Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Karangmojo II Gunungkidul,

yang beralamat di Banyubening I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul pada

awal bulan Januari sampai dengan Juli 2022.

B. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif dan kuantitatif. Menurut Juliandi (2013) penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel

memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu

variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya. Penelitian ini menjelaskan

hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan

diteliti. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan

untuk menganalisis hubungan antar variabel dinyatakan dengan angka atau

skala numerik (Kuncoro, 2019). Pendekatan tersebut digunakan untuk

mengetahui pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja

karyawan.

54
55

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono,

2018). Berdasarkan definisi populasi maka yang menjadi populasi dari

penelitian ini adalah seluruh karyawan UPT Puskesmas Karangmojo II

yang berjumlah 36 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018) “sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan

menurut Arikunto (2018) “Penentuan pengambilan Sampel sebagai

berikut: Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu

teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel yang menggunakan populasi dijadikan sampel. Karena seluruh

populasi berjumlah 36, maka jumlah sampel berjumlah 36 responden.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau

menjadi sebab timbulnya variabel yang lainnya (Sugiono, 2018).


56

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesehatan dan keselamatan

kerja. Adapun variabel yang digunakan adalah:

a. Kesehatan kerja (X1)

Yaitu segala hal yang berkaitan dengan program kesehatan untuk

para karyawan atau pekerja. Bila kesehatan karyawan terjaga,

perusahaan akan memiliki sumber daya manusia yang sehat, jarang

absen, dan bekerja dengan lebih produktif. Indikator kesehatan kerja

meliputi kondisi lingkungan kerja, sarana kesehatan tenaga kerja dan

pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.

b. Keselamatan Kerja (X2)

Yaitu Segala upaya untuk mengurangi Kemungkinan

Terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan. Indikator yang

dijabarkan kembali menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson

(2009:488), yaitu 1) Tanggung jawab dan komitmen perusahaan, 2)

Kebijakan dan disiplin keselamatan kerja, 3) Komunikasi dan

pelatihan keselamatan kerja, 4) Komite keselamatan kerja, 5)

Inspeksi, penyelidikan keselamatan kerja dan riset, 6) Evaluasi

terhadap usaha-usaha keselamatan kerja.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel

yang lain. Sebagai variabel terikatnya adalah kinerja karyawan (Y),

dimana kinerja karyawan adalah kemampuan dari seorang karyawan


57

untuk menghasilkan sesuatu lebih baik dari apa yang telah dicapai

menurut ukuran-ukuran tertentu.

Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator:

a. Pencapaian Target

Merupakan tingkat aktivitas yang diselesaikan berdasarkan target

yang diberikan oleh perusahaan

b. Disiplin

Taat pada hukum dan aturan yang berlaku. Disiplin karyawan

adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati

perjanjian kerja dengan perusahaan dia bekerja.

c. Hasil Kerja

Hasil kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan

d. Efektivitas dan efisien

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, alat, teknologi, bahan baku) yang dimaksimalkan dengan

maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber

daya.

E. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengukur data yaitu kuesioner yang

diberikan langsung kepada karyawan UPT Puskesmas Karangmojo II


58

Gunungkidul. Pernyataan dan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner

telah mencakup variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta kinerja

karyawaan UPT Puskesmas Karangmojo II. Tipe skala penelitian ini diukur

dengan menggunakan model Skala Likert.

Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat dan

persepsi sosial seseorang atau kelompok orang (Sugiyono, 2018).

Responden memberikan tanggapan positif dan negatif atau menyatakan

persetujuan atau ketidaksetujuan pada alternatif jawaban pelaksanaan

keehatan dan keselamatan kerja dengan lima skala angka yang selanjutnya

setiap jawaban diberi bobot sebagai berikut :

1. Untuk jawaban A (Sangat Setuju) : skor 5

2. Untuk jawaban B (Setuju) : skor 4

3. Untuk jawaban C (Netral) : skor 3

4. Untuk jawaban D (Tidak Setuju) : skor 2

5. Untuk jawaban E (Sangat Tidak Setuju) : skor 1

Penelitian untuk jawaban sangat setuju

1. diberi skor empat menunjukan bahwa upaya pelaksanaan kesehatan dan

keselamatan kerja sangat baik, jika responden menjawab setuju

2. berarti pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja pada UPT

Puskesmas Karangmojo. II berlangsung dengan baik, jika responden

menjawab netral
59

3. berarti upaya pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja pada UPT

Puskesas Karangmojo II berlangsung dengan cukup, apabila responden

menjawab tidak setuju

4. berarti pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja pada UPT

Puskesas Karangmojo II adalah buruk, apabila responden menjawab

sangat tidak setuju

5. berarti pelaksaan kesehatan dan keselamatan kerja UPT Puskesas

Karangmojo II berlangsung dengan sangat buruk.

Sedangkan untuk mengukur variabel kinerja sebagai berikut :

1. Untuk jawaban A (Sangat Setuju) : skor 5

2. Untuk jawaban B (Setuju) : skor 4

3. Untuk jawaban C (Netral) : skor 3

4. Untuk jawaban D (Tidak Setuju ) : skor 2

5. Untuk jawaban E (Sangat Tidak Setuju) : skor 1

Jawaban sangat setuju

1. diberi skor lima yang menunjukan bahwa kinerja karyawan sangat

tinggi. Jika responden menjawab setuju

2. berarti kinerja karyawan tinggi, apabila responden menjawab netral

3. berarti kinerja yang terjadi cukup, jika responden menjawab tidak setuju

4. berarti kinerja karyawaan rendah, jika responden menjawab sangat

tidak setuju

5. berarti kinerja karyawan sangat rendah.


60

Untuk melihat kondisi tersebut indikator yang diukur dari Pelaksanaan

kesehatan dan keselamatan kerja adalah Kebijakan dan Perencanaan

kesehatan dan keselamatan kerja, Penerapan, Pemeriksaan, Tinjauan

Manajemen. Sedangkan untuk kecelakaan kerja yang diukur adalah 40

faktor energi, manusia, teknis, administrasi, manajemen. Selanjutnya untuk

kinerja yang diukur adalah, kualitas, kuantitas, ketepatan waktu.

F. Teknik Pengumpulam Data

1. Kuisioner

Kuisioner yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara tertulis yang telah disusun secara sistematik untuk

memberikan keterangan kepada penulis secara benar (Sugiyono 2018).

Kuisioner ini disebarkan langsung pada karyawan. Responden diminta

menjawab sendiri atas pertanyaan yang ada dalam kuisioner yang

diberikan pada responden yaitu tentang variabel pelaksanaan

kesehatan dan keselamatan kerja dan kinerja karyawan.

2. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara wawancara

langsung baik terstruktur maupun tidak terstruktur (Sugiyono 18). Di

dalam penelitian ini peneliti melakukan metode wawancara langsung

kepada pihak manajemen dan karyawan.


61

3. Dokumentasi

Data sekunder diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi

yang relevan, data dari perusahaan maupun sumber-sumber lain yang

menunjang penelitian.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untukmenunjukan

keabsahan dari instrumen yang akan dipakai pada penelitian.

Menurut Arikunto (2018) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”.

Pengertian validitas tersebutmenunjukan ketepatandan kesesuaian

alat ukuryang digunakan untuk mengukur variabel. Alat ukur dapat

dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat

tentang variabel yang akan diukur. Validitas juga menunjukkan

sejauh mana ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan

sesuai dengan koefisien validitas.

Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini

penulis menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution). Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas

adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total Correlation suatu

item bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf
62

signifikansi α = 0,05, berarti valid (Sugiyono, 2010). Uji validitas ini

menggunakan populasi berukuran n = 30, dengan df = n-2 (df = 30-2

= 28), sehingga didapatkan nilai rtabel = 0.374. Dikatakan valid

apabila rhitung > 0,374..

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data yang dapat diandalkan. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

digunakan uji rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto,

2010):

r11 =

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah variansi skor butir soal ke-i

i = 1, 2, 3, 4, …n

= Variansi total

Suatu instrumen penelitian dikatakan relibael apabila nilai

instrumen  0,6. Begitu juga sebaliknya, jika nilai instrumen ≤ 0,6

maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.


63

H. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis

menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang

telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

objek yang telah diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana

adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku umum (Sugiyono, 2018). Statistik deskriptif digunakan

untuk mendeskripsikan data sampel. Statistik deskriptif dapat

berupa, penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan

modus, median, mean, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata

dan standar deviasi, serta perhitungan persentase.

2. Analisis Regresi Berganda

a. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor variabel independen yang menggunakan

lebih dari satu variabel bebas. Untuk lebih jelasnya analisis regresi

linear berganda dapat ditunjukkan pada persamaan berikut (Sudjana,

2015)

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana :
64

Y = Kinerja karyawan

a = Konstanta

X1 = Keselamatan Kerja

X2 = Kesehatan Kerja

b = Koefisien regresi

b. Uji Parsial ( t )

Uji signifikansi individual (uji t) merupakan pengujian

koefisien regresi secara individual yang dilakukan untuk mengetahui

variabel-variabel bebas secara bertahap yang berpengaruh signifikan

atau nyata terhadap variabel terikat (Sudjana, 2015).

Pengujian hipotesa adalah sebagai berikut:

Ho: bi = 0, berarti variabel bebas (independent) bukan merupakan

variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan

(dependent).

Hı: bi ≠ 0, berarti variabel bebas (independent) merupakan variabel

penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan

(dependent).

Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut:

thitung > ttabel, atau Signifikansi < alpha (α) yang berarti adalah Tolak Ho

thitung ≤ ttabel, atau Signifikansi ≥ alpha (α) yang berarti adalah Terima Ho

c. Uji Signifikansi Simultan (uji F)

Uji Signifikansi Simultan (uji F) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (X) yang


65

digunakan pada model terhadap varibel yang dijelaskan (Y) secara

serentak (Sudjana, 2015).

Pengujian hipotesa adalah sebagai berikut:

Ho: bi = 0, berarti variabel bebas (independent) bukan merupakan

variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel

yang dijelaskan (dependent).

Hı: bi ≠ 0, berarti variabel bebas (independent) merupakan

variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel

yang dijelaskan (dependent).

Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut:

Fhitung > Ftabel, atau Signifikansi < alpha (α) yang berarti adalah tolak Ho

Fhitung ≤ Ftabel, atau Signifikansi ≥ alpha (α) yang berarti adalah terima Ho

d. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang

menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel

dependent bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel

independent. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi kita

akan bisa menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam

memprediksi variabel dependent (Santosa dan Ashari, 2015)

Anda mungkin juga menyukai