Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

( PASAR MODAL )

Dosen Pengampu:
Siti Diva Syarifah,S.E.M.Ak

Disusun oleh :

Kelompok 2
1. Shelamita ( 1901128 )
2. M. Izzat Sarwat ( 1901131 )
3. Musdalifah ( 1901147 )
4. Akbar setiawan ( 1901148 )
5. Fitriana firdaus ( 1901149 )
6. Syamsinar ( 1901160 )
7. Syarul rizal ( 1901189 )

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


INSTITUT ILMU SOSIAL & BISNIS
ANDI SAPADA PAREPARE
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


.
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas campur
tangan-nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah “ Manajemen lembaga
Keuangan ” dengan meteri terkait “Pasar Modal “ dapat terselesaikan dengan baik dan
semampu penulis.

Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari dari beberapa sumber buku dan
internet. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberi masukan kepada penulis serta berbagai sumber yang
telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini sehingga makalah ini dapat
selesai dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada ( siti diva
syarifah S.E.,M.Ak ) selaku dosen mata kuliah “ Manajemen lembaga keuangan “ karena
atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan dari
berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang
selanjutnya.oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini, terima kasih banyak atas
perhantian anda.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Parepare, 27 Maret 2022,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. Pengertian Pasar Modal......................................................................................3
2.2. Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia..........................................................4
2.3. Manfaat Pasar Modal..........................................................................................5
2.4. Fungsi Pasar Modal.............................................................................................6
2.5. Jenis – Jenis Pasar Modal....................................................................................7
2.6. Lembaga – Lembaga Yang Terlibat Dipasar Modal.............................................9
BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan
perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan
transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan
menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk
untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah
perusahaan menjual asset.
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga
menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di
Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor
dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan
adalah modal berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang
perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang
bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah
perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan
usahanya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pasar modal ?
1.2.2 Bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia ?
1.2.3 Apa saja jenis – jenis pasar modal ?
1.2.4 Apa saja manfaat dan fungsi pasar modal ?
1.2.5 Siapa saja pelaku dan lembaga yang terlibat dalam pasar modal ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pasar modal ;
1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan pasar modal di Indonesia ;
1.3.3 Untuk mengetahui jenis – jenis pasar modal ;

1
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat dan fungsi pasar modal ;
1.3.5 Untuk mengetahui lembaga – lembaga yang terkait pasar modal ;

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Modal


Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995
dijelaskan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Pengertian pasar modal Secara umum merupakan suatu tempat
bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka
memperoleh modal. penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang
membutuhkan modal (emiten),sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-
efek di pasar modal . sedangkan pembeli (investor)adalah pihak yang ingin
membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.
Pasar modal atau (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)
adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh
perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial
(commercial paper), sah am, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue),
dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang
berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari
satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya
terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito,
commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar
Uang (SPBU).
Dalam transaksi di pasar modal investor dapat langsung meneliti dan
menganalisis keuntungan masing –masing perusahaan yang menawarkan
modal.modal yang diperdagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang
bisa di ukur dari waktuny merupakan modal jangka panjang.oleh karena itu bagi

3
emiten sangat menguntungkan mengingat masa pengembalianya relatif
panjang ,baik yang bersifat kepemilikan maupun yang bersifat utang.

2.2. Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong,
dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal
sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh
orang-orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal
abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara
besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para
penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri
dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh
lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka
pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan
persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di
Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor
den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang
dperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik
perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batavia
dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925
dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di
Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.
Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului
dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951,
yang kelak ditetapkan sebagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah
terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bank negara dan
beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.
Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli
obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum.
Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri
terutama dengan Amsterdam.
Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran
perdagangan di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan

4
pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua
negara dan mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan
Indonesia. Perkembangan tersebut makin parah sejalan dengan memburuknya
hubungan Republik Indonesia dengan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan
memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,
sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian
disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS)
pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan
semua efek dari perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, termasuk
semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah
perdagangan efek di Indonesia.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan. Untuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah
memberikan keringanan atas pajak persetoran sebesar 10%-20% selama 5 tahun
sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas
capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai
saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan
dan perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi
perkembangan pasar modal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun
1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan
dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa
yang sebelumya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya
30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa
Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3. Manfaat Pasar Modal


a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

5
 dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
 tidak ada convenantsehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
 solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
 ke tergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
* nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang
mencapai kapital gain
* memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
* dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
c. bagi pemerintah
* Mendorong laju pembangaunan
* Mendorng investasi
* Penciptaan lapangan kerja
* Memperkecil dept service ratio (DSR)
* Mengurangi beban bagi BUMN

2.4. Fungsi Pasar Modal


Adapun fungsi dari pasar modal antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai Sumber Penghimpun Dana


Kebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhhi dari berbagai sumber
pembiayaan. Salah satu sumber dan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan
adalah pasar modal selain system perbankan yang selama ini dikenal sebagai
media perantara keuangan secara konvensional.
b. Sebagai Sarana Investasi
Pada umumnya perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau
obligasi) ke pasar modal adalah perusahaan yang sudah mempunyai reputasi
bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek-efek yang dikeluarkan akan laku
dijualbelikan di bursa. Sementara, pemilik dana atau investor jika tidak ada
pilihan lain mereka akan menginvestasikan pada perbankan yang notabene
mempunyai tingkat keuntungan yang relative kecil. Dengan adanya surat
berharga yang mudah dijualbelikan, maka bagi investor merupakan alternatif
instrumen investasi. Investasi di pasar modal lebih fleksibel, sebab setiap
investor bisa dengan mudah memindahkan dananya dari satu perusahaan ke
perusahaan lainnya atau dari satu industri ke industri lainnya.

6
c. Pemerataan Pendapatan
Pada dasarnya apabila perusahaan tidak melakukan go public, pemilik
perusahaan terbatas pada personal-personal pendiri perusahaan yang
bersangkutan. Dengan go public-nya perusahaan memberikan kesempatan
kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut.
d. Sebagai Pendorong Investasi
Sudah merupakan kewajiban pemerintahan untuk memajukan
pembangunan dan perekonomian negaranya. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan memajukan pembangunan membutuhkan
investasi besar. Pemerintah tidak akan mampu untuk melakukan investasi
sendiri tanpa dibantu oleh pihak swasta nasional dan asing..

2.5. Jenis – Jenis Pasar Modal


Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
a. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham
di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang
diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang
dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap,
pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan
komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
b. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham
diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana,
dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka
efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan
menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar
sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar,
pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan
dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka
waktunya tidak terbatas.

7
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu :
1. Bursa regular
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta
(BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)
2. Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem
perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan
bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara
penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi
tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan
melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak
ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada
Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market) dilakukan
oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-
masing peserta.
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian
adalah banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas
yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan
melakukan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada waktu
yang lain ia harus mengeluarkan uang untuk menutupi biaya
operasionalnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat kasnya
mengalami defisit), maka perusahaan tersebut sementara dapat
memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga
keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus (kelebihan) dana.
Selanjutnya, pada saat perusahaan tersebut mengalami surplus dana,
maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam pasar uang untuk
memperoleh pendapatan daripada membiarkan dananya tak terpakai
atau idle.
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi adanya
kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek
atau yang sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang
merupakan sarana alternatif, khususnya bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta
lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya
maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan
likuiditasnya.

8
Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara
tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi
terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh
Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
sebagai instrumennya.

2.6. Lembaga – Lembaga Yang Terlibat Dipasar Modal


1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
* Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.
* Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
a. Bursa efek
b. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
c. Reksa dana
d. Perusahaan efek dan perorangan
e. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan
ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam
rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa:
1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua
perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat
persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat tentang
semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan orang
dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada
suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya
penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang
berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa efek.
Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah
memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh
pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil
guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan
pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung

9
jawabnya sesuai dengan kebijakan yang dite tapkan oleh Menteri Keuangan
serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
 Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya
dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan
sekuritas kredit).
 Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan
prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten
selama proses evaluasi.
 Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan
menyiapkan sarana-sarana penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
* Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
* Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
* Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan.
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten
dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan
keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti
kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten
dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam
rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan
efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan
sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan

10
untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan
sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
 Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
 Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
 Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
 Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
 Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
 Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
 Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran
pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para
pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi
kewajibannya
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah
jatuh tempo.
4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan
jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang
terdiri dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek
juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga
keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli
dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk
kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.

11
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat
investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur
menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan
tahunan untuk emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-
dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen
pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang
dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

12
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pasar modal Secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan
modal (emiten),sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar
modal . Sedangkan pembeli (investor)adalah pihak yang ingin membeli modal di
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.
Pasar modal berfungsi sebagai penghimpun dana, sarana investasi,
pemeratan pendapatan dan sebagai pendorong investasi. Adapun produk yang
terdapat di pasar modal reksa dana, saham, saham preferan, obligasi, waran dan
right issue.

3.2. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran
diperkenankan dan kami berharap makalah ini akan menjadi suatu sumber yang
dapat dipakai untuk menambah pengetahuan yang ada

13
DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft
Indonesia
Farid Harianto, dan Siswanto Sudom, 1998, Perangkat dan teknik analisis
investasi di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta ,Jakarta.
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat
Rank J.Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, buku satu, Salemba empat,Grand
Wijaya Center Blok D No.7 Jl.Wjaya 2, Jakarta
http://www.google.com/pasar modal syariah.com
http://www.google.com/pasar modal.com
www.educasinet.com
www.SumberCapitalMarketEducation’s.com

14

Anda mungkin juga menyukai