Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR 2

PAPER
PROFESI DI PASAR MODAL DAN PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI

Mata Kuliah : Profesi Pasar Modal


Dosen : Asep Risman, Dr, MM

1. Sanita Aurin 43118120140


2. Andriyanto 43117110358

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
2.1. Pengertian Profesi.........................................................................................
2.2. Pengertian Pasar Modal dan Perdagangan Berjangka Komoditi..................
2.3. Profesi pada Pasar Modal dan Perdagangan Berjangka Komoditi...............
2.4. Struktur Industri ...........................................................................................
2.5. Pengawasan ..................................................................................................
2.6. Produk ..........................................................................................................
2.7. Standarisasi Profesi ......................................................................................
2.7.1. Penyelenggaraan.................................................................................
2.7.2. Sertifikasi ...........................................................................................
2.7.3. Ujian Profesi ......................................................................................
2.7.4. Ketentuan Terkait Sertifikasi .............................................................
2.7.5. Izin Profesi .........................................................................................

BAB III. PENUTUP...................................................................................................


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan dengan berbagai


cara. Salah satunya meningkatkan peranan bursa perdagangan dan pasar modal. Bursa
Perdagangan disebut juga Bursa Komoditi merupakan tempat pertemuan antara permintaan
dan penawaran komoditas dan derivatifnya. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang
komoditas bertemu di bursa tersebut. Bursa perdagangan dikatakan dapat meningkatkan
pembangunan ekonomi nasional karena bursa perdagangan merupakan sarana melakukan
aktivitas ekonomi dengan menjual dan membeli barang komuditi tertentu. Semakin
meningkatnya aktivitas bursa perdagangan maka aktivitas ekonomi nasional akan semakin
meningkat.
Sedangkan pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan
salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Pada
hakikatnya, pasar modal adalah sarana yang efektif dalam mengerakkan dana masyarakat
yang untuk selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang produktif.
Semakin produktif suatu negara maka negara tersebut akan mengalami peningkatan
pembangunan ekonomi. Pasar modal juga melaksanakan fungsi ekonomi dan fungsi
keuanagan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian profesi ?
2. Apa pengertian pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi ?
3. Apa saja profesi pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi ?
4. Apa Struktur industri pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi ?
5. Bagaimana Pengawasan pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi ?
6. Apa saja produk pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi ?
7. Bagaimana standarisasi profesi pada pasar modal dan perdagangan berjangka
komoditi ?
8. Bagaimana penyelenggaraan standarisasi profesi ?
9. Bagaimana sertifikasi standarisasi profesi ?
10. Bagaimana ujian profesi standarisasi profesi ?
11. Apa saja ketentuan terkait sertifikasi standarisasi profesi ?
12. Apa saja izin profesi ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian profesi
2. Untuk mengetahui pengertian pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi
3. Untuk mengetahui profesi pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi
4. Untuk mengetahui Struktur industri pada pasar modal dan perdagangan berjangka
komoditi
5. Untuk mengetahui Pengawasan pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi
6. Untuk mengetahui produk pada pasar modal dan perdagangan berjangka komoditi
7. Untuk mengetahui standarisasi profesi pada pasar modal dan perdagangan berjangka
komoditi
8. Untuk mengetahui penyelenggaraan standarisasi profesi
9. Untuk mengetahui sertifikasi standarisasi profesi
10. Untuk mengetahui ujian profesi standarisasi profesi
11. Untuk mengetahui ketentuan terkait sertifikasi standarisasi profesi
12. Untuk mengetahui izin profesi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Profesi


Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam
bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”. Profesi adalah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.2. Pengertian Pasar Modal Dan Perdagangan Berjangka Komoditi


1. Pasar Modal
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian
fisik yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian
bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan
penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah
perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat
adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan
instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan
pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga
jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
Menurut Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yakni Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 Pasal 1 angka 13 memberi pengertian:Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.
Berdasarkan pengertian diatas, menunjukan bahwa terdapat tiga unsur yang berkaitan
dengan kegiatan di pasar modal, yaitu:
a.       Penawaran umum dan perdagangan efek.
b.      Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya.
c.       Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek

2. Perdagangan Berjangka Komoditi


Perdagangan Berjangka merupakan suatu bentuk kegiatan yang dapat dimanfaatkan
dan dilakukan oleh kalangan dunia usaha sebagai sarana “lindung nilai” (hedging) yang
sangat efektif untuk menunjang kemantapan strategi manajemen perusahaan dari pengaruh
timbulnya risiko/kerugian yang disebabkan karena adanya fluktuasi/volatilitas harga. Selain
itu perdagangan berjangka ini dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para
pihak yang bermaksud untuk menanamkan investasi bagi para pihak yang bermaksud untuk
menanamkan (menginvestasikan) modal di Bursa Berjangka. Perkembangan perdagangan
berjangka di berbagai negara sangat pesat dan saat ini telah menjadi salah satu infrastruktur
penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. Perdagangan berjangka merupakan
bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi di
pasar, yaitu dengan membentuk pasar bayangan atau pasar derivatif dari pasar komoditi
fisiknya (spot), dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan
posisi yang berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan
demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar.
Jadi, perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan risiko (risk
transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan merupakan suatu
sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).

2.3. Profesi Pada Pasar Modal Dan Perdagangan Berjangka Komoditi


1. Pasar Modal

 Menteri Keuangan
 BAPEPAM-LK
Bertugas dalam melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan sehari-
hari pasar modal.
 Bursa Efek Indonesia, Merupakan lembaga resmi yang telah memperoleh izin dari
BAPEPAM-LK selaku pihak yang berwenang untuk menjalankan perdagangan efek
serta menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek.
 Lembaga Kliring dan Penjaminan, Bertugas untuk menyediakan jasa kliring serta
penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bertugas untuk menyediakan jasa custodian
sentral serta penyelesaian penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
 Perusahaan efek, Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek dan atau Manajer Investasi.

Lembaga Penunjang Pasar Modal


 Biro Administrasi Efek (BAE), Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan
Emiten melakukan pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan
dengan efek.
 Bank Kustodian. Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta
lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga
dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
 Wali Amanat, Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang.
Tugasnya antara lain menghadiri Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan
mewakili kepentingan pemegang obligasi dalam hubungan dengan emiten.

Profesi Penunjang
 Akuntan. Akuntan Publik hádala (adalah) pihak yang memberikan pendapat atas
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta memberi petunjuk
pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik (jika diperlukan).
 Konsultan Hukum. Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara
menyeluruh dari segi hukum (legal audit), memberikan pendapat dari segi hukum
(legal opinion) terhadap emiten dan perusahaan publik.
 Penilai, Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,
kemudian menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas nilai
wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.
 Notaris. Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran
Dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi
Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya, serta membuat berita
acara RUPS.
 Pemodal (Investor), Pemodal (investor) adalah orang perorangan atau lembaga baik
domestik ataupun non domestik yang melakukan suatu bentuk penanaman modal
(investasi) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

