Anda di halaman 1dari 18

PASAR UANG DAN MODAL

PENGERTIAN INVESTASI

Dosen Pengampuh

Dr. Hj. A. Ratna Sari Dewi, S.E.,M.Si

KELOMPOK 1

Ahmad Munawar (A021191068)

Betran Sopando Manullang (A021191038)

Hikmah Afrianti Setia Susila (A021191041)

Nur Iksan R (A021191079)

Nur Isra (A021191035)

Selva Ananda Arung (A021191045)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkat kehadirat tuhan yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayahnya kepada kai, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah kami yang berjudul “Pengertian Investasi”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Pasar Uang dan Modal. Selawat
serta salam tak lupa pula kami irimkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
para sahabat dan seluruh ummatnya.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami meminta maaf yang
sebesar-besarnya jika jika terdapat informasi yang kurang lengkap ataupun
kesalahan penulisan dalam Makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis pada khusunya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Akhir kata segala kritik, masukan, dan saran yang sifatnya membangun
akan penulis terima dengan senang hati demi meningkatkan kesempurnaan
pembuatan makalah kedepannya. Terima kasih.

1
DAFTAR ISI

SAMPUL .....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................................


B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi........................................................................................................
B. Pilihan Aset Investasi......................................................................................................
C. Jenis-jenis Investasi.........................................................................................................
D. Jenis Perusahaan Investasi..............................................................................................
E. Tujuan Investasi..............................................................................................................
F. Proses Keputusan Investasi...........................................................................................
G. Kriteria Investasi...........................................................................................................
H. Faktor yang mempengaruhi Tingkat Invastasi..............................................................
I. Keuntungan dan Resiko investasi.................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu dunia globalisasi teleh berkembang dan masuk
ke semua negara dan telah merambat ke dunia perekonomian yang biasanya
berupa penanaman modal pada suatu sektor industry. Kehidupan masyarakat
sudah sangat berkembang yang dibarengi dengan kebutuhan yang banyak
membuat masyarakat harus cermat dalam memanfaatkan dan menyimpan
uang atau modalnya untuk kebutuhan di masa yang tak terduga. Oleh karena
itu, setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi dengan berbagai
alasan yang berbeda-beda pada setiap individu, salah satunya untuk
mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan
sebagai jaminan social di masa depannya.
Investasi sudah merambat ke semua lapisan masyarakat tidak terkecuali
masyarakat biasa yang tidak banyak paham mengenai investasi. Mereka
tergiur dengan investasi yang di tawarkan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab dengan keuntungan yang besat tapi modal yang sedikit. Bahkan
seeseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan ivestasi, misalnya
dengan menabung, membeli emas, dan sebagainya.
Terdapat berbagao jenis investasi dan resiko pada setiap investasi yang
diambil namun terkadang kita tidak paham mengenai hal tersebut. Oleh karena
itu agar tidak terjebak melakukan investasi atau bahkan ditipu oleh pihak yang
bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, seseorang harus
mengedepankan resionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi
dalam berinvestasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Investasi?
2. Apa Saja Pilihan Aset Investasi?
3. Apa Saja Jenis-jenis Investasi?

3
4. Apa Saja Jenis Perusahaan Investasi?
5. Apa Tujuan dari Investasi?
6. Bagaimana Proses Keputusan Investasi?
7. Apa Saja Kriteria Investasi?
8. Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Tingkat Investasi?
9. Apa Keuntungan dan Resiko Investasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian investasi
2. Untuk mengetahui pilihan aset investasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi
4. Untuk mengetahui jenis perusahaan investasi
5. Untuk mengetahui tujuan dari investasi
6. Untuk memahami bagaimana proses keputusan investasi
7. Untuk mengetahui kriteria investasi
8. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat investasi
9. Untuk mengetahui dan memahami apa saja keuntungan dan resiko investas

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi
Kata investasi merupakan adopsi dari Bahasa inggrins, yaitu investment.
Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana/ sumber daya yang
dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
depan (Tandelilin, 2001:3). Definisi lain dikemukakan oleh Hartono (2000:5)
bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di
dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai investor. Investor
umunya digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu investor individual dan
investor institusional. Investasi mempelajari bagaimana investor mengelola
kesejahteraan mereka dalam konteks kesejahteraan yang bersifat moneter
(finansial). Kesejahteraan moneter ini bisa diwakili dari pendapatan saat ini
maupun pendapatan dimasa depan.
Dalam berinvestasi, investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan seperti ini,
investor menghadapi risiko investasi. Investor hanya dapat memperkirakan
hasil dan risiko yang akan diperoleh di masa depan. Dengan demikian, dalam
berinvestasi, investor menghadapi dua permasalahan yaitu bersangkutan
dengan penghitungan nilai yang diharapkan dan yang kedua menyangkut
pengukuran penyebaran nilai.
Pemodal menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi
tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan,
namun juga kesediaan investor untuk menanggung risiko investasi yang
dilakukannya. Keseimbangan antara tingkat penghasilan dengan risiko dari
investasi menjadi penting bagi investor dalam menentukan aset apa yang akan
dipilih untuk dijadikan investasi. Untuk itu, investor perlu memahami proses

5
investasi yang dimulai dari perumusan kebijakan investasi sampai dengan
evaluasi kinerja investasi.

B. Pilihan Aset Investasi


Investor memiliki berbagai alternatif pilihan yang dapat digunakan untuk
menginvestasikan modal yang mereka miliki. Pilihan aset untuk investasi
dapat berupa:
1. Real aset merupakan investasi berwujud atau income generating aset
seperti tanah, bangunan, pabrik, hak cipta, merek dagang dan sebagainya.
2. Financial aset berupa dokumen berharga atau selembar kertas yang
mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas
penghasilan atau aset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan aset
finansial tersebut. Misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan
sebagainya.
Investasi dalam aset keuangan dapat dilakukan dalam 2 bentuk yaitu:
a. Investasi langsung dengan membeli aset keuangan yang bisa
diperdagangkan di pasar uang (money market), pasar modal (capital
market) maupun di pasar turunan (derivative market). Investasi
langsung di pasar uang berupa treasury bill dan deposito yang dapat
dinegosiasi, sedangkan investasi langsung di pasar modal berwujud
surat berharga pendapatan tetap dan saham. Bentuk terakhir yaitu
investasi langsung di pasar turunan dapat berupa opsi (opsi put dan
opsi call), warrant dan kontrak futures. Investasi langsung juga dapat
dilakukan oleh investor lewat pembelian aset keuangan yang tidak
dapat diperdagangkan, biasanya didapatkan lewat bank komersial. Aset
ini wujudnya adalah tabungan atau sertifikat deposito.
b. Investasi tidak langsung. Investor melakukan jenis investasi ini dengan
pembelian surat berharga dari perusahaan investasi.

6
C. Jenis- jenis investasi

1. Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya

 Real asset yaitu investasi yang berwujud, seperti suatu property.


 Financial assest merupakan suatu dokumen klaim tidak langsung dari
pemegangnya terhadap sebuah aktivitas riil pihak yang menerbitkan
sekuritas tersebut.

2. Jenis Investasi Berdasarkan Pengaruhnya

 Investasi autonomus yaitu suatu investasi yang tidak dipengaruhi


tingkat pendapatan.
 Investasi included yaitu suatu investasi yang dipengaruhi oleh
kenaikan permintaan barang atau jasa.

3. Jenis Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaannya

 Bersumber dari suatu modal asing.


 Bersumber dari suatu modal dalam negeri.

4. Jenis Investasi Berdasarkan Bentuknya

 Investasi portopolio yang dilakukan melalui pasar modal dengan


instrument surat berharga.
 Investasi langsung yang dilakukan dengan membangun, membeli atau
mengakuisisi sebuah perusahaan.

Ada beberapa jenis investasi yang umum di lakukan dalam dunia bisnis
diantaranya :
1. Deposito
Penanaman suatu modal dalam bentuk simpanan uang kepada
suatu perusahaan dengan jaminan investor akan menerima suatu
keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati.

7
Investasi dalam bentuk deposito ini dibedakan menjadi deposito berjangka
dan sertifikat deposito.
2. Saham
Invetasi berupa saham sudah umum dilakukan pada suatu
perusahaan – perusahaan besar. Saham adalah bentuk lain dari aset suatu
perusahaan. Misalnya jika Anda memiliki saham 50% dari suatu
perusahaan maka sama saja Anda akan memiliki aset setengah dari total
aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Saham umumnya dibuat dalam
bentuk suatu surat berharga yang menunjukkan kepemilikan.
3. Obligasi
Obligasi umumnya dapat dilakukan pada bisnis yang menyediakan
jasa pinjaman modal. Keuntungan yang didapatkan dengan cara investasi
obligasi yang lebih tinggi daripada deposito karena bunga yang dipatok
juga lebih tinggi. Namun cara ini lebih bisa berisiko karena jika peminjam
modal bangkrut maka ada kemungkinan utang tidak dibayarkan.
4. Reksadana
Selain saham, suatu reksadana kini juga sedang populer di
kalangan pebisnis maupun masyarakat. Reksadana adalah tempat untuk
bisa menghimpun uang secara kolektif dan dana yang terkumpul tersebut
akan dikelola oleh manajer. Untung dan rugi ini akan dibagi rata kepada
seluruh investor. Sehingga reksadana bisa juga disebut tempat
berkumpulnya para investor.
5. Investasi Properti
Jenis investasi ini termasuk suatu investasi non riil karena bukan
berupa uang namun berupa bangunan seperti rumah, gedung atau
apartemen. Bentuk investasi ini terbilang paling menguntungkan karena
harga jual suatu properti jarang turun bahkan selalu naik.
6. Emas
Investasi ini juga bisa dalam bentuk emas. Sama halnya dengan
properti, investasi suatu emas cenderung lebih menguntungkan daripada

8
bentuk investasi yang riil. Umumnya emas yang dapat diinvestasikan
berupa emas batangan.

D. Jenis Perusahaan Investasi


Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih adalah:
1. Unit investment trust adalah perusahaan yang menerbitkan portofolio yang
dibentuk dari surat berharga pendapatan tetap dan ditangani oleh orang
kepercayaan yang independen. Sertifikat portofolio dijual kepada investor
sebesar nilai bersih total aset dalam portofolio ditambah komisi.
2. Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya menjual
sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak menawarkan
tambahan lembar saham lagi.
3. Open end investment companies adalah perusahaan yang masih menjual
saham baru kepada investor setelah emisi perdana (IPO). Selain itu,
investor juga dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan yang
bersangkutan. Jenis perusahaan ini dikenal juga dengan istilah perusahaan
reksadana (mutual fund).

E. Tujuan Investasi
Investor memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang
lainnya. Beberapa alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil
maupun investasi keuangan, yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan
2. Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki
3. Mengurangi tekanan inflasi
4. Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
5. Memperoleh keuntungan dari aset yang menjadi objek investasi

9
F. Proses Keputusan Investasi
1. Penentuan tujuan investasi.
Tujuan investasi satu investor dengan investor lain bisa berbeda-beda,
tergantung dari karakteristik individunya.
2. Penentuan kebijakan investasi
Tahap ini meliputi keputusan alokasi aset yaitu distribusi aset ke dalam
berbagai kelas aset yang tersedia seperti saham, obligasi, real estat dan
lain-lain, batasan jumlah dana, dan pajak serta biaya pelaporan yang harus
ditanggung.
3. Pemilihan strategi portofoli
Pilihan strategi portofolio yang dapat dipakai investor ada dua yaitu
pertama, strategi portofolio aktif di mana investor menggunakan berbagai
informasi dan teknik peramalan yang ada untuk mencari kombinasi
portofolio yang terbaik. Kedua, yaitu strategi portofolio pasif di mana
investor melakukan investasi dengan membentuk portofolio yang
menyerupai kinerja indeks pasar. Di sini diasumsikan bahwa semua
informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga
saham.
4. Pemilihan aset
Tujuannya adalah mencari kombinasi portofolio yang efisien yaitu
portofolio yang memberikan return yang diharapkan yang tertinggi dengan
tingkat risiko tertentu. Dalam tahap ini investor perlu melakukan evaluasi
setiap aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio.
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan
(benchmarking) dengan kinerja portofolio lain. Umumnya dilakukan
terhadap indeks portofolio pasar.

Kelima tahap keputusan investasi ini merupakan proses yang


berkesinambungan (on going process). Apabila sampai tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati tetapi ternyata hasilnya kurang baik maka

10
proses keputusan investasi diulang lagi dari tahap pertama sampai ditemukan
satu keputusan investasi yang dianggap paling optimal.

G. Kriteria Investasi

1. Payback Period

Payback period (periode pulang pokok) merupakan waktu yang dibutuhkan


agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin
pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Nilai Investasi
Rumus yang digunakan : X 1 Tahun
Kas Masuk Bersih
Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang
telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan
waktu).

2. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)

B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan
dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan
sebagai C (cost).
Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama
dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang
dikeluarkan.

Bila nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil
daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya.

Rumus yang digunakan:

11
Indikator Gross B/C :

Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan

Jika Gross B/C < 1, maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.

3. Net Prensent Value (NPV)

Dua kriteria utama pertama dapat dihitung berdasarkan nominal (non


disconuted method). Sayangnya, perhitungan dengan menggunakan nilai
nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu uang.

Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan


B/C >1, padahal nilai nilai sekarang di diskonto (discounted method) seperti
dijelaskan sebelumnya. Keuntungan lain dengan menggunakan metode
diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari
biaya total dengan penerimaan total bersih.

Rumus yang digunakan:

Indikator NPV :

Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan

Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.

4. Internal Rate of Retum

Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek


menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate
yang membuat NPV proyek = 0.

12
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari
suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur
kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman.
Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV
sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan
discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Rumus yang digunakan:

Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Indikator IRR :
Jika IRR > tk, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) untuk
dilaksanakan
Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tidak layak (not go)
untuk dilaksanakan.

H. Dasar keputusan Invastasi


1. Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return
dapat berupa dua macam yaitu pertama, return yang diharapkan (expected
return) adalah tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan.
Kedua, return realiasi atau return aktual (realized/ aktual return)
merupakan tingkat return yang didapatkan investor di masa lalu. Sumber
return berupa:
a. Yield (aliran kas/pendapatan yang diterima secara periodik). Contoh:
apabila berinvestasi dalam obligasi maka besarnya yield ditunjukkan
dari pembayaran bunga obligasi, jika membeli saham, yield
diperlihatkan dari besarnya dividen yang dapat diperoleh.
b. Capital gain (loss): kenaikan (penurunan) harga sekuritas

13
Penjumlahan dari kedua komponen di atas menunjukkan return total yang
dari suatu investasi. Yield hanya akan berupa angka nol (0) dan positif (+)
sedangkan capital gain bisa berwujud angka nol (0), negatif (-) dan positif
(+). Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Return total =
yield + capital gain (loss).

2. Risiko. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor


juga harus menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen
investasi risiko merupakan penyimpangan/ perbedaan antara return yang
diharapkan dengan return yang benarbenar diterima oleh investor (return
aktual).

I. Keuntungan dan Resiko investasi


1. Keuntungan investasi
a. Nilai aset atau kekayaan meningkat
b. Memenuhi kebutuhan di masa depan. Dengan berinvestasi, kita akan
mencapai suatu target keuangan yang kemudian digunakan untuk
membeli sesuatu atau memenuhi kebutuhan tak terduga di masa depan.
c. Sebagai bagian dari perencanaan keuangan. Investasi dapat digunakan
untuk persiapan pensiun. Investasi dengan return yang tinggi seperti
investasi saham dapat dipakai untuk menyiapkan dana pensiun yang
membutuhkan waktu lama.
2. Resiko Investasi
a. Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga
saham secara terbalik, ceteris paribus. Hal ini berarti jika suku bunga
meningkat maka harga saham akan turun. Contoh: apabila suku bunga
naik maka return investasi yang terkait dengan suku bunga seperti
deposito juga akan naik. Situasi semacam ini dapat menarik minat
investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan
dananya ke dalam bentuk deposito.

14
b. Risiko pasar. Jenis risiko ini berupa fluktuasi yang ada di pasar dan
dapat memengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi ini
umumnya diperlihatkan dari perubahan indeks pasar saham secara
keseluruhan. Beberapa faktor yang mengakibatkan fluktuasi ini
misalnya: krisis ekonomi, perubahan politik, dan lain-lain.
c. Risiko bisnis. Risiko ini merupakan risiko dalam menjalankan bisnis
yang terkait dengan karakteristik tertentu dari suatu jenis industri.
d. Risiko inflasi/ risiko daya beli. Kenaikan inflasi secara umum akan
mengurangi daya beli uang yang dibelanjakan masyarakat. Oleh karena
itu investor akan meminta tambahan premium tertentu untuk
mengkompensasi penurunan daya beli yang harus ditanggungnya.
e. Risiko finansial. Risiko ini akan muncul pada saat perusahaan
memutuskan untuk menggunakan utang sebagai salah satu sumber
pembiayaannya. Perusahaan akan menanggung risiko finansial yang
semakin besar apabila menggunakan proporsi utang yang semakin
besar pula.
f. Risiko nilai tukar mata uang. Setiap investor akan menghadapi jenis
risiko ini, yaitu fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal
perusahaan) dengan nilai mata uang negara lain.
Dalam konsep investasi, secara umum risiko dapat diklasifikasikan
menjadi dua:
1. Risiko sistematis (systematic risk), merupakan risiko yang sifatnya
makro karena terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan dan dapat mengakibatkan variabilitas return investasi.
Risiko sistematis ini akan memengaruhi semua perusahaan yang
ada di pasar.
2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk), adalah risiko yang
terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan tertentu
sehingga secara spesifik hanya akan memengaruhi return investasi
dari perusahaan tersebut

15
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi merupakan kegiatan menanamkan aset dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan juga sebagai tabungan untuk persiapan keperluan
di masa depan. Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai
investor. Investor umunya digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu investor
individual dan investor institusional. Investasi mempelajari bagaimana
investor mengelola kesejahteraan mereka dalam konteks kesejahteraan yang
bersifat moneter (finansial). Kesejahteraan moneter ini bisa diwakili dari
pendapatan saat ini maupun pendapatan dimasa depan.
Dalam berinvestasi, investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan seperti ini,
investor menghadapi risiko investasi. Investor hanya dapat memperkirakan
hasil dan risiko yang akan diperoleh di masa depan. Oleh karena itu untuk
tidak terjebak dalam investasi yang bersifat sia-sia (penipuan) oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab, diperlukan sifat rasional dalam memilih jenis
investasi mana yang akan dijadikan sebagai tempat berinvestasi. Hal tersebut
agar apa yang diharapkan dari investasi bukan hanya iming-iming saja.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi, Ratna Sari. 2015; “Buku Ajar Pasar Uang dan Modal”; Universitas
Hasanuddin, Makassar.
2. Jones, Charles Parker, Investment Analysis and management, seventh
Edition, John Wiley & Sons, New York, 2000
3. 2014. “5 Keuntungan Berinvestasi”. diakses pada tanggal 28 Agustus
2021. Di https://www.cekaja.com/info/5-keuntungan-berinvestasi
4. Yuli. 2020. DosenEkonomi.com. 5 Kriteria Investasi dan Rumusnya.
Diakses pada Tanggal 28 Agustus 2021). Di
https://dosenekonomi.com/bisnis/investasi/kriteria-investasi
5. Sarjana Ekonomi. 2018. Investasi Adalah. Diakses Pada Tanggal 28
Agustus 2021. Di https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-investasi/
6. Maftuhin Ahmad. “Makalah Investasi” . diakses pada tanggal 28 Agustus
2021. Di https://www.academia.edu/12245879/Makalah_Investasi

17

Anda mungkin juga menyukai