Anda di halaman 1dari 25

ANALISA SEKURITAS

INVESTASI, SURAT BERHARGA PASAR UANG DAN SURAT BERHARGA


PASAR MODAL

KELAS C
DISUSUN OLEH :
ADEY JULIA ALKAUTSAR 1610111025
VERINA RISKA 1610111061
DIAN OKTA MALINDA 1610111074
RICHA INEZ PARAMITA 1610111064
RUTH VINENTHA NAIBAHO 1610111069
WAHYU S. ERWANSYAH 1610111089
ABIRAMA BAGASKARA 1610111102
ABDUL ROSYID 1610111108

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan materi Investasi, Surat Berharga Pasar Uang dan Surat
Berharga Pasar Modal yang akan dipresentasikan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karna
itu penulis meminta saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga makalah ini selesai tepat pada
waktunya.
Dengan demikian, penulis berharap semoga laporan berjudul “Investasi, Surat
Berharga Pasar Uang dan Surat Berharga Pasar Modal” dapat bermanfaat dan dapat
memberikan wawasan yang luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca,
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2
D. Manfaat .................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 3

A. Pengertian Investasi…………………………………………………….
B. Pengertian Surat Berharga………………………………………………
C. Pengertian Pasar Uang………………………………………………….
D. Pengertian Pasar Modal…………………………………………………

BAB 3 PEMBAHASAN .....................................................................................

A. Konsep Dasar Investai………………………………………………….


B. Tujuan Investasi………………………………………………………..
C. Jenis dan Karakteristik Investasi……………………………………….
D. Proses Investasi…………………………………………………………
E. Manfaat Investasi……………………………………………………….
F. Konsep Dasar Surat Berharga…………………………………………..
G. Pasar Uang ……………………………………………………………..
H. Pasar Modal…………………………………………………………….
I. Kasus……………………………………………………………………

BAB 4 PENUTUP ..............................................................................................


A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut dengan
investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor
individual (individual investors) dan investor institusional (institutional investors).
Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.
Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,
lembaga penyimpanan dana, (bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana
pensiun, maupun perusahaan investasi.
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan
sejumlah uang. Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa
alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain : untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih layak di masa depan, mengurangi resiko inflasi, serta dorongan
untuk menghemat pajak. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai
return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas
dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi
yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost)
dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Yang kedua adalah
risk, korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu semakin tinggi
pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat
resiko dengan pengembalian yang seimbang. Terakhir ialah jangka waktu, merupakan
hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya pada jangka
pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi
sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan
dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa
memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar investasi ?
2. Apa saja tujuan dari investasi?
3. Apa saja jenis dan karakteristik investasi?
4. Bagaimana proses investasi?
5. Apa saja manfaat dari investasi yang dapat dirasakan?
6. Apa itu surat berharga?
7. Apa yang dimaksud dengan pasar uang?
8. Apa yang dimaksud dengan pasar modal?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar :
1. Mengetahui konsep dasar dan proses investasi surat berharga pada pasar modal dan
pasar modal.
2. Mengetahui pentingnya investasi di pasar uang dan pasar modal.
3. Memudahkan Perencanaan investasi bagi para generasi muda yang masih awam
akan dunia investasi.
4. Memudahkan memahami definisi dan konsep surat berharga di pasar modal dan
pasar modal.

D. Manfaat
1. Memperoleh pengetahuan tentang instrumen investasi pada pasar uang dan pasar
modal.
2. Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang dunia investasi
3. Mendorong banyak orang untuk dapat berinvestasi di pasar uang dan pasar modal
serta dapat meningkatkan aktivitas investasi di Indonesia.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Investasi
Menurut para ahli, investasi adalah sebagai berikut:
1. Menurut Sadono Sukirno, Investasi diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanam-penanam suatu modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian.
2. Menurut Prudential Life Assurance ,Investasi adalah suatu kegiatan
menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode
tertentu dengan harapan Pasar Modal .. 3dapat memperoleh penghasilan dan
atau peningkatan nilai investasi dimasa mendatang.
3. Investasi menurut Hensy SImamora ialah suatu aktiva yang digunakan oelh
perusahaan untuk menambahkan atau menumbuhkan kekayannya melalui
distribusi hasil investasi (misal: pendapatan bunga, royalti, dividen,
pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk
manfaat lainnya bagi suatu perusahaan yang berinvestasi yang seperti
manfaatnya diperoleh melalui hubungan dagang.

