Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DMA

COLLECTION PEKALONGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program

Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Pekalongan

Disusun Oleh:

Nama : Linda Ferdiyani

NPM : 0119073911

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEKALONGAN

TAHUN 2022/2023
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

I.1. Jenis penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif , metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian

yang spesifikasinya sistematis. Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif dan bertujuan untuk menjelaskan dan meringkas berbagai

kondisi, situasi atau variabel yang berbeda yang terjadi. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif untuk melihat hubungan antara variabel

bebas ( Kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompensasi), dengan variabel

terikat (Kinerja)

I.2. Objek Penelitian


Lokasi penelitian adalah dimana tempat yang ditentukan oleh peneliti
untuk melakukan penelitiannya, terutama tempat dimana peneliti
mendapatkan peristiwa atau fenomena sebenarnya yang terjadi dari objek
yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di DMA Collection Pekalongan

I.3. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional varibel penelitian merupakan penjelasan terhadap
variabel-variabel yang akan diteliti yang telah disesuaikan dengan kondisi
tempat penelitian.
1. Kepemimpinan
Menurut (R. Hasibuan and Hasibuan 2021) Kepemimpinan adalah
kamampuan seorang pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, dan menyakinkan untuk masa depan organisasi
mereka.

1
2

Indikator Proses Kepemimpinan menurut (Suwanto 2020) indikator


proses kepemimpinan adalah:
1. Memiliki pengaruh yang baik
2. Mampu menumbuhkan mootivasi
3. Menumbuhkan rangsangan untuk memunculkan ide dan gagasan
4. Mampu memberikan perhatian, mendengarkan keluhan dan mengerti
kebutuhan karyawan
5. Menciptakan harmonisasi dan kenyamanan kepada seluruh karyawan

2. Lingkungan Kerja
Menurut (Nanulaitta 2018) Lingkungan kerja merupakan sarana yang
akan mempengaruhi produktivitas karyawan jika lingkungan dalam
perusahaan itu baik. Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan
dengan menjalin hubungan harmonis dengan atasan dan bawahan serta
menjaga kondisi dan infrastruktur tempat kerja yang baik akan memberikan
dampak positif bagi karyawan yaitu akan meningkatkan kinerja.
Indikator Proses Lingkungan Kerja Menurut (Novriani Gultom and
Nurmaysaroh 2021) indikator proses lingkungan kerja adalah:
1. Penerangan
2. Suhu udara
3. Tata ruang
4. Fasilitas kerja
5. Kebersihan lingkungan
6. Hubungan karyawan dengan atasan

3. Kompensasi
Menurut (Kusjono and Ratnasari 2019) Kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka. Dan
pemberian kompensasi bisa meningkatkan semangat dalam kinerjanya.
Indikator Proses Kompensasi Menurut (Kusjono and Ratnasari 2019)
indikator proses Kompensasi adalah:
3

1. Gaji dan upah


2. Insentif
3. Tunjangan
4. Fasilitas yang memadai
4. Kinerja
Menurut (Gandung and Suwanto 2020) kinerja adalah sebuah hasil
kerja yang dilakukan oleh karyawan dengan menghasilkan kinerja yang baik
dalam melaksankan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Indikator Proses Kinerja menurut (Kusjono and Ratnasari 2019)
indikator proses Kinerja adalah:
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Keandalan kerja
4. Tanggung jawab
5. Keselamatan

I.4. Populasi , Sampel dan Metode Penarikan Sample


I.4.1. Populasi

Menurut (Prof. Dr. Sugiyono 2013). Populasi adalah segala sesuatu

yang terdiri dari objek/subjek dengan keseluruhan dan kualitas, ciri

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya akan

menarik sebuah kesimpulan

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan objek yang akan diteliti sesuai dengan karakteristik yang

diinginkan peneliti. Dalam penelitian ini populasi yang di maksud adalah

Karyawan DMA COLLECTION PEKALONGAN sebanyak 68 orang


4

I.4.2. Sampel

Menurut (Prof. Dr. Sugiyono 2013) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian

dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,

ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut kriteria

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya

I.4.3. Metode Penarikan Sampel

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling

jenuh. Menurut (Prof. Dr. Sugiyono 2013). Mengatakan teknik sampling

jenuh merupakan sensus atau teknik untuk menentukan sampel dimana

seluruh karyawan populasi digunakan menjadi sampel. Dengan demikian

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 68 responden

yang merupakan karyawan DMA Collection Pekalongan.

I.5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data


Prosedur dalam pengumpulan data ini merupakan metode atau cara
yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian.
Metode pengumpulan data hasil dari data primer dan sumber data sekunder
berikut penjelasannya:
a. Sumber data Primer adalah data asli yang dikumpulkan secara langsung
dari sumbernya oleh peneliti untuk menanyakan masalah risetnya secara
khusus (Istijanto,2009:4) dalam (Handoko and Rambe 2018) Data primer
dalam penelitian ini adalah berupa metode survei dan metode observasi
dengan informan yaitu HRD (Human Resource Development)
5

b. Sumber data Sekunder adalah data langsung dikumpulkan oleh peneliti


sebagai penunjang dari sumber pertama serta dapat juga dilakukan data-
data yang tersusun dalam bentuk dokumen, data sekunder dalam penelitian
ini berupa Kuesioner.

I.5.1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan kepada responden dengan serangkaian pertanyaan atau

peryataan tertulis yang harus di jawab oleh responden.

I.6. Teknik Analisis


Menurut (Handoko and Rambe 2018) menyatakan bahwa kuesioner

adalah serangkaian pertanyaan tertulis tentang fakta atau pendapat tentang

responden yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan harus

dijawab oleh responden untuk menyimpulkan bahwa kuesioner adalah

serangkaian pertanyan yang diajukan kepada sampel penelitian yang berisi

penilaian pribadi tentang topic penelitian. Adapun untuk pelaksanaanya

kuesioner akan dibagikan kepada karyawan DMA Collection.

I.6.1. Uji Instrumen

a) Uji validitas data

(Ghozali 2016) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

b) Uji Reliabilitas
6

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

yang merupakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali 2016)

I.6.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

(Ghozali 2016) Uji Normalitas bertujuan untuk menguji dengan

model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil.

Distribusi data yang tidak normal terjadi karena terdapat

nilai ekstrem dalam data yang diambil. Model regresi yang baik

adalah dimana model regresi yang distribusi normal apabila nilai

asymp.sig. (2-tailed), data distribusi normal apabila nilai

asymp.sig. (2-tailed), lebih besar dari a 0,05.

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen


7

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) variance unflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menyatakan setiap variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan dregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Jadi

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF= 1/Tolerance) (Ghozali 2016)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskodasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamat

ke pengamat lain jika varience dari residual satu pengamatan ke

pengamat lain tetap. (Ghozali 2016)

Cara mendeteksi heteroskedastisitas dengan nilai residu pada suatu

model digunakan metode grafik park gleyser. Apabila nilai

probabilitasnya memiliki nilai signifikan > nilai ꭤ (0,05), maka

dapat dipastikan model tidak mengandung unsur

heteroskedastisitas.
8

I.6.3. Uji Kecocokan Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat

diukur dari Uji kecocokan model atau goodness of fitnya. Secara statistik,

setidaknya dapat diukur dari nilai statistic F. (Ghozali 2016)

Dalam pengambilan keputusan pengujian ini bisa dilaksanakan

dengan menggunakan nilai probability value (p value).

Prosedur yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan

derajat bebas (n-k), dimana n : jumlah pengamatan dan k : jumlah

variabel.

2. Kriteria Keputusan:

a. Uji kecocokan model ditolak jika ꭤ > 0,05

b. Uji kecocokan model diterima jika ꭤ < 0,05

I.6.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel

Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja

Karyawan, persamaan yang digunakan sebagai berikut:

Y: Kinerja Karyawan

A: Konstanta regresi linier berganda

Y= a+b1x1+b2x2+b3x3+e

B1,B2,B3: Koefisien Regresi


9

X1: Kepemimpinan

X2: Lingkungan Kerja

X3: Kompensasi

E: Tingkat Kesalahan eror

I.6.5. Pengujian Hipotesis

Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara

parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan peran secara

parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan

mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.

Menurut (Ghozali 2016), menggunakan rumus:

(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan

sebagai berikut:

1. Diterima jika nilai signifikan < 0,05

2. Ditolak jika nilai siggnifikan > 0,05

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Ho : β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan

b. Ha: β ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai