net/publication/343749495
CITATIONS READS
0 337
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Amrie Firmansyah on 19 August 2020.
BUNGA RAMPAI
STUDI KASUS
AKUNTANSI
KEUANGAN
S T U D I
K A S U S
A K U N T A N S I
K E U A N G A N
ISBN 978-623-93990-5-4
Cetakan Pertama, Juni 2020
vi + 339 hlm. ; 14.8 x 21 cm.
x, 186 hlm; 14.5 x 21
Penyunting : Amardianto Arham
Desain Sampul : Bernadi Vito
Desain Layout : Aji M. Elvin Nor
Penerbit :
CV. Pustaka Learning Center
Karya Kartika Graha A.9 Malang 65132
Whatsapp 08994458885
Email: pustakalearningcenter@gmail.com
ii
DAFTAR ISI
v
(PERSERO) ATAS KONTRAK JANGKA PANJANG
DENGAN PT MAHATA AERO TEKNOLOGI .......................... 242
vi
Bunga Rampai: Studi Kasus Akuntansi Keuangan
IMPLEMENTASI AKUNTANSI
PENURUNAN NILAI ASET TETAP
PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) TBK
Amrie Firmansyah, Fitri Noor Hidayah, Yuppy Yusup
Fanani
Politeknik Keuangan Negara STAN
ABSTRAK
125
PENDAHULUAN
Dalam bisnis operasi perusahaan, aset tetap
biasanya memiliki jumlah yang signifikan dibandingkan
dengan jenis aset lainnya (Mararu et al., 2019). Aset tetap
digunakan oleh perusahaan untuk menunjang operasi
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan di masa
yang akan dating (Kieso et al., 2017). Oleh karena itu, aset
tetap memegang peranan penting dalam keberlangsung
perusahaan di masa depan. Selain dengan strategi yang
baik, pengelolaan aset tetap juga harus berlandaskan
standar akuntansi keuangan dalam memberikan
informasi yang akuntabel dan transparan bagi pengguna
laporan keuangan.
Aset tetap milik entitas perusahaan dalam
penggunaannya dapat berpotensi mengalami penurunan
nilai atau impairment. PSAK 48 (IAI, 2014) tentang
penurunan nilai aset menyatakan bahwa impairment atau
penurunan nilai aset terjadi apabila jumlah tercatatnya
melebihi jumlah terpulihkan (recoverable). Jumlah
terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi
127
sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan memiliki
dampak mengurangi laba operasi selama tahun tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengulas
implementasi akuntansi penurunan nilai aset tetap pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ulasan dalam
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi
akademisi dan praktisi dalam melihat contoh penerapan
praktek akuntansi ini. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
memberikan gambaran contoh kasus akuntansi keuangan
terkait dengan penurunan nilai aset tetap yang diterapkan
oleh perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kieso et al. (2017) menyatakan bahwa penurunan
nilai (impairment) merupakan penghapusan nilai atas
beberapa aset jangka panjang perusahaan. Aset berwujud
yang memiliki umur panjang diturunkan nilainya ketika
perusahaan tidak dapat memulihkan jumlah tercatat aset,
baik dengan menggunakannya secara optimal maupun
dengan menjualnya. Untuk menentukan suatu aset
mengalami penurunan nilai, perusahaan akan meninjau
129
terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan merupakan
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit
penghasil kas dikurangi biaya pelepasan dengan niai
pakainya. Apabila salah satu jumlahnya melebihi jumlah
aset tercatanya, maka aset tersebut tidak perlu dilakukan
penurunan nilainnya.
Menurut PSAK 48 (IAI, 2014), nilai aset telah turun
secara signifikan selama periode tersebut lebih dari yang
diperkirakan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau
pemakaian normal berdasarkan indikasi yang telah
diobservasi. Indikasi-indikasi tersebut contohnya terkait
dengan perubahan teknologi, pasar, ekonomi atau
lingkup hukum secara signifikan. Selanjutnya dalam
PSAK ini diatur terkait dengan jumlah terpulihkan, yang
merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya pelepasan
dengan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan dan nilai pakai dari aset tidak selalu perlu
ditentukan keduanya. Jika salah satu jumlahnya melebihi
jumlah tercatat aset, maka aset tersebut tidak mengalami
penurunan nilai dan tidak perlu dilakukan estimasi
131
penyusutan (amortisasi) aset disesuaikan di periode masa
depan untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset
revision, setelah dikurangi nilai residu (jika ada), secara
sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Apabila terdapat indikasi bahwa aset mungkin
mengalami penurunan nilai, maka jumlah terpulihkan
diestimasi untuk aset individual tersebut. Jika tidak
mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset
individual, maka entitas menentukan jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup. Unit
penghasil kas adalah kelompok aset terkecil
teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang
sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset
atau kelompok aset lain. Jumlah terpulihkan dari aset
individual tidak dapat ditentukan jika nilai pakai aset
tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya
dikurangi biaya pelepasan dan aset tidak menghasilkan
arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.
Dalam kasus ini, nilai pakai dan jumlah terpulihkan,
dapat ditentukan hanya untuk unit penghasil kas aset
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan analisis konten berdasarkan data dan
informasi laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk tahun 2018. Data diperoleh dari sumber
www.idx.co.id. Data dan informasi tersebut sebagai dasar
analisis penerapan implementasi penurunan nilai aset
tetap yang diterapkan oleh Perusahaan.
133
Tabel 1
Umur Ekonomis Aset Tetap pada PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Aset Tetap Umur Ekonomis
Bangunan 15 tahun
Kendaraan bermotor 5 tahun
Komputer dan mesin 3-5 tahun
Perlengkapan kantor 5 tahun
Satelit 15 tahun
Sumber: diolah dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank
Rakyat Indonesia dan Entitas Anak 2018
135
secara terperincai dan hanya mengakui apabila terdapat
penurunan nilai aset. Apabila terdapat adanya indikasi
tersebut, maka nilai penurunan aset tersebut akan
disajikan dalam laporan laba rugi.
Penyajian dan Pengungkapan Rincian Nilai Aset Tetap
Tabel 2
Rincian Aset Tetap Tahun 2017 (dalam Jutaan Rupiah)
Saldo Saldo
Aset Tetap Penambahan Pengurangan
Awal Akhir
Hak atas tanah 15.799.496 340.373 5.742 16.134.127
Bangunan 3.160.913 617.484 102.976 3.675.421
Kendaraan
2.153.644 84.034 33.041 2.204.637
bermotor
Komputer dan
6.407.952 750.309 60.444 7.097.817
mesin
Perlengkapan
1.482.991 125.049 14.083 1.593.957
kantor
Aset tetap museum 184 0 0 184
Satelit 0 3.284.664 0 3.284.664
Satelit dalam
3.275.613 183.877 3.459.490 0
pengembangan
Jumlah 32.280.793 5.385.790 3.675.776 33.990.807
Sumber: diolah dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank
Rakyat Indonesia dan Entitas Anak 2018
137
konsolidasian ini tidak dijelaskan secara rinci mengenai
aset tetap museum dan satelit.
Tabel 3
Rincian Aset Tetap Tahun 2018 (dalam Jutaan Rupiah)
Saldo Saldo
Aset Tetap Penambahan Pengurangan
Awal Akhir
Hak atas tanah 16.134.127 1.167.827 1.365 17.300.589
Bangunan 3.675.421 1.387.341 102.770 4.959.992
Kendaraan bermotor 2.204.637 88.353 8.111 2.284.879
Komputer dan mesin 7.097.817 1.243.266 54.297 8.286.786
Perlengkapan kantor 1.593.957 248.210 34.025 1.808.142
Aset tetap museum 184 0 0 184
Satelit 3.284.664 0 0 3.284.664
Jumlah 33.990.807 4.134.997 200.568 37.925.236
Sumber: diolah dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank
Rakyat Indonesia dan Entitas Anak 2018
139
tetap museum. Dalam catatan atas laporan keuangan PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018, tanah
dinyatakan sebesar biaya perolehan dalam pengakuan
awal dan tidak disusutkan. Selanjutnya, tanah diukur
sesuai dengan nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal
revaluasi. Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai
yang memiliki kualifikasi profesional, dan dilakukan
secara berkala untuk memastikan bahwa jumlah tercatat
tanah tidak berbeda secara material dengan jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajarnya pada
akhir periode pelaporan.
Pada tahun 2017, nilai buku aset tetap adalah
sebesar Rp33.990.807 untuk biaya perolehan (saldo akhir)
nya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan
Rp9.238.772, sehingga diperoleh nilai nilai buku sebesar
Rp24.752.035. Sementara itu, pada tahun 2018 nilai buku
aset tetap adalah sebesar Rp37.925.236 untuk biaya
perolehan (saldo akhir) nya kemudian dikurangi dengan
akumulasi penyusutan sebesar Rp11.010.377 sehingga
diperoleh nilai buku pada tahun 2018 sebesar
141
kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Tabel 5
Kenaikan dan Penurunan Nilai Aset Tetap Tahun 2018 dan 2017
(dalam Jutaan Rupiah)
Nilai Buku Nilai Buku Kenaikan/P Persentase
Aset Tetap
2018 2017 enurunan Kenaikan/Penurunan
Hak atas tanah 17.300.589 16.134.127 1.166.462 7,23%
Bangunan 3.174.316 2.146.100 1.028.216 47,91%
Kendaraan bermotor 329.284 499.230 - 169.946 -34,04%
Komputer dan mesin 2.770.292 2.490.046 280.246 11,25%
Perlengkapan kantor 402.245 325.421 76.824 23,61%
Aset tetap museum 184 184 - 0,00%
Satelit 2.937.949 3.156.927 - 218.978 -6,94%
Jumlah Aset Tetap 26.914.859 24.752.035 2.162.824 49,02%
143
penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan apabila
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset keuangan dan
non-keuangan tidak dapat dipulihkan kembali.
Perusahaan juga mencatat cadangan atas kerugian
penurunan nilai aset keuangan dan non-keungan.
Penerapan PSAK 48 (2014) pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Setiap aset yang dimiliki perusahaan memiliki
kemungkinan untuk mengalami impairment (penurunan
nilai). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, PT Bank
Rakyat Indonesia (persero) Tbk hanya mengakui apabila
terdapat indikasi penurunan nilai aset yang nantinya akan
disajikan dalam laporan laba rugi. Pada bagian Catatan
Atas Laporan Keuangannya, perusahaan tidak
menyatakan telah menerapkan kebijakan PSAK 48 (IAI,
2014). Selain itu, untuk mempermudah penyajian
penurunan nilai aset tetapnya, pada penjelasan laporan
keuangannya, manajemen PT Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk menyatakan bahwa tidak terdapat
penurunan nilai aset tetap dan jumlah nilai
145
yang mengalami penurunan nilai buku, yaitu kendaraan
bermotor dan satelit, masing-masing sebesar Rp169.946
atau 34,04% dan Rp218.976 atau 6,94%. Setelah dilakukan
uji penurunan nilai dan pengolahan data kembali,
diketahui bahwa kedua aset tetap ini mengalami
penuruna nilai buku akibat dari depresiasi. Manajemen
pada laporan keuangan konsolidasian ini berpendapat
bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dan
jumlah nilai pertanggungan asuransi cukup untuk
menutup risiko kerugian yang mungkin timbul atas aset
tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Penerapan pengakuan penurunan nilai aset tetap
sesuai PSAK 48 (IAI, 2014) pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk tidak disajikan secara detail.
Perusahaan akan mengakui adanya penurunan nilai
apabila memang benar terjadi. Perusahaan membuat
kebijakan dalam catatan atas laporan keuangan, bahwa PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah
mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas
tanah dan satelit) untuk menutup kemungkinan kerugian
terhadap risiko kebakaran, pencurian, vandalis, force
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. C. (2015). Analisis penerapan PSAK No. 48 (revisi
2013) penurunan nilai aset tetap pada PT. Bank
SULUT. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, 15 (3), 144-127.
Danga, E. G. H., & Morasa, J. (2016). Analisis penerapan
PSAK 48 (2015) penurunan nilai aset tetap pada PT.
147
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jurnal EMBA, 4(1),
Hal. 1419-1430.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2014). Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Nomor 48 Tentang Penurunan
Aset. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2015). Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Nomor 16 Tentang Aset Tetap.
Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Karouw, H. F. (2013). Analisis Penerapan PSAK No.48
(revisi 2009) Penurunan Nilai Aset Tetap Pada
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado. Jurnal EMBA, 1(4), 2036-2048.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2017).
Intermediate Accounting IFRS Edition 3nd Edition.
United Sates of America: Wiley.
Mararu, G., Sondakh, J. J., Suwetja, I. G. (2019). Analisis
Perlakuan akuntansi aset tetap pada Perusahaan
Umum Badan Logistik Divisi Regional Provinsi
Sulawesi Utara dan Gorontalo. Jurnal EMBA, 7(3),
3418 – 3427.
Pertiwi, A. R., Sutarti, & Hasibuan, D. H. M. (2019).
Pengaruh penerapan penurunan nilai aset tetap
menurut PSAK 48 terhadap laporan keuangan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Kesatuan, 7(1), 224 – 231.