“Reksadana”
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Pengertian Reksadana........................................................................6
B. Jenis-jenis Reksadana........................................................................6
C. Karakteristik Reksadana....................................................................7
D. Pengelolaan dan Sifat Reksadana......................................................8
E. Manfaat dan resiko reksadana..........................................................10
BAB III PENUTUP....................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................13
B. Saran................................................................................................13
Daftar Pustaka...........................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami reksadana
2. Mengetahui jenis-jenis reksadana
3. Mengetahui karakteristik reksadana
4. Mengetahui pengelolaan dan sifat reksadana
5. Mengetahui manfaat dan resiko reksadana
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reksadana
B. Jenis-jenis reksadana
6
reksa dana campuran (discretionary Funds) (Darmadji dan
Fakhruddin, 2001).
7
Reksa dana campuran (RDCP) dapat
melakukan investasinya baik pada Efek hutang
maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih
fleksibel. Per definisi, Reksa dana campuran (RDCP)
adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam
Efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya
(alokasi) tidak termasuk Dalam kategori RDPT dan
RDSH (Pratomo dan Nugraha, 2005). Jadi reksa dana
Yang tidak dapat dikategorikan ke dalam RDPU,
RDPT dan RDSH akan masuk dalam kategori jenis
reksa dana campuran RDCP.
C. KARAKTERISTIK REKSADANA
Reksadana memiliki beberapa karakteristik yang sama dan
berbeda dengan Perseroan Terbatas (PT) lainnya. Beberapa
karakteristik yang menyamakan Reksadana Berbentuk PT
dengan perusahaan lainnya, yakni sebagai berikut:
1) mempunyai kekayaan
2) memiliki kepengurusan atau
manajemen
3) memiliki biaya, seperti biaya
pendirian, Biaya operasi, dan biaya
lain-lain
4) memiliki kewajiban perseroan yang
sesuai dengan Ketentuan umum yang
diatur dalam Undang-Undang
Perseroan (khusus bagi Reksadana
Coorporate type), termasuk
kewajiban dalam perizinan,
permodalan dan perpajakan,
5) Bertanggung jawab terhadap para
pemegang saham (share holders);
dan memilikiKaryawan atau tenaga
operasional.
8
mencapai tujuan investasi yang telah
ditetapkan.
9
Penting untuk dipahami bahwa reksadana memiliki risiko, dan hasil
investasi dapat berfluktuasi. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk
melakukan riset sebelum memilih reksadana dan memahami strategi
investasi yang digunakan oleh manajer investasi.
Sifat Reksa dana juga bisa membagi Reksa dana menjadi beberapa
jenis. Growth Fund, salah satu jenis Reksa dana ini mengutamakan portfolio
investasi yang memiliki tujuan untuk terus tumbuh dan mendapatkan
keuntungan yang besar. Investasi jenis ini punyai sifat volatilitas yang
tinggi, contohnya adalah Reksa dana saham. Ada pula Stable Fund yang
memiliki portfolio dengan tujuan untuk tumbuh secara stabil. Contohnya
adalah Reksa dana pada instrument obligasi yang volatilitas yang agak
kurang. Yang terakhir adalah Reksa dana yang lebih mengutamakan
keamanan, disebut dengan Safty Fund. Beberapa Manajer Investasi yang
memakai jenis ini cenderung memilih investasi pada instrument pasar uang.
10
c) Reksa dana mempermudah investor untuk
melakukan investasi di pasar Modal.
Menentukan saham-saham yang baik untuk
dibeli bukanlah Pekerjaan yang mudah,
namun memerlukan pengetahuan dan keahlian
tersendiri, di mana tidak semua investor
memiliki pengetahuan tersebut.
b) Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut
kesulitan yang dihadapi oleh manajer
investasi jika Sebagian besar
11
pemegang unit melakukan penjualan
kembali (redemption) atas unit-unit
yang dipegangnya. Manajer investasi
kesulitan dalam Menyediakan uang
tunai atas redemption tersebut. Sebuah
perusahaan Reksadana memperoleh
dananya dengan menjual unit
penyertaan kepada Investor. Ketika
investor menjual kembali unit
penyertaannya sedangkan Perusahaan
reksa dana tidak dapat menjual
portofolio investasinya dan Tidak
memiliki uang tunai, maka ia tidak
dapat membeli unit penyertaan Yang
dijual investornya.
c) Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko
terburuk, di mana risiko ini dapat
timbul Ketika perusahaan asuransi
yang mengasuransikan kekayaan reksa
dana
Tidak segera membayar ganti rugi atau
membayar lebih rendah dari nilai
Pertanggungan saat terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, seperti
Wanprestasi dari pihak-pihak yang
terkait dengan reksa dana, pialang,
bank Kustodian, agen pembayaran,
atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan Penurunan NAB.
Sebagai contoh wanprestasi terjadi
ketika perusahaan Asuransi yang
mengasuransikan kekayaan reksa dana
tidak segera Membayarkan ganti rugi
atau membayar lebih rendah dari nilai
Pertanggungan ketika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang dapat
dijadikan Pilihan dalam berinvestasi selain tanah, emas, properti, maupun
saham. Reksadana dapat menjadi pilihan investasi bagi masyarakat luas
terutama yang Memiliki keterbatasan modal/keuangan, memiliki
keterbatasan waktu, maupun Keterbatasan kemampuan mengelola
keuangan. Diantara sekian banyaknya Pilihan investasi, maka investasi pada
reksadana adalah yang paling sederhana Dan sangat mudah. Hanya dengan
melakukan pembelian pada unit penyertaan Dengan nominal yang sangat
rendah, maka seseorang telah menjadi bagian dari Investor reksadana.
Namun, sebelum memasuki sebuah dunia Investasi, para calon investor
Harus benar-benar teliti dalam memilih reksadana yang akan menjadi sarana
Investasinya. Kehati-hatian ini dapat dimulai dengan melakukan research
Sederhana dalam rangka menggali informasi tentang perusahaan pengelola
reksa Dana, manajer investasi, maupun kinerja reksadananya. Dengan
demikian Diharapkan dapat menentukan pilihan pada jenis reksadana yang
sesuai dengan Karakteristik yang dikehendaki.
13
B. Saran
Disarankan agar dalam melakukan suatu investasi pada reksadana,
Investor dapat melihat dari sisi kinerja reksadana, pertimbangan Risiko,
tujuan investasi portofolio, surat berharga, biaya, investasi Minimum, biaya
pembelian, profil manajer investasi, besar Nilai Aktiva Bersih dan jumlah
aset yang dikelola. Hal ini dilakukan agar Investor dapat mengetahui secara
jelas reksadana mana yang akan Dipilih sebagai sarana berinvestasi. Besaran
Nilai Aktiva Bersih (NAB) suatu reksadana sering kali menjadi
pertimbangan utama Bagi investor dalam memutuskan untuk berinvestasi
dalam produk Reksadana, padahal besar atau kecilnya NAB tidak dapat
menjamin Reksadana tersebut memiliki potensi kenaikan nilai investasi di
masa Mendatang. Reksadana dengan NAB yang kecil kadang dianggaap
Investor murah dan lebih diminati, dan reksadana yang murah belum Tentu
menghasilkan return yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9964261
Didik, Tanto, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan; Berdasarkan
Prinsip-prinsip Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.. 2009.
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang
Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek bersifat
Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek
Huda, Nurul, dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal
Syariah Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008)
Manan, Abdul, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar
Modal Syariah Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009)
14
15