Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENGEMBALIAN DAN RISIKO”

Dosen Pengampu :
Novi Puji Lestari, SE., M.M

Oleh :
Elvin Nuary Santoso (202210160311001)
Ajrina Noor Aprilia (202210160311002)
Abdul Kholik Alfais (202210160311003)
Karisa (202210160311017)
Talitha Nur Asmy Adinda (202210160311021)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023/2024
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Teori Portofolio
dan Analisis Investasi , dengan judul : “ Pengembalian dan Risiko”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengaharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Malang, 13 Maret 2024

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran pengembalian investasi merupakan langkah penting dalam
mengevaluasi kinerja investasi. Imbal hasil investasi dapat dihitung dengan
menggunakan berbagai metode, seperti tingkat pengembalian internal (IRR)
dan tingkat pengembalian tahunan (annualized return). Dengan memahami nilai
waktu uang, investor dapat mengukur efektivitas investasi mereka dan
membandingkan berbagai pilihan investasi untuk memilih yang paling
menguntungkan.

Dalam menentukan investasi yang memuaskan, investor perlu


mempertimbangkan faktor-faktor seperti risiko investasi, tujuan keuangan,
jangka waktu investasi, dan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dengan
memahami nilai waktu uang, investor dapat membuat proyeksi keuangan yang
akurat, mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai dengan profil risiko dan
tujuan investasi mereka, serta mengelola portofolio investasi mereka secara
efektif.

Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang nilai waktu uang,


pengukuran pengembalian investasi, dan penentuan investasi yang memuaskan
merupakan kunci sukses dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan
keuangan jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Konsep Pengembalian
2. Memahami apa itu Mengukur Pengembalian
3. Menjelaskan Risiko : Sisi lain dari Mata Uang
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mengerti tentang apa itu Konsep Pengembalian
2. Mengerti apa itu Mengukur Pengembalian
3. Memahami apa itu Risiko : Sisi lain dari Mata Uang

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pengembalian


2.1.1 Komponen Pengembalian
Komponen pengembalian dalam investasi terdiri dari dua elemen utama,
yaitu pendapatan dan keuntungan (atau kerugian) modal. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang kedua komponen tersebut:

• Pendapatan: Pendapatan dalam konteks investasi dapat berasal dari


berbagai sumber, seperti dividen yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham, bunga yang diterima dari obligasi atau
deposito, atau arus kas periodik lainnya yang dihasilkan dari
investasi. Pendapatan ini merupakan hasil dari kepemilikan investasi
dan biasanya diterima secara reguler selama periode investasi.
• Keuntungan (atau Kerugian) Modal: Keuntungan modal terjadi
ketika nilai investasi meningkat dari harga beli ke harga jual,
sedangkan kerugian modal terjadi ketika nilai investasi menurun.
Keuntungan modal dapat direalisasikan saat investor menjual
asetnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli,
sedangkan kerugian modal terjadi jika aset dijual dengan harga yang
lebih rendah dari harga beli.

Dengan memahami kedua komponen ini, investor dapat melihat secara


holistik bagaimana investasi mereka menghasilkan pengembalian.
Pendapatan memberikan aliran kas reguler yang dapat meningkatkan hasil
investasi dari waktu ke waktu, sementara keuntungan modal memberikan
potensi untuk mendapatkan keuntungan dari apresiasi nilai investasi.

Dalam mengukur kinerja investasi, penting untuk memperhitungkan


kedua komponen ini secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang
lengkap tentang pengembalian investasi tersebut. Dengan memahami dan
mengelola kedua komponen ini dengan baik, investor dapat

2
mengoptimalkan kinerja portofolio investasi mereka dan mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan.

2.1.2 Pentingnya Pengembalian


Pengembalian dalam investasi memiliki beberapa kepentingan yang sangat
penting bagi para investor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
pengembalian sangat penting dalam konteks investasi:

1. Mengukur Kinerja: Pengembalian memberikan gambaran tentang


seberapa baik atau buruk kinerja investasi Anda. Dengan memantau
pengembalian, Anda dapat mengevaluasi apakah investasi Anda
menghasilkan hasil yang diharapkan atau tidak, serta
membandingkannya dengan benchmark atau tujuan investasi Anda.
2. Menghitung Potensi Keuntungan: Pengembalian membantu Anda
menghitung potensi keuntungan yang dapat Anda peroleh dari
investasi Anda. Dengan memperhitungkan pendapatan dan
keuntungan modal, Anda dapat memperkirakan seberapa besar
pengembalian yang dapat Anda harapkan dari investasi tersebut.
3. Mengelola Risiko: Pengembalian juga membantu Anda mengelola
risiko investasi. Dengan memahami seberapa besar pengembalian
yang dapat Anda harapkan dari suatu investasi, Anda dapat
mengevaluasi apakah pengembalian tersebut sepadan dengan risiko
yang Anda ambil. Hal ini membantu Anda membuat keputusan
investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.
4. Mengukur Efisiensi Investasi: Pengembalian juga membantu
Anda mengukur efisiensi investasi Anda. Dengan membandingkan
pengembalian investasi Anda dengan biaya dan risiko yang terkait,
Anda dapat menilai seberapa efisien investasi tersebut dalam
menghasilkan pengembalian yang optimal.
5. Mencapai Tujuan Keuangan: Pengembalian merupakan faktor
kunci dalam mencapai tujuan keuangan Anda. Dengan
memperhitungkan pengembalian investasi Anda, Anda dapat

3
mengoptimalkan portofolio investasi Anda untuk mencapai tujuan
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang Anda.

Dengan memahami pentingnya pengembalian dalam investasi,


Anda dapat mengelola portofolio investasi Anda dengan lebih baik,
membuat keputusan investasi yang lebih tepat, dan mencapai tujuan
keuangan Anda dengan lebih efektif.

2.1.3 Tingkat Pengembalian


Tingkat pengembalian adalah ukuran yang penting dalam investasi
yang mengindikasikan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang
diperoleh dari suatu investasi dalam periode tertentu. Tingkat pengembalian
dapat dihitung dengan berbagai metode, tergantung pada jenis investasi dan
tujuan perhitungan.

Tingkat pengembalian dapat dinyatakan dalam bentuk persentase


atau nilai dolar, dan sering digunakan untuk membandingkan kinerja
investasi dengan benchmark atau tujuan investasi yang telah ditetapkan.
Dalam menghitung tingkat pengembalian, penting untuk memperhitungkan
semua komponen pengembalian, termasuk pendapatan dan keuntungan
modal.

Dengan memahami tingkat pengembalian, investor dapat


mengevaluasi seberapa baik investasi mereka telah berperforma, mengukur
efisiensi investasi, dan membuat keputusan investasi yang lebih baik di
masa depan. Tingkat pengembalian juga membantu investor dalam
merencanakan dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan
memperhitungkan potensi pengembalian dari berbagai investasi yang
tersedia.

Dalam konteks investasi, tingkat pengembalian merupakan


indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja investasi dan
membantu investor dalam mengelola portofolio investasi mereka secara
efektif. Dengan memantau dan menganalisis tingkat pengembalian secara

4
teratur, investor dapat mengoptimalkan hasil investasi mereka dan mencapai
tujuan keuangan yang diinginkan.

2.1.4 Pengembalian Sejarah


Pengembalian sejarah merujuk pada data historis tentang tingkat
pengembalian suatu investasi atau portofolio investasi dalam periode waktu
tertentu. Data pengembalian sejarah memberikan gambaran tentang
bagaimana investasi tersebut telah berperforma di masa lalu, yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk memprediksi atau memproyeksikan kinerja
investasi di masa depan.

Dengan menganalisis pengembalian sejarah, investor dapat


memahami pola dan tren kinerja investasi tersebut, serta mengidentifikasi
fluktuasi atau volatilitas yang mungkin terjadi. Data pengembalian sejarah
juga membantu investor dalam mengevaluasi risiko dan potensi
pengembalian investasi, serta membuat keputusan investasi yang lebih
terinformasi.

Selain itu, pengembalian sejarah juga digunakan untuk


membandingkan kinerja investasi dengan benchmark atau indeks pasar
yang relevan. Dengan membandingkan pengembalian investasi dengan
pengembalian pasar secara keseluruhan, investor dapat menilai apakah
investasi tersebut telah mengungguli atau kalah dari pasar secara umum.

Pengembalian sejarah merupakan salah satu faktor penting yang


digunakan dalam analisis investasi dan perencanaan keuangan. Dengan
memahami data pengembalian historis, investor dapat mengidentifikasi
peluang investasi yang potensial, mengelola risiko dengan lebih baik, dan
mengoptimalkan kinerja portofolio investasi mereka untuk mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan

2.1.5 Nilai Waktu dari Uang dan Pengembalian


Nilai waktu dari uang (time value of money) adalah konsep yang
sangat penting dalam investasi yang menggambarkan bahwa nilai uang saat

5
ini lebih berharga daripada nilai uang di masa depan. Konsep ini
menyatakan bahwa uang yang diterima atau diinvestasikan hari ini memiliki
nilai lebih tinggi daripada uang yang sama jumlahnya yang diterima atau
diinvestasikan di masa depan.

Dalam konteks pengembalian, nilai waktu dari uang mempengaruhi


cara investor mengevaluasi potensi pengembalian investasi mereka.
Investor harus mempertimbangkan nilai waktu dari uang ketika menghitung
pengembalian investasi, karena nilai uang yang diterima di masa depan akan
memiliki nilai yang lebih rendah daripada nilai uang yang sama diterima
hari ini.

Dengan memahami nilai waktu dari uang, investor dapat


menggunakan konsep ini dalam analisis investasi untuk memperhitungkan
faktor-faktor seperti inflasi, tingkat bunga, dan risiko investasi. Dengan
memperhitungkan nilai waktu dari uang, investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih cerdas dan mengoptimalkan pengembalian portofolio
investasi mereka.

Dengan demikian, nilai waktu dari uang memainkan peran penting


dalam menghitung dan memahami pengembalian investasi, serta membantu
investor dalam merencanakan strategi investasi yang efektif untuk mencapai
tujuan keuangan mereka

2.2 Mengukur Pengembalian


2.2.1 Pengembalian yang Nyata, Bebas Risiko, dan Wajib
Pengembalian yang nyata, bebas risiko, dan wajib adalah konsep-
konsep penting dalam analisis investasi yang membantu investor dalam
memahami dan mengevaluasi kinerja investasi mereka. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang masing-masing konsep:

1. Pengembalian yang Nyata (Real Return):

Pengembalian yang nyata mengacu pada pengembalian investasi setelah


memperhitungkan tingkat inflasi. Ini adalah pengembalian aktual dari
investasi setelah mempertimbangkan depresiasi daya beli uang akibat

6
inflasi. Pengembalian yang nyata memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang seberapa baik investasi tersebut telah berperforma dalam
meningkatkan kekayaan investor.

2. Pengembalian Bebas Risiko (Risk-Free Return):


Pengembalian bebas risiko adalah tingkat pengembalian yang dapat
diperoleh dari investasi yang dianggap bebas risiko, seperti obligasi
pemerintah yang dianggap memiliki risiko default yang sangat rendah.
Tingkat pengembalian bebas risiko digunakan sebagai dasar untuk
menentukan premi risiko yang harus ditambahkan untuk investasi yang
lebih berisiko.

3. Pengembalian Wajib (Required Return):

Pengembalian wajib adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh


investor untuk mengambil risiko tertentu dalam investasi. Pengembalian
wajib mencakup tingkat pengembalian bebas risiko ditambah dengan premi
risiko yang mencerminkan risiko tambahan yang dihadapi investor.
Pengembalian wajib membantu investor dalam mengevaluasi apakah
investasi tersebut layak dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian yang
diharapkan.

Dengan memahami konsep-konsep ini, investor dapat membuat keputusan investasi


yang lebih terinformasi, mengelola risiko dengan lebih baik, dan merencanakan
strategi investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

2.2.2 Periode Pengembalian Penahan


Periode Pengembalian Penahan (Holding Period Return/HPR)
adalah total pengembalian yang diperoleh dari kepemilikan suatu investasi
selama periode tertentu. Periode ini dapat bervariasi, tetapi umumnya analis
menggunakan periode satu tahun atau kurang untuk menghitung HPR.

Perhitungan HPR melibatkan jumlah pendapatan yang diperoleh


dari investasi tersebut selama periode kepemilikan, termasuk pendapatan
periodik dan keuntungan (atau kerugian) modal yang mungkin terjadi. Total

7
pengembalian ini kemudian dibagi dengan nilai investasi awal (harga pasar)
untuk mendapatkan HPR dalam bentuk persentase.

Periode Pengembalian Penahan memberikan gambaran tentang


seberapa baik investasi tersebut telah berperforma selama periode tertentu.
Dengan membandingkan HPR dari berbagai investasi, investor dapat
mengevaluasi kinerja relatif dari setiap investasi dan membuat keputusan
investasi yang lebih baik.

Penting untuk dicatat bahwa Periode Pengembalian Penahan hanya


memberikan gambaran tentang kinerja investasi selama periode tertentu dan
tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti inflasi, risiko, atau biaya
transaksi. Oleh karena itu, HPR sebaiknya digunakan bersama dengan
analisis lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang kinerja investasi.

2.2.3 Tingkat Pengembalian Internal


Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) adalah
metode evaluasi investasi yang mengukur tingkat pengembalian yang
dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi. IRR adalah tingkat diskonto
yang membuat nilai sekarang dari arus kas masuk sama dengan nilai
sekarang dari arus kas keluar dari investasi tersebut.

Dalam konteks investasi, IRR digunakan untuk mengevaluasi


seberapa menguntungkan suatu proyek atau investasi dengan
memperhitungkan arus kas masuk dan keluar dari investasi tersebut selama
periode waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat IRR, semakin
menguntungkan investasi tersebut.

Keuntungan menggunakan IRR dalam analisis investasi adalah sebagai


berikut:

1. Mengukur Efisiensi Investasi: IRR memberikan gambaran tentang


seberapa efisien suatu investasi dalam menghasilkan pengembalian.

8
2. Membandingkan Investasi: IRR memungkinkan investor untuk
membandingkan tingkat pengembalian dari berbagai investasi dan
memilih yang paling menguntungkan.
3. Mengambil Keputusan Investasi: IRR membantu investor dalam
mengambil keputusan apakah suatu investasi layak dilakukan
berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa IRR memiliki beberapa kelemahan,


seperti kesulitan dalam menginterpretasikan hasil ketika terdapat arus kas negatif
atau multiple changes in cash flow sign, serta asumsi bahwa arus kas yang diterima
akan diinvestasikan kembali dengan tingkat pengembalian yang sama.

Dengan demikian, Tingkat Pengembalian Internal (IRR) adalah alat penting


dalam analisis investasi yang membantu investor dalam mengevaluasi kinerja
investasi dan membuat keputusan investasi yang lebih baik berdasarkan tingkat
pengembalian yang diharapkan.

2.3 Risiko : Sisi Lain dari Mata Uang


2.3.1 Sumber Risiko
Konsep “Sumber Risiko” mengacu pada berbagai faktor atau elemen
yang berkontribusi terhadap keseluruhan risiko yang terkait dengan suatu
investasi. Memahami sumber-sumber risiko ini sangat penting bagi investor
untuk menilai dan mengelola risiko yang terlibat dalam keputusan investasi
mereka secara efektif.

Beberapa sumber risiko umum dalam investasi meliputi:

1. Risiko Bisnis: Timbul dari faktor-faktor spesifik pada perusahaan atau


industri tertentu, seperti persaingan, permintaan pasar, atau masalah
operasional.
2. Risiko Keuangan: Berkaitan dengan struktur keuangan suatu investasi,
termasuk tingkat utang, likuiditas, dan kinerja keuangan.
3. Risiko Daya Beli: Mengacu pada risiko inflasi yang mengikis daya beli
arus kas masa depan.
4. Risiko Suku Bunga: Timbul dari perubahan suku bunga yang dapat
berdampak pada nilai sekuritas pendapatan tetap.

9
5. Risiko Likuiditas: Melibatkan risiko tidak dapat membeli atau menjual
investasi dengan cepat tanpa mempengaruhi harganya secara signifikan.
6. Risiko Pajak: Berkaitan dengan perubahan undang-undang atau
peraturan perpajakan yang dapat berdampak pada pengembalian
investasi setelah pajak.
7. Risiko Pasar: Berasal dari faktor ekonomi atau kondisi pasar yang lebih
luas yang dapat mempengaruhi kinerja investasi secara keseluruhan.
8. Risiko Peristiwa: Timbul dari kejadian tak terduga seperti bencana
alam, ketidakstabilan politik, atau perubahan peraturan yang dapat
berdampak pada investasi.

Dengan mengidentifikasi dan memahami berbagai sumber risiko ini,


investor dapat membuat keputusan yang tepat, menilai potensi risiko yang
terkait dengan berbagai investasi, dan menerapkan strategi manajemen
risiko untuk mencapai tujuan keuangan mereka secara efektif.

2.3.2 Risiko Aset Tunggal


"Risiko Aset Tunggal" (Risiko Aset Tunggal) mengacu pada risiko
spesifik yang terkait dengan investasi individu atau aset dalam suatu
portofolio. Jenis risiko ini unik untuk aset tertentu dan tidak terkait dengan
risiko pasar secara keseluruhan (risiko sistematik) yang mempengaruhi
keseluruhan pasar.

Poin-poin penting tentang Risiko Aset Tunggal meliputi:

1. Risiko Idiosyncratic: Risiko Aset Tunggal juga dikenal sebagai risiko


idiosinkratik, risiko tidak sistematis, atau risiko spesifik. Ini adalah
risiko yang khusus untuk suatu aset tertentu dan dapat didiversifikasi
dengan memiliki portofolio aset yang terdiversifikasi.
2. Penyebab: Risiko Aset Tunggal dapat timbul dari faktor-faktor seperti
peristiwa spesifik perusahaan, risiko industri, masalah manajemen,
perubahan peraturan, atau keadaan unik lainnya yang memengaruhi
kinerja aset tertentu.
3. Diversifikasi: Investor dapat mengurangi Risiko Aset Tunggal melalui
diversifikasi dengan memegang portofolio aset dengan profil risiko

10
berbeda. Dengan menyebarkan investasi di berbagai aset, investor dapat
memitigasi dampak kejadian buruk pada aset apa pun.
4. Dampak: Risiko Aset Tunggal dapat berdampak signifikan terhadap
kinerja portofolio secara keseluruhan jika sebagian besar portofolio
diinvestasikan pada satu aset. Oleh karena itu, pengelolaan dan
pemantauan Risiko Aset Tunggal sangat penting untuk menjaga
portofolio investasi yang seimbang dan terdiversifikasi.
5. Penilaian Risiko: Investor dapat menilai Risiko Aset Tunggal dengan
melakukan analisis fundamental terhadap aset tertentu, mengevaluasi
kesehatan keuangan, prospek pertumbuhan, posisi kompetitif, dan
faktor relevan lainnya yang dapat mempengaruhi kinerjanya.

Memahami dan mengelola Risiko Aset Tunggal sangat penting bagi


investor untuk melindungi portofolio mereka dari dampak negatif peristiwa
spesifik aset dan untuk mencapai kinerja investasi yang lebih stabil dan
konsisten dari waktu ke waktu.

2.3.3 Menilai Risiko


"Menilai Risiko" (Risk Assessment) adalah proses mengevaluasi
dan menganalisis potensi risiko yang terkait dengan suatu investasi atau
portofolio investasi. Penilaian risiko memainkan peran penting dalam
pengambilan keputusan investasi karena membantu investor memahami
tingkat risiko yang terlibat dan membuat pilihan yang tepat untuk mencapai
tujuan keuangan mereka sambil mengelola risiko secara efektif.

Aspek-aspek utama Penilaian Risiko meliputi:

1. Mengidentifikasi Risiko: Langkah pertama dalam penilaian risiko


adalah mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai jenis risiko yang
mungkin berdampak pada investasi, seperti risiko pasar, risiko kredit,
risiko likuiditas, risiko inflasi, risiko suku bunga, dan risiko geopolitik.
2. Mengukur Risiko: Penilaian risiko melibatkan penghitungan potensi
dampak risiko yang teridentifikasi terhadap hasil investasi. Hal ini
mungkin melibatkan penggunaan ukuran statistik seperti deviasi

11
standar, beta, Value at Risk (VaR), atau metrik risiko lainnya untuk
menilai tingkat paparan risiko.
3. Toleransi Risiko: Investor perlu menentukan tingkat toleransi risiko
mereka, yang mencerminkan kemauan dan kemampuan mereka untuk
menanggung risiko. Memahami toleransi risiko membantu investor
menyelaraskan keputusan investasi mereka dengan tujuan keuangan dan
preferensi risiko mereka.
4. Pengorbanan Risiko-Pengembalian: Penilaian risiko juga melibatkan
evaluasi hubungan antara risiko dan pengembalian. Investor perlu
menilai apakah potensi keuntungan dari suatu investasi sesuai dengan
tingkat risiko yang ada dan apakah trade-off antara risiko dan
keuntungan sejalan dengan investasi mereka.

Dengan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh, investor


dapat mengambil keputusan investasi yang tepat, mengoptimalkan profil
pengembalian risiko, dan membangun portofolio investasi yang tangguh
dan selaras dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu poin utama yang dapat disimpulkan dari makalah ini
adalah pentingnya pemahaman tentang nilai waktu uang dalam
mengukur efektivitas investasi. Dengan memperhitungkan nilai waktu
uang, investor dapat melakukan proyeksi keuangan yang akurat,
mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai dengan profil risiko dan
tujuan investasi mereka, serta mengelola portofolio investasi secara
efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran pengembalian investasi
tidak hanya sekadar menghitung keuntungan, tetapi juga melibatkan
pertimbangan yang mendalam terhadap faktor-faktor eksternal yang
dapat memengaruhi hasil investasi.

Selain itu, makalah ini juga menyoroti pentingnya penilaian


risiko dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan
mengidentifikasi, mengukur, dan memahami toleransi risiko, investor
dapat mengelola risiko investasi dengan lebih baik. Evaluasi hubungan
antara risiko dan pengembalian juga menjadi faktor kunci dalam
menentukan apakah suatu investasi sesuai dengan tujuan keuangan dan
preferensi risiko investor. Dengan demikian, penilaian risiko yang
komprehensif membantu investor dalam membangun portofolio
investasi yang tangguh dan sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Dengan memperhitungkan pengembalian investasi, investor


dapat mengelola portofolio investasi mereka dengan lebih baik,
membuat keputusan investasi yang lebih tepat, dan mencapai tujuan
keuangan secara efektif. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam
tentang pengembalian investasi dan risiko merupakan kunci sukses
dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan finansial
yang diinginkan.

13
Daftar Pustaka
Scoot B. Smart , Chand J. Zutter. 2020. Fundamentals Of Investing. Published by
Pearson Education.

Ikhsan, A., Sutisna, T., & Widiati, S. (2023). Estimasi Risiko Portofolio Saham
Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Value at Risk Non-
Normal. Jurnal Gaussian, 12(1), 146-158.

14

Anda mungkin juga menyukai