Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FERRY AFRIANSYAH

NIM : 11011900511
KELAS : 6B-SDM
DOSEN : Drs. Abdul Rauf Chaerudin, MM
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN MANAJEMEN

1. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah


➢ Tujuan jelas : Manajer memulai penelitian dengan sebuah sasaran dan
tujuan yang jelas
➢ Ketepatan : Mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat
ketelitian dalam investigasi penelitian
➢ Dapat diuji : Hipotesis dapat diuji setelah data dikumpulkan, dan
analisis korelasi akan menunjukkan apakah hipotesis tersebut diterima atau
tidak, serta penggunaan ujia lainnya, seperti ; uji c-square dan uji t.
➢ Dapat ditiru atau diulang : Hipotesis, bisa saja tidak hanya bersifat kebetulan,
tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya .
➢ Ketelitian dan Keyakinan :
a) Ketelitian (precision) mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas”
berdasarkan sebuah sampel
b) Keyakinan (confidende) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi
c) Semakin tipis batas mengestimasi rentang prediksi dan semakin besar
keyakinan terhadap hasil penelitian, maka semakin berguna dan ilmiah
penemuan tsb. (dalam ilmu sosial, level keyakinan 95 %, yang
mengimplikasikan bahwa hanya terdapat 5 % probalibiltas bahwa
temuan mungkin tidak tepat – ini lazim bisa diterima, dan biasanya
dirujuk sebagai level signifikansi 0,05 (p = 0,05)

➢ Objektivitas :
a) Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisis data harus
objektif, yaitu harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal
dari data aktual, dan bukan nilai-nilai subjektif atau emosional kita
b) Semakin objektif interpretasi data, semakin ilmiah investigasi penelitian
➢ Dapat digeneralisasi :
a) Mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam satu
konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya.
b) Semakin penelitian dapat digeneralisasi, semakin besar kegunaan dan
nilainya
c) Untuk generalisasi yang lebih luas, desain sampling penelitian harus
disusun secara logis dan sejumlah rincian lain dalam metode
pengumpulan data perlu diikuti secara cermat.
d) Desain sampling yang semakin terperinci, yang tidak diragukan lagi akan
meningkatkan generalisasi hasil, juga akan menaikkan biaya penelitian.
➢ Hemat :
a) Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang
muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai
untuk kerangka penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor
yang tidak dapat dikendalikan
b) Sifat ekonomis dalam model penelitian dicapai jika kita memasukkan ke
dalam kerangka penelitian lebih sedikit jumlah variabel yang akan
menjelaskan varians (variance) secara jauh lebih efisien dibanding
seperangkat variabel kompleks yang hanya akan sedikit menambah
varians yang dijelaskan.

2. Keterbatasan Penelitian Ilmiah


➢ Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk
melakukan investigasi yang 100% ilmiah
➢ Dalam arti, bahwa tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak
akan eksak dan bebas kesalahan
➢ Hal ini terutama karena kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan
pengumpulan data dalam bidang subjektif seperti perasaan, emosi, sikap,
dan persepsi untuk mengkuantifikasi perilaku manusia

3. Rintangan Sains dalam Penelitian


➢ Pengamatan (observation)
a) Adalah juga merasakan fenomena di sekitar kita yang merupakan
permulaan kebanyakan penelitian, baik penelitian terapan atau dasar
b) Langkah berikutnya adalah, menentukan apakah ada sebuah masalah
nyata, dan seberapa serius
➢ Identifikasi masalah (problem identification)& kerangka teoritis (theoretical
flamework)
a) Memerlukan sejumlah pengumpulan data awal
b) Gabungan informasi yang diperoleh melalui wawancara informal dan
formal, membantu manajer untuk merumuskan sebuah model
konseptual atau kerangka teoritis (theoretical flamework) dari semua
faktor yang menimbulkan masalah.
➢ Hipotesis (hypotheses) & definisi operasional (operationally definded)
a. Dari kerangka teoretis, yang merupakan gabungan berarti dari semua
informasi yang diperoleh, beberapa hipotesis dapat dibuat dan diuji
untuk menemukan apakah data membuktikannya
b. Konsep-konsep kemudian didefinisikan secara operasional sehingga
dapat diukur
➢ Desain Penelitian (research design), Pengumpulan (collect) data, Analisis
(analyze) data, & Interpretasi (interpret) data
a. Disusun untuk menentukan, di antara hal lainnya, cara mengumpulkan
data lebih lanjut, menganalisis dan menginterpretasikannya dan
akhirnya, memberikan jawaban atas masalah.
b. Proses menarik kesimpulan dari analisis logis yang meyakinkan disebut
deduksi (deduction), dimana metode ilmiahnya disebut penelitian ilmiah
hipotesis deduktif.
4. Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
a) Pengamatan, tahap pertama, dimana seseorang merasakan bahwa perubahan
tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap dan perasaan
baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang (dalam hal ini, tempat
kerja).
b) Pengumpulan informasi awal, meliputi mencari informasi secara mendalam
mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara
informal dengan beberapa orang dalam konteks kerja atau klien, atau kepada
sumber relevan lainnya, dengan demikian dapat mengumpulkan data atau
informasi mengenai apa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
c) Perumusan teori, menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis,
sehingga factor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi
dan diuji.
d) Penyusunan hipotesis, langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari
jaringan asosiasi teori di antara variabel, hipotesis atau perkiraan tertentu
yang dapat diuji pun bisa dihasilkan.
e) Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut,
f) Analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistic untuk melihat
apakah hipotesis terbukti. Dalam hal ini analisis data dilakukan untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji regresi linier berganda.
g) Deduksi, proses akhir dimana peneliti sampai pada pengambilan keputusan
dengan mengiterpretasikan arti dari hasil analisis data. Berdasarkan deduksi
tersebut, peneliti dapat mengajukan rekomendasi mengenai bagaimana
masalah yang terjadi dapat dipecahkan.
5. Tipe Penelitian Lainnya
a) Studi kasus : Meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap
situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi masalah
yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini
b) Penelitian Tindakan : Biasanya dilakukan oleh konsultan yang ingin
memprakarsai proses perubahan dalam organisasi, atau perubahan yang
direncanakan

6. Rencana Judul

a) Masalah : Kepala karyawan Sesuka Hati dalam Penilaian Kinerja Karyawan


Source : Pengamatan dari salah satu rekan karyawan bernama Farhan yang bekerja
di PT Satya Mitra Kemas Lestari (SKL).

Menurut website KitaLulus, Penilaian kinerja karyawan atau performance


appraisal yang dilakukan perusahaan memberikan feedback terkait kinerja mereka,
Nantinya hasil dari penilaian ini akan dijadikan bahan pertimbangan untuk
memberikan kenaikan gaji, promosi, atau mungkin di berhentikan. Akan tetapi di PT
Satya Mitra Kemas Lestari ini ada problematika dalam hal ini, menurut salah satu
karyawan di PT tersebut, atasan/kepala karyawan menilai kinerja karyawan bukan
dilihat dari kinerja karyawan, tapi atasan/kepala karyawan menilai karyawan atas
kemauannya sendiri, jika atasan/kepala karyawan suka dengan karyawan akan
mendapat hasil yang bagus, jika atasan/kepala karyawan tidak suka, maka kepala
karyawan memberikan hasil yang negatif terhadap karyawan tersebut.

b) RENCANA JUDUL :

“ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI (SKL)”

JURNAL :
1. Yoshua Eko Adi Kustianto (2020) PENGARUHI KOMPENSASI, GAYA
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KEPUASAAN KERJA
Link :
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/PENELITIAN_IPTEKS/article/view/3661
2. Mulyono Mulyono, Istiatin Istiatin, Sarsono Sarsono, Yanti Andriyani, Kiki Wahyuni
(2020) ANALISIS PELATIHAN, GAYA KEPEMIMPINAN , LINGKUNGAN KERJA DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
Link : https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie/article/view/969
3. Muhammad Yusuf (2021) ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA DINAS
LINGKUNGAN HIDUP (DLH) KOTA BIMA
Link : http://ejurnal.tunasbangsa.ac.id/index.php/jsakti/article/view/451
4. Imelda Fitri, Ismed ., Kemal Idris Batubara, Purnama Waruwu, Yose Rizal Siregar
(2022) ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI BADAN PENGELOLAAN
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH UPT SAMSAT MEDAN SELATAN
Link : https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/JEKKP/article/view/4844
5. Ariq Saeful Rochmaan Nurhidayat, Sandi Nasrudin Wibowo (2022) PENGARUH
LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
DI PT. LAHAN REZEKI KABUPATEN KUNINGAN
Link : http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Sekretaris/article/view/12960

Anda mungkin juga menyukai