Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENGANTAR PENELITIAN

A. DEFINISI PENELITIAN
Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali. Dengan kata
lain, penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang
mendalam dan menganalisis faktor situasi. Manajer dalam organisasi terus-menerus
menyibukkan diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan karena itu
terlibat dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil keputusan di
tempat kerja. Dengan demikian, penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau
investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah
terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban
atausolusi terkait.

B. PENELITIAN: TERAPAN DAN DASAR
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Berdasarkan tujuannya,penelitian
dapat dibagi menjadi:
1. Penelitian terapan (applied research)
Bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam
konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
2. penelitian dasar (basic research),
dilakukan untuk menghasilkan pokokpengetahuan dengan berusaha memahami
bagaimana masalah tertentuyang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan.

C. MANAJER DAN PENELITIAN
Memahami penelitian dan metode penelitian membantu manajer professional untuk:
1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan;
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan buruk;
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari faktor-
faktor terkait dalam suatu situasi;
4. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui sepenuhnya
probabilitas yang terkait dengan kemungkinan outcome yang berbeda;
5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi situasi;
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif;
7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil
keputusan.

D. MANAJER DAN KONSULTAN PENELITI
Seorang manajer sering kali perlu menyewa konsultan untuk meneliti beberapa masalah
yang lebih rumit dan memakan waktu. Sebelum menyewa peneliti atau konsultan, sangat
penting memastikan bahwa:
1. Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara eksplisit;
2. Filosofi dan sistem nilai organisasi yang relevan disampaikan secara jelas, dan
mengomunikasikan keterbatasan yang ada;
3. Hubungan baik dibangun dengan peneliti, dan antara peneliti dan karyawan dalam
organisasi, memungkinkan kerja sama penuh di kemudian hari.

E. KONSULTAN/PENELITI INTERNAL VERSUS EKSTERNAL
Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti internal atau eksternal.
Bila masalah sangat rumit, atau jika ada kemungkinan masuknya kepentingan pribadi,
atau keberadaan organisasi menjadi taruhannya, sangat disarankan menggunakan peneliti
eksternal meskipun biayanya lebih mahal. Tetapi jika masalah yang terjadi cukup
sederhana, jika waktu menjadi penentu dalam pemecahan masalah yang rumit, atau
perluasan sistem diperlukan untuk membuat prosedur dan kebijakan yang bersifat rutin,
tim internal mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.

F. PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN EFEKTIVITAS
MANAJERIAL
Manajer bertanggung jawab atas hasil akhir dengan mengambil keputusan yang tepat di
tempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan tentang
penelitian meningkatkan kepekaan manajer terhadap banyak sekali faktor internal dan
eksternal dari berbagai sifat yang berlaku dalam lingkungan kerja dan organisasi mereka.
Hal tersebut juga membantu memfasilitasi interaksi yang efektif dengan konsultan dan
pemahaman atas beragam nuansa proses penelitian. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
penelitian benar-benar meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan manajer.

G. ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku sosial yang
diharapkan ketika melakukan penelitian dan berlaku bagi sponsor penelitian, peneliti
yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan data. Perilaku etis
meliputi setiap langkah dalam proses penelitian: pengumpulan data, analisis data,
pelaporan, dan penyebaran informasi di internet, jika kegiatan itu dilakukan. Bagaimana
masalah dipecahkan dan bagaimana informasi rahasia dijaga, kesemuanya dipandu oleh
etika bisnis.

BAB 2
INVESTIGASI ILMIAH

A. DEFINISI PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi
langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal
tersebut. Dengan demikian, Penelitian ini tidak didasarkan pada firasat, pengalaman, dan
intuisi, tetapi pada tujuan yang jelas dan ketepatan. Karena dilakukan dengan setepat-
tepatnya, penelitian ilmiah memungkinkan mereka yang berkepentingan dalam penelitian
dan mengetahui tentang persoalan yang sama atau mirip untuk sampai pada temuan yang
bisa diperbandingkan ketika data dianalisis.
Penelitian ilmiah juga membantu peneliti untuk menyatakan temuan mereka dengan
akurat dan yakin. Hal tersebut membantu berbagai organisasi lain untuk menerapkan
solusi serupa ketika mereka menghadapi masalah yang sama. Lagipula investigasi ilmiah
cenderung lebih objektif daripada subjektif dan menolong manajer untuk menyoroti
faktor-faktor yang paling penting di tempat kerja yang membutuhkan perhatian khusus
untuk dihindari, diperkecil, atau diselesaikan. Investigasi ilmiah dan pengambilan
keputusan manajerial merupakan aspek-aspek integral dari pemecahan masalah yang
efektif.

B. CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri-ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jelas
Manajer memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan yang jelas.Fokusnya
meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, dalam bentuk berkurangnya
pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level kinerja yang kesemuanya tentu
akan menguntungkan organisasi.
2. Tepat
Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan dan tingkat ketelitian dalam
investigasi penelitian. Hal ini harus didasari oleh teori dan metodologi yang sesuai
dengan penelitian.
3. Dapat Diuji
Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang telah disusun dengan metode
statistik tertentu untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis
yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap masalah.
4. Dapat Ditiru
Ini berarti bahwa hasil penelitian dapat digunakan lagi jika keadaan yang sama
berlaku.
5. Ketelitian dan Keyakinan
Ketelitian dan keyakinan merupakan aspek penting yang dicapai melalui desain
sampling ilmiah yang tepat. Ketelitian mengacu pada kedekatan temuan dengan
realitas berdasarkan sebuah sampel. Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan
estimasi kita.
6. Obyektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisis data harus obyektif,
yaituharus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan
bukan nilai-nilai subyektif atau emosional semata.
7. Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam
suatu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Semakin penelitian itu dapat
digeneralisasi, maka akan semakin besar kegunaan dan nilainya.
8. Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang mencul, dan
dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian
yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan.

C. KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN
Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan
investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil
yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan. Hal ini terutama karena kesulitan
yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang subjektif seperti
perasaan, emosi, sikap dan persepsi. Persoalan-persoalan tersebut muncul kapan pun kita
berusaha untuk mengkuantifikasi perilaku manusia. Kesulitan juga mungkin dijumpai
dalam mendapatkan sampel yang mewakili, yang membatasi generalisasi temuan.
Dengan demikian, tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua ciri sains sepenuhnya.
Sifat bisa diperbandingkan, konsistensi dan generalisasi yang luas sering sulit dicapai
dalam penelitian. Tetap saja, dalam rangka mendesain penelitian untuk memastikan
kejelasan tujuan, ketepatan dan sifat dapat diuji, dapat ditiru, dapat digeneralisasi,
objektivitas, hemat dan untuk menggunakan investigasi ilmiah.

D. DEDUKSI DAN INDUKSI
Jawaban untuk masalah dapat ditemukan baik oleh proses deduksi atau proses induksi,
atau dengan kombinasi keduanya.
Deduksi adalah proses menarik kesimpulan beralasan berdasarkan generalisasi logis dari
sebuah fakta yang dibuat proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya, kita
mengetahui bahwa semua orang yang berkinerja tinggi adalah sangat menguasai
pekerjaan mereka. Bila John berkinerja tinggi, kita kemudian menyimpulkan bahwa John
sangat menguasai pekerjaannya.
Induksi, di sisi lain, merupakan proses dimana kita mengamati fenomena tertentu dan
berdasarkan hal tersebut tiba pada kesimpulan. Dengan kata lain, dalam induksi, kita
secara logis membuat sebuah proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya,
kita melihat bahwa proses produksi merupakan ciri utama dari pabrik manufaktur.
Karena itu, kita menyimpulkan bahwa pabrik eksis untuk tujuan produksi.
Alur penyelidikan ilmiah digambarkan dalam gambar di bawah ini:

Identifikas
i bidang
masalah
Kerangka
teoritis
atau
jaringan
asosiasi
Hipotesis
Gagasan,
Konsep,
Definisi
Operasion
al
Desain
Penelitian
Pengump
ulan Data
Analisis
Data
Interpreta
si Data
Perbaikan
teori
(Penelitia
n murni)
atau
Implemen
tasi
(Penelitia
n
Terapan)
Pengamat
an
Contoh:
Seorang manajer penjualan mengamati bahwa konsumen mungkin tidak sepuas
sebagaimana mestinya. Manajer tersebut mungkin tidak yakin bahwa hal ini benar-benar
kasus, tetapi mungkin mengalami kegelisahan dan kekhawatiran bahwa kepuasan
konsumen sedang mengalami penurunan. Proses pengamatan atau merasakan fenomena
di sekitar kita merupakan permulaan kebanyakan penelitian entah terapan atau dasar.
Langkah berikut bagi manajer tersebut adalah menentukan apakah ada sebuah masalah
nyata, dan jika demikian, seberapa serius. Identifikasi masalah ini memerlukan sejumlah
pengumpulan data awal. Manajer tersebut dapat sambil lalu berbincang dengan beberapa
pelanggan untuk menemukan bagaimana perasaan mereka terhadap produK dan layanan
konsumen.
Gabungan informasi yang diperoleh melalui proses wawancara informal dan formal
membantu manajer untuk menentukan bahwa sebuah masalah eksis. Hal tersebut juga
membantu manajer untuk merumuskan sebuah model konseptual atau kerangka teoritis
dari semua faktor yang menimbulkan masalah. Dari kerangka teoritis, yang merupakan
gabungan berarti dari semua informasi yang diperoleh, beberapa hipotesis dapat dibuat
dan diuji untuk menemukan apakah data membuktikannya. Konsep-konsep kemudian
didefinisikan secara operasional sehingga dapat diukur. Desain penelitian disusun untuk
menentukan, di antara hal lainnya, cara mengumpulkan data lebih lanjut, menganalisis
dan menginterpretasikannnya, dan akhirnya, memberikan jawaban atas masalah. Proses
menarik kesimpulan dari analisis logis yang meyakinkan disebut deduksi.

E. METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotetis-deduktif.
Metode ini meliputi tujuh langkah, yaitu:
1. Pengamatan
Adalah tahap pertama, dimana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu
sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap dan perasaan baru sedang
mengemuka dalam lingkungan seseorang. Ketika fenomena yang diamati tersebut
tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan melanjutkan ke
langkah berikut
2. Pengumpulan Informasi awal
Meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini
dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam
konteks kerja atau klien, atau kepada sumber relevan lainnya, dengan demikian
dapat mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
3. Perumusan teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis,
sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan
diuji. Kerangka teoritis yang dirumuskan sering dituntun oleh pengalaman dan
intuisi. Pada langkah ini, variabel kritis diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam
menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat
diselesaikan.
4. Penyusunan hipotesis
Adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan asosiasi
teori di antara variabel, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa
dihasilkan. Misalnya, pada poin ini, seseorang mungkin menyusun hipotesis bahwa
jika sejumlah item ditaruh di rak-rak, ketidakpuasan konsumen akan sangat
berkurang. Hal tersebut merupakan sebuah hipotesis yang dapat diuji untuk
menentukan apakah pernyataan tersebut akan terbukti.
5. Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
Setelah menyusun hipotesis, data yang terkait dengan setiap variabel dalam hipotesis
perlu dikumpulkan. Dengan kata lain, pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah
diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi. Misalnya, untuk
menguji hipotesis bahwa menyediakan item yang memadai akan mengurangi
ketidakpuasan konsumen, seseorang perlu mengukur tingkat kepuasan konsumen
saat ini dan mengumpulkan data lebih lanjut mengenai tingkat kepuasan konsumen
kapan pun sejumlah item yang memadai disimpan dan tersedia bagi konsumen. Data
pada setiap variabel dalam kerangka teoritis di mana hipotesis dihasilkan juga harus
dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk analisis data lebih lanjut.
6. Analisis data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk
melihat apakah hipotesis terbukti. Misalnya, untuk melihat jika level persediaan
memengaruhi kepuasan konsumen, seseorang dapat menggunakan analisis korelasi
dan menentukan hubungan antara dua faktor.
7. Deduksi.
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dari
hasil analisis data. Misalnya, jika ditemukan dari analisis data bahwa meningkatkan
persediaan berkorelasi positif dengan kepuasan konsumen, maka orang dapat
menarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kepuasan konsumen, rak-rak harus
menampilkan persediaan yang lebih baik.

BAB 3
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS

Kegunaan teknologi dalam semua aspek bisnis tidak dapat disangkal. Teknologi yang
dimaksud mengacu pada semua peranti keras, peranti lunak dan bantuan komunikasi lainnya
yang mencapai hasil bisnis yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mengirim sebuah surat
bisnis professional, peranti lunak pengolah kata akan menjadi teknologi yang digunakan
untuk tujuan tersebut; jika ingin mempromosikan produk, teknologi web menjadi alat yang
efektif; dan jika memerlukan materipublikasi terkait topic minat apapun, penggunaan internet
akan menemukan datayang diinginkan.
Untuk menjalankan bisnis, diperlukan data yang berguna, tepat waktu, akurat, terpercaya, dan
valid. Bila data dalam bentuk mentah dievaluasi, dianalisis dan disatukan, informasi yang
bermanfaat pun tersedia bagi manajer untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis
yang baik. Pengumpulan informasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan berjalan saling
bergandengan tangan. Era informasi telah memungkinkan para manajer untuk memperoleh,
bakan data yang sangat besar dalam waktu singkat dan membuat keputusan keputusan dugaan
berdasarkananalisis dan interpretasi mereka.
Sumber informasi internal dan eksternal sering saling melengkapi, seperti bila penelitian
eksternal terhadap preferensi konsumen, pasar keuangan, dan indikator ekonomi menentukan
keputusan internal yang terkaitdengan lini produk, strategi pemasaran, dan sistem distribusi.
Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyatukan
informasi dari lingkungan eksternal dan internal menjadi semakin canggih berkat cakupan
luas teknologi, yang membuat penelitian yang tepat waktu dan efisien adalah vital bagi
kelangsungan perusahaan.

A. TEKNOLOGI YANG BIASA DIGUNAKAN DALAM BISNIS
1. Internet
Merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan orangdan informasi,
telah membuka kemungkinan yang sangat besar bagi kemajuanpenelitian dan
memperluas peluang bisnis di seluruh dunia. Internet menghubungkan kita secara
global ke seluruh dunia sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan segala
informasi yang kiranya dapat membantu memenuhikebutuhan dan keperluan kita.
2. Surat Elektronik (E-Mail),
Dimungkinkan dari penggunaan internet sebagai salah satu alat komunikasi bisnis
yang tidak mahal, hampir instant, dan mempunyai nilai tambah berupa jaminan
pengiriman subjek hanya kepada alamat e-mail yang tepat.
3. Intranet
Berkaitan dengan sistem internal organisasi yang menghubungkan jaringan data
internal perusahaan, tetapi mencegah akses bagi pihak luar organisasiatau
perusahaan. Sistem ini juga memfasilitasi pencarian data dari dalam perusahaan.
4. Browser
Adalah suatu fitur yang digunakan untuk mengakses data dari situs danmengaplikasi
web dengan mudah. Tanpa adanya browser, penggunaan internet tidak akan
berfungsi atau berguna.
5. Situs Web
Digunakan oleh sebuah organisasi untuk mempublikasikan ataumempromosikan
citra mereka, berkomunikasi dengan pelanggan, membangunhubungan, membagi
informasi, memberi penawaran menarik kepada calonkonsumen, dan memastikan
bahwa mereka tetap memperoleh laba. Web adalah alatyang ampuh untuk
komunikasi bisnis dan cara yang hebat untuk menyampaikan informasi kepada
pelanggan atau rekan kerja.

B. PERANTI LUNAK YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN BISNIS
1. Groupware,
Beroperasi pada sebuah jaringan sehingga sejumlah tim dapatbekerja dalam proyek
bersama dan peranti ini memungkinkan orang daridepartemen berbeda untuk
mengakses data bersama-sama.
2. Neural Network
(jaringan Syaraf) didesain untuk menelusuri pola-pola dalamsekumpulan data dan
mengambil kesimpulan darinya. Peranti ini memungkinkan peramalan penjualan,
saham, dan sebagainya.
3. CAM /CAD
CAM (computer aided manufacturing) membantu para insinyur untuk mendesain
komponen manufaktur dan mengarahkan produksi produk, sedangkan
CAD (computer aided design) menghasilkan dan menampilkan gambar-gambar
rumitdengan presisi memungkinkan eksperimentasi dengan desain yang berbeda.
Kecanggihan, desain dan pengembangan produk dibuat mungkin oleh program ini.
4. Enterprise Resouces Planning
(Paket perencanaan Sumber Daya Perusahaan)yang menawarkan integrasi aplikasi
bisnis all-in-one yang secara perlahan telahmenggantikan aplikasi manufaktur,
keuangan dan catatan pesanan tradisional yangbiasanya didesain sendiri dan tidak
mudah diintegrasikan
5. Program Peranti Lunak Analisis Data
memudahkan pengumpulan data,penyimpanan, dan analisis data mentah yang
dikumpulkan melalui survei. Peranti tersebut anatar lain SPSS, SAS, Excel, dan
sebagainya.

C. APLIKASI TERBARU DALAM TEKNOLOGI
Saat ini ada beberapa aplikasi terbaru dalam teknologi yang dapat membantupenelitian
dan pengembangan bisnis, yaitu alat elektronik genggam (handheld device), teknologi
suara interaktif, CD-ROM, dan basis data relasional, digital whiteboard, video konferensi
kelompok, realitas virtual dan menghubungkan PC keperalatan elektronik. Perluasan
fungsi dan pertumbuhan ukuran organisasi mengharuskan penggunaan sistem informasi
yang baik di mana data dapat diakses untuk keperluan analisis/pengambilan keputusan
oleh para eksekutif dan manajer di berbagai tingkatan.
Beberapa aspek sistem informasi antara lain:
1. Penyimpanan data (data warehousing)
yaitu proses mengekstrak, mentransfer,dan mengintegrasi data yang tersebar di
berbagai basis data dan sistem operasieksternal untuk memudahkan analisis dan
pengambilan keputusan.
2. Penambangan data (data mining)
yaitu alat strategis yang menggunakan algoritma untuk menganalisis data dan efektif
membedah datawarehouse untukmengidentifikasi pola dan hubungan yang
tersembunyi dalam data yang tersimpan.
3. Riset Operasi
merupakan alat canggih yang digunakan untuk menyederhanakan persoalan rumit
tertentu yang harus dikuantifikasi melalui penggunaan matematika dan statistik
lanjutan untuk melengkapi penilaian pribadi manajer dalam pengambilan keputusan.
Data merupakan nyawa perusahaan dan sebaiknya disimpan dalam sekurangnya dua
lokasi lain, atau setidaknya dicadangkan pada tape dan disimpan dalam lokasi terpencil
lainnya. Keamanan data bagi setiap organisasi menjadi masalah yang sangat penting
akibat kemajuan teknologi. Setiap organisasi harus melindungi informasi tersebut dari
berbagai ancaman dengan penggunaan ID digital, firewall, anti virus terbaru, otorisasi,
dan otentikasi. Meskipun teknologi menawarkan kesempatan yang tidak terbatas bagi
organisasi dan indvidu dalam pengambilan keputusan pada berbagai tingkatan, teknologi
juga membebankan kewajiban tertentu bagi penggunanya.
Pertama, adalah sangat penting untuk melindungi privasi semua orang, baik itu
konsumen, pemasok, karyawan atau lainnya. Dengan kata lain bisnis harus
menyeimbangkan kebutuhaninformasi mereka dengan hak individu yang berhubungan
dengan mereka, dan yangdatanya mereka simpan.
Kedua, perusahaan juga perlu memastikan bahwa informasi rahasia yang berkaitan denga
individu dilindungi dan tidak bocor kepada vendor yang tidak bermoral dan digunakan
untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, perhatian harus diberikan untuk
memastikan bahwa informasi yang tidakbenar tidak didistribusikan di antara berbagai
arsip berbeda perusahaan. Keempat, mereka yang mencari data untuk perusahaan harus
jujur, dapat dipercaya dan berhati-hati dalam mengumpulkan dan merekam data dalam
cara yang tepat waktu.Tanggung jawab perusahaan terletak pada fakta bahwa teknologi
harus berjalan seiiring dengan praktek etika yang diikuti oleh aggotanya saat mereka
melakukan aktifitas bisnis sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai