Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. X

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


3.1.1 Sejarah Singkat PT. Mayora, Tbk
Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora berlokasi di Gedung Mayora,
Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia, dan pabrik terletak di Tangerang dan
Bekasi. Telp: (62-21) 565-5320 s/d 22 (Hunting), Fax: (62-21) 565-5323.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Mayora Indah Tbk, yaitu PT
Unita Branindo (32,93%), PT Mayora Dhana Utama (26,14%) dan Jogi Hendra Atmadja
(25,22%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Mayora adalah
menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini,
Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit (Roma, Danisa, Royal Choice, Better,
Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress.),
kembang gula (Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk), wafer (beng beng, Astor, Roma),
coklat (Choki-choki), kopi (Torabika dan Kopiko) dan makanan kesehatan (Energen) serta
menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.
Pada tanggal 25 Mei 1990, MYOR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOR (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp9.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 04 Juli 1990.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah
dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. memproduksi dan memiliki 6 (enam)
divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi,

.
Tabel 3.1 Produk PT. Mayora, Tbk berdasarkan Divisi

Divisi Merek Dagang


Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O’Lai, Sari
Biskuit
Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
Kembang
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk
Gula
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer
Wafer
Coklat, Roma Zuperrr Keju
Coklat Choki-choki
Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu, Torabika Moka,
Kopi Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko
White Coffee, Kopiko White Mocca
Makanan
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit
Kesehatan

3.1.2 Visi dan Misi


1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata
konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam
kategori produk sejenis.
2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value
added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Untuk mendapatkan data-data dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan
Tempat penelitian ini dilakukan di PT. Mayora Tbk Jl. Raya Serang Jayanti Tangerang.
Penelitian ini dimulai pada April 2019 sampai dengan Agustus 2019.
Tabel 3.2 Agenda Kegiatan Penelitian

April Mei Juni Juli Agustus


No Kegiatan 2019 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Proposal
2. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
3. Seminar
Proposal dan
Instrumen
Penelitian
4. Perbaikan
Proposal
5. Pengumpu
lan Data
6. Pengolahan
Data dan
Analisis Data
7. Penyusunan
skripsi
8. Penggandan
Laporan
Skripisi

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan terentu.1 Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif,
penelitian survey yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan hipotesis.
Jenis penelitian survey ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar
variabel.2

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi yang digunakan yaitu seluruh
karyawan divisi produksi biscuit PT. Mayora sebanyak 65 karyawan.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015) h.2
2
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Path Analysis (analisis Jalur) Cara Mudah Menggunakan dan
Memakai, (Bandung: Alfabeta, 2013) h. 208
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar sehingga peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif.
Dalam penelitian ini jumlah populasi 65 karyawan divisi produksi biscuit PT. Mayora
sebanyak. Dikarenakan populasi kurang dari 100, maka penulis dalam menentukan jumlah
sampel menggunakan teknik sampel jenuh dimana sampel jenuh merupakan selruh populasi
dijadikan sampel. Sehingga sampel yang diteliti sebanyak 65 sampel.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Yaitu data–data yang dikumpulkan secara tidak langsung dengan cara melakukan
perbandingan atas literatur-literatur atau studi kepustakaan.
2. Studi Lapangan
a. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan kepada
responden yang relevan untuk diminta pendapatnya.
b. Interview, yaitu digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondenya sedikit atau kecil. Interview dapat dilakukan secara
terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman interview
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan
dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung
(melalui media seperti telepon).3
Hasil penghitungan kuesioner oleh peneliti yaitu dengan memakai skala Likert. Skala
ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif ini skala ini juga dapat diberi
skor untuk keperluan analisis kualitaif yang di kuantitatifkan dan berintegrasi 1-5 dengan
pilihan jawaban sebagai berikut :

3
Sugiyono, Op.cit, h. 137
Tabel 3.2 Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2015 : 133)

3.5.1 Definisi Operasional Variabel Kinerja


1. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja (Perfomance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai okeh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument yang dijadikan acuan oleh penulis dalam menyusun instrument
kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Karyawan


N Skala
Definisi Indikator No. Butir Jumlah Instrumen
o
Kinerja adalah suatu
tampilan keadaan Kuantitas 1,2,3 3
secara utuh atas Kuesioner
perusahaan selama Kualitas 4,5,6 3
1 Interval
periode waktu tertentu Skala
Ketepatan Likert 1-5
7,8,9 3
Sumber : Rivai (2014) waktu
Jumlah 9

3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


a. Pengujian Validitas
Validitas adalah merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.4
Kuesioner dikatakan sah bila memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling
berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang
tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak sah dan dihilangkan atau
diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sah.

4
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta, hal 267
Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai
rtabel untuk Degree Of Freedom (df) = n-3. Dengan pernyataan tersebut dikatakan
valid jika rhitung > rtabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut
dikatakan tidak valid.
Dengan Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment yaitu
sebagai berikut:
𝒓 𝒏⅀𝑿𝒀−(⅀𝑿)(⅀𝒀)
𝒙𝒚=
√[{𝒏⅀𝑿𝟐 −(⅀𝑿)𝟐 }{𝒏⅀𝒀𝟐 −(⅀𝒀)𝟐 }]

Keterangan:
r : Koefisien Korelasi
n : Sampel
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat
b. Perhitungan Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur satu set daftar pernyataan yang
merupakan indikator dari variabel-variabel yang diteliti. Pengukuran reliabilitas
quesioner dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus dari teknik Cronbach
ditulis sebagai berikut:
𝒌 ⅀𝝈𝒃𝟐
𝒓=[ ] [𝟏 − ]
(𝒌 − 𝟏) 𝝈𝒕𝟐
Keterangan :
r : Koefisien reliabilitas instrument (cronbach alfa)
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
⅀σb2 : Total varians butir
σt 2 : Total varians

3.5.2 Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja


1. Variabel Disiplin Kerja (X1)
Disiplin kerja dapat diartikan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan
perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku, dimana karyawan
selalu datang dan pulang tepat waktu dan mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik.
2. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument yang dijadikan acuan oleh penulis dalam menyusun instrument
disiplin kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Kerja
N Skala
Definisi Indikator No. Butir Jumlah Instrumen
o
Disiplin kerja dapat
diartikan sebagai Ketepatan waktu 1,2,3 3
pelaksanaan
manajemen untuk Ketaatan Kuesioner
4,5,6 3
memperteguh peraturan
Interval
pedoman organisasi Skala
Sumber : Kemampuan Likert 1-5
Mangkunegara memelihara 7,8,9 3
(2015) peralatan kerja
Jumlah Indikator 9

3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


a. Pengujian Validitas
Validitas adalah merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.5
Kuesioner dikatakan sah bila memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling
berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang
tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak sah dan dihilangkan atau
diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sah.
Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai
rtabel untuk Degree Of Freedom (df) = n-3. Dengan pernyataan tersebut dikatakan
valid jika rhitung > rtabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut
dikatakan tidak valid.
Dengan Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment yaitu
sebagai berikut:
𝒓 𝒏⅀𝑿𝒀−(⅀𝑿)(⅀𝒀)
𝒙𝒚=
√[{𝒏⅀𝑿𝟐 −(⅀𝑿)𝟐 }{𝒏⅀𝒀𝟐 −(⅀𝒀)𝟐 }]

Keterangan:
r : Koefisien Korelasi
n : Sampel
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat

5
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta, hal 267
b. Perhitungan Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur satu set daftar pernyataan yang
merupakan indikator dari variabel-variabel yang diteliti. Pengukuran reliabilitas
quesioner dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus dari teknik Cronbach
ditulis sebagai berikut:
𝒌 ⅀𝝈𝒃𝟐
𝒓=[ ] [𝟏 − ]
(𝒌 − 𝟏) 𝝈𝒕𝟐
Keterangan :
r : Koefisien reliabilitas instrument (cronbach alfa)
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
⅀σb2 : Total varians butir
σt 2 : Total varians

3.5.3 Definisi Operasional Variabel Motivasi Kerja


1. Variabel Motivasi (X2)
Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau
bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
tercapai.
2. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument yang dijadikan acuan oleh penulis dalam menyusun instrument
motivasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi
N Skala
Definisi Indikator No. Butir Jumlah Instrumen
o
Motivasi kerja adalah Motif
kesediaan untuk 1,2,3 3
mengeluarkan tingkat
Kuesioner
3 upaya yang tinggi untuk
Harapan 4,5,6 3
tujuan perusahaan Interval
Skala
Likert 1-5
Sumber : Purnomo Insentif 7,8,9 3
(2017)
Jumlah Pernyataan 9

3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


a. Pengujian Validitas
Validitas adalah merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Kuesioner dikatakan sah bila memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling
berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang
tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak sah dan dihilangkan atau
diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sah.
Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan
nilai rtabel untuk Degree Of Freedom (df) = n-3. Dengan pernyataan tersebut
dikatakan valid jika rhitung > rtabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka
pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.
Dengan Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment yaitu
sebagai berikut:
𝒓 𝒏⅀𝑿𝒀−(⅀𝑿)(⅀𝒀)
𝒙𝒚=
√[{𝒏⅀𝑿𝟐 −(⅀𝑿)𝟐 }{𝒏⅀𝒀𝟐 −(⅀𝒀)𝟐 }]

Keterangan:
r : Koefisien Korelasi
n : Sampel
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat
b. Perhitungan Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur satu set daftar pernyataan yang
merupakan indikator dari variabel-variabel yang diteliti. Pengukuran reliabilitas
quesioner dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus dari teknik Cronbach
ditulis sebagai berikut:
𝒓 𝒏⅀𝑿𝒀−(⅀𝑿)(⅀𝒀)
𝒙𝒚=
√[{𝒏⅀𝑿𝟐 −(⅀𝑿)𝟐 }{𝒏⅀𝒀𝟐 −(⅀𝒀)𝟐 }]

Keterangan :
r : Koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha)
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
⅀σb2 : Total varians butir
σt2 : Total varians

3.6 Teknik Analisa Data


Teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Dalam mengolah data yang
diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan bantuan software SPSS (Statistical
Package for Social Science) versi 21.0. Adapun beberapa teknik dalam menganalisis data
tersebut yaitu:

3.6.1 Uji Asumsi


3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model variabel dependen
dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui jenis statistik yang cocok yang akan digunakan dalam menganalisis data.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Uji statistik normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Dasar pengambilan keputusan analisis statistic dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-
S) adalah :
a. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 , maka Ho ditolak. Hal ini berarti
data residual terdistribusi tidak normal.
b Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 , maka Ho diterima. Hal ini
berarti data residual terdistribusi normal.

3.6.1.2 Uji Heteroskedastisitas


Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara variance dari
observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residual mempunyai varians yang sama
disebut homoskedastisitas dan jika varians tidak sama disebut heteroskedastisitas. Persamaan
regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.Salah satu cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai
prediksi variabel dependen ZPRED dengan ini residualnya SRESID. Dasar analisis grafik
scatterplot adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik tidak menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.1.3 Uji Multikolinieritas


Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh
antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi. Pemeriksaan
multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) yang
terkait dengan Xh yaitu :
𝟏
VIF ( Xh) =
𝟏−𝑹𝟐𝒉
Jika nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikolinieritas yang tinggi.

3.6.2 Uji Analisis Linier


3.6.2.1 Koefisien Korelasi
1. Koefisien Korelasi Sederhana
Uji koefisien korelasi digunakan untuk menguji arah hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat. Rumus yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel X terhadap
variabel Y adalah rumus Product Moment sebagai berikut:

𝒓 𝒏⅀𝑿𝒀−(⅀𝑿)(⅀𝒀)
𝒙𝒚=
√[{𝒏⅀𝑿𝟐 −(⅀𝑿)𝟐 }{⅀𝒀}𝟐 ]
Keterangan:
rxy : Angka indeks korelasi r Product Moment
n : Sampel
r : Koefisien korelasi
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat

2. Koefisien Korelasi Berganda


Korelasi merupakan alat statitik yang digunakan untuk mengetahui hubungan yang
terjadi antara variabel terikat/ terpengaruh (variabel Y) dengan 2 atau lebih variabel
bebas/ variabel pengaruh ( X1; X2; X3, ….. Xn)
Koefisien korelasi linier berganda untuk 3 variabel dirumuskan :6

𝐫𝐲𝟏² + 𝐫 𝐲𝟐² ─ 𝟐 𝐫𝐲𝟏 𝐫𝐲𝟐 𝐫𝟏𝟐


Ry.12 = √
𝟏 ─ 𝐫𝟏𝟐²

Keterangan :
R y.12 = Koefisien korelasi 3 variabel
ry1 = Koefisien korelasi Y dan X1
ry2 = Koefisien korelasi Y dan X2
r12 = Koefisien korelasi X1 dan X2
6
Sugiyono. Op.cit. hal 191
Dalam menginterpretasi hubungan antara disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja,
maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberi Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 1.99 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.00 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2015)

3.6.2.2 Analisis Regresi Linear


Analisis linier berganda dilakukan untuk mengolah dan membahas data yang telah
diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan menggunakan persamaan
Y = α + b1X1 + b2X2

Keterangan :
Y : Nilai yang diprediksikan
a : Konstanta atau bila harga X = 0
b : Koefisien Regresi
X : Nilai variabel independen

3.6.2.3 Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Nilai koefisien
determinasi menunjukan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
Besarnya persentase pengaruh semua variabel independent terhadap nilaai variabel
dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (r2) persamaan regresi.
KD = r2X100%
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi
3.7 Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang
akan di uji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel.7
Suatu koefisien korelasi harus mempunyai nilai yang berarti (signifikan) untuk
menguji kebenaran koefisien kolerasi, untuk pengujian hipotesis dari pengaruh masing-
masing variabel independent X terhadap variabel dependen Y, maka digunakan langkah-
langkah sebagai berikut:

3.7.1 Uji –t
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel
independen lain dianggap konstan
Penentuan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
1. Nilai statistik untuk menguji hipotesis ini adalah 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , dimana nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 didapatkan
dari SPSS
2. Uji 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Taraf signifikan (α) = 5%, yaitu 0,05 derajat kebebasan (df) = (n-2)
3. Kriteria penerimaan hipotesis

Daerah Penolakan
Daerah Penolakan
𝐻0 (5%)
𝐻0 (5%)
Daerah penerimaan

-t tabel t tabel

Gambar 3.1 Kurva Signifikasi Uji Dua Pihak


Hipotesis 1
a) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT. Mayora Indah.
b) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT. Mayora Indah.

7
Sugiyono, Op.cit. h. 160
Hipotesis 2
a) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT. Mayora Indah.
b) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT. Mayora Indah.

3.7.2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel terikat, Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig.
Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05,
Uji F dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0
Penentuan nilai Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 :
1. Nilai statistik untuk menguji hipotesis ini adalah Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , dimana nilai Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
didapatkan dari SPSS
2. Uji F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Taraf signifikan F = < 5%, yaitu 0,05, derajat kebebasan (df1) = k-1, (df 2) = n-3
3. Kriteria penerimaan hipotesis

Gambar 3.2 Kurva Signifikasi


a. Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh
disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT.
Mayora Indah.
b. Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hο ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh disiplin
kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Divisi Biskuit pada PT. Mayora Indah.

Anda mungkin juga menyukai