Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE

TERHADAP HARGA SAHAM

Paper Seminar Keuangan

Dibuat Oleh:

Kelompok 2

1. Yasinta Eltrisan Ndada (19022000127)

2. Regina Permata Sari (19022000146)

3. Theresia Melania Mau (19022000233)

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TAHUN 2022

i
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Analia Teori.................................................................................................................... 2
C. Pembahasan.................................................................................................................. 5
1. Jurnal Yang Dibahas .................................................................................................. 5
2. Implikasi Hasil Penelitian ............................................................................................ 7
D. Penutup ....................................................................................................................... 10
1. Kesimpulan..................................................................................................................11
2. Rekomendasi..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

ii
A. LATAR BELAKANG

Pasar modal merupakan salah satu dari berbagai macam instrumen jangka
panjang yang dapat diperdagangkan baik obligasi, saham, reksa dana, dan instrumen
lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah dan perusahaan swasta. Pasar modal
merupakan salah satu dari peluang investasi yang dapat menghasilkan imbal hasil
yang optimal bagi investor. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin: 2007) (Murhadi, 2013)
Seorang investor membeli beberapa saham dengan harapan akan
menghasilkan keuntungan di masa depan. Investasi saham membawa risiko lebih
besar dari pada investasi obligasi, deposito dan tabungan. Salah satu kegiatan
investasi yang dapat dipilih investor adalah berinvestasi di pasar modal. Pasar modal
Indonesia adalah salah satu dari pilihan yang berbeda bagi orang-orang dengan dana
ekstra untuk berinvestasi. Sekuritas yang diperdagangkan di pasar di antaranya
adalah saham. Investor yang berminat berinvestasi di pasar modal dapat berinvestasi
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saat ini Indonesia memiliki 2 pasar modal, pasar modal konvensional dan
pasar modal syariah, menurut Manan (2009) dalam jurnal Adhista Setriyani (2022)
secara umum konsep pasar modal syariah dan konvensional tidak jauh berbeda, tetapi
dalam konsep pasar modal syariah, bahwa saham yang diperdagangkan harus
memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur riba. Jakarta islamic index (JII)
adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan di pasar modal pada
tahun 2000. Index saham JII terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat
di BEI. Selain indeks saham JII ada index saham LQ45, dimana indeks LQ45
menggunakan 45 saham terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan
disesuaikan setiap enam bulan (Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001) dalam
jurnal Muhammad Reza Handyansyah & Dina Lestari P. Keuntungan bagi perusahaan
yang masuk dalam indeks LQ45 yaitu para pelaku pasar modal telah mengakui dan
mempercayai bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang
baik, serta memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang sehingga mendorong
peningkatan harga saham ke arah positif.
Pergerakan harga saham searah dengan kinerja perusahaan, apabila
perusahaan memiliki prestasi yang semakin meningkat maka keuntungan yang
dihasilkan semakin besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan
saham perlu diperhatikan harga sahamnya. Harga saham adalah harga penutupan
pasar saham selama periode pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan

1
sampel dan pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor (Darmadji dan
Fakhrudin, 2012:102 dalam jurnal Suryani Ekawati (2020). Menurut Husnan dan
Pudjiastuti (2004:151 dalam jurnal Yoga Pramudya Dwi Pangestu 2022) harga saham
menunjukan nilai sekarang dari seluruh penghasilan yang akan diterima oleh investor
di masa yang akan datang. Harga saham juga selalu mengalami perubahan setiap
harinya. Bahkan setiap detik harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor
harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor
utama yang menyebabkan harga pasar saham berubah adalah karena dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal yang disebut juga
faktor fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat
dikendalikan oleh manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal yang
merupakan faktor nonfundamental biasanya dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi
seperti suku bunga, inflasi dan sebagiannya (Natarsyah, 2000:296 dalam jurnal
Muhammad Reza Handyansyah & Dina Lestari P).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan faktor fundamental, yaitu Return On
Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Menurut
Murhadi (2012:64 dalam junal Suryani Ekawati, 2020), Return On Asset (ROA)
mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang
ditanamkan dalam bentuk asset. Return on equity (ROE) mencerminkan seberapa
besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang
ditanamkannya (Murhadi, 2012:64 dalam jurnal Suryani Ekawati, 2020). Earning per
share (EPS) adalah pendapatan per lembar saham yang terdapat pada laporan laba
rugi (Murhadi, 2012:65 dalam jurnal Suryani Ekawati, 2020). EPS mencerminkan
pendapatan tiap lembar saham yang akan diperoleh pemegang saham, dan dibagikan
dalam bentuk deviden.
Penelitian ini hanya berfokus pada faktor fundamental perusahaan dalam hal
ini faktor internal perusahaan saja dikarenakan waktu penelitian yang terbatas, dan
hanya menggunakan beberapa perusahaan yang dijadikan sampel.

B. ANALISA TEORI

Harga saham adalah harga penutupan pasar saham selama periode


pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan pergerakannya
senantiasa diamati oleh para investor (Darmadji dan Fakhrudin, 2012:102 dalam Yoga
Pramudya Dwi Pangestu 2021). Harga saham dapat berubah naik ataupun turun
dalam waktu cepat. Harga saham menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri.

2
Semakin tinggi nilai harga pasar saham suatu perusahaan, maka investor tertarik
menjual sahamnya. Harga saham juga selalu mengalami perubahan setiap harinya.
Bahkan setiap detik harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus
mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor utama
yang menyebabkan harga pasar saham berubah adalah karena dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal yang disebut juga faktor
fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat
dikendalikan oleh manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal yang
merupakan faktor nonfundamental biasanya dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi
seperti suku bunga, inflasi dan sebagiannya.

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap perubahan harga saham


dapat diketahui dengan melakukan analisis fundamental. Analisis fundamental
merupakan analisis yang berhubungan dengan faktor fundamental perusahaan yang
ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan. Atas dasar laporan keuangan, para
investor dapat melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan, terutama
keputusan dalam hal melakukan investasi. Untuk memastikan apakah kondisi emiten
dalam posisi yang baik atau buruk, kita bisa melakukan pendekatan analisis rasio.
Dalam penelitian ini faktor fundamental yang digunakan adalah Return On Assets
(ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS).

Return On Assets adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimilki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk modal asset tersebut
(Hanafi 2007: 83 dalam Wulandini et.al 2012). Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Hasil perhitungan rasio ini
menunjukkan efektivitas dari manajemen dalam menghasilkan profit yang berkaitan
dengan ketersediaan asset perusahaan.

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang
diperoleh dari penggunaan aktiva (Lestari dan Sugiarto dalam Wulandini et.al 2012).
ROA menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktva untuk
menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi ROA maka kemungkinan pembagian
deviden semakin banyak.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Return On Assets adalah


rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh oleh
seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian rasio ini

3
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan jumlah
investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan kegiatan
tersebut. Adapun rumus ROA yaitu:

ROA= Laba Bersih Setelah Pajak x 100%


Total Assets

Return On Equity sama dengan laba atas equity (Irham Fahmi 2013: 135-137 dalam
Wulandini et.al 2012). Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas. Semakin tinggi nilai ROE, dapat diartikan bahwa perusahaan telah mampu
menghasilkan laba dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki secara
maksimal. Sumber daya tersebut berupa modal yang dimiliki perusahaan dengan
menjual saham di pasar modal (dana investor). Hasil pengembalian ekuitas atau return
on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri (Kasmir 2008: 204 dalam Wulandini et.al 2012).
Rasio ini menggambarkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal
sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik karena berarti posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa return on equity
merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.
Secara umum tingginya return menunjukkan semakin baik kedudukan perusahaan.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan mengelola modal secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan pemilik modal.

Return on equity dapat dihitung menggunakan rumus:

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak x 100%

Total equitas

Earning Per Share (EPS) atau pendapatan per lembar saham merupakan
bentuk keuntungan dari setiap lembar saham yang diberikan kepada para pemegang
saham (Irham Fahmi 2015: 200 dalam Dewi Rosa Indah 2017). Earning Per Share
(EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang
diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham, EPS adalah laba bersih
per Lembar saham biasa yang beredar selama periode tertentu (Darmadji dalam Dewi

4
Rosa Indah 2017). EPS adalah salah satu dari dua alat analisis yang sering digunakan
mengevaluasi saham biasa disamping PER dalam lingkaran keuangan. Menurut
Prastowo, laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan
nilai saham di masa mendatang Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya
tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS atau laba per lembar
saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu
diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham
diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata
saham biasa yang beredar
Earning Per Share EPS yang lebih besar menandakan kemampuan
perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang
saham, keadaan ini akan mendorong harga saham mengalami kenaikan.

Earning Per Share dapat dihitung menggunakan rumus:

EPS = Laba Bersih Setelah Pajak

Jumlah Lembar Saham yang Beredar

C. PEMBAHASAN

1. Jurnal Yang Dibahas

Tabel 1.1. Jurnal Yang Dibahas

No Nama Peneliti Judul Penelitian Indikator Hasil Penelitian


Rasio
Profitabilitas
1 Adhista Setyarini Analisis Pengaruh Return • Return On Return On Assets (ROA)
(2022) On Assets (ROA), Return Assets berpengaruh tidak
On Equity (ROE) Dan • Return On signifikan terhadap harga
Earning Per Share (EPS) Equity saham pada perusahaan
Terhadap Harga Saham • Earning Per yang terdaftar di Jakarta
(Studi Kasus Pada Share Islamic Index tahun 2017-
Perusahaan Yang 2020.
Terdaftar Di Jakarta
Islamic Index Tahun Variabel Return On Equity
2017-2020) (ROE) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap

5
Harga Saham pada
perusahaan yang terdaftar
di Jakarta Islamic Index
tahun 2017- 2020.

Variabel Earning Per


Share (EPS) berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Harga Saham
pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic
Index tahun 2017- 2020.

2 Suryani Ekawati Pengaruh ROA, ROE, • Return On Return on assets (ROA)


dan Tri Yuniati Dan EPS Terhadap Assets berpengaruh signifikan
(2020) Harga Saham • Return On dan bernilai negatif
Pada Perusahaan Equity Terhadap harga saham
Transportasi Periode • Earning Per perusahaan transportasi
2015-2018 Share
Return on equity (ROE)
berpengaruh signifikan
dan bernilai positif
terhadap harga saham
perusahaan transportasi

Earning per share (EPS)


berpengaruh tidak
signifikan dan
bernilai positif terhadap
harga saham saham
perusahaan transportasi

6
3 Muhammad Reza Pengaruh ROA, ROE, • Return On ROA berpengaruh secara
Handyansyah NPM dan EPS Terhadap Assets signifikan terhadap harga
& Harga Saham pada • Return On saham
Dina Lestari P, Perusahaan yang Equity
SE, M.Si, Akt Terdaftar dalam Indeks • Earning Per ROE berpengaruh secara
(2016) LQ45 Bursa Efek Share signifikan terhadap harga
Indonesia tahun saham
2012-2015
EPS berpengaruh secara
signifikan terhadap harga
saham

2. Implikasi Hasil Penelitian

Rasio Profitabilitas
Pengujian pengaruh variabel ROA terhadap harga saham berdasarkan ketiga
jurnal tersebut memiliki hasil yang berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti
lainnya yakni:
a. ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham
b. ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham
c. ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Kondisi tersebut merupakan hal yang lumrah dalam penelitian ilmiah, karena
perbedaan sampel dan populasi yang digunakan. Seperti pada tiga jurnal ilmiah di
diatas menggunakan beberapa perusahaan yang terdapat di BEI seperti perusahaan
transportasi, perusahaan yang tergabung di indeks JII dan indeks LQ45. Dimana
diketahui pada perusahaan transportasi ROA berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham, sedangkan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks JII
ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham dan perusahaan yang
terdaftar dalam indeks LQ45 ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
a. ROA Berpengaruh Tidak Signifikan Terhadap Harga Saham
Perusahaan yang terdaftar di dalam indeks JII (Jakarta Islamic Index) pada
periode 2017-2020 memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hal
ini menunjukan bahwa, meskipun Return On Asset (ROA) mengalami kenaikan atau
penurunan tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan harga saham. Hal
ini dikarenakan para investor sebelum melakukan pembelian saham sering kali tidak
melihat Return On Asset dalam keputusan pembelian. Di dalam memutuskan
pembelian suatu saham, pelaku pasar atau investor bukan hanya melihat

7
fundamental perusahaan tetapi bisa juga menggunakan analisis teknikal dengan
melihat grafik harga saham pada saat itu.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakulan Efendi (2018) dimana
dalam penelitiannya menunjukan bahwa hasil Return On Asset berpengaruh tidak
signifikan terhadap harga saham.
b. ROA Berpengaruh Negatif Dan Signifikan Terhadap Harga Saham
Perusahaan transportasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
harga saham perusahaan, artinya jika semakin tinggi nilai Return On Asset maka
akan mengakibatkan harga saham mengalami penurunan. Pengaruh negatif ROA
terhadap harga saham timbul karena meskipun ROA menunjukan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset yang dimilikinya, ROA yang terlalu
tinggi di suatu titik dapat menunjukan bahwa perusahaan kurang menginvestasikan
laba yang diperolehnya ke dalam aset yang nantinya berpotensi untuk
meningkatkan laba perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan dinilai belum mampu
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sendiri dalam melakukan reinvestasi dari
laba yang diperolehnya. Hal ini akan mengurangi minat investor untuk membeli
saham yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya justru dapat menyebabkan
penurunan harga saham. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Alfianti dan Andriani (2017) yang juga menunjukan bahwa ROA berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap harga saham.
c. ROA Berpengaruh Signifikan Terhadap Harga Saham
Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2015 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ini menunjukan
bahwa ROA memiliki korelasi yang positif terhadap harga saham dimana jika ROA
mengalami kenaikan maka harga saham juga mengalami kenaikan begitu pula
sebaliknya. Hal ini di karenakan perusahaan mampu mengelolah aktivanya denga
baik sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan meningkat dan membuat
para investor berminat untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2018)
yang menyatakan bahwa Return On Assets berpengaruh p ositif terhadap harga
saham. Hasil ini didukung oleh Permatasari et al. (2019), Untari et al. (2020), Anwar
dan Soedjatmiko (2020), Sari (2021) dan Pane et al. (2021).

→ Berdasarakan hasil ROA dari ketiga penelitian tersebut yang memiliki kesesuian
dengan teori yang ada ialah ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hal ini dikarenakan perusahaan mampu mengelola semua assets yang
dimilikinya denga baik sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan juga

8
meningkat dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap pembagian dividen
kepada para investor.
→ Sedangkan untuk hasil ROA yang tidak memiliki kesesuaian dengan teori yang
ada dikarenakan perusahaan belum mampu mengelola semua assets yang
dimiliki dengan baik sehingga keuntungan yang diperoleh menurun dan
membuat para investor kurang berminat untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut.

Pengujian pengaruh variabel ROE terhadap harga saham berdasarkan ketiga


jurnal tersebut memiliki hasil yang sama antara peneliti yang satu dengan peneliti
lainnya, yaitu :

Berpengaruh positif dan signifikan, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dijelaskan
oleh Hanafi dan Halim (2012:177) bahwa rasio return on equity (ROE) menunjukkan
kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian para
pemegang saham. Rasio Return On Equity (ROE) merupakan salah satu variabel
terpenting yang dilihat investor sebelum berinvestasi. Return On Equity (ROE)
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Umumnya para
investor akan mempertimbangkan investasi sahamnya dalam suatu perusahaan
dengan melihat besarnya Return On Equity (ROE), apabila semakin tinggi nilai Return
On Equity (ROE) menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang baik
dalam menghasilkan laba yang dimiliki dan akan menjadi daya tarik bagi investor untuk
menanamkan modalnya. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Rosalina dan Masditok (2018), menyatakan bahwa return on equity (ROE),
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Pengujian pengaruh variabel Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham
berdasarkan ketiga jurnal tersebut memiliki hasil yang berbeda antara peneliti yang
satu dengan peneliti lainnya, yaitu :

a. EPS berpengaruh positif dan tidak signifikan


b. EPS berpengaruh positif dan signifikan
Kondisi tersebut merupakan hal yang lumrah dalam penelitian ilmiah, karena
perbedaan sampel dan populasi yang digunakan. Seperti pada tiga jurnal ilmiah di
diatas menggunakan beberapa perusahaan yang terdapat di BEI seperti perusahaan
transportasi, perusahaan yang tergabung di indeks JII dan indeks LQ45. Dimana
diketahui pada perusahaan transportasi EPS berpengaruh positif dan tidak signifikan

9
terhadap harga saham, sedangkan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks JII
dan indeks LQ45 EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
a. EPS berpengaruh positif dan tidak signifikan
Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa EPS berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan transportasi hal
ini dikarenakan perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan
tingkat pengembalian yang tinggi serta memberikan keuntungan yang tinggi dari
setiap lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Tidak adanya pengaruh
yang signifikan disebabkan karena laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
tidak sebanding dengan jumlah lembar saham yang akan dibagikan kepada
pemegang saham. Sehingga akan mengurangi minat investor untuk beinvestasi dan
mengakibatkan turunnya harga saham transportasi yang terdaftar di BEI.
b. EPS berpengaruh positif dan signifikan
Berdasarkan kedua hasil penelitian pada perusahaanyang tedaftar di JII dan
LQ45 menunjukan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini
menandakan bahwa semakin besar EPS suatu perusahaan makan akan
meningkatkan harga sahamnya. Earning Per Share menunjukan profitabilitas
perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Para calon pemegang
saham atau invesor tertarik dengan Earning Per Share (EPS) yang besar, karena
hal ini merupakan indikator dari profitabilitas suatu perusahaan, sehingga Earning
Per Share (EPS) yang tinggi ini akan mempengaruhi peningkatan permintaan
terhadap saham, yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2018)
yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Harga Saham. Arah koefisien Earning Per Share (EPS) yang
mempunyai arah positif menandakan bahwa semakin besar Earning Per Share
(EPS) suatu perusahaan, maka akan semakin meningkatkan harga sahamnya.

→ Berdasarkan hasil EPS dari ketiga penelitian tersebut yang sesuai dengan teori
yang ada ialah EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
dikarenakan semaki besar keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham
maka membuat para investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut dan membuat harga saham meningkat.

10
D. PENUTUP

1. Kesimpulan
Hasil penelitian berdasarkan ketiga jurnal tersebut diperoleh beberapa
kesimpulam yaitu ROA di dalam penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dari teori
yang ada sedangkan untuk ROE dan EPS memiliki hasil yang sesuai dengan teori
yakni:
a. ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham artinya semakin
besar nilai ROE mengidentifikasi bahwa perusahaan mampu menghasilkan
keuntungan yang optimal dengan memanfaatkan semua modal yang
dimilikinya dan dapat memberikan tingkat keuntungan yang optimal kepada
para investor, sehingga dapat menaikan harga saham.

b. EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham artinya


perusahaan mampu memberikan tingkat pengembalian yang efektif kepada
para pemegang saham dan membuat harga saham meningkat.

2. Rekomendasi
Berdasarkan ketiga hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ROE dan EPS
sesuai dengan teori-teori yang ada sedangkan untuk hasil ROA memiliki
perbedaan dengan teori yang ada. Sehingga untuk hasil ROA tidak dianjurkan
untuk rujukan penelitian selanjutnya.Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
rasio keuangan yang lainnya seperti Profit Margin Ratio (PMR), Gross Profit
Margin (GPM), Return Of Investment (ROI) dan sebagainya yang dapat mengukur
harga saham. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperbanyak jumlah sampel
untuk medapatkan hasil yang menyeluruh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alifatussalimah, & Sujud, A. (2020). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Pengaruh ROA, NPM, DER Dan EPS
Terhadap Harga Saham Perusahaan Subsektoral Perkebunan Di Bursa Efek Indonesia .

D, A., & S, A. (2017). Jurnal Bisnis Indonesia. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Makanan Dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 45-56.

Dewi Rosa Indah. (2017). Penelitian Ekonomi Akuntansi. Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham Pada
PT.Bank Mega Tbk, 74.

Ekawati, S., & Yuniati, T. (2020). Pengaruh ROA, ROE Dan EPS Terhadap Harga Saham. Ilmu Dan Riset
Manajemen, 1-16.

Fakhrudin., D. T. (2001). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Handyansyah, M. R., & Lestari, D. (2016). Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
Net Profit Margin (NPM), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015, 1-10.

Husnan, S. d. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Indah, D. R. (2017). Penelitian Ekonomi Akuntansi. Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham Pada PT
Bank Mega Tbk, 70-74.

Julisa. (2020). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di BEI, 21-23.

Manan, A. (2009). Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia.
Jakarta : Kencana.

Murhadi, W. (2013). Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta : Salemba
Empat.

Natarsyah, s. (2000). Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik
Terhadap Harga Saham : Kasus Barang Konsumsi Yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia.
Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, Vol. 15, no 3: 294 - |312.

Pangestu, Y. P. (2021). Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen. Pengaruh ROA, ROE Dan EPS Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI, 1-17.

Setyarini, A. (2022). Media Akuntansi. Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Pada
Perusahan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks Tahun 2017-2020), 104-111.

Tandelilin, E. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen . Yogyakarta :BPFE, Indonesia.

Wulandini et.al. (2012). Semarang: STIE Widyamanggala . Pengaruh NPM, ROA, ROE Terhadap Harga
Saham yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Periode 2008-2010, 1-6.

12

Anda mungkin juga menyukai