Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FINTECH

AKUNTANSI LANJUTAN II

“PT. AMARTHA MIKRO FINTEK”

DOSEN PEMBIMBING:
LINTANG NUR AGIA, S.E., M.Acc

DISUSUN OLEH:

AYU ROSMITA 175310206


CICI SRI WAHYUNI 175310359
DJODI RAHMAN 175310720
LOLIA SAFITRIANA 175310181
LIA SEPTIANA ORYZA 175310306
MIFTAHUL JANNAH 175310295
NADYA RAHMI AMANDA 175310854
NOVIA GUSWITA 175310176
RENO GUNAWAN 175310666

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas
tentang siklus produksi, tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang siklus produksi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lintang Nur Agia , S.E.,
M.Accselaku dosen yang telah memberikan kami tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami terima untuk membangun
makalah ini.

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

Daftar isi............................................................................................................... 3

Bab 1 Pendahuluan............................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 4
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................. 4

Bab 2 Pembahasan............................................................................................. 6

2.1 Profil Amartha Mikro Fintek ................................................................. 6


2.2 Struktur Organisasi Amartha Mikro Fintek ......................................... 7
2.3 Sejarah Berdirinya dan Perubahan Microfinance Jadi Peer to Peer
LendingSerta Perkembangan Amartha ............................................... 9
2.4 Sistem Pendanaan PT. Amartha Mikro Fintek ................................... 12
2.5 Peran Ojk dalam Perusahaan ............................................................ 13
2.6 Peraturan dan Ketentuan ................................................................... 14
2.7 Pengawasan Perusahaan .................................................................. 15
2.8 Syarat Masuk Pasar Indonesia .......................................................... 16
2.9 Fasilitas Yang Diberikan Amartha Kepada Pendanaan ..................... 18

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 22


3.2 Saran ....................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24

Page 3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cerita PT Amartha Mikro fintek berawal dari banyaknya pengusaha mikro


yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi
pendapatan, dan ketiadaan sejarah kredit. Namun, dengan teknologi yang tepat
dan semangat gotong royong, PT Amartha Mikro fintek percaya mereka dapat
menjadi peminjam yang berkualitas. Di sisi lain, berinvestasi dalam usaha mikro
terbukti menciptakan dampak sosial.PT Amartha Mikro fintek percaya
kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan untuk usaha mikro dapat
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat piramida bawah,
membangun ketahanan ekonomi, dan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat
Indonesia.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa itu Amartha mikro fintek ?
2. Bagaimana struktur organisasi Amartha ?
3. Bagaimana sejarah berdirinya dan Perubahan Microfinance Jadi Peer to
Peer lending serta perkembangan Amartha ?
4. Bagaimana sistem pendanaan di PT Amartha ?
5. Apa saja peran ojk dalam perusahaan ?
6. Apa saja peraturan dan ketentuan PT Amartha ?
7. Bagaimana pengawasan perusahaan PT Amartha ?
8. Apa saja syarat masuk pasar indonesia ?
9. Bagaiman cara Amartha mendapatkan keuntungan ?

1.2 Tujuan
a. Mengetahui apa itu PT Amartha
b. Mengetahui struktur organisasi PT Amartha

Page 4
c. Mengetahui sejarah berdirinya dan Perubahan Microfinance Jadi Peer to
Peer lending serta Perkembangan Amartha PT Amartha
d. Memahami peran ojk dalam perusahaan
e. Mengetahui peraturan dan ketentuan PT Amartha
f. Mengetahui pengawasan perusahaan PT Amartha
g. Mengetahui syarat masuk pasar indonesia
h. Mengetahui cara Amartha mendapatkan keuntungan

Page 5
PEMBAHASAN

2.1 Profil PT. Amartha Mikro Fintek

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha adalah salah satu perusahaan


teknologi finansial peer to peer lending  (P2P) di indonesia yang
menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro dan kecil di
pedesaan, alternatif investasi yang baik yang menghubungkan Anda dengan
pengusaha mikro pedesaan melalui pinjaman modal, memberikan keuntungan
bersaing, dan dampak sosial. Perusahaan tersebut menyediakan situs web yang
menghubungkan pendana dalam melakukan pendanaan usaha mikro dan kecil di
Indonesia.

