DISUSUN OLEH:
PROGRAM S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kegiatan perekonomian di dunia dari waktu ke
waktu tentu mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai
bidang kehidupan. Dengan berkembangnya kegiatan perekonomian
manusia pada masa saat ini tentunya bukan hanya melakukan
kegiatan ekonomi untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari namun juga memikirkan untuk melakukan investasi, yang mana
berguna untuk keperluan di masa yang akan datang atau keperluan
lainnya. Salah satu cara manusia melakukan investasi pada saat ini
adalah dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar
modal. Pasar modal sejatinya bukan hanya dijadikan sarana dimana
individu melakukan investasi hartanya namun pasar modal juga
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pada dasarnya Pasar modal (capital market) merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal
seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan
berbagai produk turunan seperti opsi. Di Indonesia sendiri kegiatan
pasar modal sudah berlangsung cukup lama yakni sejak sekitar awal
abad ke-19 pada masa kolonial Belanda. Dan kegiatan pasar modal
tersebut berlangsung hingga saat ini dimana Indonesia sudah tidak
lagi diperintah oleh pemerintahan kolonial. Kegiatan pasar modal
Indonesia pada saat ini diatur di dalam Undang-Undang Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995 dan pertaturan pemerintah lainnya yang berkaitan
dengan pasar modal itu sendiri. Pasar modal tentunya membutuhkan
suatu struktur organisasi yang mengatur serta mengawasi kegiatan
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan
sebelumnya maka bisa diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa tugas dan juga fungsi otoritas pasar modal di Indonesia ?
2. Apa tugas dan juga fungsi self regulatory organization ?
3. Apa saja lembaga dan profesi penunjang pasar modal di
Indonesia ?
4. Apa itu perusahaan efek yang terdapat di dalam pasar modal ?
5. Apa itu emiten dan investor di dalam pasar modal ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tugas dan fungsi otoritas pasar modal di Indonesia
2. Menjelaskan tugas dan fungsi self regulatory organization
3. Menjelaskan mengenai lembaga dan profesi penunjang pasar
modal di Indonesia
4. Menjelaskan mengenai perusahaan efek yang terdapat di dalam
pasar modal
5. Menjelaskan mengenai emiten dan investor yang terdapat di
dalam pasar modal
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2. Kustodian
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Contohnya adalah PT Bank Central Asia Tbk, dsb.
4. Penasihat Investasi
Adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain
mengenai penjualan atau pembelian efek. Kegiatan
Penasihat Investasi adalah memberikan nasihat
mengenai penjualan atau pembelian Efek dengan
memperoleh imbalan jasa. Oleh karena itu, Penasihat
9
5. Pemeringkat Efek
Merupakan lembaga yang dapat menjembatani
kesenjangan informasi anatara emiten dan investor
dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko
kredit suatu perusahaan. Saat ini terdapat 2 perusahaan
pemeringkat efek yaitu PT Pefindo atau PT Kasnic Credit
Rating Indonesia.
1. Akuntan Publik,
Jasa Utama akuntan adalah jasa assurance dan hasil
pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai
salah satu pertimbagan penting dalam pengambilan
keputusan. Peran akuntan di sektor pasar modal adalah
melakukan audit terhadap laporan keuangan seperti
emiten, perusahaan publik, bursa efek, lembaga kliring
dan peminjaman, reksa dana, perusahaan efek, dan pihak
lainnya yang melakukan kegiatan di sektor pasar modal
serta memberikan pendapat atas laporan keuangan
tersebut.
2. Notaris,
Berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas dan
pihak-pihak lainnya menyusun anggaran dasar dan
kontrak-kontrak kegiatan. Notaris adalah pejabat umum
10
3. Konsultan Hukum
Membantu dalam melakukan kegiatannya agar sesuai
dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku dan aspek
hukum lainnya. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang
memberikan pendapat hukum kepada pihak lain.
Konsultan hukum memiliki peran penting dalam proses
penawaran umum (go public). Hal tersebut berkenaan
dengan adanya kewajiban pemeriksaan dari aspek hukum
(legal audit) dan pendapat hukum (legal opinion) bagi
emiten yang akan menyampaikan penyataan pendaftaran
ke OJK
4. Perusahaan penilai
Berperan dalam penentuan nilai wajar atas suatu
aktiva perusahaan dalam proses emisi. Penilai adalah
salah satu profesi penunjang pasar modal yang dengan
keahliannya menjalankan kegiatan usaha penilaian di
sektor pasar modal. Ruang lingkup penilaian yang
dilakukan penilai pasar modal meliputi penilaian properti
dan penilaian usaha. Hasil dari kegiatan penilaian berupa
opini.
11
D. Perusahaan Efek
• Saham
• Surat Pengakuan Utang
• Obligasi
14
A. Kesimpulan
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Kegiatan
yang berlangsung di dalam pasar modal perlu diawasi dan diregulasi
agar kegiatan yang berlangsung di dalam pasr modal itu sendiri
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam mengawasi kegiatan
pasar modal diperlukan su atu struktur organisasi yang mana
berisikan otoritas tertinggi pasar modal dan organisasi lainnya
seperti self regulatory organizzation, yang mana berfungsi untuk
melakukan pengawasan, perlindungan daripada pelaku pasar modal
seperti investor, emiten, perusahaan efek, dan profesi serta lembaga
lainnya yang melakukan kegiatan di dalam pasar modal.
Di Indonesia sendiri otoritas tertinggi pasar modal adalah
otoritas jasa keuangan, yang mana otoritas jasa keuangan atau
dapat disebut OJK memiliki fungsi dan tugas dalam menerapkan
sistem regulasi dan pengawasan industri jasa keuangan secara
terintegrasi. Di samping itu dalam struktur organisasi pasar modal
Indonesia terdapat self regulatory organizzation yang mana
berisikan Bursa Efek Indonesia, Kliring Peminjaman Efek Indonesia
dan Kustodian Sentral Efek Indonesia. Self Regulatory
Organizations sendiri adalah organisasi yang mempunyai
kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan
kegiatan usahanya. Kesemua organisasi tersebut berperan untuk
melakukan pengawasan, perlindungan dan peregulasian terhadap
semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat didalam kegiatan di
dalam pasar modal.
16
17
B. Saran
Buku
Peraturan Perundang-Undangan
Internet
https://republikinvestor.net/apa-itu-self-regulatory-organization-sro/ diakses
pada tanggal 28 Oktober 2019 pada pukul 21.00 WIB.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47825/Chapter%20
I.pdf?sequence=4&isAllowed=y/diakses pada tanggal 29 Oktober 2019
pada pukul 10:30 WIB
http://eprints.ums.ac.id/42304/3/BAB%20I.pdf/diakses pada tanggal 29
Oktober 2019 pada pukul 11:30 WIB
18