Anda di halaman 1dari 11

27

Bab III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai Pengaruh Komitmen Organisasi dan Lingkungan
Kerja Sosial Terhadap Kepuasan Karyawan akan dilaksanakan dari tanggal
17 Juni 20 Juni 2014 di PT Singapore Bakery, Jalan Roda no 68, Bogor.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan keterangan atau penjelasan
mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian sehingga dapat
di ukur. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu variabel komitmen
organisasi, dan lingkungan kerja sosial yang ditetapkan sebagai variabel
bebas dan disimbolkan sebagai variabel X1 dan X2. Sedangkan variabel
kepuasan kerja dalam penelitian ini ditetapkan sebagai variabel terikat dan
disimbolkan sebagai variabel Y. Adapun penjabarannya sebagai berikut:
1) Variabel kepuasan kerja (Y)
Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan memiliki
pengaruh besar terhadap produktivitas suatu organisasi. Penelitian ini
menggunakan dimensi kepuasan kerja yang dicetuskan oleh
Herzberg, yang terdiri dari:


28

A. Kepuasan Ekstrinsik
1) Kondisi kerja (working condition), merupakan keadaan fisik di
tempat kerja yang bisa menjamin kenyamanan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2) Hubungan antar pribadi (interpersonal relation), hubungan yang
baik antara sesama karyawan atau dengan atasan dapat
membantu proses kelancaran kerja.
3) Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaannya (company
policy and administration), merupakan peraturan-peraturan
mengenai hak dan kewajiban karyawan dalam menjalankan
tugas pekerjaannya.
4) Teknik pengawasan (supervision technical), merupakan
kemampuan supervisor atau atasan dalam memberikan
dorongan dan bantuan teknis kepada karyawan.
5) Gaji dan Keamanan (pay and security), merupakan imbalan
berupa uang yang diterima oleh karyawan sebagai konsekuensi
dari sumbangan kinerjanya kepada perusahaan.
B. Kepuasan Intrinsik
1) Keberhasilan menyelesaikan tugas (achievement), pemimpin
harus mampu mendorong bawahannya untuk mempunyai
prestasi kerja yang baik. Prestasi yang dicapai karyawan akan
meningkatkan motivasi karyawan untuk menyelesaikan tugas-
tugas berikutnya.
29

2) Pengakuan (recognition), memberikan penghargaan terhadap
karyawan yang berprestasi bisa memberi kepuasan tersendiri
bagi karyawan. Karyawan akan lebih berusaha bekerja dengan
maksimal untuk memperoleh hasil yang baik dan mendapat
pengakuan dari perusahaan.
3) Pekerjaan itu sendiri (work it self), merupakan faktor yang
berasal dari pekerjaan itu sendiri, misalnya tugas-tugas yang
menarik, kesempatan untuk belajar serta adanya kesempatan
mengemban tanggung jawab ketika diberi suatu posisi atau
jabatan penting di perusahaan.
4) Tanggung jawab (responsibility), pemberian tanggung jawab
kepada karyawan merupakan bentuk pengakuan dan
penghargaan dari perusahaan. Tanggung jawab yang lebih
besar akan menumbuhkan rasa percaya diri dalam bekerja.
5) Kemajuan dan pertumbuhan karyawan (advancement and
growth), merupakan pengembangan potensi diri karyawan
dalam pekerjaannya. Misalnya perusahaan memberikan
promosi, latihan keterampilan, dan lain-lain.
2) Variabel Komitmen Organisasi (X1)
Komitmen organisasi merupakan suatu komitmen antara karyawan
terhadap organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja yang
berlangsung secara terus menerus dimana para karyawan
memberikan perhatian pada organisasi dan mendukung setiap
30

kegiatan perusahaan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang
akan datang. Penelitian ini menggunakan dimensi komitmen
organisasi yang dicetuskan oleh Greenberg dan Baron (2000), yang
terdiri dari:
a. Komitmen Afektif (Affective commitment), merupakan
keterkaitan emosional pekerja dan keterlibatannya untuk
mempertahankan keanggotaan karena mereka ingin (want).
Contoh: karyawan bertahan di suatu perusahaan karena sudah
merasa cocok berada di dalam perusahaan tersebut.
b. Komitmen Kontinuans (continuance commitment), merupakan
keterkaitan pekerja dengan organisasi karena adanya
pertimbangan harga yang harus ditanggung jika mereka
meninggalkan organisasi. Contoh: karyawan bertahan di suatu
perusahaan karena takut kehilangan tunjangan-tunjangan dan
fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan.
c. Komitmen Normatif (normative commitment), merupakan
perasaan karyawan terhadap adanya keharusan untuk tetap
berada dalam organisasi. Contoh: seorang karyawan memilih
bertahan di perusahaan karena merasa belum memenuhi
tanggung jawabnya sebelum menyelesaikan proyek yang
dikerjakan.


