INVESTIGATION
FEBRIANI (A062221036)
CH 2 THE SCIENTIFIC APPROACH AND ALTERNATIVE APPROACHES TO
INVESTIGATION
FEBRIANI (A062221036)
CH 2 THE SCIENTIFIC APPROACH AND ALTERNATIVE APPROACHES TO
INVESTIGATION
B. Riset Hipotetik-Deduktif
Metode hypothetico-deductive, yang dipopulerkan oleh filsuf Austria Karl
Popper, adalah versi tipikal dari metode ilmiah. Metode hypothetico-deductive
memberikan pendekatan yang berguna dan sistematis untuk menghasilkan
pengetahuan untuk memecahkan masalah dasar dan manajerial. Ada tujuh
langkah dalam penggunaan metode ini yaitu sebagai berikut.
1. Identifikasi area masalah yang luas
Penurunan penjualan, gangguan produksi yang sering, hasil akuntansi yang
salah, investasi dengan hasil rendah, ketidaktertarikan karyawan pada
pekerjaan mereka, pergantian pelanggan, dan sejenisnya, dapat menarik
perhatian manajer dan mengkatalisasi proyek penelitian.
2. Tentukan pernyataan masalah
Penelitian ilmiah dimulai dengan maksud atau tujuan yang pasti. Untuk
menemukan solusi untuk masalah yang teridentifikasi, pernyataan masalah
yang mencakup tujuan umum dan pertanyaan penelitian dari penelitian harus
dikembangkan. Mengumpulkan informasi awal tentang faktor-faktor yang
mungkin terkait dengan masalah akan membantu kita mempersempit area
masalah yang luas dan mendefinisikan pernyataan masalah.
3. Kembangkan hipotesis
Variabel diperiksa untuk memastikan kontribusi atau pengaruhnya dalam
menjelaskan mengapa masalah tersebut terjadi dan bagaimana cara
penyelesaiannya. Jaringan asosiasi yang diidentifikasi di antara variabel-
variabel tersebut kemudian dijalin secara teoritis, bersama dengan
pembenaran mengapa variabel tersebut dapat mempengaruhi masalah.
Sebuah hipotesis ilmiah harus memenuhi dua persyaratan. Kriteria pertama
adalah bahwa hipotesis harus dapat diuji. Kriteria kedua, dan salah satu
prinsip sentral dari metode hypothetico-deductive, adalah bahwa hipotesis
juga harus dapat dipalsukan. Artinya, harus mungkin untuk menyangkal
hipotesis. Menurut Karl Popper, ini penting karena sebuah hipotesis tidak
dapat dikonfirmasi; selalu ada kemungkinan bahwa penelitian di masa depan
akan menunjukkan bahwa itu salah. Oleh karena itu, gagal memalsukan suatu
hipotesis tidak membuktikan hipotesis itu: ia tetap sementara sampai ia
dibantah. Oleh karena itu, persyaratan falsifiabilitas menekankan sifat tentatif
dari temuan penelitian: kita hanya dapat "membuktikan" hipotesis kita sampai
tidak terbukti.
4. Tentukan tindakan
Kecuali variabel dalam kerangka teoretis diukur dengan cara tertentu, peneliti
tidak akan dapat menguji hipotesisnya. Untuk menguji hipotesis bahwa
karyawan yang tidak responsif mempengaruhi perpindahan pelanggan, kita
perlu mengoperasionalkan ketidaktanggapan dan perpindahan pelanggan.
5. Pengumpulan data
FEBRIANI (A062221036)
CH 2 THE SCIENTIFIC APPROACH AND ALTERNATIVE APPROACHES TO
INVESTIGATION
FEBRIANI (A062221036)
CH 2 THE SCIENTIFIC APPROACH AND ALTERNATIVE APPROACHES TO
INVESTIGATION
E. Pendekatan Pragmatis
Pendekatan pragmatis sering digunakan untuk membantu peneliti
menghasilkan pengetahuan berguna yang menginformasikan pemikiran,
pengambilan keputusan, dan tindakan manajer. Dari perspektif pragmatis, upaya
penelitian sangat erat kaitannya dengan jenis masalah yang memicu proses
penelitian. Bagi seorang pragmatis, teori diturunkan dari praktik (seperti yang
baru saja kami jelaskan) dan kemudian diterapkan kembali ke praktik untuk
mencapai praktik yang cerdas. Sejalan dengan ini, para pragmatis melihat teori
dan konsep sebagai alat penting untuk menemukan jalan kita di dunia yang
mengelilingi kita. Bagi seorang pragmatis, nilai penelitian terletak pada relevansi
praktisnya.
Fokus pragmatisme adalah pada penelitian praktis dan terapan di mana
sudut pandang yang berbeda pada penelitian dan subjek yang diteliti sangat
membantu dalam memecahkan masalah (bisnis). Pragmatisme menggambarkan
penelitian sebagai proses di mana konsep dan makna (teori) adalah generalisasi
dari tindakan dan pengalaman kita di masa lalu, dan interaksi yang kita miliki
dengan lingkungan kita. Oleh karena itu, para pragmatis menekankan sifat
penelitian yang dibangun secara sosial; peneliti yang berbeda mungkin memiliki
FEBRIANI (A062221036)
CH 2 THE SCIENTIFIC APPROACH AND ALTERNATIVE APPROACHES TO
INVESTIGATION
ide yang berbeda tentang, dan penjelasan untuk, apa yang terjadi di sekitar kita.
Bagi orang pragmatis, berbagai perspektif, gagasan, dan teori ini membantu kita
memperoleh pemahaman tentang dunia; pragmatisme dengan demikian
mendukung eklektisisme dan pluralisme. Fitur penting lain dari pragmatisme
adalah bahwa ia memandang kebenaran saat ini sebagai tentatif dan berubah
seiring waktu. Dengan kata lain, hasil penelitian harus selalu dipandang sebagai
kebenaran sementara.
H. Peran Penelitian
Ketika manajer ingin mencapai tujuan tertentu (misalnya, pergantian staf
6%), tapi tidak tahu caranya maka untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
penelitian. Jenis penelitian ini disebut penelitian berorientasi aksi.
FEBRIANI (A062221036)