Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR 2

PAPER
PROFESI DI BURSA EFEK DAN BURSA BERJANGKA
SERTA PELUANG KERJA

Mata Kuliah : Profesi Pasar Modal


Dosen : Asep Risman, Dr, MM

1. Sanita Aurin 43118120140


2. Andriyanto 43117110358

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia.......................................................................
2.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia.............................................................
2.3. Produk Bursa Efek Indonesia........................................................................
2.4. Mekanisme Pendaftaran di Bursa Efe Indonesia..........................................
BAB III. PENUTUP...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi yang pesat yang disertai dengan pertumbuhan pendapatan
masyarakat mendorong masyarakat untuk melakukan investasi. Investasi yang dilakukan
masyarakat kini pun tidak hanya berupa emas ataupun uang tetapi juga melalui efek.
Perkembangan inilah yang mendorong munculnya pasar modal. Pasar modal dapat
dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk
surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya.
Pasar modal menjadi salah satu tempat bertemunya para pencari modal dan investor.
Salah satu bentuk dari pasar modal adalah bursa efek. Bursa Efek di Indonesia yaitu BEI
yang merupakan merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dengan Bursa Efek Surabaya. BEI mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2007 dan kini
terus berkembang. BEI menjadi sarana bagi masyarakat dalam menginvestasikan sahamnya
dalam bentuk efek. Bursa Efek Indonesia juga menyediakan berbagai investasi yang
beragam sehingga masyarakaat dapat memilih produk investasi yang tepat untuk dirinya
sendiri.
Bursa Efek Indonesia juga sebagai tempat perusahaan dalam mencari alternatif dana yaitu
melalui IPO. Melalui IPO ini status perusahaan akan berubah menjadi perusahaan terbuka.
Perusahaan memilih sumber dana dari melakukan IPO karena dana yang didapkan tidak
terdapat bunga seperti di Bank. BEI mempunyai peran penting dalam sumber pendanaan dan
pengolahan dana bagi masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah bursa efek Indonesia
2. Apa visi dan misi bursa efek Indonesia
3. Apa saja produk bursa efek Indonesia
4. Bagaimana mekanisme pendaftaran di bursa efek indonesia
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan sejarah bursa efek Indonesia
2. Menjelaskan visi dan misi bursa efek Indonesia
3. Menjelaskan produk bursa efek Indonesia
4. Menjelaskan mekanisme pendaftaran di bursa efek indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai
alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank,
membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak
sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce
Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan
"kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan.
Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) “Pasar modal merupakan pasar
untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
bentuk utang ataupun modal sendiri”. Menurut Widoatmodjo (2012:15). “Pasar modal dapat
dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang,
yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun”. Sedangkan menurut
jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008): Pasar yang efisien merupakan suatu
pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi
dengan cepat dan akurat. 
Sementara itu definisi pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) adalah
sebagai berikut: Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai
sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai
sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya. 
Mengacu pada pernyataan Martalena dan Malinda (2011) pengertian pasar modal dapat
dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk
surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya.
Ketika pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) melakukan transaksi perdagangan
dengan pihak investor yang kelebihan dana maka terjadilah kegiatan jual-beli dipasar modal.
Dana segar yang diperoleh perusahaan dari investor akan dimanfaatkan untuk memperluas
kegiatan bisnis atau memperbaiki kondisi keuangan yang kurang sehat sehingga kegiatan
usaha perusahaan dapat berjalan lancar kembali.

2.2. Peran dan Manfaat Pasar Modal

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin (2002: 2), mengenai peranan dan
manfaat keberadaan pasar modal, yaitu: Pasar modal memiliki peran besar bagi
perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu
fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi
karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan antara pihak investor dan
pihak issuer. Pasar modal juga dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih”.                                                  
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal memiliki
peranan sebagai berikut:
1. Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi. Dalam hal ini, pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu
pihak yeng memiliki kelebihan dana (Investor) dan pihak yang memelukan dana
(Issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana
dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan
(return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan
dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu dana dari
operasi perusahaan.
2. Pasar modal memiliki fungsi keuangan. Dalam hal ini perusahaan menyediakan
dana yang diperlukan oleh para investor dan issuer tanpa harus adanya
keterlibatan secara langsung pihak–pihak tersebut dalam kepemilikan aktiva riil
yang diperlukan untuk investasi tersebut.
Disamping itu, keberadaan pasar modal pun memiliki beberapa manfaat, di antaranya :
1. Menyediakan sumber pembiayaan  (jangka panjang) bagi dunia  usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi.
3. Merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang
perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai  lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesional, menciptakan iklim
perusahaan yang sehat.
6. Alternatif investasi memberikan potensi keuangan dengan resiko yang bias
diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan difersifikasi investasi.
7. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial.
8. Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan
manajemen profesional.

2.3. Lembaga – Lembaga yang Berkaitan dengan Pasar Modal

Menurut Suad Husnan (2002:9) menyatakan bahwa lembaga-lembaga yang berkaitan


dengan pasar modal tersebut diantaranya  BAPEPAM, Bursa efek, Akuntan
publik, Underwriter, Wali amanat, notaris, konsultan hukum dan lembaga klearing.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pasar
modal sebagai berikut:
 BAPEPAM
Lembaga ini merupakan lembaga yang di bentuk pemerintah untuk mengawasi pasaar
modal Indonesia. BAPEPAM merupakan singkatan dari badan pengawas pasar modal,
setelah sebelumnya singkatan dari badan pelaksana pasar modal. Perubahan terjadi pada
akhir tahun 1990. perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas, baik saham
maupun obligasi, harus mendapat izin dari BAPEPAM. Fungsi yang harus dilakukan oleh
BAPEPAM adalah fungsi pengawasan.

 Bursa Efek
Bursa efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas.
Di Indonesia terdapat bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), dibursa itulah bertemu
pembeli dan penjual skuritas.

 Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan
pendapat terhadap laporan keuangan. Dipasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat
terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang menerbitkan atau yang telah mendaftar
dibursa. Pendapat wajar tanpa syarat berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
Prisip-Prinsip Akunatansi Indonesia (PAI) tanpa suatu catatan atau kekurangan

 Underwriter
Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas dibursa (perusahaan tersebut disebut
sebagai emiten) tentu ingin agar sekuritas yang dijualnya laku semua, sehingga dana yang
diperlukan bisa diperoleh. Untuk menjamin agar penerbitan (emisi) sekuritas yang pertama
kali tersebut (dikatakan dilakukan dipasar perdana) terjual semua, emiten akan
meminta underwriter memberikan jaminan Fullcomitmen, maka semua sekuritas dijamin
akan terjual semua. Kalau tidak terjual, underwriter itulah yang akan membeli sisanya.
Karena underwriter menangung resiko harus membeli sekuritas yang tidak terjual, mereka
cenderung berupaya untuk bernegosiasi dengan calon emiten agar sekuritas yang ditawarkan
tidak terlalu mahal harganya. Disamping itu mereka juga memperoleh imbalan (dalam
bentuk fee) dari emiten

 Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi, wali amanat mewakili
kepentingan pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan kredit yang diberikan tidak
dijamin dengan tanggungan apapun. Untuk meminimumkan agar kredit tersebut tidak macet
berarti bahwa obligasi yang dibeli tidak dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan, maka
ada pihak yang mewakili para pembeli obligasi dalam melakukan semacam penilaian
terhadap perusahaan yang akan menerbitkan obligasi. Wali amanat inilah yanga melakukan
penilaian terhadap keamanan obligasi yang dibeli oleh para pemodal

 Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara rapat pemegang saham (RUPS) dan
menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS. Bagaimanapun juga keputusan-
keputusan untuk menjual sekuritas kepasar modal merupakan peristiwa yang penting dan
karenanya perlu memperoleh persetujuan dari para pemegang saham. Disamping itu notaris
juga perlu meneliti keabsahan penyelenggaraan RUPS tersebut.

 Konsultan Hukum
Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan
sekuritas dipasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. Juga ke
absahan dokumen-dokumen perusahaan perlu diperiksa oleh konsultan hukum tersebut.

 Lembaga Kliring
Sekuritas-sekuritas akan disimpan oleh suatu lembaga dan lembaga tersebut bertugas
untuk mengatur arus sekuritas tersebut. Kegiatan lembaga ini mirip dengan kegiatan Bank
Indonesia yang penyelenggarakan cliring uang giral.

2.4. Pengertian Bursa Efek


“Bursa Efek adalah wadah tempat bertemunya para broker dan dealer untuk melakukan
jual beli efek (saham dan obligasi). Karena itu umumnya diluar negeri Bursa Efek itu
diselenggarakan oleh swasta, bahkan pemiliknya adalah para broker dan dealer itu sendiri”
(Marzuki Usman, 1994: 10 ). Menurut Husnan (1998), di dalam bukunya ia menjelaskan
bahwa bursa efek adalah perusahaan yang jasa utamanya adalah mneyelanggarakan kegiatan
perdagangan sekuritas di pasar sekunder.
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian
dan penjualan efel perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut,
bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi
perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan,
namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa
saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi
kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu
lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota,
sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-
faktor yang, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat
penilaian saham).
Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan
transaksi jual beli saham / surat berharga dengan berbagai perangkat aturan yang ditetapkan
di Bursa Efek tersebut. Bursa Efek merupakan tempat pertemuan pencari modal dengan
pihak yang memiliki uang dengan tujuan investasi.

2.5. Pengertian Bursa Efek Indonesia


Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan
bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES).
Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung
Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan BES sebagai pasar obligasi dan derivatif.
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System
(JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya.  Sejak
2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-
NextG yang disediakan OMX.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia


Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal
atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di
Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah
kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977,
dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
 14 Desember 1912:  Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
 1914 – 1918:  Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
 1925 – 1942:  Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek
di Semarang dan Surabaya
 Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang
dan Surabaya ditutup.
  1942 – 1952:  Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
  1952:  Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal
1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan
Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
 1956:  Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.
 1956 – 1977:  Perdagangan di Bursa Efek vakum.
 10 Agustus 1977:  Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10
Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal
ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
 1977 – 1987:  Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan
instrumen Pasar Modal.
 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
·         1988 – 1990 :  Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
·         2 Juni 1988 :  Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker
dan dealer.
·         Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang
positif bagi pertumbuhan pasar modal.
·         16 Juni 1989 :  Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
·         13 Juli 1992 :  Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas
Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
·         22 Mei 1995 :  Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem
computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
·         10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
·         1995 :  Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
·         2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan
di pasar modal Indonesia.
·         2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
·         2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

http://ainurrofi12.blogspot.com/2017/03/makalah-bursa-efek-indonesia.html

http://lastriwahyuni9.blogspot.com/2015/06/makalah-bursa-efek.html

https://kumpulantugassekolah22.blogspot.com/2016/12/makalah-bura-efek.html

Anda mungkin juga menyukai