Anda di halaman 1dari 13

PEREKONOMIAN INDONESIA

( SISTEM PEMERINTAHAN PADA


MASA ORDE BARU )

Dosen Pengampu :
Anastasia D’Ornay SE.M,Pd
 

Kelompok 2 :
1. Nur Iqva Sari ( 1901063 )
2. Kiki Resky Ananda ( 1901077 )
3. Ratnasari ( 1901090 )
4. Musdalifah ( 1901147 )
5. Fenyruruk ( 1801141 )
6. Aridhitya Wijaya ( 1901054 )
7. Ego Pratama ( 1901099 )
8. M. Izzat Sarwat ( 1901131 )
PENGERTIAN ORDE BARU


Orde Baru (Orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan
Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama
yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru
diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.[3] Orde
Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini
terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa
dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru
adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi
pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat
dan jiwa Pancasila serta UUD 1945.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA PEMERINTAHAN
ORDE BARU


Ada beberapa hal yang melatarbelakangi lahirnya pemerintahan orde baru
antara sebagai berikut :
 Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
 Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa
Gerakan 30 September 1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat
yang sudah berlangsung lama.
 Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600%
sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan
harga bahan bakar menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
 Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan
demonstrasi menuntut agar PKI berserta Organisasi Masanya dibubarkan
serta tokoh-tokohnya diadili.
LANJUTAN


 Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat
bergabung membentuk Kesatuan Aksi berupa “Front Pancasila” yang
selanjutnya lebih dikenal dengan “Angkatan 66” untuk menghacurkan tokoh
yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965.
 Kesatuan Aksi “Front Pancasila” pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-
GR mengajukan tuntutan”TRITURA”(Tri Tuntutan Rakyat) yang berisi :
a) Pembubaran PKI berserta Organisasi Massanya
b) Pembersihan Kabinet Dwikora
c) Penurunan Harga-harga barang.
 Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan
Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat
menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam
peristiwa Gerakan 30 September 1965.
LANJUTAN


 Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun
setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam
peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan
meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar
Biasa(Mahmilub).
 Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari
masalah yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka
Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966
(SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna
mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi
keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.
KEBIJAKAN PEREKONOMIAN PADA MASA
ORDE BARU

a. Keadaan Perekonomian Awal Orde Baru
Sejak awal, pemerintah Orde Baru menyadari bahwa kebijakan anti
Barat yang merupakan suatu ciri mencolok dari pemerintah Soekarno
juga telah menimbulkan kesulitan bagi Indonesia. Oleh karena itu,
pemerintah Orde Baru memutuskan untuk meninggalkan kebijakan
“memandang ke dalam” (inward-looking policie) yang hanya
membawa kebangkrutan bagi Indonesia dan menggantikannya
dengan kebijakan “memandang ke luar” (out-ward policies). Kebijakan
ini dicirikan oleh kebijakan perdagangan luar negeri dan kebijakan
investasi asing yang bersifat lebih liberal itu artinya, pemerintah
Indonesia mulai menerapkan kebijakan yang dapat menghapus atau
mengurangi berbagai rintangan atas perdagangan luar negeri dan
investasi asing (Abdul Syukur, dkk, 2010 : 153)
LANJUTAN


b. Kebijakan Perekonomian Indonesia Era Orde Baru
Salah satu tindakan pertama Soeharto setelah mengambil alih
pimpinan negara adalah menugaskan tim penasihat ekonominya,
yang terdiri atas kelima dosen FEUI, yaitu Widjojo Nitisastro, Ali
Wardhana, Mohammad Sadli, Soebroto, dan Emil Salim untuk
menyusun suatu program stabilisasi dan rehabilitasi. Tujuan utama
dari program ini adalah memulihkan stabilitas makro ekonmi
dengan menghentikan hiperinflasi setinggi 600% yang telah
berkecamuk pada akhir masa pemerintahan Soekarno. Alat
kebijakan utama untuk menurunkan laju inflasi adalah anggaran
berimbang (balance budget), artinya pengeluaran pemerintah dibatasi
oleh penerimaan pemerintah (Abdul Syukur, dkk, 2010 : 154 - 155)
LANJUTAN


 Periode 1974-1981: “Boom” Minyak Bumi, Intervensi
Pemerintah yang Lebih Besar dan Pertumbuhan
Ekonomi yang Pesat.
a. Kebijakan Pertanian
b. Kebijakan Industri
 Periode 1983-1996: Era Pasca “Boom” Minyak Bumi,
Deregulasi, dan Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat
DAMPAK KEBIJAKAN PEREKONOMIAN PADA
ERA ORDE BARU TERHADAP PEMBANGUNAN DI
INDOENSIA

1. Pemerataan Pelayanan Publik Di Indonesia
Sejak permulaan pemerintahan Orde Baru di
Indonesia, peranan birokrasi Pemerintah dalam
pelayanan publik telah berkembang dengan sangat
pesat. Pengeluaran pemerintah untuk sektor-sektor
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
perumahan dan perhubungan telah meningkat dari
Rp. 414,3 milyar pada Pelita I menjadi Rp. 12.244,6
milyar dalam harga konstan tahun 1969 pada Pelita
IV, suatu peningkatan sebesar hampir 30 kali.
LANJUTAN


2. Hasil - hasil Pembangunan Dalam Pembangunan
Jangka Panjang I
a. Swasembada Beras
b. Kesejahteraan Penduduk
c. Masyarakat Tinggal Landas
KELEBIHAN PEMERITAHAN ORDE BARU


 Adapun kelebihan system pemerintahan orde baru sebagai berikut :
a. Meningkatnya gros domestic product ( GDP ) perkapita
Indonesia yang sebelumnya hanya mencapai $70 berhasil
melonjak naik menjadi $1000 pada tahun 1996.
b. Berhasil melakukan program keluarga berencana yang ada pada
masa sebelumnya tidak dilakukan.
c. Semakin banyak rakyat yang pintar membaca dan menulis
sehingga tingkat pengangguran berkurang.
d. Sudah mulai bekerja sama dengan pihak asing dan banyak
menerima pinjaman dana dari luar.
e. Suskes melaksanakan gerakan wajib belajar nasioanal orang tua
asuh.
KELEMAHAN PEMERINTAHAN ORDE
BARU

 Adapun kekurangan pada system pemerintahan orde baru :
a. Menigkatnya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme ( KKN ) pada semua
kalangan massyarakat.
b.Pembangunan negara tidak merata , dan terdapat perbedaan yang signifikan
antara pembangunan pada pusat dan didaerah. Kekayaan banyak digunakan
untuk melakukan pembangunan pada pusat kota.
c. Hak asasi manusia ( HAM ) masih banyak dikekang dan kekerasan banyak
digunakan sebagai solusi untuk menyelesaikan berbagai macam permsalahan.
Sebagai contoh, operasi rahasia petrus ( penembakan misterius ).
d.Banyak Koran dan majalah yang dihentikan penerbitan dan pengedarannya
secara paksa , karena dianggap tidak sepaham dengan pemerintah sehingga
meyebabkan kekebasan pers sangat terbatas.
e. Terdapat kesenjagan sosial bagi si kaya dan si miskin , dimana orang kaya
memiliki hak yang lebih baik jika dibandingka dengan orang miskin, orang kaya
lebih berkuasa.
TERIMA KASIH

•Barang siapa tidak mau merasakan pahitnya belajar , ia akan
merasakan kebodohan sepanjang hidupnya*
( imam syafi’i rahimatullah )

Anda mungkin juga menyukai