Peer to peer lending (P2P) adalah platform pinjam-meminjam uang


secara online. Pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal kerja untuk
tumbuh akan terhubung dengan pendana yang mencari alternatif pendanaan
yang lebih menguntungkan dibanding instrumen pendanaan konvensional.

Berdiri pada tahun 2010, sebagai microfinance dan menjadi peer-to-peer


lending pada tahun 2016, kami membuka akses permodalan untuk Perempuan
Tangguh, pengusaha kecil dan mikro di pelosok desa.Amartha lahir dengan
keyakinan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memulai
dan mengembangkan usaha, termasuk bagi mereka yang kurang beruntung atau
tidak memiliki kelayakan untuk mendapat akses layanan perbankan. Peer-to-peer
(P2P) lending platform kami hadir untuk menghubungkan usaha mikro dan kecil
memperoleh akses modal pembiayaan yang terjangkau dengan investor, yang
juga mengedepankan impact dan makna dalam investasi mereka.

Mitra usaha kami mengajukan pembiayaan antara IDR 1 juta hingga IDR
20 juta untuk mendorong kebutuhan permodalan usaha seperti ternak ikan
cupang, bibit tani lengkuas, warung kelontong, dan industri rumahan lainnya.
Mereka ada pengusaha yang bekerja disektor informal yang memiliki
pengalaman jatuh Bangun menjalankan usaha namun memiliki keterbatasan
terhadap permodalan.

Bagi Investor, platform kami menghubungkan investasi untuk


memberdayakan sektor riil dan menghadirkan lebih banyak kebaikan di pelosok
daerah. Kami membuka peluang investasi kepada asset class baru yaitu sektor
ekonomi informal. Segmen asset class yang memberikan dapat memberikan
imbal hasil menarik tapi selama ini proses penilaian kelayakan usaha masih
dilakukan secara tradisional.

2.2 Struktur Organisasi PT. Amartha Mikro Fintek

Page 6
Amartha Mikro Fintek dipimpin oleh tim yang sangat bersemangat untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif.

Aria Widyanto

Chief Risk and Sustainability Officer

Aria percaya bahwa segmen mikro dapat dimodernisasi melalui teknologi.


Sebelumnya, Aria berkarir di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dan Citibank. Aria
menerima penghargaan YSEALI dari Presiden Barrack Obama pada tahun 2015
dan International Alumni Impact Award pada tahun 2017. Aria memperoleh gelar
Sarjana dari Universitas Gadjah Mada dan MSc dari Nanyang Technological
University juga University of Wales.

Andi Taufan Garuda Putra

Founder & CEOTaufan mendirikan Amartha pada tahun 2010. Taufan telah
menerima beragam penghargaan, di antaranya: Entrepreneur of the Year
Finalist, EY; Satu Indonesia Award, Astra; Laureate Global Fellow, International
Youth Foundation; Ganesha Innovation Champion Awards, Alumni ITB. Taufan
memperoleh gelar MPA dari Harvard Kennedy School dan Sarjana Bisnis dari
Institut Teknologi Bandung.

Page 7
Hadi Wenas

Chief Commercial Officer

Di dunia teknologi, nama Hadi Wenas sudah tak asing lagi. Berbekal 18 tahun
pengalaman di perusahaan startup dan multinasional, “Arek Suroboyo” ini sukses
membangun Zalora, aCommerce dan Matahari.com. Lulusan S2 Ilmu Komputer
dari Stanford University ini bertekad mewujudkan mimpinya untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi perempuan tangguh desa di Indonesia bersama Amartha.

Rahmat Bagas Santoso

Chief Technology Officer

Malang melintang di bidang teknologi informasi sudah dilakoninya sejak 15 tahun


lalu. Bagas telah bekerja di Jerman selama lebih dari 6 tahun untuk perusahaan
teknologi seperti Fraunhofer dan Wordline Global. Lulusan University of
Kaiserslautern untuk gelar M.Sc Informatik ini memiliki kesamaan visi dan misi
Amartha untuk melihat Indonesia yang semakin sejahtera melalui teknologi
keuangan.

Page 8
Medi Triyanto

VP of Operations

Medi memiliki keahlian dalam bidang IT Operations dengan pengalaman bekerja


di industri teknologi finansial. Medi memegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari
Institut Teknologi Bandung, dan gelar MM dari Universitas Indonesia.

Ramdhan A

VP of Finance

Ramdhan adalah seorang entrepreneur dan akuntan profesional yang telah


berpengalaman menangani aspek keuangan dari berbagai industri. Sebelum
bergabung dengan Amartha, Ramdhan adalah Managing Partner dari Mika
Trikarya Indonesia. Ramdhan memegang gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Indonesia.

2.3 Sejarah berdirinya dan Perubahan Microfinance Jadi Peer to Peer


lending dan perkembangannya PT Amartha

Amartha didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra pada bulan April 2010


sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan badan hukum Koperasi
Amartha Indonesia, tujuannya adalah memberi akses keuangan bagi masyarakat
pedesaan yang tidak terjangkau oleh bank agar dapat mengembangkan
usahanya.

Page 9
Pada 2009, Taufan memulai pilot project di Kecamatan
Ciseeng, Kabupaten Bogor. Ia memulai Amartha berbekal uang pribadinya
sebesar 10 juta rupiah. Pendanaan dari Amartha diberikan secara berkelompok
dengan jumlah anggota 15 hingga 25 orang ibu rumah tangga.

Pada tahun 2015, Amartha secara resmi bertransformasi menjadi layanan


P2P lending marketplace. Transformasi tersebut memungkinkan individu atau
kelompok melakukan pendanaan untuk UKM yang mencari pinjaman.

Pada awal pendanaan, Amartha memberikan pinjaman sebesar 500 ribu


rupiah per orang. Jumlah tersebut akan meningkat setiap tahunnya jika anggota
berhasil membayar angsuran tepat waktu, hadir setiap minggu, dan tidak pernah
ditanggung renteng. Tanggung renteng adalah penalangan bersama untuk
anggota yang gagal bayar angsuran.

a) Pencapaian dan Pertumbuhan

Platform financial technology (fintech) Amartha menargetkan penyaluran


pinjaman sebesar Rp 700 miliar pada 2018. Namun, per hari ini total penyaluran
kreditnya sudah tembus Rp 705,4 miliar. Pinjaman tersebut disalurkan kepada
167.346 peminjam perempuan. Jumlah ini naik signifinikan dibanding periode
sama tahun lalu, yang total penyaluran kreditnya hanya sekitar Rp 200 miliar
kepada 70 ribu peminjam. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL)
atau keterlambatan membayar di bawah 90 hari pun masih 0%. Sementara NPL
di atas 90% mencapai 0,8%.

Pada 2017, Amartha melayani lebih dari 500 desa di pulau Jawa dengan
lebih dari 70,000 mitra.Pada akhir 2018, pengusaha mikro yang didanai
berjumlah 170.054 orang tersebar di 3.500 desa di Pulau Jawa. Amartha juga
akan memperluas jangkauannya ke sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa.
Perusahaan sedang mengkaji prospek bisnis di beberapa lokasi, seperti
Sumatra, Sulawesi, dan area Nusa Tenggara.

Amartha memeroleh opini wajar tanpa modifikasi (unmodified opinion) atas


laporan keuangan 2017. Opini itu diperoleh dari Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, yang merupakan anggota Price
waterhouse Coopers (PwC).

Amartha berhasil meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika (ASR)


2019 sebagai Fintech dengan Pembiayaan Usaha Mikro Terbaik untuk kategori
Fintech Syariah. Amartha dianggap telah berperan penting dalam industri
syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan mengikis jurang kesenjangan sosial dan ekonomi. Ini merupakan
kedua kalinya Amartha mendapatkan penghargaan tersebut. Sebelumnya,
Amartha telah meraih Penghargaan Khusus Fintech yang Berakad Syariah dari
ASR 2017.

Page 10
Pada 21 November 2019 Andi Taufan Garuda Putra diperkenalkan
Presiden joko widodo sebagai Staf Khusus Presiden bersama 6 anggota lainnya
dari kalangan milenial.

Pada 26 November 2019, Amartha meraih pendanaan seri B yang diinisiasi


oleh LINE Ventures, Bamboo Capital Partners, UOB Venture Management, PT
Teladan Utama, dan PT Medco Intidinamika.Pendanaan seri B ini akan Amartha
gunakan untuk ekspansi bisnis ke seluruh Indonesia agar dapat
memberdayakan lebih banyak lagi perempuan dan keluarga di pedesaan. Pada
November 2019, Amartha telah menyalurkan pendanaan Rp 1,6 triliun kepada
lebih dari 343 ribu mitra di 5.200 desa di Jawa dan Sulawesi.

b) Proses Pinjaman di PT. Amartha mikro fintek

Angsuran dibayarkan secara mingguan dan terjangkau dengan memperhatikan


profil dan kapasitas peminjam. Amartha akan memberikan pendampingan
mingguan seputar pengelolaan dana bagi rumah tangga dan usaha peminjam.
Mereka akan memastikan bahwa peminjam mampu membayar tepat waktu.

Pembentukan Kelompok

15-20 orang dengan domisili berdekatan dibentuk sebagai sebuah kelompok


yang masing-masing wajib mengikuti pelatihan untuk membangun komitmen
tanggung renteng Ajika salah satu anggota mengalami kesulitan pembayaran.

Penerimaan Pendanaan

Pengajuan pendanaan didasari rencana usaha serta profil calon peminjam dan
dievaluasi berdasarkan sistem skor kredit. Pengajuan pendanaan akan

Page 11
ditampilkan dalam marketplace setelah disetujui dan akad difasilitasi Amartha
setelah terdanai.

Pertemuan Mingguan

Selama masa peminjaman, peminjam diwajibkan mengikuti pertemuan kelompok


mingguan yang difasilitasi Amartha dengan materi seputar antara lain
pengelolaan keuangan, kedisiplinan, serta cara-cara memajukan usaha.

2.4 Sistem Pendanaan PT. Amartha Mikro Fintek


a) Amartha menerapkan sistem pendanaan kelompok untuk menguatkan
semangat gotong royong apabila terjadi kredit macet.
b) Amartha bekerjasama dengan Perusahan Penjaminan Kredit Jamkrindo
dan Asuransi Jiwa untuk mitra, untuk mengurangi risiko pendanaan
c) Amartha telah terdaftar dan diawasi oleh Pemerintah melalui Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).

proses sistem pendanaan PT. Amartha Mikro Fintek:

1. Membuka Akun Perdana


Lengkapi data pribadi seperti
KTP dan rekening bank.
Setelah terverifikasi, Anda bisa
mulai mendanai.

Page 12
2. Memilih Mitra Peminjam
Pilih peminjam sesuai
pertimbangan risiko. Anda juga
bisa memilih berdasar lokasi,
jenis usaha, dan plafon pinjaman.

3 Menikmati Angsuran Perminggu


Dapatkan prediksi, pembayaran
pokok dan margin secara mingguan.
Dana dapat digunakan untuk
mendanai kembali atau ditarik.

2.5 Peran Ojk DalamPT. Amartha Mikro Fintek

Peran ojk dalam perusahaan 2016-2017: Terdaftar dan Diawasi OJK


serta Pendanaan Seri A.Layanan keuangan berbasis teknologi atau financial
technology ( fintech) PT Amartha Mikro Fintek telah resmi terdaftar di Direktorat
Kelembagaan dan Produk IKNB (Industri Keuangan non Bank) Otoritas Jasa
Keuangan ( OJK). Amartha menyediakan layanan Peer to peer (P2P) Lending
dan telah berdiri sejak 2010. (Baca: Mandiri Capital Pimpin Pendanaan untuk
"Startup Fintech" Amartha) Sebelum terdaftar di OJK, Amartha juga selalu aktif
berkomunikasi dengan pihak OJK dalam menyusun POJK Nomor 77/01-2016
tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi pada
Desember 2016. Dengan keputusan tersebut, Amartha berharap dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan pendanaan.

Pada tanggal 7 Maret 2017, layanan peer to peer (P2P) lending Amartha


mengumumkan kalau mereka baru saja mendapat pendanaan Seri A yang
dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI). Turut serta dalam investasi
tersebut Lynx Asia Partners, serta investor mereka sebelumnya, yaitu Beenext
dan Midplaza Holding.

Page 13
Mendekati penghujung tahun 2017, Amartha menorehkan prestasi
dengan meraih tiga penghargaan sekaligus yakni Kadin DKI Jakarta, Republika
Syariah Award, dan Marketeers. Ketiga penghargaan itu diharapkan semakin
terpacu untuk berkarya. Apresiasi yang diterima Amartha membuktikan usaha
yang dilakukan telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

2.6 Peraturan dan KetentuanPT. Amartha Mikro Fintek

a. Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi (“Fintech


Lending”) merupakan kesepakatan perdata antara Pemberi Pinjaman
dengan Penerima Pinjaman, sehingga segala risiko yang timbul dari
kesepakatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing
pihak.
b. Resiko kredit atau gagal bayar ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi
Pinjaman. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung
jawab atas risiko gagal bayar ini.
c. Penyelenggara dengan persetujuan dari masing-masing Pengguna
(Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima Pinjaman) mengakses,
memperoleh, menyimpan, mengelola dan/atau menggunakan data
pribadi Pengguna ("Pemanfaatan Data") pada atau di dalam benda,
perangkat elektronik (termasuk smartphone atau telepon seluler),
perangkat keras (hardware) maupun lunak (software), dokumen
elektronik, aplikasi atau sistem elektronik milik Pengguna atau yang
dikuasai Pengguna, dengan memberitahukan tujuan, batasan dan
mekanisme Pemanfaatan Data tersebut kepada Pengguna yang
bersangkutan sebelum memperoleh persetujuan yang dimaksud.
d. Pemberi Pinjaman yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman
pinjam meminjam, disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini.
e. Penerima Pinjaman harus mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman
dan biaya lainnya sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman.
f. Setiap kecurangan tercatat secara digital di dunia maya dan dapat
diketahui masymarakat luas di media sosial.
g. Pengguna harus membaca dan memahami informasi ini sebelum
membuat keputusan menjadi Pemberi Pinjaman atau Penerima
Pinjaman.

Page 14
h. Pemerintah yaitu dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan, tidak
bertanggung jawab atas setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan oleh
Pengguna, baik Pemberi Pinjaman maupun Penerima Pinjaman (baik
karena kesengajaan atau kelalaian Pengguna) terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan maupun kesepakatan atau perikatan
antara Penyelenggara dengan Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima
Pinjaman.
i. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan
kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan
Penyelenggara, Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima Pinjaman wajib
dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang
diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap
ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum
oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti
rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat
langsung dari pelanggaran hukum tersebut.

2.7 PengawasanPerusahaan PT. Amartha Mikro Fintek


a. PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha mengangkat Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yaitu Prof Dr Euis Amalia, MAg, Drs H Endji Sunidja, MM
M.Ag dan Dr Sopa, MA sesuai rekomendasi dari Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Islam.
b. Staf Khusus Presiden RI dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra,
mengatakan, “Tingginya antusiasme masyarakat pada produk syariah
Amartha, mendorong kami untuk segera meluncurkannya pada
perayaan #Amartha10Tahun di April 2020."
c. "Pengangkatan DPS menjadi salah upaya kami dalam memenuhi aspek
dan kualitas pelaksanaan syariah pada produk syariah Amartha,”
tambah Andi Taufan.
d. DPS berperan dalam hal pengawasan pada akad transaksi dan
operasionalisasi produk syariah yang dilakukan oleh Amartha sehingga

Page 15
terpenuhinya aspek sharia compliance. Ini dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuan Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional).
e. Amartha merupakan fintech peer to peer lending (p2p lending)
berdampak sosial yang fokus pada pemberdayaan perempuan pelaku
usaha mikro di pedesaan. Saat ini Amartha mengantongi izin p2p
lending konvensional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), walaupun
dalam praktiknya Amartha telah menjalankan prinsip lending syariah.
f. “Dengan adanya keterlibatan DPS saat ini, Amartha telah terlegitimasi
untuk memberikan layanan produk syariah dengan cara dan prinsip
sesuai kaidah Syariah. Hingga saat ini, insyaallah, produk, infrastruktur
dan tim syariah Amartha telah siap. Tahapan selanjutnya kami akan
segera mengajukan izin produk syariah kepada OJK,” tambah pria yang
akrab disapa Taufan.
g. DPS Amartha merupakan sosok yang kompeten dan berpengalaman
dibidang keuangan syariah, salah satunya adalah Prof Dr Euis Amalia,
MAg yang merupakan Ketua Program Studi S3 Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta).
h. “Produk yang dikembangkan Amartha sangat bermanfaat bagi upaya
pemberdayaan perempuan kurang mampu tetapi memiliki kapasitas
usaha sehingga ada peningkatan pada pendapatan mereka untuk
kesejahteraan keluarga. Perempuan hanya perlu diberi sedikit
kepercayaan dan pendampingan untuk bisa sukses. Terlebih saat ini
Amartha memiliki produk syariah tentu bukan saja akan menghasilkan
investasi yang menguntungkan tetapi juga memberikan keberkahan,”
ungkap Euis Amalia.

