BAB 2
PENDEKATAN ILMIAH DAN PENDEKATAN ALTERNATIF
UNTUK PENELITIAN
Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengejar langkah demi langkah logis, terorganisir,
dan metode yang ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis mereka, dan
menarik kesimpulan yang valid darinya. Dengan demikian, penelitian ilmiah tidak didasarkan pada firasat,
pengalaman, dan intuisi (meskipun ini mungkin berperan dalam pengambilan keputusan akhir), tetapi
sengaja dan ketat.
Purposiveness (Tujuan) yang jelas, penelitian harus memiliki tujuan yang jelas agar nantinya
dapat peneliti dapat fokus pada satu tujuan tersebut.
Rigor (ketepatan). Penelitian rigorous melibatkan dasar teori yang baik dan metodologi yang
cermat, sehingga memungkinkan peneliti memperoleh informasi yang tepat dari sampel yang tepat
dengan derajat kesalahan yang kecil dan memfasilitasi penyatuan analisis.
Testability (dapat diuji), penelitian ilmiah memungkinkan untuk menguji hipotesis untuk melihat
apakah data yang diperoleh mendukung dugaan atau hipotesis yang dibuat berdasarkan
pembelajaran atas masalah yang dihadapi.
Replicability, merupakan hipotesis yang telah dilakukan, akan selalu bersesuaian jadi hipotesis
pertama didukung dengan hipotesis berikutnya. Jadi, hipotesis yang dibuat benar-benar
terjadi karena tidak terjadi pertentangan didalamnya.
Precision dan confidence, precision menggambarkan derajat keakuratan hasil dari sampel dengan
hal yang sebenarnya terjadi. Sedangkan confidence mengacu pada kemungkinan kebenaran atas
estimasi yang dibuat. Semakin besar precision dan confidence yang kita peroleh dari penelitian
maka semakin ilmiah dan semakin berguna hasilnya.
Objetivity, pengambilan kesimpulan dari hasil analisis data haruslah objektif dimana
didasarkan pada fakta dan bukannya opini. Karena ketika pengambilan kesimpulannya tidak
objektif maka hasil analisis tersebut tidak berguna karena tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Parsimony (sederhana), maksudnya semakin sedikit jumlah variabel yang dijelaskan dalam
variance akan lebih efisien dibandingkan variabel yang rumit yang akan mempersulit
penjelasan variance.
Penurunan penjualan, hasil akuntansi yang tidak benar, investasi dengan imbal hasil rendah,
karyawan yang tidak bersemangat dalam pekerjaan mereka, dan sejenisnya, bisa menarik
perhatian manajer untuk melakukan sebuah proyek penelitian.
2. Menentukan pernyataan masalah
Penelitian ilmiah dimulai dengan tujuan tertentu. Sebuah pernyataan masalah menyatakan
tujuan umum penelitian.
3. Mengembangkan hipotesis
Jaringan hubungan antara masalah dan variabel-variabel yang mempengaruhi identifikasi. Sebuah
hipotesis ilmiah harus memenuhi dua persyaratan yaitu hipotesis harus dapat diuji dan hipotesis
harus difalsifikasi (kita hanya dapat membuktikan hipotesis kami sampai mereka dibantah).
4. Menentukan langkah-langkah
Variabel dalam kerangka teori harus dapat diukur dalam beberapa cara. Beberapa variabel
tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti karyawan tidak responsif, kita perlu
mengoperasionalkan variabel ini.
5. Pengumpulan data
Data sehubungan dengan setiap variabel dalam hipotesis harus diperoleh. Ada dua jenis data
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
6. Analisis data
Dalam langkah ini, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah
hipotesis yang dihasilkan telah didukung. Analisis data kuantitatif dan kualitatif dapat
dilakukan untuk menentukan apakah hubungan tertentu adalah penting.Data kualitatif mengacu
pada informasi yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Data ini biasanya untuk
objek daripada tidak dapat diukur secara fisik, seperti perasaan dan sikap. Data kuantitatif
mengacu pada informasi yang dikumpulkan tentang obyek yang dapat diukur secara fisik. Peneliti
bisa mendapatkan data tersebut melalui catatan perusahaan, statistik pemerintah, atau catatan
resmi apapun.
7. Interpretasi data
Langkah ini dimana kita harus memutuskan apakah hipotesis didukung atau tidak, dengan
menafsirkan makna hasil atau analisis data. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti akan membuat
rekomendasi dalam rangka memecahkan masalah di tangan.