2. Perdagangan Berjangka Komoditi

2.4. Struktur Industri


2.5. Pengawasan
1. Pasar Modal
  BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal)
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal Bapepam
merupakan Badan Pelaksana Pasar Modal, yakni pihak yang melakukan pengelolaan,
pengatur, penilaian, dan pengawasan di bursa efek.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal yang mencabut
Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1976 telah merubah Bapepam dari Badan Pelaksana
Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan demikian, Bapepam dipisahkan
dari Bursa efek karena menimbulkan konflik kepentingan.
Secara umum UU Nomor 8 Tahun 1995 mengatur kewenangan dan tugas dari
BAPEPAM sebagai:
1.      Lembaga Pembinaan
2.      Lembaga Pengatur
3.      Lembaga Pengawas
Ketiga kewenangan itu dilaksanakan oleh BAPEPAM dengan tujuan mewujudkan
terciptanya pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat(Pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 1995) .Sementara itu, pelaksanaan
kewenangan BAPEPAM sebagai lembaga pengawas dapat dilakukan secara:
a.    Preventif: aturan, pedoman, bimbingan, dan pengarahan.
b.    Pepresif: pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi.
Secara struktural BAPEPAM adalah lembaga regulator dan pengawas pasar modal,
dipimpin oleh seorang Ketua, dibantu seorang Sekretaris dan tujuh orang Kepala
Biro.Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan RI Nomor KMK 606/KMK.01/205 tanggal
30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, organisasi unit I Bapepam dan unit eselon I Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon I, yaitu
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan Lembaga
Keuangan).
BAPEPAM dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas membina, mengatur, dan
mengawasi kegiatan pasar modal sehari-hari serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidang keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Mentri
Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi BAPEPAM dan Lembaga Keuangan terdiri dari satu Ketua Badan sebagai
eselon I dan membawahi 12 unit eselon II(1 Sekertaris dan 11 Biro Teknis) diaman lingkup
pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian,
perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura. Penggabungan ini mencerminkan
respon dan langkah awal Departemen Keuangan atas semakin terintegrasinya industri jasa
keuangan.

2. Perdagangan Berjangka Komoditi


Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 juga mengatur mengenai pihak-pihak yang
terkait dalam perdagangan berjangka, antara lain badan pengawas perdagangan berjangka
komoditi (BAPPEBTI) yang merupakan pengawas tertinggi, bursa berjangka merupakan
sebagai pihak yang menyelanggarakan dan menyedikan sistem dan/atau sarana untuk
kegiatan perdagangan berjangka, lembaga kliring berjangka sebagai pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan system dan/atau sarana untuk kegiatan pelaksanaan
kliring dan menjamin transaksi pedagangan berjangka, pialang berjangka sebagai pihak yang
bertransaksi untuk kepentingan nasabah, dan pedagang berjangka sebagai pihak yang
melakukan transaksi untuk rekeningnya sendiri.

2.6. Produk
1. Pasar Modal
A. Saham (Stocks)
Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT).  Saham terbagi atas dua jenis, yaitu :
 Saham Biasa (Common Stocks)
Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa
(common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di antara emiten (perusahaan yang
menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan
untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal
maupun bagi emiten. Apakah Saham itu?  Secara sederhana, saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.
Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di
bank. Setiap kali kita menabung, maka kita akan mendapat slip yang menjelaskan bahwa kita
telah menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka kita akan menerima kertas
yang menjelaskan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit saham tersebut.
 Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham Preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga
obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham
preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan
diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan
membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak
pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; dividennya tetap selama masa
berlaku (hidup) dari saham; memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan
saham biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan
kepada investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat berharga
dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun
demikian, obligasi perusahaan menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan saham
preferen.

B. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana
(dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi surat obligasi adalah
selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli hutang
perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada
tanggal-tanggal yg telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang
tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah
bunga yg terutang. Pada umumnya, instrumen ini memberikan bunga yang tetap secara
periodik. Bila bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi naik; dan sebaliknya jika
bunga meningkat, nilai obligasi turun.

C. Obligasi Konversi (Convertible Bond)


Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya, memberikan
kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki nilai “face value”. Hanya saja,
obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi
konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi
konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2006. Persyaratan
ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yang lainnya. Obligasi konversi
(convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta,
sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada obligasi. Kecenderungan
melakukan emisi obligasi baru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992,
sedang obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang akhir tahun 1990.

D. Reksa Dana (Mutual Funds)


Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu
Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di
pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal kata-nya, Reksa Dana berasal dari kosa kata “reksa”
yang berarti jaga atau pelihara dan kata “dana” yang berarti kumpulan uang, sehingga reksa
dana dapat diartikan sebagai “kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu
kepentingan”. Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

E. Opsi
Opsi adalah hak untuk membeli atau memiliki, selalu didahului dengan kontrak, dengan
waktu berlakunya hak pada periode tertentu. Opsi juga diperjualbelikan di bursa, misalnya
opsi untuk membeli saham tertentu pada harga tertentu dengan jumlah tertentu.

