MANAJEMEN INVESTASI
DISUSUN OLEH :
NPM : 190910230
S egal a puj i syukur ki t a panj at kan kepada Tuhan YME at as berkat dan
anugrahN ya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang
ditentukan oleh dosen pengampu.Saya berharap makalah yang telah saya buat dapat berguna
untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.
Saya menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas
bantuan dari berbagai pihak yang terlibat didalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya mengambil tema ANALISA SAHAM-SAHAM YANG
PERNAH MELAKUKAN BUYBACK yang tidak terlepas dengan keadaan Indonesia di masa
sekarang yang terlihat dengan kesan sedang memburuk, oleh karena itu saya mengharapakan
bentuk kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.
Santi M Simanjuntak
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
2. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang menggambarkan
kondisi dari perusahaan yang melaksanakan program buyback saham, sehingga investor dapat
mengambil keputusan investasi yang tepat saat terjadi fenomena buyback saham.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menanggapi kondisi pasar saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keleluasaan
pada emiten untuk bisa melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Kebijakan ini disampaikan melalui Surat Edaran OJK Nomor
3/SOJK/04.2020 tanggal 9 Maret 2020 lalu. Kebijakan tersebut sambut oleh sejumlah emiten dan
sudah menyampaikan keterbukaan informasi untuk melakukan buyback.
Aksi buyback yang dilakukan PTPP ini menyusul surat edaran dari OJK bahwa emiten dapat
melakukan buyback tanpa RUPS. Adapun ketentuan maksimal saham yang bisa dibeli kembali
sekitar 20% dari saham yang disetor, dengan minimal saham yang beredar 7,5% dari saham di
setor. Selain itu, PTPP juga berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan 11 emiten pelat
merah lainnya untuk berkomitmen melakukan buyback di tengah pasar saham yang turun akibat
Covid-19. Adapun PTPP berkomitmen melakukan buyback dengan alokasi dana sebesar Rp 250
miliar.
Investor pun mulai khawatir akan dampak dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh
berbagai bank sentral dalam merespons dampak Covid-19 itu. Menurut Lanjar, kebijakan yang
dirilis secara agresif justru memicu pasar melakukan aksi jual. "Sejumlah kelonggaran yang
diberikan ditangkap pasar sebagai sinyal perlambatan ekonomi," kata Lanjar.SVP Corporate
Secretary Kunto Hendrapawoko kepada Republika.co.id, Rabu (1/4).
"Total jumlah saham yang telah dibeli sebanyak 16,4 juta lembar saham. Jumlah dana yang
digunakan sebesar Rp47,25 miliar. Harga rata-rata pembelian sebesar Rp2.881,34," katanya
dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/7/2020). Dalam keterbukaan informasi 13 Maret 2020,
emiten bersandi saham BBRI ini mengalokasikan Rp3 triliun dalam pembelian kembali saham
perseroan. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah
modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal
disetor dalam perseroan. Bank BRI telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk bertindak
sebagai perusahaan perantara perdagangan efek dalam pelaksanaan transaksi tersebut.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 300 miliar. Jumlah
saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor. Buyback bakal
dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga bulan, mulai 17 Maret 2020 sampai dengan
16 Juni 2020. Perusahaan tambang batubara ini akan membeli kembali saham-saham tersebut
pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen PTBA.Yang jelas, pembelian kembali
tersebut akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan
perdagangan sebelumnya. PTBA menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk melaksanakan
buyback ini. Berdasarkan keterbukaan informasi PTBA, Senin (16/3), dana buyback yang
sebesar Rp 300 miliar ini bersumber dari kas internal. Nilai tersebut belum termasuk biaya
transaksi pembelian kembali saham.
Meskipun begitu, manajemen PTBA menyatakan bahwa buyback ini tidak akan membawa
dampak material pada operasional PTBA sehingga laba rugi diperkirakan masih sejalan dengan
target. Selain itu, potential loss dari pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasury
diprediksi tidak akan mempengaruhi pendapatan PTBA secara signifikan. Malahan, dengan
asumsi dana tersebut ditempatkan pada deposito bertenor 12 bulan, PTBA justru akan
memperoleh pendapatan bunga 6,25% per tahun. PTBA juga yakin, realisasi buyback ini tidak
akan memberi dampak negatif pada kegiatan usahanya. Alasannya, PTBA memiliki modal kerja
dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan
usaha. Sebagai gambaran, per Desember 2019, aset PTBA mencapai Rp 26,1 triliun dengan
ekuitas sebesar Rp 18,42 triliun. Langkah buyback saham ini diambil sehubungan dengan
kondisi perdagangan saham di BEI yang sejak awal tahun 2020 mengalami tekanan signifikan.
Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 25,54% sepanjang
tahun ini ke level 4.690,65 per Senin (16/3).
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana melakukan pembelian saham kembali
(buyback) senilai Rp 1,7 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, Rabu (21/7/2021)
aksi buyback tersebut akan dilakukan mulai 22 Juli sampai 21 Oktober 2021.Sesuai dengan
SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20%
dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal
disetor."Perseroan meyakini bahwa Pembelian Kembali Saham tidak mempengaruhi kondisi
keuangan Perseroan karena sampai dengan saat ini, Perseroan mempunyai modal yang memadai
untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan," demikian di sampaikan.
Di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 yang sedang terjadi dan kembali menembus level di
atas 10 ribu kasus per hari sejak 17 Juni 2021, IHSG cenderung bergerak fluktuatif dan
berdampak pada saham BNI yang mengalami penurunan signifikan mencapai - 25.0% year to
date ke level Rp4,630 per 30 Juni 2021. Tekanan jual di pasar akibat sentimen Covid-19 tersebut
membuat saham BNI undervalued dengan Price to Book Value (PBV) per 30 Juni 2021 sebesar
0.75x atau telah jauh berada di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yang sebesar 1.60x.
Berangkat dari situ, perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham
Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Atas aksi korporasi ini,
Perseroan yakin bahwa pelaksanaan Pembelian Kembali Saham tidak akan memberikan dampak
negatif yang material bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan. Sebab, Perseroan pada
saat ini memiliki modal dan cash flow yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh
kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional serta Pembelian Kembali
Saham.
2.7 PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana untuk membeli kembali (buyback)
saham. Emiten yang bergerak di bidang tambang minyak dan gas (migas) ini menggelontorkan
biaya sebesar Rp 130,5 miliar atau setara US$ 9 juta, dengan asumsi bahwa US$ 1 adalah setara
dengan Rp 14.500. Dana tersebut termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya
lainnya sehubungan dengan transaksi pembelian kembali saham. Dalam keterangan di laman
Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/8), perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh
MEDC adalah 190 juta saham atau 0,8% dari modal ditempatkan dan disetor. Jumlah saham
yang dibeli kembali tidak akan melebihi 10% saham (termasuk saham treasuri) MEDC saat ini.
Manajemen menyebut, program buyback ini sebagai bagian dari kelanjutan program
kepemilikan saham karyawan dan manajemen (ESOP dan MSOP) saat ini. Sesuai dengan
ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku, Perseroan dapat mengalihkan saham yang
diperoleh kembali dari pembelian kembali saham untuk pelaksanaan program kepemilikan
saham karyawan dan manajemen. Buyback akan berlangsung dalam jangka waktu paling lama
18 bulan terhitung sejak tanggal 26 Agustus 2021 sampai dengan 26 Februari 2023. Buyback
akan dilakukan dengan harga yang lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi
sebelumnya sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK No. 30. Emiten yang dinakhodai
Hilmi Panigoro ini telah menunjuk BRIDanareksa Sekuritas untuk melakukan pembelian
kembali saham perusahaan. Namun, MEDC dapat menghentikan pembelian kembali saham
setiap waktu sebelum berakhirnya jangka waktu 18 bulan apabila terdapat sejumlah kondisi
berikut. Pertama, jumlah saham yang akan dibeli kembali sudah mencapai 0,8% saham MEDC.
Kedua, dana yang dikeluarkan oleh MEDC sudah mencapai Rp 130,50 miliar. Ketiga,
penghentian dianggap perlu oleh manajemen Medco. Dalam hal tersebut, MEDC akan
mengumumkan kepada masyarakat atas penghentian pembelian kembali saham.
MEDC memperkirakan tidak ada efek terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan buyback
saham ini. Hal tersebut karena buyback baru akan dilaksanakan di masa yang akan datang dan
harga pembelian kembali berdasarkan pada harga transaksi yang terjadi sebelumnya.Untuk
melancarkan aksi korporasi ini, MEDC akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan
(RUPST) pada Kamis (26/8).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengumuman stock buyback
terhadap harga saham dan return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2011 hingga tahun 2016 dengan melihat perbedaan rata-rata harga saham dan return
saham yang diperoleh antara sebelum dan sesudah pengumuman stock buyback. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapakesimpulan
yaitu:
1. Pada hipotesis pertama penelitian ini menyatakan harga saham sebelum pengumuman stock
buyback lebih rendah dari harga saham sesudah pengumuman stock buyback. Peningkatan rata-
rata harga saham sesudah pengumuman, menunjukkan bahwa pengumuman stock buyback
memberikan sinyal positif bagi investor, sehingga dapat meningkatkan jumlah permintaan dan
penawaran saham perusahaan di pasar modal, dan secara otomatis meningkatkan harga saham.
2. Pada hipotesis kedua menyatakan return saham sebelum pengumuman stock buyback lebih
rendah dari return saham sesudah pengumuman stock buyback. Namun perbedaan yang terjadi
tidak sesignifikan harga saham sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Walaupun begitu, dengan
adanya perbedaan mean yang positif yang berarti adanya reaksi positif dari investor sesudah
pengumuman stock buyback. Perbedaan hasil yang terjadi pada harga saham dan return saham
disebabkan karena ketika peningkatan harga yang terjadi tidak sebesar peningkatan di hari
sebelumnya, maka walaupun harga meningkat tetapi tingkat return nya akan menurun.
3. Karena harga saham dan return saham sebelum pengumuman stock buyback lebih rendah
dibandingkan harga saham dan return saham sesudah pengumuman stock buyback maka dapat
diartikan bahwa perbedaan tersebut terjadi karena terpengaruhi oleh adanya pengumuman stock
buyback tersebut.
3.2. SARAN
Hasil dari penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan, oleh karena itu untuk
penelitian selanjutnya maka saran-saran yang dapat diberikan adalah:
1. Bagi Investor
Investor harus memperhatikan kebijakan perusahaan melakukan stock buyback karena
pengumuman tersebut mengandung suatu informasi positif yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan oleh investor ketika akan melakukan pengambilan keputusan investasi secara
tepat. Selain itu investor juga harus melihat kinerja keuangan perusahaan yang melakukan
pengumuman stock buybacksebelum memutuskan apakah harus menjual, membeli atau
mempertahankan saham yang dimilikinya karena tidak semua perusahaan yang melakukan stock
buyback memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga signal yang diberikan perusahaan bahwa
harga saham undervalued tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
2. Bagi Perusahaan
Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan fokus yang sama, disarankan untuk
melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock buyback sehingga dapat
diketahui manfaat dan tujuan stock buyback secara lebih terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200317085905-17-145396/jangan-ketinggalan-ini-
daftar-emiten-yang-lakukan-buyback