MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko Bank Syariah
yang dibina oleh Bapak Wasilul Chair, S.H.I., M.S.I.
Oleh:
Kelompok X/PBS-B
Ikromatun Novaizah 19383022031
Rifqotul Hanani 19383022034
Putri Nor Alizah 19383022054
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak ada satu pun produk investasi di dunia ini yang aman dan bebas risiko.
Semua produk mengandung risiko. Masalahnya, apakah risiko yang dihadapi
besar atau kecil. Untuk itu, setiap risiko yang terkandung di dalam setiap produk
investasi hendaknya tidak kita hindari, tetapi dapat kita manage sedemikian rupa
sehingga meminimalisir tingkat risikonya.
Ketika kita ingin berinvestasi di pasar modal, misalnya produk saham, maka
kita harus mengetahui dan memperhitungkan seberapa besar risiko yang
terkandung di dalam produk tersebut. Produk investasi seperti saham memiliki
risiko penurunan harga, yang pada akhirnya akan menurunkan nilai investasi yang
kita miliki. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat meminimalisir risikonya.
Saat ini bermunculan berbagai produk investasi yang bisa memberikan hasil
investasi yang kompetitif, tetapi masih tetap dengan risiko yang terkontrol.
Seharusnya, produk-produk investasi inilah yang dimanfaatkan masyarakat
sebagai sarana berinvestasi. Investasi oleh para investor merupakan permainan
ekspektasi masa depan.
Dikarenakan tujuan dari investor adalah memaksimalkan tingkat
pengembalian (return) tanpa melupkaan faktor risiko investasi yang harus
dihadapi. Tingkat pengembalian (return) adalah imbalan yang diharapkan
diperoleh di masa mendatang. Sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat
diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.
Perlu disadari bahwa, sulit dipisahkan antara return dengan risiko investasi.
Oleh karena itu perusahaan harus mampu mempertimbangkan pemilihan
keputusan dalam berinvestasi. Suatu keputusan yang memiliki return yang tinggi
sudah pasti berhubungan terbalik dengan risiko yang tinggi pula (high return high
risk). Artinya, setiap ekspektasi di amsa datang atas satu investasi maka pasti
terdapat risiko potensial akan terjadi dari investasi bersangkutan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi manajemen risiko investasi
2. Bagaimana fitur risiko investasi?
3. Sebutkan jenis-jenis risiko investasi?
4. Sebutkan sumber risiko investasi?
5. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi risiko investasi?
6. Bagaimana tahapan pengambilan keputusan investasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen risiko investasi.
2. Untuk mengetahui fitur risiko investasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis risiko investasi.
4. Untuk mengetahui sumber risiko investasi
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko investasi.
6. Untuk mengetahui tahapan pengambilan keputusan investasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Adia Nur Fadilah, dkk, Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah , Vol. 3 (Purwakarta
: STIE Syariah Indonesia, 2019), 41.
2
https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/12/27/risiko-investasi, Diakses Pada Tanggal 11 Juni
2022, 09.30 Wib.
3
https://ajaib.co.id/pentingnya-memahami-manajemen-risiko-investasi/, Diakses Pada Tanggal 11
Juni 2022, 09.35 Wib.
3
gedung-gedung, permesinan, bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas
serta perkembangannya).4
d. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) risiko investasi ekuitas (equity
investment risk) adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha
nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss
sharing.
Risiko ini timbul apabila bank memberikan pembiayaan berbasis bagi hasil
kepada nasabah di mana bank ikut menanggung risiko atas kerugian usaha
nasabah yang dibiayai (profit and loss sharing). Dalam hal ini, perhitungan bagi
hasil tidak hanya didasarkan atas jumlah pendapatan atau penjualan yang
diperoleh nasabah, namun dihitung dari keuntungan usaha yang dihasilkan
nasabah. Apabila usaha nasabah mengalami kebangkrutan, jumlah pokok
pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah tidak akan diperoleh kembali.
Inilah perbedaan dari bank konvensional dan bank syariah karena bank
konvensional tidak berinvestasi pada aset berbasis ekuitas. Investasi di sektor ini
tentu saja menyebabkan ketidakstabilan dalam pendapatan bank syariah dan
memiliki efek pada risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar.5
4
Fadilah, Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah , 41.
5
Fadilah, Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah , 43-44.
4
dengan investasi lain dan bank syariah harus sangat berhati hati dalam
mengevaluasi dan memilih proyek untuk mengurangi potensi kerugian.
3. Investasi ekuitas selain investasi pasar saham tidak memiliki pasar sekunder
yang mengakibatkan besarnya biaya untuk keluar lebih awal. Tidak
likuidnya investasi tersebut dapat menyebabkan kerugian pada bank.6
6
Wiwik Saidatur Rolianah, dkk, Manajemen Risiko Bank Syriah (Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2021), 142.
7
Fadilah, Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah , 42.
88
Enny Sri Martini, Mencermati Resiko Investasi (Universitas Terbuka: Semnas Fekon, 2012), 503.
5
Timbulnya resiko investasi bersumber dari beberapa faktor. Menurut
Kamaruddin Ahmad, faktor-faktor risiko ini dapat terjadi bersamaan atau hanya
muncul dari salah satu saja. Risiko tersebut antara lain:
1. Risiko tingkat bunga, terutama jika terjadi kenaikan
2. Risiko daya beli, disebabkan inflasi
3. Risiko bear dan bull, tren pasar turun atau naik
4. Risiko manajemen, kesalahan/kekeliruan dalam pengelolaan
5. Risiko kegagalan, keuangan perusahaan kearah kepailitan
6. Risiko likuiditas, kesulitan pencairan/pelepasan aktiva
7. Risiko penarikan, kemungkinan pembelian kembali aset/surat berharga oleh
emiten
8. Risiko konversi, keharusan penukaran atau aktiva
9. Risiko politik, baik internasional maupun nasional
10. Risiko industri, munculnya saingan produk homogen.9
9
Rolianah, Manajemen Risiko Bank Syriah,139.
6
Kecenderungan orang berinvestasi juga tergantung pada usianya. Di usia
25–45 tahun, biasanya investor ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi
dan tertarik membeli aset yang berisiko. Aset kripto pun sering menjadi
pilihan investor di usia ini. Sementara di usia 45–65 tahun, kebanyakan orang
lebih suka berinvestasi di aset yang stabil dan aman. Sementara pada usia di
atas 65 tahun, investor cenderung lebih konservatif dan memilih instrumen
seperti reksadana atau obligasi.
3. Tren
Tren adalah faktor yang mempengaruhi investasi, terutama untuk investasi
jangka pendek. Setidaknya dengan memperhatikan tren, bisa memperkirakan
pergerakan harga aset di masa depan.
4. Kondisi Industri
Jika sebuah industri sedang berkembang, maka cenderung akan
mengundang banyak investor. Di Indonesia, sesuai data Badan Pusat
Statistika pada Kuartal I 2020, tren industri yang sedang mengalami
pertumbuhan pesat adalah industri informasi dan komunikasi, jasa
pendidikan, jasa keuangan dan asuransi serta jasa kesehatan dan kegiatan
sosial.
5. Likuiditas
Bagi yang berinvestasi untuk jangka panjang, mungkin tidak
membutuhkan investasi yang likuid atau mudah dicairkan. Tapi jika dana
terbatas dan tujuan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dalam
waktu singkat, maka akan lebih baik memilih instrumen yang likuid.
6. Pajak
Pajak juga menjadi salah satu faktor penentu investasi yang penting.
Karena pada umumnya, tiap instrumen investasi akan dikenakan pajak sekian
persen oleh negara.
7. Kondisi Ekonomi Negara
Kondisi ekonomi negara akan sangat berpengaruh pada saham perusahaan
yang akan dibeli. Jika serius ingin berinvestasi saham, pastikan selalu
mengikuti perkembangan ekonomi terbaru di suatu negara. Misalnya saja
pemerintah sedang mengalokasikan APBN di bidang pariwisata. Maka dalam
7
hal ini bisa berinvestasi atau membeli saham berbagai perusahaan yang
bergerak di sektor industri tersebut. Contohnya perhotelan, biro perjalanan,
restoran, dan lain sebagainya.10
10
https://investor.id/investory/287591/berikut-7-faktor-yang-mempengaruhi-investasi-simak-
yukhellip, Diakses Pada Tanggal 11 Juni 2022, 11.00 Wib.
11
Martini, Mencermati Resiko Investasi, 505.
8
Evaluasi kinerja portofolio membandingkan kinerja yang diukur baik
dalam return yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.12
12
Amalia Nuril Hidayati, Investasi: Analisis Dan Relevansinya Dengan Ekonomi Islam, vol. 8
(IAIN Tulungagung: Jurnal Ekonomi Islam 2017), 235.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi manajemen risiko investasi
Manajemen risiko investasi adalah proses mengenal risiko apa saja yang
terkandung dalam suatu aset investasi dan mengontrolnya dengan cara
terbaik.
2. Fitur risiko investasi
Sifat investasi ekuitas memerlukan pengawasan mendalam untuk
mengurangi asimetri informasi
Mudharabah dan musyarakah adalah perjanjian pembagian keuntungan
dan kerugian serta menghadapi risiko hilangnya modal.
Investasi ekuitas selain investasi pasar saham tidak memiliki pasar
sekunder yang mengakibatkan besarnya biaya untuk keluar lebih awal.
3. Jenis-jenis risiko investasi
Terdiri dari risiko finansial, risiko pasar dan risiko psikologis
4. Sumber risiko investasi
Terdiri dari risiko tingkat bunga, risiko daya beli, risiko bear dan bull, risiko
manajemen, risiko kegagalan, dan lainnya.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi:
Terdiri dari resiko, usia, tren, kondisi industri, likuiditas, pajak dan kondisi
ekonomi negara.
6. Tahapan pengambilan keputusan investasi
Mulai dari menentukan tujuan investasi, analisis sekuritas, membentuk
portofolio, merevisi portofolio dan evaluasi kinerja portofolio.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun agar bisa memperbaiki makalah tersebut dan sebagai tolak ukur
untuk memperbaiki karya-karya ilmiah yang lain di masa yang akan mendatang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, Adia Nur, dkk. Manajemen Risiko Investasi Pada Perbankan Syariah ,
Vol. 3. Purwakarta : STIE Syariah Indonesia, 2019.
Hidayati, Amalia Nuril. Investasi: Analisis Dan Relevansinya Dengan Ekonomi
Islam, vol. 8. IAIN Tulungagung: Jurnal Ekonomi Islam 2017.
https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/12/27/risiko-investasi
https://ajaib.co.id/pentingnya-memahami-manajemen-risiko-investasi/
https://investor.id/investory/287591/berikut-7-faktor-yang-mempengaruhi-
investasi-simak-yukhellip
Martini, Enny Sri. Mencermati Resiko Investasi. Universitas Terbuka: Semnas
Fekon, 2012.
Rolianah, Wiwik Saidatur, dkk. Manajemen Risiko Bank Syriah. Pamekasan: Duta
Media Publishing, 2021.
11