31

3) Variabel Lingkungan Kerja Sosial (X2)
Lingkungan kerja sosial merupakan sikap dan tindakan rekan sekerja
di tempat kerja. Variabel lingkungan kerja ini terdiri dari:
a. Hubungan Atasan dan Bawahan, merupakan komunikasi yang
baik antara atasan dan bawahan terhadap atasan, yang mana
karyawan akan melakukan tugas yang dibebankan dengan
rasa senang, penuh tanggung jawab, dan terampil.
b. Hubungan Antar Karyawan, merupakan etika dan sopan santun
dalam berhubungan dengan rekan kerja
c. Kerja Sama, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
3.3 Metode Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer,
yaitu data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama
oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi
(Sekaran, 2006 : 60). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
kuesioner, yaitu daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif
yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme
pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa
yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian (Sekaran,
2006:82).
32

Untuk mendukung penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan
data. Dengan cara:
3.3.1 Riset lapangan (Field Research)
Riset lapangan ini untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan
mendatangi PT Singapore Bakery secara langsung guna mendapatkan data,
informasi, dan keterangan lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Data
primer disini adalah data yang didapatkan melalui penyampaian daftar
pertanyaan atau kuesioner yang lansung diisi sendiri oleh responden. Teknik
pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
Teknik penyebaran kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada responden
agar dapat mengisi secara obyektif. Kuesioner terbagi menjadi tiga,
yaitu:
Kuesioner tentang kepuasan kerja.
Kuesioner tentang komitmen organisasi.
Kuesioner tentang lingkungan kerja sosial (non-fisik).
Jenis jenis pertanyaan dibuat dengan skala ordinal atau jenjang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Singapore Bakery
yang berjumlah 40 orang. Oleh karena jumlah hanya 40 orang, maka sampel
yang akan diteliti sama dengan jumlah populasi.
Dalam kuesioner digunakan skala Likert, yaitu suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari
33

nama Rensis Likert. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert,
responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu
pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Skala
Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan, dengan format sebagai
berikut:
1= Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3.3.2 Riset Kepustakaan (Library Research)
Dalam riset kepustakaan ini, penulis melakukan penelitian dengan
cara mempelajari literatur, surat kabar, majalah, maupun bahan-bahan lain
yang berkaitan dengan penelitian untuk mendukung analisis dan
pembahasan masalah.

3.4 Metode Analisis Data
3. 4. 1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat
ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2006), validitas
menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
34

ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Metode uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
korelasi untuk menguji validitas butir-butir pertanyaan kuesioner. Butir
pertanyaan dikatakan valid bila r
hitung
> r
tabel
. Pengujian ini dilakukan dengan
mengunakan program SPSS 17.
3. 4. 2 Uji Reliabilitas
Reliability (keandalan) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahanerror free) dan karena itu
menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item
dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan
indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur
konsep dan membantu menilai ketepatan pengukuran (Sekaran, 2006:40).
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable bila memberikan hasil score
yang konsisten pada setiap pengukuran. Dalam penelitian ini pengukuran
reliabilitas untuk kuesioner dilakukan dengan menghitung nilai dari Alpha
Cronbach.
Alpha Cronbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang
paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki
nilai Alpha Cronbach minimal 0,70. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan
sebagai korelasi dari skala yang diamati (observed scale) dengan semua
35

kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan
menggunakan jumlah butir pertanyaan yang sama (Uyanto, 2006:239).
3. 4. 3 Mean Score
Analisis mean score dan overall mean score digunakan untuk melihat
pengaruh dimensi-dimensi kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasi
dan kepuasan kerja. Rumus mean score yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Mean Score (MS) atau nilai ratarata
responden seluruh Jumlah
jawaban frekuensi nilai Bobot
MS

) (

b. Overall Mean Score (OMS) atau nilai ratarata keseluruhan
MS Jumlah
MS MS MS MS
OMS
n

.......
3 2 1

Untuk memperoleh gambaran yang lebih terperinci mengenai
kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan lingkungan kerja sosial diperlukan
skala interval sebagai dasar perbandingan dengan mean score. Skala
interval tersebut dapat diperoleh dengan rumus :


kelas Banyaknya
terendah Nilai tertinggi Nilai
Interval


36

Perhitungan Interval 8 , 0
5
1 5


Dengan menggunakan rumusan di atas, maka interval kelas yang
digunakan untuk menggolongkan persepsi responden terhadap kepuasan
kerja, komitmen organisasi, dan lingkungan kerja sosial PT Singapore
Bakery dapat dilihat.
Bedasarkan rumusan di atas, kelas interval yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Skala 1,00-1,80 : Komitmen organisasi dan lingkungan kerja sosial
tidak menyebabkan kepuasan kerja pada karyawan.
Skala 1,81-2,60 : Komitmen organisasi dan lingkungan kerja sosial
kurang menyebabkan kepuasan kerja pada
karyawan.
Skala 2,61-3,40 : Komitmen organisasi dan lingkungan kerja sosial
cukup menyebabkan kepuasan kerja pada
karyawan.
Skala 3,41-4,20 : Komitmen organisasi dan lingkungan kerja sosial
banyak menyebabkan kepuasan kerja pada
karyawan.
Skala 4,21-5,00 : Komitmen organisasi dan lingkungan kerja sosial
37

sangat banyak menyebabkan kepuasan kerja pada
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai