Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini

adalah dengan penelitian kuantitatif deskriptif yang dapat diartikan sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggunakan angka-

angka yang menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian

dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

Menurut (Sugiyono, 2005), menyatakan bahwa metode deskriptif adalah

suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan

yang lebih luas.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan konstruksi yang sedang

melakukan kegiatan atau pekerjaan konstruksi di daerah Serang Banten,

penulis memilih PT. Sinar Intan Persada, PT. Titian Usaha Graha Utama

dan PT. Amarta Karya sebagai bahan penelitian.


Lokasi Proyek

Gambar 3.1
Peta Lokasi Proyek PT. Sinar Intan Perada. Pembangunan Kampus
Universitas Bina Bangsa-Serang
Sumber : Google Maps (2019)

Lokasi Proyek

Gambar 3.2
Peta Lokasi Proyek PT. Titian Usaha Graha Utama. Pembangunan Gedung
Kampus Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Sumber : Google Maps (2019)

Lokasi Proyek

Gambar 3.3
Peta Lokasi Proyek PT. Amarta Karya. Pembangunan Gedung OPD dan
Infrastruktur Dasar Dinas PUPR PEMPROV Banten
Sumber : Google Maps (2019)

3.2.2 Waktu Penelitian

Dalam Penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk penelitian dalam rentan waktu bulan Oktober sampai dengan bulan

Desember 2019.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Kegiatan ini untuk mempelajari dan menghimpun informasi-informasi

yang penulis butuhkan dalam penelitian. Informasi tersebut dapat

diperoleh melalui buku-buku untuk menggali teori-teori dasar yang

berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.


2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini merupakan

pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui variabel yang

akan diukur, dan mengetahui jawaban yang diharapkan responden.

3.4. Jenis Dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung dari

responden dengan membagikan kuesioner

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung

dari objek penelitian, tetapi diperoleh dari literatur atau buku-buku

maupun dokumen yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah batasan pengertian variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian, definisi operasional diperlukan sebagai

penjelasan dari isi penelitian supaya pembaca mengerti dan ada kesamaan

dalam penafsiran.Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik Pemimpin (Variabel X)

Klasifikasikan gaya atau karakteristik pemimpin menjadi 6 (enam)

karakter yaitu Otokratis, Birokratis, Diplomasi, Konsultatif, Demokratis,


Kendali Bebas (A.Dale Timpe, 2002). Seorang pemimpin yang efektif

harus memperhatikan dengan baik orang maupun produksi.Menciptakan

iklim dimana orang dapat bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang

bermutu.

2. Produktivitas Kerja (Variabel Y)

Menurut (Ervianto, 2004), Dalam bukunya Teori Aplikasi Manajemen

Proyek Konstruksi mengatakan bahwa produktivitas didefinisikan

sebagai rasio antara ouput dan input, atau rasio antara hasil produk

dengan total sumber daya yang digunakan.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operational Indikator Skala


Karakteristik Klasifikasi gaya atau 1. Persepsi seorang staf Likert

Pemimpin karakteristikpemimpin tentangperanan pemimpinya.

(X) menjadi 6 karakter, 2. Nilai – nilai yang dianut.

yaitu Otokratis, 3. Sikap dalam mengemudikan

Birokratis, Diplomasi, jalannya perusahaan atau

Konsultatif, organisai.

Demokratis, Kendali

Bebas.

(A.Dale Timpe, 2002)


Produktivitas Faktor – faktor yang 1. Pola tingkah laku kerja. Likert

Kerja (Y) digunakan dalam 2. Pelaksanaan tugas.

pengukuran 3. Efektivitas perusahaan atau

produktivitas meliputi organisai.


kuantitas kerja, 4. Efesiensi perusahaan atau

kualitas kerja, dan organisasi.

ketepatan waktu.

(Simamora, 2004).

Sumber :Dokumentasi Penulis (2019)

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur karakteristik pemimpin (Variabel X) dan

produktivitas kerja (Variabel Y) (Sugiono, 2011).

Dalam penelitian ini skala pengukuran terdiri dari lima kategori skala

tingkatan untuk analisis, skor tersebut dari 1 sampai dengan 5. Dalam

penelitian ini skala likert yang digunakan adalah Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.2 Skala Likert

Sangat Setuju Skor 5


Setuju Skor 4
Netral Skor 3
Tidak setuju Skor 2
Sangat tidak setuju Skor 1

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2015), definisikan populasi sebagai berikut “Dalam

penelitian kuantitatif populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian


ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 58

responden.

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Responden

No Nama Perusahaan Jumlah Pekerja


.
1. PT. Sinar Intan Persada 12 Orang
2. PT. Titian Usaha Graha utama 17 Orang
3. PT. Amarta Karya 29 Orang
Jumlah Total 58 Orang

Sumber :Data Responden (2019)

3.6.2 Sampel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2015), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.

Besarnya sampel pada penelitian ini menggunakan tarap kesalahan 5% yang


menggunakan rumus slovin, sebagai berikut :

N
n= 2
1+(N . e )
Perhitungan :
n = 58 / (1+(58 x 0.052)
= 58 / (1+(58 x 0.0025)
= 58 / (1+(0.145)
= 58 / 1.145
= 50.655
n = 51 (Dibulatkan)

Keterangan :

n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi

e : Error Margin

Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 58, dengan kesalahan 5%

maka jumlah sampelnya menjadi 51. Karna populasinya berstrata maka

sampelnya juga berstrata.

Menurut (Sugiyono, 2013), penentusn jumlaah sampel untuk masing –

masing perusahaaan dihitung secara proporsional dengan menggunakan

rumus :

n
s= ×S
N

Keterangan :

s : Jumlah sampel setiap perusahaan

S : Jumlah seluruh sampel yang didapat

N : Jumlah populasi

n : Jumlah masing – masing populasi

Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh jumlah masing – masing

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan 1 = 12/58 x 51 = 10,55

2. Perusahaan 2 = 17/58 x 51 = 14,95

3. Perusahaan 3 = 29/58 x 51 = 25,50

Jadi jumlah sampelnya = 10,55 + 14,95 + 25,50 = 51. Sampel yang

digunakan adalah hasil pembulat perhitungan dari perusahaan 1 = 11


sampel, perusahaan 2 = 15 sampel, dan perusahaan 3 = 25 sampel. Maka

jumlah keseluruhannya adalah 51 sampel.

3.7 Metode Analisis Data

Suatu metode yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian

untuk memperoleh kesimpulan. Teknik yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data kuantitatif.

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas

suatu kuesioner. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan

mempunyai tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul

merupakan data yang memadai. Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data

yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus

kolerasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

rxy =n ∑ xy−¿ ¿ ¿

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi product moment

n : Banyaknya sampel

∑x : Jumlah skor variabel X

∑y : Jumlah skor variabel Y


∑ xy : Jumlah perkalian skor variabel X dengan skor variabel Y
∑ x 2 : Jumlah kuadrat skor variabel X
∑ y2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y

Setelah dihitung menggunakan rumus korelasi pearson product

moment, kemudian untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item

maka digunakan kriteria penilaian sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel maka instrument atau item pertanyaan

dinyatakan berkorelasi signifikan terhadap skor total (Valid)

2. Jika r hitung < r tabel maka instrument atau item pertanyaan

dinyatakan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (Tidak

Valid)

Tabel 3.4 Nilai – nilai r Product Moment pada signifikansi 5%

N R N R N R
3 0.997 27 0.381 55 0.266
4 0.950 28 0.374 60 0.254
5 0.878 29 0.367 65 0.244
6 0.811 30 0.361 70 0.235
7 0.754 31 0.355 75 0.227
8 0.707 32 0.349 80 0.220
9 0.666 33 0.344 85 0.213
10 0.632 34 0.339 90 0.207

Sumber : Sugiyono,2011

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama. Menurut (Sugiyono, 2011), reliabilitas adalah derajat konsistensi

data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan pengertian diatas maka

relibilitas dikemukakan sebagai suatu karakteristik terkait dengan

keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan.

Pengujian relibilitas dilakukan dengan menggunakan uji Alpha

Cronbach dengan kriteria hasil pengujian sebagi berikut :

1. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6 maka variabel

penelitian tersebut realiabel.

2. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6 maka variabel

penelitian tersebut tidak realiabel.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi

linier, yaitu penaksiran tidak bias dan terbaik atau sering disingkat BLUE

(Best Linier Unbias Estimate). Ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi

agar kesimpulan dari hasil pengujian tidak bias, diantaranya adalah uji

normalitas, uji multikolinieritas (untuk regresi linier berganda) dan uji

heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel

terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau

tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditujukan oleh nilai error

yang berdistribusikan normal. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga


layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data

menggunakan Test of Normality Kolmogoriv-Smirnov dalam SPSS.

Menurut (Singgih Santoso, 2016), dasar pengambilan keputusan bisa

dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significant), yaitu :

a. Jika Probabilitas > 0.05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

b. Jika Probabilitas < 0.05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode grafik

normal probability plots dalam program SPSS dasar pengambilan

keputusan, diantaranya :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang

terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukan seberapa besar hubungan

yang terjadi antara dua variabel. Koefisein korelasi sedehana disebut juga

korelasi pearson. Rumus yang digunakan adalah rumus Pearson Product

Moment.
rxy =n ∑ xy−¿ ¿ ¿

Keterangan :

n : Banyaknya pasangan data X dan Y

∑x : Total jumlah dari variabel X

∑y : Total jumlah dari variabel Y

∑ xy : Jumlah perkalian total variabel X dengan total variabel Y

∑ x2 : Jumlah kuadrat total variabel X

∑ y2 : Jumlah kuadrat total variabel Y

Pengujian koefisien korelasi dilakukan dengan menggunakan uji

Correlations dengan kriteria hasil pengujian sebagi berikut :

1. Jika nilai Signifikansi hasil perhitungan < 0,05 maka berkorelasi.

2. Jika nilai Signifikansi hasil perhitungan > 0,05 maka tidak berkorelasi.

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono,

2011). Pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5. Interval Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Hubungan yang sangat rendah
0,20 – 0,399 Hubungan yang rendah
0,40 – 0,599 Hubungan yang sedang
0,60 – 0.799 Hubungan yang kuat
0,80 – 1,000 Hubungan yang sangat kuat

3.7.4 Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian analisis deskriptif memberikan gambaran dari suatu penelitian.

Analisa ini adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang telah

dikumpulkan dan diolah sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Analisis desktiptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan data

yang ada pada penelitian ini yang terdi dari karakteristik kepemimpinan

(Variabel X) dan Produktivitas Kerja (Variabel Y).

Langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Membuat tabel distibusi jawab angket setiap variabel

2. Menentukan skor jawaban dengan skor yang telah ditetapkan

3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari responden

4. Memastikan skor yang didapatkan kedalam rumus sebagai berikut :

n
DP= ×100 %
N

Keterangan :

DP : Deskriptif Persentase (%)

n : Jumlah nilai yang diperoleh

N : Jumlah nilai ideal


Kriteria Interval :

1. Menetapkan persentase maksimal 100%

2. Menetapkan persentase minimal 20%

3. Menetapkan rentan persentase :

Rentan persentase diperoleh dengan cara mengurangi persentase

tertinggi (100%) dengan persentase terendah (20%) yaitu, 100% -

20% = 80%

4. Menetapkan interval persentase

Interval persentase ini diperoleh dengan cara membagi jenjang

80 %
rentangan =16 %
5

Selanjutnya skor yang didapatkan dari hasil persentase yang diperoleh

dari analisis deskriptif persentase dihubungakan dengan tabel kriteria yang

disesuaikan dengan instrumen, sebagi berikut :

Tabel 3.6. Kriteria Persentase Deskriptif

Interval Persentase Kriteria Pengukuran


85% ≤ % Skor ≤ 100 % Sangat Baik
69% ≤ % Skor ≤ 84 % Baik
53% ≤ % Skor ≤ 68 % Cukup Baik
37% ≤ % Skor ≤ 52 % Rendah
20% ≤ % Skor ≤ 36 % Sangat Rendah
3.7.5 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi digunakan untuk

mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan

memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas. Analisis

regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana.

Persamaan regresi sederhana dengan satu prediktor menurut (Sugiyono,

2016), dirumuskan sebagai berikut:

Y '=a+bX

Keterangan :

Y : Nilai yang diprediksikan

a : Konstanta atau bila harga X = 0

b : Koefisien regresi

X : Nilai variabel independen

3.7.6 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang

dirumuskan. Oleh karna itu, jawaban sementara harus diuji kebenarannya.

1. Uji T
Pengujian ini digunakan ini untuk menguji hipotesis pengaruh variabel

(X) karakteristik kepemimpinan terhadap varaibel (Y) Prodikvitas kerja.

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu,

dengan menggunakan pengujian uji T.

Pengujian yang dilakukan adalah uji parameter dengan menggunakan

uji T. Hal ini membuktikan apakah terdapat pengaruh antara masing-

masing variabel.

r √ n−2
t=
√1−r 2

Keterangan :

t = nilai uji t

r = koefisien korelasi

r2 = koefisien determinasi

n = jumlah sampel yang diobservasi

Hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan

menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak. Artinya ada hubungan yang

signifikan antara Karakterisitik Kepemimpinan (X) dengan

Produktivitas Pekerjaan (Y)


b. Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima Artinya ada hubungan yang

signifikan antara Karakterisitik Kepemimpinan (X) dengan

Produktivitas Pekerjaan (Y)

3.8 Bagan Alir Penelitian

Bagan atau diagram alir (flowchart) adalah sebuah jenis diagram yang

mewakili alur kerja atau proses, yang menampilkan langkah-langkah dalam

bentuk simbol-simbol grafis, dan urutannya dihubungkan dengan tanda

panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran penyelesaian

masalah yang digunakan untuk menganalisis, mendesain, mendokumentasi

atau memanajemen sebuah proses penelitian. Bagan ini dibuat untuk

mempermudah pembaca/pemahaman terhadap penelitian yang penulis

lakukan.

Langkah-langkah yang penulis kerjakan adalah membuat judul dari

penelitian, adapun judul yang penulis jelaskan adalah analisis hubungan

karakteristik pemimpin terhadap produktivitas kerja pada proyek konstruksi.

Selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa data atau referensi, kemudian

penulis mencari landasan teori yang berkaitan dengan produktivitas dari

landasan teori dan kemudian dibuat tabel kuisioner. Tabel kuisioner yang

telah dibuat kemudian dibagikan kepada responden yang telah dipilih guna

mendapatkan data primer.

Setelah dilakukannya pembahasan maka penulis membuat kesimpulan

dari penelitian yang dilakuakan agar sesuai dengan hasil pembahasan yang

telah dilakukan selesai.


Mulai

Tinjauan Pustaka

Landasan Teori

Pengumpulan Data

Data Primer Data Skunder

Tidak
Uji
Instrumen

Ya

Pengolahan Data

Analisa Data

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

Sumber :Penulis

Anda mungkin juga menyukai