Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN

SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN


PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2019-2022
(Pengampu: Kusuma Wijayanto,S.E., M.M)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Oleh:

DIANLISKA ISTANTO DUKE

B 200210394

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................3
E. Sistematika Penulisan...................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
A. Landasan Teori..............................................................................................................5
B. Literatur Variabel.........................................................................................................5
C. Model Penelitian............................................................................................................7
D. Pengembangan Hipotesis..............................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN......................................................................................................10
A. Jenis Penelitian............................................................................................................10
B. Populasi dan Sampel...................................................................................................10
C. Metode Pengambilan Data.........................................................................................11
D. Pengukuran Variabel Penelitian................................................................................11
E. Metode Analisis Data..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan properti memiliki peran yang penting dalam perekonomian negara
karena sektor properti berdampak signifikan pada berbagai aspek ekonomi. Banyak
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
memperoleh pendanaan melalui penjualan saham kepada investor. Di Bursa Efek
Indonesia (BEI), terdapat banyak perusahaan property dan real estate yang terdaftar
dan sahamnya diperdagangkan.
Menurut Fahmi (2015:48) Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak
khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan
dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana
atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Samsul (2016:45) mengemukakan bahwa saham adalah tanda bukti memiliki
perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder
atau stockholder). Harga saham perusahaan ini menjadi indikator penting bagi para
investor dalam mengambil keputusan investasi. Saham merupakan salah satu
alternatif investasi dipasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor,
karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan dana yang dibutuhkan investor
untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika dibandingkan dengan obligasi.
(Irfani et al., 2019).
Pada perusahaan properti yang memperlihatkan kinerja yang baik akan
menarik minat investor sehingga harga sahamnya akan meningkat. Persaingan yang
semakin ketat sangat terasa pada sektor properti, oleh sebab itu perusahaan harus
mampu menciptakan kreatifitas serta membangun inovasi untuk produk yang
diciptakannya agar dapat bersaing di pasar dan mempertahankan perusahaan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah profitabilitas mempengaruhi harga saham perusahaan?
2. Apakah likuiditas mempengaruhi harga saham perusahaan?
3. Apakah solvabilitas mempengaruhi harga saham perusahaan?

2
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk memastikan ada tidaknya pengaruh profitabilitas terhadap harga saham
Perusahaan.
2. Untuk memastikan ada tidaknya pengaruh likuiditas terhadap harga saham
Perusahaan.
3. Untuk memastikan ada tidaknya pengaruh solvabilitas terhadap harga saham
Perusahaan.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan
praktis
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan bisa menjadi sumber referensi bagi kalangan akademis dan
mengembangkan pemahaman, terutama terkait faktor-faktor yang
memengaruhi nilai saham Perusahaan.
2. Manfaat Praktis
Untuk para peneliti, penting untuk menilai sejauh mana variabel independen
memengaruhi variabel dependen. Sementara itu, bagi para investor atau calon
investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan investasi.

E. Sistematika Penulisan
Penulisan disusun sesuai dengan pedoman sistematika penulisan yang telah
dikeluarkan oleh Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Oleh karena itu, struktur
penulisan Metodologi Penelitian ini mengikuti urutan berikut untuk
mempermudah penyusunan skripsi:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai dasar masalah, permasalahan, variabel dependen dan
independen, serta tujuan, kegunaan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3
Telaah teori yang berisikan tentang ulasan teori yang diangkat dalam
penelitian ini, dan telaah empiris yaitu penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai
acuan penelitian ini.
BAB III
Membahas desain penelitian, populasi dan sampel, jenis sumber data, variabel
operasional, periode dan lokasi penelitian, cara pengambilan sampel, serta analisis
data.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Teori Sinyal
Teori sinyal (Signaling Theory) pertama kali diperkenalkan oleh Spence di
dalam penelitiannya yang berjudul Job market Signalling. Teori sinyal menjelaskan
cara yang seharusnya ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mengirimkan informasi
kepada pemakai laporan keuangan. Ketidakseimbangan informasi di perusahaan dapat
menjadi sumber sinyal kepada investor melalui kebijakan manajemen, dengan
harapan bahwa sinyal tersebut akan menjadi referensi bagi investor dalam
mengevaluasi prospek Perusahaan (Puspitaningtyas, 2019). Sinyal tersebut mencakup
data yang memberikan penjelasan, catatan, atau gambaran terkait kondisi perusahaan,
baik masa lalu, sekarang, maupun masa depan, yang sangat relevan untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Teori sinyal membicarakan motivasi perusahaan
untuk menyampaikan informasi kepada pihak eksternal dan internal. Motivasi ini
timbul karena adanya ketidakseimbangan informasi antara manajemen dan pihak
eksternal. Dalam usaha mengurangi ketidakseimbangan informasi tersebut,
perusahaan menggunakan sinyal-sinyal yang memberikan gambaran atau indikasi
kepada pemangku kepentingan tentang keadaan perusahaan. Sinyal-sinyal ini bisa
berupa data keuangan atau non-keuangan, dengan tujuan memberikan keyakinan
kepada pemangku kepentingan bahwa perusahaan memiliki prospek yang positif.
Dalam prakteknya, perusahaan perlu mempertimbangkan kredibilitas dan kesesuaian
sinyal yang disampaikan. Jika sinyal-sinyal tersebut tidak sesuai dengan kinerja atau
tindakan perusahaan, hal tersebut dapat merusak kepercayaan dan berdampak negatif
pada relasi dengan pemangku kepentingan. Secara keseluruhan, teori sinyal
menyediakan dasar bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi kepada
pihak eksternal dan mengurangi ketidakseimbangan informasi. Dengan memberikan
sinyal yang jelas dan konsisten, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dan
membangun hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan

B. Literatur Variabel

5
1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah ukuran yang mengindikasikan kapasitas suatu perusahaan
untuk meraih laba atau keuntungan dari penjualan, pemanfaatan aset, dan
modalnya selama periode tertentu (Sartono, 2010:122). Kasmir (2012:196)
menyatakan bahwa rasio profitabilitas juga dapat memberikan gambaran
mengenai tingkat efektivitas manajemen perusahaan, yang tercermin dari laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dengan kata lain,
pemanfaatan rasio ini mengindikasikan sejauh mana efisiensi perusahaan tersebut.
Rasio Profitabilitas perusahaan dianggap memadai jika dapat mencapai target laba
yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan modal dan aset yang dimiliki.
Kasmir (2017:204) mengemukakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas,
semakin tinggi nilai perusahaan, menandakan kekuatan posisi pemilik perusahaan.
2. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
suatu perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dengan membandingkan
aktiva lancar dan utang lancar. Sumarni dan Soeprihanto (2014:331)
mengungkapkan bahwa rasio likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi secara cepat.
Pentingnya rasio likuiditas dapat dipahami melalui evaluasi perusahaan terhadap
dampak kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas
perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya terhadap kreditor, dan rasio ini juga memiliki
potensi memengaruhi ketertarikan investor untuk menyuntikkan modal atau
menginvestasikan dana mereka. Semakin tinggi rasio ini, semakin efisien
perusahaan dalam menggunakan aset lancar untuk memenuhi kewajiban
lancarnya. Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek kepada kreditur. Untuk menjaga
kelangsungan usahanya, suatu perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk
membayar semua kewajiban finansial yang jatuh tempo dengan menggunakan aset
lancar yang tersedia (Martono dan Harjito, 2014:55). Jika suatu perusahaan dapat
memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut dianggap memiliki likuiditas,
sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut tidak likuid.
3. Solvabilitas

6
Rasio solvabilitas adalah ukuran yang menilai kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban hutang jangka panjangnya. Sumarni dan Soeprihanto
(2014:331) menjelaskan bahwa secara umum, rasio solvabilitas digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang dalam situasi likuidasi. Kasmir (2017:150) menyatakan
bahwa setiap perusahaan memerlukan dana untuk menjalankan operasionalnya,
terutama dalam hal kebutuhan dana untuk menutupi biaya, investasi baru, dan
perluasan usaha. Kasmir (2017:152) menekankan bahwa tingkat solvabilitas yang
tinggi dapat mengakibatkan risiko kerugian yang lebih besar, namun juga
membuka peluang untuk memperoleh laba yang besar. Sebaliknya, solvabilitas
yang rendah berarti risiko kerugian yang lebih kecil, terutama saat kondisi
ekonomi sedang menurun. Dampak ini juga dapat mempengaruhi tingkat
kepercayaan investor terhadap perusahaan dan, akhirnya memengaruhi nilai
perusahaan.

C. Model Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, terdapat variable variabel
yang dapat mempengaruhi harga saham diantaranya yaitu profitabilitas, likuiditas,
solvabilitas. Maka bentuk rerangka konseptualnya, sebagai berikut:

Profitabilitas (PR)

Likuiditas
Harga Saham

Solvabilitas

D. Pengembangan Hipotesis

7
Hipotesis merupakan pernyataan yang diajukan sebagai jawaban sementara untuk
menjelaskan sebuah fenomena atau masalah yang akan diuji kebenarannya melalui
penelitian. Hipotesis ini didasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian
sebelumnya yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti. Kemudian diuji melalui
proses pengumpulan dan analisis data untuk menentukan benar atau tidaknya
hipotesis tersebut. Adapun beberapa hipotesis dalam penelitian ini membahas tentang
pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas terhadap Harga Saham.

1. Profitabilitas
Rasio ini dapat digunakan sebagai parameter untuk mengevaluasi efisiensi
manajemen suatu perusahaan. Efisiensi tersebut dapat tercermin dari laba yang
diperoleh dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas adalah
indikator yang mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
keuntungan. Peningkatan dalam rasio (ROA) menandakan peningkatan posisi
perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk meraih laba. Keyakinan ini dapat
memengaruhi permintaan dan/atau penawaran harga saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan penelitian (Auliya & Yahya, 2020) bahwa profitabilitas berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan. Yang dapat diartikan bahwa profitabilitas dapat
dijadikan dasar untuk menentukan harga saham oleh investor.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Irawan & Laily, 2019), (Fitriani &
Manaf, 2020a), (Sitinjak et al., 2020), (Bandawaty & Nurfitria, 2022), (Peranginangin &
Lase, 2021) memberikan bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
2. Likuiditas
Current ratio (CR) dihitung berdasarkan aktiva lancar dibagi dengan hutang
lancer. CR yang tinggi berarti semakin baik hutang jangka pendek dilunasi
perusahaan, maka semakin kecil resiko likuidasi yang dialami perusahaan
sehingga resiko yang ditanggung pemegang saham juga semakin kecil. Hal ini
menjadikan keputusan yang positif bagi investor untuk membeli saham
perusahaan, sehingga permintaan akan saham perusahaan pun meningkat, maka
harga saham menjadi meningkat.

8
Berdasarkan penelitian (Ratnaningtyas, 2021) dijelaskan CR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham karena CR yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan, maka resiko likuidasi yang dibebankan oleh
perusahaan semakin kecil dan pemegang saham pun memiliki resiko kerugian
yang kecil pula.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Fadel, 2021; Meilani &
Pardistya, 2020; Novalddin et al., 2020; Sari & Nuswandari, 2022; Yusuf et al., 2022a)
memberikan bukti empiris bahwa likuiditas berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H2: Likuiditas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
3. Solvabilitas
Menurut (Sutrisno, 2009), rasio solvabilitas adalah rasio yang menjelaskan
perusahaan mampu melunasi seluruh hutang jangka pendek dan panjangnya jika
dilikuidasinya perusahaan,
Berdasarkan Penelitian (Kadafi & Fuddin, 2023) Debt to Equity berpengaruh
secara positif signifikan terhadap Harga Saham, kondisi ini dikarenakan bahwa
kemampuan perusahan dalam pengelolaan pinjaman akan meningkatkan kinerja
perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan investor yang membuat harga
saham meningkat.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Novalddin et al., 2020;
Rahmawati & Yahya, 2018; Ratnaningtyas, 2021; Yana & Agustiningsih, 2022; Yusuf et
al., 2022b) memberikan bukti empiris bahwa likuiditas berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H3: Solvabilitas berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
data sekunder, dimana data diperoleh secara tidak langsung yang sumbernya di dapat
dari bukti laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
pada periode 2019-2022. Menurut Sugiyono (2017:23), penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2017:23) populasi adalah keseluruhan komposisi yang
kemudian dijadikan wilayah umum termasuk obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh penelitian untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan
yang memenuhi karakteristik suatu populasi. Populasi penelitian ini meliputi seluruh
perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2019 hingga 2022.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor property dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2022. Teknik penentuan
sampel menggunakan puposive sampling yaitu dengan pengambilan sampel dari
populasi berdasarkan kriteria tertentu, Adapun kriteria yang digunakan dalam
pengambilan sampel yaitu:

1. Perusahaan menggunakan satuan moneter dollar dalam laporan


keuangannya.
2. Perusahaan yang mempublikasi laporan keuangan tahunan secara berturut-
turut dari 2019-2022.

10
3. Perusahaan yang menghasilkan laba selama periode antara 2019-2022.

C. Metode Pengambilan Data


Data yang digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh penulis secara tidak langsung atau melalui media perantara.
Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang diakses dari situs
resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) atau di website resmi perusahaan.

D. Pengukuran Variabel Penelitian


Definisi operasional dalam suatu penelitian merujuk pada bagian dari
penelitian yang berkaitan dengan variabel yang ada dalam judul penelitian atau yang
termasuk dalam pendekatan penelitian sebagaimana yang diidentifikasi dari rumusan
masalah. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel, yakni variabel yang dipengaruhi
dan variabel yang menjadi pemengaruh. Komponen-komponen operasional dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas dan sering disebut sebagai variabel
output, kriteria, dan konsekuen dan merupakan variabel yang menjadi perhatian
utama dalam penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga
Saham.

2. Variabel Independen
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat
(Sugiyono, 2018). Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
dan antecedent. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas ,
likuiditas, dan solvabilitas.
a. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
kegiatan yang dilakukan selama periode tertentu. Profitabilitas dapat diukur
dengan rasio Return On Asset (ROA). Rasio ini mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset

11
yang dimiliki.(Kusumawati, at al., 2018). ROA dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak


ROA=
Total Aset

b. Likuiditas
Current Ratio menunjukkan kemapuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan
menggunakan uang lancar (Fitriani & Manaf, 2020b). Dapat disimpulkan bahwa
rasio lancer menunjukkan seberapa banyak asset uang tersedia untuk menutupi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rumus yang digunakan untuk
menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Aset Lancar
CR= X 100 %
Hutang Lancar

c. Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan
hutang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang harus ditanggung
perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. DER digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan hutang terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan (Darmadji dan
Fakhruddin, 2012). Perusahaan dengan debt to equity ratio (DER) yang tinggi berarti
perusahaan menanggung risiko yang tinggi karena memiliki tingkat hutang yang tinggi.
Berdasarkan pengertian tersebut, mengacu pada signaling theory, DER yang tinggi
merupakan sinyal yang tidak bagus bagi investor (Levina & Dermawan, 2019).
Solvabilitas diukur menggunakan rumus berikut:
Total Debt
DER=
Total Equity

E. Metode Analisis Data


1. Analisis Statistik Deskriptif

12
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2018). Pengujian analisis
statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2018). Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskriptifkan data sampel yang terkumpul sebelum
memanfaatkan teknik analisis statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis.

2. Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik merupakan salah satu syarat statistik untuk memenuhi
analisis regresi linier berganda, uji asumsi/hipotesis ini dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan antara variabel dalam data dimana uji tersebut
menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi distribusi
data normal atau tidak normal dalam sekumpulan data atau variabel. Ada beberapa
cara untuk menguji uji normalitas. Dapat melakukan pengujian seperti uji
Kolmogorov-S Minorvest. Untuk menentukan hasil dari uji normalitas dengan
metode Kolmogorov -S Minorvest adalah jika nilai sig. > 0.05 maka diartikan
bahwa data tersebut berdistribusi normal

4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas/ independen (Ghozali, 2018). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Toleransi dan variabel independen yang dipilih dalam pengukuran variabilitas
tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Pengujian data dapat
disimpulkan apabila jika nilai tolerance > 0,10 multikolinearitas.

5. Uji Heteroskedastisitas

13
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain (Ghozali, 2018). Uji heterskedastisitas dapat diukur menggunakan uji Glejser,
jika hasil dari nilai signifikansinya lebih dari 0.05 maka dikatakan bahwa tidak
terdapat gejala heteroskedastisitas.

6. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali, 2018). Jika terjadi korelasi
maka terdapat masalah autokorelasi karena terdapat pengamatan yang terus
menerus dan berhubungan dalam waktu. Di dalam penelitian ini Uji Durbin-
Watson (DW) model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi, uji
autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW Test).

7. Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi berganda pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel
independen atau variabel bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan
nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2018). Model regresi linier
berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + e / NP = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y = Harga Saham;
𝛼 = NilaiKonstanta;
b1-b3 = Koefisien Regresi;
X1 = Profitabilitas;
X2 = Likuiditas;
X3 = Solvabilitas
e = Standard Error

8. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

14
Berdasarkan desainnya, Uji Statistik F menentukan apakah setiap variabel
independen atau dependen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh yang saling menguatkan terhadap variabel dependen atau terikat
(Ghozali, 2018).Pengujian dilakukan dengan menentukan ambang batas
signifikansi. Kriteria untuk mengelaborasi proposal adalah sebagai berikut:
a) Jika F hitung > F tabel atau tingkat signifikansi F uji < 0,05, maka model
regresi dapat digunakan dalam suatu analisis.
b) Jika F hitung < F tabel atau tingkat signifikansi F lebih besar dari 0,05, maka
model regresi tidak dapat digunakan dalam suatu analisis.

9. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


Koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2018). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R2< 1). Nilai
(Adjusted R2) yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan kedalam model.

10. Uji Hipotesis (Uji T)


Hasil uji statistik menunjukkan beberapa perbedaan individu dampak variabel
independen dan dependen jika dibandingkan (Ghozali, 2018). Standar yang
digunakan untuk mengukur keputusan uji t dalam analisis regresi adalah sebagai
berikut:
a.
Jika signifikansinya kurang dari atau sama dengan 0,05 maka hipotesis ditolak (regresi tidak

b.
Jika signifikansinya lebih besar atau sama dengan 0,05, maka hipotesis diterima (regresi sign

1. H0 diterima jika angka signifikansi lebih kecil dari α = 5 %.


2. H0 ditolak jika angka signifikansi lebih besar dari α = 5 %.

15
DAFTAR PUSTAKA

Auliya, A. N., & Yahya, Y. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage
Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 9(9).
Bandawaty, E., & Nurfitria, I. P. (2022). PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP
HARGA SAHAM. Kinerja, 5(01), 174–188.
Fadel, M. (2021). Pengaruh Long Term Debt To Equity Ratio, Current Ratio Dan Firm
Size Terhadap Harga Saham. Bongaya Journal of Research in Accounting (BJRA),
4(2), 20–29.
Fitriani, S. D., & Manaf, S. (2020a). PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS
DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-
2017. Dharma Ekonomi, 26(50).
Fitriani, S. D., & Manaf, S. (2020b). PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS
DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-
2017. Dharma Ekonomi, 26(50).
Irawan, E., & Laily, N. (2019). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Properti Dan Real Estate. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(JIRM), 8(8).
Irfani, R., Anhar, M., & Nasional Madani, P. (2019). PENGARUH PROFITABILITAS,
LEVERAGE, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS : PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN
2015-2017) (Vol. 28).
Kadafi, M., & Fuddin, M. K. (2023). PENGARUH RETURN ON EQUITY, CURRENT
RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM. Journal
of Financial Economics & Investment, 3(2), 91–102.
Levina, S., & Dermawan, E. S. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Paradigma
Akuntansi, 1(2), 381–389.
Meilani, S., & Pardistya, I. Y. (2020). Pengaruh Return on Equity (Roe) Dan Current Ratio
(Cr) Terhadap Harga Saham. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 12,
1159.
Novalddin, M. R., Nurrasyidin, M., & Larasati, M. (2020). Pengaruh Current Ratio, Return
On Asset, Earning Per Share, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2015-2019. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI),
4(1), 54–67.
Peranginangin, A. M., & Lase, B. F. (2021). Pengaruh Profitabilitas Dan Solvabilitas
Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmiah AccUsi, 3(1), 50–60.

16
Rahmawati, F., & Yahya, Y. (2018). PENGARUH NPM, EPS DAN DER TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI. Jurnal
Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 7(3).
Ratnaningtyas, H. (2021). Pengaruh Return on Equity, Current Ratio Dan Debt To Equity
Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Proaksi, 8(1), 91–102.
Sari, N. P., & Nuswandari, C. (2022). Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Dinamika
Ekonomi & Bisnis, 19(2).
Sitinjak, L., Jamaluddin, J., & Laia, V. (2020). Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti
dan Perumahan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018. Jurnal
Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi (JPENSI), 5(3), 248–255.
Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Bandung.
Yana, D., & Agustiningsih, W. (2022). PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE),
DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE EARNINGS RATIO (PER)
TERHADAP HARGA SAHAM. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 4(2), 67–77.
Yusuf, T., Moorcy, N. H., & Nabila, D. A. (2022). Pengaruh Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub Sektor
Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal GeoEkonomi, 13(2), 155–164.

17

Anda mungkin juga menyukai