Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PROYEK MENGENAI LEMBAGA PEMBIAYAAN

PADA PT SMART MULTI FINANCE

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 / KELAS H

FURQAN F 220901500060

ADINDA HUSNUL KHATIMA 220901500062

MARWAH AMALIAH PUTRI SAM 220901501110

ANUGRAH AIDIL FITRI 220901501115

NABILA SULFIANA 220901502133

NURARIFIN 220901502139

DOSEN PENGAMPU :
MASDAR RYKETENG, S.Pd., M.Acc.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Proyek
mengenai Lembaga Pembiayaan pada PT Smart Multi Finance dengan baik dan tepat
waktu.

Penyusunan laporan proyek ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat
bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Masdar Ryketeng, S.Pd., M.Acc. selaku dosen pengampu mata kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan.
2. Bapak Nushobri Washolaat Rambe yang telah bersedia untuk diwawancarai dan
memberikan informasi yang kami perlukan.
3. Karyawan PT Smart Multi Finance yang telah menyambut kami dengan baik

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan proyek ini masih terdapat
banyak kekurangan dikarenakan pengetahuan dan pengalaman penulis yang terbatas,
namun penulis berharap laporan proyek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Makassar, 28 Oktober 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................4

2.1. Lembaga Pembiayaan ...........................................................................................4


2.2. Perusahaan Pembiayaan ......................................................................................4
2.3. Sumber Dana Lembaga Pembiayaan ...................................................................5
2.4. Kegiatan Mengalokasikan Dana............................................................................5
2.5. Suku Bunga .........................................................................................................14
2.6. Jasa-Jasa Lembaga Pembiayaan Lainnya .........................................................17
2.7. Bank Indonesia ....................................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................21

3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................................21


3.2. Lokasi Penelitian ..................................................................................................21
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ...............................................................................21
3.4. Sumber Data ........................................................................................................22
3.5. Metode Pengumpulan Data .................................................................................22
3.6. Metode Analisis Data ...........................................................................................23
3.7. Metode Penulisan ................................................................................................23

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................24

4.1. Profil PT Smart Multi Finance ..............................................................................24


4.2. Sumber Dana pada PT Smart Multi Finance ......................................................28
4.3. Kegiatan Mengalokasikan Dana pada PT Smart Multi Finance .........................29
4.4. Suku Bunga pada PT Smart Multi Finance .........................................................37
4.5. Jasa-Jasa PT Smart Multi Finance Lainnya .......................................................39

ii
4.6. Peran Bank Indonesia bagi PT Smart Multi Finance ..........................................40

BAB V PENUTUP ............................................................................................................41

5.1. Kesimpulan ..........................................................................................................41


5.2. Saran....................................................................................................................41

Daftar Pustaka .................................................................................................................42

Lampiran ..........................................................................................................................44

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam


cara, salah satunya adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui
kegiatan itu, manusia dapat memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari
semakin kompleks. Aktivitas bisnis itu sendiri diwarnai oleh berbagai bentuk
hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan para pelaku bisnis.

Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini, maka


keperluan akan modal atau dana bagi pelaku usaha juga akan semakin meningkat.
Oleh karena itu, sarana penyediaan dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau
masyarakat perlu diperluas. Umumnya dana yang dibutuhkan tersebut dapat
disediakan oleh lembaga perbankan melalui fasilitas kredit. Namun, fasilitas kredit
dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku usaha memiliki akses
untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank. Selain itu, lembaga perbankan
juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh pelaku usaha
yang bersangkutan. Maka dari itu, perlu adanya suatu upaya lain yang prosesnya
mudah dengan jaminan yang memadai. Upaya lain tersebut dapat dilakukan
melalui suatu jenis badan usaha, yaitu lembaga pembiayaan.

Di Indonesia kita mengenal lembaga pembiayaan, yakni badan usaha yang


melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal. Lembaga pembiayaan merupakan alternatif pembiayaan diluar perbankan
yang lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Lembaga
pembiayaan yang saat ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009
tentang Lembaga Pembiayaan disebutkan bahwa lembaga pembiayaan meliputi:
1. Sewa guna usaha (leasing)
2. Anjak piutang
3. Usaha kartu kredit
4. Pembiayaan konsumen

Lahirnya lembaga pembiayaan sebenarnya merupakan jawaban atas


kendala-kendala perkembangan masyarakat dalam bidang pembiayaan selama
ini. Melalui lembaga pembiayaan, masyarakat yang tadinya kesulitan untuk

1
membeli barang secara tunai akan dapat teratasi dengan mudah dan cepat.
Kemudahan yang diberikan melebihi kemudahan yang diberikan oleh bank.

PT Smart Multi Finance adalah salah satu perusahaan pembiayaan di


Indonesia yang berdiri sejak tahun 2007, dan terdaftar di Menteri Keuangan dalam
Surat Keputusan No. KEP.151/KM.10/2008 tanggal 8 Agustus 2008. PT Smart
Multi Finance yang kini sedang berkembang memberikan fasilitas pembiayaan
pinjaman modal usaha atau pinjaman dana tunai yang cepat, ringan dan aman
cukup dengan jaminan BPKB Kendaraan. Target atau segmen utama dari PT
Smart Multi Finance adalah pengusaha besar hingga UMKM agar dapat berperan
aktif meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi PT Smart
Multi Finance yaitu turut serta meningkatkan kesejahteraan dengan berperan
menjadi penyedia solusi keuangan dengan pelayanan profesional. Saat ini PT
Smart Multi Finance telah hadir di 56 Kantor Cabang dan 24 Kantor Cabang
Pembantu yang tersebar di seluruh Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah dari


penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana profil PT Smart Multi Finance?
2. Bagaimana sumber dana pada PT Smart Multi Finance?
3. Bagaimana kegiatan mengalokasikan dana pada PT Smart Multi Finance?
4. Bagaimana suku bunga pada PT Smart Multi Finance?
5. Bagaimana jasa-jasa PT Smart Multi Finance lainnya?
6. Bagaimana peran Bank Indonesia bagi PT Smart Multi Finance?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan dari penelitian


ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui profil PT Smart Multi Finance.
2. Untuk mengetahui sumber dana pada PT Smart Multi Finance.
3. Untuk mengetahui kegiatan mengalokasikan dana pada PT Smart Multi
Finance.
4. Untuk mengetahui suku bunga pada PT Smart Multi Finance.
5. Untuk mengetahui jasa-jasa PT Smart Multi Finance lainnya.
6. Untuk mengetahui peran Bank Indonesia bagi PT Smart Multi Finance.

2
1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu :

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan rujukan bagi penelitian
selanjutnya mengenai lembaga pembiayaan. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah kontribusi dalam rangka memperkaya khazanah
ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan lembaga pembiayaan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan pemahaman bagi
mahasiswa akuntansi mengenai lembaga pembiayaan.

b. Bagi PT Smart Multi Finance


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi PT Smart Multi
Finance untuk melakukan perbaikan dan inovasi mengenai praktik
pembiayaan yang dilakukan.

c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai lembaga pembiayaan, khususnya pada PT Smart
Multi Finance.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan urusan dalam


bentuk penyediaan dana atau barang modal. Dalam Peraturan Presiden RI Nomor
9 Tahun 2009 menjelaskan bahwa lembaga pembiayaan sebagai badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal. Lembaga pembiayaan itu sendiri meliputi perusahaan pembiayaan,
perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur.

Lembaga pembiayaan merupakan salah satu bentuk usaha yang


mempunyai peran penting dalam pembiayaan. Kegiatan lembaga pembiayaan ini
dilakukan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,
tabungan dan surat sanggup bayar. Oleh karena itu, lembaga pembiayaan juga
berperan sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang
potensial untuk menunjang perekonomian nasional (Abdulkadir, M. & Rilda, M.,
2000).

2.2. Perusahaan Pembiayaan

Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006, perusahaan


pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank
yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang
usaha lembaga pembiayaan. Skema bisnis perusahaan pembiayaan didasari oleh
adanya underlying asset, dekatnya jaringan industri pembiayaan dengan industri
manufaktur, serta mudah dan cepatnya pelayanan membuat industri pembiayaan
lebih dekat dengan konsumen (Darsono, 2011).

Perusahaan pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu


sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Selain peran tersebut,
perusahaan pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan,
yaitu menampung serta menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat. Perusahaan
pembiayaan berperan aktif dalam pembangunan dimana melalui perusahaan ini

4
diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang
dialami, yaitu faktor permodalan (Nasihin, 2012).

2.3. Sumber Dana Lembaga Pembiayaan

Berbeda dengan bank, perusahaan pembiayaan tidak diizinkan untuk


menarik dana secara langsung dari masyarakat (giro, tabungan, deposito) dan
memberikan jaminan. Menurut POJK No.29/POJK.05/2014 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, sumber pendanaan
perusahaan pembiayaan dapat berasal dari:
1. Pinjaman perbankan.
2. Penerbitan obligasi (bonds).
3. Penerbitan surat utang jangka menengah.
4. Pinjaman subordinasi.
5. Penambahan modal disetor termasuk melalui penawaran umum saham.
6. Sekuritisasi aset.

2.4. Kegiatan Mengalokasikan Dana

2.4.1. Kredit dan Pembiayaan

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan, kredit adalah penyediaan


uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak
lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit disediakan oleh
bank umum konvensional, BPR, dan pegadaian.

Sementara itu, pembiayaan merupakan dukungan pendanaan untuk


kebutuhan atau pengadaan barang/aset/jasa tertentu yang mekanisme
umumnya melibatkan tiga pihak, yaitu pihak pemberi pendanaan, pihak
penyedia barang/ aset/jasa tertentu, dan pihak yang memanfaatkan
barang/aset/jasa tertentu. Produk pembiayaan disediakan oleh bank umum
syariah/unit usaha syariah/BPRS, dan perusahaan pembiayaan (OJK).

2.4.2. Unsur-Unsur Kredit atau Pembiayaan

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit


atau pembiayaan adalah sebagai berikut (Kasmir, 2012):

5
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi kredit (kreditur) bahwa kredit
yang diberikan kepada peminjam (debitur) baik berupa uang, barang,
atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa datang.
b. Kesepakatan, hal ini dinyatakan dalam suatu perjanjian mengenai hak
dan kewajiban masing-masing pihak.
c. Jangka waktu, merupakan masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Setiap kredit pasti memiliki jangka waktu.
d. Risiko, faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu risiko
kerugian akibat kesengajaan dan ketidaksengajaan. Kerugian akibat
kesengajaan adalah kesengajaan debitur untuk tidak membayar
kreditnya. Kerugian akibat ketidaksengajaan terjadi akibat musibah
seperti bencana alam.
e. Balas jasa, kreditur tentu mengharapkan suatu keuntungan dari fasilitas
kredit yang diberikannya. Keuntungan atas pemberian suatu kredit
dikenal dengan nama bunga.

2.4.3. Tujuan dan Fungsi Kredit atau Pembiayaan

Tujuan kredit atau pembiayaan tidak lepas dari misi kreditur, adapun
tujuan pemberian kredit menurut Kasmir (2012) adalah sebagai berikut :
a. Mencari keuntungan, kreditur bertujuan agar mendapatkan keuntungan
yang diterima dari debitur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi
kredit yang dibebankan kepada debitur.
b. Membantu usaha debitur, kreditur bertujuan untuk membantu usaha
debitur yang memerlukan dana agar usahanya bisa berkembang dan
semakin luas.
c. Membantu pemerintah, bagi pemerintah banyaknya kredit yang
disalurkan akan memberikan peningkatan di berbagai sektor.

Kemudian di samping tujuan di atas, fasilitas kredit memiliki fungsi


kredit sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan daya guna uang.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang.
4. Meningkatkan peredaran barang.
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi.
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.

6
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

2.4.4. Jenis-Jenis Kredit atau Pembiayaan

Secara umum jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari berbagai segi,


diantaranya (Kasmir, 2012) :
a. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Kegunaan
1) Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan yang biasanya digunakan
untuk perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik atau untuk
keperluan rehabilitasi.
2) Pembiayaan Modal Kerja adalah pembiayaan yang biasanya
digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya.

b. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Tujuan


1) Pembiayaan Konsumtif, bertujuan untuk memperoleh barang-barang
atau kebutuhan-kebutuhan lainnya guna memenuhi keputusan dalam
konsumsi.
2) Pembiayaan Produktif, bertujuan untuk memungkinkan penerima
pembiayaan dapat mencapai tujuannya yang apabila tanpa
pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat diwujudkan.
3) Pembiayaan Perdagangan, digunakan untuk perdagangan, biasanya
digunakan untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

c. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Jangka Waktu


1) Short Term (Pembiayaan Jangka Pendek), yaitu suatu bentuk
pembiayaan yang berjangka waktu maksimum 1 (satu) tahun.
2) Intermediate Term (Pembiayaan Jangka Waktu Menengah) adalah
suatu bentuk pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari satu tahun
sampai tiga tahun.
3) Long Term (Pembiayaan Jangka Panjang), yaitu suatu bentuk
pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
4) Demand Loan atau Call Loan adalah suatu bentuk pembiayaan yang
setiap waktu dapat diminta kembali.

7
d. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Jaminan
1) Pembiayaan Dengan Jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan
dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
2) Pembiayaan Tanpa Jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu. Pembiayaan ini diberikan
dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau
nama baik calon peminjam selama ini.

e. Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Sektor Usaha


1) Pembiayaan Pertanian, merupakan pembiayaan yang dibiayai untuk
sektor perkebunan atau pertanian rakyat.
2) Pembiayaan Peternakan, dalam hal ini pembiayaan diberikan untuk
jangka waktu yang relatif pendek, misalnya peternakan ayam dan
untuk pembiayaan jangka panjang seperti kambing atau sapi.
3) Pembiayaan Industri, yaitu pembiayaan untuk membiayai industri
pengolahan baik untuk industri kecil, menengah atau besar.
4) Pembiayaan Pertambangan, yaitu jenis pembiayaan untuk usaha
tambang yang dibiayainya, biasanya dalam jangka panjang, seperti
tambang emas, minyak, atau tambang timah.
5) Pembiayaan Pendidikan, merupakan pembiayaan yang diberikan
untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa pembiayaan untuk para mahasiswa yang sedang belajar.
6) Pembiayaan Profesi, diberikan kepada kalangan para profesional
seperti, dosen, dokter, atau pengacara.
7) Pembiayaan Perumahan, yaitu pembiayaan untuk membiayai
pembangunan atau pembelian perumahan.
8) Dan sektor-sektor usaha lainnya.

2.4.5. Jaminan Kredit atau Pembiayaan

Dalam praktiknya yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh debitur


antara lain (Kasmir, 2012):
a. Jaminan dengan barang-barang seperti: tanah, bangunan, kendaraan
bermotor, mesin-mesin/peralatan, barang dagangan,
tanaman/kebun/sawah, dan barang-barang lainnya.

8
b. Jaminan surat berharga seperti: sertifikat saham, sertifikat obligasi,
sertifikat tanah, sertifikat deposito, promes, wesel, dan surat berharga
lainnya.
c. Jaminan orang atau perusahaan, apabila kredit tersebut macet, maka
orang atau perusahaan yang memberikan jaminan itulah yang diminta
pertanggungjawaban atau menanggung risikonya.
d. Jaminan asuransi, yaitu menjaminkan kepada pihak asuransi, terutama
terhadap fisik objek kredit seperti: kendaraan, gedung, dan lainnya.

2.4.6. Prinsip Pemberian Kredit atau Pembiayaan

Menurut Kasmir (2012), dalam pemberian kredit terdapat prinsip dalam


pemberian kredit untuk melakukan penilaian atas permohonan kredit oleh
debitur dengan menggunakan analisis 5C dan 7P. Penilaian dengan
analisis 5C adalah sebagai berikut :
1. Character (watak/kepribadian). Sifat atau watak dari orang-orang yang
akan diberikan kredit benar-benar harus dapat dipercaya.
2. Capacity (kemampuan). Capacity adalah analisis untuk mengetahui
kemampuan nasabah dalam membayar kredit.
3. Capital (modal). Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau
tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba)
yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas
dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.
4. Condition Of economy (kondisi perekonomian). Dalam menilai kredit
hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang ada
sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang.
5. Collateral (jaminan/agunan). Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit
yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan
kesempurnaannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan
yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

Selanjutnya, penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan


analisis 7P sebagai berikut :
1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

9
2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu
atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya.
3. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
4. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak.
5. Payment, yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
6. Profitability, yaitu menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
7. Protection, yaitu bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank,
tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang, orang, atau asuransi.

2.4.7. Aspek dalam Penilaian Kredit atau Pembiayaan

Menurut Kasmir (2012), aspek-aspek penilaian dalam pemberian


kredit adalah sebagai berikut:
1. Aspek Hukum/Yuridis. Dalam aspek ini yang dinilai dalam aspek ini
adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki
perusahaan yang mengajukan kredit.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran. Dalam aspek ini yang dinilai adalah besar
kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan
dimasa yang akan datang, sehingga diketahui prospek pemasaran
produk tersebut.
3. Aspek Keuangan. Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang
dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana
tersebut.
4. Aspek Teknis/Operasi. Aspek yang membahas masalah yang berkaitan
dengan produksi, lokasi, dan layout, seperti kapasitas mesin yang
digunakan.
5. Aspek Manajemen. Aspek ini digunakan untuk menilai struktur
organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar
belakang pendidikan dan pengalaman sumber daya manusianya.

10
6. Aspek Sosial/Ekonomi. Aspek yang menganalisis dampak yang
ditimbulkan akibat adanya proyek terhadap perekonomian masyarakat
dan sosial masyarakat secara umum.
7. Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Amdal
terhadap lingkungan baik darat, air, udara termasuk kesehatan manusia
apabila proyek tersebut dijalankan.

2.4.8. Prosedur Pemberian Kredit atau Pembiayaan

Menurut Kasmir (2012), prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh


dunia perbankan secara umum tidak jauh berbeda. Yang menjadi pembeda
mungkin terletak pada prosedur dan persyaratan yang ditetapkan. Secara
umum, prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut :
1) Pengajuan proposal, dalam setiap pengajuan proposal suatu kredit
hendaknya berisi keterangan sebagai berikut :
a. Riwayat perusahaan.
b. Tujuan pengambilan kredit.
c. Besarnya kredit dan jangka waktu.
d. Cara pemohon mengembalikan kredit.
e. Jaminan kredit.
Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah
dipersyaratkan seperti:
a. Akte pendirian perusahaan.
b. Bukti diri (KTP) pada pengurus dan pemohon kredit.
c. TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
e. Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir.
f. Fotocopy sertifikat yang dijadikan jaminan.
g. Daftar penghasilan bagi perseorangan.
h. Kartu keluarga (KK) bagi perseorangan.
2) Penyelidikan berkas pinjaman, tujuannya adalah untuk membuktikan
kebenaran dan keaslian dari berkas-berkas yang ada. Jika berkas-
berkas asli dan benar maka pihak bank akan mencoba mengkalkulasi
apakah jumlah kredit yang diminta memang relevan dengan
kemampuan nasabah untuk membayar.

11
3) Penilaian kelayakan kredit, penilaian kelayakan suatu kredit dapat
dilakukan dengan menggunakan 5C atau 7P, namun untuk kredit yang
lebih besar jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi
kelayakan.
4) Wawancara pertama, tahap ini merupakan penyidikan dengan cara
berhadapan langsung dengan calon debitur. Tujuannya adalah untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.
5) Peninjauan ke lokasi (on the spot), datang ke lokasi usaha debitur tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur. Tujuan dari tindakan ini
adalah untuk memastikan objek yang dibiayai benar-benar ada dan
sesuai dengan yang tertulis dalam proposal.
6) Wawancara kedua, merupakan kegiatan perbaikan berkas dilakukan
jika ada kekurangan-kekurangan dan kejanggalan pada saat setelah
dilakukannya on the spot di lapangan.
7) Keputusan kredit, dalam keputusan kredit biasanya akan mencakup
perjanjian yang akan ditandatangani, jumlah uang yang diterima, jangka
waktu kredit, dan biaya-biaya yang harus dibayar.
8) Penandatanganan perjanjian kredit, penandatanganan dapat dilakukan
antara bank dan debitur secara langsung atau melalui notaris.
9) Realisasi kredit, diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan
melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan kredit tergantung dari
kesepakatan kedua belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau
secara bertahap.

2.4.9. Kualitas Kredit atau Pembiayaan

Menurut Kasmir (2012), kualitas kredit digolongkan menjadi beberapa


golongan, yaitu sebagai berikut:
1. Lancar (pass). Kriteria atau ukuran suatu kredit dapat dikatakan lancar
apabila:
a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu.
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif.
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash
collateral).

12
2. Dalam Perhatian Khusus (special mention). Artinya suatu kredit
dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara
lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
belum melampaui 90 hari.
b. Kadang-kadang terjadi cerukan.
c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
d. Mutasi rekening relatif aktif.
e. Didukung dengan pinjaman baru.
3. Kurang lancar (substandard). Suatu kredit dikatakan kurang lancar
apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 90 hari.
b. Sering terjadi cerukan.
c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
hari.
d. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
f. Dokumen pinjaman yang lemah.
4. Diragukan (doubtful). Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria
berikut antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 180 hari.
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.
d. Terjadi kapitalisasi bunga.
e. Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan.
5. Macet (loss). Kualitas kredit dikatakan macet apabila memenuhi kriteria
berikut antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
telah melampaui 270 hari.
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai yang wajar.

13
2.4.10. Teknik Penyelesaian Kredit Macet

Menurut Kasmir (2012) untuk mengatasi kredit macet perlu dilakukan


penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan
terhadap kredit macet dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. Rescheduling, yaitu dengan cara :
a. Memperpanjang jangka waktu kredit.
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran.
2. Reconditioning. Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada
seperti :
a. Kapitalisasi bunga.
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
c. Penurunan suku bunga.
d. Pembebasan bunga.
3. Restructuring, yaitu dengan cara :
a. Menambah jumlah kredit.
b. Menambah ekuitas dengan menyetor uang tunai dan tambahan dari
pemilik.
4. Kombinasi. Merupakan kombinasi dari ketiga jenis metode yang diatas.
Misalnya kombinasi antara restructuring dengan reconditioning atau
rescheduling dengan restructuring.
5. Penyitaan jaminan. Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila
nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak
mampu lagi untuk membayar semua utang-utangnya.

2.5. Suku Bunga

Menurut Kasmir (2012) suku bunga pinjaman/bunga kredit adalah bunga


yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh
nasabah peminjam kepada bank.

2.5.1. Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Menurut Kasmir (2012), faktor–faktor yang mempengaruhi besar


kecilnya penetapan tingkat suku bunga adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana. Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana
simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan.

14
2. Target laba. Apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak,
sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan akan
turun karena hal ini merupakan beban.
3. Kualitas jaminan. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
4. Kebijaksanaan pemerintah. Dalam menentukan baik bunga simpanan
maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
5. Jangka waktu. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko macet
di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka
pendek, bunganya relatif rendah.
6. Reputasi perusahaan. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan
memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan
dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan
sebaliknya.
7. Produk yang kompetitif. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang
diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran
produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
8. Hubungan baik. Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor
kepercayaan kepada seseorang atau lembaga.
9. Persaingan. Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana,
sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan
cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya.
10. Jaminan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan
kepada bank untuk menanggung segala risiko yang dibebankan kepada
penerima kredit.

2.5.2. Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit

Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain :


1) Total Biaya Dana : Biaya untuk memperoleh simpanan setelah
ditambahkan dengan cadangan wajib yang ditetapkan pemerintah.

15
2) Laba yang Diinginkan : Laba/keuntungan yang ingin diperoleh bank dan
biasanya dalam persentase tertentu.
3) Cadangan Risiko Kredit Macet : Cadangan terhadap macetnya kredit
yang diberikan karena setiap kredit yang diberikan pasti mengandung
suatu risiko tidak terbayar.
4) Biaya Operasi : Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan kegiatan operasinya.
5) Pajak : Yaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikan fasilitas kredit kepada nasabah lainnya
(masoemuniversity.ac.id, 2021).

2.5.3. Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Menurut Kasmir (2012), metode pembebanan suku bunga kredit ke


dalam tiga metode diantaranya :
a. Sliding Rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya
sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun
seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi, pembayaran
pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan (pokok pinjaman ditambah
bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun.
b. Flat Rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya,
demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga
cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas.
c. Floating Rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di
pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat
tergantung dari bunga pasar uang bulan tersebut. Jumlah bunga yang
dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang
bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga akan berpengaruh terhadap
cicilannya setiap bulan.

16
2.6. Jasa-Jasa Lembaga Pembiayaan Lain

2.6.1. Keuntungan Jasa-Jasa Lembaga Pembiayaan

Pada umumnya lembaga pembiayaan memperoleh keuntungan


melalui selisih bunga yang dibebankan kepada konsumen (lending rate)
dengan bunga pinjaman (borrowing rate). Selain dari sumber keuntungan
tersebut, keuntungan lembaga pembiayaan juga diperoleh dari selisih
biaya asuransi, biaya administrasi, dan lain-lain (bfi.co.id, 2022).

Lembaga pembiayaan dapat memberikan beberapa keuntungan bagi


nasabah, antara lain:
1. Persyaratan relatif lebih mudah: Persyaratan untuk mengajukan
pembiayaan pada lembaga pembiayaan relatif lebih mudah daripada
mengajukan pinjaman ke bank.
2. Proses relatif lebih cepat: Proses pengajuan dan persetujuan
pembiayaan pada lembaga pembiayaan relatif lebih cepat daripada
bank.
3. Tidak perlu agunan tambahan: Biasanya tidak perlu agunan tambahan
selama dalam penilaian, debitur dianggap layak, mampu, dan
menunjukkan niat baik untuk memenuhi kewajibannya (muf.co.id, 2021).

2.6.2. Jenis-Jenis Jasa Lembaga Pembiayaan Lainnya

Perusahaan pembiayaan merupakan lembaga pembiayaan yang


dibentuk untuk melaksanakan leasing, pembiayaan konsumen, anjak
piutang, serta usaha kartu kredit.
a) Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah bentuk aktivitas usaha dalam bentuk barang modal yang
dilakukan melalui hak opsi ataupun tanpa hak opsi dalam kurun waktu
sesuai kesepakatan.
b) Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen merupakan aktivitas pembiayaan dengan
menyediakan barang sesuai kebutuhan (elektronik, kendaraan
bermotor, dan rumah) bagi konsumen dengan cara dicicil.

17
c) Anjak Piutang
Factoring atau anjak piutang merupakan kegiatan pembiayaan berupa
pembelian piutang dagang sebuah perusahaan dalam jangka pendek
(termasuk kepengurusan piutang tersebut).
d) Usaha Kartu Kredit
Usaha kartu kredit adalah aktivitas pembiayaan pembelian barang atau
jasa memakai kartu kredit. Penyediaan kartu kredit ini mengikuti
peraturan dari Bank Indonesia (OJK, 2019).

2.7. Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah bank sentral Negara Republik Indonesia. Status dan
kedudukan adalah sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenang, bebas dari campur tangan Pemerintah dan
atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-
undang (bareksa.com).

2.7.1. Tujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai


rupiah, memelihara stabilitas Sistem Pembayaran, dan turut menjaga
Stabilitas Sistem Keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank
Indonesia bertugas mengelola tiga bidang yaitu Moneter, Sistem
Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan. Ketiga bidang tugas
tersebut perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif
dan efisien.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara


aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk
memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas
tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank
Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah (ekonomi.bisnis.com,
2022).

18
2.7.2. Tugas Bank Indonesia

Untuk mencapai tujuannya tersebut, Bank Indonesia memiliki 3 tugas


utama yang harus dilakukan guna menopang terwujudnya kestabilan nilai
rupiah yang terpelihara. Dalam praktiknya, Bank Indonesia memiliki 3
bidang tugas utama yang dianalogikan sebagai tiga pilar. Berikut tiga tugas
Bank Indonesia sebagai bank sentral RI guna memelihara kestabilan nilai
rupiah di panggung ekonomi nasional maupun internasional.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Stabilitas sistem keuangan.

Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas


utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga
stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran).
Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa
diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter
dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap
stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan
pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan
merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila
terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter
tidak dapat berjalan secara normal (ekonomi.bisnis.com, 2022).

2.7.3. Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah

Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia


membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat utang negara guna
membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa
diperbolehkan membeli sendiri surat-surat utang negara tersebut. Bank
Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan
rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas permintaan Pemerintah,
dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah
Indonesia.

19
Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-
benar terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak
terganggu, pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit
spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan
undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank
Indonesia (bi.go.id).

2.7.4. Hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional

Bank Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga


internasional yang diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas Bank Indonesia maupun pemerintah yang
berhubungan dengan ekonomi, moneter, maupun perbankan. Bank
Indonesia menjalin kerja sama dengan lembaga internasional meliputi
bidang-bidang sebagai berikut.
1. Intervensi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing.
2. Penyelesaian transaksi lintas negara.
3. Hubungan koresponden.
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-
tugas selaku bank sentral.
5. Pelatihan atau penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
6. Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum
internasional atas nama Bank Indonesia.
7. Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik Indonesia
(bi.go.id).

20
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian


lapangan merupakan suatu metode untuk menemukan secara khusus dan realistis
apa yang tengah terjadi pada suatu saat di tengah masyarakat (Kartono K., 1996).
Penelitian ini juga merupakan penelitian dengan model kualitatif dengan
memfokuskan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang ada dalam kehidupan
manusia. Dalam hal ini peneliti secara langsung melakukan observasi dan
wawancara ke PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian terhitung dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, hingga


pembuatan laporan penelitian, yaitu 15 Oktober 2023 hingga 13 November 2023.
Lokasi penelitian adalah pemilihan tempat tertentu yang berhubungan langsung
dengan kasus dan situasi masalah yang akan diteliti. Adapun lokasi penelitian ini
adalah PT Smart Multi Finance Cabang Makassar yang berlokasi di Jl. Bau
Mangga No.5, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan PT Smart Multi Finance
merupakan perusahaan pembiayaan yang memberikan izin secara langsung
untuk melakukan penelitian dan wawancara. Selain itu, PT Smart Multi Finance
juga merupakan lembaga pembiayaan yang sesuai dan memenuhi kriteria lokasi
penelitian yang kami perlukan.

3.3. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun
lembaga (organisasi). Adapun subjek dalam penelitian ini adalah PT Smart Multi
Finance Cabang Makassar, lebih tepatnya karyawan PT Smart Multi Finance.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah PT Smart Multi Finance sebagai
lembaga pembiayaan. Karyawan PT Smart Multi Finance sebagai pihak yang
terlibat langsung dalam kegiatan pembiayaan dapat memberikan data secara tepat
terkait dengan pembiayaan pada PT Smart Multi Finance.

21
3.4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama (biasanya dapat melalui wawancara, angket, pendapat dan lain-lain)
(Sdarmayanti S. H., 2002). Data primer yang diperoleh bersumber dari subjek
penelitian yaitu karyawan PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan kepustakaan. Data
sekunder merupakan data pendukung proyek penelitian dan sebagai pelengkap
data primer, mengingat data primer merupakan data praktik dalam lapangan
(Prastowo A., 2011). Data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah beberapa
sumber yang relevan dengan penelitian yang peneliti peroleh dari buku, jurnal,
skripsi, artikel ilmiah, dan lain-lain.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi,


wawancara, dan dokumentasi.
1. Metode observasi adalah usaha-usaha mengumpulkan data dengan
pengamatan dan pencatatan secara modelatis terhadap fenomena-fenomena
yang diselidiki (Hadi S., 1989). Penulis melakukan observasi secara langsung
ke lapangan untuk mengetahui pembiayaan pada PT Smart Multi Finance
Cabang Makassar.
2. Metode wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini
dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu (Hardani, 2020). Adapun dalam penelitian ini penulis
menyiapkan daftar pertanyaan untuk diajukan secara langsung kepada
karyawan PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.
3. Metode dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian (Sugiyono, 2015). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi Laporan Keberlanjutan PT Smart Multi Finance dan informasi dari
website PT Smart Multi Finance.

22
3.6. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat simpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain (Hardani, 2020).

Setelah data terkumpul, yaitu data dari hasil lapangan maupun pustaka,
maka dilakukan analisa data secara kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis
dengan pola pikir deduktif, yaitu data yang telah diperoleh dari proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum, dengan diiringi uraian-uraian
yang jelas (Narbuko. C dan Abu Achmadi, 2003). Metode ini digunakan dalam
membuat kesimpulan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembiayaan
pada PT Smart Multi Finance Cabang Makassar.

3.7. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah:


1. Deskriptif, yaitu catatan tentang apa yang sesungguhnya sedang diamati, yang
benar-benar terjadi menurut apa yang dilihat, didengar dan diamati dengan alat
indra peneliti.
2. Induktif, yaitu dari fakta-fakta yang sifatnya khusus atau peristiwa-peristiwa
yang konkrit. Kemudian dari fakta tersebut ditarik kesimpulan yang bersifat
umum.
3. Deduktif, yaitu mempelajari suatu gejala umum yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berpikir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus (Rulam & Ahmad, 2016).

23
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Profil PT Smart Multi Finance

4.1.1. Informasi Umum Perusahaan

Gambar 1. Logo PT Smart Multi Finance

Nama Perusahaan PT Smart Multi Finance


Tanggal Pendirian 27 Agustus 2007
Dasar Hukum Pendirian Akta Notaris No. 23 tanggal 27 Agustus 2007 yang
dibuat dihadapan Notaris Hetyani Hassan, SH, Mkn dan
mendapat pengesahan sesuai keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
W7-10465.HT.01.01.HT.2007 tertanggal 20 September
2007
Status Hukum PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
Kepemilikan Saham Susanto Adi Lunarso (73,7%)
Susanto Adi Yongky (18,4%)
Bank Sahabat Sampoerna (7,9%)
Modal Dasar Rp300.000.000.000
Modal Disetor dan
Rp119.430.444.000
Ditempatkan
Kegiatan Usaha Perusahaan pembiayaan dengan prinsip konvensional
dan prinsip syariah
Produk dan Jasa Perusahaan pembiayaan dengan objek pembiayaan
kendaraan bermotor
Jaringan Usaha 56 Cabang Utama
24 Cabang Pembantu

24
Alamat Kantor Pusat Jl. Boulevard Utara, Ruko Foresta Business Loft 6 Unit
20-21, Pagedangan, Tangerang, Banten 15331
Alamat Kantor Cabang Jl. Bau Mangga No.5, Masale, Kec. Panakkukang, Kota
Makassar Makassar, Sulawesi Selatan 90231
Telepon (021) 3003 2968, 3003 2969
Email cs@smartfinance.co.id
Website www.smartfinance.co.id
Media Sosial Instagram : @smartmultifinance

Tabel 1. Informasi Umum PT Smart Multi Finance

4.1.2. Sejarah Pendirian PT Smart Multi Finance

PT Smart Multi Finance adalah perusahaan pembiayaan yang berdiri


atas Akta Notaris Hetyani Hassan, SH, Mkn Nomor 23 tanggal 27 Agustus
2007. Kemudian PT Smart Multi Finance memperoleh izin usaha sebagai
perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan
No. KEP.151/KM.10/2008 tanggal 8 Agustus 2008. PT Smart Multi Finance
sendiri merupakan anak perusahaan Serba Mulia Group yang berdiri pada
tahun 1970 dengan nama UD Lima Benua di Balikpapan.

PT Smart Multi Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang


memberikan fasilitas pembiayaan pinjaman modal usaha atau pinjaman
dana tunai yang cepat, ringan dan aman cukup dengan jaminan BPKB
Kendaraan. Target atau segmen utama dari PT Smart Multi Finance adalah
pengusaha besar hingga UMKM agar dapat berperan aktif meningkatkan
taraf ekonomi masyarakat. Saat ini PT Smart Multi Finance telah memiliki
56 Kantor Cabang Utama dan 24 Kantor Cabang Pembantu yang tersebar
di seluruh Indonesia. PT Smart Multi Finance juga telah terdaftar dan
diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Nilai dasar yang dirumuskan oleh perusahaan adalah “JUARA”, yaitu :


1) Jujur dan Disiplin : Kejujuran dan kedisiplinan dalam melakukan tugas
dan tanggung jawab.
2) Utamakan Kerjasama Tim : Mengutamakan kerjasama antar tim dengan
tim lain dalam bekerja sesuai dengan core value untuk mencapai hasil
yang maksimal.
3) Antusias : Antusiasme dalam bekerja sesuai core value.

25
4) Responsif untuk Kepuasan Pelanggan : Responsif dalam mencapai
kepuasan pelanggan baik internal pelanggan maupun eksternal.
5) Aktif Melakukan Perbaikan : Aktif melakukan perbaikan, inovasi, update
perkembangan teknologi secara terus-menerus sesuai dengan core
value dalam melakukan perbaikan.

Gambar 2. Nilai Dasar PT Smart Multi Finance

1) Visi

Turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berperan


menjadi penyedia solusi keuangan dengan pelayanan profesional.

2) Misi

a. Mengoperasikan bisnis dengan integritas tinggi, dengan cara


membangun dan membina tim yang terbaik sehingga mampu
menjadi penyedia solusi keuangan yang bisa diandalkan.
b. Menciptakan suasana kerja yang bergairah dan penuh tanggung
jawab sehingga mendorong semua karyawan berkontribusi nyata
dalam mencapai sasaran yang ditentukan.
c. Memberi hasil terbaik bagi semua pemangku kepentingan sehingga
tercipta hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.

4.1.3. Jenis Lembaga Pembiayaan PT Smart Multi Finance

PT Smart Multi Finance adalah lembaga pembiayaan dengan jenis


perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan barang dan/atau jasa untuk aktivitas
usaha/investasi ataupun untuk pemakaian/konsumsi dalam jangka waktu
yang diperjanjikan.

26
4.1.4. Izin Pendirian PT Smart Multi Finance

PT Smart Multi Finance adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan


berdasarkan Akta Notaris Hetyani Hassan, SH, Mkn No. 23 tanggal 27
Agustus 2007. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.W7-10465.HT.01.01.TH.2007
tanggal 20 September 2007, dan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan pada tanggal 30 April 2009 pada Notaris & PPAT Rico
Ramosan Silalahi, SH No. 49 dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-23218.AH.01.02 Tahun
2009 tanggal 27 Mei 2009. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
yang terakhir pada tanggal 23 Juli 2012 pada Notaris & PPAT Evilina Yanti,
S.H, M.Kn No. 05 dan pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.29368. Perusahaan
memperoleh izin usaha sebagai Perusahaan Pembiayaan dari Menteri
Keuangan dalam Surat Keputusan No. KEP.151/KM.10/2008 tanggal 8
Agustus 2008.

4.1.5. Penilaian Kesehatan Lembaga Pembiayaan

Berdasarkan Surat Edaran OJK No.1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat


Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, tingkat kesehatan
keuangan adalah hasil penilaian kondisi perusahaan pembiayaan melalui
pembobotan atas 4 faktor yaitu rasio permodalan, kualitas aset, rentabilitas
dan likuiditas. Semua perusahaan pembiayaan wajib untuk memenuhi
ketentuan tingkat kesehatan keuangan dengan kondisi minimum sehat
setiap saat.

(dalam jutaan rupiah)


Uraian 2022 2021 2020
Total Aset 1.221.722 881.479 675.057
Aset Produktif 1.096.128 751.391 534.023
Dana Pihak Ketiga 0 0 0
Pendapatan 381.909 258.099 242.045
Beban 324.465 213.098 224.766
Laba Bersih 57.443 37.032 13.443

27
Aset produktif bermasalah terhadap
1,15% 1,58% 1,98%
total aset produktif
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) aset keuangan 2,17% 2,48% 3,39%
terhadap aset produktif
NPF gross 1,15% 1,58% 1,98%
NPF net 0,23% 0,22% 0,00%
Return on Asset (ROA) 5,31% 5,99% 4,76%
Return on Equity (ROE) 15,04% 15,93% 6,76%
Net Interest Margin (NIM) 21,41% 22,33% 17,61%
Rasio Efisiensi (BOPO) 85,46% 83,66% 92,86%

Tabel 2. Informasi Keuangan PT Smart Multi Finance

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan PT


Smart Multi Finance adalah Sehat. Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja
perusahaan PT Smart Multi Finance memiliki standar tinggi yang
ditetapkan oleh industri, membuktikan komitmen dan dedikasi dalam
memberikan layanan pembiayaan yang terbaik bagi masyarakat. Pada 27
Juli 2023, Biro Riset Infobank juga memberikan penghargaan “The Best
Performance Multifinance Company” kepada PT Smart Multi Finance yang
telah menunjukkan kinerja unggul berdasarkan analisis Rating 135
Multifinance Versi Infobank tahun 2023. Rating ini didasarkan pada laporan
keuangan terperiksa dan terpublikasi dari 135 perusahaan pembiayaan
selama periode tahun 2021 dan 2022.

4.2. Sumber Dana pada PT Smart Multi Finance

PT Smart Multi Finance tidak diizinkan untuk menarik dana secara langsung
dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Untuk itu dalam
memenuhi kebutuhan akan sumber pendanaan, PT Smart Multi Finance
menggunakan penambahan modal disetor dari pemegang saham dan pinjaman
perbankan melalui perjanjian kerja sama dengan berbagai bank.

Sumber dana pada PT Smart Multi Finance umumnya berasal dari Bank
Sahabat Sampoerna yang juga merupakan salah satu pemegang saham pada PT
Smart Multi Finance sejak 02 Juni 2022. Selain itu, PT Smart Multi Finance juga

28
kerap menerima pendanaan dari bank lain melalui Perjanjian Kerjasama. Pada 03
Februari 2022 (Q1 2022), PT Smart Multi Finance melalui Perjanjian Kerjasama
Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor menerima Rp 50 Miliar dari Bank
Mayapada International Tbk. Pada tanggal 05 April 2022 (Q2 2022), PT Smart
Multi Finance menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Kredit
Kendaraan Bermotor dan Pemberian Fasilitas Uncommitted Line dengan PT Bank
MNC Internasional Tbk senilai Rp 50 Miliar.

Pada tanggal 17 Mei 2022 (Q3 2022), PT Smart Multi Finance


menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor
dan Pemberian Fasilitas Uncommitted Line dengan PT Bank BTPN Tbk senilai Rp
65 Miliar dan PT Bank BTPN Syariah Tbk senilai Rp 50 Miliar yang merupakan
bagian dari SMBC Grup. Kemudian pada 30 Agustus 2022 (Q4 2022), PT Smart
Multi Finance kembali menjalin kerja sama dengan PT Bank Victoria Syariah
melalui penandatangan Perjanjian Pembiayaan Modal Kerja Kendaraan Bermotor
sebesar Rp 25 Miliar.

4.3. Kegiatan Mengalokasikan Dana pada PT Smart Multi Finance

4.3.1. Kredit dan Pembiayaan

Kredit merupakan fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang


atau badan usaha meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan dengan
dikenakan bunga. Sementara itu, pembiayaan merupakan dukungan
pendanaan untuk kebutuhan atau pengadaan barang/aset/jasa tertentu
yang mekanisme umumnya melibatkan tiga pihak, yaitu pihak pemberi
pendanaan, pihak penyedia barang/aset/jasa tertentu, dan pihak yang
memanfaatkan barang/aset/jasa tertentu. PT Smart Multi Finance
memberikan pembiayaan berupa dana tunai dengan agunan berupa BPKB
kendaraan bermotor.

4.3.2. Unsur-Unsur Kredit atau Pembiayaan

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit


atau pembiayaan pada PT Smart Multi Finance adalah :
a. Kepercayaan. Pemberian kredit dilandasi oleh unsur kepercayaan PT
Smart Multi Finance kepada konsumen. Kepercayaan ini tentunya

29
diperoleh melalui penilaian kepada konsumen yang dilakukan sebelum
pemberian pembiayaan.
b. Kesepakatan. Setelah PT Smart Multi Finance menerima pengajuan
pembiayaan dari konsumen, dilakukan perjanjian yang menegaskan hak
dan kewajiban dari setiap pihak yang terlibat.
c. Jangka waktu. Terdapat jangka waktu atau tenor bagi pengembalian
pembiayaan. Untuk pembiayaan dengan jaminan BPKB mobil, jangka
waktunya adalah 12-48 bulan. Sedangkan pembiayaan dengan jaminan
BPKB motor memiliki jangka waktu 12-24 bulan.
d. Risiko. PT Smart Multi Finance tentunya menghadapi risiko dalam
melaksanakan kegiatan pembiayaannya. Risiko ini berupa piutang yang
tidak tertagih atau kredit macet.
e. Balas jasa. PT Smart Multi Finance menerima balas jasa berupa bunga
yang diperoleh dari pembiayaan yang diberikan.

4.3.3. Tujuan dan Fungsi Kredit atau Pembiayaan

PT Smart Multi Finance adalah perusahaan pembiayaan yang


menyediakan layanan pembiayaan. Target atau segmen utama dari PT
Smart Multi Finance adalah pengusaha besar hingga UMKM agar dapat
berperan aktif meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan
dengan visi PT Smart Multi Finance yaitu turut serta meningkatkan
kesejahteraan dengan berperan menjadi penyedia solusi keuangan
dengan pelayanan profesional.

Tujuan pemberian kredit pada perusahaan seperti PT Smart Multi


Finance umumnya adalah untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat
dan bisnis dengan menyediakan dana tambahan. Selain itu, ada beberapa
tujuan dan fungsi pemberian kredit pada PT Smart Multi Finance, yaitu :
a. Memberikan akses kepada konsumen untuk membeli barang atau jasa
yang mungkin tidak dapat mereka beli secara tunai.
b. Mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan
dana tambahan untuk kebutuhan konsumen.
c. Membantu UMKM serta bisnis lainnya dalam mendapatkan modal untuk
mengembangkan operasional mereka.
d. Mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan dana bagi
bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan.

30
4.3.4. Jenis-Jenis Kredit atau Pembiayaan

1) Pembiayaan Syariah

Pembiayaan syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip-


prinsip syariah. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan
Syariah, yang menjelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan
pembiayaan syariah wajib memenuhi prinsip keadilan ('adl),
keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, masyir, riba, zhulm, riswah,
dan objek haram.

SMART Syariah adalah fasilitas pembiayaan untuk mendapatkan


dana fresh money atas aset/objek eksisting. Tujuan pembiayaan untuk
kebutuhan multijasa, seperti pembiayaan pernikahan, sewa rumah,
sewa ruko, pembelian franchise, renovasi rumah dan lainnya. SMART
Syariah menggunakan jaminan berupa BPKB Motor tanpa ada denda
yang dibebankan jika terjadi keterlambatan pembayaran angsuran,
serta prosesnya cepat. Dalam pelaksanaanya, pembiayaan ini
menggunakan akad murabahah, yaitu akad yang dijalankan
menggunakan instrumen jual beli dengan mengambil keuntungan.

2) Pembiayaan Multiguna

Pembiayaan multiguna, yakni pembiayaan untuk pengadaan


barang atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk
pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas
produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan. Fasilitas kredit
multiguna dari PT Smart Multi Finance dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan seperti dana pendidikan, dana kesehatan dan dana
pernikahan.

1. Pinjaman Jaminan BPKB Mobil


• Nilai pinjaman Rp. 25.000.000 hingga Rp. 2.000.000.000
• Periode pelunasan pinjaman 12 hingga 48 bulan
• Bunga pinjaman mulai dari 0,98% flat/bulan atau equivalent
dengan 11.9% flat/tahun
• Asuransi : TLO/Comprehensive/Kombinasi

31
2. Pinjaman Jaminan BPKB Motor
• Nilai pinjaman Rp. 2.500.000 hingga Rp. 50.000.000
• Periode pelunasan pinjaman 12 hingga 24 bulan
• Bunga pinjaman mulai dari 1,99% flat/bulan atau equivalent
dengan 24% flat/tahun
• Asuransi : TLO

3) Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja, yakni pembiayaan untuk memenuhi


kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus
aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka
waktu maksimal 2 tahun. Pembiayaan untuk konsumen yang
membutuhkan pembiayaan untuk kegiatan produktif (modal usaha dan
investasi) dengan jaminan BPKB Mobil dan Motor.

1. Pinjaman Jaminan BPKB Mobil


• Nilai pinjaman Rp. 25.000.000 hingga Rp. 2.000.000.000
• Periode pelunasan pinjaman 12 hingga 48 bulan
• Bunga pinjaman mulai dari 0,98% flat/bulan atau equivalent
dengan 11.9% flat/tahun
• Asuransi : TLO/Comprehensive/Kombinasi

2. Pinjaman Jaminan BPKB Motor


• Nilai pinjaman Rp. 2.500.000 hingga Rp. 50.000.000
• Periode pelunasan pinjaman 12 hingga 24 bulan
• Bunga pinjaman mulai dari 1,99% flat/bulan atau equivalent
dengan 24% flat/tahun
• Asuransi : TLO

4.3.5. Jaminan Kredit atau Pembiayaan

Jaminan adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh PT Smart


Multi Finance, untuk melindungi kepentingan mereka saat memberikan
kredit kepada peminjam. Dalam praktiknya yang dapat dijadikan jaminan
antara lain barang, surat berharga, orang atau perusahaan, dan asuransi.
Pada PT Smart Multi Finance jaminan yang digunakan adalah barang dan
asuransi. Jaminan barang dalam hal ini adalah BPKB mobil atau motor.

32
Untuk jaminan berupa mobil memiliki usia kendaraan maksimal 15 tahun,
sedangkan untuk jaminan berupa motor memiliki usia kendaraan maksimal
8 tahun. Sedangkan jaminan asuransi yang digunakan adalah :
1) TLO (Total Loss Only) : Asuransi TLO melindungi aset yang dibiayai
hanya dari kerugian total (total loss). Kerugian total dapat terjadi jika
kendaraan yang dibiayai mengalami kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki atau hilang sepenuhnya.
2) Comprehensive : Asuransi Comprehensive (All Risk) lebih luas
cakupannya daripada TLO. Selain melindungi dari kerugian total,
asuransi Comprehensive juga mencakup berbagai risiko lain seperti
kerusakan akibat kecelakaan, pencurian, dan kerusakan akibat bencana
alam.
3) Kombinasi (TLO + Comprehensive) : Beberapa lembaga keuangan
memilih untuk menggabungkan cakupan asuransi TLO dan
Comprehensive. Dengan demikian, aset yang dibiayai akan dilindungi
baik dari kerugian total maupun risiko lain seperti kerusakan, pencurian,
dan bencana alam.

4.3.6. Prinsip Pemberian Kredit atau Pembiayaan

Dalam melaksanakan pemberian pembiayaan kepada konsumen, PT


Smart Multi Finance telah menerapkan 5C (character, capacity, capital,
condition of economy, dan collateral) serta 7P (personality, party, purpose,
prospect, payment, profitability, dan protection). Prinsip pemberian kredit di
PT Smart Multi Finance umumnya mencakup evaluasi debitur berdasarkan
riwayat kredit, pendapatan, dan kapasitas pembayaran, serta
mempertimbangkan faktor risiko untuk memastikan penyaluran kredit yang
berkelanjutan dan aman.

4.3.7. Aspek dalam Pemberian Kredit atau Pembiayaan

Dalam pemberian kredit pada PT Smart Multi Finance, beberapa


aspek yang umumnya dipertimbangkan meliputi:
1. Analisis Kreditur : Evaluasi terhadap profil kreditur, termasuk sejarah
kredit, pendapatan, dan kapasitas pembayaran.
2. Tujuan Kredit : Penilaian tujuan penggunaan kredit untuk memastikan
konsistensi dengan kebijakan perusahaan dan kebutuhan kreditur.

33
3. Jaminan Kredit : Pertimbangan terhadap jenis dan nilai jaminan yang
diajukan oleh kreditur untuk mengurangi risiko kredit.
4. Suku Bunga : Penentuan tingkat suku bunga yang sesuai dengan risiko
kredit dan kondisi pasar keuangan.
5. Tenor Kredit : Penyesuaian jangka waktu kredit agar sesuai dengan
kebutuhan kreditur dan kemampuan pembayaran.
6. Risiko Kredit : Identifikasi dan mitigasi risiko kredit yang mungkin timbul
selama periode pemberian kredit.

4.3.8. Prosedur Pemberian Kredit atau Pembiayaan

Prosedur pemberian kredit dimulai dengan melakukan pengajuan


pinjaman. Calon peminjam dapat melakukan pengajuan pinjaman dengan
cara datang langsung ke kantor cabang PT Smart Multi Finance, yang
dikenal juga dengan istilah walk-in dan melakukan pengisian form.
Selanjutnya dilakukan penilaian kapasitas debitur, yaitu bagaimana
kesanggupan debitur dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan.
Kriteria utama dalam penilaiannya adalah :
1) Berpenghasilan, PT Smart Multi Finance hanya memberikan pinjaman
kepada debitur yang berpenghasilan.
2) Memiliki aset, seperti rumah tetap untuk mengurangi risiko debitur
kabur.

Lalu, akan dilakukan pengecekan form dari calon peminjam yang


berupa pengecekan BI-Checking melalui situs Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Jika dalam pengecekan BI-Checking tidak memenuhi syarat, maka
akan langsung ditolak. Selanjutnya, surveyor akan melakukan survey.
Surveyor akan menghubungi calon peminjam untuk menentukan jadwal
survey. Setelah disepakati, maka surveyor akan melakukan survey dan
melakukan pelaporan dan juga datang ke kantor membawa dokumen
pengajuan.

Pengumpulan dokumen ini bertujuan sebagai bentuk dari validasi data


yang telah didapat dilapangan, dokumen ini pula yang menjadi bentuk
dokumentasi yang dapat menjadi pegangan dalam memberikan fasilitas
kredit kepada konsumen atau nasabah. Berikut beberapa dokumen yang
dapat yang menjadi persyaratan dalam melakukan perjanjian kredit di PT

34
Smart Multi Finance, yang terdiri dari dokumen kendaraan dan dokumen
pribadi calon konsumen.

Persyaratan Umum Calon Konsumen


• FC KTP Suami dan Istri
• FC Kartu Keluarga
• FC Rekening Tabungan 3 Bulan Terakhir
• FC Rekening Listrik
• FC Slip Gaji / SIUP

Persyaratan Dokumen Kendaraan


• FC STNK
• BPKB
• Copy Asli Faktur

PT Smart Multi Finance kemudian akan menentukan apakah pinjaman


yang diajukan, disetujui atau tidak. Dalam keputusan kredit biasanya akan
mencakup perjanjian yang akan ditandatangani, jumlah uang yang
diterima, jangka waktu kredit, dan biaya-biaya yang harus dibayar.
Penandatanganan dilakukan antara PT Smart Multi Finance dan pihak
debitur. Setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan, penarikan
dana kredit dapat dilakukan melalui rekening debitur.

4.3.9. Kualitas Kredit atau Pembiayaan

Rata-rata keterlambatan bayar yaitu 30 hari, kemudian 90 hari ke atas


hitungan work order (WO) bukan kantor lagi yang menangani tetapi
eksternal, seperti kepolisian dikarenakan ada indikasi kabur. Oleh karena
itu, kualitas kredit PT Smart Multi Finance adalah Dalam Perhatian Khusus
(special mention). PT Smart Multi Finance memiliki kredit dalam kategori
lancar dengan kualitas kredit Dalam Perhatian Khusus. Artinya suatu kredit
dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang
belum melampaui 90 hari.
b. Kadang-kadang terjadi cerukan.
c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
d. Mutasi rekening relatif aktif.
e. Didukung dengan pinjaman baru.

35
4.3.10. Teknik Penyelesaian Kredit Macet

Kredit macet adalah sebuah kondisi dimana debitur baik itu


perorangan maupun organisasi tidak mampu membayar utang atau cicilan
pinjaman. Terdapat berbagai faktor dan alasan dari debitur mengenai
penyebab terjadinya kredit macet tersebut. Yang paling banyak dijadikan
alasan oleh debitur dengan kredit macet adalah keadaan ekonomi yang
memburuk, kemudian terdapat juga alasan seperti terdapat sindikat
penggelapan motor kredit, itikad buruk debitur yang tidak mau bayar, dan
itikad buruk debitur yang memindahtangankan objek jaminan.

Jangka waktu untuk sebuah kredit dianggap macet adalah ketika


tanggal jatuh tempo lewat 1 hari. PT Smart Multi Finance memiliki tahap-
tahap yang harus dilaksanakan kepada debitur sebelum melaksanakan
proses eksekusi terhadap objek jaminan. Tahap-tahap tersebut adalah:
1) Surat peringatan memiliki tujuan untuk mengingatkan debitur bahwa ia
telah melewati batas waktu pembayaran dan debitur yang bersangkutan
harus segera menyelesaikan kewajibannya, yaitu melakukan
pembayaran yang diharuskan dan juga diberitahukan mengenai
pembayaran uang denda karena keterlambatan pembayaran.
• Surat Peringatan 1 : lewat 5 hari dari jatuh tempo
• Surat Peringatan 2 : lewat 10 hari dari jatuh tempo
• Surat peringatan 3 : lewat 15 hari dari jatuh tempo
2) Penagihan oleh kolektor. Kolektor atau debt collector adalah pihak
ketiga yang menghubungkan antara kreditur dan debitur dalam hal
penagihan kredit. Apabila telah melewati surat peringatan 3 dan debitur
masih belum membayar pinjaman, maka kolektor yang akan menagih
peminjam melalui kunjungan langsung ke kediaman debitur. Apabila
ada itikad baik dari debitur, maka dapat dilakukan musyawarah untuk
menyelesaikan kasus kredit macet, misalnya dengan memberikan
jangka waktu tambahan.
3) Apabila tidak ada itikad baik dari debitur, maka akan ditempuh tahap
terakhir, yaitu litigasi dengan cara mengajukan gugatan ke pengadilan
dan eksekusi jaminan kredit. PT Smart Multi Finance dalam
melaksanakan eksekusi objek jaminan juga dapat meminta bantuan
kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian ini digunakan apabila

36
memang sangat dibutuhkan khususnya untuk menghadapi debitur yang
melakukan perlawanan secara fisik.

4.4. Suku Bunga pada PT Smart Multi Finance

4.4.1. Faktor yang Memengaruhi Suku Bunga

Suku bunga PT Smart Multi Finance berubah-ubah sesuai dengan


kebijakan dari pusat. Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga pada
PT Smart Multi Finance umumnya melibatkan sejumlah pertimbangan
ekonomi dan kebijakan perusahaan. Beberapa faktor tersebut termasuk:
1. Kebijakan Bank Sentral : Keputusan bank sentral terkait suku bunga
acuan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga yang diterapkan oleh
perusahaan keuangan.
2. Inflasi : Tingkat inflasi dapat memainkan peran dalam menentukan suku
bunga. Tingkat inflasi yang tinggi cenderung diimbangi dengan suku
bunga yang lebih tinggi.
3. Risiko Kredit : Jika risiko kredit meningkat, perusahaan mungkin
menetapkan suku bunga lebih tinggi untuk mengkompensasi potensi
kerugian.
4. Persaingan Pasar : Tingkat persaingan di pasar keuangan dapat
mempengaruhi penetapan suku bunga. Persaingan yang ketat mungkin
mendorong perusahaan untuk menawarkan suku bunga yang lebih
kompetitif.
5. Kondisi Ekonomi Umum : Pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengangguran, dan faktor-faktor ekonomi lainnya dapat mempengaruhi
kebijakan suku bunga perusahaan keuangan.
6. Kondisi Pasar Keuangan Global : Perubahan dalam kondisi pasar
keuangan global, seperti perubahan suku bunga di pasar internasional,
dapat berdampak pada suku bunga lokal.
7. Persepsi Risiko : Persepsi risiko terkait dengan ekonomi atau bisnis
secara keseluruhan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga.
8. Kondisi Likuiditas : Ketersediaan likuiditas perusahaan keuangan juga
dapat memainkan peran dalam menentukan suku bunga.

37
4.4.2. Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit

Penentuan bunga kredit di PT Smart Multi Finance melibatkan


beberapa komponen, termasuk tingkat suku bunga pasar, risiko peminjam,
lama tenor kredit, dan kondisi ekonomi. Faktor lainnya mungkin meliputi
profil kredit peminjam, riwayat kredit, dan nilai agunan. Kebijakan internal
perusahaan juga dapat memengaruhi penentuan bunga kredit. Bunga
pinjaman dengan BPKB Mobil mulai dari 0,98% flat/bulan atau equivalent
dengan 11.9% flat/tahun. Sedangkan bunga pinjaman dengan BPKB Motor
mulai dari 1,99% flat/bulan atau equivalent dengan 24% flat/tahun.

4.4.3. Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Pembebanan suku bunga kredit pada PT Smart Multi Finance


menggunakan metode Flat Rate, yaitu pembebanan bunga setiap bulan
tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan
juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit
tersebut lunas.

Tenor
Pencairan
12 17 18 23 24
3.000.000 424.000 333.500 320.000 282.000 274.500
3.500.000 478.500 375.500 360.500 313.500 308.500
4.000.000 533.500 417.500 401.000 351.500 342.000
4.500.000 585.500 457.000 438.500 383.000 373.000
5.000.000 640.000 498.500 478.500 417.500 406.500
5.500.000 694.500 540.500 519.000 452.000 440.000
6.000.000 749.000 582.500 559.000 486.500 473.500
6.500.000 803.500 624.000 599.000 521.000 507.500
7.000.000 858.000 666.000 639.000 555.500 541.000
7.500.000 917.000 712.500 684.000 595.000 579.500
8.000.000 971.500 754.500 724.500 630.000 613.500
8.500.000 1.026.500 796.500 765.000 664.500 647.000
9.000.000 1.081.000 838.500 805.500 699.500 681.000
9.500.000 1.136.000 881.000 845.500 734.000 715.000
10.000.000 1.190.500 923.000 886.000 769.000 749.000
10.500.000 1.245.500 965.000 926.500 803.500 782.500

38
11.000.000 1.300.000 1.007.000 967.000 838.500 816.500
11.500.000 1.355.000 1.049.000 1.007.500 873.500 850.500
12.000.000 1.410.000 1.091.500 1.048.000 908.000 884.500
12.500.000 1.464.500 1.133.500 1.088.500 943.000 915.500
13.000.000 1.519.500 1.117.500 1.128.500 977.500 952.000
13.500.000 1.574.000 1.217.500 1.169.000 1.012.500 986.000
14.000.000 1.629.000 1.260.000 1.209.500 1.047.500 1.020.000
14.500.000 1.683.500 1.302.000 1.250.000 1.082.000 1.054.000
15.000.000 1.783.500 1.344.000 1.290.500 1.117.000 1.087.500
15.500.000 1.793.000 1.386.000 1.331.000 1.151.500 1.121.500
16.000.000 1.848.000 1.428.000 1.371.500 1.186.500 1.155.500
16.500.000 1.903.500 1.470.500 1.411.500 1.221.000 1.189.500
17.000.000 1.957.500 1.512.500 1.452.000 1.256.000 1.223.000
17.500.000 2.012.500 1.554.500 1.429.500 1.291.000 1.257.000
18.000.000 2.067.000 1.596.500 1.533.000 1.325.500 1.291.000
18.500.000 2.122.000 1.638.500 1.573.500 1.360.500 1.325.000
19.000.000 2.176.500 1.681.000 1.614.000 1.395.000 1.359.000
19.500.000 2.231.500 1.723.000 1.654.000 1.430.000 1.395.500
20.000.000 2.286.000 1.765.000 1.694.500 1.465.000 1.426.500

Tabel 3. Skema Pembiayaan Multiguna Jaminan BPKB Motor

4.5. Jasa-Jasa PT Smart Multi Finance Lainnya

4.5.1. Keuntungan Jasa-Jasa PT Smart Multi Finance

PT Smart Multi Finance memperoleh keuntungan melalui selisih bunga


yang dibebankan kepada konsumen (lending rate) dengan bunga pinjaman
(borrowing rate). Selain itu, keuntungan juga diperoleh dari selisih biaya
asuransi, biaya administrasi, dan lain-lain. Lembaga pembiayaan dapat
memberikan beberapa keuntungan bagi nasabah, antara lain:
1. Bunga Ringan : PT Smart Multi Finance menawarkan produk dengan
bunga ringan, itu berarti perusahaan memberikan tingkat suku bunga
yang bersaing dan terjangkau bagi para peminjam.
2. Pencairan Tinggi : PT Smart Multi Finance memiliki kapasitas untuk
menyediakan jumlah dana yang signifikan kepada peminjam.

39
3. Proses Cepat : PT Smart Multi Finance menekankan proses cepat, hal
ini menunjukkan perusahaan memiliki sistem yang efisien dan
terotomatisasi untuk menilai, menyetujui, dan mencairkan dana.

4.5.2. Jenis-Jenis Jasa PT Smart Multi Finance Lainnya

PT Smart Multi Finance tidak memberikan jasa-jasa lainnya, selain dari


pembiayaan yang diberikan, yaitu pembiayaan syariah, pembiayaan modal
kerja, dan pembiayaan multiguna.

4.6. Peran Bank Indonesia bagi PT Smart Multi Finance

Beberapa peran utama Bank Indonesia terhadap lembaga pembiayaan,


khususnya PT Smart Multi Finance antara lain:
1. Regulator: Bank Indonesia berperan sebagai regulator dalam mengawasi dan
mengatur lembaga pembiayaan di Indonesia. Regulasi yang diterbitkan dapat
berupa kebijakan tentang suku bunga, kebijakan likuiditas, dan aturan lain.
2. Pengaturan Kebijakan Moneter: Bank Indonesia bertanggung jawab untuk
mengatur kebijakan moneter, yang mencakup pengaturan suku bunga dan
kontrol terhadap jumlah uang yang beredar di pasar.
3. Penyediaan Likuiditas: Bank Indonesia dapat memberikan likuiditas kepada
lembaga pembiayaan melalui berbagai instrumen, seperti fasilitas pembiayaan
jangka pendek.
4. Pengawasan Sistem Keuangan: Selain mengatur lembaga pembiayaan, Bank
Indonesia juga bertanggung jawab untuk mengawasi stabilitas sistem
keuangan secara keseluruhan.

Dengan peran-peran tersebut, Bank Indonesia berperan penting dalam


memastikan stabilitas sistem keuangan di Indonesia, termasuk lembaga
pembiayaan, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.

40
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Lembaga pembiayaan memiliki peran sentral dalam mendukung aktivitas


ekonomi, baik pada tingkat individu, perusahaan, maupun pemerintah. Dengan
menyediakan akses keuangan dan layanan seperti pinjaman, penyimpanan, dan
investasi, lembaga pembiayaan membantu masyarakat dan bisnis untuk
mengelola keuangan mereka secara efektif. Peran ini tidak hanya terbatas pada
pengadaan dana, tetapi juga mencakup diversifikasi layanan keuangan,
memberikan solusi inovatif, dan memainkan peran kunci dalam pertumbuhan
ekonomi.

Lembaga pembiayaan juga tunduk pada regulasi dan pengawasan ketat


untuk memitigasi risiko keuangan dan melindungi kepentingan konsumen. Dengan
regulasi yang baik, lembaga pembiayaan dapat memastikan integritas dan
stabilitas sektor keuangan secara keseluruhan. Perkembangan teknologi dan
munculnya fintech telah membuka pintu inovasi dalam layanan keuangan,
membantu lembaga pembiayaan untuk lebih efisien dan responsif terhadap
kebutuhan pelanggan.

Keterjangkauan layanan keuangan dan keberlanjutan menjadi aspek krusial


yang perlu ditekankan oleh lembaga pembiayaan. Keterjangkauan memastikan
bahwa layanan keuangan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat,
sementara keberlanjutan menjadi semakin penting dalam konteks global yang
semakin sadar lingkungan. Dengan mempertimbangkan hal ini, lembaga
pembiayaan dapat memainkan peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

5.2. Saran

Penerapan solusi fintech dapat membantu meningkatkan efisiensi


operasional, mempercepat proses, dan memberikan pengalaman pelanggan yang
lebih baik. Selain itu, penting untuk memprioritaskan keterjangkauan layanan
keuangan, terutama untuk masyarakat yang berada di lapisan ekonomi rendah.
Pengembangan produk dan layanan yang mempertimbangkan keberlanjutan juga
menjadi aspek kunci, menciptakan solusi keuangan yang ramah lingkungan dan
mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir, M. & Rilda, M. (2000). Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Bank Indonesia. Tentang Bank Indonesia. Diakses pada 11 November 2023, dari
https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/default.aspx
Bareksa. Bank Indonesia. Diakses pada 11 November 2023, dari
https://www.bareksa.com/kamus/b/bank-indonesia
BFI Finance. (2022). Perusahaan Pembiayaan : Definisi, Jenis, dan Contohnya. Diakses
pada 05 November 2023, dari https://www.bfi.co.id/id/blog/perusahaan-
pembiayaan-definisi-jenis-dan-contohnya
Darsono & Tjatjuk, S. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta:
Nusantara Consulting.
Ekonomi Bisnis. (2022). Ini Tugas, Tujuan, dan Peran Bank Indonesia. Diakses pada 11
November 2023, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20220705/9/1551450/ini-
tugas-tujuan-dan-peran-bank-indonesia
Hadi, S. (1989). Metodologi Penelitian Research. Jakarta: Andi Offset.
Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Ilmu.
Kartono, K. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Kasmir. (2012). Dasar-Dasar Perbankan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Ma’some University. (2021). Komponen-Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit.
Diakses pada 11 November 2023, dari
https://masoemuniversity.ac.id/berita/komponen-%E2%80%93-komponen-dalam-
menentukan-bunga-kredit.php
Mandiri Utama Finance. (2021). Perusahaan Pembiayaan (A-Z) : Definisi Hingga
Rekomendasi. Diakses pada 13 November 2023, dari
https://www.muf.co.id/edukasi-dan-literasi/perusahaan-pembiayaan-a-z-definisi-
hingga-rekomendasi/
Narbuko, C. dan Achmadi, A. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasihin, M. (2012). Segala Hal Tentang Hukum Lembaga Pembiayaan. Yogyakarta:
Suka Buku.
Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Lembaga Pembiayaan : Seri Literasi Keuangan
Perguruan Tinggi. Diakses pada 05 November 2023, dari
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/LiterasiPerguruanTinggi/book/book5/rea
der.html#bab-1

42
Otoritas Jasa Keuangan. Apa Itu Kredit Dan Pembiayaan. Diakses pada 11 November
2012, dari http://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/316
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan
Pembiayaan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Pembiayaan Syariah.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan.
Prastowo, A. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
PT Smart Multi Finance. Diakses pada 05 November 2023, dari
https://smartfinance.co.id/
Rulam & Ahmadi. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Jilid III. Yogyakarta: Ar Ruz Media.
Sdarmayanti, S. H. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

43
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Anggota Kelompok

Nama : Marwah Amaliah Putri Sam

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Kera, 10 Maret 2004

Alamat

Makassar : Jl. Abdullah Daeng Sirua,


Tamamaung,Panakkukang
Daerah : Jl. P. Aji Iskandar RT. 15 Juata Laut, Tarakan,
Kalimantan Utara

Telepon : 085821885660

Email : 15.marwahamaliah.xakl3@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- SMK Negeri 1 Tarakan (2019 – 2022)
- SMP Negeri 1 Tarakan (2016 – 2019)
- SD Negeri 029 Tarakan (2010 – 2016)
- TK Cahya Surya (2009 – 2010)

Pengalaman organisasi : - MP Ekolibrium FEB UNM (Mar 2023 – Sekarang)


- Ikatan Remaja Masjid Jabal Nur (2021 – 2022)
- Ekskul Angklung SMPN 1 Tarakan (2016 – 2018)

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : - Publik Speaking
- Microsoft Office (Word, Excel, dan PowerPoint)
- Komputerisasi Akuntansi (MYOB)
- Desain (Canva)

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek dan PPT


- Membuat laporan kegiatan kelompok
- Mengurus persuratan
- Melakukan observasi dan wawancara

44
Nama : Anugrah Aidil Fitri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Balang-Balang,


14 November 2003

Alamat

Makassar :-
Daerah : Jl. Poros Malino, Balang-Balang, Kel. Bontomanai,
Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa

Telepon : 088246884522

Email : angrhaidlftri27@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- SMA Negeri 8 Gowa (2018 – 2021)
- SMP Negeri 1 Sungguminasa (2015 – 2018)
- SD Inpres Songkolo (2009 – 2015)
- TK Darul Mustafa (2008 – 2009)

Pengalaman organisasi : - Kabid Immawati, Ikatan Mahasiswa


Muhammadiyah UNM Periode 2023 – 2024
- MP Ekolibrium FEB UNM (Mar 2023 – Sekarang)
- Kadiv Dana dan Usaha, Paskibra SMAN 8 Gowa
Periode 2019 – 2020

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : - Berenang

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek


- Membuat laporan kegiatan kelompok
- Melakukan observasi dan wawancara

45
Nama : Adinda Husnul Khatima

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Makassar, 25 Januari 2005

Alamat

Makassar : Btn. Minasa Upa Blok E2 No. 8


Daerah :-

Telepon : 082189636927

Email : adindahusnul25@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- SMA Negeri 9 Makassar (2019 – 2022)
- SMP Negeri 21 Makassar (2016 – 2019)
- SD INPRES Minasa Upa 1 (2010 – 2016)

Pengalaman organisasi : - KOPMA UNM (Sept 2023 – Sekarang)


- Paskibra UNIT 109 (2019 – 2022)

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : - Bahasa Asing (Inggris)

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek


- Mengurus persuratan
- Melakukan observasi dan wawancara

46
Nama : Furqan F

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat tanggal lahir : Jampue, 24 Oktober 2003

Alamat

Makassar : Jl. Minasa Upa No.9, Gunung


Sari, Kec. Rappocini
Daerah :-

Telepon : 089518631957

Email : sahabatfurqan74@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- MA Muhammadiyah Punnia (2018 – 2021)
- MTS Muhammadiyah Punnia (2015 – 2018)
- SD Muhammadiyah (2009 – 2015)
- TK Aisyiah (2008 – 2009)

Pengalaman organisasi : - Kemah Tahfidz se-Sulawesi Selatan

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : - Bahasa Asing (Arab)

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek


- Melakukan observasi dan wawancara

47
Nama : Nurarifin

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat tanggal lahir : Makassar, 14 Maret 2004

Alamat

Makassar : Jl. Dg. Tata 1 blok 5,


Parangtambung, Kec. Tamalate
Daerah :-

Telepon : 083867480600

Email : nurarifin89098@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- MA Negeri 2 Makassar (2019 – 2022)
- MTS Negeri 1 Makassar (2016 – 2019)
- SD Negeri Monginsidi 1 (2010 – 2016)
- TK H.M Asyik (2009 – 2010)

Pengalaman organisasi : - Ikatan Remaja Masjid As'adah (2016-2019)


- Pramuka (2014-2016)

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : - Bahasa Asing

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek


- Melakukan observasi dan wawancara

48
Nama : Nabila Sulfiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Pangkajene, 16 September 2004

Alamat

Makassar : Jl. Anugrah, Sudiang Raya,


Kec. Biringkanaya
Daerah :-

Telepon : 085299433598

Email : nabilasulfiana04@gmail.com

Pendidikan formal : - Universitas Negeri Makassar (2022 – Sekarang)


- SMA Negeri 08 Luwu Utara (2019 – 2022)
- SMP Negeri 01 Masamba (2016 – 2019)
- SD 087 Katokkoan (2010 – 2016)
- TK Alrina (2009 – 2010)

Pengalaman organisasi : - OSIS (2019 – 2022)

Keterampilan dan atau keahlian


yang dikuasai : Bahasa Asing

Tugas dalam kelompok : - Membuat laporan proyek


- Melakukan observasi dan wawancara

49
Lampiran 2. Foto Kegiatan

16 Oktober 2023 17 Oktober 2023 19 Oktober 2023


Diskusi awal Membuat surat izin Menandatangani surat izin

21 Oktober 2023 23 Oktober 2023


Membawa surat izin ke PT BAF Membuat surat izin baru

24 Oktober 2023 26 Oktober 2023 27 Oktober 2023


Membuat laporan Tanda tangan Membawa surat izin ke Adira, MUF,
kegiatan surat izin dan SMF, serta wawancara di SMF

50
27 Oktober 2023 30 Oktober 2023
Membuat lampiran Membuat laporan analisis

30 Oktober 2023 07 November 2023


Melakukan asistensi Mendatangi SMF untuk follow up

10 November 2023 13 November 2023


Wawancara kedua Membuat laporan analisis

51
Lampiran 3. Lembar Kegiatan Kelompok

No. Waktu Foto & Kegiatan Peserta


1. Senin, Melakukan diskusi awal secara online 1. Marwah
16 Oktober 2023 melalui chat Whatsapp mengenai Amaliah Putri
lembaga pembiayaan yang akan Sam
diambil. 2. Adinda Husnul
Khatima
3. Anugrah Aidil
Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F

2. Selasa, Membuat surat permohonan izin 1. Marwah


17 Oktober 2023 untuk PT Bussan Auto Finance. Amaliah Putri
Sam

3. Kamis, Meminta nomor surat dan tanda 1. Marwah


19 Oktober 2023 tangan untuk surat permohonan izin. Amaliah Putri
Sam
2. Adinda Husnul
Khatima

52
4. Sabtu, Membawa surat permohonan izin 1. Marwah
21 Oktober 2023 observasi ke PT BAF. Namun, Amaliah Putri
sayangnya PT BAF tidak dapat Sam
memberikan izin karena tidak 2. Adinda Husnul
diberikan izin oleh pusat untuk Khatima
memberikan data karena 3. Anugrah Aidil
kerahasiaan. Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin

5. Senin, Membuat surat permohonan izin baru 1. Marwah


23 Oktober 2023 untuk beberapa lembaga Amaliah Putri
pembiayaan. Sam

53
6. Selasa, Membuat laporan kegiatan kelompok 1. Marwah
24 Oktober 2023 untuk pekan ke-1. Amaliah Putri
Sam
2. Anugrah Aidil
Fitri

7. Kamis, Meminta tanda tangan untuk surat 1. Marwah


26 Oktober 2023 permohonan izin baru. Amaliah Putri
Sam

8. Jumat, Membawa surat permohonan izin 1. Marwah


27 Oktober 2023 observasi ke beberapa lembaga Amaliah Putri
pembiayaan. Sam
2. Adinda Husnul
Khatima

54
Pertama, kami membawa surat 3. Anugrah Aidil
permohonan izin ke PT Adira Fitri
Finance, namun kami hanya diminta 4. Nabila
untuk memberikan nomor yang dapat Sulfiana
dihubungi pihak PT Adira Finance 5. Nurarifin
apabila mereka memberikan izin. 6. Furqan F

Selanjutnya, kami membawa surat


permohonan izin ke PT Mandiri
Utama Finance. Namun, sama seperti
sebelumnya kami hanya diminta
untuk memberikan nomor yang dapat
dihubungi apabila mendapatkan izin
untuk melakukan observasi.

Kemudian, kami membawa surat


permohonan izin ke PT Smart Multi
Finance. Setelah berbicara mengenai
observasi yang ingin dilakukan, kami
akhirnya diberikan izin untuk
melakukan wawancara dengan salah
satu pegawai. Dalam wawancara
singkat tersebut kami menanyakan
beberapa hal umum mengenai PT
Smart Multi Finance. Selanjutnya

55
kami meminta izin untuk melakukan
wawancara lebih lanjut ke depannya
atau follow up setelah melakukan
asistensi dengan dosen pengampu.

9. Minggu, Membuat lampiran yaitu data anggota 1. Marwah


27 Oktober 2023 kelompok untuk melengkapi struktur Amaliah Putri
laporan tugas proyek. Sam
2. Adinda Husnul
Khatima
3. Anugrah Aidil
Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F

56
10. Senin, Membuat laporan analisis mengenai 1. Marwah
30 Oktober 2023 lembaga pembiayaan, yaitu PT Smart Amaliah Putri
Multi Finance berdasarkan informasi Sam
yang kami peroleh melalui 2. Adinda Husnul
wawancara awal dan studi literatur Khatima
sebagai bahan untuk melakukan 3. Anugrah Aidil
asistensi dengan dosen pengampu. Fitri
4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F

Membuat laporan kegiatan kelompok


untuk pekan ke-2.

Melakukan asistensi dengan dosen


pengampu. Dalam asistensi kali ini,
kami menanyakan mengenai
beberapa hal yang masih kurang
dipahami, terutama mengenai data-
data yang tidak dapat kami peroleh
dari PT Smart Multi Finance, sebagai
lembaga pembiayaan yang diteliti.

57
11. Selasa, Mendatangi PT Smart Multi Finance 1. Marwah
07 November untuk melakukan follow up karena Amaliah Putri
2023 masih ada beberapa pertanyaan Sam
yang masih ingin kami ajukan. 2. Adinda Husnul
Namun, sayangnya pegawai yang Khatima
ingin kami temui sedang sakit. Untuk 3. Anugrah Aidil
itu kami diminta kembali esok hari Fitri
untuk wawancara. 4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin
6. Furqan F

58
Membuat laporan kegiatan kelompok
untuk pekan ke-3.

12. Jumat, Mendatangi PT Smart Multi Finance 1. Marwah


10 November untuk melakukan follow up karena Amaliah Putri
2023 masih ada beberapa pertanyaan Sam
yang masih ingin kami ajukan. Di sini 2. Adinda Husnul
kami menanyakan beberapa Khatima
pertanyaan yang belum kami 3. Anugrah Aidil
tanyakan di wawancara pertama Fitri
sebelumnya. 4. Nabila
Sulfiana
5. Nurarifin

59
13. Senin, Menyusun laporan analisis 1. Marwah
13 November berdasarkan informasi terbaru yang Amaliah Putri
2023 kami peroleh melalui wawancara Sam
kedua secara offline dan online. 2. Adinda Husnul
Khatima
3. Anugrah Aidil
Fitri
4. Nabila Sulfiana

60

Anda mungkin juga menyukai