2. Perdagangan Berjangka Komoditi


A. Indeks saham
Indeks saham merupakan nilai gabungan dari pergerakan beberapa saham unggulan
dalam suatu bursa saham Contohnya: Hangseng 33. Indeks ini merupakan nilai dari
pergerakan 33 saham Unggulan di bursa saham hongkong. Indeks Saham yang umum di
perdagangkan di Indonesia adalah : indeks Saham Hangseng33 (Hongkong), Kospi200
(Korea), Nikkei225 (Jepang)

B. Komoditi
Komoditi merupakan salah satu produk berjangka yang jumlah perdagangannya cukup
besar. Hal ini terutama disebabkan oleh jenis dan jumlah produk komoditi yang
diperdagangkan di bursa berjangka sangat besar. Produk komoditi secara umum dapat dibagi
atas 2 jenis yaitu:
 Hard komoditi (komoditi yang tahan lama) seperti :Emas, Karet, Minyak
 Soft komoditi (komoditi yang tidak tahan lama) seperti : Kopi, jagung, kacang Merah,
Kacang Kedelai.
C. Forex
Forex atau Foreign Exchange (Nilai tukar Valuta Asing) merupakan perdagangan mata
uang asing yang dilakukan di pasar mata uang. Perdagangan forex merupakan produk
berjangka yang 21 volume serta nilai transaksinya paling besar diantara produkproduk
berjangka lainnya. Saat ini mata uang yang paling banyak di perdagangkan (Major
Currencies) adalah EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF dan AUD/USD akan tetapi
ada juga beberapa mata uang yang di perdagangkan tetapi tidak berlawanan dengan USD
(Cross Rate) seperti GBP/JPY, EUR/JPY). Untuk dapat melakukan transaksi atas jual beli
ketiga produk bursa berjangka diatas maka setiap calon investor di wajibkan untuk menyetor
dana kepada pialang berjangka yang telah mendapat ijin dari pengawas perdagangan
berjangka. Dana tersebut biasa disebut margin.

2.7. Standarisasi Profesi


1. Pasar Modal
Standar profesi pasar modal di Indonesia meliputi tiga pilihan sertifikasi, yaitu Wakil
Manajer Investasi (WMI), Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), dan Wakil Penjamin
Emisi Efek (WPEE). Untuk mendapatkan izin sebagai WMI, WPPE, dan WPEE dari OJK,
disyaratkan harus memiliki sertifikat standar profesi pasar modal yang dapat diperoleh
setelah ujian standar profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal
berskala nasional yang diakui oleh OJK dan dilaksanakan secara serentak di berbagai
wilayah Indonesia. Panitia Standar Profesi sebagai lembaga penguji untuk melakukan
pengujian kecakapan bagi pelaku Pasar Modal.
WMI bertugas mengelola portofolio efek nasabahnya sesuai resiko yang bisa
ditanggung dalam bentuk unit dalam reksa dana. Sedangkan, WPPE adalah pihak yang yang
melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Efek
yang diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi, reksadana atau produk derivatif lainnya.
Sementara itu, WPEE adalah orang yang mengantongi sertifikasi dari OJK untuk bertindak
mewakili kepentingan perusahaan efek dalam aktivitas penerbitan efek atau surat berharga.
WPEE bertugas membantu perusahaan klien ketika perusahaan berencana menggelar
penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal, menjual saham
baru atau rights issue atau menerbitkan obligasi.

2. Perdagangan Berjangka Komoditi

2.7.1. Penyelenggaraan Standarisasi Profesi

2.7.2. Sertifikasi Standarisasi Profesi


Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 atas perintah UU Nomor 13 tahun 2003, tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi, utamanya pasal 4 Ayat 1) : Guna terlaksananya tugas sertifikasi
kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, BNSP dapat memberikan lisensi
kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyarataan yang ditetapkan untuk
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. Ayat 2): Ketentuan mengenai persyaratan dan
tata cara pemberian lisensi lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat
1) ditetapkan lebih lanjut oleh BNSP. BNSP merupakan badan independen yang
bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi
personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
Pembentukan BNSP merupakan bagian integral dari pengembangan paradigma baru dalam
sistem penyiapan tenaga kerja yang berkualitas.
Berbeda dengan paradigma lama yang berjalan selama ini, sistem penyiapan tenaga
kerja dalam format paradigma baru terdapat dua prinsip yang menjadi dasarnya, yaitu:
pertama, penyiapan tenaga kerja didasarkan atas kebutuhan pengguna (demand driven); dan
kedua, proses diklat sebagai wahana penyiapan tenaga kerja dilakukan dengan
menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training /
CBT). Pengembangan sistem penyiapan tenaga kerja dengan paradigma baru ini dimulai
pada awal tahun 2000 yang ditandai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan Bersama
(SKB) antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional, Ketua Umum Kadin
Indonesia. Didalam SKB tersebut disepakati pembentukan Badan Nasional Pendidikan dan
Pelatihan Profesi (BN3P) sebagai wadah untuk pengembangan CBT di Indonesia. Pada
awalnya BN3P diusulkan untuk dibentuk berdasarkan keputusan Presiden (Keppres). Tetapi
setelah pembahasan mendalam secara lintas – sektoral bersama dengan Sekretariat Negara
(Sekneg) pada tahun 2001 akhirnya disepakati untuk diusulkan pembentukannya
berdasarkan peraturan yang berlaku.
Mempertimbangkan bahwa pengusulan secara khusus pembentukan BN3P yang
kemudian berubah menjadi  BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) berdasarkan Undang
– Undang pada waktu itu diperkirakan membutuhkan waktu yang lama. Maka untuk
memudahkan proses dan sekaligus mempersingkat waktu akhirnya disepakati untuk
memasukkan pembentukan BNSP kedalam Rancangan Undang–Undang Ketenagakerjaan
yang pada tahun 2002 dalam proses pembahasan dengan DPR-RI. Pada tahun 2003,
Undang–Undang No. 13 disahkan yang didalamnya secara eksplisit mencantumkan tentang
prinsip pelatihan tenaga kerja berdasarkan paradigma baru dan menetapkan BNSP sebagai
pelaksana sertifikasi kompetensi kerja.
Kebijakan sebagai arahan dalam pengembangan program dan kegiatan untuk
pelaksanaan strategi BNSP yaitu:
 Mendukung peningkatan daya saing industri. Artinya program dan kegiatan BNSP
haruslah menghasilkan luaran dan dampak yang mendukung peningkatan daya saing
industri, baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri
 Mendukung pelaksanaan kesempatan kerja dan penanggulangan pengangguran. Erat
kaitannya dengan kebijakan tersebut butir 1, apabila daya saing indstri meningkat, akan
terjadi pengembangan usaha yang berdampak pada perluasan kesempatan kerja dan
penanggulangan pengangguran.
 Mendukung peningkatan kualitas, produktivitas dan daya saing tenaga kerja
Indonesia. Program dan kegiatan BNSP secara langsungdan tidak langsung harus dapat
meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing tenaga kerja Indonesia, baik di
pasar kerja dalam negeri maupun pasar kerja luar negeri. Hal ini penting untuk
menghadapi pasar kerja global yang semakin kompetitif.
 Mendukung peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.Optimalisasi
pendayagunaan tenaga kerja secara kuantitatif dan kualitatif perlu diupayakan Tetapi
tenaga kerja bukanlah sekedar faktor produksi, tetapi juga berperan sebagai subyek dan
sekaligus obyek dalam pembangunan. Oleh karena itu, program dan kegiatan BNSP juga
harus dapat meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja baik sebagai
subyek maupun sebagai obyek pembangunan.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi
profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi
diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan
telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. Di Indonesia, terdapat
kurang lebih 126 juta pekerja atau tenaga kerja. Dari jumlah tersebut hanya 1,2 juta yang
telah menjalani sertifikasi profesi yang akan menjadi sasaran sertifikasi melalui LSP.

2.7.3. Ujian Profesi Standarisasi Profesi


a. Wakil perantara pedagang efek (WPPE)
Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) adalah orang perseorangan yang bertindak
mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek (POJK Nomor 20/POJK.04/2018).
Efek yang diperjualbelikan dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek (UU No.8 Tahun 1995).
Kewajiban untuk memiliki izin WPPE berlaku bagi (POJK Nomor
20/POJK.04/2018):

a. Direktur yang bertanggung jawab atas kegiatan keperantaraan perdagangan Efek;


b. Pegawai yang melakukan kegiatan pemasaran;

c. Pegawai yang melakukan kegiatan manajemen risiko;

d. Pegawai yang melakukan kegiatan sebagai pejabat yang membawahkan fungsi


kepatuhan dan/atau audit internal; dan

e. Pegawai yang melakukan kegiatan sebagai pejabat yang membawahkan fungsi


analisis/riset perdagangan Efek,dari Perusahaan Efek yang memiliki izin usaha
untuk melakukan kegiatan usaha sebagai PPE.
Segmentasi Wakil Perantara Pedagang Efek
Berdasarkan POJK 22/POJK.04/2016 tentang Segmentasi Perizinan Wakil Perantara
Pedagang Efek, WPPE dibagi menjadi :

1. Wakil Perantara Pedagang Efek.


2. Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran adalah orang perseorangan yang
bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Perantara Pedagang Efek, yang khusus melakukan fungsi pemasaran.

3. Wakil Perantara Pedagang Efek Pemasaran Terbatas adalah orang


perseorangan yang bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, yang khusus
melakukan fungsi pemasaran secara terbatas.

Ruang lingkup izin WPPE Pemasaran & WPPE Pemasaran Terbatas (POJK
22/POJK.04/2016)

Disclaimer

1. Ujian akan dimulai jika jumlah peserta sudah memenuhi kuota minimum. Jika
kuota minimum belum terpenuhi maka ujian tersebut akan dijadwalkan ulang
2. Peserta yang ingin mengajukan lisensi WPPE ke OJK sudah mengerti dan paham
dengan persyaratan izin POJK

b. Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE)

Wakil Penjamin Emisi Efek yang selanjutnya disingkat WPEE adalah orang


perseorangan yang bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai PEE (POJK Nomor 20/POJK.04/2018).
Kewajiban untuk memiliki Izin WPEE berlaku bagi (POJK Nomor
20/POJK.04/2018).

1. Direktur yang bertanggung jawab atas kegiatan penjaminan emisi Efek;


2. Pegawai yang bertanggung jawab atas kegiatan penjaminan emisi Efek; dan

3. Pegawai dengan posisi jabatan dibawah direktur, yang membawahkan unit yang
bertanggung jawab atas kegiatan penjaminan emisi Efek.

Disclaimer
1. Ujian akan dimulai jika jumlah peserta sudah memenuhi kuota minimum. Jika kuota
minimum belum terpenuhi maka ujian tersebut akan dijadwalkan ulang
2. Untuk mendapatkan sertifikat WPEE, peserta harus sudah memiliki sertifikat WPPE
3. Peserta yang ingin mengajukan lisensi WPEE ke OJK sudah mengerti dan paham dengan
persyaratan izin POJK

2.7.4. Ketentuan Terkait Sertifikasi Standarisasi Profesi


2.7.5. Izin Profesi
DAFTAR PUSTAKA

1. http://rifqilutfi.blogspot.com/2016/02/makalah-pasar-modal.html
2. http://makalahekonomi-pasarmodal-ats.blogspot.com/2016/05/makalah-ekonomi-pasar-
modal.html
3. https://www.academia.edu/27016978/Makalah_Pasar_Modal
4. https://www.academia.edu/18168984/Tugas_makalah_Bursa_Efek
5. https://rumahradhen.wordpress.com/2018/04/01/makalah-bursa-berjangka/
6. https://www.anggitarisyam.com/2013/06/produk-produk-pasar-modal_9428.html
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38904/4/Chapter%20I.pdf
8. http://ujianstandarprofesi.com

Anda mungkin juga menyukai