Anda di halaman 1dari 18

PROFESI PENUNJANG PASAR

MODAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Investasi

Disusun Oleh :

Geraldi Nicholas Sembiring 174301035


Jeremia Taruli 174301105
R Moch Yuwan MSK 184301307
Raihan Akbar N 184301347
Sri Windhy Pratiwi S 184301277
Dika Eka 184301808
Lidya Nivisa Yusuf 214301806

Dosen :
Tuti Herawati, S.H,. M.H.

SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG


2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat, maka makalah dengan judul : “PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL” dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Investasi.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan yang
kami miliki.
Atas segala kekurangan dalam makalah ini, kami sangat mengharapkan
adanya masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun dan mengarahkan pada
penyempurnaan makalah ini. Banyak kesulitan yang kami alami dalam proses
penulisan, namun Puji Tuhan semuanya dapat kami lewati dengan baik.
Selama menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak menerima dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata kami berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Bandung, 9 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. IDENTIFIKASI MASALAH............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4

A. PERANAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DI INDONESIA......4


B. TANGGUNG JAWAB PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DI
INDONESIA......................................................................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................................13

A. KESIMPULAN................................................................................................13
B. SARAN............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana


lebih (investor) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang (emiten).
Pasar modal memiliki dua fungsi yakni fungsi ekonomi serta fungsi keuangan.
Di dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari investor ke emiten. Dengan menginvestasikan
dananya investor mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan
dana tersebut. Sedangkan bagi emiten, adanya dana dari luar dapat digunakan
untuk usaha pengembagan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya.
Pasar modal dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha
perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi
atau efek-efek pada umumnya. Pengertian pasar modal sebagaimana pasar
pada umumnya, merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Akan
tetapi menurut Sumantoro, pasar modal berbeda dengan pasar konkret, karena
dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah modal atau dana.1
Dalam setiap kegiatan pasar modal dibutuhkan pemberi pendapat (opinion)
atau penilaian (justification) yang dilakukan secara independen, tanpa
memihak maka dibutuhkan profesi-profesi untuk hal tersebut yang memiliki
kewajiban untuk menaati kode etik dan standar profesi yang ditetapkan oleh
asosiasi profesi masing-masing, kewajiban untuk memberikan pendapat dan
penilaian yang independen, kewajiban untuk melakuan due diligence,
kewajiban mutlak bagi pihak yang berkepentingan.2
Profesi penunjang merupakan pihak-pihak yang memiliki tugas melakukan
pekerjaan membantu emiten dalam mewujudkan penerapan prinsip-prinsip

1
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Sinar Grafika,
Jakarta, 2010, hlm. 166.
2
I.N. Wahyu Saptahadi dan I Dewa Made Suartha, Peranan Konsultan Hukum Dalam Kegiatan
Pasar Modal, Fakultas Hukum Universitas Udayana.

1
keterbukaan di pasar modal. Melalui pelaksanaan tugas para profesi penunjang
inilah segala sesuatu yang berkaitan dengan emiten dapat diuraikan sehingga
relatif lebih mudah dipahami oleh kebanyakan investor.3
Sebagai contoh adalah mengenai informasi yang terdapat di dalam sebuah
prospektus yang menjadi dasar pertimbangan bagi investor dalam mengambil
keputusan berinvestasi di pasar modal. Dalam Pasal 64 Undang-Undang Pasar
Modal menentukan paling sedikit ada empat profesi penunjang pasar modal
yang berperan membantu emiten dalam melaksanakan prinsip keterbukaan.
Keempat profesi tersebut adalah akuntan, konsultan hukum, penilai dan
notaris. Dari keempat profesi yang disebutkan, tiga diantaranya yaitu akuntan,
konsultan hukum serta penilai meriupakan profesi yang memegang peranan
fungsi dalam perwujudan prinsip keterbukaan dalam sebuah prospektus.
Tanpa peranan ketiga profesi ini, keterbukaan tidak mungkin terwujud dalam
sebuah prospektus.4
Selain keempat profesi penunjang pasar modal yang disebutkan diatas, ada
profesi lain yang juga termasuk dalam profesi penunjang di pasar modal yaitu
penasihat investasi dan pemeringkat efek. Jadi, bisa dilihat bahwa ada enam
profesi penunjang pasar modal.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa akuntan merupakan profesi yang
memastikan bahwa laporan keuangan emiten disajikan secara benar dan sesuai
dengan standar akuntansi di Indonesia. Sedangkan konsultan hukum
merupakan profesi yang di antaranya memastikan bahwa emiten telah berdiri
sesuai dengan hukum yang berlaku dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
emitenn telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, serta
harta-harta (aset) yang dimilikinya adalah sah secara hukum.
Sementara itu penilai harus memastikan bahwa nilai harta emiten telah
sesuai dengan transaksi sehingga tidak akan menyebabkan terjadinya
pembengkakkan nilai.5 Lalu penasihat investasi memberikan rekomendasi
investasi atau hasil analisa dari surat-surat berharga dengan imbalan berupa

3
Hamud M. Balfaz, Hukum Pasar Modal Di Indonesia, PT. Tata Nusa, Jakarta, 2012.
4
Vicky Randa Swingly Mandagi, Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal Sebagai Lembaga
Keuangan Menurut UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Lex Privatum Vol. V No. 3,
Mei, 2017.
5
Ibid.

2
biaya, baik langsung melalui manajemen dari aset klien atau melalui tulisan
yang dipublikasikan untuk umum.6
Kemudian yang terakhir adalah pemeringkat efek yang merupakan
penasihat investasi berbentuk perseroan terbatas yang melakukan kegiatan
pemeringkatan dan memberikan peringkat.7 Mengingat pentingnya tugas yang
diemban profesi penunjang di pasar modal ini maka diterapkannya kode etik
standar pada masing-masing profesi menjadi sangat berperan dalam
memastikan bahwa profesi penunjang tersebut menjalankan profesinya secara
independen.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Peranan Profesi Penunjang Pasar Moda l di Indonesia ?
2. Bagaimana Tanggungjawab Profesi Penunjang Pasar Modal di
Indonesia ?

6
Pasar Dana, “Apa Itu Penasihat Investasi?”, https://pasardana.id/article/2016/10/6/apa-itu-
penasihat-investasi/, diakses 09 September 2021.
7
Stockbit, “Yuk Kenalan Dulu Dengan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia”,
https://snips.stockbit.com/belajar-saham/tag/Pemeringkat+efek, diakses 09 September
2021.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal Di Indonesia


Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan bahwa
profesi penunjang pasar modal tersebut terdiri dari :
1. Akuntan;
2. Konsultan Hukum;
3. Penilai;
4. Notaris;
5. Dan profesi lainnya yang sesuai.
Peran utama profesi penunjang pasar modal pada umumnya adalah
membantu emiten dalam proses untuk go public dan dengan memenuhi
persyaratan mengenai keterbukaan yang sifatnya terus menerus.8 Semua
profesi penunjang pasar modal wajib menaati semua kode etik maupun
standar profesi yang telah ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing
sepanjang itu semua tidak akan bertentangan dengan UUPM ataupun
peraturan pelaksanaannya.
Untuk dapat melakukan kegiatan di bidang pasar modal, profesi penunjang
pasar modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam. Persyaratan dan tata
cara pendaftaran profesi penunjang pasar modal ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah. Pendaftaran profesi penunjang pasar modal di Bapepam menjadi
batal apabila izin profesi yang bersangkutan dicabut oleh instansi yang
berwenang sebagaimana diatur dalam Pasal 65 ayat (1) UUPM.
Adapun peranan dari profesi penunjang pasar modal di atas adalah
sebagai berikut :
1. Akuntan
Peranan seorang akuntan sebagai profesi penunjang pasar modal
adalah untuk memastikan bahwa tidak ada fakta material mengenai
keuangan perusahaan yang tidak dicantumkan dalam Pernyataan

8
Faisal Santiago, Peranan Notaris Dalam Transaksi Saham Pada Pasar Modal Di Bursa
Efek,Vol. 12 No. 2, Jakarta, 2013.

4
Pendaftaran yang merupakan bagian dari proses pelaksanaan go public.
Pasal 70 UUPM menggariskan bahwa yang dapat melakukan
penawaran umum adalah emiten yang telah menyampaikan suatu
dokumen yang disebut Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam untuk
menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan
pendaftaraan tersebut telah efektif.
Dalam menjalankan perannya, seorang akuntan melakukan
evaluasi terhadap aspek keuangan perusahaan yang akan go public atau
melakukan due diligence mengenai seluruh aspek keuangan dan
pembukuan perusahaan untuk tahun buku yang sedang berjalan dan
tahun buku sebelum penawaran umum serta estimasi di bidang
keuangan dan rencana cash-flow perusahaan.
Selain itu akuntan juga harus memperhatikan dengan teliti jalannya
penilaian yang dilakukan perusahaan penilai (appraisal) yang menilai
perusahaan, guna menghindari kemungkinan terjadinya penipuan
dalam penilaian tersebut, seperti mark up (menaikkan nilai perusahaan
dari nilai yang sebenarnya) atau window dressing (perbaikan
pembukuan perusahaan dengan mencantumkan angka-angka yang
tidak benar agar perusahaan tampak “sehat).9
Dalam kegiatan di pasar modal, akuntan secara khusus bertugas
untuk memeriksa dan melaporkan segala sesuatu yang berkenaan
dengan masalah laporan keuangan dari emiten dan juga memberikan
pendapat kewajaran atas laporan keuangan. Pernyataan pendapat
akuntan atas wajar atau tidaknya suatu laporan keuangan menentukan
tingkat kepercayaan dari pembaca atas data yang disajikan dalam
laporan keuangan. Dalam hal ini calon pemodal akan mendapatkan
rasa aman jika ia mendapatkan informasi laporan keuangan dari
sumber yang profesional.
Ada empat jenis pernyataan pendapat berdasarkan norma
pemeriksaan akuntan, yaitu:10

9
Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, Cetakan Pertama, Program Pascasarjana
Fakultas Hukum UI, Jakarta, 2001.
10
Sumantoro, Pengantan Tentang Pasar Modal di Indonesia, Ghalia Indonesia, 1990, hlm. 100.

5
a. Pendapat baik tanpa pembatasan (inqualified opinion)
Pendapat ini diberikan apabila laporan keuangan emiten
yang diperiksa berdasarkan norma-norma pemeriksaan akuntan,
bahwa laporan keuangan telah disusun dengan standar Prinsip-
prinsip akuntan Indonesia (PAI) tanpa suatu cacat/kekurangan dan
mengandung penjelasan-penjelasan yang diperlukan sehingga tidak
menyesatkan pemakainya.
b. Pendapat baik dengan pembatasan (qualified opinion)
Setelah memeriksa laporan keuangan, akuntan memberikan
pendapat wajar dengan catatan/pembatasan kualifikasi atas
penyajian laporan keuangan tersebut, karena tidak sesuai dengan
PAI dan persoalan yang menyebabkan diberikan catatan disebutkan
dalam laporan dengan penjelasan mengenai sebab-sebabnya
mengapa diberikan catatan serta akibatnya atas posisi finansial dan
hasil operasi perusahaan bila dapat ditentukan secara wajar.
c. Laporan tanpa pendapat (disclaimer of opinion)
Akuntan yang bersangkutan yang memeriksa laporan
keuangan menolak/tidak dapat memberikan pendapat atas laporan
keuangan emiten. Penolakan pendapat dapat disebabkan akuntan
yang bersangkutan tidak mempunyai cukup bukti yang
dipergunakan untuk memberikan pendapatnya secara profesional
seperti yang dipersyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan
(NPA).
d. Pendapat tidak setuju (adverse opinion)
Pendapat ini diberikan oleh akuntan karena terdapat
penyimpangan yang potensial terhadap prinsip akuntansi yang
berlaku umum, baik dalam penyajian maupun penyusunan laporan
keuangan emiten.

2. Konsultan Hukum
UUPM menyebutkan bahwa konsultan hukum pasar modal adalah
profesi penunjang yang memiliki kewajiban dalam menaati kode etik

6
dan standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi, dalam hal ini
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Setiap kegiatan
yang dilakukan oleh konsultan hukum pasar modal harus didasarkan
kepada pemberian pendapat (opinion) atau penilaian (jurisfication)
yang dilakukan secara independen, tanpa memihak. Independen yang
dimiliki konsultan hukum dalam menjalankan peran dan tanggung
jawabna menuntut adanya profesionalitas yang tercermin pada
pengaturan benturan kepentingan (conflict of interest) yang dapat
muncul antara kepentingan etik dengan kepentingan ekonomi klien.
Aspek yang menjadi perhatian utama dalam pasar modal ialah
aspek perlindungan terhadap kepentingan publik oleh karenanya,
menjadi tanggungjawab bagi konsultan hukum untuk senantiasa
memerhatikan aspek tersebut ketika mereka menjalankan profesinya.
Berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konsultan hukum pada
transaksi di luar pasar modal yang memang memihak pada kepentingan
kliennya, di pasar modal, konsultan hukum diwajibkan untuk
senantiasa dan bersikap independen dan objektif dalam menjalankan
profesinya.
Secara umum, konsultan hukum pasar modal mempunyai peranan
sebagai berikut: membantu membereskan segala aspek hukum suatu
perusahaan yang akan go public, dengan jalan memberikan nasehat dan
pendapat yang diperlukan oleh emiten, juga pendapatnya tentang
emiten sendiri yang dimuat dalam prospektus yang diterbitkan dalam
rangka emisi.11 Hal tersebut diwujudkan dengan pembuatan legal audit
(pemeriksaan hukum) dan legal opinion (pendapat hukum). Legal audit
dipakai oleh seorang konsultan hukum pasar modal sebagai landasan
untuk membuat legal opinion. Legal opinion ini wajib dimuat dalam
prospektus yang dibuat oleh emiten. Sebagaimana ditentukan dalam
Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-51/PM/1996, bahwa pendapat
dari konsultan hukum pasar modal antara lain meliputi :

11
Zahab B, Proper Sebagai Instrument Pengukuran Penerapan CSR Oleh Perusahaan dan
Peranan Konsultan Hukum Dalam Pasar Modal, http://balianzahab.wordpress.com, diakses 09
September 2021.
7
a. Keabsahan akta pendirian serta Anggaran Dasar dan perubahan-
perubahannya;
b. Keabsahan perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum
dan perjanjian penting lainnya;
c. Apakah semua izin dan persetujuan yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan usaha yang direncanakan emiten telah
diperoleh;
d. Status pemilikan aktiva yang materiil dari emiten;
e. Sengketa (litigasi) yang penting dan relevan, tuntutan perdata atau
pidana serta tindakan hukum lainnya menyangkut emiten,
komisaris atau direktur;
f. Apakah modal emiten dan perubahan-perubahan yang
direncanakan, diajukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan telah memperoleh semua persetujuan
yang diperlukan;
g. Hal-hal yang materiil lainnya sehubungan dengan status hukum
dari emiten dan penawaran efek yang akan dilaksanakan.12

Sesuai dengan perannya, tugas konsultan hukum adalah memeriksa


sebatas nilai kebenaran atas dokumen-dokumen yang dimiliki
perusahaan dari segi hukum, misalnya penelitian atas laporan keuangan
yang dibuat oleh akuntan publik tidaklah untuk memberikan penilaian
tentang proses dan mekanisme kerja akuntan publik, tetapi semata-
mata dipandang dari sudut yuridis formal mengenai aspek hukum yang
terkandung dalam laporan keuangan itu sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan bagi suatu badan usaha yang akan melakukan emisi.
Kode etik konsultan hukum pasar modal adalah prasetia
penasihat/konsultan hukum yang merupakan pola sikap dan perilaku
serta sarana pembinaan dan pengawasan untuk meningkatkan mutu
penasihat/konsultan hukum pasar modal dalam melaksanakan tugas
dan pengabdiannya selaku penasihat dan konsultan dalam bidang
hukum

12
Acep Rohendi, Kewajiban dan Tanggung Jawab Konsultan Hukum Sebagai Profesi Penunjang
8
Pasar Modal, Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 1, 2017.

9
dilingkungan pasar modal yang wajib dijunjung tinggi dan ditaati oleh
setiap penasihat/konsultan hukum pasar modal.13
3. Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan
Penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun
berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
4. Notaris Publik
Peran Notaris dalam kegiatan Pasar Modal, tentunya ruang gerak
seorang Notaris sangatlah besar dan penting karena mengemban tugas
yang menyangkut urusan publik dalam konteks keperdataan dan diberi
kewenangan oleh Undang-Undang untuk membuat akta
otentik. Sebelum seorang Notaris Publik melaksanakan
tugasnya, ia harus mendaftarkan dirinya sebagai profesi penunjang
dalam kegiatan Pasar Modal di BAPEPAM.
5. Profesi lain yang sesuai :
a. Penasihat Investasi
b. Pemeringkat Efek

B. Tanggungjawab Profesi Penunjang Pasar Modal di Indonesia


Pasal 80 UUPM menentukan bahwa profesi penunjang pasar modal
ikut bertanggung jawab (secara perdata), yang pendapat atau
keterangannya dan atas persetujuannya dimuat dalam pernyataan
pendaftaran. Jadi pada prinsipnya tanggung jawab profesi penunjang pasar
modal, terbatas pada pendapat dan keterangan yang diberikannya dalam
rangka suatu pernyataan pendaftaran.
Dalam Pasal 80 ayat (3) UUPM dinyatakan bahwa profesi
penunjang pasar modal tidak dapat dimintakan tanggung jawab hukumnya
dan tidak dapat dituntut ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
investor apabila profesi penunjang tersebut telah melakukan penilaian atau

13
I.N. Wahyu Saptahadi dan I Dewa Made Suartha, Peranan Konsultan Hukum Dalam Kegiatan
Pasar Modal, Fakultas Hukum Universitas Udayana.

10
memberikan pendapatnya secara profesional dan telah mengambil
langkah-langkah yang cukup untuk memastikan bahwa :
1. Pernyataan atau keterangan yang dimuat dalam Pernyataan
Pendaftaran adalah benar; dan
2. Tidak ada Fakta Material yang diketahuinya yang tidak dimuat dalam
Pernyataan Pendaftaran yang diperlukan agar Pernyataan Pendaftaran
tersebut tidak menyesatkan.
Sehubungan dengan peranan yang sudah dijelaskan di atas profesi
penunjang pasar modal tidak terlepas dari tanggung jawab. Dalam
menjalankan profesinya memiliki tanggung jawab yang terus menerus
tidak saja kepada emiten atau penjamin akan tetapi juga kepada
masyarakat penanam modal (investor). Adapun tanggung jawab para
profesi penunjang pasar modal yaitu:

1. Akuntan
Menurut UUPM, akuntan bertanggung jawab atas pernyataan yang
tidak benar atau pernyataan yang menyesatkan yang terdapat di dalam
pernyataan pendaftaran. Akuntan juga bertugas mempersiapkan
laporan keuangan untuk dimuat dalam pernyataan pendaftaran. Dalam
laporan keuangan ini termasuk pula laporan keuangan tahunan
perusahaan.

2. Konsultan Hukum
Menurut Pasal 80 ayat (2) UUPM beserta penjelasannya, pada
prinsipnya tanggung jawab konsultan hukum pasar modal hanya
terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya dalam
rangka pernyataan pendaftaran baik dalam bentuk legal audit maupun
legal opinion, oleh karena itu investor hanya dapat menuntut ganti rugi
atas kerugian yang timbul akibat dari pendapat atau penilaian yang
diberikan oleh konsultan hukum pasar modal tersebut.
Bahkan lebih lanjut ditentukan dalam Pasal 80 ayat (3) UUPM,
bahwa konsultan hukum pasar modal tidak bertanggung gugat atas
kerugian yang diderita oleh investor apabila konsultan hukum pasar

11
modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan
pendapatnya secara profesional.14
Adapun penilaian atau pendapat tersebut dianggap telah diberikan
secara profesional apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Pekerjaannya telah dilakukan sesuai dengan norma pemeriksaan;
b. Sesuai pula dengan prinsip-prinsip dan kode etik profesinya;
c. Pendapatnya tau penilaiannya itu telah diberikan secara independen;
d. Telah pula melakukan langkah-langkah konkrit yang diperlukan
untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang
diungkapkan dalam suatu Pernyataan Pendaftaran, dalam hal ini
sering disebut kewajiban due diligence (pemeriksaan yang
mendalam).15

3. Penilai
Penilai memiliki tanggung jawab dan peranan dalam pasar modal,
yaitu :
a. Penilai memberikan penilaian mengenai berapa nilai yang wajar
barang yang dimiliki tersebut, yang tentu saja pada nilainya akan di
hitung dengan uang.
b. Melakukan penilaian terhadap harta Emiten, dan bersikap objektif
dan terbuka.

4. Notaris Publik
Notaris Publik memiliki tanggung jawab dan peranan dalam pasar
modal, yaitu :
a. Peran Notaris Publik sangat diperlukan, terutama dalam
hubungannya dengan penyusunan Anggaran Dasar para pelaku

14
Acep Rohendi, Kewajiban dan Tanggung Jawab Konsultan Hukum Sebagai Profesi Penunjang
Pasar Modal, Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 1, 2017.
15
Zahab B, Proper Sebagai Instrument Pengukuran Penerapan CSR Oleh Perusahaan dan
Peranan Konsultan Hukum Dalam Pasar Modal, http://balianzahab.wordpress.com, diakses 09
September 2021.

12
pasar modal, seperti Emiten, perusahaan publik, perusahaan efek,
dan reksadana, serta pembuatan kontrak-kontrak penting, seperti
kontrak reksadana, kontrak penjaminan emisi, dan perwali
amanatan. Untuk menjamin keaslian dan kepercayaan para pihak,
pengesahan dari notaris menjadi sesuatu yang sangat penting.
b. Dalam hal perjanjian pengelolaan Administrasi Saham ingin di
rubah, maka harus dilakukan bersama dengan perubahan yang
dilakukan terhadap Perjanjian Emisi efeknya karena keduanya
sangat erat kaitannya dan dilakukan oleh seorang Notaris.
Perubahan yang dilakukan dalam akta tersebut adalah mengenai
jumlah saham yang akan di jual kepada calon investor.

5. Profesi lain yang sesuai :


a. Penasihat Investasi
Penasihat Investasi diartikan sebagai pihak yang
menyediakan nasihat kepada pihak lain terkait penjualan atau
pembelian aset investasi. Sebagai gantinya, mereka akan
mendapatkan imbalan jasa. Penasihat investasi bisa hadir dalam
bentuk individu atau perusahaan, tapi yang jelas keduanya wajib
mendapatkan izin dari OJK terlebih dulu untuk bisa beroperasi.
b. Pemeringkat Efek
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat
Investasi berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan
kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

1. Peran utama profesi penunjang pasar modal pada umumnya adalah


membantu emiten dalam proses untuk go public dan dengan
memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan yang sifatnya terus
menerus. Semua profesi penunjang pasar modal wajib menaati
semua kode etik maupun standar profesi yang telah ditetapkan oleh
asosiasi profesi masing-masing sepanjang itu semua tidak akan
bertentangan dengan UUPM ataupun peraturan pelaksanaannya.
2. Pasal 80 UUPM menentukan bahwa profesi penunjang pasar modal
ikut bertanggung jawab (secara perdata), yang pendapat atau
keterangannya dan atas persetujuannya dimuat dalam pernyataan
pendaftaran. Jadi pada prinsipnya tanggung jawab profesi
penunjang pasar modal, terbatas pada pendapat dan keterangan
yang diberikannya dalam rangka suatu pernyataan pendaftaran.

B. Saran

1. Lebih berperan aktif dalam menunjang pasar modal di indonesia


agar terwujudnya penerapan prinsip-prinsip keterbukaan di pasar
modal.
2. Semoga profesi penunjang pasar modal dapat melakukan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan konstitusi yang berlaku di
negara ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Acep Rohendi, Kewajiban dan Tanggung Jawab Konsultan Hukum Sebagai


Profesi Penunjang Pasar Modal, Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 1, 2017.

Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Sinar
Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 166.

Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, Cetakan Pertama,


Program Pascasarjana Fakultas Hukum UI, Jakarta, 2001.

Faisal Santiago, Peranan Notaris Dalam Transaksi Saham Pada Pasar Modal Di
Bursa Efek,Vol. 12 No. 2, Jakarta, 2013.

Hamud M. Balfaz, Hukum Pasar Modal Di Indonesia, PT. Tata Nusa, Jakarta,
2012.

I.N. Wahyu Saptahadi dan I Dewa Made Suartha, Peranan Konsultan Hukum
Dalam Kegiatan Pasar Modal, Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Sumantoro, Pengantan Tentang Pasar Modal di Indonesia, Ghalia Indonesia,


1990, hlm. 100.

Vicky Randa Swingly Mandagi, Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal


Sebagai Lembaga Keuangan Menurut UU No. 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal, Lex Privatum Vol. V No. 3, Mei, 2017.

Zahab B, Proper Sebagai Instrument Pengukuran Penerapan CSR Oleh


Perusahaan dan Peranan Konsultan Hukum Dalam Pasar Modal,
http://balianzahab.wordpress.com, diakses 9 September 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai