Anda di halaman 1dari 33

ANALYZING INVESTING ACTIVITIES:

INTERCORPORATE TRANSACTIONS
PT AGUNG PODOMORO LAND TBK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen : Hj. Prima Yusi Sari, S.E., M.E., Ak.

Disusun oleh:
Zia Atul Qudsi 120110150033
Ghaniy Kamal Bhojwani 120110150042
Vio Bennedy Putra 120110150077
Vivi Yanti 120110150082
Thara Nizar Ganim 120110150104

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah dengan judul
“Analyzing Investing Activities: Intercorporate Transactions PT Agung Podomoro Land
Tbk” ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Laporan
Keungan yang diampu oleh Ibu Hj. Prima Yusi Sari, S.E., M.E., Ak.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dengan saran yang
membangun.

Bandung, 26 Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

1.1 Rumusan Masalah 4

1.2 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Investment Securities 6

2.2 Equity Method Accounting 12

2.3 Business Combinations 15

2.4 Derivative Securities 20

2.5 The Fair Value Option 24

2.6 Consolidation of Foreign Subsidiaries 28

2.7 Accounting for Foreign Currency Translation 28

2.8 Investment Return Analysis 29

BAB III 32

KESIMPULAN 32

DAFTAR PUSTAKA 34

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis pelaporan keuangan intercorporate investments?
2. Bagaimana analisis pengungkapan laporan keuangan pada sekuritas
investasi?
3. Bagaimana interpretasi laporan keuangan konsolidasi?
4. Bagaimana analisis implikasi purchase (and pooling) method of accounting
bagi kombinasi bisnis?
5. Bagaimana interpretasi goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis?
6. Apa yang dimaksud dengan derivative?
7. Bagaimana analisis derivative?
8. Bagaimana analisis fair value option pada asset dan liabilitas keuangan?
9. Bagaimana penjelasan konsolidasi dengan perusahaan anak asing dan
perubahan nilai mata uang asing?
10. Bagaimana analisis investment return?
11. Bagaimana analisis investasi intercorporate investments pada PT Agung
Podomoro Land Tbk?

1.2 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui analisis pelaporan keuangan intercorporate investments.
2. Untuk mengetahui analisis pengungkapan laporan keuangan pada sekuritas
investasi.
3. Untuk mengetahui interpretasi laporan keuangan konsolidasi.
4. Untuk mengetahui analisis implikasi purchase (and pooling) method of
accounting bagi kombinasi bisnis.
5. Untuk mengetahui interpretasi goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis.
6. Untuk mengetahui pengertian derivative.
7. Untuk mengetahui analisis derivative.
8. Untuk mengetahui analisis fair value option pada asset dan liabilitas
keuangan.

4
9. Untuk mengetahui penjelasan konsolidasi dengan perusahaan anak asing dan
perubahan nilai mata uang asing.
10. Untuk mengetahui analisis investment return.
11. Untuk mengetahui analisis investasi intercorporate investments pada PT
Agung Podomoro Land Tbk.
12.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Investment Securities
Investment securities adalah surat berharga (aset keuangan yang dapat
diperdagangkan, seperti ekuitas atau instrumen pendapatan tetap), yang dibeli
untuk investasi. Hal ini berbeda dengan sekuritas yang dibeli oleh broker-dealer
atau perantara lainnya, yang digunakan untuk dijual kembali dengan cepat
(sekuritas akun perdagangan).
Investment securities dapat berupa debt securities maupun equity securities.
Debt securities adalah sekuritas yang menggambarkan hubungan antar kreditor
dengan entitas lain, seperti corporate bonds, goverment bonds, notes, dan
muncipal securities. Sedangkan equity securities adalah sekuritas yang
menggambarkan kepemilikan bunga pada entitas lain, seperti common stock, dan
nonredeemable preferred stock.
Klasifikasi Debt securities:
Accounting
Income statement
Kategori Deskripsi Unrealized
Balance sheet
Other
gains/losses
Sekuritas
diperoleh Diakui sebagai
Tidak diakui
dengan niat dan realized
baik di net
Held to kemampuan gains/losses dan
Amortized cost income maupun
maturity untuk penghasilan
comprehensive
memegang bunga pada net
income
hingga jatuh income
tempo
Sekuritas yang
Diakui sebagai
diperoleh untuk
realized
keuntungan
Diakui di net gains/losses dan
Trading jangka pendek Fair value
income penghasilan
(biasanya
bunga pada net
kurang dari tiga
income
bulan)
Available for Sekuritas yang Fair value Tidak diakui Diakui sebagai

6
tidak dimiliki
pada net realized
untuk
income, namun gains/losses dan
diperdagangkan
sale diakui pada penghasilan
atau dimiliki
comprehensive bunga pada net
hingga jatuh
income income
tempo

Klasifikasi dan akuntansi Equiy Securities


Tidak ada pengaruh
Pengaruh Controlling
Atribut Available for
Trading signifikan interest
sale
Kurang dari Kurang dari Antara 20% dan
Ownership Diatas 50%
20% 20% 50%
Investasi jangka Pengaruh bisnis
Investasi jangka Kontrol bisnis
Purpose panjang atau yang cukup
pendek yang penuh
menengah besar
Dasar penilaian
Fair value Fair value Metode ekuitas Konsolidasi
kembali
Balance sheet

Biaya perolehan
yang
disesuaikan
untuk bagian
Consolidated
Nilai aset Fair value Fair value proporsional
balance sheet
dari saldo laba
yang
diinvestasikan
dan amortisasi
yang tepat
Income statement
Dalam
Unrealized Dalam net
comprehensive Tidak diakui Tidak diakui
gains income
income
Other income Mengakui Mengakui Mengakui Consolidated

7
proporsi
pembagian pada
dividen and dividen dan investee net
realized realized income income
effects
gains/losses gains/losses dikurangi statement
pada net income pada net income amortisasi yang
sesuai dalam
net income

Analisis PT Agung Podomoro Land Tbk


1. Debt securities
PT Agung Podomoro Land Tbk tidak melakukan investasi dalam bentuk debt
securities, namun melakukan investasi dalam bentuk ekuitas yang akan dibahas
setelah ini.
2. Equity securities
Klasifikasi kepemilikan saham PT Agung Podomoro Land Tbk
Controlling Interest
Tidak signifikan (<20%) Signifikan (20%-50%)
(>50%)
PT Trans Heksa Karawang PT Citra Gemilang PT Brilliant Sakti Persada
(THK) 11,20% Nusantara (CGN) 35% (BSP) 58,84%
PT Pembangunan Kota PT Manggala Gelora PT Kencana Unggul Sukses
Tua Jakarta (PKTJ) Perkasa (MGP) 25,5% (KUS) 99,93%
11,11%
PT Agung Dinamika
Perkasa (ADP) 99,93%
PT Muara Wisesa Samudra
(MWS) 99,93%
PT Tirta Kelola Sukses
(TKS) 79,94%
PT Kencana Kelola Sukses
(KKS) 99,92%
PT Arah Sejahtera Abadi
(ASA) 99,83%
PT Intersatria Budi Karya
Pratama (IBKP) 80%
PT Buana Surya Makmur

8
(BSM) 99,94%
PT Buana Surya Lestari
(BSL) 89,94%
PT Jaladri Kartika Pakci
(JKP) 99,94%
PT Kharisma Bhakti
Sejahtera (KBS) 70%
PT Pesona Gerbang
Karawang (PGK) 90%
PT Astakona Megahtama
(AM) 89,99%
PT Tatar Kertabumi (TK)
89,93%
PT Central Indah Palace
(CIP) 75%
PT Central Pesona Palace
(CPP) 99,98%
PT Griya Pancaloka (GPL)
99,92%
PT Karya Gemilang
Perkasa (KGP) 99,9%
PT Pluit Propertindo (PP)
52,78%
PT Putra Adhi Prima (PAP)
99,9%
PT Alam Hijau Teduh
(AHT) 80%
PT Cipta Pesona Karya
(CPKa) 99,99%
PT Tiara Metropolitan
Indah (TMI) 99,93%
PT Central Cipta Bersama
(CCB) 51%
PT Tunas Karya Bersama
(TKB) 51%
PT Sentral Agung Indah
(SAI) 51%
PT Pandega Central Niaga
(PCN) 65%
PT Pandega Layar Prima

9
(PLP) 69,94%
PT Alam Makmur Indah
(AMI) 70%
PT Buana Makmur Indah
(BMI) 55%
PT JKS Realty (JKS) 51%
PT Agung Kencana Sukses
(AKS) 99,98%
PT Bali Perkasasukses
(BPS) 51%
PT Tritunggal Lestari
Makmur (TLM) 87,5%
PT Graha Tunas Selaras
(GTS) 99,99%
PT Dimas Pratama Indah
(DPI) 80%
PT Simprug Mahkota Indah
(SMI) 60%
PT Sinar Menara Deli
(SMD) 58%
PT Karya Pratama
Propetindo (KPP) 99,99%
PT Agung Pesona Unggul
(APU) 99,98%
PT Pesona Agung Lestari
(PAL) 99,98%
PT Griya Agung Sukses
(GAS) 99,98%
PT Wahana Sentra Sejati
(WSS) 69%
PT Caturmas Karsaudara
(CK) 50,01%
PT Graha Cipta Kharisma
(GCK) 85%
PT Central Tata Makmur
(CTM) 99,98%
PT Podomoro Bangun
Abadi (PBA) 99,98%
PT Podomoro Central
Sejahtera (PCS) 99,98%

10
PT Podomoro Sukses
Lestari (PSL) 99,98%

2.2 Equity Method Accounting


Metode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal
perolehan investor mencatat investasi sebesar biayanya, sedangkan dividen
maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun investasi. Nilai investasi
ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugi investor pada perusahaan
asosiasi setelah tanggal perolehan. Untuk investasi dalam perusahaan asosiasi
diatur dalam PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan
Asosiasi. Metode ekuitas harus diterapkan oleh investor yang memiliki pengaruh
signifikan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
kepemilikan 20% hingga 50% sahamnya, atau dapat dibuktikan sebaliknya.

Equity Method Mechanics


Global Corp. memiliki investasi penyertaan saham di Synergy, Inc. Total
yang dibayar untuk mendapatkan saham Synergy, Inc. adalah sebesar $500.000.
Nilai tersebut adalah 25% kepemilikan terhadap Synergy, Inc.
Synergy, Inc. mencatatkan laba sebesar $100.000. Synergy, Inc. membagikan
dividen $20.000 untuk para pemegang saham.
Saat memperoleh investasi
Dr. Investment $500.000
Cr. Cash $500.000
Saat Synergy, Inc. mencatat laba
Dr. Investment $25.000
Cr. Equity in earnings of investee company $25.000
Saat Synergy, Inc. membagi dividen
Dr. Cash $5.000
Cr. Investment $5.000
Penghasilan Global Corp. telah meningkat dengan bagian proporsional dari
laba bersih Synergy, Inc. Penghasilan ini akan dicatat di bagian other income
pada income statement. Sedangkan, dividen yang diterima dicatat sebagai

11
pengembalian modal diinvestasikan dalam Synergy, Inc. dan mengurangi akun
investasi.
Beberapa poin penting yang berkaitan dengan metode ekuitas akuntansi:
 Akun investasi dilaporkan sebesar bagian proporsional dari ekuitas
pemegang saham perusahaan investee. Oleh karena itu, aset dan kewajiban
substansial tidak dapat dicatat di neraca kecuali jika investee
dikonsolidasikan. Ini dapat memiliki implikasi penting untuk analisis
perusahaan investor.
 Investment earnings (bagian proporsional dari pendapatan perusahaan
investasi) harus dibedakan dari laba operasi inti dalam analisis laba dari
perusahaan investor kecuali investasi dianggap strategis.
 Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dilaporkan pada adjusted cost,
bukan pada market value. Unrealized gain tidak tercermin dalam aset atau
ekuitas pemegang saham.
 Seorang investor harus menghentikan akuntansi metode ekuitas ketika
investasi berkurang hingga nol (seperti karena kerugian investee) dan tidak
boleh menambah additional losses kecuali investor telah menjamin
kewajiban investee atau berkomitmen untuk memberikan dukungan
keuangan lebih lanjut kepada investee. Equity method accounting dicatat
setelah semua defisit kumulatif telah pulih karena investee earnings.
 Jika jumlah initial investment melebihi proportionate share of the book
value perusahaan investasi, kelebihan tersebut dialokasikan ke identifiable
tangible dan tangible asset yang didepresiasi/diamortisasi selama masa
manfaatnya. Investment income dikurangi dengan additional expense.
Kelebihan tidak dialokasikan, melainkan dicatat sebagai goodwill dan tidak
diamortisasi.

12
Analysis Implications of Intercorporate Investments
Recognition of Investee Company Earnings
Akuntansi metode ekuitas mengasumsikan bahwa satu dolar yang diperoleh
perusahaan investee adalah setara dengan dolar yang diterima investor, meski
tidak diterima secara tunai. Dengan mengabaikan pajak potensial perusahaan
induk dari pengiriman earnings oleh afiliasi, earnings tersebut tidak dapat
diterima begitu saja. Alasannya meliputi:
 Otoritas pengatur terkadang dapat melakukan intervensi dalam kebijakan
dividen anak perusahaan.
 Anak perusahaan dapat beroperasi di negara dimana ada pembatasan
pengiriman uang penghasilan atau dimana nilai mata uang bisa memburuk
dengan cepat. Risiko politik dapat juga menghambat akses terhadap
pendapatan.
 Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses
pendapatan.
 Kehadiran kepentingan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi
kebijaksanaan perusahaan induk dalam menetapkan dividen atau kebijakan
lainnya.
Analisis kami harus mengenali faktor-faktor ini dalam menilai apakah dolar
diperoleh oleh afiliasi adalah setara dengan dolar yang diterima oleh investor.

Unrecognized Capital Investment


Akun investasi sering disebut sebagai one-line consolidation. Karena ini
merupakan representasi dari persentase kepemilikan investor terhadap
stockholder equity investee. Dimana investment balance tersebut mencakup
underlying assets dan liabilities dari perusahaan investee. Mungkin ada sejumlah
besar aset dan liabilitas yang tidak tercatat perusahaan investee yang tidak
tercermin pada neraca investor atau yang disebut juga off balance sheet.

13
Provision for Taxes on Undistributed Subsidiary Earnings
Ketika undistributed earnings dari subsidiary termasuk ke dalam perhitungan tax
income parent company, maka perlu dilakukan pencatatan provision for taxes.
Provisi ini tergantung kebijakan dari parent company. Diasumsikan bahwa semua
undistributed earnings ditransfer ke parent company, kemudian dicatat sebagai
provision for tax. Hal ini dapat diatasi apabila terdapat bukti bahwa subsidiary
akan mengirimkan earnings melalui tax-free liquidation.

Analisis Laporan Keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk


Berdasarkan analisis terhadap laporan keuangan PT Agung Podomoro Land
Tbk, perusahaan tersebut melakukan investasi pada entitas asosiasi. Dimana
penghasilan, aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan
keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali
ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan
PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang
dihentikan.

2.3 Business Combinations


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22,
kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
Berikut ini alasan ekonomi untuk kombinasi bisnis adalah (1) memperoleh
valuable sources of material, fasilitas produktif, teknologi, marketing channels,
atau market share; (2) mengamankan sumber keuangan atau akses ke mereka; (3)
memperkuat manajemen; (4) meningkatkan efisiensi operasi; (5) mendorong
diversifikasi; (6) kecepatan dalam entri pasar; (7) mencapai skala ekonomi; dan
(8) memperoleh keuntungan pajak. Adapun alasan lain termasuk prestise
manajemen, kompensasi, dan penghasilan tambahan.

14
Accounting for Business Combination
Berdasarkan purchase method, perusahaan harus mengakui asset dan
liabilitas pada fair value dalam balance sheet. Dimana tangible asset didepresiasi
dan intangible asset diamortisasi berdasarkan estimated useful life, sedangkan
goodwill tidak diamortisasi. Goodwill menerapkan annual test for impairment.
Ketika carrying amount goodwill melebihi fair value, maka terjadi impairment
loss sebesar kelebihannya.

Consolidated Financial Statements


Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi
keuangan perusahaan induk dan anak dalam satu set financial statements.
Laporan keuangan perusahaan induk merupakan bukti kepemilikan saham di
perusahaan anak melalui akun investasi. Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4
penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk
memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data
keuangan dari suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan
suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain.

Mechanics of Consolidations
Konsolidasi melibatkan dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama,
konsolidasi laporan keuangan menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan
biaya anak perusahaan dengan item terkait dalam laporan keuangan perusahaan
induk. Kedua, mengeliminasi atau menghilangkan transaksi antar perusahaan
(reciprocal account) untuk dihindari double-counting atau pengakuan pendapatan
prematur. Misalnya, account payable milik perusahaan induk kepada perusahaan
anak dan account receivable milik perusahaan anak kepada perusahaan induk,
harus dieliminasi. Sales dan cost of good sold juga harus dieliminasi untuk
intercompany inventory sales.
Trial balances and consolidated financial statement dicatat pada fair value
di tanggal akusisi. Kelebihan dari purchase price terhadap fair value identifiable
net assets dicatat sebagai goodwill.
Berikut ini merupakan contoh proses konsolidasi. Pada tanggal 31
Desember, Synergy Corp membeli 100% Perusahaan Micron dengan menukarkan
10.000 lembar common stock (nilai par $5, nilai pasar $77) untuk semua common
15
stock Micron, dimana sepenuhnya akan tetap menjadi anak perusahaan milik
Synergy. Pada tanggal akuisisi, book value Micron adalah $620.000. Synergy
bersedia membayar market value $770.000 karena merasa bahwa PPE Micron
undervalued sebesar $20.000, dan terdapat unrecorded trademark senilai
$30.000, dan intangible benefits dari kombinasi bisnis bernilai $100.000.

Purchase price $770.000


Book value $620.000
Excess $150.000

Excess allocated to: Useful Life Depretiation/


Amortization
Undervalued PPE $20.000 10 tahun $2.000
Trademark $30.000 5 tahun $6.000
Goodwill $100.000 tidak dapat ditentukan
Excess $150.000 $8.000

Pencatatan atas akuisisi


Investment $770.000
Common Stock $50.000
Additional Paid in Capital $720.000

Amortization of excess akan menambahkan nilai ending balance pada


Sinergy’s Book.

16
Goodwill
Goodwill yang dicatat perusahaan adalah goodwill yang diperoleh dari
kombinasi bisnis dan tidak berasal dari pengembangan internal perusahaan.
Dalam hal ini yang menjadi tantangan analis adalah apakah goodwill dapat
mempengaruhi secara signifikan terhadap superearnings perusahaan atau
earnings power perusahaan dari intangible asset seperti goodwill. Seringkali
goodwill tidak dapat merefleksikannya.
Disamping itu Goodwill memiliki indefinite life namun ketika perusahaan
mengalami kerugian dan goodwill perlu dilakukan impairment maka perusahaan
akan mengakui Loss of Impairment dan mengurangi carrying value Goodwill
pada Balance Sheet.
Analisis Equity Method
PT Agung Podomoro Land Tbk melakukan investasi saham pada entitas
asosiasi dalam bentuk equity securities dengan persentase kepemilikan 20 – 50%
dengan menggunakan equity method. Perusahaan melakukan investasi pada PT
Manggala Gelora Perkara (MGP) sebesar 25,5% dan PT Citra Gemilang
Nusantara (CGN) sebesar 35%. Investasi pada perusahaan MGP tidak mengubah
kepemlikan perusahaan karena perusahaan menerima dividen sebesar
Rp919.275.000.000.

17
18
Analisis Business Combination
Accounting for Business Combination

Perusahaan mencatat sebesar carrying value diamortisasi dan diakui dalam


laporan keuangan konsolidasian dengan fair value.

Consolidated Financial Statements

19
PT Agung Podomoro Land Tbk melakukan akuisisi entitas anak yaitu APU dan
KPP pada tahun 2013. Kombinasi bisnis yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap
peningkatan real estat karena perusahaan yang diakuisi bergerak pada bidang yang sama
dengn perusahaan, peningkatan aset tetap, dan perolehan goodwill.

2.4 Derivative Securities


Perusahaan dapat menghadapi risiko pasar (market risks). Risiko pasar ini
dapat terdiri atas harga komoditas, nilai tukar valas, dan interest rates. Maka dari
itu untuk mengurangi risiko market tersebut peruashaan melakukan transaksi
hedging.
Hedges adalah kontrak yang ditransaksikan oleh perusahaan untuk
menghadapi market risks.
Derivatives adalah aset keuangan yang diturunkan dari aset lainnya seperti
saham, obligasi, dan komoditas.
Financial instrument derivatives seperti futures, options, dan swaps.

Jenis-Jenis Derivatives
a. Futures contract – perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
pembelian atau penjualan suatu komoditas atau financial asset lainnya pada
future date/settlement date dan pada harga yang telah ditetapkan.
b. Swap contract – perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
pertukaran arus kas di masa depan. Paling umum interest rate swap
(contohnya: kontrak ini bisa mengkonversi fixed interest-rate debt menjadi
variable rate debt) dan foreign currency swap.
c. Option contract – memberikan suatu pihak hak, bukan kewajiban, untuk
mengeksekusi transaksi. Call Option (Hak untuk membeli sekuritas atau
komoditas pada harga tertentu pada atau sebelum settlement date) dan Put
Option (Hak untuk menjual sekuritas atau komoditas pada harga tertentu
pada atau sebelum settlement date)

Accounting for Derivatives


1. Dicatat menggunakan market value (fair value)

20
2. Accounting untuk derivatives mempengaruhi asset dan liabilities
perusahaan.
3. Metode akuntansinya dibedakan berdasarkan jenis derivatives yaitu Hedge
dan Speculative.
a. Hedge
1) Fair Value Hedge
2) Cash Flow Hedge
3) Foreign Currency Hedge
a) Fair Value Hedge
b) Cash Flow Hedge
c) Hedge of Net Investment in Foreign Operation
b. Speculative
Akuntansi untuk Derivatives terangkum dalam tabel berikut:
Derivative Balance Sheet Income Statement
Speculative Derivative dicatat sesuai Unrealized Gain/Loss
Fair Value dicantumkan dalam net
income
Fair Value Hedge Derivative dan Hedged Unrealized Gain/Loss
asset dan/atau Liabilitasnya untuk Derivative dan
dicatat sesuai Fair Value Hedged asset-nya
dicantumkan dalam net
income
Cash Flow Hedge Derivative dicatat sesuai Unrealized Gain/Loss
Fair Value (offset oleh pada bagian derivative
Accumulated yang efektif dicatat pada
Comperehensive Income) Other Comperehensive
Income hingga
settlement date, setelah
dipindahkan ke net
income; Unrealized
Gain/Loss pada bagian
derivative yang inefektif
juga dicantumkan dalam

21
net income.
Foreign currency Sama seperti Fair Value Sama seperti Fair Value
Fair Value Hedge Hedge Hedge
Foreign currency Sama seperti Fair Value Sama seperti Fair Value
Cash Value Hedge Hedge
Hedge
Foreign currency Derivative (dan Cumulative Unrealized Gain/Loss
Hedge of Net Unrealized Gain/Loss) dicatat pada Other
Investment in dicatat pada Fair Value Comperehensive Income
Foreign (sebagai bagian dari sebagai bagian dari
Operation Cumulative Translation Penyesuaian Translasi
Adjustment di Accumulated
Comperehensive Income)

22
Disclosures of Derivatives
Perusahaan harus mengungkapkan derivatives secara kualitatif dan kuantitatif.
a. Qualitative Disclosures
Secara umum mengungkapkan gambaran umum tipe aktivitas hedging dan
metode akuntansi yang digunakan.
b. Quantitative Disclosures
Secara umum mengungkapkan informasi kuantitatif terkait hedging
activities yang dilakukan oleh perusahaan.

Analysis of Derivatives
1. Lihat tujuan penggunaan derivatives-nya.
Biasanya risiko untuk spekulasi lebih tinggi dibandingkan untuk hedging.
2. Lihat risk exposure dan hedging effectiveness.
Ketika perusahaan melakukan hedging maka manajemen harus juga
mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi terkait hedging, strategi
manajemen risiko, aktivitas hedging-nya, dan keefektifan operasi hedging.
Namun sayangnya, pada Catatan Atas Laporan Keuangan seringkali tidak
mengungkapkan informasi yang signifikan terkait kegiatan hedging yang
dilakukan.
3. Lihat Transaction-specific versus Companywide Risk Exposure
Ketika hedging yang spesifik seringkali mengurangi paparan risiko secara
keseluruhan, namun perusahaan jarang menggunakan derivatives untuk
tujuan hedging paparan risiko secara keseluruhan perusahaan. Peraturan
dalam akuntansi menyatakan bahwa hedge accounting dilarang kecuali
hedge yang dilakukan secara spesifik terkait dengan identifiable asset,
liabilities, transaksi, dan komitmen.
4. Lihat Inclusion in Operating atau Nonoperating income
Permasalahan yang sering terjadi adalah apakah unrealized dan realized
gain/loss pada instrumen derivative sebagai bagian dari pendapatan
operasional atau pendapatan non-operasional. Derivative yang digunakan
untuk hedging, unrealized dan realized gain/loss diakui dalam non-
operating income. Hal tersebut juga karena perusahaan umumnya
melakukan hedging bukan bagian dari operasional inti perusahaan.

23
Analisis Laporan Keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk
PT Agung Podomoro Land Tbk tidak memiliki aset keuangan berupa instrumen
derivative.

2.5 The Fair Value Option


Financial Accounting Standard Board memberikan opsi pilihan untuk
menyajikan aset keuangan dan liabilitas dalam laporan keuangan menggunakan
fair value melalui SFAS 159 (sekarang menjadi ASC 825-10-25). US GAAP
memperbolehkan perusahaan untuk melaporkan secara luas aset keuangan dan
liabilitas dengan basis fair value. Namun beberapa hal yang tidak diperbolehkan
untuk dilaporkan menggunakan basis fair value adalah:
- Investasi pada subsidiary yang akan dikonsolidasi
- Aset dan liabilitas imbalan pascakerja
- Aset sewa dan obligasi
- Berbagai tipe kontrak asuransi
- Loan commitment, dan
- Investasi menggunakan metode ekuitas pada beberapa kondisi tertenu
Perusahaan diperbolehkan memiliki fleksibilitas untuk pemilihan
penggunan metode fair value pada aset atau liabilitas tertentu. Namun, ketika
perusahaan telah menetapkan pilihan untuk penggunaan metode fair value pada
aset atau liabilitas tertentu, maka perusahaan tidak dapat menggantinya kemudian
dengan metode lainnya.
Jika perusahaan telah melakukan pemilihan metode fair value pada aset
atau liabilitas, maka beberapa aturan dalam pelaporan akan berlaku:
 Nilai aset atau liabilitas yang dicatatkan pada neraca akan selalu
berdasarkan fair value pada tanggal pengukuran
 Seluruh perubahan fair value dari aset atau liabilitas, termasuk unrealized
gains/losses, akan termasuk dalam net income.
 Perlakuan unrealized gains/losses tidak ditentukan secara spesifik,
perusahaan dapat melaporkan unrealized gains/losses secara tergabung atau
terpisah dari komponen arus kas(dividen, bunga, atau realized gains/loss).

24
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input
untuk teknik penilaian yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi
tiga level input.
 Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada
tanggal pengukuran.
 Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
langsung atau tidak langsung.
 Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas. (dalam buku subramanyam dijelaskan bahwa input yang tidak
dapat diobservasi tersebut berupa asumsi perusahaan).
Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian
(tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input
Level 1) dan prioritas terendah untuk input yang tidak dapat diobservasi (input
Level 3).

Analisis Laporan Keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk


Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual (Available for Sale) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Investasi
dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai
kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi
penurunan nilai.
Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk
menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan atau pembayaran kas masa datang (mencakup seluruh komisi dan

25
bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi
dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan,
atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Berikut adalah seluruh kategori dan kelas instrument keuangan yang
terdapat pada PT Agung Podomoro Land Tbk.:

Kemudian untuk aset keuangan lainnya berisi:

26
Namun tidak seluruh instrumen keuangan tersebut dilaporkan
menggunakan nilai wajar. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa
aset keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan
nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal maka diukur pada biaya
perolehan dikurangi penurunan nilai (bagi investasi instrumen ekuitas) dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai (bagi loans and receivable).
Kemudian untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar
adalah sebagai berikut.

27
2.6 Consolidation of Foreign Subsidiaries
PT Agung Podomoro Land Tbk tidak memiliki entitas anak di luar
negeri.

2.7 Accounting for Foreign Currency Translation


PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki beberapa asset yang ditranslasi
dari mata uang asing ke mata uang fungsional yaitu rupiah.

Dapat dilihat dibawah bahwa ada beberapa akun PT Agung Podomoro


Land Tbk yang ditranslasi dari mata uang asing ke mata uang rupiah.

28
2.8 Investment Return Analysis
Penyesuaian dari investment securities harus dibuat ketika menentukan
economic income dan permanent income. Mengingat bahwa economic income
termasuk semua perubahan pada shareholder’s wealth. Hal ini menunjukkan
bahwa komponen investing income (interest, dividends, realized dan unrealized
gains and losses dikategorikan sebagai investment securities harus diikutsertakan
dalam menentukan economic income. Karena comprehensive income termasuk
unrealized gains and losses yang berasal dari trading dan available-for-sale
securities, kita harus menyesuaikan comprehensive income dengan memasukkan
unrealized gains and losses dari held-to-maturity securities yang diungkapkan di
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Cara menentukan permanent investment income
Expected ROI x (Beginning FV of Investment + Ending FV of Inves
Permanent Investment Income=
2

Expected ROI=Required ROI + Historical Deviation of the Realized ROI less the Required ROI

Penyesuaian dibutuhkan di neraca karena trading and available for sale


securities dilaporkan pada nilai wajar, sedangkan held-to-maturity dilaporkan
pada harga historis. Untuk kepentingan analisis, semua investasi sekuritas harus
dilaporkan pada nilai wajar di neraca. Itu artinya held-to-maturity harus
disesuaikan pada nilai wajar. Mengingat bahwa penyesuaian yang mengimbangi
harus dibuat pada ekuitas untuk mencerminkan penyesuaian pada nilai wajar.
Pengevaluasian performa investasi penting ketika pendapatan dari investasi
memiliki porsi yang besar dalam pendapatan. Bagi industri perbankan, asuransi
dan institusi finansial lain, investasi merupakan penyumbang pendapatan yang
sangat material pada total pendapatan. Performa investasi sekuritas dievaluasi
menggunakan metrik return on investment (ROI).

Cara menghitung realized ROI


Investment Income
Realized ROI=
(Beginning FV of Investment + Ending FV of Investment )/2

29
Analisis Laporan Keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk
Investment Income
Realized ROI=
Beginning FV of Investment + Ending FV of Investment
2
(110.803 .136+267.468 .888+1.969.364 )
Realized ROI=
(21.553.340 .857+26.513 .248 .540)/2
Realized ROI=¿0,396%

Dari penghitungan rumus diatas dapat diketahui bahwa realized ROI PT Agung
Podomoro Land Tbk sebesar 0,396%.

Expected ROI=Required ROI + Historical Deviation

Expected ROI=8,184 %−7,788 %

Expected ROI=0,396 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa Expected ROI PT Agung Podomoro
Land Tbk sebesar 0,396%.Untuk Permanent Investment Income diketahui sebesar Rp
380.241.388,-.

30
BAB III
KESIMPULAN
Analisis pada PT Agung Podomoro Land Tbk menunjukkan bahwa PT Agung
Podomoro Land Tbk tidak memiliki debt securities tetapi memiliki equity securities kategori
tidak signifikan, signifikan dan controlling interest. Berdasarkan analisis terhadap laporan
keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk, perusahaan tersebut melakukan investasi pada
entitas asosiasi. Dimana penghasilan, aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan
dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali
ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset
Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.

PT Agung Podomoro Land Tbk melakukan investasi saham pada entitas asosiasi
dalam bentuk equity securities dengan persentase kepemilikan 20 – 50% dengan
menggunakan equity method. Perusahaan melakukan investasi pada PT Manggala Gelora
Perkara (MGP) sebesar 25,5% dan PT Citra Gemilang Nusantara (CGN) sebesar 35%.
Investasi pada perusahaan MGP tidak mengubah kepemlikan perusahaan karena perusahaan
menerima dividen sebesar Rp919.275.000.000. Untuk Business Combination PT Agung
Podomoro Land Tbk mencatat sebesar carrying value diamortisasi dan diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian dengan metode fair value. PT Agung Podomoro Land Tbk
melakukan akuisisi entitas anak yaitu APU dan KPP pada tahun 2013. Kombinasi bisnis yang
dilakukan memberikan pengaruh terhadap peningkatan real estat karena perusahaan yang
diakuisi bergerak pada bidang yang sama dengn perusahaan, peningkatan aset tetap, dan
perolehan goodwill. Untuk Goodwill sendiri tidak mengalami impairment dari tahun
tercatatnya goodwill.
PT Agung Podomoro Land Tbk tidak memiliki aset keuangan berupa instrumen
derivative. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual
(Available for Sale) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Investasi dalam instrumen
ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif
dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada
biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya

31
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan
nilai.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa
datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para
pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
PT Agung Podomoro Land Tbk tidak memiliki entitas anak di luar negeri.

PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki beberapa asset yang ditranslasi dari mata
uang asing ke mata uang fungsional yaitu rupiah. Dapat dilihat dibawah bahwa ada beberapa
akun PT Agung Podomoro Land Tbk yang ditranslasi dari mata uang asing ke mata uang
rupiah.

Berdasarkan analisis pada PT Agung Podomoro realized ROI sebesar 0,396% dan
expected ROI sebesar 0.396% sedangkan untuk permanent investment income sebesar
Rp380.241.388,-. Dengan investment income yang didapat dari deposito yang dijaminkan
oleh PT Agung Podomoro Land Tbk dengan Bank tertentu dalam rangka pengajuan Kredit
Pemilikan Apartemen (KPA) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh pembeli, disimpulkan
bahwa dengan deposito berjangka akan mendapat pendapatan bunga. Untuk investment
income sendiri sebesar 16,85% dibandingkan dengan laba bersih sebelum pajak dengan laba
komprehensif. Hal ini menunjukkan indikasi perusahaan ingin melakukan fokus dari investasi
adalah equity securities pada perusahaan pada industri sejenis.

32
DAFTAR PUSTAKA

K. R. Subramnyam, J. J. (2009). Financial Statement Analysis. New York: Mc Graw Hill


Irwin.
PT Agung Podomoro Land Tbk. (2016). Annual Report. Jakarta: Bursa Efek Indonesia.

33

Anda mungkin juga menyukai