Anda di halaman 1dari 39

USULAN RENCANA PENELITIAN (PROPOSAL)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM


PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Juniasti
Stb. 022 2016 0105
Jurusan/Prodi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap


Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Nama Mahasiswa : Juniasti

Stb. : 022 2016 0105

Jurusan/Prodi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Dasar Penetapan Pembimbing : Nomor: 4409/H.20/DE.0/UMI/VIII/2019

Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. Lukman Chalid, SE., M.Si Tanggal: .........................................

Pembimbing II

Dr. Annas Plyriadi, SE., MM Tanggal:..........................................


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Masalah Pokok .......................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 9
A. Landasan Teori.......................................................................................... 9
1. Kinerja Keuangan dan Laporan Keuangan .......................................... 9
2. Return Saham ..................................................................................... 13
3. Profitabilitas ....................................................................................... 18
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 20
C. Hipotesis ................................................................................................. 22
III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 23
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 23
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 24
D. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................... 25
E. Analisis Data ........................................................................................... 25
F. Definisi Operasional ............................................................................... 30
IV. PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................... 31
A. Rencana Jadwal Penelitian ...................................................................... 31
B. Perkiraan Biaya ....................................................................................... 31
C. Rencana Sistematika ............................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


1. Daftar harga saham perusahaan Kosmetik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ....................................................................................... 6
2. Tabel Populasi ................................................................................................ 23
3. Definisi Operasional ...................................................................................... 30
4. Rencana Jadwal Penelitian ............................................................................. 31

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perusahaan tidak lagi beroperasi hanya untuk menghasilkan laba

sebesar-besarnya, namun perusahaan memiliki tujuan lain, yaitu meningkatkan

kekayaan pemegang saham.informasi mengenai kinerja perusahaan sangat

diperlukan untuk menarik investor menanamkan modalnya karena dapat dijadikan

tolak ukur dalam berinventasi.

Perusahaan manufaktur di Indonesia berusaha untuk memproduksi barang

yang berkualitas tinggi dengan penekanan biaya yang rendah dalam rangka

meningkatkan daya saing baik dipasar domestik maupun dipasar global. Persaingan

bisnis yang sangat ketat membuat perusahaan harus mempunyai keunggulan yang

kompetitif agar dapat bersaing dan bertahan. Hal ini membuat perusahaan harus

dapat mengembangakan, mempertahankan dan meningkatkan kinerja sebagai

upaya menjaga kelangsungan usahanya agar dapat bersaing dengan perusahaan

lain.

Sebagaimana telah diketahui perusahaan manufaktur merupakan industri

yang dalam kegiatannya mengandalkan modal dari investor, sehingga perusahaan

manufaktur harus dapat menjaga kesehatan keuangan atau likuiditasnya. Investasi

merupakan salah satu sarana penting dalam meningkatkan kemampuan untuk

mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen

untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Pihak – pihak yang melakukan
2

investasi disebut sebagai investor (Salim, 2010:223). Salah satu pilihan berinvestasi

dapat dilakukan melalui pasar modal.

Kosmetik menjadi suatu kebutuhan pokok bagi sebagian orang terutama

kaum wanita. Kecantikan semakin berkembang dan berkembang dari masa ke

masa, bukan lagi hanya menjadi sebuah keinginan, melainkan sudah menjadi

sebuah kebutuhan yang akhirnya berdampak pada semakin meningkatnya industri

kosmetik di dunia, Industri kosmetik kini telah berkembang pesat. Semakin banyak

perusahaan dengan berbagai macan produk dan merek menjadi salah satu bukti

perkembangan industri kosmetik saat ini. Dalam menjalankan operasionalnya,

perusahaan umumnya memerlukan dana tambahan untuk pengembangan usaha dan

penambahan modal kerja. Untuk mendapatkan dana tersebut banyak cara yang

dapat dilakukan oleh perusahaan, yang salah satunya adalah dengan menjual saham.

Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk

perseroan terbatas yang diperdagangkan di pasar modal.

Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana untuk memperjualbelikan sekuritas

yang umumnya memiliki lebih dari satu tahun, seperti saham (Tandelilin, 2010:26).

Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang ada di Indonesia yang

merupakan sarana untuk melakukan jual beli instrumen keuangan jangka panjang

yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, yang diterbitkan pemerintah

maupun perusahaan swasta seperti saham dan obligasi.

Tujuan utama seorang investor dalam menginvestasikan dananya adalah

untuk memperoleh pendapatan (return) yang dapat berupa pendapatan dividen


3

(dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga

belinya (capital gain) (Sandy dan Nur, 2013:70).

Menurut Sundjaja (2003) dalam Trisnawati (2009) Return merupakan total

laba atau rugi yang diperoleh investor dalam periode tertentu yang dihitung dari

selisi pendapatan atas investasi pada periode tertentu dengan pendapatan investasi

awal. Pendapat lain mendefinisikan return sebagai total laba atau rugi yang

diperoleh dari suatu investasi selama periode tertentu yang dihitung dengan cara

membagi distribusi aset secara tunai selama satu periode ditambah dengan

perubahan nilainya dengan nilai investasi di awal periode (Gitman 2012).

Menurut Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi yang dapat berupa return realisasi atau retrun ekspektasi.

Return saham menurut Hartono (2008) dalam Sunardi (2010) merupakan tingkat

pengembalian saham atas penginvestasian oleh investor. Secara teori semakin

tinggi tingkat return yang diharapkan maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang

dihadapi dan demikian pula sebaliknya.

Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada

pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk

pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan

investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal.

Melalui dua pendekatan informasi tersebut diharapkan investor yang melakukan

investasi mendapatkan keuntungan yang siginfikan ataupun dapat menghindari

kerugian yang harus ditanggung (Sakti. 2010)


4

Motivasi penelitian ini untuk menganalisa pengaruh kinerja keuangan yang

mempengaruhi return saham yaitu mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap

return saham perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan - aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu

gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang di analisis dengan alat-

alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode

tertentu (Fahmi, 2011:2).

Kinerja keuangan pada perusahaan kosmetik dapat dinilai dengan

menggunakan pendekatan analisis rasio keuangan. Jika kinerja perusahaan

meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Di bursa efek hal ini akan

direspon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. kinerja perusahaan dapat

diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi

keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk

memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan dan hal lain yang langsung

menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga

sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh

tempo.

Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal

atas suatu investasi yang dilakukan (Ang,1997). Husnan (1996) juga menyatakan

bahwa return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Investasi
5

harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan

tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau

kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisi

keadaan harga saham merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak

faktor termasuk diantaranya kondisi (performance) dari perusahaan. Kendala-

kendala ekteral, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta

kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham

Profitabilitas perusahaan merupakan fungsi dari faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik perusahaan yang

menentukan profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal merupakan variabel-variabel

yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen perusahaan, tetapi

faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan

hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan.

Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan perusahaan kosmetik

adalah dengan melihat tingkat profitabilitas serta tingkat efisiensinya. Pada

dasarnya analisis rasio dikelompokan ke dalam lima macam kategori Salah satunya

adalah rasio profitabilitas. rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat

penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Ukuran profitabilitas yang

digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA memfokuskan pada kemampuan

perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Semakin besar

ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian

(return) semakin besar (Husnan, 1996). Return On Asset (ROA) digunakan untuk
6

mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Asset (ROA) merupakan

rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Dalam Return On Assets

(ROA), akan terlihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

dengan membandingkan total aset yang dimiliki. Sehingga apabila semakin besar

ROA suatu perusahaan , maka tingkat keuntungan yang didapat oleh perusahaan

juga semakin besar.

Tabel 1.
Daftar harga saham perusahaan Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun
Kode
2014 2015 2016 2017 2018
ADES 1.375 1.000 885 885 920
MBTO 135 126 140 100 240
MRAT 350 280 210 206 179
TCID 17.525 16.500 12.500 17.900 15.000
ULVR 32.300 32.700 38.000 55.900 45.400
Rata-rata 10.337 10.121 10.347 14.998 12.348
Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan tabel 1 diatas rata-rata harga saham bergerak fluktuatif naik dan

turun setiap tahunnya. Perusahan kosmetik yang terdiri dari PT. Akasha Wira

International Tbk, PT. Martina Berto Tbk, PT. Mustika Ratu Tbk, PT. Mandom

Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. pada tabel 1 diatas harga saham

tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk (ULVR) pada tahun 2017 sebesar Rp.

55.900 sedangkan harga saham terendah yakni PT. Martina Berto Tbk (MBTO)

pada tahun 2017 sebesar Rp.100.

Dalam Penelitian Ignatius Oki Dewi Brata, et al (2017) berjudul Analisis

FaktorFaktor Yang Berpengaruh Terhadap Return Saham menemukan hasil ROA

dan DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham


7

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan

skripsi dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham

Perusahaan Kosmetik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

B. Masalah Pokok

Berdasarkan paparan latar belakang penelitian di atas, maka penulis

menyimpulkan rumusan masalah yang dapat mengarahkan penyelesaian penelitian

ini, yaitu:

Apakah Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap Return Saham Perusahaan

Kosmetik yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian diarahkan sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap return

saham perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini berbagi menjadi dua, yaitu dari segi teoritis dan

secara praktis.

1. Secara teoritis pada prespektif akademis yaitu:

Menambah dan memperkaya bahan kajian dan pustaka serta khasanah

tentang pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan kosmetik

yang terdaftar di BEI sebagai pembuktian teori yang memperoleh dalam

perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.


8

Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi bagi

penelitian ini yang akan melakukan penelitian lebih lanjut di masa akan datang

2. Secara praktis bagi penelitian yaitu

Memberikan serangkaian informasi mengenai pengaruh kinerja keuangan

terhadap return saham terhadap pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI.
9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan dan Laporan Keuangan

Fahmi (2012) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

seperti dalam membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar

atau ketentuan dalam SAK (standar akuntansi keuangan) atau GAAP

(generally accepted accounting principl). Kinerja keuangan dapat dinilai

melalui berbagai macam variabel. Sumber utama variabel yang dijadikan dasar

penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan

laporan keuangan tersebut dapat diketahui kondisi keuangan bank secara

keseluruhan. Kasmir (2012) Laporan keuangan merupakan laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat iniatau dalam periode

tertentu.

Fahmi (2012), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan

dari sudut angka dalam suatu moneter.

Kasmir (2016) menyatakan tujuan laporan keuangan bank adalah:

a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis –

jenis aktiva yang dimiliki.

b. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis

– jenis kewajiban baik jangka pendek (lancer) maupun jangka panjang.


10

c. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis –

jenis modal pada waktu tertentu.

d. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah

pendapatan yang diperoleh dari sumber – sumber pendapatan bank

tersebut.

e. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya – biaya yang

dikeluarkan dalam periode tertentu.

f. Memberika informasi tentang perubahan – perubahan yang terjadi

dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank.

g. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu

periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

h. Memberikan informasi keuangan suatu perusahaan baik pada saat

tertentu maupun waktu tertentu

Kasmir (2016) menyatakan pihak – pihak yang memiliki kepentingan

terhadap laporan keuangan bank adalah sebagai berikut :

a. Pemilik Saham

Kegunaannya adalah untuk melihat kemajuan perusahaan dalam

menciptakan laba dan pengembangan usaha bank tersebut.

b. Pemerintah

Bagi pemerintah adalah untuk mengetahui kemajuan dan kepatuhan

bank dalam melaksanakan kebijakan moneter dan pengembangan

sektor–sektor industri tersebut.

c. Manajemen
11

Untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target

yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja

manajemen dalam mengelolah sumber daya yang dimilikinya.

d. Karyawan

Untuk mengetahui kondisi keuangan bank, sehingga karyawan juga

merasa perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraaan apabila bank

mengalami keuntungan dan sebaliknya.

e. Masyarakat Luas

Bagi masyarakat luas merupakan suatu jaminan terhadap dananya

yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh keuangan yang ada

dengan melihat angka-angka yang ada di laporan keuangan dimana

dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan.

Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan, berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001,

bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk dan

cakupan yang tediri dari:

a. Laporan Tahunan dan Laporan keuangan Tahunan

Laporan Tahunan adalah laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank

dalam kurun waktu satu tahun.

Laporan Keuangan Tahunan adalah Laporan keuangan akhir tahun

bank yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan

wajib diaudit oleh Akuntan public.

Laporan Keuangan Tahunan adalah:


12

1) Neraca, menggambarkan posisi keuangan dari sati kesatuan usaha

yang merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal pada

suatu tanggal tertentu.

2) Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan

beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.

3) Laporan perubahan equitas adalah laporan perubahan modal dari satu

kesatuan usaha selama satu periode tertentu yang meliputi laba

komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik.

4) Laporan arus kas berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran

kas baik yang berasal dari aktivitas operasional, investasi, dan

pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu.

b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar

akuntansi keuangan yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.

c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan laporan

bulanan bank umum yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan

dipublikasikan setiap bulan.

d. Laporan Keuangan Konsolidasi

Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau

memiliki anak perusahan, wajib menyusun laporan keuangan konsolodasi

berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku serta


13

menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam Peraturan

BankIndonesia.

2. Return Saham

Tujuan keuangan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai dalam

perusahaan. Tujuan ini bisa menyebabkan konflik antara pemilik perusahaan

dengan kreditur, jika perusahaan menikmati laba yang besar , nilai pasar saham

(dana pemilik) akan meningkat, sementara nilai hutang perusahaan (dana

kreditur) tidak berpengaruh (phardono dan christiawan 2004).

Sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan

maka hak kreditur didahulukan sementara nilai saham akan nilai menurun

drastis. Jadi dengan demikian nilai saham meurpakan alat ukur yang tepat untuk

mengukur keefektivitasan perusahaan, sehingga sering kali dikatakan

memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan

perusahaan.

Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis return yaitu:

“Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.

Return ini dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting

karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return

realisasi juga berguna dalam penentuan return ekspektasi (expected return) dan

risiko yang akan datang.”

“Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan

diperoleh oleh para investor di masa yang akan datang.” Dari teori definisi di

atas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis return terdiri dari:


14

a. Realisasi

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dan

penghitungannya menggunakan data histori perusahaan yang berguna untuk

mengukur kinerja perusahaan. Return realisasi atau disebut juga return

historis berguna juga untuk menentukan return ekspektasi (expected return)

dan risiko di masa yang akan datang.

Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah

return total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return

(return cumulative) dan return yang disesuaikan (adjusted return). Sedang

rata-rata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika

(arithmetic mean) dan rata-rata geometric (geometric mean). Rata-rata

geometrik banyak digunakan untuk menghitung rata-rata return beberapa

periode, misalnya untuk menghitung return mingguan atau return bulanan

yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari return-return harian Untuk

perhitungan retur seperti ini, rata-rata geometrik lebih tepat digunaka

dibandingkan jika digunakn metode rata-rata aritmatika biasa.

b. Ekpektasi

Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return

ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi) karena return ini

yang diharapkan oleh semua investor di masa yang akan datang.

Return ekspetasian (expected return) dapat dihitung berdasarkan

beberapa cara sebagai berikut ini:

1) Berdasarkan nilai ekspetasian masa depan.


15

2) .Berdasarkan nilai-nilai return historis.

3) Berdasarkan model return ekspetasian yang ada.

Dengan demikian returm dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

(Jogiyanto, 2003:111)

𝑃𝑡−(𝑃𝑡−1)
Return Saham=
𝑃𝑡−1

R:Return Saham

Pt : Harga Saham Waktu Tertentu

Pt-1 : Harga Saham Periode Sebelumnya

Bila prospek perusahaan membaik, maka harga saham tersebut akan

meningkat, dengan naiknya harga saham diharapkan return saham juga naik

karena return saham merupakan selisih harga saham sekarang dikurangi

dengan harga saham sebelumnya (Husnan, 2001:53).

Komponen Pengembalian Return Saham Menurut Abdul Halim Return

Saham terdiri dari dua komponen utama, yaitu:

1) Gain yaitu merupakan keuntungan bagi investor yang diperoleh dari

kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar

sekunder.

2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima secara

periodik. Misalnya berupa deviden atau bunga.

Sedangkan menurut Tjiptono D. Dan Hendy M. Fakhrudin, pada

dasrnya berpendapat dua keuntungan yang diperoleh investor dengan

membeli atau memiliki saham yaitu:


16

1) Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

2) Capital Gain merupakan selisih antaa harga beli dan harga jual.

Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham

di pasar sekunder.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

Menurut Alwi Z. Iskandar (2003) dalam Rika Verawati (2014),

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi return saham, antara

lain:

1) Faktor Internal

a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti

pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk

baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan

penjualan.

b) Pengumuman pendanaan (financing ennouncements), seperti

pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas atau hutang.

c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of

director announcements) seperti perubahan dan pergantian

direktur manajemen, dan struktur organisasi.

d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan

merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian

dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.


17

e) Pengumuman investasi (investment announcements), seperti

melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan

usaha lainnya.

f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti

negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan

laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal,

Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS), Price

Earnings Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Return On

Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Price to Book Value

(PBV), maupun Economic Value Added (EVA), dan Market

Value Added (MPV) yang nilainya tidak tercantum dalam laporan

keuangan, dan lain-lain.

2) Faktor Eksternal

a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga

tabungan deposito, kurs valuta asing, inflasi serta berbagai

regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh

pemerintah.

b) Pengumuman hukum (legal announcements), sepertituntutan

karyawan terhadap perusahaan atau terhadapmanajernya dan

tuntutan perusahaan terhadap manajernya.


18

c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti

laporan pertemuan tahunan, insider trading, valume atau harga saham

perdagangan, pembatasan atau penundaan trading.

d) Gejolak politik luar negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan

faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga

saham di bursa efek suatu negara.

3. Profitabilitas

Profitabiltas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

atau keuntungan dari seluruh modal yang dimilikinya. Besar kecilnya

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ini dapat diukur dari

perbandingan antara laba dengan seluruh modal yang dimilikinya. Rasio

rentabilitas sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan

perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan baik yang berasal dari kegiatan

operasional maupun kegiatan non operasional .

Sartono (2010:122) definisi profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun

modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat

berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini. ROA adalah rasio yang

digunakan mengukur kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara

relatif dibandingkan dengan total asetnya.

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA merupakan perkalian antara Net

Profit Margin dengan perputaran aktiva. Net Profit Margin menunjukkan


19

kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh

perusahaan. Sedangkan perputaran aktiva menunjukkan seberapa jauh

perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang dimilikinya.

Apabila kedua faktor itu meningkat maka ROA juga akan meningkat. Apabila

ROA meningkat maka profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak

akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang

saham.

LABA BERSIH
ROA = TOTAL ASSET 𝑋 100%

Syamsuddin (2007:63) dalam bukunya, manajemen keuangan perusahaan

menyatakan bahwa para pemegang saham menaruh perhatian utama pada tingkat

keuntungan baik sekarang maupun masa yang akan datang karena tingkat

keuntungan ini akan mempengaruhi harga saham-saham yang mereka miliki.

Jadi, dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan berarti meningkatkan harga

saham secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan per lembar saham

(earning per share) yang akan diterima oleh pemegang saham.

ROA menujukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh

aktivanya untuk memperoleh pendapatan. Susan Irawati (2010:59), yang

menyatakan bahwa : Return On Assets adalah kemampuan suatu perusahaan

(aktiva perusahaan) dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk

menghasilkan laba operasi perusahaan (EBIT) atau perbandingan laba usaha

dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba
20

dan dinyatakan dalam persentase. Return On Assets sering kali disebut sebagai

Rentabilitas Ekonomi (RE) atau Earning Power.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2008:72) , yang menyatakan bahwa :

Rentabilitas Ekonomi : Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan

memperoleh laba dari operasi perusahaan. Karena hasil operasi yang ingin

diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Bambang Riyanto

(2008:336) , yang menyatakan bahwa: Kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

return on assets adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

B. Penelitian Terdahulu

1. Dewi Marlina dan Eka Nurmala Sari/2009 yang berjudul Pengaruh Rasio

Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham, variabel pada

penelitian ini Variabel dependen: return saham, Variabel independen: Net

Profit Margin (NPM), Return On Aset (ROA), Return On Equity (ROE) dan

Debt to Equity Rasio (DER), dan hasil penelitian yakni NPM dan DER

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham ROA berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadapn return saham, dan ROE berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap return saham.

2. Desi Arista (2012) berjudul Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi

Return Saham, Variabel dependen: return saham Variabel independen:

Return On Aset (ROA), Debt to Equity Rasio (DER). Hasil penelitian


21

Earning Per Share (EPS), dan Price to Book Value (PBV) ROA dan EPS

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham, DER

Berpengaruh negatif signifikan Terhadap return saham dan PBV

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham

3. Nafi' Inayati Zahro' (2012), berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas

Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Tedaftar di Bursa

Efek Indonesia Variabel dependen: return saham Variabel independen:

Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE) dan Debt Rasio. Hasil Penelitian (DR) EPS berpengaruh negatif

secara signifikan terhadap return saham, sedangkan ROA dan ROE

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham dan EPS, ROA

dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

4. Muhammad Reza Alviansyah, et al (2018), berjudul Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, dan kuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Variabel

dependen: return saham Variabel independen: Debt to Equity Ratio (DER),

Return On Asset (ROA), ukuran perusahaan. Hasil penelitian ROA

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham, dan DER dan

Ukuran Peruashaan berpengaruh berpengaruh positif secara signifikan

terhadap return saham

5. Ignatius Oki Dewi Brata, et al (2017) berjudul Analisis FaktorFaktor Yang

Berpengaruh Terhadap Return Saham Variabel dependen: return saham

Variabel independen: adalah Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity


22

Ratio (DER) ROA dan DER berpengaruh positif signifikan terhadap return

saham

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

“Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap return saham Perusahaan

Kosmetik yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia”.


23

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan

mengambil data di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia yaitu PT. IDX di

Makassar yang berlokasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim

Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo No. 5 dan melalui website resmi Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id).

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk menyelesaikan penelitian ini selama

kurang lebih 2 bulan, dari bulan Desember 2019 sampai dengan Februari 2020.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Indriantoro dan Supomo (2014) “populasi adalah sekelompok orang,

kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan kosmetik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014 hingga 2018. Adapun

perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu:

Tabel 2. Tabel Populasi


No Kode Saham Nama Perusahaan
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk
2 MBTO PT Martina Berto Tbk
3 MRAT PT Mustika Ratu Tbk
4 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
5 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.co.id
24

2. Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan

kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 – 2018 dan

menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2014 – 2018. Dipilihnya perusahaan

kosmetik karena lebih dari separuh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia adalah perusahaan kosmetik yang tergolong ke dalam perusahaan

Manufaktur, untuk menjernihkan analisis maka perlu mengkonsentrasikan pada

perusahaan sub sektor kosmetik dan Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

sebanyak 5 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 – 2018.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Teknik studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan kategori dan

klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Data tersebut diolah kembali sesuai dengan kebutuhan model

yang digunakan. Data tersebut seperti: narrative text, foto, tabel dan grafik

yang memuat penjelasan mengenai perusahaan.

2. Studi Pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, membaca, dan mempelajari literatur referensi dari jurnal,

makalah, dan buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang dikaji

untuk mendapatkan kejelasan konsep dalam upaya penyusunan landasan

teori yang berguna dalam penyelesaian masalah dalam penelitian ini.


25

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis

menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data yang telah

diolah sebelumnya, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti yang berasal

dari informasi tertulis atau biasa disebut data sekunder seperti buku, jurnal

atau berbentuk dokumen lain yang berhubungan dengan penulisan

penelitian ini. Dalam penelitian ini, laporan tahunan Perusahaan kosmetik

yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia juga menjadi perhatian utama.

E. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

statistikinferensial. Analisis statistiknya yaitu menggunakan Uji Asumsi Klasik,

Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Koefisien Determinasi (R-Square).

Sementara untuk pengujian hipotesisnya menggunakan uji parsial (uji t) dan uji

simultan (uji F).

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis

regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini

terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,


26

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokoerlasi. Adapun masing-masing

pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2016:98) Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Setiap penelitian

mengharuskan normalitas datas dengan kata lain model regresi yang baik

tercermin dari distribusi data normal. Penelitian ini, untuk mendeteksi

normalitas data dapat dilakukan dengan pengujian berikut:

1) Histogram

Pengujian dengan model histogram memiliki ketentuan bahwa data

normal berbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang memiliki pola

distribusi normal. Jika data melenceng ke kanan atau melenceng ke kiri

berarti data tidak terdistribusi secara normal.

2) Grafik Normality Probability Plot

Dalam uji ini, ketentuan yang digunakan adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.
27

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai korelasi antara variabel bebas, dengan kata lain Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal.

Dalam mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi salah satunya dilihat dari: (1) nilai tolerance dan lawannya; dan (2)

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya Nilai

cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,

2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2016:101), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

model regresi. apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas

dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam

sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat

pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tak

ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas..


28

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2016:120), uji heteroskedastisitas bertujuan

mengujiapakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya

heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak

efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah

dengan melihat pada grafik scatter plot.

Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tak ada pola yang jelas

maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat

diketahui dengan melakukan uji glejser. Jika variabel bebas signifikan secara

statistic mempengaruhi variabel terikat maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas.

2. Regresi Linear Sederhana

Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Regresi Linear Berganda. Analisis Regresi Linear Sederhana merupakan analisis

yang digunakan untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara

variable faktor penyebab (X) terhadap variable akibatnya (Y). Model yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:


29

Y = α + b1x1 + e

Dimana:

Y = Return Saham

α = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Retrun On Assets (ROA)

e = Error

3. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel

independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel

dependen dimana nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1(0≤ R2≤1). Semakin besar

nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variasi variabel – variabel independen. Sebaliknya jika R2 kecil, maka akan

semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat di jelaskan oleh variabel

independen.

4. Uji parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independet (X)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signikansi< taraf signifikan 0,05 maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau dengan kata lain Ha

diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya Jika nilai signikansi > taraf signifikan 0,05
30

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau dengan kata lain

Ha ditolak dan H0 diterima.

F. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.
Definisi Operasional
No. Variabel Konsep variabel Indikator Skala
1 Return On Pengukuran kinerja keuangan ROA = Rasio
Aset (ROA) pada penelitian ini menggunakan
pengukuran kinerja LABA BERSIH
𝑋 100%
konvensional yang diukur TOTAL ASSET

dengan berdasarkan pada nilai


rasio keuangan ROA. ROA
merupakan rasio yang mengukur
kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan
secara keseluruhan selama
periode tertentu.
2 Return Return merupakan hasil yang Return Saham = Rasio
Saham diperoleh dari sebuah investasi. 𝑃𝑡−(𝑃𝑡−1)
Return dapat berupa return 𝑃𝑡−1
realisasi (realized return) yaitu Pt : Harga Saham
return yang telah terjadi atau
Waktu Tertentu
return ekspektasi (expected
return) yaitu return yang Pt-1 : Harga Saham
diharapkan akan terjadi di masa Periode
yang akan datang Sebelumnya
31

IV. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Rencana Jadwal Penelitian

Penelitian ini diperkirakan dapat selesai dalam kurun waktu kurang lebih 3

(tiga) bulan yaitu pada bulan November 2019 sampai dengan Januari 2019. Adapun

rencana jadwal penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.
Rencana Jadwal Penelitian

Bulan
No Kegiatan November 2019 Desember 2019 Januari 2020
I II III IV I II III IV I II III IV

1. Persiapan √ √

2. Proposal √ √
Penelitian
4. √ √ √
Lapangan
Pengolaha
5. √ √
n Data
Seminar
6. √
Hasil

Seminar
7. √
Skripsi

B. Perkiraan Biaya

Adapun biaya yang digunakan dalam penulisan ini, sebagai berikut:

1. Persiapan Rp 100.000

2. Pembuatan Proposal Rp 125.000

3. Seminar Proposal Rp 650.000


32

4. Penelitian Lapangan Rp 500.000

5. Biaya Transportasi Rp 640.000

6. Pengolahan Data Rp 150.000

7. Seminar Hasil Rp 800.000

8. Ujian Skripsi Rp 1.200.000

Jumlah Rp 4.165.000

C. Rencana Sistematika

Secara sistematika, hasil dari penelitian ini terdiri atas IV bab dengan

perincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi Landasan Teori, Penelitian Terdahulu dan

Hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi Lokasi dan Waktu Penelitian, Jenis dan

Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis

Data serta Definisi Operasional Variabel Penelitian.

BAB IV : GAMBARAN UMUM BPKP PROVINSI SULAWESI

SELATAN
33

Bab ini akan membahas gambaran umum BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan

BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang akan

diperoleh dari hasil penelitian.


34

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita R, Sakti A. 2010. Teori Pertumbuhan Kota (Perkotaan). Makassar:


Universitas Hasanuddin

Agus Sartono. 2010. Menejemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. BPFE
Yogyakarta

Ahmad Sandy dan Nur Fadjrih Asyik. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi. Vo.1. No.1.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: Alfabeta

. 2012. Analisis Kinerja Keuangan , Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Gitman, L.J.; Zutter, C.J. 2012. Principles of Managerial Finance. 13e. Boston:
Pearson.

Harjono Sunardi. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap
Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Vol.2 No.1 Hal: 70-92

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofollio dan Analisis Investasi, Edisi kelima.
Yogyakarta: BPEE

Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN –
Yogyakarta

. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. AMP


YPKN. Yogyakarta.

. 2008. Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan Buku 1. Edisi


4. BPFE. Yogyakarta

Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta: BPFE.

Irawati, Susan. 2010. Manajemen Keuangan. Pustaka. Bandung


35

Kasmir. 2012. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lukman Syamsudin. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja


grafindo Persada.

Phardono dan Yulius Jogi Christiawan, 2004. “Pengaruh EVA, RI, Earnings, dan
Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham yang Diterima Oleh
Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Salim, Joko. 2010. Cara Gampang Bermain Saham. Jakarta: Visimedia

Trisnawati, Ita. 2009. Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi,
Resudual Income, Ernings, Operating Leverage, dan Market Value
Added Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 11,
No 1, April 2009.

Anda mungkin juga menyukai