Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR ORGANISASI PASAR MODAL DI INDONESIA

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH PASAR UANG DAN PASAR MODAL

DISUSUN OLEH:

1. MUHAMMAD AULIA 1710111164


2. NANDA SIGNORA PUTRA 1710111166
3. RIZKY DWIJANTORO 1710111169

PROGRAM S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis limpahkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena berkat rahmat-nya, penulis bisa menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul “Struktur Organisasi Pasar Modal di Indonesia”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pasar Uang dan Pasar
Modal, yakni Bapak Wahyudi, SE, MM.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Karena dari itu penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan
makalah ini.
Meskipun penulis sudah mengumpulkan berbagai referensi untuk
menunjang penyusunan makalah ini, namun penulis menyadari bahwa di
dalam makalah yang telah penulis susun ini masih terdapat banyak
kekurangan dan tentu saja kesalahan. Sehingga penulis mengharapkan
saran serta masukan terhadap makalah yang penulis buat ini. Akhir kata
penulis mengharapkan agar makalah ini bisa bermanfaat.

Jakarta, 29 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar isi ............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Tugas dan Fungsi Otoritas Pasar Modal .................................... 3
B. Tugas dan Fungsi Self Regulatory Organization....................... 5
C. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal ......................... 7
D. Perusahaan Efek ............................................................................ 11
E. Emiten dan Investor ....................................................................... 13
BAB III : PENUTUP ......................................................................................... 16
A. Kesimpulan ...................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................ 17
Daftar Pustaka .................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan kegiatan perekonomian di dunia dari waktu ke
waktu tentu mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai
bidang kehidupan. Dengan berkembangnya kegiatan perekonomian
manusia pada masa saat ini tentunya bukan hanya melakukan
kegiatan ekonomi untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari namun juga memikirkan untuk melakukan investasi, yang mana
berguna untuk keperluan di masa yang akan datang atau keperluan
lainnya. Salah satu cara manusia melakukan investasi pada saat ini
adalah dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar
modal. Pasar modal sejatinya bukan hanya dijadikan sarana dimana
individu melakukan investasi hartanya namun pasar modal juga
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pada dasarnya Pasar modal (capital market) merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal
seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan
berbagai produk turunan seperti opsi. Di Indonesia sendiri kegiatan
pasar modal sudah berlangsung cukup lama yakni sejak sekitar awal
abad ke-19 pada masa kolonial Belanda. Dan kegiatan pasar modal
tersebut berlangsung hingga saat ini dimana Indonesia sudah tidak
lagi diperintah oleh pemerintahan kolonial. Kegiatan pasar modal
Indonesia pada saat ini diatur di dalam Undang-Undang Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995 dan pertaturan pemerintah lainnya yang berkaitan
dengan pasar modal itu sendiri. Pasar modal tentunya membutuhkan
suatu struktur organisasi yang mengatur serta mengawasi kegiatan

1
2

pasar modal yang dilakukan baik itu individu peorangan sebagai


investor,emiten, perusahaan, maupun lembaga dan profesi
penunjang dari pasar modal itu sendiri. Suatu struktur organisasi
yang berisikan otoritas pasar modal serta organisasi seperti Self
regulatory Organization pada dasarnya diperlukan agar kegiatan
pasar modal dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan kegiatan
pasar modal di Indonesia tentunya memiliki struktur organisasi yang
mana salah satunya berfungsi untuk mengawasi kegiatan pasar
modal di Indonesia agar berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan
sebelumnya maka bisa diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa tugas dan juga fungsi otoritas pasar modal di Indonesia ?
2. Apa tugas dan juga fungsi self regulatory organization ?
3. Apa saja lembaga dan profesi penunjang pasar modal di
Indonesia ?
4. Apa itu perusahaan efek yang terdapat di dalam pasar modal ?
5. Apa itu emiten dan investor di dalam pasar modal ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tugas dan fungsi otoritas pasar modal di Indonesia
2. Menjelaskan tugas dan fungsi self regulatory organization
3. Menjelaskan mengenai lembaga dan profesi penunjang pasar
modal di Indonesia
4. Menjelaskan mengenai perusahaan efek yang terdapat di dalam
pasar modal
5. Menjelaskan mengenai emiten dan investor yang terdapat di
dalam pasar modal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tugas dan Fungsi Otoritas Pasar Modal

Otoritas pasar modal merupakan suatu lembaga yang


memiliki fungsi sebagai pengawas daripada kegaitan pasar modal
agar berjalan dengan baik. Di Indonesia badan yang mengawasi
kegiatan Pasar Modal berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995 adalah
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) atas nama Departemen
Keuangan yang berda dibawah Menteri Keuangan. Berdasarkan
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal
dilakukan oleh Bapepam yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan
pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat. Namun pada saat ini setelah
disahkannya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan, maka otoritas tertinggi pasar modal di Indonesia
berubah. Dimana otoritas tertinggi daripada kegiatan pasar modal di
Indonesia pada saat ini dilakukan oleh suatu lembaga yang bernama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK adalah lembaga negara yang memiliki fungsi dan tugas


dalam menerapkan sistem regulasi dan pengawasan industri jasa
keuangan secara terintegrasi. Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
pembentukan OJK dilakukan dengan tujuan agar:

1. Keseluruhan kegiatan dalam sistem jasa keuangan


terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil; dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

3
4

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

1. kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan serta non perbankan


2. kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Dan untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai


wewenang:

1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;


2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan;
3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa
keuangan;
5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah
tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola
statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan
kewajiban; dan
9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.

Dan guna melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai


wewenang:

1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap


kegiatan jasa keuangan;
5

2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan


oleh Kepala Eksekutif;
3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan,
pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan;
4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau pihak tertentu;
5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan; dan
8. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

B. Tugas dan Fungsi Self Regulatory Organization


BEI merupakan sistem dan/atau sarana untuk
mempertemukan order jual dan order beli anggota bursa atas efek
yang tercatat di bursa. Pelaksanaan order-order tersebut dilakukan
oleh anggota bursa dengan tujuan memperdagangkan efek tersebut
baik untuk kepentingan nasabahnya maupun untuk kepentingan
dirinya sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan anggota bursa
efek adalah perusahaan yang telah memiliki izin usaha dari sebagai
6

perantara pedagang efek dan telah memperoleh persetujuan


keanggotaan bursa untuk melakukan kegiatan perdagangan efek di
bursa. Hingga saat ini, sekuritas yang diperdagangnkan di BEI
adalah saham biasa, saham preferen, bukti right, waran, obligasi
perusahaan, obligasi konversi, kontrak opsi saham (KOS), obligasi
negara, serta kontrak berjangka. Sistem perdagangan di BEI
menggunakan komputer yang membantu dalam mempertemukan
pesanan jual dan pesanan beli oleh para investor melalui anggota
bursa. Dalam implementasinya, BEI memiliki kewenangan untuk
menyusun regulasi sendiri (Self Regulatory Organizations).
Self Regulatory Organizations (SRO) adalah organisasi yang
mempunyai kewenangan untuk membuat peraturan yang
berhubungan dengan kegiatan usahanya. Saat ini SRO terdiri atas
tiga pihak, yaitu Bursa Efek (BEI), Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP), dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Bursa
efek telah dibahas pada bagian sebelumnya. Dua SRO lainnya
adalah sebagai berikut:

1. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)


Adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur,
wajar, dan efisien. Pada tahun 2006, lembaga yang telah
memperoleh izin usaha sebagai KLP oleh Bapepam adalah
hanya satu, yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
PT. Kliring & Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memiliki tugas
pokok untuk menjamin kepastian dipenuhinya hak & kewajiban
anggota yang timbul dari transaksi bursa, memberikan pelayanan
jasa yang sebaik-baiknya kepada anggota kliring, yang
menyangkut transaksi bursa, dan penjaminan penyelesaian
kepada anggota bursa yang sebaik-baiknya. PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan Self Regulatory
Organization (SRO) yang turut berperan menentukan arah
7

perkembangan pasar modal Indonesia. Sebagai Central


Counterparty (CCP), KPEI menyediakan layanan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

2. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)


Adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian
sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.
Pada tahun 2006, lembaga yang telah memperoleh izin usaha
sebagai LPP oleh Bapepam adalah hanya satu, yaitu PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Menurut Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 butir
10, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah pihak yang
menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, perusahaan efek dan pihak lain. Lembaga
Penyimpan dan Penyelesaian juga berfungsi sebagai penyedia
fasilitas dalam kegiatan pasar modal

C. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal


a. Lembaga penunjang pasar modal
Lembaga- lembaga penunjang pasar modal berikut ini
merupakan lembaga yang menyediakan kegiatan yang
membantu terselenggaranya pasar modal yang sehat.
Lembaga penunjang pasar modal tersebut adalah,

1. Biro Administrasi Efek (securities Administration Bureau)


Adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan
emiten melaksanakan pencatatan pemilihan efek dan
pembagian hak berkaitan dengan efek. BAE adalah
perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK
untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Biro
Administrasi Efek. BAE adalah pihak yang, berdasarkan
kontrak dengan emiten, melaksanakan pencatatan
8

pemilikan efek dan pengembalian hak yang berkaitan


dengan efek. Setiap BAE wajib mengadministrasikan,
menyimpan dan memelihara catatan, pembukuan, data
dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan emiten
yang efeknya diadministrasikan oleh BAE.Contohnya
adalah Adimitra Transferindo, Ficomindo Buana Registar,
dsb.

2. Kustodian
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Contohnya adalah PT Bank Central Asia Tbk, dsb.

3. Wali Amanat (trustee)


Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang
efek bersifat utang. Wali amanat merupakan pihak yang
dipercaya untuk mewakili kepentingan pemegang efek
yang bersifat utang. Oleh karena efek bersifat utang
merupakan surat pengakuan utang yang bersifat sepihak
dari pihak penerbit (Emiten) dan para kreditur (Investor)
jumlahnya relatif banyak, maka perlu dibentuk suatu
lembaga yang mewakili kepentingan seluruh kreditur

4. Penasihat Investasi
Adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain
mengenai penjualan atau pembelian efek. Kegiatan
Penasihat Investasi adalah memberikan nasihat
mengenai penjualan atau pembelian Efek dengan
memperoleh imbalan jasa. Oleh karena itu, Penasihat
9

Investasi harus memenuhi persyaratan tertentu seperti


keahlian dalam bidang analisis Efek.

5. Pemeringkat Efek
Merupakan lembaga yang dapat menjembatani
kesenjangan informasi anatara emiten dan investor
dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko
kredit suatu perusahaan. Saat ini terdapat 2 perusahaan
pemeringkat efek yaitu PT Pefindo atau PT Kasnic Credit
Rating Indonesia.

b. Profesi Penunjang Pasar Modal


Profesi penunjang pasar modal mempunyai tanggung
jawab terutama dalam membantu emiten dalam proses
emisinya. Profesi tersebut adalah:

1. Akuntan Publik,
Jasa Utama akuntan adalah jasa assurance dan hasil
pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai
salah satu pertimbagan penting dalam pengambilan
keputusan. Peran akuntan di sektor pasar modal adalah
melakukan audit terhadap laporan keuangan seperti
emiten, perusahaan publik, bursa efek, lembaga kliring
dan peminjaman, reksa dana, perusahaan efek, dan pihak
lainnya yang melakukan kegiatan di sektor pasar modal
serta memberikan pendapat atas laporan keuangan
tersebut.

2. Notaris,
Berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas dan
pihak-pihak lainnya menyusun anggaran dasar dan
kontrak-kontrak kegiatan. Notaris adalah pejabat umum
10

yang berwenang membuat akta otentik. Notaris yang di


sektor pasar modal berperan memberikan jasa khususnya
dalam rangka pembuatan dokumen yang berkekuatan
hukum (legal document) terkait kegiatan dan produk di
pasar modal.

3. Konsultan Hukum
Membantu dalam melakukan kegiatannya agar sesuai
dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku dan aspek
hukum lainnya. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang
memberikan pendapat hukum kepada pihak lain.
Konsultan hukum memiliki peran penting dalam proses
penawaran umum (go public). Hal tersebut berkenaan
dengan adanya kewajiban pemeriksaan dari aspek hukum
(legal audit) dan pendapat hukum (legal opinion) bagi
emiten yang akan menyampaikan penyataan pendaftaran
ke OJK

4. Perusahaan penilai
Berperan dalam penentuan nilai wajar atas suatu
aktiva perusahaan dalam proses emisi. Penilai adalah
salah satu profesi penunjang pasar modal yang dengan
keahliannya menjalankan kegiatan usaha penilaian di
sektor pasar modal. Ruang lingkup penilaian yang
dilakukan penilai pasar modal meliputi penilaian properti
dan penilaian usaha. Hasil dari kegiatan penilaian berupa
opini.
11

D. Perusahaan Efek

Perusahaan efek atau yang sering disebut juga dengan


perusahaan sekuritas adalah pihak yang telah mendapatkan izin dari
Badan Pengawas Pasar Modal (selanjutnya disebut Otoritas Jasa
Keuangan sesuai dengan Pasal 55 Undang Undang Nomor 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK)) untuk dapat
melaksanakan tugas sebagai pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau
Manajer Investasi. Perusahaan efek mendukung eksistensi pasar
modal, dalam hal memperlancar perputaran dana dan informasi,
mendukung sistem dan aktivitas bursa sebagai bagian dari
pasarmodal dan sebagai unit usaha, meningkatkan kegiatan
investasi pasar modal untuk menunjang perekonomian nasional.
Peran tersebut menunjukkan bahwa fungsi dari perusahaan efek
tersebut yaitu sebagai perantara mengalirnya arus dana dan
informasi antara pemodal dengan pemodal dan pemodal dengan
emiten (Perusahaan go public yang tercatat di bursa) dan sebagai
ujung tombak bursa (pasar modal) dalam meningkatkan pergerakan
dan volume investasi.

Perusahaan efek mempunyai tugas pasar modal dan


meningkatkan minat masyarakat untuk investasi di pasar modal
sebagai salah satu alternatif investasi, membantu mobilisasi dana
masyarakat dengan cara memperjual belikan efek di antara pemodal
ataupun dengan emiten. Berdasarkan keputusan Ketua Bapepam
dan LK nomor : Kep334/BL/2007 pada angka 1 huruf a yang
menyatakan bahwa pihak yang dapat melaksanakan dan
menjaalankan usaha sebagai perusahaan efek adalah perseroan
yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan
(selanjutnya disebut OJK). Perusahaan efek yang telah
mendapatkan izin usaha tersebut telah dapat menjalankan
kegiatannya usahanya. Namun, dalam melaksanakan kegiatannya
sebagai pihak yang tugasnya telah ditetapkan oleh OJK, perusahaan
12

haruslah mampu bertindak secara profesional dan bertanggung


jawab untuk melayani nasabahnya sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan. Setiap perusahaan efek harus memiliki sistem
pengawasan yang baik dan terpadu untuk mengawasi kinerja dari
wakil dan pegawai perusahaan efek, sehingga dapat menjamin
terhindarnya penyalahgunaan wewenang untuk menjamin
terlaksananya kegiatan pasar modal sesuai dengan aturan yang
berlaku dan yang telah ditetapkan. Pengendalian perusahaan efek
perlu memperhatikan pengendali dan pemegang saham dari
perusahaan efek tersebut. Perusahaan efek dilarang dikendalikan
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perseorangan
yang:

1. Pernah melakukan tindakan tercela, dana tau pernah


dipidana karena pernah melakukan tindakan kejahatan
di bidang keuangan;
2. Tidak memiliki ahlak dan moral yang baik (sebagaimana
yang dimaksudkan dalam Pasal 35 ayat 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal).

Otoritas Jasa Keuangan berhak memberikan sanksi


administratif kepada perusahaan efek yang telah melakukan
pelanggaran terhadap UUPM dan peraturan pelaksananya.
Pencabutan izin usaha oleh OJK merupakan salah satu sanksi
administratif yang kerap terjadi pada perusahaan efek, hal ini terjadi
berdasarkan:

1. Izin usaha dikembalikan oleh perusahaan efek yang


bersangkutan kepada OJK,
2. Pelanggaran terhadap perundang-undangan di bidang
pasar modal,
3. Perusahaan efek bubar.
13

E. Emiten dan Investor


Pengertian Emiten adalah perusahaan yang melakukan
penawaran Efek yaitu dengan menerbitkan dan menjual Efek
(obligasi, saham, warant, dan surat berharga lainnya) secara umum
kepada publik untuk mendapatkan modal atau dana tambahan.
Emiten dapat berupa perusahaan swasta ataupun BUMN, baik
perusahaan terbuka maupun perusahaan tertutup. Namun, tidak
semua perusahaan merupakan emiten, tetapi hanya perusahaan
yang saham atau obligasinya diperjual-belikan di bursa efek.
Pengertian Emiten adalah pihak atau lembaga yang melakukan
Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek untuk menjual Efek
kepada publik yang didasarkan pada tata cara yang telah diatur
dalam UU yang berlaku.
Suatu perusahaan dapat menjadi emiten bila memenuhi
beberapa persyaratan tertentu. Mengacu pada pengertian emiten,
adapun syarat-syarat emiten adalah sebagai berikut:
1. Menerbitkan efek yang akan ditawarkan kepada investor
untuk mendapatkan modal.
2. Wajib menjamin efek yang diterbitkannya adalah sah
secara hukum. Itulah sebabnya emiten harus memiliki
prestasi dan tidak cacat hukum agar dapat menerbitkan
efek.
3. Emiten berperan sebagai sumber informasi utama tentang
efek yang diperjual-belikan. Dengan begitu, keakuratan
informasi dari emiten adalah tanggungjawab emiten yang
bersangkutan.

Beberapa jenis surat berharga yang ditawarkan oleh Emiten


ke publik adalah:

• Saham
• Surat Pengakuan Utang
• Obligasi
14

• Surat Berharga Komersial


• Tanda Bukti Utang
• Kontrak Berjangka Atas Efek
• Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
• Semua Derivatif dari Efek

Apa tujuan Emiten di pasar modal? Secara umum, tujuannya


adalah untuk membuka peluang investasi kepada pu blik terhadap
perusahaan Emiten. Dengan melepas sahamnya ke publik, maka
pembeli saham tersebut akan mendapatkan porsi kepemilikan
terhadap perusahaan tersebut dan akan mendapatkan dividen dari
saham tersebut. Setiap emiten memiliki tujuan tertentu dalam
melakukan emisi. Hal tersebut umumnya disebutkan dalam Rapat
Umum Pemegang saham (RUPS), diantaranya adalah:

• Untuk memperluas usaha, dimana modal yang didapatkan


dari investor digunakan untuk perluasan bidang usaha,
perluasan pasar, peningkatan kapasitas produksi.
• Memperbaiki struktur modal, yaitu dengan
menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
• Melakukan pengalihan pemegang saham dari yang lama
ke pemegang saham baru.

Investasi secara harfiah diartikan sebagai aktifitas atau


kegiatan penanaman modal, sedangkan investor adalah orang atau
badan hukum yang mempunyai uang untuk melakukan investasi
atau penanaman modal. 1 Kegiatan penanaman modal bukanlah hal
yang baru dalam peradaban manusia, karena sudah sejak zaman
dahulu masyarakat sudah melakukan berbagai bentuk investasi.
Hanya saja pada zaman dahulu masyarakat melakukan investasi
dalam bentuk investasi yang dilakukan secara langsung seperti:
investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau
investasi dalam pembuatan perkebunan dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, corak dan ragam investasi juga mulai
mengalami perkembangan, dari investasi yang bersifat kebendaan
15

dan dilakukan secara langsung menjadi investasi terhadap modal


atau bentuk-bentuk investasi baru seperti surat berharga, seperti
saham, obligasi dan lain -lain. Seorang investor harus mampu
mengusai medan bisnis, atau apa arti dari sebuah kerja sama yang
harus disertai dengan perjanjian yang sah, karena untuk
mengantisipasi resiko yang terjadi pada saat menjalankan kerjasama
yang akan dilakukan kepada seorang pengusaha.
Keadaan seperti yang diterangkan sebelumnya, maka
seorang investor seharusnya mendapatkan perlindungan hukum dari
tindakan yang akan merugikannya, sehingga akan adil jika adanya
sebuah perjanjian yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak
antara investor dengan pengu saha yang melakukan sebuah
kerjasama, sehingga tidak hanya investor saja yang terikat ada
pengusaha, namun pengusaha pun juga akan terikat dengan
investor untuk bisa saling bekerja sama sesuai dengan yang
diharapkan, dan dengan adanya sebuah perjanjian maka untuk
menjalankan sebuah kerjasama pun akan terjalin dengan baik dan
sepantasnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Kegiatan
yang berlangsung di dalam pasar modal perlu diawasi dan diregulasi
agar kegiatan yang berlangsung di dalam pasr modal itu sendiri
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam mengawasi kegiatan
pasar modal diperlukan su atu struktur organisasi yang mana
berisikan otoritas tertinggi pasar modal dan organisasi lainnya
seperti self regulatory organizzation, yang mana berfungsi untuk
melakukan pengawasan, perlindungan daripada pelaku pasar modal
seperti investor, emiten, perusahaan efek, dan profesi serta lembaga
lainnya yang melakukan kegiatan di dalam pasar modal.
Di Indonesia sendiri otoritas tertinggi pasar modal adalah
otoritas jasa keuangan, yang mana otoritas jasa keuangan atau
dapat disebut OJK memiliki fungsi dan tugas dalam menerapkan
sistem regulasi dan pengawasan industri jasa keuangan secara
terintegrasi. Di samping itu dalam struktur organisasi pasar modal
Indonesia terdapat self regulatory organizzation yang mana
berisikan Bursa Efek Indonesia, Kliring Peminjaman Efek Indonesia
dan Kustodian Sentral Efek Indonesia. Self Regulatory
Organizations sendiri adalah organisasi yang mempunyai
kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan
kegiatan usahanya. Kesemua organisasi tersebut berperan untuk
melakukan pengawasan, perlindungan dan peregulasian terhadap
semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat didalam kegiatan di
dalam pasar modal.

16
17

B. Saran

Pasar modal merupakan suatu pasar dimana berbagai


instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik
dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Oleh karena didalam
struktur organisasi pasar modal yang berisikan organisasi yang
melakukan pengawasan, peregulasian serta perlindungan terhadap
kegiatan pasar modal dan para pelaku kegiatan dalam pasar modal
harus dapat bekerja dengan maksimal guna memastikan agar
kegiatan yang berlangsung di dalam pasar modal dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Tandelili, Eduardus. 2017. Pasar Modal Manajemen Portofolio dan


Investasi. Yogyakarta: PT Kanisius.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otaritas Jasa Keuangan,


Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608.

Internet

https://republikinvestor.net/apa-itu-self-regulatory-organization-sro/ diakses
pada tanggal 28 Oktober 2019 pada pukul 21.00 WIB.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47825/Chapter%20
I.pdf?sequence=4&isAllowed=y/diakses pada tanggal 29 Oktober 2019
pada pukul 10:30 WIB
http://eprints.ums.ac.id/42304/3/BAB%20I.pdf/diakses pada tanggal 29
Oktober 2019 pada pukul 11:30 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai