………… 46
3. Penerimaan Produksi……………………………………………. 47
7. Foto Kegiatan………………………………………………….. 51
xiv
xv
I. PENDAHULUAN
26.582 juta jiwa (BPS, 2017) dan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia
ayam ras petelur di Kabupaten Garut tahun 2017 mencapai 272.854 ekor (BPS,
usaha sangat besar dan cepat. Namun demikian usaha peternakan ayam petelur
masih sangat tidak tetap harganya, karena komponen yang mendukung proses
produksinya sangat bergantung pada faktor produksi lain seperti pakan, vitamin,
vaksin, cuaca dan lain sebagainya. Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan
usaha peternakan ayam petelur, untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya
1
2
usahanya.
investasi untuk sebuah usaha perlu melakukan studi kelayakan bisnis. Hal ini
kelayakan usaha. Suatu usaha dikatakan layak jika memenuhi syarat-syarat seperti
adalah aspek pasar. Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada
proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang
dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara
lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan
deskriptif maupun inferensial, jenis data yang digunakan dapat berupa data
barang atau jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini
bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis
kelayakan dari apsek ini yang utama antara lain. Penetuan segmen, target, dan
seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk, Mentukan
pemasaran ini harus diperhatikan karena konsumen akan lebih memilih suatu
produk yang harganya lebih murah, lokasinya yg strategis dan dengan adanya
Aspek Finansial dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila
setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara
lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan
modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Aspek keuangan
pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal yang berupa dana
sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang
jangka panjang, Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat
operasional, Manfaat dan biaya dalam arti finansial, seperti Return Cost Ratio,
Return on Investment dan payback period. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko
dalam arti total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis, Proyeksi keuangan,
dana.
usaha mengembangkan modal awal lebih besar dari pada bunga bank, keuntungan
tersebut dapat bertahan jika keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada
biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat dikatakan layak secara finansial. Hanya
pemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan penerapan teknologi. Hal ini
usaha sehingga menjadi salah satu hambatan dalam peningkatan populasi ayam
petelur.
Kabupaten Garut dan memiliki populasi 13.000 ekor. Pada awal berdiri,
peternakan Cigalumpit Farm selalu mengalami untung dan rugi secara bergantian
tiap tahun. Hal ini diperkirakan karena terdapat biaya variabel yang belum
atau tidak.
usaha ayam petelur di Peternakan Cigalumpit Farm. Oleh karena itu, penulis akan
Cost Ratio Return on Investment dan Payback Period pada Cigalumpit Farm)”.
5
sebagai berikut :
Farm?
Farm.
Farm.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan dan memberi
informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan untuk tertarik dalam
peternakan yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan
produksi tersebut adalah kandang, pakan, tenaga kerja, listrik dan air, serta vaksin
dan obat-obatan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), analisis kelayakan bisnis atau usaha
adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan
Analisis kelayakan dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya yaitu analisis
Return Cost Ratio (R/C), Return on Investment (ROI) dan Payback Period (PP).
Return Cost Ratio (R/C) adalah R/C adalah singkatan dari Return Cost
Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya.
Secara teoritis dengan rasio R/C = 1 artinya tidak untung dan tidak pula rugi.
(Soekartawi, 2002). Suatu usaha dapat dinyatakan layak atau masih dalam tingkat
efisiensi apabila nilai R/C ratio lebih dari satu yang artinya nilai penerimaan sama
lebih besar dari total biaya, maka semakin besar nilai R/C ratio maka semakin
besar pula tingkat efisiensi suatu perusahaan (Candra dkk, 2012). Menurut
Nawawi dkk (2017) menyatakan bahwa skala usahanya nilai R/C Ratio pada skala
usaha kecil nilai yang tertinggi adalah pada skala usaha 1500 ekor dengan nilai
7
R/C Ratio 1,33 dan skala menengah yang tertinggi adalah skala usaha 3640 nilai
R/C Ratio 1,14 dan skala besar nilai yang paling tinggi adalah pada skala 11.500
mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi,
angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total
adalah tidak memperhitungkan nilai waktu daripada nilai uang Time Value of
atau modal yang di kelurakan. Semakin pendek waktu yang dihasilkan semakin
bagus usaha yang didapatkan. Seorang investor cendrung lebih suka menanamkan
singkat. Menurut hasil penelitian Kurdi (2019) mengenai kelayakan finansial Desa
ayam petelur menghasilakan nilai nilai PP dari usaha ayam ras petelur 1 tahun 4,9
bulan (satu tahun empat bulan dua puluh tujuh hari). Tambahnya, waktu
benefit yang akan diterima oleh peternak ayam ras petelur cukup besar.
8
rakyat yang diselenggarakan secara teratur dan terus-menerus pada suatu tempat
dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial atau sebagai usaha
memasarkan.
dan metode analitis ilmu ekonomi digunakan untuk mencari solusi bagi
teori ekonomi perternakan maka sebuah usaha pertanian atau peternakan dapat
dianalisis layak atau tidak untuk dikelola terkait dengan biaya dan manfaat yang
9
10
diperoleh. Apabila biaya lebih kecil daripada manfaat maka dapat dikatakan usaha
tersebut layak.
memproduksi telur yang baik dan efisien dalam penggunaan ransum. Ciri ayam
ras petelur adalah mempunyai badan yang relatif lebih kecil, aktif bergerak,
mudah terkejut, cepat dewasa, sedikit atau hampir tidak ada sifat mengeram,
umumnya mempunyai kaki tidak berbulu dan pada cuping telinga berwarna putih
(Rasyaf, 2006). Menurut Sudaryani dan Santoso (2001), Ayam petelur adalah
ayam yang akan dimanfaatkan telurnya untuk suatu usaha dan memenuhi kriteria
untuk dijadikan alat produksi yang mampu bertelur banyak. Karakteristik ayam
petelur adalah bertingkah laku lincah, cepat dewasa kelamin, mudah terkejut,
badan relative kecil dan langsing. Abidin (2003) menyatakan, beberapa strain
ayam petelur yang pernah berada di Indonesia antara lain : Isa Brown, Shaver
Peternakan, yaitu :
dan metode analitis ilmu ekonomi digunakan untuk mencari solusi bagi
teori ekonomi perternakan maka sebuah usaha pertanian atau peternakan dapat
dianalisis layak atau tidak untuk dikelola terkait dengan biaya dan manfaat yang
diperoleh. Apabila biaya lebih kecil daripada manfaat maka dapat dikatakan usaha
tersebut layak.
memproduksi telur yang baik dan efisien dalam penggunaan ransum. Ciri ayam
ras petelur adalah mempunyai badan yang relatif lebih kecil, aktif bergerak,
mudah terkejut, cepat dewasa, sedikit atau hampir tidak ada sifat mengeram,
umumnya mempunyai kaki tidak berbulu dan pada cuping telinga berwarna putih
(Rasyaf, 2006). Menurut Sudaryani dan Santoso (2001), Ayam petelur adalah
ayam yang akan dimanfaatkan telurnya untuk suatu usaha dan memenuhi kriteria
untuk dijadikan alat produksi yang mampu bertelur banyak. Karakteristik ayam
petelur adalah bertingkah laku lincah, cepat dewasa kelamin, mudah terkejut,
badan relative kecil dan langsing. Abidin (2003) menyatakan, beberapa strain
ayam petelur yang pernah berada di Indonesia antara lain : Isa Brown, Shaver
penelitian, penyusun penelitian, tujuan dari studi kelayakan dan rencana bisnis,
waktu penelitian, dan biaya yang dibutuhkan oleh masing-masing. Dari pengertian
diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa studi kelayakan bisnis adalah studi
12
atau pembelajaran yang dilakukan untuk menilai suatu usaha baru layak atau tidak
berbagai aspek baik dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek ekonomi dan
keuangannya (Andreti, 2011). Dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau di tunda dan bahkan tidak diteruskan.
apakah menerima atau menolak dari suatu ide usaha yang direncanakan (Ibrahim,
2009). Definisi layak dalam penelitian ini adalah kemungkinan dari ide suatu
usaha yang akan dilaksanakan akan memberikan manfaat atau keuntungan baik
yaitu aspek primer dan aspek skunder (Andretu, 2011). Aspek primer merupakan
aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini terdapat
dalam semua sektor usaha yang terdiri dari aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, dan aspek ekonomi. Aspek skunder adalah aspek pelengkap
studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek sosial. Secara
umum studi kelayakan terbagi menjadi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologi, aspek sosial ekonomi dan lingkungan, dan aspek keuangan.
13
usaha yang tinggi. Guna mengetahui efisiensi usaha tersebut dapat digunakan
analisis R/C ratio. R/C ratio merupakan singkatan dari Return Cost Ratio, atau
dikenal dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya. Suatu usaha dapat
dinyatakan layak atau masih dalam tingkat efisiensi apabila nilai R/C ratio lebih
dari satu yang artinya nilai penerimaan sama lebih besar dari total biaya, maka
semakin besar nilai R/C ratio maka semakin besar pula tingkat efisiensi suatu
R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai
perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya. Secara teoritis dengan rasio
R/C = 1 artinya tidak untung dan tidak pula rugi. Namun karena adanya biaya
(1987), menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu usaha dapat
keterangan :
a = R/C rasio
14
R = Total penerimaan
C = Total biaya
- R/C rasio = 1, usaha peternakan tidak untung dan tidak rugi (impas).
memberikan manfaat bila nilai R/C Ratio > 1. Semakin besar nilai R/C Ratio
maka semakin efisien usaha tersebut dan sebaliknya, semakin kecil nilai R/C
Rationya maka semakin tidak efisien usaha tersebut. Efisiensi usaha tani
imbangan antara total penghasilan (out put) dengan total biaya (input). Nilai RCR
>1 menyatakan usaha tersebut menguntungkan. Semakin besar nilai RCR maka
R/C Ratio adalah rasio penerimaan atas biaya yang menunjukkan besarnya
penerimaan yang akan diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam
produksi usaha ternak. Analisis ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat
keuntungan relatif kegiatan usaha ternak, artinya dari angka rasio tersebut dapat
diketahui, apakah suatu usaha ternak menguntungkan atau tidak. Usaha ternak
dikatakan menguntungkan bila nilai R/C Ratio lebih besar dari satu. Sebaliknya,
usaha ternak dikatakan tidak menguntungkan bila nilai R/C Ratio lebih kecil dari
Semakin besar nilai R/C, maka semakin baik usaha ternak tersebut (Kadarsan,
1995).
15
Syamsudin (2011) ROI adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak
dengan total aktiva. Sedangkan menurut Sutrisno (2012) pengertian ROI adalah
dari seluruh kekayaan yang dimilikinya. Menurut Rahardjo (2009) pengertian ROI
Berdasarkan dari pengertian ROI menurut para ahli diatas maka dapat di
perusahan secara keseluruhan dalam mendapatkan laba bersih dari seluruh jumlah
atas investasi dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan total
Bila ROI sebuah perusahaan tinggi maka kinerja dari perusahaan tersebut
akan semakin baik karean tingkat pengembalian investasi semakin besar. Hal
tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Andreti (2011) bahwa
semakin tinggi ROI sebuah usaha semakin bagus kinerjanya, dan proyek tersebut
semakin layak. Suatu usaha dikatakan layak apabila ROI lebih besar dari tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat usaha tersebut diusahakan. Tingkat suku
bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga pinjaman bank responden pada
saat survey dilaksanakan. Kriteria penelilain ROI menurut Andreti (2011) sebagai
berikut :
1. Sebagai alat untuk mengontrol, ROI dapat digunakan untuk perencanaan dan
2. ROI dapat di gunakan sebagai alat pengukur profitabilitas dari setiap produk
perusahaan.
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha (Fadila dkk., 2017). Perhitungan
ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun.
menggunakan aliran kas bersih (net cash flow). Dengan demikian PP dari suatu
cepat pengembalian biaya investasi sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut,
period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa
Tujuan dari payback period ini adalah untuk mengukur kecepatan dari
suatu investasi dapat ditutup kembali dengan net cash flow dari hasil investasi
tersebut (Indriyo dkk., 2002). Apabila payback period investasi yang akan
sumberdaya ada di dalamnya yang meliputi sumber daya fisik, sumber daya
manusia mulai pimpinan sampai karyawan dan sumber daya yang ditentukan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan
dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok, serta mendatangi langsung lokasi
penelitian ini disebut dengan metode deskripstif analitik dan yang dijadikan
Pengujian model yang dilakukan meliputi Perhitungan Laba Rugi, Return Cost
1. Harga telur
Merupakan harga telur selama periode Juni 2019 hingga Juni 2020.
2. Jumlah produksi
Merupakan jumlah produksi selama periode Juni 2019 hingga Juni 2020.
Dalam penelitian ini biaya tetap adalah biaya pembuatan kandang, tenaga
kerja, pembelian pullet (bibit induk), air, listrik dan peralatan lainnya.
suatu penelitian guna pertimbangan dalam pengumpulan data. Sumber data yang
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu data
yang berkenaan dengan variable bebas atau variable terikat yang diperoleh dari
sumber data langsung oleh peneliti. Data primer yang digunakan dalam penelitian
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti melalui lembaga-
atau informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian
ataupun keterangan (tulisan, tempat atau orang). Pada penelitian ini metode
petelur, tingkat keuntungan dan tingkat produktifitas usaha beternak ayam petelur,
serta mengetahui prosedur atau mekanisme yang baik dan benar bertenak ayam
juga digali berbagai data informasi dan referensi dari berbagai sumber pustaka,
Metode analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis
mengetahui keadaan lokasi usaha dan karakteristik peternakan ayam petelur. Data
22
pemasaran. Data yang diperoleh tersebut disajikan dalam bentuk tabel untuk
yang meliputi biaya tetap dan biaya tidak tetap, penyusutan, penerimaan, dan
analisis finansial.
N = TR – TC
Keterangan :
N = Pendapatan
TR = Penerimaan Total (Total Revenue)
TC = Biaya Total (Total Cost)
1. Investasi (Modal)
Investasi disebut juga modal dalam usaha merupakan dana awal untuk
2. Biaya Produksi
a. Biaya Tetap
Misalnya: gaji, sewa tempat, bunga hutang bank, pajak, penyusutan peralatan
23
berikut:
TFC = FC x n
Keterangan :
n = banyaknya input
obatan dan desinfektan, bahan bakar, biaya rak telur, biaya pemasaran,
TVC = VC x n
Keterangan :
TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
n = banyaknya unit
berikut :
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC = Total Cost (Total Biaya Produksi)
TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)
TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)
24
Pb−Ps
𝐷=
T
Keterangan :
D = Depresiasi (Pengurangan)
Pb = Harga beli (Rp)
Ps = Harga jual (Rp)
T = Lama pemakaian (tahun)
3. Penerimaan
Total Penerimaan ( TR = Q x P)
Keterangan:
Q = Jumlah Produksi
P = harga (Rupiah)
4. Keuntungan
total dari usaha peternakan ayam petelur Cigalumpit Farm. Secara matematis
π = TR – TC
Keterangan:
π = Keuntungan dari usaha peternakan ayam petelur Cigalumput Farm (Rp)
TR = Total pendapatan dari usaha peternakan ayam petelur Cigalumput
Farm (Rp)
TC = Total biaya dari usaha peternakan ayam petelur Cigalumput Farm (Rp)
25
dalam hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
bisnis yang dijalankan. Metode yang dapat digunakan dalam kajian ini adalah
digunakan, yaitu Return Cost Ratio, Return on Investment dan Payback Period.
Total Penerimaan( Rp .)
R/C Ratio :
Total Biaya ¿ ¿
Dimana :
Jika R/C < 1, maka usaha tersebut dikatakan rugi
Jika R/C > 1, maka usaha tersebut dikatakan untung (feasible)
Jika R/C = 1, maka usaha tersebut dikatakan tidak untung dan juga tidak rugi
penuh dan informasi biaya penuh untuk menghitung laba bersih dan informasi
26
aktiva penuh pusat laba tersebut, sehingga dapat dihitung besarnya tarif kembalian
Total Penerimaan
ROI : X 100%
Total Biaya Investasi
Untuk perhitungan ROI yaitu perbandingan antara laba operasi bersih pendapatan
dikurangi biaya, dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang
I
PP :
Ab
Keterangan :
PP : Waktu yang diperlukan untuk pengembalian modal investasi (tahun/Bulan)
I : Jumlah modal investasi yang diperlukan (Rp)
Ab : Manfaat hasil bersih rata-rata pertahun per periode (Rp)
umur bisnis, berarti bisnis masih dapat dilaksanakan. Akan tetapi apabila sampai
saat bisnis berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang digunakan,
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021, lokasi penelitian di
Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Jl. Angsana no.37
Garut. Desa Wanaraja merupakan salah satu desa dari 8 desa yang terletak di
penduduk sebagai lahan pertanian yang terdiri dari tanaman, perikanan dan ternak,
pengrajin sepatu dan sebagian lagi untuk pemukiman masyarakat. Adapun batas
Desa Wanaraja terdiri dari 25 Rukun Tetanggan (RT) dan 8 Rukun Warga dengan
28
29
bergerak dalam bidang agribisnis khususnya usaha ayam ras petelur. Cigalumpit
Farm didirikan oleh Ibu Hj.Rini yang merupakan seorang karyawan swasta di
salah satu perusahaan akuntan di Jakarta. Cigalumpit Farm berdiri pada tahun
2010. Alasan beliau mendirikan usaha peternakan ayam petelur dikarenakan usaha
dan populasi ternak masih kecil sedangkan permintaan produk hewani sangat
tinggi. Dan dilihat dari daerah sekitar tempat beliau mendirikan peternakan
tersebut masih jarang peternak yang mengusahakan ternak ayam ras petelur.
Sehingga permintaan pasar masih tinggi dan tingkat pesaing cukup kecil. Pada
awal berdirinya Cigalumpit Farm memiliki kapasitas ternak sebanyak 13.000 ekor
ayam petelur dengan dua kandang ayam baterai. Seiring dengan meningkatnya
adanya struktur organisasi yang baik maka akan semakin jelas pula setiap
organisasi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan dapat mengetahui posisinya
pekerjaan ataupun divisi sudah ada yang menanganinya dan bertanggung jawab.
Walaupun sederhana peternakan ini memiliki job description yang cukup jelas.
Cigalumpit Farm didirikan oleh Ibu Hj.Rini yang menempati posisi sebagai
pemilik dan direktur perusahaan. Pembagian kerja di Cigalumpit Farm terdiri dari
Direktur
Peruds
Administrasi
Kordinator Lapangan
Sistem manajemen yang ada di Cigalumpit Farm ini sudah tertata dengan
rapi, hal ini dapat dilihat dari job descriptions yang ada. Secara umum job
2. Administrasi Tugasnya :
3. Produksi
Tugasnya yaitu bertanggung jawab dalam kebersihan kandang,
pengambilan telur, pemberian pakan dan minum
4. Pengemasan
Tugasnya :
a. Membersihkan telur yang kotor
b. Memisahkan telur yang bagus dan tidak
c. Memyiapkan peti kemas
d. Menimbang telur sesuai ukuran peti
5. Pendistribusian
beda antara kandang yang satu dengan kandang yang lainya. Cigalumpit Farm
memiliki 5 kandang dengan kapasitas ayam ras petelur yang berbeda-beda yaitu
32
antara 3000 hingga 4000 ayam ras petelur. Saat ini Cigalumpit Farm memiliki
kantor, dan mes karyawan. Kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah sebanyak
NO Jenis
1 Timbangan Digital
2 Timbangan Manual
3 Mesin Pengiling Pakan
4 Mesin Diesel
5 Pompa air
6 Mobil Colt Diesel
7 Tangki air
8 Selang
9 Tray Telur
10 Kulkas
Tabel 1. Sumber Daya Fisik Cigalumpit Farm
berkualitas maka perusahaan tersebut akan terus berkembang dan jika perusahaan
tersebut memiliki sumber daya manusia yang tidak berkualitas atau dengan kata
lain hanya mampu bekerja maka perusahaan tersebut tidak akan berkembang.
Tenaga kerja yang dibutuhkan di Cigalumpit Farm ini berasal dari daerah
begitu sulit, hanya dengan memenuhi syarat yaitu mau bekerja dengan baik
sesuai dengan pekerjaan yang telah di tentukan oleh pemilik dan mempunyai sifat
Tenaga kerja yang ada di Cigalumpit saat ini berjumlah 15 orang, yaitu
pribadi pemilik yaitu Ibu Rini dan menggunakan dana pinjaman dari lembaga
sebuah bisnis. Arus manfaat bisnis ini adalah penerimaan dari hasil penjualan
telur ayam ras, ayam petelur afkir, ikan lele dan nilai sisa.
Jumlah ayam ras petelur yang diusahakan oleh Cigalumpit Farm sebanyak
13.000 ekor dimana setiap ayam petelur mampu menghasilkan satu butir telur per
hari. Telur ayam dijual dalam satuan kilogram yang dikemas dalam sebuah Box
34
kayu yang berisi 15 kilogram telur ayam. Bobot telur ayam ras pada saat panen
sekitar 40-80 gram per telur, dengan harga jual ditingkat peternak adalah Rp
22.000,00 per kilogram dan dalam satuan peti Rp 330.000,00 per peti. Total
bulan Januari 2020 sampai dengan Desember 2020. Ayam petelur di jual di
Kabupaten Garut.
yang dihasilkan pada saat periode pemeliharaan berakhir. Pada umumnya ayam
petelur afkir banyak dicari pelanggan untuk dijadikan ayam potong yang
memiliki nilai ekonomis cukup tinggi sehingga dapat dijual. Ayam afkir
pasar sudah ada pedagang ayam yang menerima atau melakukan kerja sama.
Nilai jual ayam petelur afkir yaitu Rp 30.000 per ekor. Adapun total nilai
ekor ayam yang diusahakan diperkirakan hidup hingga akhit tahun kedua umur
produksi ayam yaitu sekitar 80 persen atau sama dengan 10.400 ekor ayam.
dengan harga Rp 2.000,00 per lembar. Karung bekas sendiri banyak dicari oleh
35
para petani untuk kebutuhan panen padi, hasil kebun dan tempat potongan
Cigalumpit Farm memebeli sebanyak 1.149 kg setiap 4 bulan sekali. Maka biaya
yang dikeluarkan dalam 1 tahunn oleh cigalumpit farm untuk bibit ikan lele Rp
142.476.000,00.
rata-rata dapat menjual sebanyak 3.000 kg ikan lele setiap panennya sehingga
lele banyak diminati oleh pelaku usaha rumah makan, penjual pecel dan dapat
diolah menjadi makanan seperti bakso ikan, keripik lele dan makanan alternarif
lainnya.
biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan pada awal
tahun usaha atau pada saat usaha telah berlangsung untuk mendapatkan faktor-
36
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya operasional adalah
1. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali dalam satu
periode proses produksi untuk memperoleh berapa kali manfaat secara ekonomis
yang dikeluarkan pada awal kegiatan dan jumlahnya cukup besar. Biaya tanah
dan bangunan adalah biaya pembangunan yang dibayarkan pada awal periode
usaha. Dalam analisis kelayakan usaha ini diasumsikan umur usaha adalah 5
tahun. Peralatan memiliki nilai ekonomis satu hingga empat tahun, sehingga
2. Biaya operasional
kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya variable dan biaya tetap.
a. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya
tidak terkait langsung dengan jumlah produksi dan akan dikeluarkan selama
usaha itu berlangsung. Biaya yang dikeluarkan oleh Cigalumit Farm meliputi
biaya gaji yang terdiri dari gaji anak kandang, bagian administrasi, supir dan
bagian produksi. Pemberian gaji dilakukan sebulan sekali dimana setiap bagian
berbeda jumlahnya, selain gaji ada biaya listrik dan yang dibayar sebulan sekali
dan dihutung dalam setahun. Biaya alat dan bangunan atau investasi yang
37
diasumsikan lima persen dari total investasi. Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan
Pajak mobil yang dibayarkan setahun sekali, BBM atau bahan bakar minyak.
b. Biaya Variabel
merupakan salah satu input utama, apabila salah satu campuran pakan dikurangi
ayam. Selain biaya pakan, biaya obat-obatan dan vitamin sangat perlu
harus mengetahui jenis obat-obatan dan vitamin yang digunakan, dan untuk
menjaga kebersihan lingkungan peternakan serta kandang dari bakteri maka perlu
R/C usaha ayam petelur di Cigalumpit Farm. yaitu 1,37 yang artinya lebih
dari >1 maka usaha peternakan ayam Cigalumpit Farm layak untuk di jalankan
menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,37. Hasil penelitian ini sama dengan
38
atau proyek, sebuah usaha dikatakan layak dijalankan apabila ROI lebih besar
dari tingkat suku bunga bank yang berlaku pada saat usaha tersebut diusahakan.
Cigalumpit Farm. ROI dalam penelitian ini termasuk dalam usaha yang layak
untuk dijalankan. Kelayakan ini dapat dilihat dari rata-rata ROI yang dihasilkan
yaitu sebesar 28,36% dimana nilai ini lebih besar dari tingkat suku bunga bank
sebesar 8 %. Hasil penelitian ini tidak lebih baik dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sisilia Ceunfin, Budi Prihatminingtyas dan Asnah (2020) yaitu
Malang, yang mana ROI yang dihasilkan yaitu sebesar 65,49 % dimana nilai ini
lebih besar dari tingkat suku bunga bank sebesar 6 % layak untuk dijalankan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penelitian ini tidak lebih baik
dari penelitian terdahulu yaitu; Ada beberapa kandang yang belum digunakan
secara optimal, tidak adanya penjualan pupuk/limbah ayam pada penelitian ini
dikarenakan system kandang dibuat diatas kolam lele yang mana limbah/feses
39
langsung terbuang kedalam kolam dan penjualan lele hanya bisa dilakukan dalam
3 bulan sekali.
Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
bersih. Semakin cepat pengembalian dari sebuah usaha, maka kinerja usaha
tersebut semakin baik. PBP dalam penelitian di Cigalumpit Farm dengan jumlah
total investasi yang diperlukan untuk usaha ayam petelur sebesar Rp.
investasinya. Hasil penelitian ini lebih baik dari penelitian yang dilakukan oleh
Hadayani dan Laapo, (2017), menyatakan bahwa Usaha peternakan ayam petelur
pada CV. Taufik Nur masih tetap layak dikembangkan dan mendapatkan
keuntungan yang dapat dilihat dari hasil analisa finansial antara lain payback
periode berada pada 2 tahun 8 bulan sebelum akhir pemeliharaan dan meskipun
terjadi penurunan pada produksi sebesar 15 persen dan Kenaikan harga pakan
konsentrat sebesar 37% dan penelitian yang dilakuakn oleh Santosa, Sudarmadji
dan Purwanto (2012), menyimpulkan bahwa Pay Back Periode pada 10 bulan 6
hari.
40
5.1. Kesimpulan
Ayam ras petelur merupakan salah satu ternak unggas penghasil telur yang
sangat banyak digemari oleh masyarakat secara umum. Hal ini dikarenakan telur
merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan harganya
Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur dapat dilihat dari hasil analisis
menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan nilai
Return Cost Ratio sebesar 1,37 lebih besar dari nol, nilai net Return on
Investment sebesar 28,39% lebih besar dari tingkat suku bunga bank 8%, dan
Payback Period sebesar 0,77 yang mana tingkat pengembalian modal lebih
5.2. Saran
mengalami penurunan. Untuk itu semua pekerja harus diberi arahan yang
secara rutin. Dalam hal ini koordinasi antara kepala kandang dan pekerja
sangat dibutuhkan.
Andreti, R, E. 2011. Studi Kelayakan Peternakan Ayam Ras Petelur Ditinjau dari
Aspek Ekonomi dan Keuangan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Candra, S. D, U. Hari & H. Budi. 2012. Analisis Ekonomi Usaha Ayam Petelur
Cv. Santoso Farm Di Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.
Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Fadila, T. S, Kassa & A, Laapo. 2017. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ayam
Ras Petelur Sunju Mandiri di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten
Sigi. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas. J. Agroland
24 (3) :228 - 236
Husnan, S & M. Suwarsono . 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta
Husnan, S. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. (Edisi 5).
UPPN STIM YKPN, Yogyakarta.
Ibrahim, B. 2009. Rencana dan estimate Real of Cost. Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir, & Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Predana Media Grup, Jakarta.
Krisno, D., & Samuel. 2013. Pengaruh Perceived Quality, Perceived Sacrifice dan
Perceived Value terhadap Customer Satisfaction di Informa Innovative
Furnishing Pakuwon Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra.
1: 1– 12.
43
44
Kurdi, M. 2019. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ayam Ras Petelur di Desa
Soddara Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja.Jurnal Agri
Sains. Vol 3 (1).
Nawawi. M.A, A.S. Andayani & Dinar. 2017. Analisis Usaha Ayam Petelur
(Studi Kasus Pada Peternakan Ayam petelur Cihaur, Maja, Majalengka,
Jawa Barat). Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan. Vol 5(1).
Rahim. A. & Hastuti. DRW. 2007. Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
LAMPIRAN
1 Gaji Bulan
a. Oprator kandang 9 2.000.000 216.000.000
b. Administrasi 1 3.000.000 36.000.000
c. Gudang 2 1.750.000 42.000.000
d. Supir 1 1.750.000 21.000.000
e. Vaksinator 2 300.000 7.200.000
f. Sanitasi 2 300.000 7.200.000
2 Hutang Bank Bulan 1 102.500.000 1.230.000.000
3 Dapur Karyawan Bulan 4.000.000 48.000.000
4 Listrik Bulan 1.500.000 18.000.000
5 Cicilan Mobil Bulan 5.850.000 70.200.000
6 Pajak Mobil Tahun 2.500.000 2.500.000
7 Pajak Bangunan Tahun 100.000 100.000
8 BBM Bulan 3.000.000 36.000.000
9 Parkir Bulan 300.000 3.600.000
10 Air Minum 12 556.000 6.720.000
Total Biaya Tetap 1.552.872.000
Total Penerimaan
R/C Ratio :
Total Biaya(Tetap+Variabel)
10.401.912 .000
R/C Ratio :
7.565 .488 .000
= 1,37
= Rp 10.401.912.000 – Rp 7.565.488.000
2.808.059 .760
x 100 %
2.187 .470.000
= 28,36%
Investasi: Rp 2.187.470.000
2.187 .470.000
Payback Period = x 1 Periode
2.836.424 .000
= 0,77
SMAN 10 GARUT sampai tahun 2015. Tahun 2016 penulis diterima sebagai
2018 dan 2018-2019. Selain itu penulis mengikuti Unit Kegitan Mahasiswa
oleh penulis dalam tahap penyelesaian akhir masa studi yaitu mengikuti Kuliah
selama 1 bulan dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Super Unggas Jaya (SUJA)
54