DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 / KELAS H
FURQAN F 220901500060
NURARIFIN 220901502139
DOSEN PENGAMPU :
MASDAR RYKETENG, S.Pd., M.Acc.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Proyek
mengenai Lembaga Pembiayaan pada PT Smart Multi Finance dengan baik dan tepat
waktu.
Penyusunan laporan proyek ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat
bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Masdar Ryketeng, S.Pd., M.Acc. selaku dosen pengampu mata kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan.
2. Bapak Nushobri Washolaat Rambe yang telah bersedia untuk diwawancarai dan
memberikan informasi yang kami perlukan.
3. Karyawan PT Smart Multi Finance yang telah menyambut kami dengan baik
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan proyek ini masih terdapat
banyak kekurangan dikarenakan pengetahuan dan pengalaman penulis yang terbatas,
namun penulis berharap laporan proyek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
ii
4.6. Peran Bank Indonesia bagi PT Smart Multi Finance ..........................................40
Lampiran ..........................................................................................................................44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
membeli barang secara tunai akan dapat teratasi dengan mudah dan cepat.
Kemudahan yang diberikan melebihi kemudahan yang diberikan oleh bank.
2
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan rujukan bagi penelitian
selanjutnya mengenai lembaga pembiayaan. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah kontribusi dalam rangka memperkaya khazanah
ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan lembaga pembiayaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan pemahaman bagi
mahasiswa akuntansi mengenai lembaga pembiayaan.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai lembaga pembiayaan, khususnya pada PT Smart
Multi Finance.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang
dialami, yaitu faktor permodalan (Nasihin, 2012).
5
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi kredit (kreditur) bahwa kredit
yang diberikan kepada peminjam (debitur) baik berupa uang, barang,
atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa datang.
b. Kesepakatan, hal ini dinyatakan dalam suatu perjanjian mengenai hak
dan kewajiban masing-masing pihak.
c. Jangka waktu, merupakan masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Setiap kredit pasti memiliki jangka waktu.
d. Risiko, faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu risiko
kerugian akibat kesengajaan dan ketidaksengajaan. Kerugian akibat
kesengajaan adalah kesengajaan debitur untuk tidak membayar
kreditnya. Kerugian akibat ketidaksengajaan terjadi akibat musibah
seperti bencana alam.
e. Balas jasa, kreditur tentu mengharapkan suatu keuntungan dari fasilitas
kredit yang diberikannya. Keuntungan atas pemberian suatu kredit
dikenal dengan nama bunga.
Tujuan kredit atau pembiayaan tidak lepas dari misi kreditur, adapun
tujuan pemberian kredit menurut Kasmir (2012) adalah sebagai berikut :
a. Mencari keuntungan, kreditur bertujuan agar mendapatkan keuntungan
yang diterima dari debitur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi
kredit yang dibebankan kepada debitur.
b. Membantu usaha debitur, kreditur bertujuan untuk membantu usaha
debitur yang memerlukan dana agar usahanya bisa berkembang dan
semakin luas.
c. Membantu pemerintah, bagi pemerintah banyaknya kredit yang
disalurkan akan memberikan peningkatan di berbagai sektor.
6
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional.
7
d. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Jaminan
1) Pembiayaan Dengan Jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan
dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
2) Pembiayaan Tanpa Jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu. Pembiayaan ini diberikan
dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau
nama baik calon peminjam selama ini.
8
b. Jaminan surat berharga seperti: sertifikat saham, sertifikat obligasi,
sertifikat tanah, sertifikat deposito, promes, wesel, dan surat berharga
lainnya.
c. Jaminan orang atau perusahaan, apabila kredit tersebut macet, maka
orang atau perusahaan yang memberikan jaminan itulah yang diminta
pertanggungjawaban atau menanggung risikonya.
d. Jaminan asuransi, yaitu menjaminkan kepada pihak asuransi, terutama
terhadap fisik objek kredit seperti: kendaraan, gedung, dan lainnya.
9
2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu
atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya.
3. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
4. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak.
5. Payment, yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
6. Profitability, yaitu menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
7. Protection, yaitu bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank,
tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang, orang, atau asuransi.
10
6. Aspek Sosial/Ekonomi. Aspek yang menganalisis dampak yang
ditimbulkan akibat adanya proyek terhadap perekonomian masyarakat
dan sosial masyarakat secara umum.
7. Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Amdal
terhadap lingkungan baik darat, air, udara termasuk kesehatan manusia
apabila proyek tersebut dijalankan.
11
3) Penilaian kelayakan kredit, penilaian kelayakan suatu kredit dapat
dilakukan dengan menggunakan 5C atau 7P, namun untuk kredit yang
lebih besar jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi
kelayakan.
4) Wawancara pertama, tahap ini merupakan penyidikan dengan cara
berhadapan langsung dengan calon debitur. Tujuannya adalah untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.
5) Peninjauan ke lokasi (on the spot), datang ke lokasi usaha debitur tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur. Tujuan dari tindakan ini
adalah untuk memastikan objek yang dibiayai benar-benar ada dan
sesuai dengan yang tertulis dalam proposal.
6) Wawancara kedua, merupakan kegiatan perbaikan berkas dilakukan
jika ada kekurangan-kekurangan dan kejanggalan pada saat setelah
dilakukannya on the spot di lapangan.
7) Keputusan kredit, dalam keputusan kredit biasanya akan mencakup
perjanjian yang akan ditandatangani, jumlah uang yang diterima, jangka
waktu kredit, dan biaya-biaya yang harus dibayar.
8) Penandatanganan perjanjian kredit, penandatanganan dapat dilakukan
antara bank dan debitur secara langsung atau melalui notaris.
9) Realisasi kredit, diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan
melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan kredit tergantung dari
kesepakatan kedua belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau
secara bertahap.
12
2. Dalam Perhatian Khusus (special mention). Artinya suatu kredit
dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara
lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
belum melampaui 90 hari.
b. Kadang-kadang terjadi cerukan.
c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
d. Mutasi rekening relatif aktif.
e. Didukung dengan pinjaman baru.
3. Kurang lancar (substandard). Suatu kredit dikatakan kurang lancar
apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 90 hari.
b. Sering terjadi cerukan.
c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
hari.
d. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
f. Dokumen pinjaman yang lemah.
4. Diragukan (doubtful). Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria
berikut antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 180 hari.
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.
d. Terjadi kapitalisasi bunga.
e. Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan.
5. Macet (loss). Kualitas kredit dikatakan macet apabila memenuhi kriteria
berikut antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 270 hari.
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai yang wajar.
13
2.4.10. Teknik Penyelesaian Kredit Macet
14
2. Target laba. Apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak,
sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan akan
turun karena hal ini merupakan beban.
3. Kualitas jaminan. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
4. Kebijaksanaan pemerintah. Dalam menentukan baik bunga simpanan
maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
5. Jangka waktu. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko macet
di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka
pendek, bunganya relatif rendah.
6. Reputasi perusahaan. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan
memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan
dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan
sebaliknya.
7. Produk yang kompetitif. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang
diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran
produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
8. Hubungan baik. Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor
kepercayaan kepada seseorang atau lembaga.
9. Persaingan. Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana,
sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan
cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya.
10. Jaminan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan
kepada bank untuk menanggung segala risiko yang dibebankan kepada
penerima kredit.
15
2) Laba yang Diinginkan : Laba/keuntungan yang ingin diperoleh bank dan
biasanya dalam persentase tertentu.
3) Cadangan Risiko Kredit Macet : Cadangan terhadap macetnya kredit
yang diberikan karena setiap kredit yang diberikan pasti mengandung
suatu risiko tidak terbayar.
4) Biaya Operasi : Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan kegiatan operasinya.
5) Pajak : Yaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikan fasilitas kredit kepada nasabah lainnya
(masoemuniversity.ac.id, 2021).
16
2.6. Jasa-Jasa Lembaga Pembiayaan Lain
17
c) Anjak Piutang
Factoring atau anjak piutang merupakan kegiatan pembiayaan berupa
pembelian piutang dagang sebuah perusahaan dalam jangka pendek
(termasuk kepengurusan piutang tersebut).
d) Usaha Kartu Kredit
Usaha kartu kredit adalah aktivitas pembiayaan pembelian barang atau
jasa memakai kartu kredit. Penyediaan kartu kredit ini mengikuti
peraturan dari Bank Indonesia (OJK, 2019).
Bank Indonesia adalah bank sentral Negara Republik Indonesia. Status dan
kedudukan adalah sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenang, bebas dari campur tangan Pemerintah dan
atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-
undang (bareksa.com).
18
2.7.2. Tugas Bank Indonesia
19
Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-
benar terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak
terganggu, pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit
spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan
undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank
Indonesia (bi.go.id).
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun
lembaga (organisasi). Adapun subjek dalam penelitian ini adalah PT Smart Multi
Finance Cabang Makassar, lebih tepatnya karyawan PT Smart Multi Finance.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah PT Smart Multi Finance sebagai
lembaga pembiayaan. Karyawan PT Smart Multi Finance sebagai pihak yang
terlibat langsung dalam kegiatan pembiayaan dapat memberikan data secara tepat
terkait dengan pembiayaan pada PT Smart Multi Finance.
21
3.4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama (biasanya dapat melalui wawancara, angket, pendapat dan lain-lain)
(Sdarmayanti S. H., 2002). Data primer yang diperoleh bersumber dari subjek
penelitian yaitu karyawan PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan kepustakaan. Data
sekunder merupakan data pendukung proyek penelitian dan sebagai pelengkap
data primer, mengingat data primer merupakan data praktik dalam lapangan
(Prastowo A., 2011). Data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah beberapa
sumber yang relevan dengan penelitian yang peneliti peroleh dari buku, jurnal,
skripsi, artikel ilmiah, dan lain-lain.
22
3.6. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat simpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain (Hardani, 2020).
Setelah data terkumpul, yaitu data dari hasil lapangan maupun pustaka,
maka dilakukan analisa data secara kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis
dengan pola pikir deduktif, yaitu data yang telah diperoleh dari proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum, dengan diiringi uraian-uraian
yang jelas (Narbuko. C dan Abu Achmadi, 2003). Metode ini digunakan dalam
membuat kesimpulan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembiayaan
pada PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
24
Alamat Kantor Pusat Jl. Boulevard Utara, Ruko Foresta Business Loft 6 Unit
20-21, Pagedangan, Tangerang, Banten 15331
Alamat Kantor Cabang Jl. Bau Mangga No.5, Masale, Kec. Panakkukang, Kota
Makassar Makassar, Sulawesi Selatan 90231
Telepon (021) 3003 2968, 3003 2969
Email cs@smartfinance.co.id
Website www.smartfinance.co.id
Media Sosial Instagram : @smartmultifinance
25
4) Responsif untuk Kepuasan Pelanggan : Responsif dalam mencapai
kepuasan pelanggan baik internal pelanggan maupun eksternal.
5) Aktif Melakukan Perbaikan : Aktif melakukan perbaikan, inovasi, update
perkembangan teknologi secara terus-menerus sesuai dengan core
value dalam melakukan perbaikan.
1) Visi
2) Misi
26
4.1.4. Izin Pendirian PT Smart Multi Finance
27
Aset produktif bermasalah terhadap
1,15% 1,58% 1,98%
total aset produktif
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) aset keuangan 2,17% 2,48% 3,39%
terhadap aset produktif
NPF gross 1,15% 1,58% 1,98%
NPF net 0,23% 0,22% 0,00%
Return on Asset (ROA) 5,31% 5,99% 4,76%
Return on Equity (ROE) 15,04% 15,93% 6,76%
Net Interest Margin (NIM) 21,41% 22,33% 17,61%
Rasio Efisiensi (BOPO) 85,46% 83,66% 92,86%
PT Smart Multi Finance tidak diizinkan untuk menarik dana secara langsung
dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Untuk itu dalam
memenuhi kebutuhan akan sumber pendanaan, PT Smart Multi Finance
menggunakan penambahan modal disetor dari pemegang saham dan pinjaman
perbankan melalui perjanjian kerja sama dengan berbagai bank.
Sumber dana pada PT Smart Multi Finance umumnya berasal dari Bank
Sahabat Sampoerna yang juga merupakan salah satu pemegang saham pada PT
Smart Multi Finance sejak 02 Juni 2022. Selain itu, PT Smart Multi Finance juga
28
kerap menerima pendanaan dari bank lain melalui Perjanjian Kerjasama. Pada 03
Februari 2022 (Q1 2022), PT Smart Multi Finance melalui Perjanjian Kerjasama
Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor menerima Rp 50 Miliar dari Bank
Mayapada International Tbk. Pada tanggal 05 April 2022 (Q2 2022), PT Smart
Multi Finance menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Kredit
Kendaraan Bermotor dan Pemberian Fasilitas Uncommitted Line dengan PT Bank
MNC Internasional Tbk senilai Rp 50 Miliar.
29
diperoleh melalui penilaian kepada konsumen yang dilakukan sebelum
pemberian pembiayaan.
b. Kesepakatan. Setelah PT Smart Multi Finance menerima pengajuan
pembiayaan dari konsumen, dilakukan perjanjian yang menegaskan hak
dan kewajiban dari setiap pihak yang terlibat.
c. Jangka waktu. Terdapat jangka waktu atau tenor bagi pengembalian
pembiayaan. Untuk pembiayaan dengan jaminan BPKB mobil, jangka
waktunya adalah 12-48 bulan. Sedangkan pembiayaan dengan jaminan
BPKB motor memiliki jangka waktu 12-24 bulan.
d. Risiko. PT Smart Multi Finance tentunya menghadapi risiko dalam
melaksanakan kegiatan pembiayaannya. Risiko ini berupa piutang yang
tidak tertagih atau kredit macet.
e. Balas jasa. PT Smart Multi Finance menerima balas jasa berupa bunga
yang diperoleh dari pembiayaan yang diberikan.
30
4.3.4. Jenis-Jenis Kredit atau Pembiayaan
1) Pembiayaan Syariah
2) Pembiayaan Multiguna
31
2. Pinjaman Jaminan BPKB Motor
• Nilai pinjaman Rp. 2.500.000 hingga Rp. 50.000.000
• Periode pelunasan pinjaman 12 hingga 24 bulan
• Bunga pinjaman mulai dari 1,99% flat/bulan atau equivalent
dengan 24% flat/tahun
• Asuransi : TLO
32
Untuk jaminan berupa mobil memiliki usia kendaraan maksimal 15 tahun,
sedangkan untuk jaminan berupa motor memiliki usia kendaraan maksimal
8 tahun. Sedangkan jaminan asuransi yang digunakan adalah :
1) TLO (Total Loss Only) : Asuransi TLO melindungi aset yang dibiayai
hanya dari kerugian total (total loss). Kerugian total dapat terjadi jika
kendaraan yang dibiayai mengalami kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki atau hilang sepenuhnya.
2) Comprehensive : Asuransi Comprehensive (All Risk) lebih luas
cakupannya daripada TLO. Selain melindungi dari kerugian total,
asuransi Comprehensive juga mencakup berbagai risiko lain seperti
kerusakan akibat kecelakaan, pencurian, dan kerusakan akibat bencana
alam.
3) Kombinasi (TLO + Comprehensive) : Beberapa lembaga keuangan
memilih untuk menggabungkan cakupan asuransi TLO dan
Comprehensive. Dengan demikian, aset yang dibiayai akan dilindungi
baik dari kerugian total maupun risiko lain seperti kerusakan, pencurian,
dan bencana alam.
33
3. Jaminan Kredit : Pertimbangan terhadap jenis dan nilai jaminan yang
diajukan oleh kreditur untuk mengurangi risiko kredit.
4. Suku Bunga : Penentuan tingkat suku bunga yang sesuai dengan risiko
kredit dan kondisi pasar keuangan.
5. Tenor Kredit : Penyesuaian jangka waktu kredit agar sesuai dengan
kebutuhan kreditur dan kemampuan pembayaran.
6. Risiko Kredit : Identifikasi dan mitigasi risiko kredit yang mungkin timbul
selama periode pemberian kredit.
34
Smart Multi Finance, yang terdiri dari dokumen kendaraan dan dokumen
pribadi calon konsumen.
35
4.3.10. Teknik Penyelesaian Kredit Macet
36
memang sangat dibutuhkan khususnya untuk menghadapi debitur yang
melakukan perlawanan secara fisik.
37
4.4.2. Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit
Tenor
Pencairan
12 17 18 23 24
3.000.000 424.000 333.500 320.000 282.000 274.500
3.500.000 478.500 375.500 360.500 313.500 308.500
4.000.000 533.500 417.500 401.000 351.500 342.000
4.500.000 585.500 457.000 438.500 383.000 373.000
5.000.000 640.000 498.500 478.500 417.500 406.500
5.500.000 694.500 540.500 519.000 452.000 440.000
6.000.000 749.000 582.500 559.000 486.500 473.500
6.500.000 803.500 624.000 599.000 521.000 507.500
7.000.000 858.000 666.000 639.000 555.500 541.000
7.500.000 917.000 712.500 684.000 595.000 579.500
8.000.000 971.500 754.500 724.500 630.000 613.500
8.500.000 1.026.500 796.500 765.000 664.500 647.000
9.000.000 1.081.000 838.500 805.500 699.500 681.000
9.500.000 1.136.000 881.000 845.500 734.000 715.000
10.000.000 1.190.500 923.000 886.000 769.000 749.000
10.500.000 1.245.500 965.000 926.500 803.500 782.500
38
11.000.000 1.300.000 1.007.000 967.000 838.500 816.500
11.500.000 1.355.000 1.049.000 1.007.500 873.500 850.500
12.000.000 1.410.000 1.091.500 1.048.000 908.000 884.500
12.500.000 1.464.500 1.133.500 1.088.500 943.000 915.500
13.000.000 1.519.500 1.117.500 1.128.500 977.500 952.000
13.500.000 1.574.000 1.217.500 1.169.000 1.012.500 986.000
14.000.000 1.629.000 1.260.000 1.209.500 1.047.500 1.020.000
14.500.000 1.683.500 1.302.000 1.250.000 1.082.000 1.054.000
15.000.000 1.783.500 1.344.000 1.290.500 1.117.000 1.087.500
15.500.000 1.793.000 1.386.000 1.331.000 1.151.500 1.121.500
16.000.000 1.848.000 1.428.000 1.371.500 1.186.500 1.155.500
16.500.000 1.903.500 1.470.500 1.411.500 1.221.000 1.189.500
17.000.000 1.957.500 1.512.500 1.452.000 1.256.000 1.223.000
17.500.000 2.012.500 1.554.500 1.429.500 1.291.000 1.257.000
18.000.000 2.067.000 1.596.500 1.533.000 1.325.500 1.291.000
18.500.000 2.122.000 1.638.500 1.573.500 1.360.500 1.325.000
19.000.000 2.176.500 1.681.000 1.614.000 1.395.000 1.359.000
19.500.000 2.231.500 1.723.000 1.654.000 1.430.000 1.395.500
20.000.000 2.286.000 1.765.000 1.694.500 1.465.000 1.426.500
39
3. Proses Cepat : PT Smart Multi Finance menekankan proses cepat, hal
ini menunjukkan perusahaan memiliki sistem yang efisien dan
terotomatisasi untuk menilai, menyetujui, dan mencairkan dana.
40
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir, M. & Rilda, M. (2000). Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Bank Indonesia. Tentang Bank Indonesia. Diakses pada 11 November 2023, dari
https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/default.aspx
Bareksa. Bank Indonesia. Diakses pada 11 November 2023, dari
https://www.bareksa.com/kamus/b/bank-indonesia
BFI Finance. (2022). Perusahaan Pembiayaan : Definisi, Jenis, dan Contohnya. Diakses
pada 05 November 2023, dari https://www.bfi.co.id/id/blog/perusahaan-
pembiayaan-definisi-jenis-dan-contohnya
Darsono & Tjatjuk, S. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta:
Nusantara Consulting.
Ekonomi Bisnis. (2022). Ini Tugas, Tujuan, dan Peran Bank Indonesia. Diakses pada 11
November 2023, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20220705/9/1551450/ini-
tugas-tujuan-dan-peran-bank-indonesia
Hadi, S. (1989). Metodologi Penelitian Research. Jakarta: Andi Offset.
Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Ilmu.
Kartono, K. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Kasmir. (2012). Dasar-Dasar Perbankan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Ma’some University. (2021). Komponen-Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit.
Diakses pada 11 November 2023, dari
https://masoemuniversity.ac.id/berita/komponen-%E2%80%93-komponen-dalam-
menentukan-bunga-kredit.php
Mandiri Utama Finance. (2021). Perusahaan Pembiayaan (A-Z) : Definisi Hingga
Rekomendasi. Diakses pada 13 November 2023, dari
https://www.muf.co.id/edukasi-dan-literasi/perusahaan-pembiayaan-a-z-definisi-
hingga-rekomendasi/
Narbuko, C. dan Achmadi, A. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasihin, M. (2012). Segala Hal Tentang Hukum Lembaga Pembiayaan. Yogyakarta:
Suka Buku.
Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Lembaga Pembiayaan : Seri Literasi Keuangan
Perguruan Tinggi. Diakses pada 05 November 2023, dari
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/LiterasiPerguruanTinggi/book/book5/rea
der.html#bab-1
42
Otoritas Jasa Keuangan. Apa Itu Kredit Dan Pembiayaan. Diakses pada 11 November
2012, dari http://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/316
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan
Pembiayaan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Pembiayaan Syariah.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan.
Prastowo, A. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
PT Smart Multi Finance. Diakses pada 05 November 2023, dari
https://smartfinance.co.id/
Rulam & Ahmadi. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Jilid III. Yogyakarta: Ar Ruz Media.
Sdarmayanti, S. H. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
43
LAMPIRAN
Alamat
Telepon : 085821885660
Email : 15.marwahamaliah.xakl3@gmail.com
44
Nama : Anugrah Aidil Fitri
Alamat
Makassar :-
Daerah : Jl. Poros Malino, Balang-Balang, Kel. Bontomanai,
Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa
Telepon : 088246884522
Email : angrhaidlftri27@gmail.com
45
Nama : Adinda Husnul Khatima
Alamat
Telepon : 082189636927
Email : adindahusnul25@gmail.com
46
Nama : Furqan F
Alamat
Telepon : 089518631957
Email : sahabatfurqan74@gmail.com
47
Nama : Nurarifin
Alamat
Telepon : 083867480600
Email : nurarifin89098@gmail.com
48
Nama : Nabila Sulfiana
Alamat
Telepon : 085299433598
Email : nabilasulfiana04@gmail.com
49
Lampiran 2. Foto Kegiatan
50
27 Oktober 2023 30 Oktober 2023
Membuat lampiran Membuat laporan analisis
51
Lampiran 3. Lembar Kegiatan Kelompok
52
4. Sabtu, Membawa surat permohonan izin 1. Marwah
21 Oktober 2023 observasi ke PT BAF. Namun, Amaliah Putri
sayangnya PT BAF tidak dapat Sam
memberikan izin karena tidak 2. Adinda Husnul
diberikan izin oleh pusat untuk Khatima
memberikan data karena 3. Anugrah Aidil
kerahasiaan. Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
53
6. Selasa, Membuat laporan kegiatan kelompok 1. Marwah
24 Oktober 2023 untuk pekan ke-1. Amaliah Putri
Sam
2. Anugrah Aidil
Fitri
54
Pertama, kami membawa surat 3. Anugrah Aidil
permohonan izin ke PT Adira Fitri
Finance, namun kami hanya diminta 4. Nabila
untuk memberikan nomor yang dapat Sulfiana
dihubungi pihak PT Adira Finance 5. Nurarifin
apabila mereka memberikan izin. 6. Furqan F
55
kami meminta izin untuk melakukan
wawancara lebih lanjut ke depannya
atau follow up setelah melakukan
asistensi dengan dosen pengampu.
56
10. Senin, Membuat laporan analisis mengenai 1. Marwah
30 Oktober 2023 lembaga pembiayaan, yaitu PT Smart Amaliah Putri
Multi Finance berdasarkan informasi Sam
yang kami peroleh melalui 2. Adinda Husnul
wawancara awal dan studi literatur Khatima
sebagai bahan untuk melakukan 3. Anugrah Aidil
asistensi dengan dosen pengampu. Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F
57
11. Selasa, Mendatangi PT Smart Multi Finance 1. Marwah
07 November untuk melakukan follow up karena Amaliah Putri
2023 masih ada beberapa pertanyaan Sam
yang masih ingin kami ajukan. 2. Adinda Husnul
Namun, sayangnya pegawai yang Khatima
ingin kami temui sedang sakit. Untuk 3. Anugrah Aidil
itu kami diminta kembali esok hari Fitri
untuk wawancara. 4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F
58
Membuat laporan kegiatan kelompok
untuk pekan ke-3.
59
13. Senin, Menyusun laporan analisis 1. Marwah
13 November berdasarkan informasi terbaru yang Amaliah Putri
2023 kami peroleh melalui wawancara Sam
kedua secara offline dan online. 2. Adinda Husnul
Khatima
3. Anugrah Aidil
Fitri
4. Nabila Sulfiana
60