Disusun Oleh :
Nama NPM
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajeen Keuangan
Dosen Pengampu : Sunarmi, S.E., M.Ak
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor
Risiko Dalam Investasi”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Faktor Risiko Dalam Investasi..................................................3
1.2 Cara Mencegah Risiko Investasi...............................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi
membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang
merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada
suatu sector industry.
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi
setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang
dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering
tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan
menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam
portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung
jawab dengan iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas
dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan
penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang
terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat
dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh
manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang
erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan
unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang
dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen
kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
1
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan
investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi
keuangan perusahaan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Investasi
2. Untuk mengetahui Cara Mencegah resiko dalam investasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dapat disimpulkan, risiko investasi adalah tingkat potensi kerugian
yang timbul karena perolehan hasil investasi tidak sesuai dengan
harapan atau target profit. Sederhananya, dalam investasi terdapat
hubungan kuat antara return dan risiko investasi, jadi investor harus
menyadari bahwa investasi selain menjanjikan potensi keuntungan,
juga bisa menyebabkan kerugian, semakin tinggi potensi
keuntungan, semakin tinggi pula tingkat risikonya, dan begitu juga
sebaliknya.
4
nyaman untuk mengambil risiko (risk-takers), sebagian kurang
berani atau ragu-ragu (risk-moderate), dan ada juga yang benar-
benar tidak berani untuk mengambil risiko (risk- averse). Misalnya,
contoh risiko investasi adalah capital loss atau kerugian modal
pada saham, terjadi ketika nilai jual lebih rendah dibandingkan
nilai beli. Maka dari itu, investasi saham disebut sebagai investasi
high return dan tergolong high risk. Hal itu juga menjadikan,
investasi saham lebih cocok pada investor dengan profil risiko
yang agresif.tomy.
5
dengan market risk karena fluktuasi risiko ini disebabkan faktor
kondisi perekonomian, kebijakan pajak dan kondisi sosial politik
yang berdampak pada hampir semua perusahaan. Sedangkan,
unsystematic risk yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan
diversifikasi atas portofolio yang dimiliki oleh investor.
Systematic risk dan unsystematic risk jika dijumlahkan disebut sebagai risiko
total dan menjadi dasar pertimbangan manajer investasi dalam mengambil
keputusan investasi. Akan tetapi systematic risk sangat dipengaruhi
karakteristik pasar ini sangat sensitif terhadap faktor fundamental perusahaan.
Dapat digambarkan apabila di suatu negara terjadi pertumbuhan ekonomi
sehingga menyebabkan peningkatan penjualan terhadap masing-masing
perusahaan yang mana pengaruh terhadap tiap-tiap perusahaan berbeda
tergantung risiko total, systematic risk, unsystematic risk dan jumlah
Sekuritas fundamentalnya sehingga akan mempengaruhi tinggi rendahnya
systematic risk perusahaan tersebut.
6
Jenis-jenis Risiko Investasi
3. Risiko reinvestasi merupakan risiko yang terjadi pada penghasilan dari aset
keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk menginvestasikan kembali
aset tersebut (reinvest). Risiko ini Jadi, ketika hendak melakukan reinvest,
perusahaan harus benar-benar memahami apa itu reinvest serta bagaimana
caranya agar bisa mengatur atau mengelola risiko investasi ini. Contohnya,
investor memiliki portofolio obligasi dengan kupon 3,45% untuk periode 5
tahun. Setelah 5 tahun ternyata imbal hasil obligasi tersebut turun menjadi
7
2,55%, karena return obligasi yang dimiliki investor termasuk dalam bunga
flat rate, maka investor menerima semua pembayaran bunga 5% dan pokok
investasi sesuai kesepakatan.
4. Risiko inflasi atau risiko daya beli merupakan faktor yang mempengaruhi
daya beli atau kemungkinan menurunnya daya beli dana yang diinvestasikan.
Risiko ini berhubungan dengan risiko suku bunga karena kenaikan suku
bunga menyebabkan kenaikan inflasi. Saat seseorang yang berinvestasi
dengan memegang uang tunai atau aset, biasanya risiko inflasi akan terjadi
pada hal tersebut. Inflasi akan menggerus nilai uang atau aset yang mereka
punya. Sebagai contoh, bila seorang investor memegang 40% dari portofolio
tunai Rp10.000.000 dan inflasi berjalan pada 5%, nilai tunai portofolio akan
kehilangan Rp2.000.000 per tahun (Rp10 juta x 0,4 x 0,05) karena inflasi.
8
7. Risiko likuiditas merupakan risiko yang berhubungan dengan pasar
sekunder dimana saham diperdagangkan, risiko ini timbul dari kesulitan
tersedianya uang tunai dalam suatu periode waktu. Hal itu dapat terjadi
apabila pihak pengutang tak bisa menjual asetnya karena pihak lain tidak ada
yang berminat membelinya di pasar. Contohnya, ada satu pihak yang tak bisa
membayar kewajibannya saat jatuh tempo secara tunai. Walaupun pihak
tersebut tidak memiliki aset bernilai untuk melunasi kewajiban utangnya, tapi
jika aset tersebut tak bisa dikonversikan menjadi uang tunai maka bisa
dikatakan asetnya tidak likuis.
9
jangka panjang dan semua kewajibannya. Investor yang tidak menyukai
risiko investasi saham, bisa memilih saham dengan leverage rendah.
Risiko tidak bisa dihindari, dan pada umumnya risiko muncul dari tiga
kemungkinan, antara lain sebagai berikut:
10
3) Penyimpangan dari cashflow, seperti diuraikan di atas bahwa cashflow
perusahaan didapat dari penerimaan keuntungan di masa yang akan dating.
Cashflow tersebut untuk masing- masing proyek investasi tidak sama, ada
yang variasinya besar dan ada yang variasinya kecil. Bila variasi penerimaan
besar maka risikonya juga besar, demikian sebaiknya bila variasinya kecil,
risiko yang di hadapi juga kecil.
Setiap investasi memiliki risiko baik risiko itu besar atau kecil. Ketika risiko
kecil, investor bisa membiarkannya saja. Sedangkan ketika risiko tersebut
berimplikasi besar terhadap nilai investasi, maka sebaiknya lakukan berbagai
cara mencegah risiko investasi yang sesuai dengan jenis investasi yang
dipilih. Berbagai macam risiko harus kamu diperhatikan dengan baik,
meskipun risiko dan profit akan terus berdampingan' dengan investasi, bukan
berarti Investor tidak bisa mencegah kerugian. Lakukan langkah mitigasi
untuk meminimalisir risiko investasi. Berikut penjelasnya:
11
pergerakan investasi Investor. Di sini investor belajar untuk mengenal cara
kerja pasar dan dinamikanya serta bisa melakukan manajemen risiko
investasi. Ketika kondisi pasar sedang menurun, selalu ingat poin pertama
yaitu target investasi dari awal.
3. Waspada terhadap penipuan, salah satu risiko terbesar dari investasi adalah
penipuan. Meskipun sudah waspada terhadap oknum penipu dan investasi
bodong, penipu bisa membuat dirinya terlihat profesional dan kredibel,
sehingga menyulitkan untuk melihat mana yang benar dan tidak. Cara
sederhana menghindari penipuan, yaitu dengan melihat rekam jejak
perusahaan dan manajer investasi, legalitas serta izin resmi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Bappebti. Hal ini berlaku untuk investasi dan juga pihak
ketiga yang membantu proses seperti manajer investasi (MI), agen penjual,
dan Bank Kustodian.
Saat investor berinvestasi apapun itu bentuk produknya, risiko akan selalu
ada. Maka dari itu, investor harus bisa memahami manajemen risiko investasi
dengan baik. Sehingga, investasi yang investor lakukan akan lolos' dari risiko
investasi serta mendapatkan imbal hasil maksimal. Investor ketahui ketika
hendak berinvestasi adalah cara meminimalisir risikonya. Berikut ini
beberapa cara untuk meminimalisir risiko investasi antara lain:
1. Dalam satu produk investasi, ada baiknya tidak menaruh semua dana,
tetapi investor dapat memiliki portofolio yang beragam.
12
Cara Mengatasi Risiko Investasi
Setiap keuntungan pasti ada risikonya. Setiap risiko pasti ada jalan keluarnya.
Jadi, Investor tidak perlu ragu dalam menghadapi risiko selama investor
mempersiapkan strategi secara matang. Cara mengatasi risiko investasi bisa
Investor lakukan seperti ini:
13
Pertimbangan Faktor Risiko dalam Penilaian Usul Investasi.
14
3. Pendekatan tingkat diskonto (risk-adjusted discount rate), pada pendekatan
ini, unsur risiko tidak dimasukkan ke dalam arus kas yang diharapkan, tetapi
secara langsung dimasukkan ke dalam tingkat diskonto yang merupakan
penyebut (denominator) pada formula NPV. Dalam metode ini tingkat
diskonto disesuaikan untuk mengimbangi risiko. Apabila suatu proyek
mengandung risiko yang besar, diperlukan return yang besar pula untuk
mengimbangi risiko yang besar tersebut. Untuk itu maka akan digunakan
tingkat diskonto yang makin besar apabila tingkat risiko yang terkandung
dalam suatu proyek makin besar.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biaya Modal (Cost Of Capital) Biaya Modal adalah biaya riil yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal
dari hutang. saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besamya biaya
modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang di perlukan.
Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:
Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya
(termasuk biaya modal) diminimalkan. Keputusan penganggaran modal
(capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan
estimasi biaya modal
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang
mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Metode
dalam penganggaran modal ini dapat membantu manajer untuk pengambilan
keputusan seperti metode Payback periode. Net Present Value (NPV),
Internal, Rates Of Return (IRR) dan Profitability Index. Penganggaran modal
memiliki kriteria dalam stiap metodenya dan dalam penganggaran modal
dapat terpengaruh oleh keadaan ekonomi suatu negara seperti inflasi salah
satunya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17