Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BANK Dan LEMBAGA KEUANGAN NON BANK


“REKSADANA”

Disusun Oleh
Kelompok 3 :

Mega Ayu Syafrianti Ismail 221221022

Maria Aprianti Flora 221221010

FAKULITAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATOMPO
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME. Karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan
makalah memgenai “Reksadana” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.

Kami juga mengucapkan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada
Ibu Asmirawati, S.Ak.,M.Ak selaku Dosen mata kuliah ini, yang telah
memberikan tugas kepada Kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Kami sangat berharap makalah ini bermanfaat dalam menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai Demokrasi Indonesia. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan dari semua pihak agar Kami dapat memperbaiki makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami pribadi maupun yang
membacanya. Sebelumnya Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan.

Makassar, Oktober 2022

Penulis

i
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN I.......................................................................... 4

A. Pengertian dan Konsep Reksadana................................................... 4


B. Manfaat Reksadana ......................................................................... 4
C. Bentuk Reksadana ........................................................................... 5
D. Karakteristik Reksadana .................................................................. 6
E. Nilai Aktifa Bersih .......................................................................... 7
F. Manajer Investasi dan Peranannya ................................................... 9
G. Bank Kustodian ............................................................................... 12
H. Memilih Jenis Reksaadana ............................................................... 13
I. Resiko Reksadana............................................................................ 17

BAB 3 PENUTUP ..................................................................................... 19

A. Kesimpulan ..................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 20

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi di pasar
modal yang popularitasnya semakin meningkat setiap tahunnya. Yang
menarik dari investasi reksnadana adalah bahwa instrumen ini bisa
dimiliki oleh pemodal yang memiliki sedikit dana.Reksadana juga
merupakan produk investasi pasar modal yang di anggap ideal oleh para
investor atau domestik mengingat tingkat keuntungan yang di tawarkan
relatif cukup tinggi.reksada dirancang sebagai sarana bagi para calon
investor yang memiliki keinginan untuk berinvestasi,akan tetapi memiliki
waktu dan pengetahuan terbatas.
Di indonesia reksadana mulai di kenal sejak di keluarkannya UU
No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal .ada banyak jenis reksadana di
indonesia ,salah satunya adalah reksadana saham.
Pada reksadana, manajemen investasi mengelolah dana yang
ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan
ataupun kerugian menerima dividen atau bunga yang di bukukanya
kedalam ‘’Nilai Aktiva Bersih’’(NAB) reksadana tersebut. NAB(Nilai Aktiva
Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau salah satu
hasil dari reksadana.NAB persaham/unit penyertaan adalah harga wajar
pertolofio suatu reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian
dibagi dalam jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki
investor)pada saat tersebut ( Bisnis Investasi Saham,2010).
Permodalan menjadi satu kebutuhan utama dalam dunia usaha,kian
hari modal yang dipelukan semakin meningkat.Dilihat dari adanya
penambahan volume permintaan permodalan ini menunjukan semakin
meningkatnya kebutuhan dalam aktivitas produksi dan
konsumsi.sehinggah untuk mempermudah produsen dan masyarakat

1
memperoleh modal,maka pemerintah bersama lembaga ekonomi lainya
membentuk aktivitas pasar modal.
Saat ini, tidak sedikit investor yang tertarik melakukan kegiatan
investasinya dengan melakukan investasi tidak langsung. Dalam kegiatan
investasi ini, saham atau surat-surat berharga dibeli melalui perusahaan
investasi. Perusahaan investasi adalah sebuah perusahaan, dimana
perusahaan ini menyediakan jasa keuangan dengan menjual saham yang
dimiliki ke pada publik atau calon investor, dengan memakai dana yang di
peroleh dari investor dan menginvestasikannya dalam portofolio. Hal ini
disebabkan karena investor yang bermodal kecil pun dapat memperoleh
keuntungan dari portofolio tersebut. Apabila ia harus membentuk
portofolio sendiri, maka investor tersebut harus membeli saham dalam
jumlah yang tidak sedikit. Bagi investor yang mempunyai dana sedikit
namun ingin membentuk portofolio, maka ia dapat membeli portofolio
reksadana saham pada perusahaan investasi yang menawarkan investasi
tersebut (Hartono, 2010; 11).
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Reksadana?
2. Apa saja manfaat dari Reksadana?
3. Apa saja bentuk-bentuk Reksadana?
4. Apa yang dimaksud Reksadana terbuka dan tertutup?
5. Apa yang dimaksud nilai aktifa bersih?
6. Apa yang dimaksud manajer investasi dan perananya?
7. Apa yang dimaksud Bank Kustodian?
8. Bagaimana memilih jenis Reksadana?
9. Apa saja resiko yang dimiliki Reksadana?

C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu Reksadana
2. Untuk mengetahui manfaat dari Reksadana
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk Reksadana
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Reksadana terbuka dan tertutup
5. Untuk mengetahui apa itu nilai aktifa bersih
6. Untuk mengetahui apa itu manajer investasi dan perananya

2
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Bank Kustodian
8. Untuk mengetahui bagaimana memilih jenis Reksadana
9. Untuk mengetahui apa saja resiko yang dimiliki Reksadana

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Reksadana


Secara bahasa reksadana tersusun dari dua konsep, yakni konsep *reksa'
yang berarti jaga atau pelihara dan konsep dana yang berarti (himpunan)
uang. Dengan demikian, secara bahasa reksadana berarti kumpulan uang yang
dipelihara.
Sedangkan secara istilah reksadana adalah sebuah wadah dimana
masyarakat dapat menginventasikan dananya dan oleh pengurusnya (manajer
investasi) dana itu diinvestaikan ke portofolio efek. Reksadana merupakan
jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal
dengan modal minimal yang relative kecil dan kemampuan menanggung
risiko yang sedikit.

B. Manfaat Reksadana
Secara umum reksadana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya
sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
a. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh manajer
investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal
pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting mengingat
pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu,
sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisis
harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
b. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan),
karena dana atau kekayaan reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis
efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya

4
tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau
efek secara individu.
c. Transparansi informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan
portofolionya dan biayanya secara kontinu sehingga pemegang unit
penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.
Pengelola reksadana wajib mengumumkan nilai aktiva bersih (NAB)
setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah
tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga investor
dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
d. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi
harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian,
pemodal dapat mencairkan kembali unit penyertaannya setiap saat sesuai
ketetapan yang dibuat masing-masing reksadana sehingga memudahkan
investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali
unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
e. Biaya rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal
dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula
efisiensi biaya transaksi.

C. Bentuk Reksadana
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal
18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana
berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Investemet companies)
Suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum
tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis

5
usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Reksa dana
berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi dua yaitu
reksa dana terbuka (open end foud) dan reksa dana tertutup (close end
foud). Adapun ciri dari reksa dana bentuk perseroan ini adalah :
1) Badan hukum terbentuk PT
2) Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak
antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.
3) Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontra
antara manajer investasi dengan bank kustodian.

2. Kontrak Investasi Kolektif (Unit Investement Trust)


Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian
yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui
kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
efek ,dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
dan administrasi investasi. Karakteristik dari reksa danan kontrak investasi
kolektif adalah:
1) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada
investor administrasi investasi. wewenang untuk melaksanakan
yang membeli.
2) Unit penyertaan tidak tercatat di bursa
3) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang
dimilikinyakepada manajer investasi (MI) yang mengelola
4) Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit
penyertaan akan dibebankan pada kekayaan reksa dana.
5) Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva
bersih (NAB) perunit dihitung oleh bank kustondian secara harian.

D. Karakteristik Reksadana
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai
berikut:

6
1. Reksadana Terbuka
Reksadana Terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali
kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa
melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya
sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada
saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
2. Reksadana Tertutup
Reksadana Tertutup adalah reksadana yang tidak dapat dijual
kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya.
Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada
investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga
jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

E. Nilai Aktiva Bersih


Nilai Aktiva Bersih atau yang sering disingkat sebagai NAB adalah nilai
total investasi dalam setiap produk investasi reksadana. NAB merupakan
nilai yang sudah bersih dari biaya operasional. Biaya manajer investasi dan
biaya bank kustodian merupakan beberapa bentuk dari biaya operasional.
Nantinya, NAB dipublikasikan ke media-media agar diketahui oleh khalayak
umum. Jadi, masyarakat yang belum atau ingin memulai reksadana juga dapat
mengetahui segelintir dari kondisi pasar reksadana. Cara kerja NAB
reksadana cukup mudah sebenarnya. Investor hanya perlu melihat unit
penjualan setiap produk reksadana dan NAB. Biasanya, produk reksadana
dijual berbentuk satuan unit. Investor kemudian akan membeli produk
reksadana per unit dari NAB.
Sebagai contoh, modal yang ditanamkan sebesar Rp750.000 dan harga
NAB reksadana campuran di sebuah manajer investasi sebesar Rp1.750.
Maka, unit yang dari dimiliki produk reksadana itu adalah sekitar 428,57 unit.
Sesuai dengan rumusnya, cara kerja ini dinamakan NAB/UP.
Untuk memahami NAB/UP, perlu dipahami pengertian dari setiap istilah
secara terpisah. Singkatnya, NAB adalah harga dari produk reksadana yang

7
sudah bersih dan UP atau unit penyertaan merupakan jumlah unit atau produk
yang dimiliki investor. Maka, NAB/UP adalah harga wajar dari sebuah
portofolio reksadana yang sudah bersih dibagi jumlah UP yang dimiliki
investor saat itu.
Besarnya NAB bisa berfluktuasi setiap hari, tergantung pada perubahan
nilai efek dalam portofolio reksadana. Meningkatnya NAB mengindikasikan
meningkatnya investasi pemegang saham/unit penyertaan, begitu pula
sebaliknya. Harga pasar reksadana merupakan harga yang telah disesuaikan
dengan kondisi pasar. Sesungguhnya harga pasar ini tergantung juga pada
nilai reksadana. Sebagaimana diketahui, nilai reksadana merupakan NAB,
dimana untuk menentukan NAB sangat bergantung pada hasil portofolio
investasi yang dilakukan manajer investasi. Dengan demikian NAB akan
dipengaruhi oleh harga instan isi portofolio reksadana dan pada akhirnya
NAB juga akan mempengaruhi harga pasar. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya harga NAB/UP dalam investasi reksadana, di
antaranya:
1. Peningkatan dana kelolaan
Jumlah dana kelolaan diperoleh dari dana yang ditanamkan oleh para
investor. Jadi, jika jumlah dana kelolaan semakin besar maka akan
mempengaruhi nilai NAB/UP.
Dengan begitu disimpulkan semakin besar dana kelolaan maka
semakin tinggi pula harga NAB/UP di produk reksadana tersebut. Dana
kelolaan itu sendiri didapatkan dari banyaknya investor yang
menanamkan modal.
2. Perubahan Nilai Pasar Wajar (NPW)
Seperti yang dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
perubahan dana kelolaan juga dipengaruhi oleh Nilai Pasar Wajar
(NPW). NPW adalah nilai yang diperoleh dari transaksi efek yang
dilakukan oleh pihak secara bebas tanpa paksaan atau likuiditas.
Umumnya NPW diatur oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE).
LPHE merupakan perusahaan yang sudah mendapatkan izin usaha dari

8
BAPEPAM dan LK yang bertugas untuk melakukan penilaian terhadap
harga efek. Sementara itu LPHE menentukan harga pasar wajar
berdasarkan nilai transaksi dari produk investasi. Karena itu, NPW
mengalami perubahan setiap harinya.
3. Suku bunga Bank Indonesia
Faktor lainnya yang mempengaruhi NAB reksadana adalah suku
bunga Bank Indonesia, suku bunga Bank Indonesia atau BI rate adalah
suku bunga yang mencerminkan kebijakan moneter yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
Oleh karena itu, apabila suku bunga Bank Indonesia dinaikan maka
investor akan memilih menarik dananya untuk mengalihkan ke instrumen
investasi yang memberikan keuntungan lebih.
Hal tersebut membuat NAB reksadana mengalami fluktuatif harga,
dan keuntungan yang diberikan mengalami penurunan.

F. Manajer Investasi dan Peranannya


Dari informasi otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian Manajer
Investasi atau MI adalah pihak (perusahaan atau perorangan) yang telah
mendapatkan izin usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha manajer
investasi, antara lain memiliki kewenangan untuk mengelola aset investasi
investor, sepertihalnya reksa dana.
Manajer investasi wajib memperoleh izin yang berasal dari pihak otoritas
tertinggi pasar modal di Indonesia, yaitu dari Bapepam (saat ini telah
dipindahkan ke OJK). Karena manajer investasi akan bertugas mengelola
dana dari masyarakat, maka proses memperoleh izin diatur sangat ketat.
Sebelum memberikan izin, pihak otoritas telah memastikan manajer investasi
perihal keahlian, pengalaman, dan juga modal untuk mengelola sebuah
portofolio investasi reksadana.
Peranan Manajer Investasi cukup penting, tidak hanya bertugas
mengalokasikan dana investor saja, tetapi juga melakukan analisa agar bisa
mendapatkan hasil yang menguntungkan. Adanya Manajer Investasi juga

9
cukup membantu para investor yang tidak memiliki waktu atau investor
pemula yang masih kesulitan dalam pengalokasian dana investasi.
Mengingat pentingnya peran Manajer Investasi, pemilihannya pun tidak
boleh sembarangan. Manajer Investasi harus memiliki sertifikasi Wakil
Manajer Investasi dan punya skill khusus dalam membaca peluang-peluang
investasi. Satu hal yang perlu diingat, reksadana merupakan sebuah kumpulan
dana yang berasal dari berbagai investor, di mana dana tersebut dikelola
secara bersama dalam sebuah portofolio investasi.
Nantinya, manajer investasi yang akan memilih dan memutuskan mana
saja saham, obligasi, deposito ataupun surat berharga yang dibeli.Seorang
investor reksadana menyerahkan semuanya secara penuh kepada manajer
investasi berkaitan dengan semua keputusan investasi.
Makanya, kinerja dari reksadana sangat dipengaruhi oleh kepiawaian dari
manajer investasi dalam meracik ataupun mengolah sebuah portofolio
investasi. Di sisi lain, manajer investasi memiliki kewajiban untuk
menghitung dan juga melaporkan kepada investor berkaitan dengan
berapakah nilai investasi reksadana yang ada di bursa setiap harinya. Laporan
ini memang harus setiap hari, sebab nilai portofolionya seperti saham atau
obligasi bursa setiap harinya berbeda, sehingga investor harus mengetahui
setiap saat berapakah posisi nilai investasi di reksadana.
Manajer investasi memang harus menghitung dengan cara yang telah
disepakati supaya memperoleh hasil perhitungan yang akurat dan juga adil.
Dengan adanya laporan tersebut, maka seorang investor harus melakukan
evaluasi terhadap kinerja reksadana. Lalu siapakah yang akan membayar
manajer investasi?
Karena pada dasarnya, semua investor akan membayar jasa manajer
investasi lewat pemotongan biaya atas kekayaan yang diperoleh oleh
reksadana. Besaran biaya manajer investasi tentunya berbeda-beda
bergantung pada jenis investasi reksadana yang dipilih. Berikut ini
rinciannya.
 Reksadana saham: 2% – 3,5%

10
 Reksadana campuran: 1% – 1,5%
 Reksadana pendapatan tetap: 0,5% – 1,25%
 Reksadana pasar uang: 0,4% – 1%
Biaya ini akan digunakan oleh manajer investasi untuk operasional
perusahaan, sehingga kinerjanya bisa semakin bagus dan maksimal. Biaya ini
juga sudah termasuk ke dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB). Adapun tugas
utama yang dimiliki oleh manajer investasi sebagai berikut
1. Mengelola dana investor
Peran manajer investasi yang pertama adalah mengelola dana yang
terkumpul yang diinvestasikan oleh para investor. Nantinya, manajer
investasi akan menempatkan dana tersebut pada instrumen-instrumen
investasi sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih
Sebagai contoh, untuk reksadana jenis pasar uang, maka
pengalokasian dana akan ditempatkan pada instrumen deposito dan
obligasi. Juga saat kamu memilih reksadana syariah, maka pengalokasian
dana akan ditempatkan pada instrumen yang tidak bertentangan dengan
Islam.
2. Melakukan analisa data
Manajer investasi juga bertugas dalam melakukan analisa data terkait
pergerakan efek di pasar modal. Analisa ini tentunya diperlukan untuk
memutuskan instrumen apa yang kira-kira menguntungkan untuk jangka
pendek hingga jangka panjang.
Melalui analisa ini, juga memudahkan manajer investasi dalam
mengambil keputusan kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual
instrumen investasi. Sehingga potensi kerugian bisa dicegah atau
diminimalisir.
3. Memberikan laporan
Manajer investasi juga memiliki tugas memberikan laporan terkait
hasil investasi yang dilakukannya pada semua investor. Laporan ini
biasanya akan diberikan setiap hari atau setiap bulan. Laporan ini bisa di
cek secara berkala setiap hari melalui aplikasi-aplikasi reksadana online.

11
Dalam laporan tersebut, seorang investor bisa mengetahui persentase
keuntungan, harga unit rata-rata, hingga harga unit terakhir.

G. Bank Kustodian
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal
dan POJK 24/2017, kustodian adalah lembaga penyedia jasa penitipan
portofolio dan aset berkaitan dengan efek, baik penerimaan bunga, deviden,
penyelesaian transaksi efek, wakil pemegang rekening, dan hak lainnya
Bank kustodian dijelaskan sebagai bank umum yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Secara lebih sederhana, bank kustodian adalah sebuah bank yang telah
mendapatkan izin dari OJK untuk mengawasi dan menjaga aset reksadana
dari manajer investasi. Bank kustodian harus mendapatkan surat persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Kustodian hanya dapat
mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada rekening efek atas perintah
tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk
bertindak atas namanya.
Dalam industri reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK), bank
kustodian melakukan kontrak dengan manajer investasi, sebagai pihak yang
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif..
Adapu beberapa tugas dan peran bank kustodian terkait pengelolaan
reksadana antara lain :
1 Menyimpan portofolio dan dokumen aset
2. Melakukan pencatatan dan jual beli aset manajer investasi
3. Melakukan perhitungan nilai aktiva bersih (NAB)
4. Mengirimkan surat konfirmasi pembelian kepada nasabah
5. Mengawasi kinerja manajer investasi

Jadi secara garis besar, bank kustodian memiliki dua fungsi utama, yaitu

12
1. Pelaksana Fungsi Administrasi
Fungsi utama bank kustodian adalah sebagai pelaksana fungsi
administrasi. Dalam pengelolaan dana investor, pihak kustodian yang
menyimpan dana investor dalam bentuk efek dan surat berharga.
Sehingga seluruh aset reksa dana dari para investor dititipkan kepada
lembaga kustodian.
2. Pengawas Manajer Investasi
Tidak hanya menjalankan fungsi administrasi, lembaga ini juga
berfungsi sebagai pengawas manajer investasi. Manajer investasi
sebagai pengelola dana didampingi oleh lembaga kustodian dalam
menetapkan kebijakan. Hal ini dilakukan agar manajer investasi
mengambil keputusan tepat sehingga tidak merugikan investor. Jika
manajer investasi melakukan hal di luar aturan dan ketentuan selama
proses pengelolaan dana, maka pihak kustodian wajib memberikan
peringatan, teguran, hingga melaporkannya kepada OJK

Sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk menyimpan aset


investasi reksadana, kustodian akan mendapatkan fee sebesar 0.1% hingga
0.25% per tahun, dari dana yang dititipkan. Ini bisa berarti imbal jasa yang
digunakan kembali oleh kustodian sebagai modal operasional.
Di Indonesia sendiri, terdapat kurang lebih dua puluh empat kustodian
yang beroperasi sebagai pihak penyimpan dana dan aset investasi. Di
antaranya ada Bank Central Asia Tbk. PT, Bank CIMB Niaga Tbk., PT,
Citibank, N.A, Bank Danamon Indonesia Tbk, PT, PT Bank DBS Indonesia,
dan masih banyak yang lainnya.

H. Memilih Jenis Reksadana


Jenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio
yakni sebagai beirkut.
a. Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund)

13
Jenis reksadana ini juga relatif masih aman,namun memiliki risiko
yang berada sedikit di atas reksadana pasar uang. Reksadana
pendapatan tetap bertujuan untuk memberikan suatu tingkat
pengembalian yang menarik dengan penekanan pada stabilitas modal.
Kinerja reksadana pendapatan tetap didorong oleh perubahan suku
bunga acuan Bank Indonesia. Naiknya harga obligasi akan
meningkatkan nilai reksadana pendapatan tetap.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
Umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT merupakan
salah satu upaya melakukan investasi yang paling baik dalam jangka
waktu menengah atau jangka panjang (>3 tahun) dengan resiko
menengah
b. Reksadana Saham. (Equity Fund)
Jenis reksadana ini adalah reksadana yang memiliki keuntungan
paling tinggi diantara yang lain. Tapi di sisi lain juga memiliki risiko
yang paling besar. Dalam reksadana jenis ini, manajer investasi
menempatkan dana investor ke instrumen saham. Tujuannya adalah
memberikan tingkat keuntungan yang menarik dalam jangka panjang
dengan cara mengkapitalisasi pasar modal Indonesia.
Risiko reksadana ini paling tinggi karena fluktuasi harga saham yang
tajam. Karena itu, reksadana saham sebaiknya untuk investasi jangka
panjang di atas 5 tahun.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya
efek saham memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang
menarik, dalam bentuk caoutak gain dengan pertumbuhan harga-harga
saham dan dividen.
Banyak perspeksi yang menganggap bahwa berinvensti pada
saham sebih cenderung spekulatif, atau berudi. Namun secara teori dan

14
pengalaman dilapangan menghatakan bahwa investasi pada saham
adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang cukup
menjanjikan.
c. Reksadana Campuran. (Siscretionary Fund)
Jenis reksadana ini memiliki risiko moderat hingga tinggi karena
menawarkan kombinasi investasi dalam berbagai instrumen.
Tujuannya adalah memperoleh keuntungan dalam jangka panjang
dengan investasi pada instrumen saham, obligasi dan pasar uang.
Tapi keuntungan reksadana campuran tidak setinggi reksadana
saham. Hal ini karena risikonya lebih rendah dibandingkan reksadana
saham akibat adanya diversifikasi ke berbagai instrumen lain.
Keunggulan reksadana ini adalah komposisi portfolio bisa lebih
fleksibel. Manajer Investasi bisa meracik instrumennya dengan
berbagai instrumen.
Bandingkan dengan reksadana saham yang hanya fokus di satu
instrumen, sementara reksadana campuran bisa menggabungkan saham
dengan hutang, obligasi dan lain – lain.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada
efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam ketiga reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam
orientasinya lebih fleksibel dalam menjalankan investasi. Fleksibel
berartikan, pengelolaan investasi dapat digunakan untuk berpindah-
pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit. Atau tergantung
pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading.
Memang keuntungan reksadana campuran tidak sebesar reksadana
saham, tapi risikonya juga lebih rendah.
d. Reksadana Pasar Uang. (Money Market Fund)
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang
dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi
dalam kategori reksa dana pasar uang memiputi, deposito, SBI.
Obligasi serta efek hutang lainnya.

15
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun
keuntungan yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah
perlindungan modal dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi,
sehingga ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap hari kerja dengan
resiko penurunan nilai investasi yang hamper tidak ada

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya di pertimbangkan sebelum


memilih reksa dana untuk berinvestasi.
1.Sesuaikan dengan Karakteristik
Hal yang harus di ketahui adalah seperti apa karakteristik seorang
investor apakah : tipe konservatif yang cenderung cari aman, tipe
moderat yang bisa menerima risiko terukur atau tipe agresif yang ingin
mendapatkan imbal hasil maksimal dengan risiko tinggi. Reksa dana
merupakan salah satu jenis investasi yang tetap memiliki risiko
walaupun relatif rendah dibandingkan beberapa instrumen lainnya.
Bagi seorang investor yang cenderung cari aman, sebaiknya
memilih jenis reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang. Jika
seorang investor yang memiliki tipe moderat sebaiknya memilih jenis
reksadana campuran .Namun, jika Anda termasuk investor yang berani
mengambil risiko, sebaiknya menjatuhkan pilihan pada reksa dana
saham yang memiliki imbal hasil tinggi.
2. Perhatikan Nilai Draw Down Reksa Dana
Hal lain yang harus di perhatikan adalah nilai draw down dari reksa
dana tersebut. Draw down sendiri merupakan tingkat kerugian
maksimal dari tiap produk reksa dana. Ketika sebuah produk reksa
dana memiliki angka draw down 30% dalam setahun, artinya kinerja
reksa dana pernah merosot hingga 30%. Biasanya, angka draw down
reksa dana untuk pasar uang cenderung relatif rendah, yaitu nol koma
sekian persen.
3. Perhatikan Dana Kelolaan

16
Seorang investoe juga sebaiknya memperhatikan dana yang
dikelola oleh suatu Manajer Investasi atas produk reksa dana tersebut.
Istilah yang sering digunakan adalah Asset Under Management
(AUM). Dana kelolaan ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kepercayaan investor terhadap produk tersebut. Semakin tinggi nilai
AUM, artinya semakin besar dana kelolaan di produk reksa dana
tersebut.

I. Resiko Reksadana
1. Risiko Penurunan Nilai
Harga reksadana tercermin dalam nilai aktiva bersih per unit penyertaan
(NAB/UP), yang dihitung dari nilai semua aset dan dikurangi biaya-biaya
kemudian dibagi dengan jumlah unit yang beredar. Harga reksadana dihitung
tiap hari bursa dan bisa naik atau turun karena ada risiko pasar (market risk).
Penyebab naik turun harga reksadana adalah perubahan harga aset di
dalamnya. Reksadana saham memiliki risiko tinggi karena saham bisa
berfluktuasi dalam jangka pendek. Adapun reksadana pasar uang memiliki
risiko rendah karena isinya deposito dan obligasi jatuh tempo kurang dari
setahun.
2. Risiko Likuiditas
Likuiditas berkaitan dengan pencairan reksadana. Risiko ini muncul ketika
manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk membayar pencairan
(redemption) yang dilakukan oleh investor. Namun, menurut peraturan,
pembayaran dana dalam hal pencairan harus dilakukan manajer investasi
dalam maksimal tujuh hari kerja (Sabtu, Minggu, dan hari libur tidak
dihitung).
3. Risiko Wanprestasi
Risiko ini juga dikenal sebagai risiko kredit atau gagal bayar, yang terjadi
jika rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya. Rekan
usaha termasuk, tetapi tidak terbatas pada emiten, pialang, bank kustodian
dan agen penjual efek reksadana yang ditunjuk oleh manajer investasi.

17
Contohnya, sebuah produk reksadana memiliki obligasi (surat utang)
perusahaan PT ABCD dan menerima bunga atau kupon secara reguler.
Namun, PT ABCD pada suatu periode tidak bisa membayar kupon dan ada
risiko uang pokoknya tidak dibayar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap
kinerja reksadana.
4. Risiko Ekonomi dan Politik
Risiko ini muncul terkait dengan kondisi ekonomi dan politik baik di
dalam maupun di luar negeri. Contohnya, ada perubahan peraturan yang
dapat menyebabkan terpengaruhnya kinerja reksadana baik secara langsung
atau tidak langsung.

18
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan ,Reksadana adalah
wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulaninvestor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia diPasar
dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.Reksadana memiliki andil
yang amat besar dalam perekonomian nasionalkarena dapat memobilisasi
dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan
nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga
keuangan nonperbankan yang bertujuan membantu masyarakat untuk
melakukan penjagaan atauperencanaan investasi keuangan untuk jangka
waktu kedepan sebagai bentukalfernatif berinvestasi.Reksadana
merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi(investment
company). Prinsip investasi pada reksadana adalah melakukan
investasiyang menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di
pasar modal.
B. Saran
Bagi investor maupun calon investor yang ingin melihat
perbandingan kinerja reksadana sebaiknya melakukan penilaian
kinerja terlebih dahulu untuk dapat memberikan informasi lebih
dalam untuk memutuskan jenis investasi yang akan dilakukan.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ovo.id/cerdasfinansial/investasi/edukasi/4-risiko-reksadana-yang-
mungkin-terjadi/
https://www.mncsekuritas.id/pages/tips-dari-motiontrade-cara-memilih-reksa-
dana-untuk-pemula
https://xdana.com/artikel/apa-itu-bank-kustodian-dan-peran-dalam-reksadana/
https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2019-11-19/tugas-dan-peran-bank-
kustodian-di-industri-reksadana
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/30/bank-kustodian-
adalah#:~:text=Jadi%20pengertian%20bank%20kustodian%20adalah,OJK%20
(Otoritas%20Jasa%20Keuangan)

20

Anda mungkin juga menyukai