Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LEMBAGA EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

PASAR UANG SYARIAH


Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Dosen Pengampu : Abdul Ghoni, M.A.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Ai Didah (2108204058)
2. Andis Rahmawati (2108204071)
3. Anissa Padillah (2108204072)
4. Syifa Nurul Hasanah (2108204095)

EKONOMI SYARIAH 5/B


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2023
Jl. Perjuangan ByPass Sunyaragi Cirebon Kesambi, Kota Cirebon
Jawa Barat 45131

Email : info@syekhnurjati.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas terstruktur ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Lembaga
Ekonomi dan Keuangan Syariah yaitu Bapak Abdul Ghoni, M.A yang telah membimbing
kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan mengenai
Pasar Uang Syariah, yang kami sajikan berdasarkan jurnal, buku, dan dari berbagai
sumber.

Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi mahasiswa,
khususnya pada diri kami sendiri dan semua yang membaca makalah kami ini dan mudah-
mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sebagai penulis menyadari mungkin masih ada kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 14 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah. ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3


2.1 Pengertian Pasar Uang .................................................................................. 3
2.2 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal ....................................................... 3
2.3 Fungsi, Peserta, dan Tujuan Pasar Uang ....................................................... 4
2.4 Kebijakan Pengembangan Pasar Uang di Indonesia ...................................... 6
2.5 Instrumen Pasar Uang di Indonesia ............................................................... 7
2.6 Pasar Valuta Asing ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin, agama yang membawa
rahmat bagi semesta alam dan semua umat tanpa dibatasi oleh ruang maupun waktu.
Dalam ajaran agama Islam tercakup semua aspek kehidupan termasuk didalamnya
aspek ekonomi. Melihat perkembangan ekonomi di zaman moderen ini,
transaksitransaksi ekonomi semakin kompleks yang tentu tidak sedikit masyarakat
muslim yang terlibat di dalamnya, baik secara langsung dan tidak langsung.
Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan kajian dan sosialisasi secara menyeluruh
khusus mengenai hukum pasar uang dalam perspektif ekonomi dan hukum Islam
(muamalat), agar umat Islam mendapatkan kepastian hukum yang jelas dan tegas.

Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah


banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai
antara inflows dan outflows. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan jasa
lembaga keuangan atau bank yang dapat berlaku adil. Namun dalam kenyataannya,
aplikasi bank berlaku tidak adil dengan mengambil keuntungan atau bunga yang
berlebih kepada pihak yang kekurangan dana maupun sebaliknya. Oleh karena itu,
DSN mengeluarkan fatwa No. 37 tahun 2002 tentang pasar uang antar bank dengan
menggunakan prinsip-prinsip syariah sebagai solusi bagi keduanya.

Pasar uang pada saat ini tidak lagi dibatasi dalam wilayah suatu Negara saja.
Uang berputar keseluruh bagian dunia, mencari investasi yang menawarkan expected
return yang paling tinggi untuk suatu tingkat resiko tertentu sejalan dengan pesatnya
perkembangan perdagangan dunia. Pertumbuhan dan perkembangan perdagangan
internasional membutuhkan pembiayaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Modal jangka panjang dibutuhkan untuk membiyai pembangunan pabrik baru, system
transfortasi dan sebagainya. Sedangkan pembiyaaan jangka pendek diperuntukkan
untuk membiayai ekspor dan impor barang dan kebutuhan modal kerja lain.

Pasar uang (money market) di Indonesia masih relative baru dibanding dengan
negara-negara maju. Namun seiring dengan perkembangannya, pasar uang di
Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak perkembangan pasar modal.
Money market (pasar uang) adalah pasar dengan instrument financial jangka pendek,
umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu instrument pasar
uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Transaksi dalam
pasar uang biasanya dilakukan melalui sarana telekomunikasi. Dengan demikian,
pasar uang sering disebut dengan pasar abstrak karena pelaksanaan transaksi tidak
dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal.
Pasar modal (capital market) adalah pasar untuk memperdagangkan instrument
financial jangka panjang.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang


akan dibahas dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian pasar uang?
2. Apa perbedaan pasar uang dan pasar modal?
3. Apa saja fungsi, peserta, dan tujuan pasar uang?
4. Apa saja kebijakan pengembangan pasar uang di Indonesia?
5. Apa saja instrumen pasar uang di Indonesia?
6. Apa yang dimaksud dari pasar valuta asing?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini


bertujuan:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pasar uang
2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan pasar uang dan pasar modal
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi, peserta, dan tujuan pasar uang
4. Untuk mengetahui dan memahami kebijakan pengembangan pasar uang di
Indonesia
5. Untuk mengetahui dan memahami instrumen pasar uang di Indonesia
6. Untuk mengetahui dan memahami pasar valuta asing

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah sarana atau tempat terjadinya transaksi permintaan dan
penawaran terhadap sejumlah dana atau surat-surat berharga berjangka pendek yang
berkurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun yang dapat disalurkan melalui
lembaga-lembaga perbankan. Sedangkan, yang dimaksud dengan pasar uang syariah
adalah mekanisme yang memungkinkan lembaga keuangan syariah untuk
menggunakan instrumen pasar dengan mekanisme yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah, baik untuk mengatasi persoalan kekurangan likuiditas maupun kelebihan
likuiditas.

Kegiatan dipasar uang ini terjadi karena ada dua pihak dan pihak pertama yang
kekurangan dana yang sifatnya jangka pendek, pihak kedua memiliki kelebihan dana
dalam waktu jangka pendek juga. Mereka dipertemukan di dalam pasar uang,
sehingga unit yang kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan, sedangkan unit
yang kelebihan memperoleh penghasilan atas uang yang berlebih tersebut. Peserta
pasar uang adalah bank atau lembaga-lembaga keuangan yang memerlukan dana
jangka pendek dan biasanya pembelian surat-surat berharga pasar uang hanya
didasarkan kepada kepercayaan semata, hal ini disebabkan surat-surat berharga pasar
uang biasanya tanpa jaminan tertentu. Oleh karena itu, faktor kepercayaan sangat
dominan sebelum surat-surat tersebut dibelikan oleh investor disamping faktor-faktor
lainnya.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi adanya kebutuhan


pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya
harus segera dipenuhi. Dengan adanya pasar uang, masyarakat dapat memperoleh
dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek
lainnya. Melalui pasar uang, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam pembangunan
dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU), serta menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

2.2 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari financial markets.
Perbedaan antara pasar uang dan pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Pasar uang menyediakan sarana pengalokasian dan pinjaman jangka pendek


karena itu disebut pasar likuiditas primer, sedangkan pasar modal berkaitan
dengan surat-surat berharga yang berjangka panjang. Dana yang diperjualbelikan
dalam pasar modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi permanen.

3
2. Pasar modal memiliki tempat transaksi khusus, yakni bursa efek. Sedangkan pasar
uang disebut sebagai pasar abstrak karena transaksinya tidak dilakukan di suatu
tempat, tetapi lewat media telekomunikasi.
3. Perbedaan selanjutnya adalah pasar uang karena tidak memiliki tempat transaksi
tertentu sehingga menjadi pasar yang tidak terorganisasi (unorganized market),
sedangkan pasar modal selain memiliki tempat transaksi juga dikelola di bawah
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

2.3 Fungsi, Peserta, dan Tujuan Pasar Uang

A. Fungsi Pasar Uang

Fungsi pasar uang yang sangat berkaitan erat dengan dunia perbankan dan
moneter merupakan fungsi likuiditas, fungsi sebagai wadah penyaluran kebijakan
dan fungsi informasi.

1. Sebagai sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, dan


peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka
pendeknyanya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya.
2. Sebagai sarana pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa moneter
dalam melaksanakan operasi pasar terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan
operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral Indonesia dilakukan melalui pasar
uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU) sebagai instrumennya.
3. Dalam hal fungsi informasi, pasar uang dapat memberikan informasi bagi
perusahaan, pemerintah, perorangan, sector luar negeri, dan peserta pasar uang
lainnya mengenai kondisi moneter, preferensi, dan tingkah laku peserta pasar
uang, pengaruh kebijakan moneter serta pengaruh interaksi kegiatan ekonomi
dalam dan luar negeri.

B. Peserta atau Pelaku Pasar Uang

Dalam pasar uang terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu para
peminjam (borrowers), para pemberi pinjaman (lenders/investor), perantara atau
intermediaries (misalnya lembaga keuangan, baik bank dan non bank), serta
pemerintah.

Pihak peminjam maupun investor dapat terdiri dari individu ataupun


perusahaan. Sementara itu, lembaga keuangan merupakan badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims)
dibandingkan aset nonfinansial ataupun aset riil. Lembaga keuangan memberikan
kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di
samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan, antara

4
lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program
pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga
keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa keuangan.

Lembaga keuangan terdiri dari Lembaga Keuangan Depositor dan Non


Depositor. Lembaga Keuangan Depositor (Depository Intermediary) merupakan
lembaga keuangan yang menghimpun langsung dana langsung dari masyarakat
dalam bentuk simpanan ataupun deposito, misalnya giro, tabungan, atau deposito
berjangka yang diterima dari penabung atau unit surplus. Unit surplus perusahaan
dapat berupa perusahaan, pemerintah, dan rumah tangga yang memiliki kelebihan
pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi, misalnya perbankan.
Sementara itu lembaga keuangan Non Depository yang sering juga disebut lembaga
keuangan Non-Bank, merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
bersifat kontraktual (contractual institution), yaitu menarik dana dari masyarakat
dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap risiko
ketidakpastian, misalnya dengan polis asuransi dan program pensiun. Contoh
lembaga asuransi antara lain Manulife, AIG Life.

Adapun kelompok lembaga keuangan investasi (investment institution), yaitu


lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar
modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Lembaga keuangan bukan bank
lainnya yang kegiatan usahanya tidak termasuk dalam kelompok lembaga
keuangan kontraktual dan investasi, yaitu perusahaan modal ventura dan
perusahaan pembiayaan (finance company) yang menawarkan jasa pembiayaan
sewaguna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit,
contohnya Adira Finance, GE Finance, FIF Finance dari Astra. Adapun pemerintah
(antara lain Bank Indonesia, Departemen Keuangan) dapat berperan sebagai
regulator (yang menetapkan kebijakan dalam pasar uang), peminjam, maupun
pemberi pinjaman.

C. Tujuan Pasar Uang

Pasar uang memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Menyediakan likuiditas. Salah satu tujuan pasar uang adalah menyediakan


likuiditas bagi para investor yang ingin menginvestasikan dananya dalam
jangka pendek. Dalam pasar uang, terdapat banyak instrumen keuangan yang
likuid, sehingga para investor dapat dengan mudah menjual atau membeli
instrumen tersebut kapan saja tanpa mengalami kesulitan.
2. Menyediakan sumber pendanaan. Pasar uang juga bertujuan sebagai sumber
pendanaan bagi perusahaan, pemerintah, dan lembaga keuangan lainnya.
Perusahaan dan pemerintah dapat mengeluarkan surat berharga atau obligasi
untuk memperoleh dana dari pasar uang. Sementara itu, lembaga keuangan

5
seperti bank dapat menempatkan dana dari nasabahnya dalam instrumen
keuangan pasar uang.
3. Menjaga stabilitas keuangan. Pasar uang juga berperan dalam menjaga
stabilitas keuangan suatu negara. Dalam pasar uang, terdapat banyak lembaga
yang berperan sebagai pengawas, seperti bank sentral dan otoritas pengawas
pasar modal. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa pasar uang berjalan
dengan sehat dan tidak terjadi praktik-praktik ilegal yang merugikan para
investor.
4. Menentukan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga dalam pasar uang sangat
penting bagi perekonomian suatu negara. Tingkat suku bunga yang tinggi
dapat menekan permintaan kredit dan meningkatkan tabungan, sedangkan
tingkat suku bunga yang rendah dapat meningkatkan permintaan kredit dan
mengurangi tabungan.

2.4 Kebijakan Pengembangan Pasar Uang di Indonesia

Pasar uang di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun
terakhir, dan pemerintah serta Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah
untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Pasar uang di Indonesia berperan penting
dalam mendukung perekonomian dengan menyediakan pembiayaan jangka pendek
bagi dunia usaha dan pemerintah. Bank Indonesia mengeluarkan Blueprint
Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 sebagai upaya membangun pasar uang
modern dan maju di era digital. BPPU 2025 memiliki lima visi, yakni membangun
pasar uang modern dan maju untuk mendukung pembiayan nasional dan efektivitas
transmisi kebijakan moneter serta stabilitas keuangan sehingga mengembangkan
produk, pricing dan pelaku pasar yang variatif, likuid, efisien, transparan dan
berintegritas.

Kebijakan-kebijakan bertujuan untuk menciptakan pasar uang yang transparan,


efektif, dan tangguh yang dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan pada akhirnya
menciptakan pasar uang yang modern dan maju yang bercirikan iklim pasar uang yang
mendalam, inklusif, dan kontributor. Berikut beberapa kebijakan yang dilakukan Bank
Indonesia untuk mengembangkan pasar uang di Indonesia:

1. Memperkuat rantai nilai pasar uang untuk mewujudkan pasar uang Indonesia
yang modern dan maju.
2. Memaksimalkan akses pasar digital untuk meningkatkan efektivitas transmisi
kebijakan moneter dan mempercepat alternatif sumber pembiayaan.
3. Penguatan infrastruktur pasar keuangan untuk mendukung pengembangan pasar
uang.
4. Mengembangkan pasar repo untuk mendukung penerbitan SUN dan kebijakan
fiskal.
5. Standarisasi tarif acuan di Indonesia untuk menciptakan acuan harga yang
kredibel.

6
6. Mengembangkan overnight index swap sebagai bagian dari transaksi derivatif
suku bunga dalam rangka lindung nilai suku bunga.
7. Mendorong penggunaan mata uang lokal sebagai penyelesaian dalam kegiatan
perdagangan dan investasi dengan negara mitra.

Bank Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan untuk mengatur pasar uang
di Indonesia. Salah satu aturannya adalah Peraturan Bank Indonesia No.6 Tahun 2023
tentang Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing yang mengatur tentang pasar uang dan
pasar valuta asing di Indonesia. Aturan tersebut mencakup empat aspek, yaitu produk,
harga, pelaku pasar, dan infrastruktur pasar keuangan. Peraturan tersebut bertujuan
untuk memperkuat pengaturan pasar uang dan pasar valas di Indonesia serta
mendukung pengembangan sektor keuangan di Indonesia. Cetak Biru Pengembangan
Pasar Uang 2025 berfokus pada tiga inisiatif yaitu:

1. Mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan.


2. Memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter.
3. Mengembangkan sumber pembiayaan perekonomian dan manajemen risiko.

Ketiga inisiatif tersebut diimplementasikan melalui empat belas key delivery


dengan berbagai program pengembangan dan penguatan terkait pasar produk, pricing
dan partisipan, serta infrastruktur pasar keuangan. Upaya ini diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan pasar, yang pada akhirnya dapat mewujudkan pasar yang
modern dan maju yang bercirikan lingkungan pasar uang yang mendalam, inklusif,
dan kontributif.

2.5 Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang


jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-
badan usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah. Instrumen pasar
uang antara lain:

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); adalah instrumen hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau bank sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan
dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini
berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); adalah surat berharga berjangka pendek yang
dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito; adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank
atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga
tertentu. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperdagangkan.

7
4. Commercial Paper; promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan
oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada
investor dalam pasar uang.
5. Call Money; kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank
lainnya untuk jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement; transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual
tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu.
7. Banker's Acceptence; suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk
memberikan kredit pada eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang
atau untuk membeli valuta asing.
8. Treasury Bills; adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara dengan jangka
waktu 90 hari - 1 tahun.
9. Promissory Notes; adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya
utang piutang jangka pendek antara kreditur dan debitur.

2.6 Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi
yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya
(pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama
24 jam secara berkesinambungan. Valas merupakan suatu mekanisme dimana orang
dapat mentransfer daya beli antar negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk
transaksi perdagangan internasional, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian
akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang, dikarenakan perbedaan nilai mata
uang tiap negara. Pada kegiatan perdagangan Internasional, pembeli dan penjual
memiliki nominal uang dalam mata uang yang berbeda dan tidak ada kurs tunggal
mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau
pelaku pasar mana yang bertransaksi. Oleh karena itu, si pembeli membutuhkan
kepemilikan atas mata uang yang digunakan penjual agar ia bisa melakukan transaksi
jual beli. Dengan kata lain, pembeli harus menukar sejumlah uang ke dalam mata uang
penjual, nilai tukar antara mata uang satu dengan yang lainnya tidaklah selalu setara.
Hal ini bergantung pada mekanisme pasar perdagangan internasional.

Pasar valuta asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar
kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar
mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Ada dua jenis
transaksi valuta asing, yaitu:

1. Transaksi spot; terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal
dua hari kerja. Di pasar valuta internasional, jarang transaksi dilakukan untuk
tanggal valuta yang sama (value to day). hanya sedikit bank yang dapat
memberikan pelayanan transaksi.

8
2. Transaksi forward; merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang
dilakukan pada suatu tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi
forwad akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk untuk membeli dan menjual. Transaksi forward
biasanya terjadi bila eksportir, importir dan pelaku ekonomi lain yang terlibat
dalam pasar valuta asing harus membayar atau menerima sejumlah mata uang
asing pada waktu tertentu dimasa mendatang. kesulitan ini disebabkan oleh
sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan pembayarannya..

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar uang syariah adalah bagian dari pasar keuangan yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang riba dan transaksi yang
mengandung unsur-unsur haram. Pertumbuhan pasar uang syariah didorong oleh
pertumbuhan ekonomi di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, yang
membutuhkan lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Instrumen
keuangan syariah, seperti sukuk dan deposito syariah, memungkinkan individu dan
lembaga keuangan untuk berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. Regulasi dan
standar syariah mengatur pasar uang syariah untuk memastikan kepatuhan terhadap
prinsip syariah dan transparansi dalam transaksi. Pasar uang syariah memberikan
alternatif investasi yang sesuai dengan ajaran Islam, dan terus berkembang sebagai
bagian dari industri keuangan syariah. Pasar uang syariah memberikan solusi
keuangan yang sesuai dengan hukum Islam dan memberikan kesempatan bagi
individu dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi dalam pasar keuangan yang
sesuai dengan nilai-nilai syariah.

3.2 Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari kata sempurna
tentunya masih banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini
disebabkan masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku
pembuat makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami
juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan
pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R. D., & SE, M. Peranan Pasar Uang dan Pasar Modal serta Penerapan Corporate
Governance di Indonesia

Bank Indonesia. Jakarta 14 Desember 2020. Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025
Bank Indonesia: Membangun Pasar Uang Modern dan Maju di Era Digital

Darmawi, Herman, Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial, Jakarta, PT. Bumi
Aksara, 2006

Ismawati, I. (2016). Pasar uang dalam perspektif Islam. Jurnal Minds: Manajemen Ide dan
Inspirasi, 3(1), 96-106

Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Ed. Revisi, Jakarta : Rajawali Press, 2008

Kuncoro, Mudrajad, Manajemen Keuangan Internasional Pengantas Ekonomi dan Bisnis


Global, Yogyakarta, BPFE, 1996 Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah: dari
Teori ke Praktik, Jakarta, gema insani press, 2001

Rivai, Veithzal, Financial Institution Manajemen, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2013

11

Anda mungkin juga menyukai