Efficient
Investasi & Portofolio (C)
Market
Hypothesis and
Behavioral
Finance
( 1 7 1 0 1112 0 3 )
Raditya Hawari
( 1 4 1 0 1111 3 1 ) Mukti Widodo
( 1 8 1 0 1111 7 0 )
Muhammad Aulia ( 1 7 1 0 1111 6 4 )
PEMBAHASAN
1 Concept of
Market Efficiency Manajemen
Investasi & Portofolio
3 Classification of
Program Studi Manajemen Program Sarjana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional Veteran
EMH Form
Jakarta
4 Behavioral Finance
Theory
Concept of
Market
E ff i c i e n c y
Manajemen
Investasi & Portofolio
Secara umum, efisiensi pasar (Market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga
sekuritas dengan informasi. Secara detail efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi.
Teori ini menyatakan bahwa harga saham bergerak ke arah yang acak dan tidak
dapat diperkirakan
Konsep pasar yang efesien berarti harga saham yang sekarang
mencerminkan segala informasi yang ada. Hal ni berarti bahwa informasi
baik dari informasi masalalu, sekarang dan ditambah oleh informasi dari
perusahaan itu sendiri (insider information)
Kuat
Semi
Kuat
Lemah
Menyarankan bahwa semua informasi masa lalu dihargai ke
dalam sekuritas. Analisis fundamental sekuritas dapat
memberikan informasi kepada investor untuk menghasilkan
pengembalian di atas rata-rata pasar dalam jangka pendek,
tetapi tidak ada "pola" yang ada. Oleh karena itu, analisis
fundamental tidak memberikan keuntungan jangka panjang
dan analisis teknis tidak akan berfungsi.
Menyiratkan bahwa baik analisis
fundamental maupun analisis teknis tidak
dapat memberikan keuntungan bagi
investor dan bahwa informasi baru
langsung dimasukkan ke dalam sekuritas.
Mengatakan bahwa semua informasi, baik publik maupun swasta, diberi
harga ke dalam saham dan tidak ada investor yang bisa mendapatkan
keuntungan dari pasar secara keseluruhan. Bentuk Kuat EMH tidak
mengatakan beberapa investor atau manajer uang tidak mampu menangkap
pengembalian tinggi yang tidak normal karena selalu ada pencilan yang
termasuk dalam rata-rata. EMH tidak mengatakan bahwa tidak ada
investor yang dapat mengungguli pasar; ia mengatakan bahwa ada outlier
yang bisa mengalahkan rata-rata pasar; Namun, ada juga outlier yang kalah
dramatis dari pasar. Mayoritas lebih dekat ke median. Mereka yang
"menang" beruntung dan mereka yang "kalah" tidak beruntung.
Para pendukung EMH, bahkan dalam bentuknya yang lemah, sering berinvestasi
dalam dana indeks atau ETF tertentu karena dikelola secara pasif (dana ini hanya
berusaha menyamai, tidak mengalahkan, pengembalian pasar secara keseluruhan).
Investor indeks mungkin mengatakan mereka mengikuti pepatah umum, "Jika
Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka." Alih-alih
mencoba untuk mengalahkan pasar, mereka akan membeli dana indeks yang
berinvestasi pada sekuritas yang sama dengan indeks acuan dasar. Beberapa
investor masih akan mencoba untuk mengalahkan rata-rata pasar, percaya bahwa
pergerakan harga saham dapat diprediksi, setidaknya sampai taraf tertentu. Karena
alasan ini, EMH tidak sejalan dengan strategi perdagangan teknis (perdagangan
harian). Ini karena pedagang teknis mempelajari tren dan pola jangka pendek dan
berusaha mendeteksi peluang pembelian dan penjualan berdasarkan pola-pola ini.
Pedagang pasti akan menolak bentuk kuat EMH.
Intinya Jika Anda percaya bahwa pasar saham tidak dapat
diprediksi dengan pergerakan acak harga naik dan turun, Anda
biasanya akan mendukung hipotesis pasar yang efisien. Namun,
trader jangka pendek mungkin menolak ide yang diajukan dari
EMH karena mereka percaya bahwa seorang investor dapat
memprediksi pergerakan harga saham. Bagi sebagian besar
investor, strategi jangka panjang pasif, beli dan tahan cocok karena
pasar modal sebagian besar tidak dapat diprediksi dengan
pergerakan acak harga naik dan turun.
Behavioral Finance
Theory
Manajemen
Investasi & Portofolio
Behavioral Finance (Perilaku keuangan) merupakan suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia menyikapi dan bereaksi atas informasi yang
ada dalam upaya untuk mengambil keputusan yang dapat mengoptimalkan
tingkat pengembalian dengan memperhatikan risiko yang melekat di
dalamnya. Behavioral finance mencoba menjelaskan dan meningkatkan
pemahaman tentang pola–pola dari alasan investor termasuk aspek
emosional dan dari aspek tersebut dalam mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
1.Prospect Theory (Teori Prospek)
2.Sentimen Investor
3.Ambiguity Aversion
4.Competence Effect
5.Overconvidence
6.Excessive Trading Theory
7.Herding
Fungsi Nilai (value function)
Teori prospek mendefinisikan nilai di dalam kerangka kerja bipolar diantara perolehan (gains) dan kehilangan (losses).keduanya bergerak dari titik tengah
yang merupakan referensi netral. Fungsi nilai bagi suatu perolehan (mendapatkan sesuatu) akan berbeda dengan kehilangan sesuatu. Value bagi suatu
kehilangan dibobot lebih tinggi, sedangkan value bagi suatu perolehan dibobot lebih rendah.
Pembingkaian (framing)
Teori prospek memprediksi bahwa prefensi (kecenderungan memilih) akan tergantung pada bagaimana suatu persoalan dibingkai atau di formulasikan.
Probabilitas (probability)
Teori prospek berpandangan kecenderungan orang dalam membuat keputusan merupakan fungsi dari bobot keputusan (decision weight).
Efek negatif yang dapat ditimbulkan dalam pengambilan keputusan investasi beresiko dengan adanya perilaku ambiguity aversion investor sebagai
berikut :
1. Ambiguity aversion mungkin menyebabkan investor meminta kompensasi yang lebih tinggi untuk resiko yang dihadapi ketika melakukan investasi
dalam suatu aset tertentu sehingga investor mungkin hanya melakukan investasi yang “konservatif”.
2. Ambiguity aversion mungkin menyebabkan investor hanya berinvestasi pada indeks saham di negaranya sendiri karena lebih familiar disbanding jika
harus berinvestasi di indeks Negara lain.
3. Ambiguity aversion mungkin dapat menyebabkan investor lebih memilih berinvestasi pada employer’s stock (saham perusahaan dimana seseorang
bekerja) daripada investasi di saham perusahan lain karena investasi di perusahaan lain masih ambigu.
4. Ambiguity aversion memunculkan aspek khusus yaitu adanya competence effect.
Investor cenderung membuat keputusan berdasarkan probabilitas subyektif
yang mereka buat. Teori ini memiliki hipotesis bahwa kesediaan masyarakat
untuk bertindak atas penilaian mereka sendiri di daerah tertentu akan
tergantung pada kompetensi subyektif mereka, yaitu mereka merasa terampil
atau memiliki pengetahuan dalam konteks yang area di pasar keuangan,
kompetensi individu investor yang dirasakan dalam memahami informasi
keuangan dan peluang investasi mengakui akan mempengaruhi kesediaan
mereka untuk melakukan investasi aktif keputusan, daripada didiamkan
selama tidak aktif atau bahkan tidak ada investasi sama sekali.
overconfidence dapat diartikan sebagai keyakinan bahwa distribusi
probabilitas prediksi seseorang lebih tinggi dari sesungguhnya. Jika dikatkan
dengan keuangan, overconfidence dapat didefinisikan sebagai penaksiran
yang terlalu tinggi (overestimating) dalam menilai suatu financial aset.
Fenomena overconfidence merupakan kecenderungan pengambil keputusan
tanpa disadari untuk memberi bobot penilaian yang berlebihan pada
pengetahuan dan akurasi informasi yang dimiliki serta mengabaikan informasi
publik yang tersedia.
Teori ini merupakan perilaku overconfidence tinggi yang ditunjukkan
dengan derajat miscalibration yang tinggi akan membawa pada
kecenderungan investor untuk melakukan strategi trading yang agresif
dan berlebihan. Pada akhirnya hal tersebut akan menyebabkan kinerja
investasi yang buruk (poor performance).
Herding adalah sebuah perilaku investor yang tidak rasional sebagaimana
yang dijelaskan dalam teori keuangan klasik dikarenakan para pelaku pasar
atau investor tidak membuat keputusan dalam berinvestasi sesuai dengan
dasar-dasar pemikiran dalam ekonomi terkait dengan investasi, namun
mereka bertindak berdasarkan tindakan investor lain apabila mereka berada
pada kondisi yang sama atau mengikuti konsensus pasar. Akibatnya,
terkadang mereka akan mendapatkan pengembalian atas investasi yang tidak
sesuai atau mereka harus menanggung risiko yang tidak seharusnya diterima.
Terima Kasih!
Sekian