Anda di halaman 1dari 16

ANALISA INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Tentang
Analisa Fundamental Saham Perusahaan Sektor Properti dan Real
Estate
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Investasi dan Portofolio
Dosen Pengampu : DR.IR.ACHMAD TAVIP JUNAEDI,M.M

DISUSUN OLEH :

Nama Kelompok :
HOWARD (1911207)
WILI SAFITRI (1911177)
RINA WATI BR SILITONGA (1911182)
RESY FEBRINA .S (1911121)
TRI LOLI AGUSTI W.P (1911178)

Kelas : AK Siang

Fakultas Bisnis
Institut Bisnis Dan Teknologi Pelita Indonesia
Pekanbaru
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberi taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisa Fundamental saham perusahaan sektor property dan real estate ” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam, para sahabat dan sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-
Nya. Dan semoga kita juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini, Aamiin.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Analisa
Fundamental sahama perusahaan aektor Properti dan real estate yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada dosen
pembimbing DR.IR ACHMAD TAVIP JUNAEDI.M.M mata kuliah Analisis Investasi Dan
Protofolio yang telah memberikan tugas ini serta semua pihak yang telah membantu
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang
dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminAta saran dan kritik yang membangun sehingga
kedepannya penulis bisa menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, 19 November 2022

Penulis

i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisa Fundamental
2.2 Prinsip-Prinsip Fundamental
2.3 Proses Analisa Fundamental
2.4 Model Analisa Fundamental
2.5 Jenis Rasio Keuangan ..................................................................................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental
dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan usaha tersebut.
Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah
kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua
analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued saham tersebut nilainya lebih
Properti dan real estate merupakan salah satu sub sektor perusahaan jasa yang terdaftar
sebagai perusahaan publik dalam sektor properti, real estate, dan konstruksi di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Properti dan real estate masih menjadi salah satu pilihan utama para
investor dalam menginvestasikan dana . Hal itu dikarenakan saham-saham dari perusahaan-
perusahaan dalam sektor Properti dan Real Estate yang masih menawarkan potensi kenaikan.
Hal ini dilihat dari beberapa perusahaan dalam sektor Properti dan Real Estate yang sudah
menunjukkan prospek perusahaannya secara maksimal. Kondisi ini membuat para investor
berlomba-lomba untuk menginvestasikan dananya di perusahaan sektor Properti dan Real
Estate tersebut. Sektor properti dan real estate merupakan sektor besar yang mampu
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan memiliki efek berantai kepada sektor-
sektor ekonomi lainnya.

Di Indonesia sendiri, sejumlah emiten properti dan real estate menunjukkan kenaikan
kinerja yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik mengenai Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor
Ekonomi dalam rentang waktu 2000-2020. Dari data tersebut diketahui bahwa unit proyek
sektor properti dan real estate cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh
manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham (Manurung,
2010). Dengan kata lain harga saham yang ada di pasar modal merupakan indikator nilai
kedudukan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham
tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan secara umum. Analisis fundamental mendasarkan
pola perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku variabel-
variabel dasar kinerja perusahaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa harga saham
dipengaruhi oleh nilai perusahaan. Apabila kinerja perusahaan yang baik maka nilai usaha
akan baik. Dengan nilai perusahaan yang baik membuat para investor tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan, yang akan membuat permintaan pada saham

3
perusahaan meningkat dan tentunya diikuti dengan meningkatnya harga saham perusahaan.
Tidak dipungkiri kenyataan bahwa masih tingginya kebutuhan masyarakat akan properti dan
pertumbuhan jumlah masyarakat itu sendiri mengindikasikan bahwa sektor properti dan real
estate masih merupakan sektor pilihan untuk investasi. Oleh karna itu, perusahaan tersebut
harus selalu memberikan informasi-informasi yang baik kepada investor melalui laporan
keuangan di setiap periodenya. Hal itu mempengaruhi kinerja saham perusahaan, karena
semakin tingginya pemintaan akan saham perusahaan makan harga saham perusahaan pun
akan semakin tinggi.

Untuk dapat bersaing dalam perdagangan yang ketat, pihak perusahaan berlomba-lomba
untuk melakukan korporasi yang bertujuan untuk

mengembangkan usahanya agar lebih meyakinkan dan dikenal. Kegiatan korporasi tersebut
tentu saja memerlukan biaya yang relatif banyak, sehingga perusahaan memerlukan suntikan
dana dari para investor lewat penjualan saham di bursa efek.

Menurut Martalena dan Malinda (2011), pasar modal adalah pasar untuk berbagi
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang, ekuitas,
reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain, dan sebagai sarana kegiatan investasi,
dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli
dan kegiatan terkait lainnya. Investasi pada sekuritas bersifat mudah berubah. Oleh karna itu,
pihak perusahaan harus memaksimalkan nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu penting
bagi investor dan merupakan ukuran keberhasilan, keberlangsungan atas pelaksanaan fungsi-
fungsi kinerja keuangan.

Di dalam laporan keuangan terdapat analisis rasio-rasio yang menjadi sebuah


pertimbangan untuk melakukan komposisi yang menjadi sebuah pertimbangan bagi para
investor untuk yakin melakukan investasi di perusahaan tersebut. Hutang adalah semua
kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak-pihak lain yang belum terpenuhi. Hutang ini
merupakan sumber dana atau modal suatu perusahaan. Keputusan pembiayaan mencakup
alternatif sumber dana yang akan digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dari
segi struktur pembiayaan, suatu perusahaan dikatakan menggunakan hutang jika perusahaan
tersebut menggunakan pinjaman atau hutang sebagai salah satu sumber pembiayaan selain
modal sendiri (Tiara, 2015).

Perusahaan menggunakan dana tersebut berarti perusahaan memiliki biaya tetap yaitu
biaya bunga, yang harus perusahaan bayar tiap bulannya tanpa memedulikan laba dari
perusahaan tersebut. Jadi kesimpulannya adalah perusahaan yang menggunakan hutang berarti
perusahaan memperoleh modal atau aktiva dengan dana yang berasal dari kreditur atau
pemegang saham biasa dan preferen. Dana tersebut dapat berupa hutang yang harus dibayar
sebesar pokok pinjaman dan bunganya (Rachman, 2015).

4
Menurut Prastowo (2015:73), likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka
pendek. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang
jangaka pendeknya. Menurut Brigham & Houston (2010:134), rasio likuiditas adalah rasio
yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainya dengan kewajiban
lancarnya. Dapat diartikan dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya ketika
utang tersebut jatuh tempo. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio lancar (Current Ratio /
CR). Menurut Kasmir (2016:134), rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutup kewajiban jangka pendek yang segera
jatuh tempo.
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Profitabilitas dapat disebut juga rentabilitas. Menurut Munawir (2014:33), rentabilitas suatu
perusahaan diukur dengan kesusksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya
secara produktif, dengan demikian 6 rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dengan jumlah aktiva atau jumlah modal
perusahaan tersebut.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas ) pemaanfaatan sumber daya perusahaan.
Efisiensi dibidang lainnya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Rasio Solvabilitas Secara ekonomi, pengertian solvabilitas adalah metriks yang


digunakan untuk mengukur kapasitas bisnis membayar hutang, sebagai dasar
penilaian bagi kreditur.

Dalam solvabilitas, stakeholder perusahaan terutama kreditur bisa menilai seberapa


mampu perusahaan menyelesaikan kewajiban finansialnya, baik dalam jangka
pendek atau panjang. Jadi, secara singkat dapat kita simpulkan bahwa pengertian
solvabilitas adalah rasio pengukur bisa tidaknya perusahaan membayar utang di
masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan pokok permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Rasio Aktivitas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real

estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2021.

5
2. Bagaimana pengaruh Likuiditas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real

estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2021.

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kinerja saham perusahaan properti dan real

estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2021.

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas makan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio Aktivitas terhadap kinerja saham

perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja saham

perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja

saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2021.

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisa Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa
pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan
dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan
sejenisnya. Dengan mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental
menghasilkan berua analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah
perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau
overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui
perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi
lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi
sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alas an harganya lebbih murah.

Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data
historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa
depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi dimasa
mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap akan mempengaruhi
kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam
proses analisisnya, banyak vaiabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya , tingkat
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Akibatnya, meskipun beberapa orang
menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bias jadi
berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang
seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan iformasi. Karena tidak semua investor
mendapat informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis

7
fundamental, dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan
timing sehingga bias jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi
masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan saham tersebut melalui analisi
teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan
menggunakan atau menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat, bertujuan untuk
menghasilkan capital gain yang optimum.

2.2 Prinsip – Prinsip Fundemental

Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :

a. Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin
besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.
b. Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan
semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam
negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi
dari luar negeri.
c. Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat
pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.
d. Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara
dibanding berita lainnya, seperti politik, social maupun budaya.

2.3 Proses Analisa Fundamental

Segala informasi hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan
alat untuk memprediksi pergerakan suatu index saham. Pada intinya, informasi tersebut akan
mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu Negara.

Proses dari analisa fundamental sendiri adalah mengetahui kinerja keuangan emiten melalui
analisa laporan keuangan dari emiten termasuk analisa laporan keuangan yang diproyeksikan
ke periode mendatang dengan membandingkan laporan keuangan tersebut melalui
perbandingan internal dan eksternal.

8
Menentukan nilai intrinsic dari efek emiten melalui sekuritas induvidu dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced.

2.4 Model Analisa Fundamental


Kebanyakan informasi fundamental memfikuskan pada statistic ekonomi,
industry, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Dalam
melakukan metode analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate
informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang ada
di tempat kita. Namun untuk tranding index saham, informasi ini akan selalu tersedia.
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat
tahap (top-down analysis).
1. Melihat kondisi ekonomi secara umum (economi aspect)
Ekonomi dipelajari untuk menentukan kondisi secara makso atau keseluruhan, untuk melihat
lingkungan pasar saham pada saat ini tepat atau tidak. Apakah inflasi perlu diwaspadai?
Apakah tingkat bunga cenderung naik atau turun ? berapa penghasilan rata-rata masyarakat
saat ini yang mampu untuk investasi? Berapa konsumsi masyarakat saat ini ? bagaimana
neraca pembayaran Negara saat ini deficit atau surplus ? apakah money supply saat ini
diperbanyak atau dikurangi (tight money policy)? pertanyaan
2. Melihat kondisi industry (industry aspect)
3. Melihat kondisi perusahaan (company aspect)
4. Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

2.5 Jenis Analisa Rasio Keuangan

A. RASIO LIKUIDITAS

9
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan
keuangan, karena dari laporan keuangan tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi
dan arah perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisia adalah:

1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki
perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini disebut dengan neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban-beban, pajak dan
laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.
Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:
Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dan aktiva lancar
Curren ratio = aktiva lancar / kewajiban lancar
b. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relative lebih likuid).
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / kewajiban lancar

B .RATIO PROFITABILITAS

Ratio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh


keuntungan.

a. Net Profit margin : mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan
bersih perusahaan
Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
b. Return on asset (ROA) : mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba Bersih Setelah pajak / rata-rata aktiva tetap.

10
C. RATIO AKTIVITAS
Rasio Aktivitas meliputi Pemanfaatan asset perusahaan untuk menghasilkan profit.

A. Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)


Rasio perputaran total aset gunanya untuk menghitung aktivitas aset dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui asetnya.

Rumus Rasio Perputaran Total Aset Penjualan atau : Total Aset


(Total Asset Turnover Ratio)

B. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan dalam mengelola persediaan yang
dapat dilihat dari kesuksesannya mengkonversi penjualan dalam satu tahun.

Rumus Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


Harga Pokok Penjualan (COGS) : Rata-rata Persediaan

C. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)

rasio yang menunjukkan cara suatu perusahaan memanfaatkan aset tetapnya. Rasio
ini bisa dikatakan rasio untuk mengukur efisiensi dan produktivitas aset tetap dalam
menghasilkan pendapatan.

Rumus Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turnover Ratio)


Penjualan : Rata-rata Aset Tetap

D. Average Inventory Days


Rasio ini dihitung dengan cara  membagi 365 hari dengan inventory turnover. Hasil
perhitungan rasio ini menunjukkan berapa lama dalam hari inventory terjual. Rumus
penghitungan days in inventory = 365 / Inventory turnover.

D. RATIO SOLVABILITAS
mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta
menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman.

11
a. Debt ratio Assets : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan
aktiva perusahaan.
Debt ratio = total kewajiban / total aktiva
b. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari pemegang
saham.

Dapat di lihat dari perhitungan di bawah ini :

Daftar Saham
Perusahaan

No.Uruta Kode
n Perusahaan Nama Perusahaan Tanggal Pencatatan Jumlah Sah
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 28-Jun-96 70.898.018.
2 BKSL Sentul City Tbk. 28-Jul-97 67.083.561.
3 PPRO PP Properti Tbk. 19-May-15 61.675.671.
4 ZDMAS Puradelta Lestari Tbk. 29-May-15 48.198.111.
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 09-Oct-89 48.159.602.
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 11-Nov-10 22.699.326.
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 06-Jun-08 21.171.365.
8 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. 10-Jan-95 20.824.888.
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 18-Dec-07 19.649.411.
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 28-Mar-94 18.560.303.

Keterangan :

Memilih 10 Perusahaan dengan Jumlah Saham terbanyak

Tanggal Pencatatan Saham harus minimal 5 tahun


Analisa Rasio Likuiditas

No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Current Ratio Quick Ratio


1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 3,266 0,829
2 BKSL Sentul City Tbk. 2,771 0,875
3 PPRO PP Properti Tbk. 1,768 0,518
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 4,519 1,26

12
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 3,794 2,475
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 1,635 0,572
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 2,589 1,508
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 6,544 5,402
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,835 0,596
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 1,997 0,944

Analisa Rasio Aktivitas

No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Inventory Turnover Ratio Average Inventory Da
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 0,689 529,753
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,284 1285,211
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,091 4010,989
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,631 578,447
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,952 383,403
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 0,548 666,058
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,646 565,016
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 1,652 220,944
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 3,277 111,382
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,842 433,492

Analisa Rasio solvabilitas

No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Debt to Assets Ratio Debt to Equity Ratio
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 0,568 1,316
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,37 0,588
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,787 3,688
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,125 0,143
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,336 0,505
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. 0,644 1,809
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,416 0,713
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 0,482 0,929
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,565 1,3
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,523 1,097

Analisa Rasio Profatibilitas

13
No.Urutan Kode Perusahaan Nama Perusahaan Net Profit Margin Return on Assets (RO
1 LPKR Lippo Karawaci Tbk. -0,101 -0,031
2 BKSL Sentul City Tbk. 0,252 0,014
3 PPRO PP Properti Tbk. 0,024 0,001
4 DMAS Puradelta Lestari Tbk. 0,496 0,117
5 PWON Pakuwon Jati Tbk. 0,211 0,028
6 APLN Agung Podomoro Land Tbk. -0,114 -0,016
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 0,201 0,025
Kawasan Industri Jababeka
8 KIJA Tbk. 0,035 0,007
9 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0,05 0,006
10 CTRA Ciputra Development Tbk. 0,215 0,051

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dalam penulisan makalah
ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari
itu demi terciptanya sebuah karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan yang terus temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat,
kami dengan senang hati menerima kritik dan saran serta masukan-masukan
yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.

15

Anda mungkin juga menyukai