Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Itra (1993141009)
Ramadhani (1993141083)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun untuk
melengkapi nilai dan dapat juga sebagai pedoman bagi mahasiswa yang ingin mempelajari
mata kuliah Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, namun apabila makalah ini nantinya
terdapat kesalahan kami sebagai penyusun memohon maaf.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, bapak Nurman, SE., M.Si yang telah
membibimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, kami berharap makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat mengambil ilmu yang bermanfaat didalamnya.
Aamiin.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar keuangan (financial market) merupakan pasar tempat terjadinya
perdagangan sekuritas, seperti uang, saham, serta obligasi. Pasar keuangan
memperdagangkan segala bentuk sekuritas (surat berharga), yang memiliki
peran penting dalam perekonomian. Apabila pasar keuangan gagal, maka
sektor perekonomian bisa mengalami gangguan, seperti resesi (kelesuan dalam
perdagangan) yang bisa berakibat melonjaknya angka pengangguran. Pasar
keuangan harus transparan dan efektif, karena mengelola dana atau keuangan
yang dibutuhkan perusahaan atau pun individu. Pasar keuangan berbeda
dengan pasar uang, karena pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan
yang lebih berfokus pada penyediaan instrumen keuangan jangka pendek.
Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seorang atau korporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi
penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan
obligasi), Pasar keuangan menyediakan suatu mekanisme penciptaan dan
pertukaran aktiva keuangan. Walaupun aktiva keuangan dapat dibeli dan
dijual secara pribadi, namun di sebagian besar pasar keuangan yang telah maju
terdapat peluang untuk memperdagangkan aktiva keuangan pada beberapa
struktur institusional Pasar keuangan juga menjadi tempat bagi perusahaan
atau individu untuk dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian, atau
tempat bertemunya pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Secara umum terdapat beberapa jenis pasar keuangan, antara lain:
1. Pasar uang (money market) Pasar uang (money market) adalah pasar di
mana instrument-instrumen keuangan jangka pendek (instrumen pasar
uang) ditransaksikan. Instrumen keuangan jangka pendek biasanya
didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang jatuh tempo dalam
waktu kurang dari satu tahun. Termasuk pinjaman antar bank jangka
pendek. commercial paper, dan lain-lain. Institusi yang biasanya
terlibat dalam kegiatan pasar uang antara lain bank (bank komersial)
dan institusi keuangan lainnya seperti perusahaan sekuritas/broker.
2. Pasar modal (capital market) Pasar modal (capital market) adalah pasar
di mana instrumen keuangan jangka panjang ditransaksikan, termasuk
saham dan obligasi. Hasil pendanaan dari obligasi dan saham dapat
digunakan secara leluasa oleh perusahaan dalam jangka panjang,
sebagai tambahan modal (capital) perusahaan. Para pelaku yang
mempunyai peran dalam pasar modal adalah perusahaan sekuritas di
pasar saham. Sedangkan di pasar obligasi, baik bank maupun
perusahaan sekuritas sama-sama mempunyai peran. Bursa merupakan
institusi yang menyelenggarakan perdagangan efek secara terorganisir.
lika, perdagangan di pasar modal terjadi tanpa melibatkan satu institusi
2
dan tempat khusus, maka tidak ada bursa yang terlibat, atau dikenal
sebagai over the counter (OTC) market.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pasar Uang?
2. Apa saja tujuan dari Pasar Uang?
3. Apa saja yang termasuk dalam instrument Pasar Uang?
4. Apa yang dimaksud dengan Pasar Modal?
5. Apa saja yang termasuk dalam instrument Pasar Modal?
6. Siapa saja yang termasuk dalam pemain Pasar Modal?
7. Lembaga apa saja yang terlibat di Pasar Modal?
8. Apa yang dimaksud dengan Prosedur Emisi?
9. Apa yang dimaksud dengan Pasar Perdana (Primary Market)?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian dari Pasar Uang
2. Mengetahui tujuan dari Pasar Uang
3. Mengetahui apa yang termasuk dalam instrument Pasar Uang
4. Memahami pengertian dari Pasar Modal
5. Mengetahui apa saja yang termausk dalam instrument Pasar Modal
6. Mengetahui siapa saja yang termasuk dalam pemain Pasar Modal
7. Mengetahui lembaga apa saja yang terlibat dalam Pasar Modal
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Prosedur Emisi
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pasar Perdana
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Uang
Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika di
bandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dalam perkembangan dunia
sekarang ini, pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak
semarak perkembangan pasar modal (capital market). Seperti telah dijelaskan
sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar modal terdapat perbedaan yang
cukup jelas. Misalnya jika dilihat dari jangka waktunya instrumen yang
diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para penjual dan
pembeli dari kedua pasar tersebut.
Perbedaan yang pertama adalah dari instrumen yang diperjual belikan
yaitu jika di dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat-surat
berharga jangka panjang seperti saham atau obligasi. Sedangkan di dalam pasar
uang adalah surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun seperti, Comercial Paper, Call Money, Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang atau Banker's Accepted. Kemudian jika
dilihat dari segi pasar tempat diperjualbelikannya surat-surat berharga tersebut
juga berbeda, misalnya dalam jual beli pasar modal para penjual dan pembeli
dapat bertemu di suatu tempat tertentu seperti di bursa efek, sedangkan pasar
uang pasarnya abstrak, artinya penjualan dan pembelian surat-surat tersebut
tidak di dalam pasar tertentu, tetapi melalui sarana elektronik seperti telepon,
faksimile atau telex. Dengan kata lain, di pasar uang dapat diperoleh antar
kreditor dengan investor secara langsung di berbagai tempat. Perbedaan
lainnya jika dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan
surat-surat berharga tersebut.
Dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan modal
jangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja, sedangkan di dalam pasar
modal lebih ditekankan kepada tujuan investasi atau untuk ekspansi
perusahaan. Bagi investor dengan membeli surat-surat berharga di pasar uang
tujuannya adalah untuk mencari keuntungan semata dan di dalam pasar modal
di samping keuntungan juga untuk penguasaan perusahaan.
Para peserta dalam pasar uang adalah bank atau lembaga-lembaga
keuangan yang memerlukan dana jangka pendek dan biasanya pembelian surat-
surat berharga pasar uang hanya didasarkan kepada kepercayaan semata, hal ini
disebabkan surat-surat berharga pasar uang biasanya tanpa jaminan tertentu.
Oleh karena itu, faktor keper cayaan sangatlah dominan sebelum surat -urat
tersebut dibelikan oleh investor di samping faktor-faktor lainnya.
6. Commercial Paper
7. Treasury Bills
8. Repuchase Agreement
9. Foreign Exchange Market
Untuk lebih jelasnya pengertian , tujuan dan perbedaan - perbedaan
antara instrumen pasar uang tersebut di atas , akan dibahas berikut ini .
1. Interbank Call Money
Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap
hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank
yang kalah kliring apabila tidak dapat menutupi kekalah annya, maka akan
terkena sangsi dari Bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena
sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjamkan
uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money
atau call money.
Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang
harus segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan
dari pihak pemberi dana ( kreditor ). Jangka waktu kredit berkisar antara 1
hari sampai dengan 7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day
call money (overnigh) di mana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money
dapat pula berbentuk two day call money di mana masa pelunasannya 2
hari. Proses pemberian call money pada prinsipnya tidak berbeda dengan
pemberian kredit umumnya. Mungkin yang menjadi perbedaan adalah
persyaratannya yang ringan serta jangka waktunya yang relatif singkat.
Namun, sebelum fasilitas call money diberikan, terlebih dulu pihak
kreditor mempertimbangkan masalah kepercayaan. Hal ini disebabkan
jaminan yang diberikan hanyalah jaminan kepercayaan.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
pemberian fasilitas call money antara lain sebagai berikut:
a) Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank - bank
yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
b) Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari
ini.
c) Instrumen pinjaman dapat berupa promes.
d) Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada
masa jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI
Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diter
bitkan oleh Bank Sentral ( Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas
unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan
dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open
market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar.
6
SBI pertama sekali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperda gangkan
antar bank. Namun, kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena
pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan untuk mem perkenankan bank-
bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun 1971.
SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan
deregulasi perbankan 1 Juni 1983. Tujuan bagi investor baik bank maupun
lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai akibat kelebihan
dana yang tidak disalur kan untuk sementara waktu, namun jika pihak
investor memerlukan dana kembali , maka dengan mudah SBI dapat
diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia atau pihak lainnya.
3. Sertifikat Deposito
Sejalan dengan kebijaksana pemerintah yang membolehkan pihak
perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1971, maka
sampai sekarang ini sertifikat deposito merupakan alter natif utama bagi
pihak perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya.
Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal ter tentu. Jangka
waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank .
Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo.
Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat
deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak
umum. Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka
adalah dalam hal identitas, di mana sertifikat deposito atas unjuk,
sedangkan deposito berjangka atas nama. Dengan tanpa identitas ( atas
unjuk ) ini, maka sertifikat deposito dapat diperjualbelikan / dipin
dahtangankan sedangkan deposito berjangka tidak. Kemudian dalam hal
nominal sertifikat deposito sudah tercetak sedangkan deposito berjangka
belum. Perbedaan lainnya adalah dalam hal penarikan bunga, di mana
sertifikat deposito dapat ditarik di muka sedangkan deposito berjangka
hanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh Bank
Indonesia tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan operasi
pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan nilai rupiah Bank atau
lembaga keuangan yang ingin memperoleh dana jangka pendek dapat
menerbitkan SBPU ini kemudian diperjualbelikan dengan bank Indonesia
atau pihak-pihak lainnya. Penerbitan warkat-warkat dapat berupa wesel
atau promes dengan jangka waktu antara 30 hari sampai dengan 180 hari.
5. Banker's Acceptance
Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata
"accepted" dan dapat diperjual belikan di pasar uang sebagai salah satu
sumber dana jangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara
30 hari sampai 180 hari. Wesel yang diberi cap "accepted" inilah yang
kemudian kita kenal dengan Banker's acceptance. Banker's acceptance
7
kredit lainnya. Hal lain adalah penerbitannya relatif mudah dengan jangka
waktu yang tidak terlalu pendek. Sedangkan kelemahannya adalah akibat
tidak adanya jaminan tertentu, maka untuk menjualnya relatif lebih sulit
apabila si penerbit tersebut bona fiditasnya dianggap kurang . Kelemahan
lainnya dana yang diperoleh hanya digunakan untuk modal kerja.
7. Treasury Bills
Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank
Sentral dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills
oleh Bank Sentral ini biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu pula .
Keuntungan dari treasury bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan
dibayar kembali mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah. Di samping
jenis surat berharga ini mudah diperjualbelikan. Treasury bills diterbitkan
di luar negeri sedangkan di Indonesia dapat disama kan dengan Sertifikat
Bank Indonesia ( SBI ) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
8. Repuchase Agreement
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbeli kan
dengan suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali
surat - surat berharga tersebut . Pembelian kembali surat-surat berharga
tersebut disertai dengan perjanjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.
Transaksi Repuchase Agreement ini diperjualbelikan secara diskonto.
Instrumen yang diperjualbelikan dapat berupa Sertifikat Deposito. SBI,
SBPU, serta Treasury Bills.
3. Lembaga Penunjang
Di samping pemain utama di pasar modal, maka pemain lainnya
yang turut memperlancar proses transaksi perdagangan efek adalah adanya
15
lembaga penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta
mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik
emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pasar modal.
Para lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam
mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut.
a. Penjamin emisi (underwriter)
Merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi
sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang
diinginkan emiten.
Penjamin emisi ini dibagi ke dalam beberapa jenis berikut ini.
- Full Commitment
Maksudnya penjamin emisi mengambil seluruh risiko tidak
terjualnya saham atau obligasi pada batas waktu yang telah
ditentukan sesuai dengan harga penawaran di pasar (kesanggupan
penuh).
- Best Effort Commitment
Dalam hal ini penjamin emisi akan berusaha sebaik mungkin untuk
menjual saham atau obligasinya dan apabila tidak laku, maka
dikembalikan kepada emiten. Jadi dalam hal ini tidak ada
kewajiban untuk membeli saham yang tidak laku (kesanggupan
terbaik).
- Standby Commitment
Apabila saham atau obligasi yang dijual tidak laku, maka penjamin
emisi bersedia membeli dengan ketentuan biasanya harga yang
dibeli di bawah dari harga penawaran di pasar (kesanggupan
siaga).
- All or None Commitment
Merupakan kesanggupan semua atau tidak sama sekali. Artinya
jika hasil penjualan saham tidak memenuhi target, maka emiten
16
Lembaga terkait dengan pasar modal terdiri dari lembaga pemerintah dan
lembaga swasta.
1. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
b. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek
dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
1) Bursa efek
2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
19
3) Reksa dana
4) Perusahaan efek dan perorangan
d. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya
dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan
sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan
pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan
prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten
selama proses evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan
menyiapkan sarana-sarana penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan
usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti
kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh
emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan
pidana.
20
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam
rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan
efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan
sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva
perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham
juga dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta
kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok
beserta bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada
waktunya.
5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
21
- nominal efek
- waktu emisi tujuan dan penggunaan dana emisi
- data-data mengenai perusahaan
- nama dan alamat bank yang menjadi relasi, notaris, akuntan dan
penasihat hukum.
c. Penyampaian pernyataan pendaftaran
Langkah selanjutnya setelah penyampaian letter of intent adalah
penyampaian pernyataan pendaftaran. Penyampaian pernyataan
pendaftaran memuat informasi-informasi antara lain:
- data tentang manajemen dan komisaris
- data tentang struktur modal kegiatan usaha emiten
- rencana emisi
- penjamin pelaksana emisi
d. Evaluasi oleh BAPEPAM
Kemudian apabila seluruh dokumen yang dipersyaratkan telah
terpenuhi, maka oleh BAPEPAM akan melakukan evaluasi ter hadap
dokumen-dokumen yang telah disampaikan. Evaluasi oleh BAPEPAM
meliputi kelengkapan dokumen. Kelengkapan dokumen harus ada dan
dikatakan lengkap antara lain meliputi:
- pernyataan pendaftaran
- anggaran dasar perusahaan
- laporan keuangan
- jenis surat perjanjian yang telah dibuat dengan penjamin emisi,
- dealer, wali amanat, penanggung dan perjanjian lainnya surat
pendapat dari segi hukum
- laporan dari perusahaan penilai
- jadwal waktu emisi dari penjamin emisi
- laporan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh penjamin emisi
- surat pernyataan dari akuntan (comfort letter)
- surat pernyataan dari manajemen
- draft prospectus
Melakukan penelaahan terhadap seluruh dokumen yang diajukan.
Tujuannya adalah untuk melihat kesesuaian yang ada pada masing
masing dokumen. Penelaahan dokumen meliputi antara lain:
- terhadap laporan keuangan
- terhadap comfort letter
- terhadap seluruh bentuk dan isi dokumen lainnya
24
BAPEPAM, emiten harus listing di bursa paling lam bat 90 hari setelah izin
registrasi dikeluarkan.
KESIMPULAN
Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika di
bandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dalam perkembangan dunia
sekarang ini, pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak
semarak perkembangan pasar modal (capital market). Adapun jenis-jenis
instrumen pasar uang yang ditawarkan antara lain Interbank Call Money,
Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), Sertifikat Deposito, Surat Berharga Pasar Uang
( SBPU ), Banker's Acceptance , Commercial Paper, Treasury Bills, Repuchase
Agreement dan Foreign Exchange Market. Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar
uang adalah Pihak yang membutuhkan dana. Dalam hal ini baik bank maupun
perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dana yang segera harus
dipenuhi untuk kepentingan tertentu. Serta Pihak yang menanamkan dana. Yaitu
28
pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank maupun
perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang.
Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi da lam rangka memperoleh
modal. Penjual dalam pasar modal merupa kan perusahaan yang membutuhkan
modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar
modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Instrumen pasar modal yaitu
obligasi dan saham. Dalam melaksanakan transaksi jual dan beli baik saham
maupun obligasi di pasar modal diperlukan penjual dan pembeli. Tanpa adanya
pembeli dan penjual, maka tidak akan mungkin terjadi transaksi seperti dalam
definisi pasar yang lalu.
Penjual dan pembeli di pasar modal kita sebut sebagai para pemain dalam
transaksi di pasar modal. Para pemain terdiri dari para pemain utama dan lembaga
penunjang yang bertugas melayani kebutuhan dan kelancaran pemain utama.
Pemain utama dalam pasar modal adalah perusahaan yang akan melakukan
penjualan (emiten) dan pembeli atau pemodal (investor) yang akan membeli
instrumen yang ditawarkan oleh emiten. Kemudian didukung oleh lembaga
penunjang pasar modal atau perusahaan penunjang yang mendukung kelancaran
operasi pasar modal. Masing-masing pemain mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
29
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmanto, Eko dkk. 2021. Pasar Uang dan Pasar Modal. Yayasan Kita
Menulis