B. Pengertian Surat Berharga


Menurut para ahli, pengertian surat berharga adalah:
1. Abdulkadir Muhammad
Menurut Abdulkadir Muhammad, pengertian surat berharga adalah surat
yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan
suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran
itu tidak dilakukan dengan menggunakan mata uang tunai, melainkan dengan
menggunakan alat bayar lain.
2. Wirjono Projodikoro
Menurut Wirjono Projodikoro pengertian surat berharga adalah surat-surat
yang bersifat seperti uang tunai, yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran. Surat-surat itu juga dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu
dapat ditukarkan dengan uang tunai (negotiable instruments).
3. Heru Supraptomo
Menurut Heru Supraptomo pengertian surat berharga adalah surat yang dapat
diperdagangkan dan merupakan alat bukti terhadap hutang yang telah ada.

C. Pengertian Pasar Uang


Pengertia pasar uang menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut M Irsan Nasarudin, Pengertian Pasar Uang adalah sarana yang
menyediakan pembiayaan jangka pendek (kurang dari satu tahun).
2. Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, pasar uang merupakan suatu
tempat jual beli berlangsung yang memiliki ciri jangka waktu dana yang
pendek, tidak terikat pada suatu tempat tertentu dimana pada umumnya
supply dan demand bertemu secara langsung dan tak perlu guarantor
underwriter.

D. Pengertian Pasar Modal


Pengertian pasar modal Undang – Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995
merupakan sebuah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran secara umum
dan berbagai perdagangan efek. Termasuk juga sebuah perusahaan public yang
ada kaitannya dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan juga profesi
yang ada kaitannya dengan efek.
Pengertian pasar modal menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut Widoatmodjo, pasar modal merupakan sebuah pasar abstrak dimana
yang diperjualbelikan didalam pasar tersebut adalah berbagai dana – dana
jangka panjang yaitu dana yang memiliki keterikatan didalam investasi lebih
dari jangka waktu satu tahun lamanya.
2. Menurut Irham, pengertian pasar modal adalah sebuah pasar tempat dana –
dana modal seperti ekuitas dan utang diperdagangkan.
3. Arti pasar modal menurut Fahmi dan Hadi , Pengertian pasar modal adalah
tempat berbagai pihak, secara khusus perusahaan dalam menjual stock atau
saham dan bond atau obligasi. Pasar modal memiliki tujuan dari hasil
penjualan nantinya akan dimanfaatkan sebagai tambahan dana atau dapat
digunakan untuk semakin memperkuat modal perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Investasi


Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis
aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau
peningkatan nilai investasi dimasa mendatang. Atau, investasi ialah menempatkan
uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu
atas uang atau dana tersebut.
Dengan demikian, konsep daripada investasi adalah :
1. Menempatkan dana pada masa sekarang,
2. Jangka waktu tertentu,
3. Guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntugan) dikemudian hari.
Hal ini berarti dana yang seharusnya dapat di konsumsi, namun karena kegiatan
investasi dana tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan dimasa depan.
Investasi dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu :
1. Aspek uang yang ditanamkan dan diharapkan, sehingga untuk menilai
kelayakan investasi digunakan pula konsep uang.
2. Aspek waktu sekarang dan masa yang akan datang, oleh karena itu untuk
menilai kelayakan investasi digunkan konsep waktu (time value of money).
3. Manfaat investasi
Dari aspek manfaat ini, maka penilaian kelayakan investasi juga harus melihat
manfaat dan biaya yang ditimbulkannya dengan menggunakan azas manfaat (cost
benefit ratio).

B. Tujuan Investasi
Investasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat baik secara
individu, kelompok maupun negara diperlukan adanya investasi. Untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi dalam suatu kep;utusan, diperlukan ketegasan terhadap tujuan
yang diharapkan. Sama halnya, dalam bidang investasi kita perlu untuk menetapkan
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut antara lain :
1. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.
2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan.
3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.
4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

C. Jenis dan Karakteristik Investasi


Investasi menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu investasi pada
aktiva riil / langsung (direct investment) dan investasi pada aktiva finansial / tidak
langsung (indirect investment).
a. Investasi langsung (direct investment)
Adalah investasi pada asset atau faktor produksi untuk melakukan usaha
(bisnis), atau investasi langsung(direct investment) yaitu mereka yang
memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan secara langsung membeli
asset keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui
perantara maupun cara lainnya. Berikut macam-macam investasi :
1.) Investasi Langsung yang Tidak Dapat di Perjualbelikan
Contoh : Tabungan dan deposito
2.) Investasi Langsung yang Dapat di Perjualbelikan
 Investasi langsung dipasar uang : Treasury bill atau T-bill (utang
treasuri) dan deposito yang dapat dinegoisasikan
 Investasi langsung dipasar modal :
- Surat-surat berharga pendapatan tetap (Obligasi treasuri, federal
agency securities, obligasi daerah, obligasi perusahaan, obligasi
konversi)
- Saham-saham ( Saham preferen dan saham biasa)
3.) Investasi langsung dipasar turunan
-Kontrak Opsi ( Waran, Opsi Jual, Opsi Beli)
-Kontrak future
b. Investasi tidak langsung (indirect investment)
Investasi tidak langsung(indirect investment) dilakukan ketika pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan invenstasi namun tidak
terlibat secara langsung, atau cukup dengan membeli aset keuangan investasi
namun tidak terlibat secara langsung, atau cukup dengan membeli aset
keuangan dalam bentuk saham ataupun obligasi. Pihak yang melakukan
kebijakan investasi tidak langsung umumnya cenderung tidak terlibat dalam
pengambilan keputusan penting pada suatu perusahaan.
Contoh : Pihak A biasa membeli saham dan obligasi yang dijual di pasar
modal melalui perusahaan investasi atau perantara. Perantara tersebut
anntinya akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang dianggap sebagai
upah jasa. Sementara itu, perusahaan investasi adalah perusahaan yang
meneydiakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke public dan
menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam
portofolianya.
Kedua jenis investasi diatas (langsung dan tidak langsung) saling melengkapi,
namun pada hakekatnya investasi tidak langsung, adalah turunan dari investasi
langsung, sehingga laba atau balas jasa dari investasi finansial ini berasal dari
kemampuan dan produktivitas investasi langsung.

D. Proses Investasi
Analisis sekuritas modern akarnya adalah konsep fundamental seperti diuraikan
diatas, tetapi dasarnya berubah. Pendekatan yang paling modern atas sekuritas
berdasarkan estimasi risk and return, tergantung pula atas harga saham dan bersama
dengan pola dividen. Dasar proses investasi modern mencakup analisis :
1. Mempertimbangkan tariff pajak dan biaya komisi
2. Jenis dan pola resiko maupun keuntungan
3. Prospek ekonomi yang berkaitan dengan investasi
4. Kelompok industry, karena dampak ekonomi akan berbeda pengaruhnya atas
masing- masing industri
5. Kinerja perusahaan yang berhubungan dengan produk line, kekuatan
pemasaran, keuangan, efesiensi produksi dan kapabilitas manajemen.
Sedangkan, tahapan-tahapan dalam proses investasi yaitu :
1. Menentukan Tujuan Investasi
Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan besar kekayaan
yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam
tingkat keuntungan (return) maupun risiko. Jumlah dana yang diinvestasikan
juga mempengaruhi return dan risiko yang ditanggung. Di samping itu dalam
proses investasi perlu dipertimbangkan preferensi risiko pemodal. Hal ini
mempengaruhi jenis sekuritas yang dipilih untuk alokasi dana yang ada
sehingga dapat diperkirakan distribusi dana pada berbagai instrumen yang
tersedia. Dengan menentukan tujuan investasi dapat ditentukan pilihan
instrumen investasi yang dilakukan.
2. Melakukan Analisa Sekuritas
Analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara individual, dan untuk
mengidentifikasi sekuritas digunakan dua filosofi berbeda, yaitu: untuk
sekuritas yang mispriced (harga terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat
dengan analisis teknikal atau analisis fundamental, sedangkan untuk sekuritas
dengan harga wajar, pemilihan sekuritas didasarkan atas preferensi risiko para
pemodal, pola kebutuhan kas, dan lain-lain.
3. Membentuk Portofolio
Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, dipilih asset-aset yang
akan dimasukkan dalam portofolio dan ditentukan proporsi dana yang
diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tersebut. Ini dilakukan dengan
harapan risiko yang harus ditanggung terkurangi dan portofolio yang
menawarkan return maksimum dengan risiko tertentu atau minimum risiko
dengan return tertentu dapat terbentuk.
4. Merevisi Portofolio
Revisi atas portofolio berarti merubah portofolio dengan cara menambah atau
mengurangi saham dalam portofolio yang dianggap menarik atau tidak lagi
menarik. Jika diperlukan, langkah ini dilakukan melalui pengulangan tiga
tahap di atas.
5. Evaluasi Kinerja PortofolioEvaluasi kinerja portofolio membandingkan
kinerja yang diukur baik dalam return yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung.
E. Manfaat Investasi
Dilihat dari manfaat yang ditimbulkannya, investasi dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)
Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik) seperti, investasi dibidang
infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, pasar dan seterusnya), investasi di
bidang konversi alam, bidang pengelolaan sampah, bidang tekonogi, bidang
penelitian dan pengembangan, bidang olahraga, pertahanan dan keamanan,
dan investasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu
Investasi yang mendatangkan manfaat untuk kelompok masyarakat tertentu,
dan lingkungan tertentu seperti investasi di bidang keagamaan, membangun
sarana ibadah dan sarana keagamaan lainnya, bidang pendidikan dan
sumberdaya manusia, bidang olehraga tertentu, bidang infrastruktur tertentu,
bidang konversi alam/lingkungan tertentu, bidang pengelolaan sampah di
lingkunga tertentu, dan investasi lainnya yang bermanfaat.
3. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi dan rumah tangga
Investasi yang mendatangkan manfaat bagi pribadi atau rumah tangga,dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya di masa mendatang, seperti
investasi untuk perumahan pribadi maupun keluarga, investasi untuk
pendidikan pribadi atau keluarga, investasi di bidang keagamaan, investas
untuk usaha, serta investasi lainnya yang bermanfaat.
F. Konsep Dasar Surat Berharga
Surat berharga merupakan sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai
pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi
sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan suatu perintah untuk membayar kepada
pihak-pihak yang memegang surat tersebut. Dalam bahasa Inggris istilah surat
berharga dikenal sebagai negotiable instrument sedangkan dalam bahasa Belanda
disebut waarde papier. Selain itu surat/akta yang ditandatangani dan sengaja dibuat
untuk dipergunakan sebagai bukti diri yang mana pembawanya mempunyai hak
menuntut sesuatu pada debitur serta mempunyai sifat yang mudah diperjualbelikan.
Surat berharga dibagi menjadi 2(dua), yaitu
1.) Surat Berharga Pasar Modal
2.) Surat Berharga pasar Uang

Fungsi Surat Berharga


Sebagai suatu dokumen yang penting dalam lalu lintas perdagangan, surat berharga
memiliki fungsi yang kedudukannya menggantikan uang, selain itu fungsi surat
berharga sebagai berikut :
a. Sebagai Alat Pembayaran.
Surat berharga sebagai sebuah dokumen penting memiliki fungsi yang setara
dengan uang, dalam artian memudahkan terjadinya kegiatan bisnis. Hal ini
tentunya sangat memberikan dampak yang penting bagi masyarakat,
khususnya kaum Pengusaha, karena mereka tidak perlu lagi untuk membawa
uang tunai dalam jumlah yang besar, tetapi hanya dengan menggunakan
sebuah dokumen saja hal tersebut dapat terlaksana dengan baik. Lembaran
surat berharga tersebut antara lain, Wesel, Cek, Bilyet Giro, dan lain
sebagainya.
b. Pembawa hak
Surat berharga berfungsi sebagai pembawa hak, dalam artian bahwa tanpa
adanya pembuktian lebih lanjut lagi baik mengenai keabsahan perikatannya,
maupun ada tidaknya itikad baik dari pemegangnya. Setiap orang yang dapat
mendalilkan bahwa ia adalah pemegang surat berharga tersebut adalah
pemegang yang sah demi hukum.Siapa saja membawa surat berharga tersebut
dapat menukarkannya dengan sejumlah nilai uang tanpa adanya pembuktian-
pembuktian lebih lanjut lagi.
c. Surat bukti hak tagih
Pemegang surat berharga berhak atas sejumlah barang atau uang sebagaimana
yang tercantum dalam lembaran surat berharga tersebut. Meskipun pemegang
surat berharga tersebut tidak sama dengan nama yang tercantum dalam
dokumen tersebut, ia dapat mendalilkan hak tagihnya. Hal ini mungkin saja
terjadi dikarenakan adnya peralihan surat berharga yang dilakukan oleh
Pemegang pertama kepada pihak lain. Apabila memang terjadi peralihan
tersebut maka peralihannya didasarkan dari Endosemen dari pemegang
pertama, yang disebut dengan legitimasi formil. Praktisnya bahwa dengan
surat berharga dapat ditukar dengan sejumlah uang tertentu atau memperoleh
sejumlah barang yang dapat diperjual belikan.
d. Salah satui instrumen untuk memindahkan tagihan
Dalam artian bahwa pemilik surat berharga tersebut dapat memindahkan hak
tagih kepada pihak lain dengan mudah sekali. Akan tetapi hal ini tergantung
pada klausula yang terdapat dalam surat berharga tersebut, apakah berklausula
atas tunjuk, atas pembawa dan sebagainya, apabila dialihkan maka
dilaksanakan dengan cara endosemen. Penyerahan suatu surat berharga kepada
seseorang yang berhak berdasarkan peralihannya berarti, semua tagihan yang
dicantumkan dalam surat tersebut diperalihkan kepada pemegang surat
berharga tersebut. Bahkan dalam pasal 116 dan 109 KUHD untuk wesel dan
119 KUHD untuk surat sanggup diatur mengenai perlindungan kepada
pemegang surat berharga.

G. Pasar Uang
Pasar uang merupakan subsector dari dari pasar pendapatan tetap. Pasar pendapatan
tetap terdiri atas surat utang jangka pendek yang sangat likuid. Kebanyakan sekuritas
ini diperdagangkan dalam transaksi yang sangat besar, sehingga berada di luar
jangkauan investor individual. Namun, dana pasar uang dapat diakses dengan mudah
oleh investor kecil. Reksadana ini mengumpulkan sumberdaya dari banyak investor
dan membeli beragam sekuritas pasar uang atas nama para investor tersebut. Pasar
uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang bersurplus dana dengan pihak
berdefisit dana, dimana dananya berjangka pendek.
Instrument pasar uang meliputi sekuritas jangka pendek, dapat
diperjualbelikan, likuid, dan rendah resiko. Instrument pasar uang seringkali disebut
setara kas atau cukup kas
1. Komponen Utama Pasar Uang
a. Treasury Bills (T-Bills)
Treasury Bills (T-Bills) adalah surat utang jangka pendek pemerintah AS. T-
bills merupakan instrument pasar uang yang paling sering diperdagangkan dan
bentuk paling sederhana dari pinjaman: Pemerintah mendapatkan uang dengan
menjual surat utang jangka pendek ke masyarakat. Pad saat jatuh tempo,
pemegangnya mendapatkan pembayaran dari pemerintah sebesar nilai tercatat
dari surat utang jangka pendek tersebut. Perbedaan antara harga beli dan nilai
jatuh tempo merupakan pendapatan bagi investor.
T-bills dikeluarkan dengan masa jatuh tempo 28, 91, atau 182 hari. Individu
dapat langsung membeli T-bills melalui lelang atau pasar sekunder dari
pedagang sekuritas pemerintah . T-bills sangat likuid sehingga mudah
dikonversi kedalam kas serta dijual dengan biaya transaksi yang rendah dan
tanpa risiko harga yang tinggi. T-bills dijual dengan denominasi minimum
hanya $10.000. pendapatan yang diperoleh dari T-Bills bebas pajak
pemerintah pusat maupun daerah. Karakteristik inilah yang membedakannya
dari bentuk instrument pasar uang yang lain.
b. Sertifikat Deposito
Sertifikat depositi (certificate of deposits –CD) adalah deposito berjangka
disebuah bank. Deposito berjangka tidak dapat ditarik atas permintaan
deposan. Bank membayar bugan dan pokoknya pada saat jangka waktu
deposito berakhir. Namun, CD dengan nilai nominal lebih besar dari $
100.000 biasanya di negosiasikan. Ini berarti, deposito tersebut dapat dijual
kepada investor lain jika pemiliknya menginginkan pencairan sebelum jatuh
tempo. CD jangka pendek mudah diperdagangkan, namun pasarnya terbatas
untuk CD yang jatuh tempo 3 bulan atau lebih. CD diperlakukan sebagai
simpanan bank oleh Federal Deposit Insurance Corporation (Badan Penjamin
Deposit Federal), sehingg dijamin sampai senilai $ 100.000 jika bank
mengalami kesulitan keuangan.
c. Surat Beharga Komersial
Sebagian besar perusahaan besar terkemuka mengeluarkan surat utang tanpa
jaminan, dengn meminjam langsung ke bank. Surat utang tersebut disebut
surat berharga komersial. Surat berharga komersial seringkali dijamin oleh
fasilitas kredt dari bank sehingga peminjam mempunyai akses kredit tunai
yang dapat digunakan untuk membayar sekuritas tersebut pada saat jatuh
tempo. Jatuh tempo surat berharga komersial erkisar sampai 270 hari.
Surat berhaga komersial dianggap sebagai asset yang cukup aman, karena
kondisi perusahaan diasumsikan dapat dimonitor dan diprediksi dalam jangka
waktu pendek, misalnya bulan. Banyak perusahaan menerbitkan surat
berharga komersial agar dapat diperpanjang setelah jatuh tempo, dengan cara
menerbitkan surat berharga baru untuk memperoleh dana yang cukup guna
melunasi surat berharga yang lama.
d. Akseptasi Bank
Akseptasi Bank dimulai dengan membayar sejumlah uang pada suatu waktu,
biasanya 6 bulan, ke suatu bank atas perintah nasabah. Pada tahap ini,
akseptasi mirip dengan cek munduru. Ketika bank menerima perintah
membayar tersebut sebagai “diakseptasi”, maka diasumsikan bahwa tanggung
jawab atas pembayaran akhir ada di tangan pemegang akseptasi. Pada titik ini,
akseptasi dapat diperjualbelikan di pasar sekunder seperti halnya klaim
pembayaran ke bank yang lain. Akseptasi bank dianggap sebagai asset yang
sangat aman karena penjual dapat menggunakan reputasi kredit bank yang
bersangkutan sebagai ganti dirinya sendiri. Akseptasi bank digunakan secara
luas dalam perdagangan antarnegara, dimana kelayakan kredit si pedagang
tidak diketahui oleh lawan dagangnya. Akseptasi diperdagangkan pada harga
diskon atas nilai nominal yang akan dibayar, seperti halnya T-bills yang
diperdagangkan pada harga diskon dari nilai nominalnya.
e. Euorodolars
Euorodolars adalah deposito dalam mata uang dolar di bank asing atau cabang
bank AS yang berada di luar negeri. Karena berada di luar AS, bank tersebut
terbebas dari peraturan Bank Sentral AS.
Sebagian besar deposito Eurodolar memiliki nominal yang besar dan jatuh
tempo kurang dari 6 bulan. Variasi dari deposito berjangka Eurodolar adalah
sertifikat deposito Eurodolar (CD Eurodolar). CD Eurodolar mirip CD
domestic, kecuali bank penerbitnya bukan merupakan cabang dari bank AS,
biasanya banknya merupakan cabang dari bank London.
Kelebihan CD Eurodolar dibandingkan dengan deposito berjangka Eurodolar
adalah pemegangnya dapat menjual CD sebelum jatuh tempo. CD Eurodolar
dianggap kurang likuid dan lebih beresiko daripada CD Domestik, sehingga
menawarkan bunga yang lebih tinggi.
f. Repo dan Reverse Repo
Para penjual sekuritas pemerintah menggunakan perjanjian pembelian kembali
(repurchase agreements), sering disingkat sebagai “repo” atau “RP” sebagai
bentuk dari pinjaman jangka pendek, biasanya hanya satu malam (overnight).
Dealer menjual sekuritas pemerintah kepada investor selama satu malam,
dengan perjanjian untuk membeli kembali sekuritas tersebut hari berikutnya
pada harga yang sedikit lebih tinggi. Kenaikan harga tersebut merupakan
bunga pinjaman satu malam. Dealer memperoleh pinjaman untuk satu hari
dari investor dan memberikan sekuritasnya sebagai jaminan.
Repo dianggap memiliki risiko kredit yang sangat rendah karena dijamin oleh
sekuritas pemerintah. Reverse repo merupakan kebalikan dari repo. Pada
reverse repo, dealer menemukan investor yang memiliki sekuritas pemerintah
dan membelinya, serta setuju untuk menjual kembali pada harga yag lebih
tinggi dimasa depan.

H. Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan
jangka waktu yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk
menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi, yang pada akhirnya akan
menciptakan pasar kerja dan meningkatkan kegiatan perekonomian yang sehat.
1. Instrumen Pasar Modal
a. Saham
adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga
sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti bahwa
seseorang dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah
tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut daftar pemegang
saham (DPS).
b. Saham preferen (prefered stock)
adalah jenis saham yang memiliki hak terlebih dahulu untuk menerima laba
dan memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk
mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami
kerugian, tetapi akan dibayarkan pada tahun yang mengalami keuntungan.
c. Saham biasa (common stock)
adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian saham
preferen dibayarkan.
d. Obligasi (bonds)
adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka panjang kepada
masyarakat diatas 3 tahun. Pihak yang membeli obligasi disebut pemegang
obligasi (bondholder) dan pemegang obligasi akan menerima kupon sebagai
pendapatan dari obligasi yang dibayarkan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
e. Bukti right
adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Harga tertentu disini berarti maksudnya harga telah ditetapkan dimuk
dan biasa disebut harga pelaksanaan atau harga tebusan (strike price atau
exercise price)
f. Waran
adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Waran tidak saja dapat diberikan kepada pemegang obligasi sebagai
pemanis pada saat perusahaan menerbitkan obligasi.
g. Indeks saham dan indeks obligasi
adalah angka indeks yang yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan
lindung nilai (hedging).
2. Segmentasi Pasar Modal
Pasar modal terbagi menjadi empat segmen, yaitu sebagai berikut:
a. Pasar obligasi jangka panjang
Pasar obligasi terdiri atas pinjaman jangka panjang atau instrument utang
selain yang diperdagangkan di pasar uangpasar ini meliputi surat utang
dagang, obligasi perusahaan, obligasi pemerintah daerah, sekuritass hipotek,
dan utang badan pemerintah federal.
1.) Surat utang Negara
Surat Utang Negara (SUN) adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh
Pemerintah. SUN digunakan oleh pemerintah untuk membiayai
kebutuhan anggaran pemerintah seperti untuk menutup defisit Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dari sisi pemerintah, SUN bermanfaat untuk mencari dana untuk
membiayaan APBN. Sementara itu, dari sisi pembeli atau investor, SUN
adalah suatu produk keuangan yang menawarkan keuntungan, dengan
adanya pembayaran bunga atau kupon dan potensi peningkatan harga
(capital gain).
Sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, SUN terdiri dari Surat
Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi
Negara Retail/ORI).
a) Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka
waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
b) Obligasi Negara
Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12
bulan dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto.
c) Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara yang diperdagangakan secara ritel. Tujuan
diterbitkannya ORI adalah untuk memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara
langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam
perdagangan Obligasi Negara.
d) Saving Bond Retail (SBR)
SBR merupakan turunan dari ORI, yang memiliki sifat mirip dengan
tabungan (saving) atau deposito bank untuk masyarakat ritel sehingga
dinamakan seperti produk perbankan itu. Biasanya, tenor dari SBR
tidak terlalu panjang, seperti SBR003 memiliki tenor 2 tahun saja.
b. Pasar saham
Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang
dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi
saham perdagangan dn prakiraan indeks saham). Pasar saham berfungsi
memfasilitasi antara pihak yang membutuhkan pendanaan (perusahaan) dan
pihak yang mempunyai dana (pemodal / investor). Perusahaan bisa
memperoleh dana dengan melepas sebagian sahamnya ke publik, sedangkan
investor memperoleh sarana investasi berupa saham perusahaan. Oleh karena
itu pasar saham bisa menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara. Bila
ekonomi suatu negara maju, pasar sahamnya juga berkembang. Karena
banyak perusahaan yang ingin berespansi melebarkan usahanya, sehingga
banyak melepas saham ke publik. Demikian juga sebaliknya.
c. Kontrak berjangka
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam
dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan
pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari
instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga
tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal
penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal
penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan
istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada
saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement
price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang
kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan di mana berbeda
dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada
kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan
kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, di mana sipenjual akan
menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan
pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati.
Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai (tanpa
penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami
kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku
perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan
penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan
sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang
diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal
penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus
melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan
posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang
secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya
berdasarkan kontrak tersebu
d. Pasar Derivatif
Salah satu perkembangan terpenting dalam pasar keuangan akhir-akhir ini
adalah berkembangnya futures, opsi, dan pasar derivatif. Instrumen tersebut
memberikan pembayaran yang tergantung dari nilai asset yang lain, seperti
harga komoditi, obligasi dan saham, atau nilai indeks pasar. Untuk alasan ini,
instrumen tersebut seringkali disebut sebagai asset derivative, atau klaim
kontinjen. Nilai mereka diturunkan atau tergantung (kontinjen) pada nilai
asset lain.
Instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok derivatif
antara lain:
1.) Opsi
Opsi adalah kontrak di mana salah satu pihak menyetujui untuk
membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu
"hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu atau menjual
sesuatu kepada pihak yang lainnya; misalnya saja ada seseorang yang
khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat
menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini
disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli
stok daripadanya dengan harga yang ditentukan di depan (strike price).
Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual
dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja
menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan
mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut
tidak akan turun. Sebagai lawan dari opsi jual adalah opsi beli atau biasa
disebut call option di mana pada opsi beli ini memberikan opsi kepada
pembeli opsi hak untuk membeli aset acuan (underlying asset) pada suatu
tanggal yang disepakati dengan harga yang telah ditetapkan atau yang
dikenal dengan istilah option strike.
2.) Swap
Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian
atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali secara
berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan
pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada
tanggal transaksi dilakukan.
I. Kasus

Judul: Sepanjang Pekan Ini, Nilai Kapitalisasi Bursa Turun Jadi Rp7.264,29 Triliun

Pada pekan ini periode 11 hinggai 15 Februari 2019 nilai kapitalisasi bursa juga
mengalami perubahan sebesar 1,97% menjadi sebesar Rp7.264,29 triliun.
Foto/Ilustrasi

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan


perdagangan pekan ini mengalami perubahan sebesar 2,03% ke level 6.389,08 dari
6.521,66 pada penutupan pada pekan sebelumnya. Pada pekan ini periode 11 hinggai
15 Februari 2019 nilai kapitalisasi bursa juga mengalami perubahan sebesar 1,97%
menjadi sebesar Rp7.264,29 triliun dari Rp7.409,89 triliun padapenutupan pekan
sebelumnya.
"Data perdagangan BEI ditutup positif dengan rata-rata frekuensi transaksi
hrian BEI mengalami peningkatan sebesar 5,53% menjadi 464,93 ribu kali transaksi
dari 440,56 ribu kali transaksi daripenutupan pekan lalu," seperti disampaikan data
Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Sedangkan untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI juga mengalami
peningkatan sebesar 3,07% menjadi Rp9,16 triliun dari Rp8,88 triliun pada penutupan
pekan sebelumnya dan untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami
peningkatan sebesar 3,02% menjadi 14,21 miliar unit saham dari 13,79 miliar unit
saham dari penutupanpekan lalu.
Pada pekan ini investor asing mencatatkan jual bersih sebesarRp3,33 triliun
dan sampai dengan pekan ketiga bulan Februari2019 investor asing mencatatkan beli
bersih sebesar Rp10,96 triliun.
Pada pekan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) melaksanakankegiatan edukasi dan
literasi pasar modal melalui Kantor Perwakilan BEI di beberapa wilayah di Indonesia.
Kegiatan-kegiatan ini bertujuan sebagai sarana memperkenalkan pasarmodal ke
berbagai kalangan sehingga meningkatkan minat dan kesadaran untuk berinvestasi
dan memahami Pasar Modal Indonesia.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukukyang tercatat di
BEI berjumlah 389 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp416,74 Triliun
dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara
(SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal Rp2.443,13 Triliun
dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp9,55
Triliun. (Sabtu, 16 Februari 2019 - 11:13 WIB- Rina Anggraeni)
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih
dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi dimasa
mendatang. Dengan investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi
kebutuhan masa depannya dengan menentukan prioritas kebutuhan,
menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi secara disiplin pada
perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi seseorang
dapat memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya. Selain
itu, Surat berharga adalah sebuah dokumen yang bernilai uang yang telah
diakui dan dilindungi hukum bagi keperluan transaksi perdagangan,
pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya. Surat tersebut memberikan
hak kepada pemegang yang bermanfaat bagi yang menerima atau
memilikinya, maka dari itu surat berharga begitu penting dan nilainya sama
dengan mata uang tunai.
B. Saran
Semoga uraian makalah diatas bisa membantu dalam memahami investasi
dan surat berharga . Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis
kepada para pembaca lainnya adalah sebagai mahasiswa seharusnya kita
lebih memahami jenis-jenis investasi di negara kita sehingga ketika akan
menjalankan investasi dikemudian hari kita tidak akan di tipu oleh orang
yang tidak bertanggungjawab. Kita tidak mudah terpengaruh dengan
investasi yang untungnya besar sedangkan tidak ada kejelasan didalam
perusahaan. Untuk itu kita harus membaca banyak referensi serta mencari
informasi yang up to date yang berkaitan dengan kegiatan investasi
tersebut. Akhir kata, kritik dan saran kami terima demi kelancaran makalah
kami.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan
Investasi di Pasar Modal Syariah. 2013. Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri.

Bodie, kane, marcus. Investasi. 2014. Jakarta : Salemba Empat

PT. Prudential Life Assurance. 2014. Prufast start. Jakarta.

Irham Fahmi dan Yovi LH. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung:
Alfabeta.

Ahmad, Kamaruddin. 2015. Edisi Revisi Dasar-dasar Manajemen Investasi dan


PoArtofolio. Jakarta : PT Rineka Cipta

Noor, Henry Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Bisnis Dan Pengembangan Ekonomi
Masyarakat. Jakarta : Pt. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai