Anda di halaman 1dari 9

REKSA DANA

Disusun oleh:

Nama : Widya Rovita

NIM : 20190102163

UNIVERSITAS ESA UNGGUL PRODI AKUNTANSI

2020/2021

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul” REKSA DANA “ ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas DIVISI . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan di omnibuslaw bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan,26 Februari 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberadaan Reksa Dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat
diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana
dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan pasar
modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai Reksa
Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku
pasar modal untuk menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang
Pasar Modal. Keberadaan Reksa Dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada
saat diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa
Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan
pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai
Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya
pelaku pasar modal untuk menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan
industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres
Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933)
dan Undang-undang BursaSaham 1934 (Securities Exchange Act of 1934). Berdasarkan
peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange
Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yangm enangani
perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadanawajib
untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi
reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi
mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi reksa dana?


2. Bagaimana sejarahnya reksa dana ?
3. Bagaimana bentuk dan jenis reksa dana ?
4. Bagaimana karakteristik reksa dana ?
5. Manfaat dan resiko reksa dana?

C. TUJUAN MAKALAH
Makalah dibuat oleh penulis agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang
Reksa Dana dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Reksa Dana

Secara etimologi kata reksadana berasal dari dua kata yaitu “reksa” yang berarti jaga
atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa
reksadana adalah kumpulan uang yang di jaga atau dipelihara. Sehingga dalam hal ini
istilah reksadana didefinisikan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
1) Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi dengan
melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya memungkinkan pemodal-
pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andil berinvestasi dalam
bentuk efek.
2) Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah
terdiversifikasi.
3) Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
turunan dari efek, baik efek yang bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas,
seperti opsi dan waran. Portofolio efek yang dikelola oleh reksadana dapat
berupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanya sejenis).
4) Manajer investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.
5) Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, dan
bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. Sejarah Reksa Dana


Reksadana hadir di masyarakat Indonesia pada tahun 1976 dengan nama PT
Danareksa yang didirikan oleh pemerintah. Pada waktu itu, perusahaan ini
melakukan penerbitan Reksadana dengan nama sertifikat “Danareksa”. Kemudian,
pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang
menjangkau peraturan mengenai Reksadana dalam Undang-Undang No. 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal. Dengan adanya peraturan itu, Reksadana lahir di
Indonesia dengan penerbitan Reksadana yang ditutupi oleh PT BDNI Reksadana.
Saat ini, Reksadana di Indonesia telah menjadi produk yang membawa dana
masyarakat dengan jumlah ratusan triliun rupiah. Menurut data dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Reksadana di Indonesia selalu mengalami perkembangan yang
signifikan. Bahkan, jumlah produk Reksadana di Indonesia sudah mencapai kurang
lebih 1.936 produk dengan total dana yang dikelola (assetundermanagement/AUM)
mencapai Rp520,91 triliun pada bulan Februari 2019. Dengan pengalaman kurang
lebih 42 tahun sejak pasar modal di Indonesia diaktifkan kembali, reksadana
mampu memberikan refleksi bahwa investasi semakin tumbuh subur di nusantara
ini. Fakta ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap dana di produk
reksadana semakin besar pula, belum lagi pilihan produk investasi yang ditawarkan
juga telah banyak dan beragam pula.
3. Bentuk dan Jenis Reksa Dana
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat
(1),bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk
Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (KIK).

1). Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)suatu perusahaan (perseroan terbatas),
yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada
jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.

2). Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Trade Fund)/ETF, kontrak yang dibuat antara Manajer
Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor.
Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan
Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi
investasi. ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit
penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa
dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan
penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme
saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

4. Karakteristik Reksa Dana

Reksadana memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari jenis investasi lain.
Karakteristik reksa dana adalah sebagai berikut:

 Merupakan perusahaan sekuritas atau manajemen aset.


 Reksadana dijual oleh agen penjual reksa dana, baik bank maupun melalui perusahaan
efek.
 Dalam reksa dana tidak ada uang pertanggungan dan tidak ada biaya asuransi.
 Jumlah biaya pembelian adalah 0% – 2% dari nilai Reksa Dana.
 Tidak ada biaya administrasi.
 Biaya penjualan reksa dana sama dengan 0% – 2% dari nilai reksa dana pada tahun
pertama.
 Alokasi dana untuk tahun pertama adalah 98% – 100%.
 Menggunakan satu harga.
 Umumnya penjualan menunjukkan prospektus dan mengisi profil risiko.
 Kebanyakan investor reksadana adalah institusi dan ritel.
 Sebagian besar investor telah membeli produk Reksa Dana yang dibeli.

Jenis-jenis reksa dana yang ada di indonesia:


1) Reksadana Pendapatan Tetap. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat
utang.
2) 2.Reksadana Saham. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
3) Reksadana Campuran. Reksa dana yang mempunyai perbandingan target aset
alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam ketiga reksadana lainnya.
4) Reksadana Pasar Uang. Reksadana yang investasinya ditanam pada efek
bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Sedangkan
reksa dana terproteksi adalah produk reksa dana yang menempatkan
mayoritas portofolio pada efek yang bersifat utang korporasi dalam kategori
layak investasi (investment grade).

5. Manfaat dan Resiko Reksa Dana

Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagaisalah satu alternatif
investasi yang menarik antara lain:

1). Dikelola Manajemen Professional. Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan
oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal
pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal
individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan
riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar
modal.

2). Diversifikasi Investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau
kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun
juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau
dua jenis saham atau efek secara individu.

3).Transparansi Informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas


perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit
Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola
Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat
kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus
secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

4). Likuiditas yang Tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi
harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat
mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat
masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana
terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangatlikuid.

5). Biaya Rendah. Karena reksadana merupakan kumpulan danadari banyak pemodal
dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan
untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya
transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan
transaksi sendiri di bursa.

Risiko Investasi Reksadana untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus
mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1).Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan. Penurunan ini
disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio
Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab
penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal,
di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang
memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab
fundamental lainnya.

2).Risiko Likuiditas. Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang
Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata
melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.
Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush(penarikan dana secara besar-besaran)
atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif
yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan
kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa
situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan
beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana
tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana
tersebut.

3).Risiko Pasar. Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara
drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-
harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.
Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva
Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh
karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa
memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

4).Risiko Default Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli
obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja
keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut
terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara
memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara
ketat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana.
Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat
memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan
nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non perbankan
yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan atau perencanaan
investasi keuangan untuk jangka waktu kedepan sebagai bentuk alfernatif berinvestasi.
Reksadana merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment
company). Prinsip investasi pada reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar
pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal

Daftar pustaka

https://doc.lalacomputer.com/makalah-reksadana/

https://xdana.com/artikel/sejarah-reksadana-dan-perkembangannya-di-indonesia/
https://www.terraveu.com/pengertian-reksadana/

https://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/index.php/E-Bis/article/view/242/116

http://irfanmaulana23.blogspot.com/2014/11/makalah-reksadana.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai