Tentang
Analisa Fundamental Saham Perusahaan Sektor Properti dan Real
Estate
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Investasi dan Portofolio
Dosen Pengampu : DR.IR.ACHMAD TAVIP JUNAEDI,M.M
DISUSUN OLEH :
Nama Kelompok :
HOWARD (1911207)
WILI SAFITRI (1911177)
RINA WATI BR SILITONGA (1911182)
RESY FEBRINA .S (1911121)
TRI LOLI AGUSTI W.P (1911178)
Kelas : AK Siang
Fakultas Bisnis
Institut Bisnis Dan Teknologi Pelita Indonesia
Pekanbaru
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberi taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisa Fundamental saham perusahaan sektor property dan real estate ” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Analisa
Fundamental sahama perusahaan aektor Properti dan real estate yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada dosen
pembimbing DR.IR ACHMAD TAVIP JUNAEDI.M.M mata kuliah Analisis Investasi Dan
Protofolio yang telah memberikan tugas ini serta semua pihak yang telah membantu
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang
dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminAta saran dan kritik yang membangun sehingga
kedepannya penulis bisa menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisa Fundamental
2.2 Prinsip-Prinsip Fundamental
2.3 Proses Analisa Fundamental
2.4 Model Analisa Fundamental
2.5 Jenis Rasio Keuangan ..................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental
dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan usaha tersebut.
Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah
kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued saham tersebut nilainya lebih
Properti dan real estate merupakan salah satu sub sektor perusahaan jasa yang terdaftar
sebagai perusahaan publik dalam sektor properti, real estate, dan konstruksi di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Properti dan real estate masih menjadi salah satu pilihan utama para
investor dalam menginvestasikan dana . Hal itu dikarenakan saham-saham dari perusahaan-
perusahaan dalam sektor Properti dan Real Estate yang masih menawarkan potensi kenaikan.
Hal ini dilihat dari beberapa perusahaan dalam sektor Properti dan Real Estate yang sudah
menunjukkan prospek perusahaannya secara maksimal. Kondisi ini membuat para investor
berlomba-lomba untuk menginvestasikan dananya di perusahaan sektor Properti dan Real
Estate tersebut. Sektor properti dan real estate merupakan sektor besar yang mampu
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan memiliki efek berantai kepada sektor-
sektor ekonomi lainnya.
Di Indonesia sendiri, sejumlah emiten properti dan real estate menunjukkan kenaikan
kinerja yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik mengenai Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor
Ekonomi dalam rentang waktu 2000-2020. Dari data tersebut diketahui bahwa unit proyek
sektor properti dan real estate cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh
manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham (Manurung,
2010). Dengan kata lain harga saham yang ada di pasar modal merupakan indikator nilai
kedudukan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham
tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan secara umum. Analisis fundamental mendasarkan
pola perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku variabel-
variabel dasar kinerja perusahaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa harga saham
dipengaruhi oleh nilai perusahaan. Apabila kinerja perusahaan yang baik maka nilai usaha
akan baik. Dengan nilai perusahaan yang baik membuat para investor tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan, yang akan membuat permintaan pada saham
3
perusahaan meningkat dan tentunya diikuti dengan meningkatnya harga saham perusahaan.
Tidak dipungkiri kenyataan bahwa masih tingginya kebutuhan masyarakat akan properti dan
pertumbuhan jumlah masyarakat itu sendiri mengindikasikan bahwa sektor properti dan real
estate masih merupakan sektor pilihan untuk investasi. Oleh karna itu, perusahaan tersebut
harus selalu memberikan informasi-informasi yang baik kepada investor melalui laporan
keuangan di setiap periodenya. Hal itu mempengaruhi kinerja saham perusahaan, karena
semakin tingginya pemintaan akan saham perusahaan makan harga saham perusahaan pun
akan semakin tinggi.
Untuk dapat bersaing dalam perdagangan yang ketat, pihak perusahaan berlomba-lomba
untuk melakukan korporasi yang bertujuan untuk
mengembangkan usahanya agar lebih meyakinkan dan dikenal. Kegiatan korporasi tersebut
tentu saja memerlukan biaya yang relatif banyak, sehingga perusahaan memerlukan suntikan
dana dari para investor lewat penjualan saham di bursa efek.
Menurut Martalena dan Malinda (2011), pasar modal adalah pasar untuk berbagi
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang, ekuitas,
reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain, dan sebagai sarana kegiatan investasi,
dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli
dan kegiatan terkait lainnya. Investasi pada sekuritas bersifat mudah berubah. Oleh karna itu,
pihak perusahaan harus memaksimalkan nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu penting
bagi investor dan merupakan ukuran keberhasilan, keberlangsungan atas pelaksanaan fungsi-
fungsi kinerja keuangan.
Perusahaan menggunakan dana tersebut berarti perusahaan memiliki biaya tetap yaitu
biaya bunga, yang harus perusahaan bayar tiap bulannya tanpa memedulikan laba dari
perusahaan tersebut. Jadi kesimpulannya adalah perusahaan yang menggunakan hutang berarti
perusahaan memperoleh modal atau aktiva dengan dana yang berasal dari kreditur atau
pemegang saham biasa dan preferen. Dana tersebut dapat berupa hutang yang harus dibayar
sebesar pokok pinjaman dan bunganya (Rachman, 2015).
4
Menurut Prastowo (2015:73), likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka
pendek. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang
jangaka pendeknya. Menurut Brigham & Houston (2010:134), rasio likuiditas adalah rasio
yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainya dengan kewajiban
lancarnya. Dapat diartikan dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya ketika
utang tersebut jatuh tempo. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio lancar (Current Ratio /
CR). Menurut Kasmir (2016:134), rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutup kewajiban jangka pendek yang segera
jatuh tempo.
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Profitabilitas dapat disebut juga rentabilitas. Menurut Munawir (2014:33), rentabilitas suatu
perusahaan diukur dengan kesusksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya
secara produktif, dengan demikian 6 rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dengan jumlah aktiva atau jumlah modal
perusahaan tersebut.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas ) pemaanfaatan sumber daya perusahaan.
Efisiensi dibidang lainnya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan pokok permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Rasio Aktivitas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real
5
2. Bagaimana pengaruh Likuiditas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real
Berdasarkan rumusan masalah diatas makan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio Aktivitas terhadap kinerja saham
perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja saham
perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.
saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisa Fundamental
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data
historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa
depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi dimasa
mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan mempengaruhi
kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam
proses analisisnya, banyak vaiabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya , tingkat
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa orang
menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bias jadi
berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang
seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan iformasi. Karena tidak semua investor
mendapat informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis
7
fundamental, dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan
timing sehingga bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi
masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui analisi
teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan
menggunakan atau menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat, bertujuan untuk
menghasilkan capital gain yang optimum.
a. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin
besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan
semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam
negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi
dari luar negeri.
c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.
d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara
dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.
Segala informasi hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan
alat untuk memprediksi pergerakan suatu index saham. Pada intinya, informasi tersebut akan
mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu Negara.
Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui
analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan
ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui
perbandingan internal dan eksternal.
8
Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.
A. RASIO LIKUIDITAS
9
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan
keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi
dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:
1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan
laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar
B .RATIO PROFITABILITAS
a. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan
bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
b. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap.
10
C. RATIO AKTIVITAS
Rasio Aktivitas meliputi Pemanfaatan asset perusahaan untuk menghasilkan profit.
rasio yang menunjukkan cara suatu perusahaan memanfaatkan aset tetapnya. Rasio
ini bisa dikatakan rasio untuk mengukur efisiensi dan produktivitas aset tetap dalam
menghasilkan pendapatan.
D. RATIO SOLVABILITAS
mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta
menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman.
11
a. Debt ratio Assets : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan
aktiva perusahaan.
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
b. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang
saham.
Daftar Saham
Perusahaan
No.Uruta Kode
n Perusahaan Nama Perusahaan Tanggal Pencatatan Jumlah Sah
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 28-Jun-96 70.898.018.
2 BKSL Sentul City Tbk. 28-Jul-97 67.083.561.
3 PPRO PP Properti Tbk. 19-May-15 61.675.671.
4 ZDMAS Puradelta Lestari Tbk. 29-May-15 48.198.111.
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 09-Oct-89 48.159.602.
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 11-Nov-10 22.699.326.
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 06-Jun-08 21.171.365.
8 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. 10-Jan-95 20.824.888.
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 18-Dec-07 19.649.411.
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 28-Mar-94 18.560.303.
Keterangan :
12
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 3,794 2,475
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 1,635 0,572
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 2,589 1,508
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 6,544 5,402
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,835 0,596
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 1,997 0,944
No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Inventory Turnover Ratio Average Inventory Da
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 0,689 529,753
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,284 1285,211
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,091 4010,989
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,631 578,447
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,952 383,403
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 0,548 666,058
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,646 565,016
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 1,652 220,944
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 3,277 111,382
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,842 433,492
No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Debt to Assets Ratio Debt to Equity Ratio
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 0,568 1,316
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,37 0,588
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,787 3,688
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,125 0,143
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,336 0,505
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 0,644 1,809
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,416 0,713
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 0,482 0,929
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,565 1,3
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,523 1,097
13
No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Net Profit Margin Return on Assets (RO
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. -0,101 -0,031
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,252 0,014
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,024 0,001
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,496 0,117
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,211 0,028
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. -0,114 -0,016
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,201 0,025
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 0,035 0,007
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,05 0,006
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,215 0,051
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah
ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari
itu demi terciptanya sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan yang terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat,
kami dengan senang hati menerima kritik dan saran serta masukan-masukan
yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.
15