Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal dalam penyusunan skripsi ini ,maka di perlukan sedikit ulasan tentang makna
dan maksud dari beberapa istilah kata yang di gunakan dalam judul skripsi ini. Dengan penegasan tersebut
diharapkan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan

Adapun judul dari skripsi ini adalah “PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA
AGENSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI INFORMASI
SEBAGAI VARIABLE MODERASI (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022)”. Dari judul tersebut maka sangat di perlukan uraian
pengertian dari istilah-istilah judul tersebut sebagai berikut

1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang1. Dalam penelitian disebut dengan akibat asosiatif yaitu
suatu penelitian yang mencari atau pertautan nilai antara satu variabel dengan variabel lainnya

2. Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak merupakan suatu skema yang ditujukan agar beban pajak dapat
diringankan, di mana praktiknya dijalankan melalui pencarian dan pemanfaatan celah terhadap
ketentuan yang ditetapkan perpajakan di Indonesia2. Variabel penghindaran pajak digunakan
penulis untuk mengukur bagaimana nilai perusahaan apabila terjadi pengurangan beban pajak
pada perusahaan.

3. Biaya agensi
Biaya agensi adalah biaya yang dikeluarkan guna memastikan manajer untuk bertindak
sesuai kepentingan prinsipal3.Biaya agensi dapat terjadi diakibatkan karena adanya kepentingan
yang berbeda antar pemilik saham(prinsipal) dengan manajemen perusahaan(agen) .Maka dari
itu biaya agensi muncul ketika prinsipal menginginkan kontrol penuh atas agen yang bertujuan
tidak merugikan prinsipal.

4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan yaitu skor dari tingkat keberhasilan sebuah perusahaan .Tujuan
didirikannya perusahaan adalah dengan mengeluarkan biaya yang minimum dan memperoleh
laba yang maksimal, selain itu juga tujuan dari perusahaan yakni meningkatkan nilai
perusahaannya dengan kenaikan harga saham4.

5. Transparansi

1
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT, ed. Dendy Sugono, 1st ed. (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008).
2
M A Wulandari and M N Soetardjo, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Penelitian
Akuntansi 3, no. 2 (2022): 216–30.
3
Vivi Yani and Hari Stiawan, “Pengaruh Perencanaan Pajak, Prudence, Dan Biaya Agensi Terhadap Nilai
Perusahaan(StudiEmpiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2016-2020),” SOSMANIORA (Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora) 1, no. 2 (2022): 328–38,
https://doi.org/10.55123/sosmaniora.
4
Wulandari and Soetardjo, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan.”
Transparansi diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan
maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan5.
Indikator transparansi antara lain informasi yang tepat waktu, jelas, memadai, akurat dan mudah
diakses. Sehingga publik dapat dengan mudah melihat bagaimana perkembangan laju informasi
laporan keuangan suatu organisasi yang dengannya publik atau masyarakat bisa mengambil
keputusan.

Dari penegasan judul di atas ,maka peneliti ingin mengetahui tentang hal-hal yang mempengaruhi nilai
perusahaan .Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH
PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA AGENSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
TRANSPARASI SEBAGAI VARIABLE MODERASI (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022)”

B. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri di era sekarang semakin berkembang pesat ,sehingga memberi dampak yang
sangat signifikan bagi kehidupan sebuah perusahaan. Perusahaan harus bisa bersaing untuk menarik
perhatian para investor .Salah satunya perusahaan yang menarik perhatian investor yaitu perusahaan
manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan salah satu bentuk dari sebuah perusahaan yang berperan
dalam proses produksi serta menjual bahan baku ,hingga produk setengah jadi .Umumnya perusahaan
manufaktur menyediakan barang sesuai pesanan .di era modern ini perusahaan manufaktur menjadi
perusahaan yang memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Indonesia telah menjadi tempat berbagai perusahaan manufaktur terkemuka yang tidak hanya
memainkan peran penting dalam industri domestik tetapi juga menghasilkan lapangan kerja yang signifikan
bagi masyarakat .Beberapa perusahaan manufaktur yang beroperasi di Indonesia dikenal luas dan memiliki
kontribusi yang besar dalam industri maupun ekonomi nasional .Tujuan utama dari perusahaan manufaktur
adalah menyediakan bahan-bahan yang akan diolah menjadi produk siap jual, untuk memenuhi permintaan
pasar yang terus berkembang. Semakin tinggi permintaan di pasar, semakin intensif pula proses produksi
yang dijalankan oleh perusahaan manufaktur.

Adapun tujuan yang lain dari semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur yaitu meningkatkan
nilai perusahaan mereka itu sendiri . Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan
yang sering dikaitkan dengan harga saham6. Nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian
masyarakat terhadap kinerja . Nilai perusahaan berkaitan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan7.

Nilai perusahaan merupakan indikator para investor karena nilai perusahaan sering dikaitkan dengan
harga saham .Banyak tuntutan dari investor terhadap manajer perusahaan untuk melakukan berbagai
inovasi guna meningkatkan nilai perusahaan .Terdapat banyak cara pemilik perusahaan untuk
meningkatkan nilai perusahaan .Salah satunya yaitu dengan menekan biaya demi bisa mengambil
keuntungan yang melimpah

5
Risma Magdalena, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderasi,” Prosiding Seminar Nasional Pakar, 2019, 1–10,
https://doi.org/10.25105/pakar.v0i0.4306.
6
Haqi Fadillah, “PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI,” JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) 01, no. 1 (2018):
1–23, https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiaf.
7
Sotarduga Sihombing and Sibagariangsusy Alestriana, Perpajakan Teori Dan Aplikasi, Widina, vol. 44, 2020.
Nilai perusahaan merupakan gambaran kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi pandangan
investor terhadap suatu perusahaan8. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, kebijakan hutang yang dilakukan perusahaan, skala dari
perusahaan tersebut, harga saham, dan pendapatan dari perusahaan tersebut

Dalam keseluruhan ,nilai perusahaan memiliki peran penting dalam menarik minat investor dan
mencerminkan keberhasilan dan potensi perusahaan. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi nilai
perusahaan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan nilai mereka dan mencapai pertumbuhan
yang berkelanjutan.

Nilai perusahaan merupakan aspek utama yang dilihat oleh investor sebelum mereka memutuskan untuk
menginvestasikan dana di suatu perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dari tahun ke tahun merupakan
suatu gambaran keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya. Nilai perusahaan sangat
penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang
saham .Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan
memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang
merupakan tujuan utama perusahaan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, nilai perusahaan dapat
dianggap sebagai suatu pertimbangan utama sebelum berinvestasi atau membeli perusahaan.

Salah satu cara mengukur nilai perusahaan adalah dengan rasio Price to Book Value (PBV).PBV
merupakan perbandingan yang didapat antara harga saham dengan nilai buku dari saham perusahaan
tersebut. Dengan menggunakan rasio PBV, calon investor bisa mengetahui perusahaan yang nilai sahamnya
undervalued atau overvalued. Menurut Permata, dkk (2013), nilai saham dikatakan undervalued ketika
nilai PBV berada di bawah 1, dan overvalued ketika nilai PBV berada di atas 1.Nilai perusahaan merupakan
gambaran kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi pandangan investor terhadap suatu perusahaan.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kemampuan perusahaan menghasilkan
laba, kebijakan hutang yang dilakukan perusahaan, skala dari perusahaan tersebut, harga saham, dan
pendapatan dari perusahaan tersebut

Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka. Salah satu
untuk meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan mengoptimalkan beban pajak yang di tanggung oleh
perusahaan. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat
kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya dipergunakan untuk public saving
yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment .Pajak adalah suatu kewajiban
seseorang untuk membayar kepada negara yang di mana dana tersebut akan di alokasikan untuk
kepentingan masyarakat 9. Pajak menurut UU RI NO. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan yaitu, perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat umbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat10. Dasar hukum
ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah undang-undang no.6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan undang-undang no.8 tahun 2007.11

8
Arifianto & Chabachib, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ-45 Periode 2011-2014),” Diponegoro Journal Of Management 5, no. 1
(2016): 1–12, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr.
9
Sihombing and Alestriana, Perpajakan Teori Dan Aplikasi.hal 1
10
Ibid.
11
Ibid.
Perkembangan pajak 4 tahun terakhir sempat turun di tahun 2020 dikarenakan di seluruh dunia
mengalami pandemi covid -19 yang di mana ekonomi global mengalami penurunan yang sangat drastis
tetapi di tahun 2021 mulai ada peningkatan sampai tahun 2022 ,berikut grafik pajak 4 tahun terakhir

Gambar 1.2,perkembangan pajak 2019-2022

Dari data di atas realisasi pajak pada tahun 2022 mencapai 1.716,8 triliun atau sampai 34,3% yang di
mana ditahun sebelumnya mengalami penurunan yang di mana di tahun 2020 turun sampai -19,6% yang
paling rendah dikarenakan pandemi covid-19 . lalu di tahun 2021 mengalai pertumbuhan sebesar 2021
mencapai 19,3% itu pun masih tahap pemulihan ekonomi pasca pandemi dan juga disebabkan basis
penerimaan yang rendah .Walaupun penerimaan pajak mengalami peningkatan pada di tahun 2022 belum
tentu pembayaran pajak telah maksimal .Buktinya pertumbuhan penerimaan pajak dari perusahaan
manufaktur juga menurun. Pada semester I-2023, penerimaan pajak dari manufaktur tumbuh 8 %, anjlok
dari pertumbuhan penerimaan pajak pada semester I-2022 sebesar 51,6 %, yang terkerek momentum
lonjakan harga komoditas dunia .Dibandingkan dengan kondisi pra pandemi, tren penerimaan pajak dari
manufaktur juga menurun .Pada semester I-2019, pertumbuhan penerimaan pajak dari industri pengolahan
adalah 12,4 persen, menurun dari pertumbuhan 12,64 persen pada semester I-2018 dan 17,57 persen pada
semester I-201712.

bagi negara, pajak sebagai sumber pembiayaan bagi kegiatan negara. Apabila sumber dana tidak
mencukupi, maka kegiatan operasional negara otomatis dapat terganggu. Perbedaan kepentingan antara
perusahaan dan pemerintah tersebut mengharuskan pemerintah lebih memperketat pengumpulan dana
dari masyarakat dan perusahaan agar tujuan negara dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Perusahaan manufaktur merupakan salah satu subjek pajak di Indonesia. Ketika dalam praktik
kehidupan nyata, perusahaan cenderung berupaya untuk minimalis segala biaya usaha perusahaannya,
termasuk beban pajak yang dibayarkan oleh perusahaan, dengan adanya beban pajak maka akan
mengurangi bagian laba yang seharusnya dibagikan kepada pihak manajemen dan pemilik modal
perusahaan .Oleh karena itu, manajer akan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan beban
pajak baik dengan cara memanfaatkan kelemahan ketentuan perpajakan maupun dengan cara yang
lainnya.
Bagi perusahaan,pajak merupakan hal yang akan mengurangi laba. Semakin besar kewajiban pajak yang
dibayar maka akan semakin kecil laba yang diperoleh. Hal inilah yang menyebabkan suatu perusahaan
akan menekan kewajiban pajak yang harus dibayarkan dengan cara melakukan penghindaran

12
Harian Kompas, “Kontribusi Pajak Dari Manufaktur Menurun,” datacenter.ortax.org/, n.d.,
https://datacenter.ortax.org/ortax/berita/show/18589#.
pajak.Penghindaran pajak merupakan upaya mengurangi beban pajak secara legal yang tidak melanggar
peraturan perpajakan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan ketentuan
perpajakan13.Perusahaan akan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur di dalam undang-undang dengan
memanfaatkan celah-celah yang ada dalam undang-undang perpajakan. Ketika laba perusahaan besar
semakin besar pula pajak yang akan dibayarkan dengan begitu memungkinkan perusahaan akan melakukan
penghindaran pajak

Penghindaran pajak adalah praktik yang dilakukan perusahaan yang menunjukkan transfer kekayaan
dari pemerintah kepada perusahaan dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Bisa dikatakan penghindaran
pajak merupakan cara atau strategi yang dilakukan perusahaan. Tetapi dari strategi tersebut tidak banyak
juga terjadi konflik keagenan antara kepentingan manajer dan investor .Perusahaan seharusnya tidak
bertindak secara oportunistik .Hal tersebut akan mengurangi informasi secara tidak akurat dan akhirnya
dapat mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan .dan dapat menimbulkan
menurunnya nilai perusahaan .

Nilai perusahaan merupakan harga yang terjadi ketika terdapat interaksi oleh para penjual dan pembeli
saham yang dilatarbelakangi oleh harapan terhadap laba perusahaan14.Pemegang saham menilai perusahaan
itu baik ketika perusahaan memberikan sinyal positif terhadap pemegang saham dengan meningkatkan
nilai perusahaan dan meningkatkan kinerja manajemen perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan
mempengaruhi kemakmuran pemegang saham.

Namun sering kali manajer perusahaan lebih mementingkan kepentingan sendiri. Konflik kepentingan
yang terjadi antara manajer dan pemegang saham akan menimbulkan biaya yang berlebih yaitu free cash
flow. Manajer biasanya lebih senang untuk menginvestasikan lagi dana dari free cash flow pada proyek-
proyek yang dapat menghasilkan keuntungan, karena hal ini dapat meningkatkan insentif yang diterimanya.
Di sisi lain, pemegang saham berharap dari sisa dana tersebut dapat dibagikan sehingga akan meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan pemegang saham.Hal ini akan mengakibatkan perselisihan antara manajer
perusahaan dengan pemegang saham yang disebabkan karena adanya benturan kepentingan antara kedua
belah pihak .Tidak hanya dengan pemegang saham bahkan dengan pemilik dan manajer sering kali berbeda
prinsip atau pemikiran .Dengan hal ini dapat mengurangi kinerja perusahaan yang mengakibatkan nilai
perusahaan itu menurun .Konflik tersebut terjadi di sebabkan karena salah satu pihak mempunyai informasi
yang di mana pihak lain tidak mengetahuinya.

Dengan kejadian seperti itu menimbulkan konflik agensi antara perusahaan dan manajer karena hal
tersebut menyebabkan munculnya biaya agensi yang harus dikeluarkan oleh investor .Biaya agensi atau
Agency cost adalah biaya yang dikeluarkan guna memastikan manajer untuk bertindak sesuai kepentingan
prinsipal15.Dengan mengeluarkan biaya agensi prinsipal dapat mengawasi perkerjaan yang dikerjakan oleh
manajer, sehingga risiko manajer melakukan kecurangan dapat di minimalis dan konflik keagenan yang
terjadi dapat berkurang sehingga nilai perusahaan dapat meningkat.namun ketika konflik tersebut sering
terulang kembali itu akan mempengaruhi nilai perusahaan itu sendiri.

Transparansi sangat diperlukan bagi pihak-pihak yang terkait .Transparansi diartikan sebagai
keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan maupun dalam mengungkapkan informasi material

13
Deanna Puspita and Meiriska Febrianti, “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penghindaran Pajak Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Trilogi Accounting and Business Research 4, no. 1 (2023): 38–
46, https://doi.org/10.31326/tabr.v4i1.1601.
14
Dewi Kusuma Wardani and Wahyu Tri Susilowati, “Pengaruh Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Transparansi Informasi Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal Akuntansi Maranatha 12, no. 1 (2020): 1–12,
https://doi.org/10.28932/jam.v12i1.2289.
15
Ibid.
dan relevan mengenai perusahaan16 . Indikator transparansi antara lain informasi yang tepat waktu, jelas,
memadai, akurat dan mudah diakses. Sehingga publik dapat dengan mudah melihat bagaimana
perkembangan laju informasi laporan keuangan suatu organisasi yang dengannya publik atau masyarakat
bisa mengambil keputusan.

Transparansi memiliki pengaruh sebagai informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan .Apabila
perusahaan memiliki transparansi yang tinggi ,maka tidak menutup kemungkinan mendapat penilai atau
kepercayaan dari investor .tetapi banyak perusahaan beranggapan transparansi sebagai pedang bermata dua
.Alasannya dengan keterbukaan semua informasi yang ada ,perusahaan akan mengurangi segala macam
tindakan seperti penghindaran pajak yang di mana perusahaan beranggapan apabila dengan melakukan
transparansi maka penilaian investor akan semakin tinggi dan akan menganggap perusahaan itu baik karena
mengungkapkan informasi yang dimiliki perusahaan dan akan menginvestasi hartanya ke perusahaan
tersebut

Namun tidak sedikit juga nilai perusahaan mengalami penurunan akibat transparansi. Mungkin benar
mereka berpikir dengan melakukan transparansi beranggapan akan menjadi nilai tambah untuk perusahaan
di mata investor tapi investor pun berpikir akan mengalami kerugian apabila investasi ke perusahaan yang
sedang mengalami penurunan .

Nilai transparansi sangat menuntut nilai-nilai kejujuran atas setiap informasi dalam sebuah perusahaan tidak
terkecuali perusahaan-perusahaan manufaktur. Sehubungan dengan kejujuran, dalam Alquran Surat Al-
Isra’ ayat 35

٣٥ ‫س ُن تَأ ْ ِوي اًْل‬


َ ْ‫اس ْال ُم ْستَ ِقي ِِْۗم ٰذلِكَ َخي ٌْر َّواَح‬
ِ ‫ط‬َ ‫َوا َ ْوفُوا ْال َك ْي َل اِذَا ك ِْلت ُ ْم َو ِزنُ ْوا ِب ْال ِق ْس‬

“Sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
Itulah yang paling baik dan paling bagus akibatnya.” (Q.S. Al Isra [15]: 35)

Allah berfirman hendaklah kamu sempurnakan takaran apabila kamu menakar dan janganlah sekali-kali
kamu berlaku curang dalam takaran mu untuk menambah keuntungan dengan merugikan orang lain,
demikian pula kamu harus berlaku jujur dan adil jika menimbang dengan menggunakan neraca yang benar.
Sikap dan cara yang demikian itu adalah lebih baik bagi kamu di dunia maupun di akhirat.

Dengan latar masalah seperti di atas terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu .Seperti hasil penelitian
Warno, Ulul Fahmi(2020) menyatakan penghindaran pajak berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan
maka akan menurunkan nilai perusahaan. Variabel biaya agensi berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya agensi yang dikeluarkan perusahaan
maka akan meningkat kan nilai perusahaan17. Sejalan dengan penelitian Miranda Agustin Wulandari dan
Mulyadi Noto Soetardjo(2022) Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penghindaran
pajak berpengaruh positif signifikan pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan semakin tinggi selaras
dengan meningkatnya praktik penghindaran pajak oleh perusahaan18.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Firmansyah Alfaina Fahyanzhuri Adlan, Dwi Jaya
Kirana, Munasiron Miftah,(2021) bahwa penghindaran pajak dengan dan biaya agensi dengan terhadap

16
Magdalena, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderasi.” Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Penghindaran
Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderasi’, Prosiding Seminar Nasional
Pakar, 2019, 1–10 <https://doi.org/10.25105/pakar.v0i0.4306>
17
Warno Warno and Ulul Fahmi, “Pengaruh Tax Avoidance Dan Biaya Agensi Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Lq45,” EL Muhasaba Jurnal Akuntansi 11, no. 2 (2020):
188–201, https://doi.org/10.18860/em.v11i2.9225.
18
Wulandari and Soetardjo, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan.”
nilai perusahaan tidak memiliki pengaruh19. Sama seperti hasil penelitian Citra Ratusan Asa dan Dwi Cahyo
Utomo(2019) Perilaku Penghindaran pajak yang di proksi kan dengan BTD dan ETR tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan20.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA AGENSI TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABLE MODERASI (Studi
Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022)”

C. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, identifikasi masalah yang
akan dibahas dalam proposal ini adalah
a. Dengan upaya meningkatkan nilai perusahaan dengan meminimalisir beban pengeluaran
perusahaan ,salah satu cara yaitu dengan mengoptimalkan beban pajak dengan
melakukan penghindaran pajak .Perilaku penghindaran pajak dapat berpotensi memicu
konflik agensi antara kepentingan manajer dengan kepentingan investor. Perusahaan
memiliki alasan dalam melakukan praktik penghindaran pajak yaitu untuk mengurangi
hutang pajak yang nantinya akan dibayarkan oleh perusahaan. perusahaan seharusnya
tidak bertindak secara oportunistik yaitu perilaku yang mengeksploitasi peluang
keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan keuntungan jangka panjang .Hal
tersebut akan mengurangi informasi secara tidak akurat dan akhirnya dapat
mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan .dan da
b. Salah satu hal yang mempengaruhi turunnya nilai perusahaan adalah biaya agensi. Biaya
agensi adalah biaya yang dikeluarkan guna memastikan manajer untuk bertindak sesuai
kepentingan prinsipal.,biaya agensi ini timbul dari adanya konflik keagenan antara
manajer dan pemegang saham(investor).Konflik kepentingan yang terjadi antara manajer
dan pemegang saham akan menimbulkan biaya yang berlebih yaitu free cash flow.
Manajer biasanya lebih senang untuk menginvestasikan lagi dana dari free cash flow
pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan, karena hal ini dapat
meningkatkan insentif yang diterimanya. Di sisi lain, pemegang saham berharap dari sisa
dana tersebut dapat dibagikan sehingga akan meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan pemegang saham.Hal ini akan mengakibatkan perselisihan antara manajer
perusahaan dengan pemegang saham yang disebabkan karena adanya benturan
kepentingan antara kedua belah pihak .
c. Transparansi sebagai hal yang mempengaruhi nilai perusahaan di mata para pemegang
saham.dengan adanya transparansi informasi yang dilakukan perusahaan akan
mengurangi konflik keagenan seperti biaya agensi.sehinggaa perusahaan akan terhindar
dari arus kas berlebih dan dapat menimbulkan pembiayaan utang pada perusahaan yang
mempunyai pertumbuhan perusahaan yang rendah.dan bisa mengurangi konflik
keagenan yang diakibatkan perilaku penghindaran pajak.
d. Adanya research gap antara peneliti-peneliti terdahulu dengan hasil penelitiannya
2. Batasan Masalah

19
Firmansyah Alfaina Fahyanzhuri Adlan, Dwi Jaya Kirana, and Munasiron Miftah, “Pengaruh Penghindaran Pajak,
Biaya Agensi, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan,” Business Management, Economic, and
Accounting National Seminar 2, no. 1 (2021): 109–24,
https://conference.upnvj.ac.id/index.php/biema/article/view/1660/1108.
20
Citra Ratusan Asa and Dwi Cahyo Utomo, “Pengaruh Praktik Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dan
Biaya Agensi Dengan Transparansi Informasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2017),” Diponegoro Journal of Accounting 8, no. 3 (2019): 1–15.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang berkaitan dengan judul “PENGARUH
PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA AGENSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABLE MODERASI (Studi Kasus
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-
2022)”maka diperlukan batasan masalah yang akan jadi fokus pembahasan dalam penelitian
ini yaitu

a. Variabel yang diangkat dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu penghindaran pajak (X1)
dan biaya agensi (X2), dan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu nilai
perusahaan (Y) dan terdapat variabel moderasi yaitu transparansi (M)
b. Penelitian ini mengambil data sekunder perusahaan yang terdaftar dari Jakarta
Islamic Index (JII) dengan periode 2019-2022

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah ,dan batasan masalah di atas ,maka disusun
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh penghindaran pajak dengan nilai perusahaan secara partial pada studi
kasus perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-
2022?
2. Apakah pengaruh biaya agensi terhadap nilai perusahaan secara pada studi kasus
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022?
3. Apakah transparansi dapat memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah transparansi dapat memoderasi pengaruh biaya agensi terhadap nilai perusahaan?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh penghindaran pajak dengan nilai perusahaan pada studi kasus
perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022
2. Untuk mengetahui pengaruh biaya agensi berpengaruh dengan nilai perusahaan studi kasus
perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2019-2022
3. Untuk mengetahui transparansi dapat memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap
nilai perusahaan
4. Untuk mengetahui transparansi dapat memoderasi pengaruh biaya agensi terhadap nilai
perusahaan

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi sebagai berikut:
1. Kegunaan teoritis
a. Bagi Peneliti dan Akademisi
Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan peneliti tentang motiv dan
pengaruh atas praktik penghindaran pajak .Kemudian hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan mengenai praktik penghindaran pajak,
sehingga dapat membantu dalam memberikan informasi yang berguna bagi
penelitian mendatang
2. Kegunaan praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi perusahaan agar lebih taat terhadap
peraturan perpajakan yang berlaku dan memberikan informasi yang sebenarnya
berkaitan dengan kewajiban perpajakannya .Selanjutnya perusahaan dapat
menyajikan laporan tahunan yang lebih transparan dan dapat diandalkan karena dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk menginvestasikan dananya.
b. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah dalam
menganalisis praktik-praktik penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan.
c. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para investor dalam menganalisis
perusahaan untuk membantu pengambilan keputusan investasinya.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan tinjauan pustaka, terdapat beberapa penelitian
yang berkaitan dengan pengaruh penghindaran pajak dan biaya agensi terhadap nilai perusahaan
dengan transparansi sebagai variabel moderasi ,yaitu

Tabel 1.1 Kajian Penelitian Terdahulu

No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
1 PENGARUH Menggunakan Menambah variabel Tax avoidance
CORPORATE SOCIAL variabel independen yaitu biaya berpengaruh
RESPONSIBILITY, independen agensi serta menambah signifikan negatif
UKURAN yaitu tax periode sebagai studi terhadap nilai
PERUSAHAAN, avoidance penelitian yaitu 2019- perusahaan21.
STRUKTUR MODAL (penghindaran 2022
DAN TAX pajak ) dan Tempat pengambilan
AVOIDANCE variabel data di Jakarta Islamic
TERHADAP NILAI dependen nilai Index (JII)
PERUSAHAAN perusahaan.
(Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Masuk
Dalam LQ45 di Bursa
Efek Indonesia Periode
2011-2017)/ Muhammad
Rizal Panggabean/2018
2 ANALISIS Menggunakan Menambah variabel 1.Hipotesis 1
PENGARUH PRAKTIK variabel independen (X) yaitu didukung jika tax
PENGHINDARAN independen biaya agensi avoidance diukur
PAJAK penghindaran Serta menambah menggunakan proksi
TERHADAP NILAI pajak dan periode menjadi 2019- BTD. Hasil
PERUSAHAAN: variabel 2022 .Tempat penelitian
TRANSPARANSI dependen nilai pengambilan data di membuktikan adanya
INFORMASI SEBAGAI perusahaan Jakarta Islamic Index pengaruh negatif
VARIABEL (JII) pada hubungan
PEMODERASI/ antara tax avoidance

21
Muhammad Rizal Panggabean, “Pengaruh Corporate Social Responsibility , Ukuran Perusahaan, Struktur Modal
Dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan,” Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha 26, no. 1 (2018): 82–94,
https://doi.org/10.32477/jkb.v26i1.266.
No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
Istiharoh Nadia Hanif, Dan variabel dan nilai perusahaan
Moh. Didik Ardiyanto moderasi yaitu pada perusahaan
/2019 transparansi manufaktur di
Indonesia,.
2.Hipotesis 2
didukung jika tax
avoidance diukur
menggunakan proksi
BTD. Hasil
penelitian
menunjukkan
transparansi
informasi dapat
mengurangi
pengaruh tax
avoidance terhadap
penurunan nilai
perusahaan pada
perusahaan
manufaktur di
Indonesia.22
3 PENGARUH TAX Menggunakan Menambah variabel Tax avoidance
AVOIDANCE variabel independen (X) yaitu berpengaruh negatif
TERHADAP NILAI independen (X) biaya agensi serta terhadap nilai
PERUSAHAAN Tax Avoidance menambah periode perusahaan
DENGAN . menggunakan menjadi 2019-2022 .sementara
KEPEMILIKAN variabel serta Kepemilikan
INSTITUSIONAL dependen (Y) menambah/mengganti institusional
SEBAGAI VARIABEL nilai perusahaan variabel moderasi memperlemah
MODERASI/ Haqi yaitu transparansi hubungan antara tax
Fadillah/2018 avoidance dan nilai
perusahaan23.
4 KEPEMILIKAN Menggunakan Menambah variabel pengaruh positif
MANAJERIAL DAN variabel independen (X) yaitu antara upaya
KEPEMILIKAN ASING independen (X) biaya agensi serta penghindaran pajak
DALAM yaitu mengganti variabel terhadap nilai
MEMODERASI penghindaran moderasi menjadi perusahaan. Hal ini
PENGARUH pajak serta transparansi dan terjadi disebabkan
PENGHINDARAN menggunakan menambah periode karena pasar bereaksi
PAJAK TERHADAP variabel dari 2019-2022 positif terhadap
NILAI PERUSAHAAN/ tindakan

22
Istiharoh Nadia Hanif and Moh. Didik Ardiyanto, “Analisis Pengaruh Praktik Penghindaran Pajak Terhadap Nilai
Perusahaan : Transparansi Informasi Sebagai Variabel Pemoderasi,” Diponegoro Journal Of Accounting 8, no. 3
(2019): 1–12.
23
Fadillah, “PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
SEBAGAI VARIABEL MODERASI.”, JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), Vol. 4 No. 1, Juni 2018, Hal.
117-133
No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
Egra Gramatika ,Arif dependen (Y) penghindaran pajak
Nugrahanto/2022 nilai perusahaan yang dilakukan oleh
perusahaan.24
5 PENGARUH menggunakan Menambah variabel 1.Penghindaran
PENGHINDARAN variabel moderasi yaitu pajak yang diukur
PAJAK DAN BIAYA independen (X) transparansi serta dengan Cash ETR
AGENSI TERHADAP yaitu menambahkan periode tidak berpengaruh
NILAI PERUSAHAAN penghindaran 2019-2022 dan signifikan terhadap
(Studi Empiris Pada pajak (X1) dan mengambil data dari nilai perusahaan.
Perusahaan Manufaktur biaya agensi Jakarta Islamic Index Perusahaan yang
yang Terdapat di Bursa (X2 ) dan (JII) melakukan
Efek Indonesia tahun variabel penghindaran pajak
2017-2020)/ Frista dependen (Y) yang lebih besar
Veronica *, Anik yaitu nilai tidak memiliki nilai
Malikah*, Afifudin/2022 perusahaan perusahaan yang
tinggi.
2. Biaya agensi
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap nilai
perusahaan. Jika
biaya agensi yang
dikeluarkan
perusahaan lebih
besar maka nilai
perusahaan juga
semakin besar.25
6 PENGARUH menggunakan Menambah variabel Penghindaran pajak
PENGHINDARAN variabel moderasi yaitu (tax avoidance) tidak
PAJAK (TAX independen (X) transparansi serta berpengaruh
AVOIDANCE), BIAYA yaitu menambahkan periode signifikan terhadap
AGENSI DAN penghindaran 2019-2022 dan nilai perusahaan.
PROFITBILITAS pajak (X1) dan mengambil data dari Biaya agensi
TERHADAP NILAI biaya agensi Jakarta Islamic Index berpengaruh
PERUSAHAAN (X2 ) dan (JII) signifikan terhadap
/ Febry Zerlinda Syafitri variabel nilai perusahaan26.
/2019 dependen (Y)
yaitu nilai
perusahaan

24
Arif Nugrahanto and Egra Gramatika, “Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Asing Dalam Memoderasi
Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan
Publik 17, no. 2 (2022): 173–94, https://doi.org/10.25105/jipak.v17i2.10289.
25
Frista Veronica, Anik Malikah, and Afifudin, “PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA AGENSI TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2017-2020),” E-Jra 11, no. 04 (2022): 77–85.
26
Febri Zelinda Syafitri and Kurnia, “Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance), Biaya Agensi Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2015-2018),”
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi 8, no. 11 (2019): 1–17.
No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
7 PENGUNGKAPAN Menggunakan Menambah variabel penghindaran pajak
TANGGUNG JAWAB variabel independen (X) yaitu berpengaruh positif
SOSIAL independen (X) biaya agensi serta dan signifikan
PERUSAHAAN DAN yaitu mengganti variabel terhadap nilai
TATA KELOLA penghindaran moderasi menjadi perusahaan.
PERUSAHAAN pajak serta transparansi dan Uji CSR dapat
SEBAGAI menggunakan menambah periode memoderasi pada
PEMODERASI variabel dari 2019-2022 hubungan
HUBUNGAN dependen (Y) penghindaran pajak
PENGHINDARAN nilai perusahaan terhadap nilai
PAJAK TERHADAP perusahaan.
NILAI PERUSAHAAN bahwa tata kelola
/ Nela Mukti Sari, perusahaan tidak
Wahyu Meiranto dapat memoderasi
Departemen/2022 hubungan
penghindaran pajak
terhadap nilai
perusahaan27.
PENGARUH menggunakan Menambah variabel 1. Tax avoidance
PENGHINDARAN variabel moderasi yaitu yang diukur dengan
PAJAK DAN BIAYA independen (X) transparansi serta ETR_D tidak
AGENSI TERHADAP yaitu menambahkan periode memiliki pengaruh
NILAI PERUSAHAAN/ penghindaran 2019-2022 dan yang signifikan
Enggar Adityamurti, pajak (X1) dan mengambil data dari terhadap nilai
Imam Ghozali/2017 biaya agensi Jakarta Islamic Index perusahaan.
(X2 ) dan (JII) Perusahaan dengan
variabel melakukan
dependen (Y) penghindaran pajak
yaitu nilai yang lebih besar
perusahaan cenderung tidak
memiliki nilai
perusahaan yang
tinggi.
2. Tax avoidance
yang diukur dengan
ETR_D memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
biaya agensi.
Perusahaan dengan
melakukan
penghindaran pajak
yang lebih besar
cenderung memiliki

27
Nela Mukti Sari and Wahyu Meiranto, “Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dan Tata Kelola
Perusahaan Sebagai Pemoderasi Hubungan Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan,” DIPONEGORO
JOURNAL OF ACCOUNTING, Semarang 11 (2022): 12.
No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
biaya agensi yang
lebih tinggi.
3. Biaya agensi
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Perusahaan dengan
biaya agensi lebih
besar cenderung
memiliki nilai
perusahaan yang
lebih tinggi.
4 Biaya agensi
memiliki pengaruh
dalam memediasi
hubungan antara tax
avoidance dengan
nilai perusahaan.28
8 Pengaruh Agency Cost Menggunakan Menambah variabel agency cost
terhadap Nilai variabel (X) independen yaitu berpengaruh positif
Perusahaan dengan independen (X) penghindaran pajak terhadap nilai
Transparansi Informasi yaitu biaya serta menambah perusahaan.
sebagai Variabel agensi serta periode 2019-2022 Transparansi
Moderasi/ Dewi Kusuma menggunakan informasi
Wardani, Wahyu Tri variabel tidak dapat
Susilowati/2020 dependen (Y) memperlemah
nilai perusahaan pengaruh negatif
dan agency cost terhadap
menggunakan nilai perusahaan29.
transparansi
sebagai variabel
moderasi
9 PENGARUH menggunakan Menambah variabel Hasil pengujian
PENGHINDARAN variabel independen (X) yaitu dalam penelitian ini
PAJAK TERHADAP independen (X) biaya agensi serta menunjukkan bahwa
NILAI PERUSAHAAN/ yaitu mengganti variabel penghindaran pajak
Miranda Agustin penghindaran moderasi menjadi berpengaruh
Wulandari, Mulyadi pajak (X1) dan transparansi dan positif signifikan
Noto Soetardjo /2022 variabel menambah periode pada nilai
dependen (Y) dari 2019-2022 perusahaan30.

28
Enggar Adityamurti and Imam Ghozali, “Pengaruh Penghindaran Pajak Dan Biaya Agensi Terhadap Nilai
Perusahaan,” Diponegoro Journal of Accounting 6, no. 3 (2017): 1–12.
29
Wardani and Susilowati, “Pengaruh Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Informasi
Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal Akuntansi ■ Volume 12 Nomor 1, Mei 2020: 1-12
diperoleh
30
Wulandari and Soetardjo, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Penelitian
Akuntansi Vol. 3, No. 2, Oktober 2022
No. Judul penelitian / Nama Variabel dan Metode Penelitian Hasil penelitian
peneliti /Tahun Persamaan Perbedaan
yaitu nilai
perusahaan
10 PENGARUH menggunakan Menambah variabel bahwa Perilaku
PENGHINDARAN variabel independen (X) yaitu penghindaran pajak
PAJAK TERHADAP independen (X) biaya agensi dan memiliki pengaruh
NILAI yaitu menambah periode yang signifikan
PERUSAHAAN penghindaran dari 2019-2022 terhadap nilai
DENGAN VARIABEL pajak (X1) dan perusahaan namun
MODERASI variabel dengan arah yang
TRANSPARANSI /Arif dependen (Y) positif. Perusahaan
Fajar Kurniawan, yaitu nilai Transparansi
Muchamad Syafruddin perusahaan perusahaan dapat
/2017 menggunakan moderasi pengaruh
transparansi penghindaran pajak
sebagai variabel terhadap nilai
moderasi perusahaan31.

Dengan adanya research gap dari beberapa penelitian.serta terdapat perbedaan variabel independen
maupun dependen maka peneliti menarik sebuah judul yaitu “PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK
DAN BIAYA AGENSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARASI SEBAGAI
VARIABLE MODERASI (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic
Index (JII) Periode 2019-2022)”

H. Sistematika Penulisan

Supaya penulisan skripsi ini dapat dipahami dengan mudah serta memenuhi syarat
penulisan,oleh karena ini penulisannnya dibagi menjadi dalam beberapa tahapan yakni dalam
bentuk bab,isi dari antara bab tersebut harus saling berkaitan satu sama lainnya sistematika
penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB 1 :PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan uraian terkait penegasan judul penelitian, latar belakang masalah
penelitian, indentifikasi dan batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian yang terdahulu, dan sistematika penulisan

BAB II :LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pada bab ini berisilkan uraian terkait landasan teori-teori yang di gunakan penelitian ini yakni
teori agensi, teori sinyal, penghindaran pajak,biaya agensi,nilai perusahaan,transparansi informasi
. Serta kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan uraian terkait metode penelitian yang digunakan,meliputi waktu dan
tempat penelitian, jenis penelitian dan sifat penelitian, populasi dan sampel penelitian ,teknik

