Anda di halaman 1dari 19

RISIKO DAN RETURN

RESUME

DOSEN PENGAMPU:
Dr. ILHAM WAHYUDI, S.E., M.Si., CIQnR, CIT
Dr. DICA LADY SILVERA, S.E., M.S.Ak.

DISUSUN OLEH: R010


MUHAMMAD HARIS FADHILLAH (C1C022023)
ERIN NATASYA (C1C022058)
CLARISA PRAGITA (C1C022091)
FENNI WANG (C1C022098)
ISMI RISKA ADINDA AMELIA C1CO22154)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Risiko dan Return”. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang menjadi tugas mata kuliah Analisa Portofolio dan Pasar Modal yang
diajar oleh Ibu Dr. Dica Lady Silvera, S.E., M.S.Ak. dan Bapak Dr. Ilham Wahyudi,
S.E., M.Si., CIQnR, CIT.
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan
berupa moral, tenaga, jasa, masukan, nasehat, dan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena kemampuan dan
pengalaman penulis yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam
makalah ini yang akan datang.

Jambi, 13 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 3

2.1 Risiko........................................................................................................ 3

2.1.1 Diversifikasi Risiko dan Penilaian Investor Pada Risiko .................. 6

2.1.2 Contoh Soal Risiko ........................................................................... 6

2.2 Return ....................................................................................................... 9

2.2.1 Contoh Soal Return ..........................................................................11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12

3.2 Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan investasi di Indonesia mengalami kenaikan sepanjang periode


Januari – Juni tahun 2023 mencapai Rp678,7 triliun atau meningkat sebesar 16,1%
dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu dan berhasil menyerap
849.181 orang TKI. Kenaikan ini akan memberi harapan baik terhadap
pertumbuhan ekonomi setelah masa pandemi Covid-19.

Kondisi covid-19 membuat seluruh dunia berada pada kondisi ketidakpastian.


Risiko timbul pada kondisi ketidakpastian (uncertainty) yang berada pada setiap
investasi yang memiliki waktu jangka panjang untuk keputusan-keputusan
investasi. Keputusan investasi pada aset yang berisiko seperti ini keputusan yang
diambil mengalami kesulitan karena sangat sedikitnya bukti yang dapat mendukung
keputusan yang tepat.

Pada bursa efek, produk investasi dapat dipilih dan dibeli berdasarkan
penawaran terhadap return investasi yang dijanjikan, sedangkan terhadap risiko
yang ditimbulkan perlu dilakukan pengendalian. Produk investasi jenis saham dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif untuk berinvestasi walaupun saham itu memiliki
tingkat risiko yang sangat tinggi. Investor mempunyai harapan untuk mendapatkan
return maksimal, baik berupa dividen maupun capital gain.

Menurut Fahmi (2018) risiko dan return merupakan kondisi yang dialami
oleh perusahaan, institusi dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik
kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Dalam dunia investasi
dikenal adanya hubungan kuat antara risk dan return, yaitu jika risiko tinggi maka
return (keuntungan) juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return rendah
maka risiko juga akan rendah. (Sani Akbar 2021, 58). Berdasarkan penjelasan di
atas, maka makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai risiko dan return
yang membantu mengarahkan para investor dalam mengambil keputusan saat
berinvestasi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka, rumusan masalah adalah sebagai


berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan risiko dan bagaimana konsepnya?


2. Apa yang dimaksud dengan return dan bagaimana konsepnya?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah maka, tujuan masalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan konsep risiko.


2. Untuk mendeskripsikan konsep return.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Risiko

Suatu perusahaan sedapat mungkin menghindari risiko adanya kerugian atau


kehancuran. Definisi risiko yang lebih luas adalah potensi perolehan yang tidak
diharapkan atau kebalikan pada apa yang diharapkan. Risiko dan ketidakpastian
adalah masalah yang dihadapi para pembuat keputusan. Kegiatan investasi
mengandung risiko bahwa hasil yang diperkirakan (arus kas) mungkin tidak selalu
seperti yang diharapkan. Untuk mengatur distribusi probabilitas, pihak manajemen
perusahaan harus bisa meramalkan berbagai hal yang terkait dengan kemungkinan
(probabilitas) fluktuasi keuntungan yang mungkin diperoleh dalam rentang waktu
investasi. Ketika pembuat keputusan harus membuat asumsi untuk membuat
distribusi probabilitas karena manajemen tidak memiliki data yang diperlukan
untuk melakukannya, sehingga muncul ketidakpastian. (Santoso et al. 2023, 85–86)

Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan perbedaan antara return aktual


yang diterima investor dengan expected return. Semakin besar kemungkinan
perbedaan tersebut, maka semakin tinggi risiko investasi. Adapun sumber risiko
yang mempengaruhi besaran risiko suatu investasi adalah:

1. Risiko suatu bunga

Perubahan suku bunga mempengaruhi harga saham secara terbalik,


maksudnya jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun, demikian
pula sebaliknya. Hal ini terjadi dikarenakan ketika misalnya suku bunga naik, maka
return dari investasi yang terkait suku bunga juga akan naik, misalnya deposito.
Keadaan ini akan membuat investor banyak yang menjual sahamnya untuk beralih
ke deposito. Ketika semakin banyak investor menjual sahamnya, maka harga saham
akan turun (berdasar hukum supply and demand).

2. Risiko pasar

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi pasar yang ditunjukkan oleh


perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan. Faktor-faktor yang

3
mempengaruhi adalah resesi ekonomi, kestabilan politik, keamanan negara, dan
lain-lain.

3. Risiko inflasi

Inflasi mempengaruhi kekuatan daya beli rupiah yang diinvestasikan. Jika


inflasi mengalami peningkatan, investor umumnya akan menuntut tambahan
premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.

4. Risiko bisnis

Risiko ini berkaitan dengan faktor-faktor terkait jenis industri. Sebagai


contoh, investasi pada industri mobil akan sangat dipengaruhi oleh karakterisktik
industri bahan mentah untuk industri mobil tersebut.

5. Risiko finansial

Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam menggunakan


utang untuk pembiayaan modal. Semakin besar proporsi utang yang digunakan,
semakin tinggi pula risiko finansial yang dihadapi perusahaan tersebut.

6. Risiko likuiditas

Risiko ini berhubungan dengan kecepatan suatu sekuritas bisa


diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin rendah likuiditas dari suatu saham
(karena tidak bisa cepat diperdagangkan), maka semakin tinggi risiko likuiditas
yang dialami perusahaan.

7. Risiko nilai tukar mata uang (currency risk)

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang negara dimana
perusahaan tersebut berada dengan nilai mata uang negara lainnya.

8. Risiko negara (country risk)

Risiko ini berkaitan dengan kondisi politik dan perekonomian suatu


negara.

4
Dalam konteks portofolio atau total investasi, risiko dibagi menjadi dua jenis,
yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis merupakan
risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, perubahan
risiko ini dipengaruhi faktor-faktor makro yang mempengaruhi pasar secara
keseluruhan, seperti suku bunga, kurs mata uang, kebijakan pemerintah, dan
sebagainya. Risiko tidak sistematis bisa ditekan atau dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, perubahan risiko didasarkan pada faktor-faktor spesifik
dalam suatu perusahaan atau industri yang menjadi sasaran investasi, seperti
struktur modal, aset, tingkat likuiditas perusahaan, dan sebagainya. (Lubis 2016,
15–17)

Penelitian (Widati et al. 2022) menunjukkan risiko adalah kemungkinan dari


hasil yang tidak diinginkan digambarkan dalam bentuk standar deviasi. Tingkat
perbedaan antara pengembalian yang diharapkan (ER) dan pengembalian yang
sebenarnya dikenal sebagai risiko. Ukuran dispersi digunakan setelah risiko
didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpangan maksimum antara hasil aktual
dan yang diharapkan. Alat ukur statistik untuk mengukur penyebaran adalah varians
dan standar deviasi. Risiko berubah seiring waktu. Seiring proyek berlangsung
lebih lama, kemungkinan distribusi arus kas kemungkinan akan menjadi lebih
tersebar. Faktor-faktor berikut mempengaruhi lamanya penyelesaian suatu proyek:

1. Level risiko.
2. Cara pandang manajer.
3. Berapa banyak arus kas berubah selama proyek dan hasil yang diharapkan
(deviasi standar dan pengembalian yang diharapkan).
4. Karena variabilitas yang meningkat, ada kemungkinan varian yang lebih
besar dari pengembalian yang diharapkan dibandingkan () dengan
pengembalian rata-rata (E) semakin lama investasi tersebut ada.
5. Sebuah proyek bersifat high risk bisa dikarenakan berbagai faktor, seperti
keadaan ekonomi, keadaan politik, keadaan keamanan, keadaan pasar,
keadaan konsumen, dan lain-lain. (Santoso et al. 2023, 86)

5
2.1.1 Diversifikasi Risiko dan Penilaian Investor Pada Risiko

Pengembangan inventasi bisa dilakukan di beberapa macam surat berharga,


sehingga dapat menurunkan risiko penyimpangan laba investasi. Berikut beberapa
macam risiko, yaitu:

a. Risiko spesifik perusahaan


b. Risiko terdiversifikasi
c. Risiko yang berkaitan dengan pasar
d. Risiko yang tidak terdiversifikasi

Teori inti risiko didasarkan pada:

a. risk of single asset merupakan penilaian risiko aset individu


b. risk of portofolio assets merupakan penilaian risiko aset kelompok

Penilaian investor terhadap risiko ada 3, yaitu:

a. Risk seeker. Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko.


b. Risk neutral. Investor yang netral terhadap risiko.
c. Risk averter. Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko.

Terjadinya kesenjangan antara keuntungan yang diperoleh dengan


keuntungan yang diharapkan merupakan konsekuensi dari risiko investasi sehingga
manajemen risiko dibutuhkan untuk meminimalisasi setiap risiko yang muncul
dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar investor tidak mengalami
kerugian berkepanjangan. Setiap proyek investasi harus dianalisis dengan baik
menggunakan strategi yang tepat agar return sesuai yang diharapkan ditengah
kondisi perubahan ekonomi global saat ini baik makro ataupun mikro. (Santoso et
al. 2023, 87)

2.1.2 Contoh Soal Risiko

Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil penyimpangan dari


hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistik yang
digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah varians atau deviasi standar.

6
Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpanganya (= risikonya
semakin tinggi). Berikut rumus risiko saham tunggal (Halim, 2015):

Keterangan simbol:

σi² = varians dari investasi pada saham i


σi = standar deviasi dari saham i
Pij = probabilitas diraihnya return pada
kondisi j

Rij = actual return dari investasi pada saham I pada kondisi j


E(Ri) = expected return dari investasi saham i

Jika tidak diketahui probabilitasnya, maka rumus yang dapat dipergunakan


sebagai berikut:

Dimana: N = return yang terjadi pada periode


pengamatan.

Contoh:
1. Resiko saham tunggal dengan probabilitas
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return
Baik 30% 20%
Normal 40% 18%
Buruk 30% 15%
Berapa Risiko Saham Perusahaan X?

Jawaban:

Expected return – ER adalah:

E(Rx) = 30% (20%) + 40% (18%) + 30% (15%) = 17,7 %

7
Varians dan Standar deviasi

σi²= 30% (20% - 17,7%) 2 + 40% (18% - 17,7 %) 2 + 30% (15% - 17,7%) 2
= 0.0001587 + 0.0000036 + 0.0002187
= 0.000381

σi = V 0.000381 = 0.019519 = 1.952 %

2. Resiko saham tunggal tanpa probabilitas

Periode Return
1 16%
2 18%
3 20%
4 17%
5 21%

Berapa Resiko Saham Perusahaan X?

Jawaban:
Expected return – E (Rx)

ER = (16% + 18% + 20% + 17% + 21%) / 5


= 18,4 %

Variansi

σi² = [ (16% - 18,4%)2 + (18% - 18,4%) 2 + (20% - 18,4%)2 +(17% - 18,4%)2 +


(21% - 18,4%)2] / 5
= [ 0.000576 + 0.000016 + 0.000256 + 0.000196 + 0.000676] / 5

= 0.00172 / 5 = 0.000344

8
Standar deviasi

σi² = V 0.000344 = 0.0185 atau 1.85 % (Sani Akbar 2021, 60)

2.2 Return

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya (Robert Ang, 2001). Dikutip dari idx
channel.com, dikatakan bahwa return saham atau stock return adalah tingkat imbal
hasil atau keuntungan dari aktivitas investasi saham (Ratih, 2022). Keuntungan
dalam investasi saham ini bisa dalam bentuk capital gain dan capital loss. Capital
gain adalah peningkatan modal karena kenaikan harga saham. Misalnya, PT A
membeli saham ANTM pada harga Rp 4.000, lalu harganya meningkat setelah
beberapa lama mencapai harga Rp 6.000. Maka, return saham investasi PT A adalah
sebesar Rp 2.000 atau sekitar 50%. Persentase itu didapatkan dari perhitungan harga
saat ini dikurangi harga pada saat membeli dibagi dengan harga beli. Namun, jika
harga ANTM yang PT A beli justru menurun harganya dari Rp 4.000 menjadi Rp
2.000, maka return saham PT A negatif yang disebut dengan capital loss.

Dalam teori pasar modal, tingkat pengembalian yang diterima oleh seorang
investor dari saham yang diperdagangkan di pasar modal (saham perusahaan go
public) biasa diistilahkan dengan return. Dalam pasar saham tidak selalu
menjanjikan suatu return yang pasti bagi investor. Namun beberapa komponen
return saham yang memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah dividen,
saham bonus, dan capital gain.

Komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu current income
(pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income
adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran bersifat periodik seperti
pembayaran bunga deposito, bunga obligasi dan sebagainya. Disebut juga
pendapatan lancar maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam
bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Misalnya kupon
bunga obligasi yang membayar bunga dalam bentuk giro/cek, yang tinggal
diuangkan, demikian juga dividen saham, yaitu dibayarkan dalam bentuk saham,

9
yang dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya
(Robert Ang: 1997).

Adapun komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan
yang diterima karena adanya selisih harga jual dengan harga beli suatu instrumen
investasi. Tentunya tidak semua instrumen investasi memberikan komponen return
berupa capital gain atau capital loss. Capital gain sangat tergantung dari harga
pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti bahwa instrumen
investasi tersebut habis diperdagangkan di pasar.

Karena dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan-perubahan


nilai suatu investasi. Investasi yang dapat memberikan capital gain seperti obligasi
dan saham, sedangkan yang tidak memberikan komponen return capital gain
seperti sertifikat deposito, tabungan dan sebagainya.

Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return
realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan dihitung
berdasarkan data histori dan return realisasi itu penting karena digunakan sebagai
salah satu pengukur kinerja dari perusahaan sebagai dasar penentu return ekspektasi
(expected return) dan resiko di masa mendatang. Return saham sesungguhnya (Ri,t)
diperoleh dari harga saham harian sekuritas i pada waktu ke-t (Pi,t) dikurangi harga
saham harian sekuritas i pada waktu ke t-1 (Pi,t-1), dibagi harga saham harian
sekuritas i pada waktu t-1 (Pi,t-1) atau dengan rumus:

Seorang investor untuk mendapat return atau keuntungan juga harus


memperhatikan resiko yang akan ditanggungnya jika ingin memperoleh return
tertentu. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaan,
berarti semakin besar resiko investasi tersebut. (Nursalam and Fallis 2020, 15–16)

10
2.2.1 Contoh Soal Return

Pada tahun 2022, Alfa membeli 100.000 lembar saham biasa Bank BCA pada
harga Rp9.000 per lembar dan dijual satu tahun kemudian pada harga Rp10.000.
Dividen tahun 2022 adalah Rp 45 per lembar. Pada akhir tahun, Alfa ingin
mengetahui apa yang terjadi dengan investasinya ini.

Total return rupiah atas investasi yang dibuat Alfa adalah penjumlahan
dividen dan capital gain, yaitu

Rp4.500.000 + Rp10.000.000 = Rp14.500.000.

Harga penutupan per lembar saham, 1 Januari 2022: Rp9.000

Dividen selama 2022: Rp45

Harga penutupan per lembar saham, 31 Desember 2022: Rp9300

Menghitung dividend yield:


= Rp45/ Rp9.000 = 0,005 = 0,5%

Menghitung capital gain (loss):

= (Rp9300 – Rp9.000) / Rp9.000


= 3,33%

Menghitung total return:

Total return = total yield + capital gain (loss)


= 0,5% + 3,33% = 3,83% (Wijayanti 2022)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan perbedaan antara return aktual


yang diterima investor dengan expected return. Semakin besar kemungkinan
perbedaan tersebut, maka semakin tinggi risiko investasi. Adapun sumber risiko
yang mempengaruhi besaran risiko suatu investasi adalah risiko suatu bunga, risiko
pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar
mata uang, dan risiko negara.

Pengembangan inventasi bisa dilakukan di beberapa macam surat berharga,


sehingga dapat menurunkan risiko penyimpangan laba investasi. Berikut beberapa
macam risiko, yaitu risiko spesifik perusahaan, risiko terdiversifikasi, risiko yang
berkaitan dengan pasar, dan risiko yang tidak terdiversifikasi. Penilaian investor
terhadap risiko ada 3, yaitu risk seeker, risk neutral, dan risk averter.

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Komponen suatu return terdiri dari dua jenis
yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih
harga). Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang.

3.2 Saran

Menurut pendapat penulis, pembaca harus mengetahui dasar dalam


berinvestasi seperti return dan risiko ini sebelum melakukan investasi agar tidak
salah dalam mengambil keputusan. Konsep risiko dan return ini nantinya bisa
membantu pembaca dalam berinvestasi secara tepat. Berdasarkan penjelasan yang
penulis paparkan, dengan adanya pembahasan mengenai konsep ini, penulis
berharap agar dapat membuat pembaca menambah wawasan dan lebih memahami
tentang materi yang penulis paparkan.

12
Soal Pilihan Ganda

1. Bagaimana rumus untuk menghitung return saham sesungguhnya (Ri,t)?


a) (Pi,t – Pi,t-1) / Pi,t-1
b) (Pi,t-1 – Pi,t) / Pi,t-1
c) (Pi,t – Pi,t-1) * Pi,t-1
d) (Pi,t-1 – Pi,t) * Pi,t-1
e) (Pi,t-1 – Pi,t) * Pi,t

2. Mengapa return realisasi penting dalam investasi?


a) Untuk mengetahui berapa banyak deviden yang diterima
b) Untuk menghitung capital gain
c) Sebagai dasar penentu return ekspektasi dan resiko di masa mendatang
d) Sebagai indikator kinerja perusahaan
e) Sebagai penilaian investor dalam menentukan pendapatan lancar

3. Investor yang tidak menyukai risiko dan menghindari risiko disebut...


a) Risk seeker
b) Risk terdiversifikasi
c) Risk neutral
d) Risk of single
e) Risk averter

4. Sebuah proyek bersifat high risk disebabkan oleh berbagai faktor dibawah ini,
kecuali...
a) Keadaan ekonomi
b) Keadaan negara
c) Keadaan pasar
d) Keadaan konsumen
e) Keadaan keamanan

13
5. Risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi disebut
a) Risiko sistematis
b) Risiko negara
c) Risiko bisnis
d) Risiko tidak sistematis
e) Risiko inflasi

6. Keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran bersifat periodik disebut...


a) Return capital gain
b) Capital gain
c) Capital loss
d) Current income
e) Fixed income

7. Instrumen ini tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang


bersangkutan, yaitu...
a) Return capital gain
b) Capital gain
c) Capital loss
d) Current income
e) Fixed income

8. Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko disebut...


a) Risk seeker
b) Risk terdiversifikasi
c) Risk neutral
d) Risk of single
e) Risk averter

14
9. Apa rumus total return?
a) Total return = Total Yield / Capital Gain (Loss)
b) Total return = Total Yield - Capital Gain (Loss)
c) Total return = Total Yield + Capital Gain (Loss)
d) Total return = Total Yield × Capital Gain (Loss)
e) Total return = Total Yield / (Total Yield - Capital Gain (Loss))

10. Apa arti simbol Rij?


a) Expected return dari investasi saham i pada kondisi j
b) Actual return dari investasi pada saham i pada kondisi j
c) Probabilitas diraihnya return pada kondisi j
d) Standar deviasi dari saham i pada kondisi j
e) Varians dari investasi pada saham i pada kondisi j

Soal Esay

1. Jelaskan perbedaan antara current income dan capital gain dalam konteks
return saham, dan berikan contoh untuk masing-masing komponen tersebut!
2. Mengapa penting bagi seorang investor untuk memahami konsep return saham
dan bagaimana konsep ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan
investasi?
3. Jelaskan apa itu return realisasi! Mengapa return realisasi dikatakan penting?
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya penyelesaian suatu
proyek!
5. Jelaskan 2 macam risiko dalam konteks portofolio atau total investasi!
6. Sebutkan sumber risiko yang mempengaruhi besaran risiko suatu investasi!
7. Bagaimana pihak manajemen mengatur distribusi probabilitas?
8. Bagaimana korelasi antara nilai varians atau deviasi standar dengan tingkat
risiko?
9. Jelaskan penilaian investor terhadap risiko!
10. Jelaskan teori inti risiko!

15
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Tona Aurora. 2016. “MANAJEMEN INVESTASI DAN PERILAKU


KEUANGAN PENDEKATAN TEORITIS DAN EMPIRIS.”

Nursalam, and A.G Fallis. 2020. “Return Dan Rasio Saham Indeks.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.

Sani Akbar, Jufri. 2021. “Risiko Dan Return Investasi Saham Dalam Menentukan
Keputusan Investasi.” Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba
Pangkalpinang 7: 56–68.

Santoso, Aprih et al. 2023. “MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO.”


In ed. Fachrurazi. EUREKA MEDIA AKSARA, 302.

Wijayanti, Ratih Ika. 2022. “Begini Cara Menghitung Return Saham, Simak
Langkahnya!” https://www.idxchannel.com/market-news/begini-cara-
menghitung-return-saham-simak-langkahnya-1.

16

Anda mungkin juga menyukai