Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN

Individual Assignment

Dosen : Dr. Srihadi Winarningsih, SE.,MS.,Ak.

DISUSUN OLEH :

Nama : Tsuroyya Nuur Aprina

NPM : 120110170091

Kelas : B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2020
A. Research Definition
Research adalah proses menemukan solusi untuk masalah setelah melakukan studi
secara menyeluruh dan setelah melakukan analisis faktor situasional. Sejalan dengan
research, pihak – pihak seperti konsumen, investor dan manajemen terus terlibat dalam
mengeksplorasi dan memeriksa masalah dalam beberapa bentuk kegiatan penelitian.
Research dapat membantu manajer dalam organisasi untuk membuat keputusan.
Tujuan dari melakukan research adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada, mengetahui
bagaimana cara membuat keputusan yang tepat dan menambah wawasan tentang berbagai
langkah yang harus dilakukan dalam menemukan solusi untuk masalah-masalah bagi
organisasi atau stakeholders.

B. Business Research Definition


Business research adalah suatu penyelidikan yang terogranisir,sistematis, berbasis
data, kritis, objektif atau investigasi terhadap masalah tertentu yang dihadapi dalam
lingkungan kerja dan membutuhkan solusi untuk masalah tersebut.. Tujuan dilakukan
business research adalah untuk menemukan jawaban atau solusi dari masalah tersebut.
Business research terdiri dari serangkaian langkah yang dirancang dan dijalankan dengan
tujuan untuk menemukan solusi/jawaba dari masalah yang menjadi perhatian manajer di
lingkungan kerja.
Pada dasarnya, research menyediakan informasi yang diperlukan manajemen untuk
membuat keputusan yang tepat atas masalah yang ada. Informasi yang diberikan dapat
meurpakan hasil analisis atas data primer yang dikumpulkan secara langsung atau data
sekunder yang sudah tersedia. Data tersebut dapat berupa kuantitatif atau kualitatif. Data
kuantitatif adalah data dalam bentuk angka, yang dikumpulkan melalui pertanyaan
terstruktur, sedangkan data kualitatif adalah data dalam bentuk kata – kata yang dihasilkan
dari pelaksanaan wawancara, tanggapan terhadap pertanyaan terbuka dalam kuesioner,
melalui observasi, atau dari informasi yang sudah tersedia dari berbagai sumber, seperti
internet.

C. Applied Reseacrh Definition


Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan yang berbeda. Applied research adalah
penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah saat ini yang dihadapi oleh manajer
dalam pengaturan kerja dan menuntut solusi yang tepat waktu. Misalnya, terdapat produk
tertentu yang dijual oleh perusahaan. Ternyata produk tersebut kurang laku di pasar sehingga
manajer diharuskan untuk segera mengambil tindakan korektif.
Sebagian besar applied research umumnya terbatas pada penelitian dalam organisasi,
dimana suatu masalah muncul, namun hasilnya tidak dapat digeneralisasikan hanya untuk
situasi dan pengaturan yang identic lainnya atau dalam kata lain generalisasi dalam applied
research itu terbatas.

D. The hallmarks or main distinguishing characteristics of scientific research


1. Purposiveness
Dalam memulai suatu research , manajer telah membuat maksud atau tujuan
dari research tersebut. Fokus manajer adalah pada peningkatan komitmen karyawan
terhadap organisasi. Peningkatan komitmen karyawan akan dilakukan ke dalam
turnover yang lebih rendah, lebih sedikit absensi dan mungkin meningkatkan level
kinerja. Dalam arti lain, semu hal tersebut akan menguntungkan organisasi. Dengan
demikian, research ini memiliki purposive focus.
2. Rigor
Rigor berkonotasi tentang carefulness, kehati-hatian, dan tingkat ketelitian
dalam penyelidikan penelitian. Misalnya, manajer dalam sebuah organisasi meminta
10 – 12 karyawannya unutk menunjukkan apa yang akan meningkatkan tingkat
komitmen mereka terhadap perusahaan. Jika hanya atas dasar tanggapan mereka,
manajer kemudian mendapatkan kesimpulan bagaimana komitmen karyawan dapat
ditingkatkan. Itu berarti, manajer melakukan pendekatan penyelidikan secara tidak
ilmiah, yang berarti penyelidikan tersebut tidak memiliki landasan teori yang baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut tidak rigor.
Rigor research melibatkan landasan teori yang baik dan metodologi yang
dipikirkan secara matang. Faktor-faktor ini memungkinkan peneliti utnuk
mengumpulkan jenis informasi yang tepat dari sampel yang seusai dengan tingkat bias
yang minimum dan memfasilitasi analisis data yang dikumpulkan. Rigor di dalam
research design juga memungkinkan pencapaian enam keunggulan science research
lainnya.
3. Testability
Testability adalah sifat yang berlaku untuk hipotesis penelitian. A scientific
hyphotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis yang tidak dapat diuji merupakan
pernyataan yang tidak jelas, atau tidak dapat diuji secara eksperimental. Seperti contoh
sebelumnya, bahwa manajer melakukan penelitian tentang bagaimana komitmen
karyawan dapat ditingkatkan, maka hal ini dapat diuji dengan menerapkan uji statistik
terhadap data yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Misalnya, peneliti mungkin
berhipotesis bahwa karyawan yang merasakan peluang yang lebih besar untuk
berpatisipasi dalam pengambilan keputusan akan memiliki tingkat komitmen yang
lebih tinggi. Hipotesis tersebut dapat diuji ketika data dikumpulkan Analisis korelasi
akan menunjukkan apakah hipotesis tersebut dapat dibuktikan atau tidak. Dengan
demikian, scientific research ccok untuk menguji hipotesis yang dikembangkan secara
logis untuk melihat apakah data tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
4. Replicability
Replicabilition menunjukkan bahwa hipotesis tersebut tidak hanya didukung
secara kebetulan, tetapi mencermikan keadaan sebenarnya dalam populasi. Hasil dari
pengujian hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis penelitian yang sama di
ulang dalam keadaan yang sama. Replication dimungkinkan oleh deskripsi terperinci
dari detail deskripsi penelitian, seperti sampling method dan collection method yang
digunakan. Informasi tersebut harus menciptakan kemungkinan untuk mereplikasi
penelitian. Replicability adalah sejauh mana re-study dimungkinkan oleh penyediaan
rincian desain penelitian dalam laporan penelitian. Dengan replicability, berarti
hipotesis yang sama berkali-kali diuji pada situasi yang sama akan menghasilkan
kesimpulan yang sama juga, karena itulah kita dapat menyimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dikembangkan mencerminkan the true state of affair dalam populasi.
5. Precision and Confidence
Precision mengacu pada kedekatan temuan dengan “reality” berdasarkan
sampel. Precision mencerminkan tingkat akurasi atau ketepatan hasil berdasarkan
sampel, dengan apa yang benar-benar ada di alam semesta. Confidence mengacu pada
probabilitas bahwa estimasi itu benar. Estimasi tersebut tidak hanya tepat, tetapi juga
dapat meyakini bahwa 95% estimasi tersebut benar dan hanya 5% estimasi tersebut
salah. Hal ini dikenal dengan the confindence level.
Semakin sempit batas dapat memperkirakan kisaran prediksi dan semakin
besar kepercayaan yang dimiliki dalam hasil penelitian, maka temuan tersebut akan
semakin berguna dan ilmiah. Precision dan Confidence merupakan aspek yang
penting dari penelitian, yang dicapai melalui desain pengambilan sampel ilmiah yang
tepat. Semakin besar precision dan confidence dalam penelitian, maka semakin ilmiah
investigasi dan hasilnya akan semakin bermanfaat.
6. Objectivity
Kesimpulan yang ditarik melalui interpretasi hasil analisis data harus objektif.
Artinya, kesimpulan tersebut harus didasarkan pada fakta-fakta dari temuan yang
berasal dari data actual, bukan pada nilai-nilai subjektif atau emosional. Semakin
objektif interpretasi data, maka semakin ilmiah investigasi penelitain tersebut.
Meskipun manajer atau peneliti mungkin mulai dengan beberapa nilai dan keyakinan
subyektif awal, interpretasi terhadap data harus dilucuti dari nilai-nilai pribadi dan
bias.
7. Generalizability
Generalizability mengacu pada ruang lingkup penerapan temuan penelitian
dalam satu pengaturan organisasi ke pengaturan lainnya. Semakin luas jangkauan
penerapan solusi yang dihasilkan oleh penelitian, semakin bermanfaat penelitian
tersebut bagi pengguna. Semakin penelitian di generalisasikan , maka semakin besar
manfaat dan nilainya. Namun, tidak banyak temuan penelitian yang dapat
digeneralisasi ke semua pengaturan, situasi atau organisasi lainnya.
8. Parsimony
Parsimony berhubungan dengan derajat kerumitan sebuat penelitian berikut
dengan variabel-variable penelitian serta interrelasinya. Simplisitas dalam
menjelaskan sebuah fenomena dan dalam menghasilkan solusi terhadap sebuah
masalah lebih dikehendaki dibandingkan dengan yang kompleks. Parsimony dapat
diperkenalkan dengan pemahaman yang baik tentang masalah dan faktor-faktor
penting yang mempengaruhinya. A good conceptual theoretical model dapat
diwujudkan melalui wawancara tidak terstruktur dan terstruktur dengan orang-orang
yang peduli dan tinjauan literatur menyeluruh dari pekerjaan penelitian sebelumnya di
bidang masalah tertentu.

E. The hypothetico‐deductive method


The hypothetico‐deductive method melibatkan tujuh langkah, yaitu :
1. Identifikasi area masalah yang luas
Penurunan penjualan, gangguan produksi, hasil akuntansi yang salah, investasi
yang rendah dapat menarik perhatian manajer dan menjadi alasan untuk melakukan
proyek penelitian
2. Definisikan problem statement
Penelitian ilmiah dimulai dengan maksud atau tujuan tertentu. Untuk
menemukan solusi untuk masalah yang diidentifikasi, pernyataan masalah yang
mencakup tujuan umum dan pertanyaan penelitian harus dikembangkan.
Mengumpulkan informasi awal tentang faktor-faktor yang mungkin terkait dengan
masalah akan membantu kita untuk mempersempit area masalah yang luas dan untuk
mendefinisikan pernyataan masalah.
3. Mengembangkan hipotesis
Pada langkah ini, variabel diperiksa untuk memastikan kontribusi atau
pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana hal itu
dapat diselesaikan. Jaringan asosiasi yang diidentifikasi di antara variabel-variabel
tersebut kemudian dilihat secara teoritis, bersama dengan alasan mengapa mereka
dapat mempengaruhi masalah. Dari jaringan teori hubungan antara variabel, hipotesis
tertentu atau educated conjectures dapat dihasilkan.
Hipotesis ilmiah harus memenuhi dua persyaratan. Kriteria pertama adalah
bahwa hipotesis harus dapat diuji. Kriteria kedua, dan salah satu prinsip utama dari
metode deduksi-hipotetis, adalah bahwa hipotesis juga harus dapat dipalsukan.
Artinya, harus dimungkinkan untuk membantah hipotesis
4. Determine measures
Untuk menguji hipotesis bahwa karyawan yang tidak responsif mempengaruhi
pengalihan pelanggan, kita perlu mengoperasionalkan ketidak-responsan dan
pengalihan pelanggan.
5. Data collection
Setelah menentukan bagaimana mengukur variabel kami, data berkenaan
dengan masing-masing variabel dalam hipotesis perlu diperoleh. Data-data ini
kemudian membentuk dasar untuk analisis data.
6. Data analysis
Pada langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik
untuk melihat apakah hipotesis yang dihasilkan telah didukung. Sebagai contoh,
untuk melihat apakah karyawan yang tidak responsif mempengaruhi pengalihan
pelanggan, saya mungkin ingin melakukan analisis korelasional untuk menentukan
hubungan antara variabel-variabel ini.
7. Interpretation of data
Setelah itu, saya memutuskan apakah hipotesis kita didukung atau tidak
dengan menafsirkan makna dari hasil analisis data. Misalnya, jika ditemukan dari
analisis data bahwa peningkatan daya tanggap karyawan berhubungan negatif dengan
pengalihan pelanggan (katakanlah, 0,3), maka dapat disimpulkan bahwa jika retensi
pelanggan ditingkatkan, karyawan kita harus dilatih untuk menjadi lebih responsif.
Kesimpulan lain dari analisis data ini adalah bahwa respons karyawan bertanggung
jawab adalah 9% dari varians dalam pengalihan pelanggan (0,3 2). Berdasarkan
deduksi ini, kemudian dapat membuat rekomendasi tentang bagaimana masalah
“perpindahan pelanggan” dapat diselesaikan (setidaknya sampai batas tertentu).
F. Research process chronologically
1. Identification of the broad management problem
"Masalah" tidak selalu berarti bahwa ada sesuatu yang salah serius dengan situasi
arus yang perlu segera diperbaiki. Masalah juga bisa menunjukkan minat pada masalah
di mana menemukan jawaban yang tepat dapat membantu memperbaiki situasi yang
ada. Dengan demikian, bermanfaat untuk mendefinisikan masalah sebagai situasi apa
pun di mana ada kesenjangan antara kondisi ideal yang sebenarnya dan yang
diinginkan.
2. Preliminary research
• Prelimiary Information Gathering
Penelitian pendahuluan harus membantu peneliti untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih baik tentang masalah dan mempersempit masalah menjadi topik yang
dapat diteliti untuk dipelajari. Penelitian pendahuluan harus membantu peneliti untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan seperti: "Apa masalahnya?"; "Mengapa
masalahnya ada?"; "Apakah masalahnya penting?"; dan "Apa manfaat menyelesaikan
masalah?" Meskipun sifat pasti dari informasi yang diperlukan untuk tujuan ini
tergantung pada jenis masalah yang ditangani, mungkin diklasifikasikan secara luas di
bawah dua judul:
- Informasi tentang organisasi dan lingkungannya - yaitu, faktor kontekstual.
Informasi latar belakang tersebut dapat mencakup antara lain, faktor kontekstual
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber yang diterbitkan, yaitu :
a. Asal usul dan sejarah perusahaan
Ketika perusahaan itu ada, bisnisnya ada di dalamnya, tingkat
pertumbuhan, kepemilikan dan kendali, dan sebagainya.
b. Ukuran dalam hal karyawan, aset, atau keduanya
c. Piagam - tujuan dan ideologi.
d. Lokasi - regional, nasional, atau lainnya.
e. Sumber daya - manusia dan lainnya.
f. Hubungan saling tergantung dengan lembaga lain dan lingkungan
eksternal.
g. Posisi keuangan selama lima hingga sepuluh tahun sebelumnya, dan data
keuangan yang relevan.
h. Informasi tentang faktor struktural
Misalnya peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan
di setiap tingkat pekerjaan, saluran komunikasi, sistem kontrol, sistem
alur kerja) .
i. Informasi tentang filosofi manajemen
- Informasi tentang topik yang menarik.
Informasi tentang topik yang menarik yaitu temuan yang relevan dari
penelitian sebelumnya.
• Literature review
Tinjauan pustaka adalah proses selangkah demi selangkah yang melibatkan
identifikasi karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari sumber data sekunder
pada topik minat, evaluasi karya ini sehubungan dengan masalah, dan dokumentasi
karya ini. tinjauan literatur yang baik memastikan bahwa:
- Variabel-variabel penting yang cenderung mempengaruhi situasi masalah
tidak ditinggalkan dalam penelitian.
- Gagasan yang lebih jelas muncul untuk variabel apa yang paling penting
untuk dipertimbangkan (mengapa), mengapa mereka dianggap penting, dan
bagaimana mereka harus diselidiki untuk menyelesaikan masalah. Dengan
demikian, survei literatur membantu pengembangan kerangka teori dan
hipotesis untuk pengujian.
- Pernyataan masalah dapat dibuat dengan presisi dan kejelasan.
- Testabilitas dan replikasi temuan penelitian saat ini ditingkatkan
- Seseorang tidak menghadapi risiko “einventing the wheel”; yaitu, usaha yang
sia-sia untuk mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.
- Masalah yang diselidiki dianggap oleh scientific community itu tidak relevan
dan signifikan
• Conducting Literature Review
Kualitas penelitian dapat dilihat dari data yang dikumpulkan. Data dapat
dikumpulkan dari :
- Textbook
- Journals
- Theses
- Conference proceedings
- Unpublished manuscripts
- Reports
- Newspaper
- The internet : online journals
• Evaluating Literature
• Documenting literature review
Mendokumentasikan tinjauan pustaka penting untuk meyakinkan pembaca
bahwa
- Peneliti memiliki pengetahuan luas tentang masalah dan telah melakukan
pekerjaan rumah sementara yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
- Kerangka kerja teoritis akan terstruktur pada pekerjaan yang sudah dilakukan
dan akan menambah fondasi yang kuat dari pengetahuan yang ada.
3. Definition of the research problem
• Defining the problem statement
- Pernyataan masalah memperkenalkan masalah utama yang dibahas dalam
proyek penelitian. Pernyataan masalah adalah pernyataan yang jelas, tepat, dan
ringkas dari masalah spesifik yang ingin diselidiki oleh peneliti. Ada tiga
kriteria utama untuk menilai kualitas pernyataan masalah: itu harus relevan,
layak, dan menarik.
- Dari perspektif manajerial, penelitian relevan jika terkait
a. Masalah yang saat ini ada dalam pengaturan organisasi atau
b. Area yang menurut manajer perlu ditingkatkan di organisasi.
- Dari perspektif akademis, penelitian relevan jika
a. Tidak ada yang diketahui tentang suatu topik,
b. Banyak yang diketahui tentang topik tersebut, tetapi pengetahuannya
tersebar dan tidak terintegrasi
c. Banyak penelitian tentang topik tersebut tersedia, tetapi hasilnya (sebagian)
bertentangan, atau
d. Hubungan yang mapan tidak berlaku dalam situasi tertentu
• The Research Proposal
Sebelum studi penelitian dilakukan, harus ada kesepakatan antara orang yang
mengotorisasi studi dan peneliti mengenai masalah yang akan diselidiki,
metodologi yang akan digunakan, durasi penelitian, dan biaya. Ini memastikan
bahwa tidak ada kesalahpahaman atau frustrasi di kemudian hari bagi salah satu
pihak.
Proposal penelitian yang disusun oleh penyidik adalah hasil dari upaya yang
terencana, terorganisir, dan hati-hati, dan pada dasarnya berisi yang berikut:
- Tujuan penelitian.
- Masalah khusus yang akan diselidiki.
- Ruang lingkup penelitian.
- Relevansi penelitian.
- Desain penelitian menawarkan rincian tentang:
a. Desain pengambilan sampel.
b. Metode pengumpulan data.
c. Analisis data.
- Kerangka waktu penelitian, termasuk informasi kapan laporan tertulis akan
diserahkan kepada sponsor.
- Anggaran, merinci biaya dengan mengacu pada item pengeluaran tertentu.
- Daftar pustaka terpilih.
• Managers Implication
Untuk memastikan bahwa tujuan penelitian benar-benar tercapai, manajer
harus tetap terlibat di seluruh proses penelitian. Pertukaran informasi antara
manajer dan peneliti selama semua tahap penting dari proses penelitian akan
secara pasti meningkatkan relevansi manajerial dan kualitas upaya penelitian.
• Ethical issues in the preliminary stages of investigation
Jika peneliti memutuskan untuk melaksanakan proyek, maka perlu untuk
menginformasikan semua karyawan terutama mereka yang akan diwawancarai
untuk pengumpulan data awal melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
dari studi yang diusulkan (meskipun tidak perlu untuk mengenalkan mereka
dengan alasan sebenarnya untuk penelitian ini. , karena ini mungkin bias
merespons). Elemen kejutan yang tidak menyenangkan dengan demikian akan
dihilangkan untuk karyawan.
Penting juga untuk meyakinkan karyawan bahwa tanggapan mereka akan
dirahasiakan oleh pewawancara dan bahwa tanggapan individu tidak akan
diungkapkan kepada siapa pun di organisasi.
Karyawan tidak boleh dipaksa untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Ketika karyawan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, mereka
memiliki hak untuk dilindungi dari bahaya fisik atau psikologis. Mereka juga
memiliki hak privasi dan kerahasiaan. Upaya mendapatkan informasi melalui cara
menipu harus dihindari dengan cara apa pun
DAFTAR PUSTAKA

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for business: A Skill Building Approach. Singapore:
John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai