NURHIKMAH (221350075)
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Menyusun Materi tentang:
HASIL DAN RESIKO INVESTASI DI PASAR MODAL. Makalah ini merupakan
laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan
salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran
beliau.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan
kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
LATAR BELAKANG...............................................................................................1
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
TUJUAN....................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Konsep Hasil dan Resiko Investasi....................................................................3
B. Nilai Historis dan Nilai Hasil yang Diharapkan.................................................6
C. Tingkat Hasil dan Resiko...................................................................................8
D. Pengukuran Hasil dan Resiko...........................................................................10
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUPAN.............................................................................................................15
Kesimpulan..............................................................................................................15
Saran........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pasar modal adalah salah satu instrumen keuangan yang penting dalam
perekonomian suatu negara. Di dalamnya, investor dapat melakukan investasi dalam
berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Investasi di
pasar modal memiliki dua aspek utama yang harus dipertimbangkan oleh investor,
yaitu hasil (return) dan risiko.
Hasil investasi adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh investor
dari investasi yang dilakukannya. Sementara itu, risiko investasi adalah kemungkinan
terjadinya kerugian sebagai akibat dari fluktuasi nilai aset investasi. Kedua aspek ini
saling terkait dalam investasi di pasar modal; semakin besar potensi hasil, semakin
besar pula risiko yang harus dihadapi oleh investor.
Dalam konteks pasar modal, hasil investasi dapat dilihat dari berbagai
perspektif, seperti return saham, yield obligasi, atau kinerja reksa dana. Di sisi lain,
risiko investasi juga bervariasi tergantung pada jenis instrumen keuangan yang dipilih
oleh investor. Risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional
merupakan beberapa jenis risiko yang sering dihadapi oleh investor di pasar modal.
Makalah ini akan mengulas secara mendalam tentang hasil dan risiko
investasi di pasar modal, meliputi konsep hasil dan resiko investasi, nilai historis dan
nilai hasil yang diharapkan, tingkat hasil dan resiko, serta pengukuran hasil dan
resiko. Dengan demikian, makalah ini akan memberikan kontribusi penting dalam
memperluas pemahaman tentang investasi di pasar modal serta meningkatkan
kesadaran akan pentingnya manajemen risiko dalam mencapai tujuan keuangan
jangka panjang.
1
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penyesuaian Inflasi: Selain itu, hasil investasi juga dapat dinilai berdasarkan
penyesuaian inflasi untuk memperhitungkan daya beli uang dari hasil
investasi tersebut. Ini membantu memastikan bahwa investor memahami nilai
sebenarnya dari keuntungan yang diperoleh dari investasi.
4
Sewa: Investasi dalam properti, seperti apartemen, kantor, atau toko, dapat
menghasilkan pendapatan dalam bentuk sewa. Pendapatan sewa ini
merupakan hasil investasi yang dapat diperoleh secara periodik dari
penyewa properti.
5
relevan dalam investasi obligasi atau produk keuangan lainnya yang
melibatkan pemberian pinjaman.
Resiko Inflasi: Resiko bahwa inflasi akan mengurangi daya beli hasil
investasi dari waktu ke waktu. Jika hasil investasi tidak mencapai tingkat
yang lebih tinggi dari tingkat inflasi, investor akan mengalami kerugian
daya beli.
1. Nilai Historis
Nilai historis merujuk pada nilai atau harga suatu aset pada waktu tertentu
di masa lampau. Dalam konteks investasi, nilai historis adalah nilai atau harga
suatu investasi pada waktu tertentu di masa lampau, yang merupakan titik awal
atau referensi untuk mengevaluasi kinerja investasi di masa mendatang.
Pengetahuan tentang nilai historis penting karena memberikan gambaran
tentang bagaimana kinerja investasi telah berkembang sejak waktu tertentu di
masa lalu. Investor menggunakan nilai historis untuk menganalisis dan
memahami sejarah kinerja investasi, mengidentifikasi tren, dan membuat prediksi
tentang kinerja investasi di masa mendatang.
Penting untuk diingat bahwa nilai historis hanya merupakan satu faktor
yang harus dipertimbangkan oleh investor dalam membuat keputusan investasi.
Perubahan kondisi pasar, berbagai faktor ekonomi, serta kebijakan perusahaan
atau faktor internal lainnya dapat memengaruhi kinerja investasi di masa
mendatang.
Dalam praktiknya, investor sering membandingkan nilai historis suatu
investasi dengan nilai saat ini atau nilai pasar. Perbandingan ini membantu
investor untuk mengevaluasi apakah investasi tersebut telah memberikan hasil
yang memuaskan atau sebaliknya.
6
Selain itu, nilai historis juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung
beberapa metrik kinerja investasi, seperti tingkat pengembalian, laba bersih, atau
pertumbuhan nilai investasi dari waktu ke waktu.
7
ekonomi yang kuat sering kali dianggap mendukung hasil investasi
yang lebih baik.
Kebijakan Perusahaan: Keputusan dan tindakan yang diambil oleh
perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi juga dapat
memengaruhi nilai hasil yang diharapkan. Misalnya, kebijakan
dividen, rencana ekspansi, atau perubahan manajemen dapat
mempengaruhi pandangan investor tentang prospek investasi tersebut.
8
yang diharapkan. Dalam konteks investasi, risiko merujuk pada kemungkinan
terjadinya kerugian atau penurunan nilai investasi sebagai akibat dari berbagai
faktor yang tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Tingkat risiko investasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
volatilitas pasar, perubahan kondisi ekonomi, kebijakan perusahaan, dan faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja investasi. Semakin tinggi tingkat
risiko, semakin besar kemungkinan terjadinya kerugian atau fluktuasi nilai
investasi.
Penting untuk dicatat bahwa tingkat risiko investasi sering kali berkorelasi
dengan potensi pengembalian. Investasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi
cenderung memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi, sementara investasi
dengan tingkat risiko yang lebih rendah cenderung memiliki potensi
pengembalian yang lebih rendah.
9
Semakin tinggi volatilitas suatu investasi, semakin besar risiko yang
terkait dengan investasi tersebut.
Value at Risk (VaR): VaR adalah metode statistik yang mengukur
risiko potensial kerugian dalam nilai investasi pada tingkat
kepercayaan tertentu selama periode waktu tertentu. Ini memberikan
perkiraan tentang kerugian maksimum yang mungkin dialami investor
dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Sharpe Ratio: Sharpe Ratio adalah ukuran yang membandingkan
pengembalian investasi dengan risiko yang terlibat. Ini mengukur
pengembalian yang dihasilkan per unit risiko. Semakin tinggi Sharpe
Ratio, semakin baik kinerja investasi dalam menghasilkan
pengembalian relatif terhadap risiko yang diambil.
Sortino Ratio: Sortino Ratio mirip dengan Sharpe Ratio, tetapi hanya
mempertimbangkan risiko negatif. Ini mengukur pengembalian
investasi per unit risiko yang dapat dianggap tidak diinginkan oleh
investor. Sortino Ratio memberikan gambaran yang lebih baik tentang
kinerja investasi dalam mengelola risiko downside.
10
ROI=(Laba bersih / Modal awal)×100%
ROI biasanya dinyatakan sebagai persentase dan dapat memberikan
gambaran tentang seberapa baik investasi menghasilkan pengembalian
relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Compound Annual Growth Rate (CAGR): CAGR adalah metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan dari
suatu investasi selama periode waktu tertentu. Rumus CAGR adalah:
Di mana:
EV : Nilai Akhir
BV : Nilai Awal
N : Banyaknya Periode Peracikan
CAGR sering kali digunakan untuk mengukur kinerja jangka panjang
investasi dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang tingkat
pertumbuhan dari waktu ke waktu.
11
Tidak Memperhitungkan Faktor Waktu: ROI tidak
memperhitungkan kapan keuntungan atau kerugian diperoleh,
sehingga tidak memberikan informasi tentang kinerja investasi dari
waktu ke waktu.
Tidak Memperhitungkan Risiko: ROI tidak mempertimbangkan
tingkat risiko yang terlibat dalam investasi, sehingga hasilnya bisa
tidak akurat jika ada risiko tinggi terlibat.
b) Compound Annual Growth Rate (CAGR):
Kelebihan:
Memberikan Gambaran Jangka Panjang: CAGR memberikan
gambaran tentang pertumbuhan investasi dari waktu ke waktu,
membantu dalam memahami kinerja jangka panjang.
Menghilangkan Efek Periode Waktu: CAGR memperhitungkan
perubahan nilai investasi dari tahun ke tahun, sehingga lebih akurat
dalam menilai kinerja investasi dalam jangka waktu yang lebih
lama.
Kelemahan:
Sensitif terhadap Poin Awal dan Akhir: CAGR sangat dipengaruhi
oleh poin awal dan akhir periode pengukuran, sehingga hasilnya
bisa berbeda-beda tergantung pada titik waktu yang dipilih.
Tidak Memperhitungkan Risiko: Seperti ROI, CAGR juga tidak
mempertimbangkan risiko yang terlibat dalam investasi.
12
a) Value at Risk (VaR):
Kelebihan:
Menggambarkan Risiko dalam Angka: VaR menyajikan risiko
dalam bentuk nilai uang pada tingkat kepercayaan tertentu. Ini
memberikan gambaran jelas tentang kerugian maksimum yang
mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Memperhitungkan Probabilitas: VaR memperhitungkan
probabilitas dari hasil yang mungkin terjadi, sehingga investor
dapat memilih tingkat kepercayaan yang sesuai dengan toleransi
risiko mereka.
Kelemahan:
Asumsi Distribusi Normal: Metode VaR sering menggunakan
asumsi distribusi normal, yang mungkin tidak selalu
merepresentasikan perilaku sebenarnya dari aset atau pasar.
Keterbatasan dalam Mengukur Risiko Ekstrem: VaR cenderung
kurang efektif dalam mengukur risiko ekstrem yang jarang terjadi
tetapi dapat memiliki dampak yang signifikan.
b) Standar Deviasi:
Kelebihan:
Mengukur Volatilitas yang Mudah Dipahami: Standar deviasi
memberikan ukuran volatilitas investasi dari waktu ke waktu. Ini
memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa stabil atau
bergejolaknya kinerja investasi.
Penggunaan yang Luas: Standar deviasi adalah metode yang
umum digunakan dan mudah dipahami oleh banyak investor.
Kelemahan:
13
Tidak Memperhitungkan Distribusi Rendah: Standar deviasi tidak
membedakan antara perubahan harga positif dan negatif. Ini
membuatnya kurang sensitif terhadap risiko asimetris.
Asumsi Distribusi Normal: Seperti VaR, standar deviasi juga
bergantung pada asumsi distribusi normal, yang mungkin tidak
selalu akurat dalam kondisi pasar yang tidak normal.
14
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Secara keseluruhan, materi ini membahas konsep hasil dan risiko investasi di pasar
modal, serta metode-metode untuk mengukur kedua aspek tersebut.
Saran
15
informasi online dapat menjadi sarana yang berguna untuk memperdalam
pemahaman.
2. Praktik dan Simulasi: Praktik investasi dan simulasi pasar dapat membantu
menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam situasi nyata tanpa risiko
finansial yang sebenarnya.
3. Kolaborasi dan Diskusi: Diskusikan materi dengan orang lain yang memiliki
minat yang sama atau memiliki pengalaman yang relevan dalam investasi.
Bergabung dengan kelompok diskusi atau komunitas online tentang investasi
dapat memberikan wawasan baru dan perspektif yang berharga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Afra, F. (2023, November 11). Return Adalah Hasil dari Suatu Investasi, Berikut
Cara Menghitungnya. Retrieved from detikFinance:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7031121/return-adalah-
hasil-dari-suatu-investasi-berikut-cara-menghitungnya#:~:text=Pengertian
%20Return,-Dikutip%20dari%20buku&text=Return%20dapat%20berupa
%20gain%20(keuntungan,telah%20dikeluarkan%20(inves
17