Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melaksanakan penelitian untuk mendapatkan data yang digunakan. Tempat
pelaksanaan penelitian ini adalah SDIT Al Muksin yang beralamat di Desa
Panguragan Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk penelitian mulai dari persiapan
sampai dengan penulisan laporan ini diberikan selama 3 bulan yakni pada
bulan Februari-Maret-April. Penelitian ini dilaksanakan pada semester
genap tahun ajaran 2017/2018 dimulai sejak 01 Februari-28 April 2018.
Adapun rincian dari kegiatan penelitian tersebut adalah
sebagaimana dapat dilihat dari table berikut:

Jadwal Kegiatan Penelitian


Tabel 3.1 (Tahap Kegiatan Penelitian)
No Nama Kegiatan Bulan
Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Persiapan

2 Bimbingan
Instrumen
3 Pengumpulan
Data
4 Analisi Data

5 Penyusunan
Laporan
A. Metode Penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (sugiono, 2012:3).
Metode penelitian pada penelitian yang penulis lakukan ini
menggunakan metode kuantitatif atau kombinasi, karena data yang akan
diolah adalah uraian narasi tentang hasil observasi, hasil wawancara, hasil
analisis dokumendan juga dapat dihitung secara matematis dengan
perhitungan statistika.
Metode kombinasi adalah suatu metode penelitian yang
mengkombinasi atau menghubungkan antara metode kuantitatif dan
metode kualitatif untuk digunakan secara bersama sama dalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif,valid, reliabel, dan obyektif. (Sutrisno,1990:9)
Menutut Margono ( dalam Darmawan, 2013: 39) penelitian
eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap
kelompok- kelompok eksperimen. Tiap kelompok dikenakan perlakuan
perlakuan tertentu dengan kondisi- dondisi yang dapat dikontrol.
Penelitian eksperimen yang paling tepat untuk menguji hubungan sebab
akibat melalui pengujian hipotesis dengan pendekatan kuantitatif analitik.
B. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2016:2) “metodelogi penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu “.
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
karena penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara dua
variabel dua atau lebih yang akan diuji menggunakan alat uji statistik dan
metode yang digunakan metode kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2016:8) menyatakan bahwa: “Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikann sebagai metode penelitian yang
berdasarkan filsafat positivisan, digunakan untuk meniliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan intrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan “.
Dalam pengolahan data yang peneliti lakukan untuk lebih mudah
dalam perhitungan, peneliti menggunakan alat bantu computer
berupaprogram SPSS 19 for windows.
C. Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas atau (Independent Variable), yaitu variabel yang


mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
terdiri dari:
Gaya kepemimpinan(X1)
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar
mencapai tujuan dan sasaran yang di inginkan bersama (X1).
2. Variabel Terikat atau (Dependent Variable),
Yaitu variabel yang dipengaruhi olehvariabel lain. Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu kinerja.(Y )Kinerja adalah hasil atau
pencapaian yang diperoleh dan yang telah diselesaikan karyawan dari
suatu pekerjaan yang berpedoman pada standar operasional, prosedur
kriteria dan ukuran yang ditetapkan organisasi.

E. Populasi dan Sampel

1. Populas

Menurut Sugiyono (2016:80) menyatakan bahwa :“ Populasi


adalah wilayah generalisai yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kulaitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru


di SD AL MUKSIN berjumlah 10 Guru.

2. Sampel
Menurut sugiyono (2016:81) menyatakan bahwa : “ Sampel
adalah bagian dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2016:85) menyatakan bahwa : “
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel”.
Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh guru
yang ada di SD AL MUKSIN yang berjumlah 10 orang.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data yang diambil oleh peneliti dalam objek
penelitian adalah :
a. Angket (Kuisioner)
menurut sugiyono (2015:199) angket atau kuesioner merupakan
tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. angket ini bertujuan mengetahui guru terhadap
kepemimpinan kepala sekolah. Studi pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data yang yang diperoleh dari jurnal
dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan
diteliti.
Angket ini berjumlah 15 item pernyataan dan akan diberikan pada
10 responden yaitu seorang kepala sekolah dan 10 orang guru. Dalam
pengumpulan data ini terdapat 2 angket, angket A yaitu tentang
Kepemimpinan Kepala Sekolah ( variabel X) yang akan diisi oleh para
guru dan angket B yaitu tentang Kinerja guru (variabel Y) yang teknis
pengisiannya yaitu guru menilai guru lain.

b. Study Dokumentasi
Penulis menggunakan data dokumen dan arsip sekolah di SDIT Al
Muksin Panguragan Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon.
c. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-Kisi instrumen disusun sebagai acuan peneliti dalam
penyusunan instrumen pengumpulan data. Pengumpulan tersebut
berdasarkan pada teori yang melandasinya dan aspek indikator yang
telah di uraikan di BAB II
2. Uji Coba Instrumen
Uji coba isntrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian layak digunakan atau
tidak. Uji coba instrumen ini dilakukan sebelum melakukan penelitian.
Dalam hal ini penulis melakukan uji validitas instrumen penelitian
yang dilakukan bersama dosen pembimbing sebelum penelitian
dilakukan.

A. Teknik Analisis Data


1. Analisa data angket
dalam pengolahan data penelitian menggunakan rumus prosentase
angket sebagai berikut :

X 100%

keterangan :
P : prosentase setiap kemungkinan jawaban
F : frekuensi setiap kemungkina jawaban
N : jumlah responden
100% : standard hitung (bilangan tetap)
kriteria interprestasi angket sebagai berikut (Ridwan & sunarto,
2009:23)
a. Angka 0% - 20% = Sangat Lemah
b. Angka 21% - 40% = Lemah
c. Angka 41% - 60% = Cukup kuat
d. Angka 61% - 80% = Kuat
e. Angka 81% - 100% = Sangat Kuat
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Di dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji
validitas, karena alat ukur yang digunakan berupa kuisioner. Menurut
Umar (2014:59) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu derajat
ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang
diukur”.
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-
pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang atau diganti karena
tidak relevan. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu mempunyai validitas tinggi
yaitu dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Untuk menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan
dengan masing-masing skor total memakai rumus teknik korelasi
product moment.
Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini adalah
jumlah sampel dan alpha = 0,05. Jika r hitung lebih besar dari rtabel dan
nilai positif maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Untuk mengukur uji validitas dengan menggunakan program SPSS 19
for Windows.
Dibawah ini merupakan rumus korelasi product moment:

𝑛 𝑖𝑥 − 𝑖 𝑥
𝑟𝑖𝑥
𝑛 𝑖2 − 𝑖 2 𝑛. 𝑥2 − 𝑥 2

Sumber: Umar (2014:166)


Keterangan:
r = nilai korelasi
n = jumlah responden
X = skor nilai pertanyaan
Y = jumlah skor pertanyaan tiap responden
Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah:
1) Jika rhitung> rtabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
2) Jika rhitung< rtabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Menurut Umar (2014:58) mengemukakan bahwa: “Reliabilitas
adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukuran”.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha> 0,70
Nunnally (1994) dalam Ghozali (2016:48).
c. Uji Normalitas
Menurut Umar (2014:181) menyatakan bahwa:“Uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau
keduanya berdistribusi normal atau tidak”.
Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau
mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui
sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi
normalitas
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S),
dengan menggunakan alat bantu program SPSS 19 for Windows, bilai
nilai Kolmogorov-Smirnov dan nilai signifikannya ≥ 0,05 berarti data
residualnya terdistribusi normal.Pengujian normalitas dengan
menggunakan analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagolnya.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik (Ghozali,
2016:156). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis regresi dan/ atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.”
d. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas adalah pengujian mengenai sama
tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji
homogenitas variansi (variance) sangat diperlukan sebelum kita
membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada
bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidak
homogenan kelompok yang dibandingkan). Ada beberapa rumus yang
digunakan untuk uji homogenitas variansi diantaranya: uji F, uji
Harley, uji Cohran,uji Levene, dan uji Bartlett.
1) Uji F
Di gunakan untuk menguji Homogenitas varians dari dua kelompok
data.
2
Rumus uji F : dimana : standar deviasai/varians

kelompok X
2
standar deviasi/ varians kelompok Y
2 2
Hipotesis pengujian : (varians data homogen)
2 2
(varians data yang tidak homogen)
Kriteria pengujian :
Jika berarti Homogen
Jika berarti Tidak Homogen.
2) Uji Harley
Uji Harley merupakan uji homogenitas variansi yang sangat
sederhana, karena kita cukup membandingkan variansi terbesar
dengan variansi terkecil. Uji Harley bisa digunakan jika jumlah
sampel antar kelompok sama.
Langkah- langkah menghitung :
a. Mencari Varians/ Standar deviasi variabel, misal X dan Y dengan rumus
adalah

2 . 2 .
√ √

b. Mencari F hitung dengan varians X dan Y pada tabel distribusi F dengan,

c. Membandingkan dan pada tabel distribusi F, dengan :


Untuk varians terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians terkecil adalah dk penyebut n-1
Jika berarti Homogen
Jika berarti Tidak Homogen
H. Uji Hipotesis
1. Uji Determinasi
Teknik statistik yang ada belum lengkap jika teknik statistik yang
digunakan untuk mencari pengaruh (varians) variabel tertentu terhadap
(varians) variabel lain tidak ada. Menurut Sugiyono (2016:154)
mengemukakan bahwa: “Untuk mencari pengaruh varians variabel dapat
digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien
determinasi”.

Kd = r2 x 100%
Rumus:
Sumber: Sugiyono (2016:154)
Dimana:
Kd = Koefisien penentu atau koefisien determinasi
2
r = Koefisien korelasi
Menurut Ghozali (2016:95) mengatakan bahwa: “Koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variabel variabel dependen”. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
2. Uji Linearitas
Pengujian ini juga berupa strategi untuk memverifikasi hubungan
linier dan bisa dilakukan dalam beberapa cara seperti, Analisis
Residual, linearity test and curve estimation, danbivariate plot, akan
tetapi pada kasus tertentu hubungan linieritas tidak menjadi persyaratan
uji statistik korelasi maupun regresi, misalnya dalam analisis statistik dari
suatu subjek penelitian berupa komputasi koefisien korelasi dan
persamaan regresi pada data sampel akan selalu valid untuk menjelaskan
hubungan linier yang ada serta untuk memprediksikan pada data sampel
yang bersangkutan.
3. Uji Regresi Sederhana
Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk
membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen;
respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen,
prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu,
disebut sebagai regresi linier sederhana, sedangkan apabila terdapat
lebih dari 1 variabel bebas, disebut sebagai regresi linier berganda.
Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk
tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti,
untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi.
Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui
terbentuknya suatu model hubungan yang sifatnya numerik. Regresi
juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol)
terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui
penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi
juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk variabel
terikat. Namun yang perlu diingat, prediksi di dalam konsep regresi
hanya boleh dilakukan di dalam rentang data dari variabel-variabel
bebas yang digunakan untuk membentuk model regresi tersebut.
Misal, suatu model regresi diperoleh dengan mempergunakan data
variabel bebas yang memiliki rentang antara 5 s.d. 25, maka prediksi
hanya boleh dilakukan bila suatu nilai yang digunakan sebagai input
untuk variabel X berada di dalam rentang tersebut. Konsep ini disebut
sebagai interpolasi.
Menurut Nawari (2010), analisis regresi adalah suatu metode
sederhana untuk melakukan investigasi tentang hubungan fungsional
di antara beberapa variabel. Hubungan antara beberapa variabel
tersebut diwujudkan dalam suatu model matematis. Model regresi,
variabel dibedakan menjadi dua bagian, yaitu variabel respons
(response) atau biasa juga disebut variabel bergantung (dependent
variable) serta variabel explonary atau bisa juga disebut variabel
penduga (predictor variable) atau disebut juga variabel bebas
(independent variable).
Analisis regresi merupakan bagian integral dalam peramalan.
Maksud dari peramalan adalah berdasarkan data yang diolah dengan
cara statistik yang kemudian menarik sebuah kesimpulan. Analisis
regresi digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu
variabel berpengaruh pada variabel lainnya atau beberapa variabel
lainnya (Sunyoto, 2007).
Menurut Hasan (2008), regresi merupakan suatu alat ukur yang juga
digunakan untuk mengukur ada tidaknya korelasi antarvariabel. Istilah
regresi yang berarti ramalan atau taksiran. Analisis regresi lebih akurat
dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam
menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel
lainnya dapat ditentukan). Analisis regresi dapar meramal atau
memperkirakan nilai variabel bebas lebih akurat. Regresi linier adalah
regresi yang variabel bebasnya (variabel x) berpangkat paling tinggi satu.
Regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan 2
variabel (variabel x dan y). Persamaan regresi linier dari X terhadap Y
dirumuskan:
Y = a + bX
dimana:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Intersep
b = Koefisien regresi/slop.
Persamaan dalam analisis regresi dapat menggambarkan
sebuah garis regresi. Semakin dekat dengan jarak antara data dengan
titik yang terletak pada garis regresi, berarti prediksi kita semakin baik.
Jarak antara data sesungguhnya dengan garis regresi dikuadratkan dan
dijumlahkan, itulah sebabnya analisis regresi juga dikenal dengan
analisis Ordinary Least Square (Winarmo, 2007).
Menurut Setyawan (2010), model regresi linier sederhana
merupakan sebuah metode statistika untuk melakukan identifikasi
pengaruh satu variabel (X) bebas terhadap 1 variabel terikat (Y).
Konsep dasar regresi berkenaan dengan dan sebagai upaya menjawab
pertanyaan seberapa besar pengaruh satu variabel X terhadap satu
variabel Y. Variabel bebas dan terikat harus memiliki hubungan yang
fungsional atas dasar logika, teori maupun dugaan terhadap observasi
tertentu yang valid dijadikan sebagai acuan.
4. Hipotesis

Hipotesis untuk pengujian ini dirumuskan sebagai berikut :


Ho : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru di SDIT AL MUKSIN Desa
Panguragan Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon
Tahun Ajaran 2017 / 2018.
Ha : Terdapat pengaruhantara gaya kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di SDIT AL MUKSIN Desa Panguragan
Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran
2017 / 2018
dasar pengambilan keputusan yaitu :
Jika probablilitas > 0.05, maka Ha diterima
Jika probablilitas < 0.05, maka Ho ditolak

Anda mungkin juga menyukai