Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PASAR UANG DAN MODAL

“EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DAN INVESTASI


INTERNASIONAL”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Fitri Qalabi Ilyas A021171003

Saraswati Mursali A021171033

Muhammad Rifan Faddli A021171338

Gloryne Virginia Laymana Putri A021171503

Muhammad Wahyudi Nashr A021171544

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat dan
hifdayahnya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dalam rangka penyelesaian tugas yang
diberikan oleh dosen.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan kelebihan.
Kalaupun terdapat kelebihan semoga bermanfaat bagi kita semua. Namun jika terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penyusun makalah berharap saran dan
kritikannya yang tentunya dapat memacu semangat kami dalam menyusun makalah selanjutnya
dengan lebih baik lagi.

Makassar, 23 November 2019

Penyusun

Kelompok 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang berkesinambungan
(going process), yang meliputi lima tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai
tercapai keputusan investasi yang terbaik, yang terdiri dari lima tahap keputusan, yaitu:
penentuan tujuan investasi, penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio,
pemilihan aset, serta pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Dengan demikian, tahap
kelima dalam proses keputusan investasi tersebut merupakan tahap yang penting untuk
mengetahui apakah kinerja portofolio yang telah dibentuk sudah mampu memenuhi tujuan
investasi yang ingin dicapai investor.
Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang
baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian
seterusnya sampai dcapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil
pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking.
Dalam pasar uang dan modal juga terdapat komponen Investasi asing atau Investasi
Internasional. Terbentuknya suatu negara memerlukan pengorbanan yang begitu keras,
bagaimana agar bisa menciptakan negara ini sejahtera untuk setiap warga negara yang
dinggal di Indonesia. Pelaksanaan pembangunan ekonomi suatu negara, terutama negara
berkembang atau less-developed countries (LDC) seringkali terbentur oleh ketersediaan
modal yang terbatas dan hal ini menjadi salah satu hambatan utama bagi negara-negara
tersebut untuk melaksanakan pembangunannya. Pembangunan ekonomi merupakan hal
penting yang tentu menjadi tujuan sekaligus garapan utama pemerintah. Oleh karena itu,
banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi
nasional.
Indonesia memiliki perekonomian yang masih rapuh dan tidak konstan dari waktu ke
waktu. Kondisi seperti ini membuat Indonesia tidak mampu mempertahankan stabilitas
perekonomiannya dari pengaruh internal maupun eksternal. Salah satu komponen yang
terkena imbas dari ketidakmampuan Perekonomian Indonesia mengatasi guncangan ekonomi
dari luar adalah membengkaknya pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemerintah sehingga
mengakibatkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu
contoh upaya dari pemerintah yang dapat dilakukan adalah investasi Internasional. Investasi
Internasional merupakan faktor yang menentukan setelah investasi dalam negeri
dicanangkan. Dengan adanya Investasi Asing pemerintah mendapatkan penerimaan dari
pajak yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat seperti yang tercantum dalam APBN
sedangkan masyarakat diuntungkan dengan terbukanya lowongan pekerjaan. Investasi
Internasional dapat juga memberikan manfaat tetapi kadang kala investasi Internasional
mempunyai dampak negatif yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kerangka pikir untuk investasi evaluasi kinerja portofolio?
2. Bagaimana mengukur tingkat retur portofolio?
3. Bagaimana Risk Adjusted Performance?
4. Apa yang dimaksud dengan Investasi Internasional?
5. Bagaimana peran Investasi Internasional terhadap perekonomian Indonesia?
6. Bagaimana dampak dari Investasi Internasional terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia?
7. Apa dampak negatif Investasi Internasional?
8. Bagaimana keterkaitan PDB dengan Investasi Internasional yang masuk ke
Indonesia?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk memahami kerangka pikir untuk investasi evaluasi kinerja portofolio
2. Untuk memahami pengukuran tingkat retur portofolio
3. Untuk memahami Risk Adjusted Performance
4. Untuk memahami pengertian Investasi Internasional
5. Untuk memahami peran Investasi Internasional terhadap perekonomian Indonesia
6. Untuk memahami dampak dari Investasi Internasional terhadap pertumbuhan
perekonomian Indonesia
7. Untuk memahami dampak negatif Investasi Internasional
8. Untuk memahami keterkaitan PDB dengan Investasi Internasional yang masuk ke
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka pikir untuk evaluasi kinerja portofolio


Seperti layaknya evaluasi terhadap kinerja suatu perusahaan, portofolio yang telah
dibentuk juga perlu dievaluasi kinerjanya. Evaluasi kinerja portofolio akan terkait dengan
dua isu utama, yaitu: mengevaluasi apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu
memberikan return yang melebihi (di alas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok
duga (benchmark), dan mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan
tingkat risiko yang harus ditanggung. Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada
beberapa faktor yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Tingkat risiko
Seperti telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang adanya Trade-off
antara risiko dan return, di mana semakin tinggi tingkat risiko maka semakin
tinggi pula tingkat return yang diharapkan.
2. Periode waktu
Seperti halnya tingkat risiko, faktor waktu juga akan mempengaruhi tingkat return
portofolio. Oleh karena itu, pada saat mengevaluasi kinerja suatu portofolio kita
juga perlu memperhatikan faktor periode waktu yang digunakan.
3. Penggunaan patok duga (bechmark) yang sesuai
Dalam melakukan evaluasi kinerja suatu portofolio, kita perlu membandingkan
return portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif
portofolio lain yang sebanding.
4. Tujuan investasi
Evaluasi kinerja suatu portofolio juga perlu memperhatikan tujuan yang
ditetapkan oleh investor atau manajer investasi. Tujuan investasi yang berbeda
akan mempengaruhi kinerja portofolio yang dikelolanya, Misalnya, jika tujuan
investasi seorang investor adalah pertumbuhan jangka panjang, maka kinerja
portofolio yang dibentuknya akan relatif lebih kecil dari kinerja portofolio yang
dibentuk dengan tujuan mendapatkan keuntungan jangka pendek.

2.2 Menghitung tingkat return portofolio


Penilaian kinerja suatu portofolio umumnya dimulai dengan mengukur tingkat
return dari portofolio tersebut Salah satu cara untuk menghitung tingkat return suatu
portofolio adalah dengan cara menjumlahkan semua aliran kas yang diterima
(penjumlahan dividen atau pendapatan bunga selama periode investasi dengan selisih
perubahan nilai pasar portofolio (capital gain /loss)), dan kemudian dibagi dengan nilai
pasar portofolio pada awal periode.Metode penghitungan tingkat return portofolio
tersebut memang terlihat cukup sederhana dan mudah untuk menghitungnya. Akan tetapi,
metode yang sederhana tersebut sebenarnya tetap mengandung kelemahan, karena hanya
sesuai untuk menghitung tingkat return portofolio yang bersifat "statis", yaitu portofolio
yang tidak mempunyai aliran kas keluar maupun masuk dari investor.
Besarnya tingkat return yang ditawarkan oleh portofolio yang dimiliki investor
bisa diukur dengan metode time-weighted rate of return (TWR). Besarnya TWR ini tidak
dipengaruhi oleh penambahan atau penarikan dana yang dilakukan oleh in¬vestor selama
periode perhitungan return portofolio. Bagaimana cara menghitung TWR dan DWR?
TWR bisa dihitung dengan membagi periode perhitungan return portofolio ke dalam
beberapa sub periode perhitungan. Setiap subperiode dihitung terlebih dahulu masing-
masing returnnya, dan selanjutnya return dari keseluruhan periode perhitungan portofolio
bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
TWR = (1,0 + S1) (1,0 + S2)...........(1,0 + SN) -1,0 (19.1)
Di mana, S dalam persamaan di atas melambangkan return yang diperoleh dalam setiap
subperiode perhitungan. Sebagai contoh, misalnya suatu portofolio yang diamati selama 5
tahun terdiri dari 3 subperiode aliran kas yang masing-masing memberikan return
berturut-turut sebesar 5%; 8%; dan 10%. Dari data tersebut maka kita bisa menghitung
return portofolio berdasarkan metode TWR, sebagai berikut:
TWR = (1,0 + 0,05) (1,0 + 0,08) (1,0 + 0,1) -1,0
= (1,05) (1,08) (1,1) -1,0
= 0,247 atau 24,7%.
Metode perhitungan yang lainnya, yaitu DWR bisa dihitung dengan mencari tingkat suku
bunga yang bisa menyamakan nilai awal portofolio dengan semua aliran kas yang terjadi
ditambah nilai akhir portofolio. Perhitungan dengan metode ini sudah memperhatikan
aliran kas yang masuk dan keluar selama periode perhitungan return portofolio. Rumus
untuk menghitung TWR adalah sebagai berikut
Nilai awal portofolio = (19.2)
di mana:
Dt = penambahan dana pada saat t
Wt = penarikan dana pada saat t
n = jumlah penambahan dana selama periode perhitungan
m = jumlah penarikan dana selama periode perhitungan.
r = tingkat bunga yang menyamakan nilai awal portofolio dengan semua aliran kas
(masuk dan atau keluar) ditambah nilai akhir portofolio.
Besarnya r ini sekaligus merupakan tingkat return portofolio yang dihitung dengan
metode TWR.

2.3 Risk Adjusted Performance


Untuk melihat kinerja sebuah portofolio kita tidak bisa hanya melihat tingkat return yang
dihasilkan portofolio tersebut, tetapi kita juga hams memperhatikan faktor-faktor lain
seperti tingkat risiko portofolio tersebut. Dengan berdasarkan pada teori pasar modal,
beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkan faktor return dan risiko dalam
perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor
risiko adalah indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen.
1. Indeks Sharpe
Indeks Sharpe mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital
market line) sebagai patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio
dengan standar deviasinya. Dengan demikian, indeks sharpe akan bisa dipakai untuk
mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut.
Persamaan Indeks Sharpe:

R̄ P − R̄ F̄
S^ P=
σ TR
Dalam hal ini :

S^ P Sharpe portofolio
= indeks
= rata-rata
R̄ return portofolio p selama periode pengamatan
P

R̄ F̄ tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan


= rata-rata
σ TR deviasi return portofolio p selama periode pengamatan
= standar
2. Indeks Treynor
Pada indeks Treynor, kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat
return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaannya
dengan indeks Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line)
sebagai patok duga, dan bukan garis pasar modal seperti pada indeks Sharpe. Asumsi
yang digunakan oleh Treynor adalah bahwa portofolio sudah terdiversifikasi dengan
baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis (diukur dengan
beta). Cara mengukur indeks Treynor pada dasarnya sama dengan cara meng-hitung
indeks Sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan standar deviasi pada indeks
Sharpe diganti dengan beta portofolio. Dengan demikian, indeks Treynor suatu
portofolio dalam periode tertentu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
R̄ P− R̄ F̄
T^ P=
β^P

Dalam hal ini :


T^ P Treynor portofolio
= indeks
R̄ P
= rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan
R̄ F̄–rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan
= rata
^
β P portofolio p
= beta
3. Indeks Jensen
Indeks Jensen merupakan indeks yang menunjukkan perbedaan antara tingkat. return
aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat return yang diharapkan jika
portofolio tersebut berada pada garis pasar modal. Persamaan untuk indeks Jensen ini
adalah:
J^ p = R̄ p − R̄ F̄ + ( R M − R̄ F̄ ) β^ p
[ ]
Dalam hal ini :

J^ P Jensen portofolio
= indeks
R̄ P = rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

R̄ F̄ = rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan

β^ P = beta portofolio p

2.4 Pengertian Investasi Internasional


Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 pengertian investasi Internasional adalah
sebagai berikut :
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang
Internasional dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah
Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
Investasi Internasional di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi
portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal
dengan instrument surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi
langsung dikenal dengan Penanaman Modal Internasional (PMA), merupakan bentuk
investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.
Penanaman modal Internasional atau investasi seringkali diartikan dalam pengertian yang
berbeda-beda. Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan dari makna
yang dimaksudkan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007
Tentang Penanaman Modal, Penanaman modal Internasional adalah kegiatan menanam
modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal Internasional, baik yang menggunakan modal Internasional sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Peranan modal
Internasional dalam pembangunan telah lama diperbincangkan oleh para ahli ekonomi
pembangunan.

2.5 Peran Investasi Internasional terhadap Perekonomian Indonesia


Peranan dari investasi Internasional adalah sebagai berikut :
1. Sumber dana modal Internasional dapat dimanfaatkan untuk mempercepat
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Modal Internasional dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk
perbaikan struktural agar menjadi lebih baik lagi.
3. Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan.
4. Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu
mengurangi pengangguran.
5. Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
6. Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya.
7. Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam
modal.

2.6 Dampak dari investasi Internasional terhadap pertumbuhan perekonomian


Indonesia
Pemerintah menerapkan peraturan bahwa investor Internasional dapat menanamkan
modalnya di Indonesia dengan penuh pertimbangan, demi kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Karena dengan adanya investor Internasional yang menanamkan modalnya di
Indonesia itu berti banyak memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi
masyarakat Indonesia. Berikut ini dipaparkan beberapa dampak dari adanya investasi
Internasional, antara lain:
1. Masuknya modal baru untuk pembangunan
2. Menambah devisa negara
3. Berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya pemasukan bagi
negara berupa pajak penghasilan
4. Penyerapan tenaga kerja
5. Berpengalaman di bidang teknologi
6. Manajemen yang baik
7. Berpengalaman dalam perdagangan internasional (ekspor-impor)
8. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku
9. Permintaan terhadap Fluktuasi bunga bank dan valas
10. Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah
Dengan masuknya modal Internasional, pemerintah dapat melakukan pembangunan.
Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan
infrastruktur tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut diperoleh dari
deviden dan bunga obligasi yang yang diterima oleh investor Internasional yang
melakukan investasi di indonesia baik investasinya secara langsung maupun investasi
tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN). Hal ini sudah diatur dalam undang-
undang. Besarnya pajak yang sudah diatur pemerintah tersebut akan masuk ke APBN dan
dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika infrastruktur di
Indonesia baik maka akan berpengaruh pada mudahnya akses industri di Indonesia. Jika
infrastruktur baik, dan industri Indonesia mendapatkan modal yang cukup sehingga
mampu memproduksi barang sesuai permintaan konsumen.

2.7 Dampak Negatif investasi Internasional


Dengan masuknya investasi Internasional di Indonesia tidak selamanya akan memberikan
dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat menimbulkan
dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia.
1. Perusahaan Internasional yang dikelola oleh pihak Internasional, maka kebijakan
manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan Internasional
2. Manajemen keuangan perusahaan Internasional bersifat tertutup, sehingga
perusahaan tidak dapat diketahui sehat atau tidak
3. SDA yang dikelola Internasional dengan hak dan kewajiban sebagaimana diatur
undang-undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan sosial dimana
perusahaan baru tersebut akan didirikan
4. Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul dan
harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
5. Perusahaan Internasional mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan
keuntungannya dibawa ke negaranya
6. Diskriminasi pendapatan antara pegawai Internasional dan pegawai lokal
7. Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
8. Perusahaan Internasional akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan
produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk Internasional dan
kehilangan pasar lokal
9. Sektor keuangan semakin tidak stabil
10. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
11. Memperburuk neraca pembayaran
12. Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan oleh segelintir orang

2.8 Keterkaitan PDB dengan investasi Internasional yang masuk ke Indonesia


Pada dasarnya yang dibutuhkan negara berkembang adalah modal, yang merupakan suatu
syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan adanya modal para pelaku
ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya, namun jika para pelaku pasar
kekurangan modal itu akan menyebabkan terhambatnya proses produksi serta dapat
menimbulkan masalah – masalah lain. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti
pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Apabila investasi Internasional yang
masuk ke indonesia banyak maka tingkat produksi dalam negeri dapat meningkat
sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyasrakat. Tingkat PDB dalam negeri yang
diperoleh akan meningkat. Hal ini disebabkan produk yang diproduksi besar, permintaan
konsumen meningkat, pendapatan meningkat sehingga PDB meningkat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi kinerja portofolio akan terkait dengan dua isu utama, yaitu: mengevaluasi

apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu memberikan return yang melebihi (di

alas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok duga (benchmark), dan mengevaluasi

apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan tingkat risiko yang harus ditanggung.

Salah satu cara untuk menghitung tingkat return suatu portofolio adalah dengan cara

menjumlahkan semua aliran kas yang diterima (penjumlahan dividen atau pendapatan bunga

selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar portofolio (capital gain /loss)),

dan kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio pada awal periode.

Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio sudah

memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja

portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko adalah indeks Sharpe, indeks Treynor, dan

indeks Jensen. Indonesia tidak bisa terlepas dari investor Internasional yang menanamkan

modalnya di Indonesia dalam melakukan perkembangan perekonomian Indonesia. Investasi

Internasional sendiri mempunyai peranan yang penting untuk mendukung pertumbuhan

maupun perkembangan perekonomian Indonesia. Untuk dapat menarik banyak investor

untuk menanamkan modalnya di Indonesia, pihak Indonesia juga harus dapat memberikan

dukungan seperti akses yang mudah baik administratif dan transportasi, maupun kerjasama

yang baik antara pihak investor dan pemerintah Indonesia serta masyarakat Indonesia.
Investasi Internasional dapat mendorong perekonomian sehingga dapat berdampak positif

bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia jika investasi tersebut digunakan untuk membuka

lapangan kerja dan investasi dibidang pembangunan yang pada akhirnya dapat mendorong

suatu perekonomian, sedangkan menghambat pertumbuhan atau yang akan berdampak buruk

pada perekonomian Indonesia apabila investasi Internasional tersebut tidak dipergunakan

secara maksimal karena masih kurangnya fungsi pengawasan dan integritas atas penanggung

jawab investasi itu sendiri. Itulah yang akan mengakibatkan investasi tersebut dapat

bermanfaat atau tidak pada perekonomian Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto.2007.Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:Penerbit BPFE

Tandelilin Eduardus. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Jakarta. Penerbit JPMB

http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1- pengertian-investasi.pdf

http://octav1as.blogspot.com/2011/07/manfaat-dan-dampak-negatif-penanaman.html

http://usfariyanto.blogspot.com/2012/04/pengaruh-perkembangan-pasar-modalInternasional.html

http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-modal-Internasional-di.html.

http://vladimirfandypratama.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-Internasional.html.

Anda mungkin juga menyukai