Anda di halaman 1dari 17

SAMPUL

MAKALAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS


SEKURITAS

(Investasi yang Berisiko)


Dosen Pengampuh : Besse Faradiba, M.M

Di Susun Oleh :

Kelompok 2
 Hasmita 19.2900.061
 Lusi Sefitri 19.2900.001
 Ummu Aulia 19.2900.040

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Karinia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk Mata Kuliah Teori
Portofolio Dan Analisis Sekuritas Dengan Judul : “Investasi
Yang Berisiko”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna
itu kami mengharapkan segala saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dengan begitu
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pinrang, 22 September 2021


Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Contents
SAMPUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................. 2
1.3 Tujuan..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................... 3
2.1 Investasi Yang Berisiko............................................... 3
2.2 Proses Investasi ........................................................... 4
2.3 Nilai Yang Diharapkan ................................................ 6
2.4 Ukuran Penyebaran ..................................................... 8
2.5 Kombinasi Dari Beberapa Karakteristik Umum
Portofolio ......................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................ 12
3.1 Kesimpulan ................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 14

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh


manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan
keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko
(risk) keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian
adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa
mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian
dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat
pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari
standar deviasi dengan menggunakan statistika.

Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu


diharapkan memberikan imbalan yang lebih besar, yang
dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High
Return”. Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam
pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang
mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-
beda, pengambilan keputusan keuangan perlu
memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk
mengukur risiko relatif digunakan koefisien variasi, yang
menggambarkan risiko per unit imbalan yang diharapkan
yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat
pengenbalian yang diharapkan. Jika manajemen perusahaan
dapat memanfaatkan danayang berasal dari hutang untuk
memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban bunga,
maka penggunaan hutang dapat memberikan keuntungan bagi

1
perusahaan dan akan meningkatkan return bagi pemegang
saham.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Itu Investasi Yang Berisiko?


2. Apa Saja Proses Investasi?
3. Apa Itu Nilai Yang Diharapkan?
4. Apa Saja Cara Ukuran Penyebaran?
5. Apa Saja Kombinasi Dari Beberapa Investasi
Karakteristik Umum Portofolio?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mempelajari Apa Itu Investasi Yang Berisiko?


2. Untuk Mengetahui Apa Saja Proses Investasi
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Nilai Yang Diharapkan
4. Untuk Mempelajari Apa Saja Cara Ukuran
Penyebaran
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Kombinasi Dari
Beberapa Investasi Karakteristik Umum Portofolio

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Investasi Yang Berisiko

Resiko merupakan salah satu hal yang sangat penting


dalam berinvestasi, ketika kamu memutuskan untuk
mengikuti investasi maka hal yang harus kamu lakukan tentu
saja mempelajari bagaimana investasi tersebut dan selain itu
kamu juga harus tahu mengenai resiko yang akan didapatkan
dari investasi yang akan kamu ikuti. Karena banyak investor
baru yang belum mengerti bagaimana resiko dari investasi.

a. Low-Risk Investment (Investasi beresiko rendah)


low-risk investment atau yang dalam Bahasa
Indonesianya adalah investasi beresiko rendah. Secara
alami atau dari namanya saja yaitu investasi dengan
resiko rendah maka artinya lebih sedikit yang
dipertaruhkan baik dalam hal jumlah yang
diinvestasikan atau signifikansi investasi bagi
portfolio. Keuntungan yang bisa didapatkan dari
investasi resiko rendah ini tentu saja lebih sedikit jika
dibandingkan dari investasi beresiko tinggi namun
mungkin akan lebih mengutungkan dalam segi waktu.

b. Hight-Risk Investment (Investasi beresiko tinggi)


High-risk investment merupakan salah satu jenis
investasi yang punya presentase peluang besar
kehilangan modal atau kinerja yang rendah. Bisa
dibilang investasi beresiko tinggi atau high-risk
investment ini punya peluang kerugian
menghancurkan yang relatif tinggi. Jika kamu
diberitahu bahwa investasimu kemungkinan 50/50
3
menghasilkan pengembalian yang diharapkan, maka
mungkin kamu akan berpikir bahwa investasi itu
cukup beresiko.

2.2 Proses Investasi

Dalam proses investasi ini ada beberapa langkah yang


harus dilakukan oleh investor sebelum mereka terjun dalam
bentuk investasi di surat berharga, yaitu:

1. Penentuan kebijakan investasi.


Ini merupakan langkah awal sebelum investor betul-
betul ingin tejun dalam berinvestasi di surat berharga. Dalam
penentuan kebijakan ini masing-masing investor berbeda,
meliputi penentuan tujuan investor dan kemampuannya atau
kekayaan yang dimiliki dan dapat diinvestasikan.

2. Analisis sekuritas.
Meliputi penilaian terhadap sekuritas atau saham
secara individual yang masuk dalam kategori luas dari aset
finansial yang telah diidentifikasi sebelumnya. Ada berbagai
sekuritas atau saham yang akan dibeli, yang mana dari
berbagai sekuritas ini tidak mungkin dibeli semua karena ada
keterbatasan dalam sektor finansial. Untuk itu kita perlu cari
dan kumpulkan dulu sekuritas-sekuritas mana yang memiliki
prospek baik dan menguntungkan. Dari sekian sekuritas,
katakan saja 10 sekuritas dengan kendala yang ada di tiap-tiap
investor, kira-kira dari 10 sekuritas tersebut, mana yang
paling baik. Untuk dapat menilai ini perlu dilakukan berbagai
kegiatan, yaitu:

a. Analisa Teknis.
4
b. Analisa Fundamental.

3. Konstruksi Portofolio
Melibatkan identifikasi aset khusus mana yang akan
dijadikan investasi dan berapa besar bagian dari investasi
pada tiap aset tersebut. Konstruksi ini bisa dilakukan setelah
kita melakukan dua hal tersebut diatas.

4. Revisi Portofolio.
Hal ini dilakukan bila ada informasi atau perubahan
yang terjadi dalam alternatif sekuritas yang dipilih
sebelumnya, yang mana revisi ini dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terburuk dari resiko yang akan
timbul. Jadi sah-sah saja investor melakukan revisi portofolio
walaupun telah melakukan berbagai analisis dan simulasi.
Tapi pada detik-detik terakhir ada perubahan yang terjadi
pada sekuritas atau saham tertentu, maka tindakan
penyelamatan atas dana yang kita miliki perlu dilakukan.

5. Evaluasi Kinerja Portofolio.


Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah nilai
yang diharpakan kita sebelumnya bila kita bandingkan
dengan kenyataan yang kita terima telah sesuai. Evaluasi ini
dilakukan setiap saat setelah kita menerima manfaat atau
keuntungan dari investasi yang dilakukan sebelumnya. Bila
menurut apa yang diharapkan dengan kenyataan terjadi itu
seimbang, maka kita dapat meneruskan portofolio investasi
seandainya tidak ada perubahan-perubahan. Evaluasi
dilakukan karena dalam berinvestasi ada faktor resiko, yang
menurut Van Horne (p.37, 1991) resiko adalah penyimpangan
yang terjadi atas tingkat keuntungan yang sesungguhnya dari
tingkat keuntungan yang diharapkan sebelumnya.

5
Setelah melakukan proses investasi, maka investor akan
memilih portofolio yang optimal dari sejumlah portofolio
yang ada. Keputusan yang diambil adalah :

 Menawarkan ekspektasi return maksimum untuk


berbagai tingkat resiko.
 Menawarkan resiko yang minimum untuk berbagai
ekspektasi return.

Portofolio yang memenuhi dua kondisi ini disebut efisien


set (Efficient Set) atau efisien frontir (Efficient Frontier).
Portofolio yang dikategorikan sebagai portofolio yang efisien
(Efficient Portfolio) apabila portofolio tersebut berada pada
daerah permukaan yang efisien. Efisien frontir (Efficient
Frontier) adalah kurva yang menghubungkan portofolio
efisien dengan memiliki deviasi standar atau penyimpangan
yang terendah dengan portofolio efisien yang memiliki nilai
yang diharapkan tertinggi di masa yang akan datang.

2.3 Nilai Yang Diharapkan

Nilai yang Diharapkan Dalam kegiatan investasi tingkat


keuntungan atau pengembalian (return) yang diperoleh
bersifat tidak pasti. Return merupakan salah satu faktor yang
memoti-vasi investor berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian in-vestor menanggung risiko atas
investasi yang dilakukannya. Menurut Jogiyanto (2003;109)
return dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Return Realisasi (Realized Return)Merupakan return


yang telah terjadi. Return realisasi penting karena

6
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan.

2. Return Ekspetasi (Expected Return)Merupakan return


yang digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi.

Nilai yang diharapkan atau biasa disebut dengan


return merupakan salah satu faktor yang memotivasiinvestor
berinvestasi dan juga merupakan imbalan ataskeberanian
investor menanggung risiko atas investasi yangdilakukannya.
Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu :

1. Yield , komponen return yang men+erminkan aliran


kasatau pendapatan yang diperoleh se+ara periodik
darisuatu investasi.

2. Capital gain (loss), komponen return yangmerupakan


kenaikan penurunan- harga suatu suratberharga bisa
saham maupun surat hutang jangkapanjang-, yang
bisa memberikan keuntungan kerugian- bagi
investor.

Jenis-Jenis Return :

a. Return realisasi (realized return)


Return yang telah terjadi (return actual) yang dihiyung
berdasarkan data historis (ex post data). Return hitoris
ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa dating
)conditionimh expected return)/

b. Return yang diharapkan (expected return)


7
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi
yang bersifat sudah terjadi (ex post data) return yang
diharapkan merupakan hasil dari estimasi sehingga
belum terhadi (ex ante data).

c. Return yang dipersyaratkan (required return)


Return yang diperoleh secara historis yang merupakan
tingkat return minimal yang dikehendaki oleh
imvestor atas preferensi subyektif investor terhadap
resiko.

2.4 Ukuran Penyebaran

Risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang


diperoleh dapat menyimpang dari hasil yang diharapkan,
maka digunakan ukuran penyebaran

Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu :

1. Varians
2. Standar Deviasi

Varians dan standar deviasi adalah ukuran keragaman


dalam analisis deskriptif yang di ketahui. Kedua statistik ini
biasa digunakan untuk mengetahui bagaimana penyebaran
data. Ukuran keragaman seperti varians dan standar deviasi
merupakan salah satu alat ukur untuk melihat bagaimana
kondisi penyebaran data terhadap rata-rata.

Kita biasanya akan dibingungkan antara standar deviasi dan


varian. Varian sendiri diturunkan dengan mengambil rata-rata
8
dari titik-titik data, mengurangi rata-rata dari setiap titik data
secara individual, mengkuadratkan masing-masing hasil ini
dan kemudian mengambil rata-rata lain dari kotak-kotak ini.
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari varian.

Sementara itu, tujuan dari varian membantu menentukan


ukuran penyebaran data bila dibandingkan dengan nilai rata-
rata. Saat varians semakin besar, semakin banyak variasi
dalam nilai data terjadi, dan mungkin ada kesenjangan yang
lebih besar antara satu nilai data dan lainnya.

Apabila nilai data semuanya berdekatan, varians akan lebih


kecil. Varian mewakili hasil kuadrat yang mungkin tidak
dinyatakan secara bermakna pada grafik yang sama dengan
dataset asli.

Sementara itu, standar deviasi lebih mudah untuk


digambarkan dan diterapkan. Karena simpangan baku
dinyatakan dalam satuan pengukuran yang sama dengan data,
yang belum tentu sama dengan variansnya.

Dengan menggunakan standar deviasi, ahli statistik dapat


menentukan apakah data memiliki kurva normal atau dengan
hubungan matematika lainnya. Bila data berperilaku dalam
kurva normal, maka 68% dari titik data akan jatuh dalam satu
standar deviasi dari rata-rata, atau titik data rata-rata.

Sementara itu, varians yang lebih besar menyebabkan lebih


banyak titik data berada di luar standar deviasi. Sebaliknya,
varians yang lebih kecil menghasilkan lebih banyak data yang
mendekati rata-rata.

9
2.5 Kombinasi Dari Beberapa Karakteristik Umum
Portofolio

Investasi Portofolio adalah kombinasi atau gabungan


atau sekumpulan asset, baik asset riil maupun asset financial
yang dimiliki investor.

Kita tahu bahwa tujuan melakukan investasi adalah untuk


mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan risiko yang
seminimal mungkin. Agar risiko investasinya tidak tinggi,
diversifikasi investasi dari teori portofolio adalah salah satu
caranya.

Teori portofolio menyarankan untuk berinvestasi tidak hanya


pada satu jenis investasi saja. Namun beberapa jenis investasi.
Baik yang sejenis ataupun tidak sejenis.

Tujuannya tentu untuk mengurangi risiko. Apabila satu


investasi mengalami kerugian, maka akan ada inevstasi yang
lain yang bisa menutupinya. Namun jika keputusan investasi
hanya pada satu jenis investasi saja, jika investasi tersebut
merugikan, maka habis sudah. Tidak ada yang tersisa, tidak
ada yang bisa membackup menutupi kerugiannya.

Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih dan


dikombinasikan. Ada investasi dalam bentuk aktiva (aset)
seperti membangun pabrik, ekspansi usaha, membeli properti
dan lain lain. Ada pula investasi yang berbentuk aset finansial
seperti deposito, sekuritas yang bisa obligasi dan saham atau
produk derivatif.

Khusus untuk portofolio aset sekuritas ada jasa manajemen


investasi yang mengelola portofolio sekuritas secara kolektif
10
dalam sekelompok investor (nasabah). Dan ada yang disebut
dengan reksadana.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Invertasi yang berisiko ada 2, yaitu :


c. Low-Risk Investment (Investasi beresiko rendah)
d. Hight-Risk Investment (Investasi beresiko tinggi)

Dalam proses investasi ini ada beberapa langkah yang harus


dilakukan oleh investor sebelum mereka terjun dalam bentuk
investasi di surat berharga, yaitu:

1. Penentuan kebijakan investasi.


2. Analisis sekuritas.
3. Konstruksi Portofolio
4. Revisi Portofolio.
5. Evaluasi Kinerja Portofolio.

Nilai yang diharapkan atau return dapat dibedakan menjadi 2,


yaitu :

1. Return Realisasi (Realized Return)Merupakan return


yang telah terjadi. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan.
2. Return Ekspetasi (Expected Return)Merupakan return
yang digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi.

12
Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu :

3. Varians
4. Standar Deviasi

Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih dan


dikombinasikan. Ada investasi dalam bentuk aktiva (aset)
seperti membangun pabrik, ekspansi usaha, membeli properti
dan lain lain. Ada pula investasi yang berbentuk aset finansial
seperti deposito, sekuritas yang bisa obligasi dan saham atau
produk derivatif.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://yuvalianda.com/varians-dan-standar-deviasi/

https://www.academia.edu/11254989/return_yang_dihar
apkan_dan_resiko_fortofolio

https://slideplayer.info/slide/12785468/

https://www.trusvation.com/perbedaan-low-risk-
investment-vs-high-risk-investment/

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/teori-portofolio-
dan-analisis-investasi.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai