Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Mitsuba Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang spare parts untuk kendaraan roda dua maupun roda empat
( automotive electrical system). Adapun alamat perusahaan tersebut yaitu
terletak di Jln Utama Kawasan Industri Modern Cikande Block C1 – C3
Kabupaten Serang Provinsi Banten PT. Mitsuba Indonesia dahulunya adalah
PT. Kgd Indonesia Inc. mfg, co. ltd yang berada di jepang namun
dikarenakan likuidasi akhirnya PT. Kgd Indonesia Inc pun memutuskan
untuk mundur dandiganti oleh PT. Mitsuba Indonesia.
Salah satu pecahan dari kgd indonesia adalah PT. Mina atau PT.
Mitsuba Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 november 2001
berdasarkan pengesahan dari menterikehakiman dan ham dengan no. c
14421 ht 01 tahun 2001 dan diresmikan secara umum padatanggal 23
februari 2003 dengan pimpinan yang bernama Mr. Takumi tada sebagai
presiden direktur PT. Mitsuba Indonesia dan berdasarkan pengesahan dari
menteri kehakiman danham tentang perubahan anggaran dasar PT. Mitsuba
Indonesia dalam penanaman modal dengan no. c00131 ht 01 04 tahun 2003.
Dengan akte notasi singgih susilo no. 83 tanggal 25 oktober 2002
telah diperbaharui dengan persetujuan menteri kehakiman dan presiden
direktur PT. Mitsuba Indonesia yang bernama Mr. Takumi tetapi pada bulan
oktober 2008 Mr. Takumi tada diganti oleh Mr. Eijiawaji sebagai presiden
direktur PT. Mitsuba Indonesia. PT. Mitsuba Indonesia sudah berbadan
hukum dengan status penanaman modal asing (PMA) dari swasta jepang
yang didirikan berdasarkan hukum indonesia berkedaulatan dikantor pusat
jakarta, dan factory yang berada di Desa Keroncong, Kecamatan Jatiuwung,
Tangerang - Banten dan PT. Mitsuba Indonesia Cikande (Mina Cikande).

24
25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT Mitsuba Plan 2 Cikande - Serang,
dengan waktu penelitian terhitung dari 18 April 2022 – 31 Juli 2022.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan dan Penelitian
April 2022 Mei 2022 Juni 2022 Juli 2022

No Kegiatan
M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

1 Pengajuan dan
persetujuan
judul penelitian/
skripsi

2 Penyusunan
instrumen
penelitian

3 Pengujian
validitas dan
perhitungan
realibilitas

4 Penentuan
sampel

5 Pengumpulan
data

6 Pengumpulan
data

7 Pengolahan data
dan analisan
data

8 Penulisan
skripsi
26

April 2022 Mei 2022 Juni 2022 Juli 2022

No Kegiatan
M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

9 Ujian sidang
skripsi

10 Penggandaan
laporan/ skripsi

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dalam penelitian
ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan
asosiatif. Menurut Sugiyono, metode asosiatif adalah suatu pertanyaan
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih1
Dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PADA PT MITSUBA PLAN 2 CIKANDE -
SERANG” terdapat tiga variabel. Variabel tersebut dihubungkan untuk
mengetahui tingkat pengaruh variabel tersebut. Adapun masing-masing
variabel yang terkait dalam penelitian ini terbagi dalam variabel bebas/
independen (X1) dan (X2) dimana variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependent (terikat) (Y), merupakan variabel dependent
(terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen bebas

1
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta), p.55
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek yang mempunyai
kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya, populasi dalam penelitian
ini adalah jumlah karyawan pada PT Mitsuba Plan 2 Cikande – Serang yang
berjumlah 150 karyawan.

3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel yang diambil
menggunakan teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dimana tidak semua anggota populasi dalam posisi yang sama-sama
memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mendapatkan
sampel peneliti menggunakan rumus slovin untuk mencari data yang lebih
akurat. Adapun rumus slovin pada penelitian ini sebagai berikut :

Keterangan :
n : Jumlah Sample
N : Jumlah Populasi
d : tingkat kesalahan yang di tetapkan yaitu 10%

n = = 60

n = 60, jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebanyak 60 responden

26
27

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan
beberapa cara yaitu :
1. Data Primer : yaitu data yang dikumpulkan secara langsung melalui
pengamatan dilapangan, penyebaran kuesioner dan melakukan
wawancara langsung pada karyawan. Adapun pengambilan teknik
primer diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Kuesioner angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya skala yang
digunakan dalam penyebaran angket ini menggunakan skala likert,
dimana masing-masing diberi bobot nilai.
b. Wawancara (interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti akan melakukan study pendahuluan untuk
melakukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetuhui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit kecil yang bertujuan
untuk memperoleh informasi
Tabel 3.2
Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert
Keterangan Arti Angka

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

KS Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1


Sumber : Sugiyono (2015)

2. Data sekunder : yaitu data-data yang dikumpulkan secara tidak


langsung dengan cara melakukan perbandingan atas literatur-literatur
28

atau studi kepustakaan serta biasanya menggunakan data laporan


keuangan, data pusat statistik dan rekam medik dan lainnya.

3.5.1 Instrumen Kinerja Perusahaan


a. Definisi Operasional (Y)
Menurut Asiyanto (2019) Kinerja adalah hasil kerja secara keseluruhan
selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil
kerja, target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
b. Kisi-Kisi Instrument
Kisi – kisi instrumen dalam meliputi beberapa indikator dalam setiap
varibel dan adapun kisi – kisi indikator sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Indikator (Y)

No Definisi Indikator Nomor Jumlah Instrumen Skala


Operasional Butir Pengukuran
1 Menurut Asiyanto Efektif 1.2.3 3 Kuesioner Interval
(2019) Kinerja adalah
3 Skala
hasil kerja secara Efisien 4.5.6
keseluruhan selama Likert
periode tertentu didalam Kualitas 7.8.9 3
1–5
melaksanakan tugas, Ketepatan 10.11.1 3
seperti standar hasil waktu 2
kerja, target atau sasaran
3
kriteria yang telah 13.14.1
ditentukan terlebih Keselamatan 5
dahulu
15
Sumber : Rudianto (2019)

c. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Validitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu
29

derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya
yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid
apaila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pada penelitian ini pengujian validitas dilakukan menggunakan
rumus Product Moment sebagai berikut :

r=

Sumber : Sugiyono (2015)


Penjelasan :
r = Besarnya Korelasi Product Moment dari setiap pernyataan
n = Jumlah Responden
X = Skor Pernyataan
Y = Skor total semua pernyataan dari suatu responden
2. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur instrument sehingga dapat
dipercaya dan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabitas
menujukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Pengajuan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan internal consistency dengan rumus Cronbach`s Alpha (α). Apabila
nilai Cronbach`s Alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
dianggap sudah realiable atau dapat dipercaya. Untuk mencari nilai
Cronbach`s Alpha (α) menggunakan rumus:

[ ][ ]

Sumber : Sugiyono (2015)


Dimana:
ri = Reliabilitas
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
2
∑ b = Jumlah varians butir
30

2
1 = Varian total
Bila koefisien korelasi semuanya positif dan signifikan maka instrumen
tersebut sudah dinyatakan reliabel atau dapat dikatakan reliabel jika nilai
ralpa> r tabel.
Secara garis besar ada dua jenis realibilitas, yaitu :
1. Reliabilitas Eksternal terdiri dari :
a. Teknik parallel
b. Teknik ulang
2. Reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria pengujian Tes Reliabilitas Keputusan pada sebuah butir
pernyataan dapat dianggap reliable, dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
a. Jika r alpha> r tabel (α ; n-2), n = jumlah sampel.
b. Menggunakan tabel kreteria indeks koefisien realibilitas

3.5.2 Instrumen Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (X1)


a. Definisi Operasional (X1)
Menurut Abdullah, Wasilah Dan Ahmad, Firdaus (2018) Akuntansi
manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan
informasi keuangan bagi manajemen untuk mengambil keputusan
ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen
b. Kisi – Kisi Instrumen (X1)
Kisi – kisi instrumen dalam meliputi beberapa indikator dalam setiap
varibel dan adapun kisi – kisi indikator sebagai berikut :
31

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Indikator (X1)

No Definisi Indikator Nomor Jumlah Instrumen Skala


Operasional Butir Pengukuran
2 Menurut Abdullah, Kualitas Sistem 1.2.3 3 Kuesioner Interval
Wasilah Dan Ahmad,
Kualitas 3 Skala
Firdaus (2018)
4.5.6
Akuntansi manajemen Informasi Likert
adalah suatu kegiatan
Penggunaan 7.8.9 3 1–5
(proses) yang
menghasilkan Kepuasan 3
informasi keuangan 10.11.1
bagi manajemen untuk Pemakai 2
mengambil keputusan 3
ekonomi dalam Keuntungan
13.14.1
melaksanakan fungsi Perusahaan 5
manajemen
15
Sumber : Hansen, Don R Dan Maryanne M. Mowen (2019)

c. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Validitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai
suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi atau arti
sebenarnya yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apaila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Pada penelitian ini pengujian validitas
dilakukan menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :

r=

Sumber : Sugiyono (2015)


32

Penjelasan :
r = Besarnya Korelasi Product Moment dari setiap pernyataan
n = Jumlah Responden
X = Skor Pernyataan
Y = Skor total semua pernyataan dari suatu responden
2. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur instrument sehingga
dapat dipercaya dan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Reliabitas menujukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengajuan
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal
consistency dengan rumus Cronbach`s Alpha (α). Apabila nilai
Cronbach`s Alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
dianggap sudah realiable atau dapat dipercaya. Untuk mencari
nilai Cronbach`s Alpha (α) menggunakan rumus:

[ ][ ]

Sumber : Sugiyono (2015)


Dimana:
ri = Reliabilitas
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
2
∑ b = Jumlah varians butir
2
1 = Varian total
Bila koefisien korelasi semuanya positif dan signifikan maka
instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel atau dapat dikatakan
reliabel jika nilai ralpa> r tabel.
Secara garis besar ada dua jenis realibilitas, yaitu :
1. Reliabilitas Eksternal terdiri dari :
a. Teknik parallel
33

b. Teknik ulang
2. Reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria pengujian Tes Reliabilitas Keputusan pada sebuah
butir pernyataan dapat dianggap reliable, dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
a. Jika r alpha> r tabel (α ; n-2), n = jumlah sampel.
b. Menggunakan tabel kreteria indeks koefisien realibilitas

3.5.3 Instrumen Pengendalian Kualitas Produk (X2)


a. Definisi Operasional (X2)
Menurut Hansen, Don R Dan Maryanne M. Mowen (2019) Kualitas
produk menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut
dalam memenuhi kebutuhan konsumen
b. Kisi – Kisi Instrumen (X2)
Kisi – kisi instrumen dalam meliputi beberapa indikator dalam setiap
varibel dan adapun kisi – kisi indikator sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kisi-kisi Indikator (X2)

No Definisi Indikator Nomor Jumlah Instrumen Skala


Operasional Butir Pengukuran
3 Menurut Hansen, Don Kinerja 1.2.3 3 Kuesioner Interval
R Dan Maryanne M.
3 Skala
Mowen (2019) Daya Tahan 4.5.6
Kualitas produk Likert
menggambarkan Kesesuaian 3
Dengan 7.8.9 1–5
sejauh mana
kemampuan produk Spesifikasi
tersebut dalam 10.11.1 3
memenuhi kebutuhan Fitur 2
konsumen 13.14.1 3
Kesan Kualitas 5
15
Sumber : Dewi Sofia Prima (2018)
34

c. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Validitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai
suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi atau arti
sebenarnya yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apaila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Pada penelitian ini pengujian validitas
dilakukan menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :

r=

Sumber : Sugiyono (2015)


Penjelasan :
r = Besarnya Korelasi Product Moment dari setiap pernyataan
n = Jumlah Responden
X = Skor Pernyataan
Y = Skor total semua pernyataan dari suatu responden
2. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur instrument sehingga
dapat dipercaya dan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliabitas menujukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengajuan
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal
consistency dengan rumus Cronbach`s Alpha (α). Apabila nilai
Cronbach`s Alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
35

dianggap sudah realiable atau dapat dipercaya. Untuk mencari


nilai Cronbach`s Alpha (α) menggunakan rumus:

[ ][ ]

Sumber : Sugiyono (2015)


Dimana:
ri = Reliabilitas
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
2
∑ b = Jumlah varians butir
2
1 = Varian total
Bila koefisien korelasi semuanya positif dan signifikan maka
instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel atau dapat dikatakan
reliabel jika nilai ralpa> r tabel.
Secara garis besar ada dua jenis realibilitas, yaitu :
1. Reliabilitas Eksternal terdiri dari :
a. Teknik parallel
b. Teknik ulang
2. Reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria pengujian Tes Reliabilitas Keputusan pada sebuah
butir pernyataan dapat dianggap reliable, dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
a. Jika r alpha> r tabel (α ; n-2), n = jumlah sampel.
b. Menggunakan tabel kreteria indeks koefisien realibilitas

3.6 Teknik Analisis Data


Proses pengolahan data untuk menguji hipotesis guna mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat baik
secara parsial maupun secara simultan, maka dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
36

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik model regresi dalam penelitian ini
dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap Uji Normalitas, Uji
Mutikolinearitas, dan Uji Heteroskedastitas
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependent dan variabel independent keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini dapat dilakukan melalui pendekatan grafik. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai
berikut:
1. Model regresi yang terlihat normal jika nilai signifikansi lebih
besar dari pada 0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal
2. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikut arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi normalitas.

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengidentifikasi
pengaruh antar variabel independent. Regresi yang baik adalah regresi
yang variabel independent -nya tidak memiliki hubungan yang erat
atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independent -nya. Ketentuan dalam pengujian ini adalah:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gejala
multikolinearitas.
37

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji terhadap adanya Heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap,
maka ini disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang tidak terjadi Heterokesdastisitas. Uji
heteroskedastisidas dapat terlihat terjadi gejala atau tidaknya jika :
1. Model regresi yang terlihat tidak terjadi gejala jika nilai
signifikansi lebih besar dari pada 0,05 maka data tersebut tidak
terjadi gejala heterokesdastisitas.
2. Model regresi yang terlihat terjadi gejala jika nilai signifikansi
lebih kecil dari pada 0,05 maka data tersebut terjadi gejala
heterokesdastisitas.

3.6.2 Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi berganda untuk mengetahui arah pengaruh antar
variabel independen secara bersama- sama dengan variabel dependen,
yaitu antara X terhadap Y dengan model regresi sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono (2015)


Penjelasan :
: Kinerja Perusahaan
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi
b2 : Koefisien regresi
X1 : Penerapan sistem informasi akuntansi manajemen
X2 : Pengendalian kualitas produk

3.6.3 Analisis Koefisien Korelasi


Koefisien korelasi Berganda adalah angka yang digunakan untuk
38

mengetahui tingkat hubungan antara variabel independen secara


bersama-sama dengan variabel dependen, yaitu antara X1 dan X2
terhadap Y.

3.6.4 Koefisien Determinasi


Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi maka didapat
koefisien determinasi yaitu untuk melihat besarnya persentase (%)
pengaruh varibel X1 dan X2 terhadap varibel Y.
KD = R2 X 100%
Dimana :
KD : Koefisien Determinasi
R : Koefisien Korelasi

3.7 Hipotesis Statistika


3.7.1 Uji – t (Uji Parsial)
Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran hipotesis variabel
bebas yaitu penerapan sistem informasi akuntansi manajemen dan
pengendalian kualitas produk terhadap Kinerja Perusahaan.
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel penerapan sistem informasi akuntansi manajemen
terhadap Kinerja Perusahaan.

HO : βi = 0; Tidak ada pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi


manajemen (X1) secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan
(Y)
Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (X1) secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan
(Y)
2. Pengaruh variabel pengendalian kualitas produk terhadap Kinerja
Perusahaan.
39

HO : βi = 0; Tidak ada pengaruh pengendalian kualitas produk (X2)


secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh pengendalian kualitas produk (X2) secara
parsial terhadap Kinerja Perusahaan (Y).
Menentukan nilai ttabel sebagai batas daerah penerimaan atau
penolakan hipotesis. Nilai ttabel pada α = 0,05 berdasarkan uji dua pihak dan
derajat kebebasan (dk) = n – k dimana n = banyak sampel, sedangkan k =
banyaknya variabel (bebas dan terikat). Kriteria pengambilan keputusan
untuk uji parsial adalah :
1. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Jika thitung > ttabel, maka H0 dan ditolak Ha diterima.

3.7.2 Uji F (Uji Simultan)


Uji simultan atau serampak (Uji F) digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yaitu penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen dan pengendalian kualitas produk terhadap Kinerja Perusahaan.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
HO : β1, β2 = 0; Tidak ada pengaruh penerapan sistem informasi
akuntansi manajemen (X1) dan pengendalian kualitas produk
(X2) secara simultan terhadap Kinerja Perusahaan (Y).
Ha : β1, β2 ≠ 0; Terdapat pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi
manajemen (X1) dan pengendalian kualitas produk (X2) secara
simultan terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nila Ftabel dengan tingkat
keyakinan 95% (α = 5%). Dan derajat kebebasan dengan rumusnya : df1
= k-1 dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat)
dan n adalah jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Anda mungkin juga menyukai