Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. AKASHA WIRA INTERNASIONAL TBK

PERIODE 2019 – 2020

TUGAS OUTPUT

Dosen : Khoirunnisa Azzahra S.E., M.Ak

Ditulis Oleh

YOLANDA FEBRIYANTI
NIM. 181011201415

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan segala puji bagi Allah SWT yang tekah
memberikan kenikmatan, keberkahan, perlindungan serta karunia-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan PT. Akasha Wira
International Tbk”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah memberikan tugas kepada mahasiswa.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut membatu dalam
pembuatan makalah ini.

Tugas output yang saya buat jauh dari kata sempurna, Dan ini merupakan Langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Tangerang Selatan, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................................1
1.2 Lampiran Laporan Keuangan........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................7
2.1 Informasi Umum Perusahaan.........................................................................................................7
2.1.1 Pendirian Perusahaan..............................................................................................................7
2.1.2 Penawaran Umum Saham Perusahaan...................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
ANALISA KINERJA KEUANGAN........................................................................................................9
3.1 Jenis Analisis....................................................................................................................................9
3.1.1 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan............................................................................9
3.1.2 Analisis Trend.........................................................................................................................14
3.1.3 Analisis Presentase Per Komponen (Common Size)............................................................19
3.1.4 Analisis Sumber & Penggunaan Modal................................................................................24
3.1.5 Analisis Sumber & Penggunaan Kas.....................................................................................26
3.1.6 Analisis Rasio Keuangan........................................................................................................27
3.1.7 Analisis Perubahan Laba Kotor............................................................................................33
3.1.8 Analisis Titik Impas (Break Even Point)..............................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................38

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pandemi COVID-19 ini turut memengaruhi perekonomian dunia. Penetapan kebijakan


PSBB menyebabkan banyak sektor industri menjadi terganggu, khususnya bagi sektor
industri yang tidak bergerak dalam penyediaan kebutuhan dasar publik, sesuai dengan yang
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.9 2020 mengenai Pedoman
PSBB. Hal ini menyebabkan terjadinya penutupan di sejumlah pusat keramaian, seperti
sekolah, tempat rekreasi, hingga tempat kerja. Kebijakan yang ditetapkan tersebut membuat
produktivitas perusahaan menjadi tidak efektif hingga akhirnya mengalami kerugian.
Kerugian akibat pandemi COVID-19 begitu dirasakan oleh berbagai perusahaan dan di
berbagai sektor industri, salah satunya ialah sektor ritel.
Secara harfiah kata ritel berarti eceran atau penjual satuan. Usaha ritel ini bergerak
dengan menjual barang kepada konsumen akhir secara langsung. Kegiatan usaha seperti ini
sering kali dijumpai di pertokoan, pasar, hingga mal. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aprindo) Roy Mande memperkirakan, kerugian transaksi akibat pandemi
mencapai 500 miliar rupiah (Kumparan, 2020). Penetapan kebijakan PSBB membuat
kerugian besar yang harus dirasakan sektor ritel akibat berkurangnya mobilitas serta daya
beli konsumen. Khusus pada penjualan ritel fashion, Aprindo menyatakan bahwa penjualan
ritel fashion menurun 98 persen akibat pergeseran kebutuhan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pangan daripada membeli pakaian (Kumparan, 2020).

Dampak pandemi COVID-19 telah membuat kerugian kepada setiap perusahaan di


berbagai sektor industri baik besar maupun kecil. Kerugian, beban biaya operasional dan gaji
karyawan, serta ketidakpastian lama jangka pandemi berlangsung membuat perusahaan
mengambil berbagai keputusan. Keputusan-keputusan ini berdampak langsung kepada setiap

iv
orang yang bekerja di perusahaan tersebut. Dampak yang dimaksud dapat berupa perubahan
sistem kerja, penurunan pendapatan, hingga kehilangan pendapatan atau pekerjaan.

1.2 Lampiran Laporan Keuangan


Dibawah ini disajikan laporan keuangan PT. Akasha Wira International Tbk pada tahun
2019 – 2020.

Sumber : www.idx.co.id

v
Sumber : www.idx.co.id

vi
Sumber : www.idx.co.id

vii
Sumber : www.idx.co.id

viii
Sumber : www.idx.co.id

ix
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Informasi Umum Perusahaan

2.1.1 Pendirian Perusahaan

PT Akasha Wira International Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Alfindo


Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun
2010, ketika nama Perusahaan diubah menjadi PT Akasha Wira International Tbk.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan


terakhir dibuat dengan Akta Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn, No. 48 tanggal 25 Juni 2013
mengenai perubahan atas Kuorum, Hak Suara dan Keputusan serta mengenai perubahan atas
Tugas dan Wewenang Direksi.

Perusahaan didirikan dalam rangka Undang-undang No. 1 tahun 1967, jo Undang-undang


No. 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing, yang telah dicabut dan diganti dengan
Undang-undang No. 25 tahun 2007 dan telah memperoleh persetujuan dari Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Surat Keputusan No. 42/V/PMA/2006 tanggal 10
Maret 2006. Pada tahun 2010, Perusahaan telah memperoleh Ijin Prinsip Perluasan Penanaman
Modal berdasarkan Surat Keputusan No. 253/I/IP/II/PMA/2010 tanggal 26 Oktober 2010.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah industri air minum dalam kemasan, industri roti dan kue, kembang gula, makaroni,
kosmetik dan perdagangan besar. Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pengolahan dan
distribusi air minum dalam kemasan serta produksi dan distribusi produk-produk kosmetika.
Produksi air minum dalam kemasan secara komersial dimulai pada tahun 1986, perdagangan
produk kosmetika dimulai pada tahun 2010 dan produksi produk kosmetika dimulai pada tahun
2012.

Perusahaan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Perkantoran Hijau


Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta. Pabrik pengolahan air minum dalam kemasan
berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur dan pabrik produk kosmetik berlokasi di Pulogadung.

x
Pada tanggal 3 Juni 2008, Sofos Pte. Ltd., Perusahaan berbadan hukum Singapura, telah
mengakuisisi Water Partners Bottling S.A., Perusahaan joint venture antara The Coca Cola
Company dan Nestle S.A. dan pemegang hak pengendalian atas Perusahaan.

2.1.2 Penawaran Umum Saham Perusahaan

Sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994 mengenai
“Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perusahaan telah melakukan penawaran
umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 15.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 (dalam angka penuh) per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah
38.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Juni 1994.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 6 Juni 1997,
Perusahaan mengeluarkan 38.000.000 saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor
dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000 (dalam angka penuh).

Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam Surat Ketua Bapepam No. S-


1213/PM/2004 tanggal 10 Mei 2004 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan
Pendaftaran”, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang
saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 73.720.000 saham
biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam angka penuh) per saham.

Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam Surat Ketua Bapepam No. S-


5874/BL/2007 tanggal 21 Nopember 2007 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan
Pendaftaran”, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang
saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 440.176.800 saham
biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam angka penuh) per saham.

Seluruh saham Perusahaan telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.

xi
BAB III

ANALISA KINERJA KEUANGAN

3.1 Jenis Analisis

3.1.1 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Analisis Perbandingan adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk


mendapatkan informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan dengan cara
membandingkan laporan keuangan antara dua periode atau lebih. Dan, Analisis Perbandingan
juga bisa di katakana sebagai analisis yang dilakukan untuk membandingkan laporan
keuangan lebih dari satu periode (PERTEMUAN 3, 2020).

Analisis perbandingan dibagi menjadi 2, yaitu :


a. Perbandingan Neraca

PT. Akasha Wira International Tbk


Perbandingan Neraca Laporan Keuangan
Periode 2019 – 2020
(Dinyatakan dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 DES NAIK / TURUN


KETERANGAN RASIO
2020 2019 Rp %

ASET LANCAR  

Rp Rp Rp 1.
Kas dan setara kas 338,488 129,049 209,439 62 2.62
Rp Rp -Rp (11.
Piutang usaha - neto 119,610 134,404 14,794 01) 0.89

Piutang non usaha Rp Rp -Rp (4.1


2,159 2,252 93 3) 0.96

Persediaan Rp Rp Rp 1.
80,118 78,755 1,363 73 1.02
Uang muka dan biaya Rp Rp -Rp (0.2
dibayar dimuka 4,864 6,660 1,796 7) 0.73

Total Aset Lancar Rp Rp Rp 55.


545,239 351,120 194,119 29 1.55

xii
ASET TIDAK LANCAR
 
Aset tetap - neto Rp Rp -Rp
351,626 405,448 53,822 (13.27) 0.87
Aset tak berwujud - neto Rp Rp -Rp
3,882 4,417 535 (12.11) 0.88
Uang jaminan Rp Rp -Rp
58,041 60,969 2,928 (4.80) 0.95
Aset tidak lancar lainnya Rp Rp -Rp
3 421 418 (99.29) 0.01
Rp Rp Rp
Total Aset Tidak Lancar 963,655 829,035 134,620 16.24 1.16
Rp Rp Rp
TOTAL ASET 1,083,265 822,375 269,240 32.74 1.32

31 DES NAIK / TURUN


KETERANGAN RASIO
2020 2019 Rp %

LIABILITAS DAN EKUITAS          


LIABILITAS JANGKA PENDEK
         
Utang usaha Rp Rp Rp
63,317 55,991 7,326 0.13 1.13
Utang pajak Rp Rp Rp
27,326 10,662 16,664 1.56 2.56
Utang bukan usaha dan Rp Rp -Rp
akrual 88,087 93,404 5,317 (0.06) 0.94
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam Rp Rp -Rp
waktu satu tahun - 14,521 14,521 (1.00) -
Utang sewa yang jatuh
tempo dalam waktu satu Rp Rp Rp
tahun 4,829 613 4,216 6.88 7.88
Total Liabilitas Jangka Rp Rp Rp
Pendek 183,559 175,191 8,368 0.05 1.05
LIABILITAS JANGKA
PANJANG          
Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam Rp Rp -Rp
waktu satu tahun - 8,419 8,419 (1.00) -

xiii
Uang jaminan pelanggan Rp Rp -Rp
3,043 3,049 6 (0.002) 1.00
Liabilitas pajak tangguhan - Rp Rp -Rp
neto 20,762 25,819 5,057 (0.20) 0.80
Liabilitas imbalan pasca - Rp Rp Rp
kerja 47,324 39,199 8,125 0.21 1.21
Utang sewa pembiayaan -
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam Rp Rp Rp
waktu satu tahun 3,595 2,761 834 0.30 1.30
Total Liabilitas Jangka Rp Rp -Rp
Panjang 74,724 79,247 4,523 (0.06) 0.94
TOTAL LIABILITAS Rp Rp Rp
258,283 254,438 3,845 0.02 1.02
EKUITAS
         
Modal saham
         
Modal dasar 2.359.587.200
         
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 589.896.800
saham          
Dengan nilai nominal Rp
1.000 (dalam angka penuh) Rp Rp Rp
per saham 589,897 589,897 - - 1.00
Rp Rp Rp
Tambahan modal disetor 5,068 5,068 - - 1.00
Keuntungan pengukuran
kembali        
liabilitas imbalan pasca kerja Rp Rp -Rp
- neto 10,690 10,714 24 (0.002) 1.00

Saldo laba (defisit):          


Rp Rp Rp
Dicadangkan 213,952 213,952 - - 1.00
-Rp -Rp Rp
Belum dicadangkan 119,099 251,694 132,595 (0.53) 0.47
Rp Rp Rp
Ekuitas - Neto 700,508 567,937 132,571 0.23 1.23
TOTAL LIABILITAS DAN Rp Rp Rp
EKUITAS 958,791 822,375 136,416 0.17 1.17

xiv
b. Perbandingan
Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi PT. Akasha Wira International Tbk


31 DES NAIK / TURUN
KETERANGAN RASIO
2020 2019 Rp %

PENJUALAN NETO
673,364 764,703 (91,339) (0.12) 0.88
BEBAN POKOK PENJUALAN
330,799 417,281 (86,482) (0.21) 0.79
LABA BRUTO 1,004,16 1,181,98
3 4 (177,821) (0.15) 0.85
Beban penjualan (98,254 (140,19
) 1) 41,937 (0.30) 0.70
Beban umum dan (67,883 (78,542
administrasi ) ) 10,659 (0.14) 0.86
Beban lain - lain (17,762 (11,173
) ) (6,589) 0.59 1.59
Penghasilan lain - lain 3,29 3,20
6 2 94 0.03 1.03
Total (180,603 (226,70
) 4) 46,101 (0.20) 0.80
LABA DARI USAHA 823,56 955,28
0 0 (131,720) (0.14) 0.86
Penghasilan keuangan 6,79 4,93
5 9 1,856 0.38 1.38
Beban keuangan (838 (15,478
) ) 14,640 (0.95) 0.05
Total 5,95 (10,539
7 ) 16,496 (1.57) -0.57
LABA SEBELUM BEBAN 829,51 944,74
PAJAK PENGHASILAN 7 1 (115,224) (0.12) 0.88
BEBAN PAJAK (32,130 (26,294
PENGHASILAN ) ) (5,836) 0.22 1.22
LABA TAHUN BERJALAN 797,38 918,44
7 7 (121,060) (0.13) 0.87
Penghasilan komprehensif
lain        
Pos yang tidak akan
direklasifikasikan pada laba
rugi          

xv
Pengukuran kembali
(581 2,85
liabilitas impalan pasca-
) 2
kerja (3,433) (1.20) -0.20
Pajak terkait pos yang tidak
   
akan direklasifikasikan:      
12 (71
Pajak tangguhan tahun ini
8 4) 842 (1.18) -0.18
Dampak perubahan tarif 42
pajak 9 - 429 4.29 0.01

Neto
557 (714) 1,271 (1.78) -0.78
Penghasilan (kerugian)
komprehensif lain tahun
berjalan, setelah pajak (24) 2,138 (2,162) (1.01) -0.01
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 135,765 86,023 49,742 0.58 1.58

LABA PER SAHAM


230 142 88 0.62 1.62
RATA-RATA TERTIMBANG
JUMLAH SAHAM
BEREDAR/DITEMPATKAN 589,896,800 589,896,800      
Table 3.1 Analisis Perbandingan PT. Akasha Wira International Tbk

Hasil Analisis Perbandingan menunjukan bahwa:


a. Asset lancar mengalami kenaikan sebesar 55% dibandingkan asset tidak
lancar hanya mengalami kenaikan sebesar 16% bila di totalkan, total
asset hanya naik 33%. Sedangkan hutang jangka pendek mengalami
kenaikan sebesar 5% dibandikan dengan hutang jangka panjang yang
mengalami penurunan sebesar -6% dari tahun sebelumnya. Bila di
totalkan, total liabilities mengalami kenaikan 2% dari tahun sebelumnya.
b. Penjualan Neto mengalami penurunan sebesar -12% sedangkan beban
pokok mengalami penurunan -21% dari tahun sebelumnya. Namun
pendapatan laba kotor mengalami kenaikan secara signifikan yaitu
sebesar 52% dari tahun sebelumnya.

xvi
3.1.2 Analisis Trend

Analisis trend adalah Rasio adalah suatu analisis yang dilakukan dengan
menggunakan laporan keuangan periode dulu di perusahaan untuk tujuan komparasi.
Situasi ini menggambarkan sebuah perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari
gambaran ini sebenarnya dapat dilihat kecenderungan (trend) situasi perusahaan dimasa
yang akan datang melalui gerakan pada periode lama sampai periode terbaru (Savitri,
2016). Analisis ini harus menggunkan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa
tahun dan dari sini digambarkan trendnya, Untuk melihat kecenderungan arah posisi
keuangan dalam waktu lebih dari tiga periode laporan keuangan. Biasanya menggunakan
angka dari hasil Analisis Laporan Perbandingan Keuangan. Trend analisis ini biasanya
dibuat melalui grafik, dan berikut adalah grafik analisis trend:

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Trend
Periode 2019 – 2020
(Dinyatakan dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31-Des TREND
KET
2020 2019 2020 2019
ASET LANCAR  
Rp Rp 2.
Kas dan setara kas 100%
338,488 129,049 62
Rp Rp 0.
Piutang usaha - neto 100%
119,610 134,404 89
Rp Rp 0.
Piutang non usaha 100%
2,159 2,252 96
Rp Rp 1.
Persediaan 100%
80,118 78,755 02
Uang muka dan biaya dibayar Rp Rp 0.
100%
dimuka 4,864 6,660 73
Rp Rp 1.
Total Aset Lancar 100%
545,239 351,120 55
ASET TIDAK LANCAR  
Rp Rp 0.
Aset tetap - neto 100%
351,626 405,448 87
Rp Rp 0.
Aset tak berwujud - neto 100%
3,882 4,417 88

xvii
Rp Rp 0.
Uang jaminan 100%
58,041 60,969 95
Rp Rp 0.
Aset tidak lancar lainnya 100%
3 421 01
Rp Rp 1.
Total Aset Tidak Lancar 100%
963,655 829,035 16
Rp Rp 1.
TOTAL ASET 100%
1,083,265 822,375 32
31-Des TREND
KET
2020 2019 2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS        

LIABILITAS JANGKA PENDEK  


Rp Rp 1.
Utang usaha 100%
63,317 55,991 13
Rp Rp 2.
Utang pajak 100%
27,326 10,662 56
Rp Rp 0.
Utang bukan usaha dan akrual 100%
88,087 93,404 94
Utang bank jangka panjang yang
Rp Rp
jatuh tempo dalam waktu satu 100%
- 14,521 -
tahun

Utang sewa yang jatuh tempo Rp Rp 7.


100%
dalam waktu satu tahun 4,829 613 88
Rp Rp 1.
Total Liabilitas Jangka Pendek 100%
183,559 175,191 05

LIABILITAS JANGKA PANJANG  

Utang bank jangka panjang -


setelah dikurangi bagian yang Rp Rp
100%
jatuh tempo dalam waktu satu - 8,419 -
tahun
Rp Rp 1.
Uang jaminan pelanggan 100%
3,043 3,049 00
Rp Rp 0.
Liabilitas pajak tangguhan - neto 100%
20,762 25,819 80
Rp Rp 1.
Liabilitas imbalan pasca - kerja 100%
47,324 39,199 21

xviii
Utang sewa pembiayaan -
setelah dikurangi bagian yang Rp Rp 1.
100%
jatuh tempo dalam waktu satu 3,595 2,761 30
tahun
Rp Rp 0.
Total Liabilitas Jangka Panjang 100%
74,724 79,247 94
Rp Rp 1.
TOTAL LIABILITAS 100%
258,283 254,438 02
31-Des TREND
KET
2020 2019 2020 2019

EKUITAS  

Modal saham        

Modal dasar 2.359.587.200        


Modal ditempatkan dan disetor
       
penuh - 589.896.800 saham

Dengan nilai nominal Rp 1.000 Rp Rp 1.


100%
(dalam angka penuh) per saham 589,897 589,897 00

Rp Rp 1.
Tambahan modal disetor 100%
5,068 5,068 00
Keuntungan pengukuran
    100%
kembali
liabilitas imbalan pasca kerja - Rp Rp 1.
100%
neto 10,690 10,714 00
Saldo laba (defisit):       100%
Rp Rp 1.
Dicadangkan 100%
213,952 213,952 00
-Rp -Rp 0.
Belum dicadangkan 100%
119,099 251,694 47
Rp Rp 1.
Ekuitas - Neto 100%
700,508 567,937 23
Rp Rp 1.
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100%
958,791 822,375 17

Laporan Laba Rugi PT. Akasha Wira International Tbk

xix
31-Des TREND
KET
2020 2019 2020 2019

PENJUALAN NETO
673,364 764,703 0.88 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN
330,799 417,281 0.79 100%
LABA BRUTO 1,004,1 1,181,98
63 4 0.85 100%
Beban penjualan (98,25 (140,19
4) 1) 0.70 100%
Beban umum dan administrasi (67,88 (78,54
3) 2) 0.86 100%
Beban lain - lain (17,76 (11,17
2) 3) 1.59 100%
Penghasilan lain - lain 3,2 3,2
96 02 1.03 100%
Total (180,60 (226,70
3) 4) 0.80 100%
LABA DARI USAHA 823,56 955,2
0 80 0.86 100%
Penghasilan keuangan 6,7 4,9
95 39 1.38 100%
Beban keuangan (83 (15,47
8) 8) 0.05 100%
Total 5,9 (10,53
57 9) -0.57 100%
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 829,51 944,7
PENGHASILAN 7 41 0.88 100%
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (32,13 (26,29
0) 4) 1.22 100%
LABA TAHUN BERJALAN 797,38 918,4
7 47 0.87 100%
Penghasilan komprehensif lain
     
Pos yang tidak akan
direklasifikasikan pada laba rugi        
Pengukuran kembali liabilitas (58 2,8
impalan pasca-kerja 1) 52 -0.20 100%
Pajak terkait pos yang tidak akan
   
direklasifikasikan:    

xx
1 (7
Pajak tangguhan tahun ini
28 14) -0.18 100%
4
Dampak perubahan tarif pajak -
29   100%
Neto
557 (714) -0.78 100%
Penghasilan (kerugian)
komprehensif lain tahun
berjalan, setelah pajak (24) 2,138 -0.01 100%
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 135,765 86,023 1.58 100%
LABA PER SAHAM
230 142 1.62 100%
RATA-RATA TERTIMBANG
JUMLAH SAHAM
BEREDAR/DITEMPATKAN 589,896,800 589,896,800    
Table 3.2 Analisis Tren PT. Akasha International Tbk

Hasil analisis tren, yaitu :

Dari sini kita bisa melihat pada asset lancar mengalami penurunan pada
2020 sebesar 2% dari tahun sebelumnya dan sedangkan asset tidak lancar
mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Bila di totalkan, total
asset pengalami penurunan sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Perusahaan
sedang berusaha melunasi hutang- hutangnya.

Liabilitas jangka pendek mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu


sebesar 1% sedangkan liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar
1%.

Pada tahun 2019 penjualan mengalami kenaikan sebesar 10% dari tahun
sebelumnnya. Hal ini menunjukan perusahaan sedang berusaha
mengrealisasikan proyek yang sedang dikerjakan.

3.1.3 Analisis Presentase Per Komponen (Common Size)

xxi
Analisis Presentase Per komponen (Common Size) adalah analisis yang dilakukan
untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik
yang ada di neraca maupun laporan laba rugi (PERTEMUAN 3, 2020).

Menurut Syafrida Hani (2014:65) menyatakan bahwa Analisis common size


merupakan teknik yang dilakukan dalam menganalisis akun atau komponen yang ada
dalam laporan keuangan perusahaan. Teknik yang dilakukan adalah dengan cara menelah
neraca dan laporan laba rugi yang berurutan pada suatu periode tertentu dan dinyatakan
dalam bentuk persentasi terhadap total pos tertentu, dimana untuk laporan laba rugi
persentase penjualan dinyatakan 100%, untuk neraca total aktiva dinyatakan 100%
(Munthe, 2016).

a. Perhitungan Neraca Common Size Struktur

neraca common size (bentuk persentase perkomponen) adalah didapat dari hasil
pengelolahan laporan keuangan neraca, yaitu dengan mengubah rekening-rekeningnya
kedalam bentuk bagian persentase dari rekening utama yang dalam penelitian ini adalah
rekening total aktiva.

PT. Akasha WIra International Tbk


Analisis Common Size
Periode 2019 – 2020
(Dinyatakan dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31-Des TOTAL
KET
2020 2019 2020 2019
Rp Rp
Kas dan setara kas 338,488 129,049 0.31 0.16
Rp Rp
Piutang usaha – neto 119,610 134,404 0.11 0.16
Rp Rp
Piutang non usaha
2,159 2,252 0.00 0.00
Rp Rp
Persediaan
80,118 78,755 0.07 0.10
Uang muka dan biaya Rp Rp
dibayar dimuka 4,864 6,660 0.73 0.01
Rp Rp
Total Aset Lancar
545,239 351,120    

xxii
         
ASET TIDAK LANCAR      
Rp Rp
Aset tetap - neto
351,626 405,448 0.32 0.49
Rp Rp
Aset tak berwujud - neto
3,882 4,417 0.00 0.01
Rp Rp
Uang jaminan
58,041 60,969 0.05 0.07
Rp Rp
Aset tidak lancar lainnya
3 421 0.00 0.00
Rp Rp
Total Aset Tidak Lancar 963,655 829,035    
Rp Rp
TOTAL ASET 1,083,265 822,375    
31-Des TOTAL
KET
2020 2019 2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS        


LIABILITAS JANGKA PENDEK        
Rp Rp
Utang usaha
63,317 55,991 0.25 0.22
Rp Rp
Utang pajak
27,326 10,662 0.11 0.04
Utang bukan usaha dan Rp Rp
akrual 88,087 93,404 0.34 0.37
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam Rp Rp
waktu satu tahun - 14,521 - 0.06
Utang sewa yang jatuh
tempo dalam waktu satu Rp Rp
tahun 4,829 613 0.02 0.00
Total Liabilitas Jangka Rp Rp
Pendek 183,559 175,191    
LIABILITAS JANGKA
PANJANG        
Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam Rp Rp
waktu satu tahun - 8,419 - 0.03
Rp Rp
Uang jaminan pelanggan
3,043 3,049 0.01 0.01
Liabilitas pajak tangguhan - Rp Rp
neto 20,762 25,819 0.08 0.10

xxiii
Liabilitas imbalan pasca - Rp Rp
kerja 47,324 39,199 0.18 0.15
Utang sewa pembiayaan -
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam Rp Rp
waktu satu tahun 3,595 2,761 0.01 1.09
Total Liabilitas Jangka Rp Rp
Panjang 74,724 79,247    
Rp Rp
TOTAL LIABILITAS
258,283 254,438    
31-Des TOTAL
KET
2020 2019 2020 2019

EKUITAS        
Modal saham        
Modal dasar 2.359.587.200        
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 589.896.800
saham        
Dengan nilai nominal Rp
1.000 (dalam angka penuh) Rp Rp
per saham 589,897 589,897 0.62 0.72
Rp Rp
Tambahan modal disetor 5,068 5,068 0.01 0.01
Keuntungan pengukuran
kembali      
liabilitas imbalan pasca kerja Rp Rp
- neto 10,690 10,714 0.01 0.01

Saldo laba (defisit):        


Rp Rp
Dicadangkan 213,952 213,952 0.22 0.26
-Rp -Rp
Belum dicadangkan 119,099 251,694 (0.12) (0.31)
Rp Rp
Ekuitas - Neto 700,508 567,937 0.73 0.69
TOTAL LIABILITAS DAN Rp Rp
EKUITAS 958,791 822,375    

b. Perhitungan Laba Rugi Common Size


Jika pada neraca common size struktur dari rekening-rekeningnya didapat dari bagian persentase

xxiv
total aktivany, maka pada laporan laba rugi common size, struktur rekening (pos-posnya) adalah
dipersentasekan sebagai bagian dari total pendapatan (sales). Pendapatan akan di anggap sebagai
pos utama dengan persentase sebesar 100% sementara pos-pos lain dibawahnya akan dihitung
dengan membagi jumlahnya dengan jumlah pendapatan dan dikalikan 100%. Dengan demikian
angka-angka dalam laporan laba rugi akan terlihat lebih sederhana dan mudah untuk dilakukan
analisis pembandingannya.

Laporan Laba Rugi PT. Akasha Wira International Tbk


31 DES TREND
Keterangan
2020 2019 2020 2019

PENJUALAN NETO
673,364 764,703 100% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN
(330,799) (417,281) -49% -55%
342,56 347,4
LABA BRUTO
5 22 51% 45%
Beban penjualan (98,25 (140,19
4) 1) -15% -18%
Beban umum dan (67,88 (78,54
administrasi 3) 2) -10% -10%
Beban lain - lain (17,76 (11,17
2) 3) -3% -1%
Penghasilan lain - lain 3,2 3,2
96 02 0.49% 0.42%
Total (180,60 (226,70
3) 4) -27% -30%
LABA DARI USAHA 161,96 120,7
2 18 24% 16%
Penghasilan keuangan 6,7 4,9
95 39 1% 1%
Beban keuangan (83 (15,47
8) 8) -0.12% -2%
Total 5,9 (10,53
57 9) -2% 3%
LABA SEBELUM BEBAN 167,91 110,1
PAJAK PENGHASILAN 9 79 25% 14%
BEBAN PAJAK (32,13 (26,29
PENGHASILAN 0) 4) -5% -3%
LABA TAHUN BERJALAN 135,78 83,8
9 85 20% 11%

xxv
Penghasilan komprehensif
lain      
Pos yang tidak akan
direklasifikasikan pada laba
rugi        
Pengukuran kembali (58 2,8
liabilitas impalan pasca-kerja 1) 52 -0.09% 0.37%
Pajak terkait pos yang tidak
   
akan direklasifikasikan:    
1 (71
Pajak tangguhan tahun ini
28 4) 0.02% -0.09%
Dampak perubahan tarif 4
-
pajak 29 0.06% 0.00%
Neto
557 (714) 0.08% -0.09%
Penghasilan (kerugian)
komprehensif lain tahun
berjalan, setelah pajak (24) 2,138 0.00% 0.28%
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 135,765 86,023 20% 11%
LABA PER SAHAM
230 142 0.03% 0.02%
RATA-RATA TERTIMBANG
JUMLAH SAHAM
BEREDAR/DITEMPATKAN 589,896,800 589,896,800    
Table 3.3 Analisis Common Size PT. Akasha Wira International Tbk

Hasil analisis common size, yaitu :

Analisis Common Size menunjukan bahwa kas tahun 2020 mengalami


kenaikan sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Ini dikarenakan Aset tetap
perusahaan mengalami penurunan dari 49% menjadi 32%. Sedangkan liabilitas
imbalan kerja mengalami kenaikan dari 15% menjadi 18% dan ditambah lagi
penggunaan modal naik dari 69% menjadi 73% ini menunjukan bahwa
perusahaan kurang efektif menggunakan modalnya.

Dari laporan laba rugi beban pokok penjualan mengalami penurunan dari
55% menjadi 49% Namun perusahaan dapat meningkatkan laba kotornya dan
mengalami kenaikan laba dari tahun sebelumnya sebesar 14 % menjadi 25% dan
laba usaha di dapatkan dari 16% naik menjadi 24%.

3.1.4 Analisis Sumber & Penggunaan Modal

xxvi
Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk
mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-
sebab bahnya modal kerja dalam periode tertentu (Lubis, 2016)

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Sumber & Penggunaan Modal
Periode 2019

Sumber - Sumber Aktivitas Penggunaan

589
Saldo per 31 Desember 2018
423,011 Modal saham ,897
5
Laba tahun berjalan
52,958 Tambahan modal ,068
Keuntungan
Penghasilan komprehensif lain tahun
pengukuran kembali 10,
berjalan
5,945 program imbalan 714

Total penghasilan komprehensif tahun Saldo laba (ditentukan 213


berjalan 58,903 penggunaannya) ,952
Saldo laba (belum
Saldo per 31 Desember 2019 ditentukan (251,
481,914 penggunaannya) 694)

Laba tahun berjalan 83,885    

Penghasilan komprehensif lain tahun


berjalan 2,138    
Total penghasilan komprehensif tahun
berjalan 86,023    

Saldo per 31 Desember 2019 setelah 567


penyesuaian 567,937 Ekuitas – neto ,937

Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, perhitungan modal kerja dengan menggunakan
modal kerja bersih maka modal kerja ini menggambarkan aktiva lancar perusahaan setelah
dikurangi dengan kewajiban lancar perusahaan. Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa pada
tahun 2018 sampai dengan 2019 modal kerja bersih perusahaan mengalami kenaikan.

Pada tahun 2018 dan 2019 modal kerja bersih mengalami peningkatan yaitu sebesar 13% yaitu
selisih antara modal kerja bersih ditahun tersebut, hal ini juga diikuti dengan perubahan modal

xxvii
kerja yang menurun dari tahun 2019 sampai tahun 2020. Pada tahun 2019 perubahan modal kerja
mengalami peningkatan yaitu sebesar 16%, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada
aset lancar yaitu meningkat nya kas dan setara kas, piutang lain-lain, dan biaya dibayar dimuka.
Hal ini berdampak baik bagi perusahaan karena meningkatanya beberapa item ini akan
menambah jumlah modal kerja bagi perusahaan.

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Sumber & Penggunaan Modal
Periode 2020

Sumber - Sumber Aktivitas Penggunaan

Saldo per 31 Desember 2019


481,914 Modal saham 589,897
Laba tahun berjalan
83,885 Tambahan modal 5,068
Keuntungan
Penghasilan komprehensif lain tahun
pengukuran kembali
berjalan
2,138 program imbalan 10,690
Saldo laba
Total penghasilan komprehensif tahun
(ditentukan
berjalan
86,023 penggunaannya) 213,952
Saldo laba (belum
Saldo per 31 Desember 2019 ditentukan
567,937 penggunaannya) (199,099)
Laba tahun berjalan
135,789    
Penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan 2,138    
Total penghasilan komprehensif tahun
berjalan 86,023    
Saldo per 31 Desember 2019 setelah
penyesuaian 700,508 Ekuitas - neto 700,508

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2020 ini perusahaan tidak mengalami perubahan
antara kenaikan ataupun penurunan modal kerja. Semua itu karena adanya kenaikan modal hingga
penambahan pengahasilan komprehensif.

3.1.5 Analisis Sumber & Penggunaan Kas

xxviii
Analisis sumber & penggunaan kas adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber
dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode (PERTEMUAN 3, 2020).

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Sumber & Penggunaan Kas
Periode 2019

Sumber - Sumber Aktivitas Penggunaan


831,7
Aktivitas Operasi
184,462 Bertambahnya piutang 81
Aktivitas Investasi -12,359 Bertambahnya beban (8,733) 
(15,88
Aktivitas Pendanaan
-145,043 Bertambahnya pajak 5)
(14,87
 
  Bunga 5)
(8,73
 
  Bertambahnya aset tetap 3)
(3,62
 
  Perolehan aset tak berwujud 8)
Hasil penjualan aset tak
 
  berwujud 2
(148,73
 
  Bertambahnya hutang 3)
27,0
Kenaikan neto & setara kas
27,060 Kenaikan neto kas dan setara kas 60
(2
Selisih kurs
-284 Selisih kurs 84)
102,2
Kas & setara kas di awal tahun
102,273 Kas & setara kas, awal tahun 73
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 ini perusahaan mengalami kenaikan
kas sebesar 27,060.
PT. Akasha Wira International Tbk
Analisis Sumber & Penggunaan Kas
Periode 2020

Sumber - Sumber Aktivitas   Penggunaan  


688,1
Aktivitas Operasi
230,679 Bertambahnya piutang 53
163,4
Aktivitas Investasi
1,836 Bertambahnya beban 61
(15,88
Aktivitas Pendanaan
19,578 Bertambahnya pajak 5)

xxix
4,9
 
  Bunga 39
(1,83
 
  Bertambahnya aset tetap 6)
(3,62
 
  Perolehan aset tak berwujud 6)
    Hasil penjualan aset tak berwujud -
27,7
 
  Bertambahnya hutang 76
209,2
Kenaikan neto & setara kas
209,265 Kenaikan neto kas dan setara kas 65
(1
Selisih kurs
-174 Selisih kurs 74)
129,0
Kas & setara kas di awal tahun
129,049 Kas & setara kas, awal tahun 49

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2020 ini perusahaan mengalami penurunan kas
sebesar 209,265.

3.1.6 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-
pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi (PERTEMUAN 3, 2020).

Analisis rasio juga bisa didefinisikan sebagai suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan
dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut (Lubis, 2016).

1. Rasio Likuiditas, rasio perbandingan yang dapat menampilkan kemampuan perusahaan saat
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Berikut cara menghitung
rasio likuiditas:

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Rasio Keuangan ( Rasio Likuiditas )
Periode 2019 – 2020
TAHUN
RASIO LIKUIDITAS
2019 2020
Current Ratio    

xxx
351,1 545,2
Total Aktiva Lancar 20 39
175,1 183,5
Hutang Lancar 91 59
  = =
  2.00 % 2.97 %

Quick Ratio    
Aktiva Lancar - Persediaan 351,120 - 78,755 545,239 - 80,118
Hutang Lancar 175,191 183,559
  = =
  1.55 % 2.53 %

Cash Ratio    
Kas + Surat Berharga 129,049 338,488
Hutang Lancar 175,191 183,559
  = =
  0.74 % 1.84 %

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada current ratio tahun 2020 mengalami
kenaikan hutang jangka pendek hingga 183.559 dan memiliki hasil current ratio hanya
2,97%.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada quick ratio tahun 2020 mengalami
kenaikan hutang jangka pendek quick hingga 545.239 dan memiliki hasil quick ratio
hanya 2,53%.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada cash ratio tahun 2020 mengalami
kenaikan hutang jangka pendek hingga 183.559 dan memiliki hasil cash ratio hanya
1.84%

2. Rasio Solvabilitas, suatu rasio yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah
perusahaan atas pelunasan utang dan seluruh kewajibannya dengan menggunakan jaminan
modal maupun aktiva yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek. Rasio
solvabilitas memiliki 2 jenis yang berbeda, berikut cara menghitung rasio solvabilitas:
PT. Akasha Wira International Tbk
Analisis Rasio Keuangan ( Rasio Solvabilitas )
Periode 2019 – 2020

xxxi
TAHUN
RASIO SOLVABILITAS
2019 2020
Debt to Total Assets Ratio
Total Hutang 254,438 258,283
Total Aktiva 822,375 1,083,265
= =
0.31 0.24

Debt to Total Equity Ratio


Total Hutang 254,438 258,283
Ekuitas 567,937 700,508
= =
0.45 0.37

Long Term Debt to


Total Equity Ratio
Hutang Jk. Panjang 79,247 74,724
Modal Sendiri 567,937 700,508
= =
0.14 0.11

Time Interest Earned Ratio


EBIT 110,179 167,919
Bunga Hutang Jk. Panjang 26,294 32,130
= =
  4.19 5.23

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada debt to asset ratio tahun 2020 mengalami kenaikan
total hutang hingga 258.283 dan memiliki hasil debt ratio hanya 0,24%

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada debt to equity ratio tahun 2020 mengalami
kenaikan modal hingga 700.508 dan memiliki hasil debt to equity ratio hanya 0,37%

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada long term debt to total equity ratio tahun 2020
mengalami penurunan hutang hingga 74.724 dan memiliki hasil long term debt to total equity
ratio hanya 0,11%

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada time interest earnead ratio tahun 2020 mengalami
kenaikan hutang jk. panjang hingga 32.130 dan memiliki hasil time interest earned ratio hanya
5,23%

xxxii
3. Rasio Profitabilitas, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
yang mereka inginkan. Berikut cara menghitung rasio rentabilitas:
PT. Akasha Wira International Tbk
Analisis Rasio Keuangan ( Rasio Profitabilitas )
Periode 2019 – 2020

TAHUN
RASIO PROFITABILITAS
2019 2020
Gross Profit Margin (GPM)    
Laba Kotor 110,179 167,919
Penjualan 764,703 673,364
  = =
  0.14 0.25

Profit Margin (PM)    


EBIT x 100% 135,789 x 100% 83,885 x 100%
Penjualan 764,703 673,364
  = =
  0.18% 0.12%

Operating Income Ratio    


(Penjualan - HPP - Biaya) 764,703 - 417,281 - 226,704 673,364 - 330,799 - 180,603
Persediaan 78,755 80,118
  = =
  1.53% 2.02%

Return Of Assets    
EBIT x 100% 110,179 x 100% 167,919 x 100%
Total Aktiva 822,375 1,083,265
  = =
  0.13% 0.16%

Return Of Equity    
EAT x 100% 135,789 x 100% 83,885 x 100%
Modal Sendiri 567,937 700,508
  = =
  0.24% 0.12%

Return Of Investment    
EAT x 100% 135,789 x 100% 83,885 x 100%
Total Aktiva 822,375 1,083,265

xxxiii
  = =
  0.17% 0.08%

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada gross profit margin tahun 2020 mengalami
penurunan penjualan menjadi 673.634 dan memiliki hasil gross profit margin hanya 0,25%.

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada profit margin tahun 2020 dengan hasil rasio 0,12%
mengalami penurunan rasio dari tahun 2019 yang sebesar 0,18%

Dapat diketahui bahwa pada operating income ratio tahun 2020 dengan rasio 2,02% mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,53%

Dapat diketahui bahwa pada return of assets tahun 2020 dengan rasio 0,16% mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,13%

Dapat diketahui bahwa pada return of equity tahun 2020 dengan rasio 0,12% mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,24%

Dapat diketahui bahwa pada return of investment tahun 2020 dengan rasio 0,08% mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,17%

4. Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk memanfaatkan
segala sumber daya yang mereka miliki. Berikut ini beberapa jenis rasio aktivitas beserta cara
menghitungnya:

PT. Akasha Wira International Tbk


Analisis Rasio Keuangan ( Rasio Aktivitas )
Periode 2019 – 2020

TAHUN
RASIO AKTIVITAS
2019 2020
Total Assets Tunover    
Penjualan 764,703 673,364
Total Aktiva 822,375 1,083,265
  = =
  0.9 0.6

Receivable Turnover    

xxxiv
Penjualan 764,703 673,364
Piutang 134,404 119,610
  = =
  5.69 5.63

Average Collection Inventory    


Piutang x 360 134,404 x 360 119,610 x 360
Penjualan 764,703 673,364
  = =
  63.27 63.94

Inventory Turnover    
Harga Pokok Persediaan 330,799 417,281
Persediaan 78,755 80,118
  = =
  4.20 5.21

Average Day's Inventory    


(Persediaan x 360) 78,755 x 360 80,118 x 360
Harga Pokok Persediaan 330,799 417281
  = =
  85.71 69.12

Working Capital Turnover    


Penjualan Bersih 764,703 673,364
Aktiva Lancar - Hutang Lancar 351,120 - 175,171 545,239 - 183,559
  = =
  4.34 1.86

Data keuangan yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi mulai tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 yang berhubungan dengan
analisis rasio keuangan. Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada rasio aktivitas tahun 2020
lebih banyak mengalami penurunan rasio dari tahun sebelumnya,, karena dari aktivitas
penjualannya mengalami penurunan drastis akibat penurunan ekonomi di Indonesia.

3.1.7 Analisis Perubahan Laba Kotor

Analisis perubahan laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba
kotor dari periode ke satu periode (PERTEMUAN 3, 2020).

xxxv
Manurut Kusnadi (2001:365) dalam Munirah, dkk, (2014:8) mengatakan bahwa “analisis laba
kotor merupakan proses analisis yang berkelanjutan dan harus dilaksanakan secara intensif”.
Secara umum pengertian analisis laba kotor adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
jumlah laba kotor dari periode satu ke periode lainnya, serta sebab-sebab berubahnya laba kotor
tersebut antara dua atau lebih periode (Ardi, 2018). Secara umum manfaat yang dapat diperoleh
dari analisis laba kotor adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual,

2. Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual,

3. Untuk mengetahui phenyebab turunnya harga pokok penjualan,

4. Untuk mengetahui penyebab naiknya harga pokok penjualan,

5. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik turunnya harga jual,

6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian produksi akibat naik turunnya hargapokok,

7. Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode,

8. Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan manajemen ke depan dengan


mencermatikegagalan atau kesuksesan pencapai laba kotor sebelumnya,

Dan manfaat lainnya. Untuk melakukan analisis laba kotor, diperlukan berbagai data perusahaan.
Data yang dibutuhkan untuk menganalisis laba kotor yaitu:

1. Target yang telah ditetapkan, yaitu jumlah angka atau presentase yang telahditetapkan
sebelumnya oleh manajemen,

2. Pencapaian hasil laba pada periode tersebut, artinya laba aktual yang diperolehpada periode
ini. Dengan demikian, laba periode ini, dapat untuk mengetahuiapakah sama dengan yang
ditargetkan sebelumnya,

3. Laba pada beberapa periode sebelumnya, merupakan perolehan laba beberapaperiode yang
lalu, lebih dari satu periode ke belakang.

Berikut disajikan tabel analisis laba kotor PT. Akasha Wira International Tbk,

LAPORAN LABA RUGI

xxxvi
PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK
(dalam jutaan rupiah)

KOMPONEN 2019 2020

764,7 673,3
PENJUALAN BERSIH
03 64
HARGA POKOK 342,5 347,4
PENJUALAN 65 22
167,9 110,1
LABA KOTOR
19 79

KOMPONEN 2019 2020 PENURUNAN

764,7 673,3
PENJUALAN BERSIH
03 64 91,339
HARGA POKOK 417,2 330,7
PENJUALAN 81 99 86,482
167,9 110,1
LABA KOTOR
19 79 57,740

PERSENTASE PERHITUNGAN PERUBAHAN LABA KOTOR


PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK
TAHUN 2019-2020

TAHUN MARGIN LABA KOTOR PERSENTASE (%)

764,7
45,4%
2019 03
673,3
48,4%
2020 64

Hasil dari persentase perhitungan analisis ini dapat ditentukan sebagai berikut :
1. Margin Laba Kotor = Pendapatan Bersih - HPP
Pendapatan Bersih

Margin Laba Kotor 2019 = 764,703 - 417,281


764,703

xxxvii
= 45,4%

2. Margin Laba Kotor = Pendapatan Bersih - HPP


Pendapatan Bersih

Margin Laba Kotor 2020 = 673,364 - 347,422


673,364
= 48,4%

Kesimpulan dari analisis diatas, pada tahun 2020 margin laba kotor mengalami peningkatan
menjadi 48,4% berarti perusahaan yang mempunyai Margin Laba Kotor yang tinggi menunjukan
bahwa perusahaan tersebut mampu untuk menjalankan produksinya secara efisien karena
besarnya Harga Pokok Penjualannya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan besarnya
penjualan.

3.1.8 Analisis Titik Impas (Break Even Point)

Analisis titik impas adalah pulang pokok atau analisis titik impas (break even point) Merupakan
analisis yang digunakan untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan
perusahaan tidak mengalami kerugian (PERTEMUAN 3, 2020).

Titik impas adalah kondisi dimana jumlah keseluruhan pendapatan sama dengan jumlah
keseluruhan pengeluaran dalam setiap produksi barang atau jasa. Pada posisi ini, laba akan
bernilai nol mutlak, atau orang awam menyebutnya dengan istilah balik modal (Accurate.id,
n.d.).

Titik impas juga memiliki beberapa fungsi, berikut adalah empat fungsi titik impas, yaitu:

1. Mengetahui nilai titik impas membantu pengusaha dalam menentukan volume kapasitas
produksi yang tersisa setelah tercapainya titik impas.

2. Dengan adanya nilai titik impas, maka perusahaan bisa menentukan langkah efisiensi kerja
yang bisa dilakukan.

3. Nilai titik impas membantu pengusaha untuk mengetahui perubahan nilai laba jika terjadi
perubahan harga produk. Hubungan antara nilai titik impas, harga produk serta laba adalah
hubungan sejajar, maka jika salah satu nilai dari elemen tersebut meningkat maka elemen yang
lain juga mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya.

xxxviii
4. Karena titik impas berfungsi untuk mengetahui perubahan laba, maka titik impas juga bisa
menentukan kerugian yang terjadi. Bagi pengusaha, dengan mengetahui nilai titik impas maka
pengusaha bisa mengantisipasi nilai kerugian ketika terjadi penurunan pada penjualan.

Rumus yang digunakan dalam menghitung analisis titik impas ada beberapa, yaitu:

Titik Impas Per Unit

Biaya Tetap
Titik Impas Unit =
Harga Per Unit −Biaya Variabel Per Unit

Titik impas diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit. Nilai margin
kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit.
Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh dari hasil pembagian antara total penjualan
keseluruhan dengan biaya variabel.

Titik Impas Nilai Penjualan

Titik Impas = Biaya Tetap

Biaya Variabel
1- Harga Pokok Penjualan

Titik impas dapat dihitung berdasarkan hasil nilai penjualan. Nilai BEP diperoleh dari biaya tetap
dibagi dengan hasil selisih antara 1 dengan hasil pembagian variabel dan harga penjualan.

Titik Impas Dengan Satuan Mata Uang

Biaya Tetap
Titik Impas Satuan Mata Uang =
Kontribusi Margin Per Unit

Titik impas diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan BEP per unit. Maka, dari
hasil perkalian tersebut akan diperoleh nilai BEP dengan satuan mata uang yang digunakan.
Ketika menghitung titik impas dengan satuan mata uang, Anda harus menentukan mata uang
mana yang akan digunakan, jika terdapat perbedaan mata uang maka salah satu mata uang
nilainya harus dikurskan terlebih dahulu.

xxxix
DAFTAR PUSTAKA

Adwinda, R. (2018). Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Kawasan Industri Medan
(PERSERO).

IDX.co.id. (2019). Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan PT. Akasha Wira International Tbk.

IDX.co.id. (2020). PT. Akasha Wira International Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta
laporan auditor independen.

Rina, N. H. (2020). Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Perusahaan PT Timah Tbk.

xl
Weni, H. R. (2019). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada PT. Asam
Jawa Medan.

Yuliana. (2019). Analisis Laba Kotor Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, JBEE, Vol. 1 No. 2.

xli

Anda mungkin juga menyukai