31
A. F. Kurniawan and M. Syafruddin, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Dengan Variabel Moderasi
Transparansi,” Diponegoro Journal Of Accounting 6 (2017): 1–10.
pengumpulan data,definisi operasional variabel, dan teknik analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini berisi terkait pengujiam hipotesis yang diajukan oleh penulis,dan membahas
terkait hasil penelitian dengan mengunakan teknik analisis atau alat uji yang telah dipilih.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan yang telah di peroleh dari hasil analisis dan pembahasan,
serta saran yang penulis sampaikan guna membanhun penelitian selanjutnya.
Bab II
Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis
I. Landasan Teori
1. Teori agen(Agency Theory)
Teori agen (Agency Theory) yaitu teori mengenai ikatan antara pemilik
perusahaan yang peranannya sebagai prinsipal dan manajemen yang mengemban
peran sebagai agen yang diberikan tugas serta wewenang oleh pemilik perusahaan
untuk mengatur perusahaan. (Jensen & Meckling, 1976), memaparkan mengenai
hubungan keagenan bahwa ikatan agensi sebagai kontrak di mana seseorang
pemilik perusahaan (prinsipal) merekrut orang lain (agen) dan
memperkerjakannya untuk menjalankan perusahaan atas nama pemilik
perusahaan, dan agen diberikan amanat untuk mempertanggung jawabkan atas
segala tugas dan wewenang yang telah diberikan oleh prinsipal. Apabila
hubungan antara manajemen (agen) dengan stakeholder dapat mencapai kerja
sama yang baik dalam keputusan perhitungan akan perpajakan hal ini dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Namun hubungan antara prinsipal dengan agen
tidak selamanya sejalan dan hal inilah yang akan menimbulkan adanya konflik
agensi akibat adanya perbedaan kepentingan pemilik perusahaan (prinsipal) dan
manajer (agen). Prinsipal akan berupaya untuk menaikkan nilai perusahaan
dengan kegiatan penghindaran pajak agar hasil investasi bisa didapatkan setinggi
mungkin, namun pada sisi lain penghindaran pajak akan dipraktikkan agen jika
hal ini dikira mampu memunculkan kemanfaatan bagi pihak agen yang sifatnya
oppoturnistic karena pihak agen lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan
dengan begitu kepentingan prinsipal akan terabaikan.
Perubahan harga saham pada perusahaan nantinya dapat memunculkan dampak
pada nilai perusahaan. Hal ini lantaran nilai perusahaan direfleksikan oleh harga
sahamnya. Kendati didasari pada motivasi yang mungkin berbeda dengan
motivasi prinsipal, pihak agen akan meminimalkan beban pajak sehingga laba
yang diperoleh akan menjadi naik, hal ini dikarenakan semakin banyaknya laba
yang didapatkan akan diiringi dengan meningkatnya nilai perusahaan yang
memicu daya tarik para investor untuk berinvestasi. Meningkatnya laba lantaran
praktik penghindaran pajak dapat memunculkan persepsi positif dari para pelaku
pasar.
Pada sisi lain, penghindaran pajak yang dilakukan manajemen (agen) boleh jadi
tidak sesuai dengan keinginan stakeholder Ini terkait dengan risiko bahwa apabila
perusahaan terindikasi telah melakukan penghindaran pajak pada saat dilakukan
audit perpajakan maka perusahaan harus membayar lebih atas tindakan yang
dilakukan seperti hukuman yang diterima perusahaan. Juga, risiko apabila publik
mengetahui hal tersebut maka akan merusak reputasi perusahaan yang dampaknya
akan menurunkan nilai perusahaan. Di sini, praktik penghindaran pajak dapat
dipandang atau dipersepsikan secara negatif oleh pelaku pasar.
2. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut Brigham & Houston (2019) sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh
manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi para investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan. Teori Sinyal ini menjelaskan bahwa semua
tindakan mengandung informasi, dan hal ini disebabkan adanya asimetri informasi.
Asimetri informasi adalah suatu kondisi di mana suatu pihak memiliki informasi lebih
banyak dibanding dengan pihak lain. Teori ini memiliki dasar asumsi bahwa manajer dan
pemegang saham tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama, sehingga
terdapat informasi yang tidak simetri antara manajer dengan pemegang saham. Salah satu
cara perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan salah satu caranya yaitu
dengan mengurangi asimetri informasi tersebut.
Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal
pada pihak luar, berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya yang akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang sehingga
dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan (Brigham & Houston, 2019).

3. Penghindaran Pajak
a. Pengertian
Penghindaran pajak merupakan usaha dari wajib pajak dalam
pemanfaatan celah pada hukum perpajakan guna meminimalkan pembayaran
pajak1. Celah hukum ini bisa digunakan perusahaan karena tidak ada aturan
jelas tentang skemanya. suatu tindakan yang legal yang berbeda dengan
penyeludupan pajak. Biasanya perusahaan melakukan strategi-strategi atau
cara-cara yang legal sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku,
namun dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang sifatnya ambigu dalam
undang-undang sehingga dalam hal ini wajib pajak memanfaatkan celah-
celah yang ditimbulkan oleh adanya ambiguitas dalam undang-undang
perpajakan.
b. Karakteristik Penghindaran Pajak
Menurut komite fiskal dari Organization for Economic Coorperation and
Development (OECD), menyebutkan bahwa penghindaran pajak atau tax
avoidance memiliki beberapa ciri atau karakteristik, yaitu:

1) Adanya unsur artifical arrangement, dimana berbagai pengaturan


seolah-olah terdapat di dalamnya padahal tidak, dan ini dilakukan
karena ketiadaan faktor pajak.
2) Skema semacam ini sering memanfaatkan loopholes (celah) dari
undang-undang atau menerapkan ketentuan-ketentuan legal berbagai
tujuan, yang berlawanan dari isi undang-undang sebenarnya.
3) Kerahasiaan juga sebagai bentuk dari skema ini di mana umumnya para
konsultan menunjukkan alat atau cara untuk melakukan penghindaran
pajak dengan syarat wajib pajak menjaga serahasia mungkin.

beberapa ciri dalam penghindaran pajak atau tax avoidance yaitu:

1
Primanti Mira Zetira and Bambang Suryono, “Pengaruh Penghindaran Pajak, Profitabilitas Terhadap Biaya Hutang
Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi 11 (2022),
http://repo.darmajaya.ac.id/2632/%0Ahttp://repo.darmajaya.ac.id/2632/6/2. BAB II.pdf.
1) Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit dari yang
seharusnya terutang dengan memanfaatkan kewajaran interpretasi
hukum pajak.
2) Wajib pajak berusaha agar pajak dikenakan atas keuntungan yang di
declare dan bukan atas keuntungan yang sebenarnya diperoleh.
3) Wajib pajak mengusahakan penundaan pembayaran pajak.

c. Jenis-jenis Penghindaran Pajak


Penghindaran pajak dapat diartikan sebagai manipulasi penghasilannya
secara legal yang masih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan untuk memperkecil jumlah pajak yang terutang. Tax
avoidance tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah pelanggaran undang-
undang perpajakan karena dalam hal ini wajib pajak melakukan usaha
meminimalkan atau meringankan beban pajak dengan ketentuan yang telah
dimungkinkan oleh undang-undang pajak.
Meskipun telah di upayakan dengan menciptakan kebijakan yang memadai,
tidak jarang ditemui berbagai kendala atau hambatan atau perlawanan dalam
pemungutan pajak. Menurut Purwono (2010), jenis-jenis perlawanan yang
dilakukan dalam penghindaran pajak yaitu:

1) Perlawanan Pasif. Perlawanan pajak secara pasif merupakan perlawanan


yang keterjadiannya berkaitan erat dengan struktur ekonomi suatu negara,
perkembangan intelektual, dan teknik pemungutan pajak.
2) Perlawanan Aktif. Perlawanan aktif yang meliputi semua usaha dan
perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadapfisik dengan tujuan
menghindari pajak melalui, penghindaran diri dari wajib pajak,
pengelakan diri dari wajib pajak, dan melalaikan pajak.

d. Bentuk-bentuk Penghindaran Pajak


Bentuk-bentuk usaha yang biasa dilakukan dalam penghindaran pajak atau
tax avoidance umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1) Memindahkan subjek pajak dan/atau objek pajak ke negara-negara yang


memberikan perlakuan pajak khusus atau keringanan pajak (tax haven
country) atas suatu jenis penghasilan (substantive tax planning).
2) Usaha penghindaran pajak dengan mempertahankan substansi ekonomi dari
transaksi melalui pemilihan formal yang memberikan beban pajak yang
paling rendah (formal tax planning).
3) Ketentuan anti avoidance atas transaksi transfer pricing, thin capitalization,
treaty shopping, dan controlled foreign corporation (Specific Anti Avoidance
Rule), serta transaksi yang tidak mempunyai substansi bisnis (General Anti
Avoidance Rule).
Adapun menurut Surbakti (2012), beberapa cara yang dilakukan oleh
perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak, antara lain yaitu sebagai
berikut:

1) Menampakkan laba dari aktivitas operasional sebagai laba dari modal


sehingga mengurangi laba bersih dan utang pajak perusahaan tersebut.
2) Mengakui pembelanjaan modal sebagai pembelanjaan operasional dan
membebankan yang sama terhadap laba bersih sehingga mengurangi utang
pajak perusahaan.
3) Membebankan biaya personal sebagai biaya bisnis sehingga mengurangi
laba bersih.
4) Membebankan depresiasi produksi yang berlebihan di bawah nilai penutupan
peralatan sehingga mengurangi laba kena pajak.
5) Mencatat pembuangan yang berlebihan dari bahan baku dalam industri
manufaktur sehingga mengurangi laba kena pajak.

a. Faktor Penyebab Penghindaran Pajak


beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya penghindaran pajak,
antara lain yaitu sebagai berikut:

1) Kesempatan (opportunities). Adanya sistem self assessment yang


merupakan sistem yang memberikan kepercayaan penuh terhadap wajib
pajak (WP) untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri kewajiban
perpajakan kepada fiskus. Hal ini memberikan kesempatan kepada wajib
pajak untuk melakukan tindakan penghindaran pajak.
2) Lemahnya penegakan hukum (low enforcement). Wajib Pajak (WP)
berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit dari yang seharusnya terutang
dengan memanfaatkan kewajaran interpretasi hukum pajak. Wajib pajak
memanfaatkan loopholes yang ada dalam peraturan perpajakan yang berlaku
(lawfull).
3) Manfaat dan biaya (level of penalty). Perusahaan memandang bahwa
penghindaran pajak memberikan keuntungan ekonomi yang besar dan
sumber pembiayaan yang tidak mahal. Di dalam perusahaan terdapat
hubungan antara pemegang saham, sebagai prinsipal, dan manajer, sebagai
agen. Pemegang saham, yang merupakan pemilik perusahaan, mengharapkan
beban pajak berkurang sehingga memaksimalkan keuntungan.
4) Bila terungkap masalahnya dapat diselesaikan (negotiated settlements).
Banyaknya kasus terungkapnya masalah penghindaran pajak yang dapat
diselesaikan dengan bernegosiasi, membuat wajib pajak merasa leluasa
untuk melakukan praktik penghindaran pajak dengan asumsi jika terungkap
masalah dikemudian hari akan dapat diselesaikan melalui negosiasi.

b. Rumus Perhitungan Penghindaran Pajak


Menurut Budiman dan Setiyono (2012), penghindaran pajak atau tax
avoidance dapat dihitung menggunakan formula ETR (Effective Tax Rate)
perusahaan, yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba
sebelum pajak. Semakin besar ETR ini mengindikasikan semakin rendah tingkat
penghindaran pajak perusahaan. Adapun rumus perhitungan ETR yaitu:
𝑃𝐴𝐽𝐴𝐾 𝑇𝑈𝑁𝐴𝐼 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐷𝐼𝐴𝐵𝐴𝑌𝐴𝑅𝐾𝐴𝑁
CETR= 𝐿𝐴𝐵𝐴 𝑆𝐸𝐵𝐸𝐿𝑈𝑀 𝑃𝐴𝐽𝐴𝐾
Cash ETR yang dihitung dengan membandingkan pembayaran pajak dengan
laba sebelum pajak. Pembayaran pajak terdapat dalam Laporan Arus Kas
Konsolidasi, sedangkan laba sebelum pajak terdapat dalam Laporan Laba Rugi
Komperenshif.
Selain itu pengukuran menggunakan Cash ETR dapat menjawab atas
permasalahan dan keterbatasan atas pengukuran tax avoidance berdasarkan model
GAAP ETR. Semakin kecil nilai Cash ETR, artinya semakin besar penghindaran
pajaknya, begitu pun sebaliknya
4. Biaya agensi
Biaya keagenan adalah biaya internal yang timbul karena adanya persaingan
kepentingan antara pemegang saham (principals) dan tim manajemen (agents).
Biaya yang terkait dengan penyelesaian ketidaksepakatan ini dan mengelola
hubungan disebut sebagai biaya agensi.
Poin kuncinya adalah bahwa biaya ini timbul dari adanya pemisahan
kepemilikan dan kontrol. Pemegang saham ingin memaksimalkan nilai pemegang
saham (shareholder), sementara manajemen terkadang membuat keputusan yang
tidak sesuai dengan kepentingan terbaik pemegang saham (yaitu, yang
menguntungkan diri mereka sendiri).Terdapat dua kategori biaya agensi (agency
cost):
a. Biaya yang dikeluarkan ketika manajemen (agent) menggunakan sumber
daya perusahaan untuk keuntungannya sendiri.
b. Biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham (principal) untuk mencegah
agen (tim manajemen) memprioritaskan dirinya sendiri di atas
kepentingan pemegang saham.
Terdapat tiga jenis cara untuk mengatasi konflik keagenan (agency
conflict)yang dimana bisa menimbulkan biaya agensi (agency costs), antara
lain:
1) Monitoring cost terjadi untuk mengukur, observasi dan kontrol
perilaku agen, termasuk audit laporan keuangan, menyusun aturan
operasional. Sebagai principal, kita tidak dibebani secara langsung
biaya ini. Namun ingat, shareholders berkepentingan pada profit after
tax. Profit ini telah dikurangi dengan biaya monitoring ini. Jadi bila
monitoring cost lebih rendah, maka profit after tax akan menjadi
lebih tinggi dan deviden yang dibagikan juga diharapkan akan lebih
tinggi. Monitoring cost (atau biaya audit) ini akan lebih rendah
terjadi, hanya untuk agent yang bereputasi baik.
2) Bonding cost terjadi untuk menginstall atau implementasi
mekanisme dalam rangka memberikan jaminan bahwa keputusan
yang diambil oleh agen adalah untuk best interest of the principles.
Contoh, biaya untuk menyusun laporan keuangan yang regular untuk
creditor atau investor. Ada kontrak perjanjian juga dapat dibentuk
agar manajer tidak memberikan informasi perusahaan ke pihak
external yang mungkin akan memperoleh competitive advantage dari
informasi itu.
3) Residual loss Biasanya, monitoring and bonding costs diestimasi
malalui pengurangan remunerasi (di managerial contract) or suku
bunga yg lebih tinggi (di debt contact). Selisih antara keduanya ini
disebut residual loss. Selisih ini bisa jadi makin besar karena ada
beberapa aktivitas monitoring yang dirasa tidak cost-effective bila
diterapkan. Misal biaya perjalanan hanya untuk bisnis trip, atau
stationary (alat tulis kantor) atau biaya jamuan bisnis atau
penggunaan fasilitas kantor (mobil dinas).

5. Nilai perusahaan
a. Pengertian
Nilai perusahaan adalah kondisi yang dicapai bisnis sebagai gambaran dari
kepercayaan masyarakat sebagai konsumen terhadap kinerja dan produk
perusahaan2.Sehingga dapat dikatakan value perusahaan menjadi penilaian
investor dalam melihat tingkat keberhasilan manajemen dan pengelolaan sumber
daya serta hubungannya dengan harga saham perusahaan itu sendiri.
b. Pengukuran Nilai Perusahaan
Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif dari investasi kepada manajer
tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Menurut Weston
dan Copelan (2010) pengukuran nilai perusahaan terdiri dari:
1) Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) adalah perbandingan
antara harga saham perusahaan dengan earning per share dalam saham.
2) Tobin’s Q Tobin’s Q ditemukan James Tobin. Tobin’s Q adalah nilai pasar
dari aset perusahaan dengan biaya penggantinya
3) Price to Book Value (PBV) yang merupakan salah satu variabel yang
dipertimbangkan seorang investor dalam menentukan saham mana yang akan
dibeli3.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan
kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak
manajemen perusahaan ter- hadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan
dam- paknya pada masa yang akan datang4,Beberapa faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan antara lain:
1) Profitabilitas

2
Endah Prawesti Ningrum, Nilai Perusahaan (Konsep Dan Aplikasi), Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., vol. 3, 2022, https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
3
Ibid.
4
Ibid.
Profitabilitas merupakan keuntungan bersih yang diperoleh oleh
perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, di mana rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, aset dan modal saham yang tertentu (Hanafi, 2014). Rasio ini juga
dapat digunakan untuk melihat seberapa efisien pengelola perusahaan dalam
mencari keuntungan untuk perusahaan. Profitabilitas ini merupakan salah satu
daya tarik utama
bagi para investor dikarenakan profitabilitas ini mencerminkan seberapa
efektifnya pengelolaan perusahaan dan perusahaan yang memiliki
profitabilitas yang tinggi lebih diminati oleh investor sehingga permintaan
akan saham perusahaan dapat meningkat yang berdampak pada meningkatnya
nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan.
2) Kebijakan Deviden
kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba yang nantinya berguna untuk pembiayaan
investasi dimasa mendatang. Menurut Hanafi (2104) Dividen merupakan
kompensasi yang akan diterima oleh pemegang saham, di samping capital
gain, dividen yang dibagikan akan sebanding dengan jumlah lembar saham
yang dimiliki oleh investor.
Ada dua jenis dividen yaitu dividen saham preferen merupakan dividen
yang dibayarkan secara tetap dalam jumlah tertentu dan dividen saham biasa
merupakan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham apabila
perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba. Pembagian dividen yang
dilakukan oleh perusahaan
dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan dapat memaksimumkan
kemakmuran para pemegang saham, pembayaran dividen juga diharapkan
dapat menjadi pertimbangan investor terhadap kinerja perusahaan dikarenakan
tinggi maupun rendahnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dapat
mempengaruhi harga saham

3) Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang merupakan keputusan pendanaan berkaitan dengan
penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Kebijakan hutang 14
juga merupakan kebijakan yang diambil oleh perusahaan untuk melakukan
pembiayaan melalui hutang Kebijakan pendanaan ini meru pakan salah satu
kebijakan yang penting bagi peru- sahaan karena menyangkut perolehan
sumber dana untuk kegiatan operasi perusahaan.
Tingkat penggunaan hutang akan menimbulkan biaya tetap berupa beban
bunga yang dapat meningkatkan risiko bisnis, pajak perusahaan dapat
dijadikan alasan peng- gunaan hutang dikarenakan biaya bunga dapat
mengurangi perhitungan pajak dan dapat menurunkan biaya pajak yang
sesungguhnya. Penggunaan hutang sebagai kebijakan pendanaan yang
dilakukan perusahaan-perusahaan merupakan sumber pertumbuhan
perusahaan dan dapat diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya
risiko bisnis pada perusahaan
6. Transparansi
Transparansi adalah kejujuran dan keterbukaan sehingga tersusun akuntabilitas
yang pada umumnya dianggap sebagai dua pilar utama tata kelola perusahaan
yang baik, perihal inilah implikasi dari transparansi adalah bahwa semua tindakan
organisasi harus cukup teliti untuk mendapatkan pengawasan publik.
a. Tujuan Transparansi
Adapun beberapa tujuan dari adanya penerapan sistem transparansi, antara
lain;
1) Mendorong terciptanya proses komunikasi yang lebih besar dan kerja sama
antara kelompok internal dan eksternal
2) Mampu untuk memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam setiap keputusan-keputusan
4) Mampu untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan.
b. Manfaat Transparansi
Transparansi membantu mengurangi ketidakpastian dan fluktuasi harga saham
liar karena semua pelaku pasar dapat mendasarkan keputusan nilai pada data yang
sama. Perusahaan juga memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan
pengungkapan karena transparansi dihargai oleh kinerja saham.
Indikator kuat pertumbuhan di masa depan adalah bagaimana bisnis
menginvestasikan uangnya. Ketika seorang investor tidak dapat menemukan
informasi yang menyatakan di mana sebuah perusahaan berinvestasi, investor
tersebut cenderung tidak berinvestasi dalam bisnis tersebut. Laporan keuangan
yang tidak jelas dapat menyembunyikan tingkat hutang perusahaan, misalnya, saat
bisnis sedang berjuang dengan kebangkrutan.
Investor harus menyadari investasi dasar yang menyusun portofolionya.
Misalnya, memiliki satu saham berarti berinvestasi di satu perusahaan sementara
memiliki reksa dana berarti berinvestasi dalam sekeranjang sekuritas atau
perusahaan. Transparansi membantu menunjukkan kepada investor seberapa besar
risiko yang terlibat dengan pembelian sekuritas, yang dapat membantu dalam
membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
Investor harus membandingkan hasil investasi mereka dengan sekuritas terkait,
tolok ukur, dan kelas aset lainnya untuk membantu menentukan bagaimana
kinerja investasi mereka. Jika sebuah saham, misalnya, berkinerja buruk
sementara industrinya berkinerja baik, itu mungkin merupakan tanda bahaya.
Dengan kata lain, pelaku pasar mungkin prihatin tentang situasi keuangan
perusahaan, prospek pendapatan, beban hutang, atau kemampuan manajemen
untuk menjalankan perusahaan secara efektif.
J. Hipotesis

Penghindaran H1
pajak (X1)
Nilai Perusahaan
(Y)

H2
Biaya Agensi (X2)
H3 H4

Transaparasi (M)

Gambar 1.3 kerangka pikir


1. Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan
Penghindaran pajak merupakan usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk
mengurangi beban pajak perusahaan. Variabel penghindaran pajak digunakan
untuk mengukur bagaimana nilai perusahaan apabila terjadi pengurangan beban
pajak pada perusahaan. Chen dkk. (2014) menemukan bahwa tax avoidance
mengurangi nilai perusahaan akan tetapi pengaruhnya dapat diperkecil pada
perusahaan yang memiliki transparansi baik. Ketika perusahaan mampu
meminimalkan pengeluaran untuk keperluan perpajakan, berarti semakin sedikit
beban yang dikeluarkan oleh perusahaan5. Beban merupakan pengurang dalam
mendapatkan laba perusahaan. Semakin kecil beban yang dikeluarkan perusahaan
maka semakin besar laba yang diperoleh oleh perusahaan. Minat investor akan
semakin tinggi pada saham perusahaan yang memperoleh laba besar. Semakin
tinggi minat investor akan suatu saham maka harga saham akan mengalami
kenaikan karena jumlah saham yang beredar di masyarakat terbatas.
Penghindaran pajak di proksi kan dengan tarif pajak efektif kas (Cash ETR).
Perusahaan yang melakukan penghindaran pajak memiliki tarif pajak efektif yang
lebih kecil. Penghindaran pajak dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan,
sehingga manajemen terlihat baik dimata pemegang saham6.Manajemen dalam
mengambil sebuah keputusan seharusnya memperhatikan manfaat dan biaya yang
akan diperoleh oleh perusahaan. Dalam pengambilan keputusan, manfaat yang
akan diterima oleh perusahaan selayaknya lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan. Teori agensi muncul ketika manajemen berusaha menekan rendah
pajak dengan melakukan penghindaran pajak untuk mendapatkan nilai perusahaan
yang tinggi sedangkan prinsipal tidak menginginkan adanya penghindaran pajak

5
A. F. Kurniawan and M. Syafruddin, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Dengan Variabel Moderasi
Transparansi,” Diponegoro Journal Of Accounting 6 (2017): 1–10.
6
A Anggoro, ST dan Septiani, “‘Analisis Pengaruh Perilaku Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Transparansi Sebagai Variabel Moderating,’” Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro 4 No.4 (2015): 1–10.
karena dianggap hal tersebut merupakan manipulasi laporan keuangan.
Penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen juga dapat memberikan
informasi terhadap investor. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
2. Pengaruh Biaya Agensi Terhadap Nilai Perusahaan
menemukan bahwa dengan adanya biaya agensi maka, pemegang saham dapat
mengendalikan manajemen sehingga nilai perusahaan dapat meningkat sejalan
dengan meningkatnya biaya agensi yang dikeluarkan oleh pemegang saham.
Dalam teori agensi adanya konflik kepentingan antara agen dan prinsipal akan
menimbulkan biaya berlebih yang dilakukan sebagai bentuk manajemen pajak7.
Dengan adanya biaya berlebih tersebut, diharapkan prinsipal dapat memonitor
perilaku agen dan mengurangi tindakan tertentu yang dilakukan agen yang dapat
merugikan prinsipal. Dengan insentif yang diberikan, maka manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan tata kelola yang baik.
H2: Biaya agensi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
3. Transparansi Informasi Dapat Memperlemah pengaruh Negatif
penghindaran Pajak dan Biaya agensi Terhadap Nilai Perusahaan
Analisis ini menjelaskan bahwa keterbukaan informasi atau transparansi
informasi mempunyai interaksi terhadap praktik penghindaran pajak. Perusahaan
dalam menghadapi ancaman konflik keagenan yang parah, menjadikan
transparansi informasi untuk membantu mengurangi masalah agensi di antara
pemegang saham, manajer dan pemangku kepentingan8.
keterbukaan informasi membuat pengungkapan untuk aktivitas bisnis
perusahaan berpihak dan terbuka untuk pihak pemerintah sehingga melemahnya
kemampuan perusahaan dalam menghindari pajak. Oleh karena itu, keterbukaan
informasi merupakan variabel cocok untuk menguji proposisi dari teori keagenan.
Diharapkan bahwa keterbukaan informasi dapat memoderasi hubungan antara
penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan. Melihat keterangan di atas maka
hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah H3: transparansi informasi dapat
memperlemah pengaruh negatif penghindaran pajak terhadap nilai
perusahaan

4. Transparansi Informasi Dapat Memperlemah pengaruh Negatif


penghindaran pajak dan biaya agensi terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan dalam menghadapi ancaman konflik keagenan yang parah,
menjadikan transparansi informasi untuk membantu mengurangi masalah agensi
di antara pemegang saham, manajer dan pemangku kepentingan untuk
menyesuaikan nilai pasar dengan memindahkan kas saat ini dan masa depan

7
Haqi Fadillah, “PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI,” JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) 01, no. 1 (2018):
1–23, https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiaf.
8
Citra Ratusan Asa and Dwi Cahyo Utomo, “Pengaruh Praktik Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dan
Biaya Agensi Dengan Transparansi Informasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2017),” Diponegoro Journal of Accounting 8, no. 3 (2019): 1–15.
mengalir melalui perubahan pengambilan keputusan manajemen9 .
Ketika agency cost pada suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan akan
turun. Ketika manajer berusaha melindungi dirinya sendiri dengan tata kelola
internal dan eksternal, maka manajer memiliki kesempatan untuk mendapatkan
insentif guna kepentingan pribadi manajer dengan cara mengorbankan
kepentingan pemegang saham. Hal ini terjadi karena manajer cenderung menilai
dari investasi yang dilakukan oleh pemegang saham. biaya agensi merupakan
biaya yang diberikan oleh pemegang saham untuk manajer agar dapat
menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan prinsipal. Dengan adanya
transparansi informasi yang kuat, kemampuan untuk terjadinya konflik
kepentingan akan rendah Melihat keterangan di atas maka hipotesis ketiga yaitu
H4: Transparansi informasi dapat memperlemah pengaruh negatif biaya
agensi terhadap nilai perusahaan.

9
Dewi Kusuma Wardani and Wahyu Tri Susilowati, “Pengaruh Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Transparansi Informasi Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal Akuntansi Maranatha 12, no. 1 (2020): 1–12,
https://doi.org/10.28932/jam.v12i1.2289.
H. Metode Penelitian

1. Waktu dan Tempat


Penelitian dilakukan di Jakarta Islamic Index (JII) dengan mengunjungi situs
web www.idx.co.id selama tahun penelitian 2019-2022
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu1.Penelitian ini dianalisis dengan outer model, inner model, dan uji hipotesis.
Penelitian ini digunakan untuk menguji adanya pengaruh dari variabel independen
penghindaran pajak, biaya agensi terhadap variabel dependen yaitu nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini juga menguji adanya transparaNsi sebagai
variabel yang memoderasi hubungan antara tax avoidance terhadap nilai
perusahaan.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya2.populasi dari penelitian
ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
yang dapat di akses melalui situs www.idx.co.id ,laporan keuangan ,annual
report perusahaan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2019-2022).dengan
menggunakan metode Teknik Purposive Sapling. Purposive Sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu .Pertimbangan sampel
yang akan digunakan antara lain adalah:

Tabel 1.2 kriteria pemilihan sampel

1
Sri Sulistyaningsih Natalia Daeng Tiring Rani Rahim, Sa’odah and Arief Budi Wicaksono Asman, Lina Arifah
Fitriyah, Mertyani Sari Dewi, Irene Hendrika, R, Ferawati, Mutia, Megita Dwi Pamungkas, Eko Sutrisno, Heny
Wulandari, Trimurtini, “Metodologi Penelitian Akuntansi (Teori Dan Praktik),” Perkumpulan Rumah Cemerlang
Indonesia (PRCI), no. December (2021): 121.
2
Ibid.
No. Kriteria pemilihan sampel Jumlah
perusahaan
Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2019-2022 30
1 Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (20)
periode 2019-2022
2 Perusahaan yang tidak Mempublikasikan laporan tahunan dan laporan -
keuangan tahunan pada tahun 2019-2022 .
3 Laporan keuangan yang penyajiannya tidak dengan menggunakan mata (2)
uang Rupiah.
4 Laporan keuangan yang tidak diterbitkan per tanggal 31 Desember -
5 Tidak sedang mengalami kerugian pada periode pengamatan. Perusahaan -
yang sedang mengalami kerugian tidak melakukan penghindaran pajak
Jumlah yang masuk kriteria 8
Sampel 8×4 periode 2019-2022 (32) sampel
Dari kriteria yang disebutkan, maka sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah berjumlah 8 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII), antara lain:
1) Aneka Tambang (Persero )Tbk
2) Semen Indonesia (Persero ) Tbk
3) Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
4) Indofood CBP sukses makmur Tbk.
5) Indofood Sukses Makmur Tbk.
6) Indocement Tunggal Prakarsa .
7) Kalbe Farma Tbk .
8) Unilever Indonesia Tbk.

4. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional menggambarkan teknik tertentu yang dipakai agar meneliti
dan mengoperasikan kontrak sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk
replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan pendekatan
yang lebih baik3.” Pada penelitian yang dilakukan peneliti menyinggung pengaruh

3
Veronica, Malikah, and Afifudin, “PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN BIAYA AGENSI TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-
2020).” E-JRA Vol. 11 No. 04 Februari 2022
penghindaran pajak dan biaya agensi terhadap nilai perusahaan dengan transparansi
sebagai variabel moderasi (studi pada perusahaan manufaktur yang terdapat di
Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2019-2022), maka variabel dependen (Y)
yang diteliti adalah nilai perusahaan. Sedangkan variabel independen(X) pada
penelitian adalah penghindaran pajak (X1), biaya agensi (X2).
a. Variabel dependen
1) Nilai Perusahaan (Y)
Variabel dependen sering disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas .variabel dependen pada penelitian ini yaitu
nilai perusahaan .
Nilai perusahaan adalah suatu gambaran terhadap capaian kinerja
perusahaan dan wujud kepercayaan dari masyarakat kepada prospek
perusahaan yang sering sekali disangkutkan dengan harga saham 4. Price
Book Value merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan seorang
investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli. Nilai
perusahaan dapat memberikan keuntungan pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi
harga saham, maka akan semakin tinggi kekayaan pemegang saham.
Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

PBV = Harga Per Lembar Saham / Nilai Buku Per Lembar Saham
b. Variabel independen
1) Penghindaran pajak (X1)
Penghindaran Pajak Penghindaran pajak adalah ruang lingkup dari
perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan guna
mengefisiensikan jumlah pajak dengan cara yang legal dan aman
dikarenakan memanfaatkan tidak sempurnaan dalam peraturan perpajakan
yang berlaku (Kurniasih & Sari, 2013). Menurut Hanlon & Heitzman
(2010) dalam mengukur penghindaran pajak dalam sebuah penelitian
dapat di proksi kan menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR).
CETR digunakan dalam mengukur penghindaran pajak, sebab kas yang
disetorkan oleh perusahaan untuk keperluan perpajakan adalah biaya atas

4
Adlan, Kirana, and Miftah, “Pengaruh Penghindaran Pajak, Biaya Agensi, Dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan.”
pajak yang sudah terlaksana, sehingga dapat menunjukan aktivitas
penghindaran pajak (Utama et al., 2019). CETR dapat dirumuskan5.
𝑃𝐴𝐽𝐴𝐾 𝑇𝑈𝑁𝐴𝐼 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐷𝐼𝐴𝐵𝐴𝑌𝐴𝑅𝐾𝐴𝑁
CETR= 𝐿𝐴𝐵𝐴 𝑆𝐸𝐵𝐸𝐿𝑈𝑀 𝑃𝐴𝐽𝐴𝐾

2) Biaya agensi (X2)


Biaya Agensi Biaya agensi yakni biaya yang timbul dan harus
dikeluarkan yang disebabkan adanya konflik kepentingan (agency
problem) yang terjadi antara manajer selaku agent dan pemilik selaku
prinsipal (Warno & Fahmi, 2020). mengukur biaya agensi dilakukan
menggunakan rasio Sales to Total Assets (STA) dan ratio Operating
Expenses to Sales (OETS). Pada penelitian ini untuk mengukur biaya
agensi dilakukan hanya menggunakan rasio STA. STA dapat dirumuskan
dengan rumus6 :
STA = Penjualan /Total Assets
c. Variable moderasi
1) Transparansi (M)
Variabel moderasi dalam penelitian ini menggunakan transparansi
laporan keuangan .Tujuannya adalah untuk melihat apakah penggunaan
transparansi sebagai variabel moderasi dapat memperkuat hubungan
antara perilaku penghindaran pajak dengan nilai perusahaan. untuk
mengukur transparansi dalam penelitian ini digunakan item-item yang
terdapat dalam GCG Self Assesment Checklist. Dalam Checklist
tersebut terdapat 19 item kuesioner yang seharusnya dicantumkan
perusahaan dalam laporan tahunannya. Untuk setiap item diberikan skor
1 untuk perusahaan yang mengungkapkan item tersebut dalam laporan
tahunannya, dan skor 0 untuk perusahaan yang tidak mengungkapkan
item tersebut dalam laporan tahunannya. Untuk penghitungan tingkat
transparansi digunakan rumus sebagai berikut7:

5
Adityamurti and Ghozali, “Pengaruh Penghindaran Pajak Dan Biaya Agensi Terhadap Nilai Perusahaan.”
6
Asa and Utomo, “Pengaruh Praktik Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dan Biaya Agensi Dengan
Transparansi Informasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2017).”
7
A Anggoro, ST dan Septiani, “‘Analisis Pengaruh Perilaku Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating,’” Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro 4 No.4 (2015): 1–10.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
Trans= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥

5. Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan model regresi linier
berganda yaitu metode analisis yang berfungsi untuk menguji pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik adalah alat statistik yang bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang data yang disajikan melalui bentuk-bentuk tabel, diagram, histogram,
poligon frekuensi, ukuran penempatan, ukuran gejala pusat, simpangan baku,
angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi linier. Metode statistik
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perhitungan minimum,
maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi.

b. Estimasi data panel


Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series
,Secara umum, terdapat 3 model data panel yang sering digunakan yaitu:
1) Common Effect Model, pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu
maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa data perilaku setiap data
sama dalam berbagai kurun waktu.
2) Fixed Effect Model, model ini mengasumsikan bahwa perbedaan
konstanta antar objek, meskipun dengan koefisien regresi yang sama antar
objek dan antar waktu.
3) Random Effect Model, Random effect merupakan model untuk
mengestimasi data panel di mana variabel gangguan mungkin saling
berhubungan antar waktu dan antar individu.
Untuk menentukan model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data
panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk menetapkan
model regresi data panel yang akan dipakai pada penelitian ini, antara lain:
1) Uji Chow, uji ini digunakan untuk memilih model mana yang terbaik
antara Common Effect Model dan Fixed Effect Model yang tepat
digunakan dalam mengestimasi data panel.
2) Uji Hausman, uji ini digunakan untuk memilih model mana yang terbaik
antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model yang tepat digunakan
dalam mengestimasi data panel.
3) Uji Lagrange Multiplier, uji ini digunakan untuk memilih model mana
yang terbaik antara Random Effect Model dan Common Effect Model
yang tepat digunakan dalam mengestimasi data panel8.

c. Uji Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Pengujian autokorelasi pada data
yang tidak bersifat time series (cross section atau panel) akan tidak berarti.
Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini antara lain:
1) Uji normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari
regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki nilai residual yang di distribusikan secara normal.
Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik Normal Probability Plot of Regression
standarlized residual atau Skewness & Kurtosis. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik
Normal Probability Plot of Regression standarlized residual. Distribusi
normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonalnya9.
2) Uji multikolinieritas
Uji Multikolineritas untuk menguji apakah dalam model regresi
mempunyai korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel
independen, maka model regresi tersebut dapat dinyatakan mengandung
gejala multikolinier. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat
nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor pada masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Jika nilai korelasi antar variabel

8
Agus Tri Basuki and Nano Prawoto, “Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi Dan Bisnis,” PT Rajagrafindo
Persada, 2017, 1–239.
9
Ibid.
independen tidak melebihi dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat
gelaja multikolinier10.
3) Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas merupakan uji yang menilai apakah terdapat
tidak samaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Apabila varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap, maka tidak terjadi heterokedastisitas tetapi jika berbeda maka terjadi
heterokedastisitas.
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk menjawab hipotesis yang ada pada penelitian
ini, sehingga akan diteliti tingkat signifikansi pada variabel- variabel yang
terkait seacara koefisien determinasi (R2), secara terpisah (uji- t) dan secara
bersama-sama (uji-F).
1) Koofesien determinasi (R2)
Analisis Regresi linier (Linear Regression analysis) adalah teknik statistika
untuk membuat model dan menyelidiki pengaruh antara satu atau beberapa
variabel bebas (Independent Variabel) terhadap satu variabel respon
(dependent variable)11. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji pengaruh variabel penghindaran pajak dan biaya
agensi terhadap nilai perusahaan dengan transparansi sebagai variabel
moderasi. Dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X1*M + β4 X2*M+e
Keterangan:
Y =nilai perusahaan
α = Konstanta
β1-β4= Koefisien regresi dari setiap variabel independen
X1 = penghindaran pajak
X2 = biaya agensi
M = transparansi
e = error terms58

10
Ibid.
11
Ibid.
2) Uji-t
Uji-t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh signifikansi masing-
masing variabel penghindaran pajak dan biaya agensi Terhadap nilai
perusahaan secara terpisah dengan diuji pada tingkat signifikan sebesar
5% atau 0,05.52 Adapun kriteria keputusan hasil uji T sebagai berikut:
a) Apabila nilai sig. (probability value) < 0.05 maka Ha diterima.
b) Apabila nilai sig. (probability value) > 0.05 maka Ha ditolak.

3) Uji-F
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel variabel
penghindaran pajak dan biaya agensi berpengaruh Terhadap nilai
perusahaan Untuk menguji apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima
atau ditolak dengan menentukan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Adapun kriteria keputusan hasil uji F sebagai berikut:
a) Apabila nilai sig. (probability value) < 0.05 maka Ha diterima.
b) Apabila nilai sig. (probability value) > 0.05 maka Ha ditolak.

Anda mungkin juga menyukai