2.8 Syaratdan Ketentuan Masuk Pasar Indonesia

1. Kualitas Produk Sempurna

Menurut Rosihan, kualitas produk adalah segalanya. Anda harus mampu


menyempurnakan produk karena kualitas produk yang baik akan direspons
dengan oleh konsumen baik di tingkat lokal ataupun global.

2. Foto Produk

Page 16
Foto produk akan menjadi hal utama jika Anda berjualan dengan
mengandalkan media online. Jika berjualan produk kerajinan, Anda perlu
melakukan pemotretan yang terus-menerus karena produk selalu berganti.

Lihatlah tips-tips memotret produk di internet seperti di YouTube dan


sebagainya. Usahakan agar foto produk memiliki efek yang membuat calon
pembeli membayangkan sedang menggunakan produk tersebut.

3. Cerita tentang Produk

Setiap produk tentu memiliki cerita. Maka buatlah cerita untuk produk yang
Anda pasarkan. Misalnya, cerita tentang sejarah produk tersebut, sejarah dari
bahan baku produk tersebut, sejarah pembuatannya, ataupun sejarah dari lokasi
produk tersebut berasal. Ini akan menambah pengetahuan dan daya tarik bagi
calon konsumen.

4. Beli Handphone yang Siap Online

Berjualan dengan mengandalkan media online, tentu hal utama yang harus
Anda lakukan adalah membeli smartphone yang siap online.
Artinya, smartphone itu bisa untuk mengelola e-commerce dengan modal apps
gratis dan sebagainya. UMKM pemula cukup menggunakan satu
buah smartphone untuk bisa langsung mengelola bisnis online. Gunakan HP
untuk menggunakan berbagai aplikasi penunjang berjualan.

5. Bangun Aset Bisnis Digital 

Aset digital utama yaitu Google Bisnisku yang merupakan hal wajib bagi
sebuah bisnis. Bisnis online maupun offline, lokasi usaha Anda harus bisa
ditemukan di Google Maps. Karena ini akan sangat menunjang kebutuhan
marketing Anda. Kemudian buatlah website perusahaan, blog, dan sebagainya
untuk memberikan informasi terkait produk yang Anda jual. 

Setelah kelima hal tersebut sudah dilakukan, barulah Anda bisa menentukan
akan ke mana membawa bisnis. Ke global atau cukup hanya di pasar lokal?
Melalui aggregator ekspor atau B2B marketplace global.

Page 17
Fasilitas Yang Diberikan Amartha Kepada Pendanaan:

a) Plafon pinjaman mulai dari Rp 3 juta dan cicilan dibayar mingguan

Bicara soal berapa plafon pinjaman yang bisa diberikan PT Amarta Mikro Fintek
kepada para ibu-ibu pengusaha di desa, plafonnya mulai dari Rp 3 jutaan. Buat
tenor pinjamannya sangat meringankan nih bagi yang meminjam yakni sekitar 12
bulan.

Gak usah khawatir, pinjaman dana online yang satu ini memang sanggup
menjangkau wilayah pedesaan yang gak dilalui akses bank. Pengembalian
uangnya pun sifatnya terjangkau.Dan buat mengajukan pinjaman ini, kamu
hanya perlu membentuk kelompok 15-20 orang terlebih dengan orang yang
punya domisili tempat tinggal berdekatan denganmu. Setelah itu pihak Amartha
akan menindak lanjuti prosesnya. Kurang lebih mirip dengan Kredit Ultra Mikro
milik Pemerintah RI.

b) Ada pelatihan

Amartha Mikro Fintek memiliki tim yang kerjanya blusukan ke desa-desa buat
menyalurkan pinjaman ultra mikro ini. Selain itu, perusahaan Fintech ini juga aktif
dalam menggelar training wirausaha buat mitra-mitranya. Setiap minggu selama
masa pinjaman, peminjam akan diwajibkan buat mengikuti pertemuan kelompok
yang difasilitasi oleh tim lapangan. Materi yang disampaikan terkait dengan
pengelolaan keuangan, kedisiplinan serta bagaimana memajukan usaha mereka.

Sesuai dengan judulnya yaitu pendanaan ultra mikro. Gak semua peminjam
tentunya paham soal manajemen keuangan dan bisnis yang baik.Oleh karena
itu, jika memang kamu berniat buat mengajukan pinjaman ini, Amartha jelas
bakal mendukungnya dengan memberikan pendampingan.

c) Ada program sosial bagi para mitra

Selain pelatihan manajemen finansial dan wirausaha, Amartha juga cukup rajin
nih dalam hal menggelar program sosial bagi para mitra atau nasabahnya. Hal ini
dilakukan merupakan salah satu bentuk kekeluargaan dari Amartha.Sebut saja
mereka pernah menggelar program pembagian kacamata. Tujuannya adalah

Page 18
buat meningkatkan produktivitas para mitra kerjanya. Masalah penglihatan
terutama rabun dekat emang umum ditemui terutama pada mereka yang
memasuki usia 40 tahun. Hal ini sering kali membuat masyarakat enggan buat
mengantisipasi permasalahan ini dan menganggapnya sebagai hal wajar, apalagi
mitra Amartha juga sulit mendapat akses pengobatan dan gak sedikit juga yang
sudah pasrah sama masalah ini.

d) Jika skor kredit baik diperbolehkan buat mengajukan pinjaman yang


bersifat konsumtif

Bukan cuma pinjaman bisnis yang sejatinya bisa diajukan ke Amartha,


pinjaman untuk konsumtif seperti biaya renovasi dan pendidikan juga bisa. Hal ini
sangat memudahkan nih bagi kamu yang berencana merenovasi rumah.Tapi,
gak semua mitra bisa mengajukan pinjaman itu lho ya. Setidaknya, Amartha
cuma menyetujui pinjaman konsumtif bagi para mitra yang udah meminjam dana
setidaknya dalam waktu setahun dan memiliki catatan riwayat kredit lancar.Jika
belum pernah meminjam sama sekali, tentunya mereka belum bisa menikmati
fasilitas ini.Itulah empat hal yang harus kamu ketahui sebelum mengajukan
pinjaman ke PT Amartha Mikro Fintek. Cukup menguntungkan ya buat kamu
yang pengin melakukan pinjaman atau buat ibu-ibu di pedesaan.

Kerja Sama

Amartha menggandeng Bank Mandiri untuk memberikan akses


pembiayaan ke pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh
Indonesia. Dengan kerja sama ini, Amartha mendukung sinergi antara fintech
dengan bank agar akses pembiayaan akan semakin mudah dan diharapkan
dapat memperkuat modal kerja dan ekspansi pasar UMKM.

Bank Permata memilih menggandeng perusahaan financial technology


(fintech) guna menyalurkan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bank Permata akan menentukan mitra UMKM yang dapat memperoleh fasilitas
kredit. Melalui fintech seperti Amartha, perseroan dapat meningkatkan efisiensi
operasionaI sehingga mudah menjangkau daerah-daerah pelosok dan
memproses pengajuan pinjaman dengan Iebih cepat ke sektor produktif seperti

Page 19
UMKM. Sistem dan proses yang ditawarkan pun mudah dan aman, yaitu
Amartha akan mereferensikan mitra pengusaha mikro yang sesuai dengan
kriteria Bank Permata. Dengan melalui proses skoring dari Amartha, diharapkan
dapat membantu bank daIam meminimalisir peluang terjadinya Non Performing
Loan (NPL) di kemudian hari.

Amartha baru saja menandatangani Memorandum Of Understanding


(MOU) dengan empat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yakni Pujon Jaya Makmur,
Dhana Lestari, Central Djaja Pratama dan Mitra Catur Mandiri pada 7 Juli 2018 di
Malang.

Mandiri Tunas Finance sendiri telah menjalin kemitraan dengan


perusahaan fintech lending dengan Amartha Mikro Fintek tahun 2018. Pihaknya
akan terus selektif untuk memilih pelanggan dan secara aktif melakukan
monitoring akun dana kelolaan serta aktif berdiskusi dengan tim fintech untuk
melihat potensi pelanggan baru.

Amartha menjalin kerja sama dengan Bank Jateng dalam rangka


mendukung kemajuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di
wilayah Jawa Tengah. Kerja sama antara Amartha dan Bank Jateng berfokus
pada digitalisasi penyaluran kredit serta inovasi produk keuangan guna
mempermudah akses pelayanan dan penyaluran kredit kepada segmen mikro
dan UKM di Jawa Tengah. Amartha sendiri telah melayani lebih dari 35.000 mitra
usaha di 45 wilayah di Jawa Tengah.

Principal Asset Management dan Amartha bekerja sama terkait


penyediaan reksa dana. Adapun kerja sama ini guna mendorong pencapaian
target inklusi keuangan di Indonesia.

Bank Permata, menandatangani nota kesepahaman dalam rangka


menyediakan layanan Rekening Dana Lender (RDL) yang diperuntukan kepada
pendana di Amartha. Amartha.com dan Bank Permata menyediakan rekening
dana lender untuk mematuhi imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada
perusahaan fintek yang sudah diawasi dan mendapat izin usaha. Dengan
adanya RDL, para pendana di Amartha.com akan dibuatkan rekening simpanan

Page 20
atas nama pribadi di Bank Permata, sehingga mereka akan terhindar dari
pengembalian dana otomatis dan biaya transfer antar bank. Penerapan RDL
antara Amartha dan Bank Permata akan mulai efektif berlaku sekitar Desember
2019

Page 21
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada paparan pembahasan pada bab IV, maka peneliti


bermaksud untuk menarik beberapa kesimpulan dari penelitian Penerapan
Financial Technology Berbasis Islamic Peer to Peer Financing sebagai Model
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Adapun kesimpulannya pada
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1) Model peer to peerlendingyang telah diterapkan di Indonesia yaitu pada PT
Investree Radhika Jaya, PT Amartha Mikro Fintek dan PT Lunaria Annua
Teknologi sudah memberikan akses pendanaan yang lebih efektif dan
efisien karena persyaratan yang mudah, namun belum mencapai
pemberdayaan yang adil. Hal tersebut disebabkan karena pada ketiga
lembaga masih menggunakan skema transfer risiko biaya dana terlebih yang
masih menggunakan sistem bunga (fixed cost) maka akan menghambat
akselerasi usaha tersebut karena lambatnya pencapaian ke titik impas atau
break even point.
2) Konsep Islamic Peer to Peer Financingdapat menjadi salah satu alternatif
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil danMenengah dalam memenuhi
kebutuhan permodalan. Model ini menggunakan skema kerjasama investasi
mudharabah dan musyarakah yang tidak ada transfer risiko biaya dana dan
fixed costbagi UMKM, sehingga akan memaksimalkan akselerasi usaha
tersebut.

B. Saran
Dari hasil diskusi dan kesimpulan yang diperoleh selama melakukan diskusi,
kami akan menuangkan saran-saran yang membangun agar diskusi selanjutnya
dapat berkembang lebih baik lagi.
1) Bagi pemabaca selanjutnya dapat mengembangkan konsep Islamic peer to
peer financing, baik pembahasan mengenai akad syariahnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, risk management, sistem
scoringkelayakan investasi maupun pengembangan lainnya.

Page 22
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lapangan
baik wawancara maupun menyebarkan kuesioner secara langsung kepada
pihak lembaga penyelenggara peer to peer lending, investordan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah sehingga data yang akan diperoleh lebih akurat
dan bervariasi.

Page 23
DAFTAR PUSTAKA

https://www.wartaekonomi.co.id/read188250/5-hal-yang-perlu-dilakukan-agar-produk-
masuk-pasar-global.html

https://amartha.com/id_ID/pinjaman/

https://amartha.com/id_ID/tentangkami/

https://www.qerja.com/company/view/amartha-mikro-fintek-pt-1

https://lifepal.co.id/media/amartha-mikro-fintek-solusi-pinjaman/

https://amartha.com/id_ID/pendanaan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Amartha

Page 24

Anda mungkin juga menyukai