Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN INDONESIA

AKUNTANSI INVESTASI

DOSEN MATA KULIAH:


1. Dr. Andi Kusumawati, SE.,M.Si.,Ak.,CA.
2. Andi Iqra Pradipta Natsir, S.E.,M.Si.Ak

DI SUSUN OLEH :
Wening Galih Pangestuti (20200209027)

AKUNTANSI PEMERINTAHAN INDONESAI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, makalah dengan judul Akuntansi Investasi. penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Andi Kusumawati, SE.,M.Si.,Ak.,CA, dan Bapak Andi Iqra Pradipta Natsir,
SE.,M.Si.Ak selaku dosen pembimbing kami, juga kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi
dan mendukung jalannya diskusi. Makalah ini dibuat untuk merangkum dan melaporkan
jalannya diskusi mata kuliah Akuntansi Pemerintahan Indonesia.
Akhir kata, makalah ini disusun dalam waktu yang singkat sehingga kami memohon maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran pembaca akan sangat membantu
untuk menyempurnakan laporan ini.

Makassar, 25 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

A. Pengamanan kontrak bisnis dan optimalisasi kredit pajak...................................................2

B. Pengamanan kontrak-kontrak bisnis dari potensi pemotongan Withholding Tax................2

C. Optimalisasi Pengkreditan Pajak Penghasilan Yang Telah Dibayar....................................2

D. Pengajukan Permohonan Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25..........................................3

E. Pengajuan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 22 Dan PPh Pasal 23.......................4

F. Pengajuan Penurunan PPh Pasal 25 dan Mengangsur/Menunda Pembayaran Pajak untuk


Semua Jenis Ketetapan Pajak (SKP dan STP).............................................................................5

G. Rekonsiliasi/Ekualisasi SPT PPh BAdan dengan SPT Lainnya dan Laporan Keuangan
(Fiskal).........................................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................7

PENUTUP.......................................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7

3.2 Saran.................................................................................................................................7

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko
dan ketidak pastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi
kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai
macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain
yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh
dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan
keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1999 mewajibkan bagi setiap
perusahaan (terutama perusahaan publik) wajib menyajikan laporan keuangan, baik laporan
keuangan interim/ quarter (unaudit) maupun laporan keuangan tahunan/ annual (audited).
Dalam menjalankan usahanya terdapat beberapa aspek penting dalam suatu perusahaan,
salah satunya adalah aspek keuangan. Pada Aspek keuangan, salah satunya mencakup kegiatan
pengambilan keputusan pendanaan yang akan diambil perusahaan untuk membiayai kegiatan
usahanya, dan memilih alternatif investasi yang tepat dengan menggunakan modal yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya modal yang kuat, diharapkan perusahaan
mampu mempertahankan prestasi kerja yang sudah ada dan meningkatkan kualitas produksi,
sehingga produk yang dihasilkan mampu menghasilkan nilai lebih bagi konsumen serta
mempunyai daya saing yang tinggi dengan barang- barang sejenis di pasaran. Dilihat dari
aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan saat ini, diperlukan modal yang tidak sedikit,
mengingat adanya fluktuasi hargaharga bahan baku produksi yang terkadang sangat jauh
berbeda dengan prediksi sebelumnya. Alternatif jenis-jenis sumber pembiayaan yang dipilih
perusahaan dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, penerbitan efek saham,
obligasi, serta laba ditahan (Riyanto, 2001 : 295).
Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya
dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas
pada negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo dari
lebih satu tahun. Dalam aktivitas dipasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi
yang dilakukannya, yaitu yang berupa capital gain dan Pertumbuhan aset
menggambarkanpertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas
perusahaan yangmenyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang

4
lebih baikdalam mengukur growth perusahaan (Putrakrisnanda, 2009). Ukuran yang digunakan
adalahdengan menghitung proporsi kenaikan atau penurunan aktiva.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan defenisi & klasifikasi investasi?
2. Bagaimana pengakuan dan pengukuran investasi?
3. Apa- apa saja metode penilaian investasi?
4. Bagaimana penyajian investasi?
5. Bagaimana jurnal akuntansi investasi?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penyusunanmakalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang defenisi & klasifikasi investasi
2. Untuk mengetahui bagaimana pengakuan dan pengukuran investasi
3. Untuk mengetahui apa saja metode penilaian investasi
4. Untuk mengetahui bagaimana penyajian investasi
5. Untuk mengetahui bagaimana jurnal akuntansi investasi

5
BAB II PEMBAHASAN

A.DEFENISI & KLASIFIKASI INVESTASI

Investasi merupakan asset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik


seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintahdaerahdalam rangkapelayanan kepada masyarakat. Investasi merupakan
instrumen yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk memanfaatkan surplus
anggaranuntuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan danayang
belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemenkas.Investasi
dikategorisasi berdasarkan jangka waktunya, yaitu investasijangka pendek dan investasi jangka
panjang. Pos-pos investasi menurut PSAP Berbasis Akrual Nomor 06 tentang Investasi antara
lain:
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan investasi yang memiliki karakteristik
dapat segera diperjual belikan/dicairkan dalam waktu 3 bulan sampai dengan 12
bulan. Investasi jangka pendek biasanya digunakan untuk tujuan manajemen kas
dimana pemerintah daerah dapat menjual investasi tersebut jika muncul
kebutuhan akan kas. Investasi jangka pendek biasanya berisiko rendah. Investasi
Jangka Pendek berbeda dengan Kas dan Setara Kas. Suatu investasi masuk
klasifikasi Kas dan Setara Kas jika investasi dimaksud mempunyai masa jatuh
tempo kurang dari 3 bulan dari tanggal perolehannya.
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang pencairannyamemiliki
jangka waktu lebih dari 12 bulan. Investasi jangkapanjang dibagi menurut
sifatnya, yaitu:
a. Investasi Jangka Panjang Non permanen
Investasi jangka panjang non permanen merupakan investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidakberkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau ditarikkembali.
b. Investasi Jangka Panjang Permanen
Investasi jangka panjang permanen merupakan investasi
jangkapanjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutanatau
6
tidak untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali. Klasifikasi investasi
dalam bagan akun standar, diklasifikasikan sebagai berikut:
- Investasi jangka pendek= investasi dalam saham,investasi dalam
deposito, investasi dalam SUN, Investasi dalam SBI Investasi
dalam SPN,investasi jangka pendek BUDdan investasi jangka
pendek lainnya.
- Investasi Jangka Panjang Non Permanen = investasi kepada
badan usaha milik Negara,investasi kepada badan usaha miliki
daerah, investasi kepada badan usaha milik swasta,investasi
dalam obligasi, investasidalam proyek pembangunan dana
bergulir, deposito jangka panjang,investasinon permanen
lainnya,
- Investasi jangka panjang permanen = pernyertaan kepada BUMN
penyertaan modal kepada BUMD,penyertaan modal kepada
badan usaha milik swasta, dan investasi permanen lainnya.

2.2 PENGAKUAN INVESTASI


Investasi diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset lainnya yang
dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. memungkinkan pemerintah daerah memperoleh manfaat ekonomik dan
manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan; atau
2. nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai/andal (reliable).
Ketika pengakuan investasi itu terjadi, maka fungsi akuntansi PPKD
membuat jurnal pengakuan investasi. Untuk pengakuan investasi jangka pendek,
jurnal tersebut mencatat investasi jangka pendek di debit dan kas di kas daerah
di kredit (jika tunai) berdasarkan dokumen sumber yang relevan. Sementara itu,
untuk pengakuan investasi jangka panjang, jurnal tersebut mencatat investasi
jangka panjang di debit dan kas di kas daerah di kredit (jika tunai). Selain itu,
untuk investasi jangka panjang, pemerintah daerah juga mengakui terjadinya
pengeluaran pembiayaan dengan menjurnal pengeluaran pembiayaanpenyertaan modal/investasi
pemerintah daerah di debit dan perubahan SAL di
kredit.
2.3 PENGUKURAN INVESTASI

7
Pengukuran investasi berbeda-beda berdasarkan jenis investasinya.
Berikut ini akan dijabarkan pengukuran investasi untuk masing-masing jenis.
1. Pengukuran investasi jangka pendek:
a. Investasi dalam bentuk surat berharga:
1. Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat sebesar
biaya perolehan yang di dalamnya mencakup harga investasi,
komisi, jasa bank, dan biaya lainnya; dan
2. Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat sebesar
nilai wajar atau harga pasarnya.
b. Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai nominalnya,
misalnya deposito berjangka waktu 6 bulan.
2. Pengukuran investasi jangka panjang:
a. Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi
harga transaksi investasi berkenaan ditambah biaya lain yang
timbul dalam rangka perolehan investasi berkenaan.
b.Investasi non permanen:
1) investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehannya;
2) investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan;
3) penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah
daerah (seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya
lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai
proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
3. Pengukuran investasi yang diperoleh dari nilai aset yang disertakan
sebagai investasi pemerintah daerah, dinilai sebesar biaya perolehan,
atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
4. Pengukuran investasi yang harga perolehannya dalam valuta asing harus
dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah
bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.
2.4 METODE PENILAIAN INVESTASI
Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode yaitu:

8
1. Metode biaya
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode biaya
akan dicatat sebesar biaya perolehan. Hasil dari investasi tersebut diakui
sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
2. Metode ekuitas
Investasi pemerintah daerah yang dinilai menggunakan metode ekuitas
akan dicatat sebesar biaya perolehan investasi awal dan ditambah atau
dikurangi bagian laba atau rugi sebesar persentasi kepemilikan
pemerintah daerah setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang
diterima pemerintah daerah, tidak termasuk dividen yang diterima dalam
bentuk saham, akan mengurangi nilai investasi pemerintah daerah dan
tidak dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian terhadap nilai
investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
pemerintah daerah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat
pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
Investasi pemerintah daerah yang dinilai dengan menggunakan metode
nilai bersih yang dapat direalisasikan akan dicatat sebesar nilai
realisasi yang akan diperoleh di akhir masa investasi. Metode nilai
bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode-metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria
sebagai berikut :
a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20%
tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode
ekuitas;
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas; dan
d. Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya persentase kepemilikan saham
bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian
investasi, tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree

9
of influence) atau pengendalian terhadap perusahaan investee. Ciri-ciri adanya
pengaruh atau pengendalian pada perusahaaninvestee antara lain :
1. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
2. Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
3. Kemampuan untuk menetapkandan mengganti dewan direksi perusahaan
investee; dan
4. Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam
rapat/pertemuan dewan direksi.
2.5 PENYAJIAN INVESTASI
Investasi jangka pendek disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar,
sedangkan investasi jangka panjang disajikan sebagai bagian dari Investasi
Jangka Panjang yang kemudian dibagi ke dalam Investasi Non permanen dan
Investasi Permanen. Berikut adalah contoh penyajian investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang dalam Neraca Pemerintah Daerah.
Pengungkapan investasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut :
1) Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
2) Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan non permanen;
3) Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang;
4) Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan
tersebut;
5) Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya; dan
6) Perubahan pos investasi.
2.6 AKUNTANSI INVESTASI
Akuntansi Investasi Jangka Pende

10
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/qdownload/rmk-10-pengaman-kontrak-bisnis-optimalisasi-kredit-pajak-
pengajuan-penurunan-pph-pasal-25-mengangsurmenunda-pembayaran-pajak-pdf-
free.html
https://www.academia.edu/38964863/Materi_pajak
Pohan, Chairil Anwar. 2016. Manajemen Perpajakan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

11

Anda mungkin juga menyukai