Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkanuntuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Objek dalam penelitian ini adalah

InspektoratKabupatenButon Utara.

4.2.Populasi dan Sampel

Poulasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor

InspektoratKabupatenButon Utarasebanyak23 orang. Karena jumlah populasi

kurang dari 100 maka pada penelitian ini, seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian, sehingga penelitian ini merupakan penelitian sensus.

4.3.Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang

sumbernya langsung dari responden pegawai Inspektorat Kabupaten Buton Utara.

Meliputi kompetensi pegawai, kerjasamatim, lingkungankerja dan kinerja.

Sedangkan data sekunder di peroleh dari dokumen kepegawaian meliputi data

tentang visi misi organisasi, jumlah pegawai, stuktur organisasi, tupoksi kerja

setiap bagian.

4.4.Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sabagai berikut :

61
62

a. Kuesioaner, merupakan pengumpulan data dengan menggunakan daftar

pernyataan/pertanyaan berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden

(pegawai PNS Inspektorat Kabupaten Buton Utara) dengan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan adalah tipe pilihan,

dimana responden diberikan alternatif jawaban untuk memilih satu dari lima

jawaban yang disediakan.

b. Wawancara, dilakukan ke Kepala Seksi, Kepala Bidang Lingkup Kator

Inspektorat Kabupaten Buton Utara untuk memperoleh informasi mendalam

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kompetensi, reformasi birokras

dan lingkungan kerja pengaruhnya dalam kinerja pegawai.

Menurut Sugiyono (2012:93) skala Likert: “Digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial”. Dalam menjawab skala likert ini, responden hanya memberi tanda,

misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan.

Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran.

Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert:

Tabel 4.1
Bobot Penilaian
Pernyataan Skor Positif
Sangt Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu/Kadang-kadang 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2012:94)

4.5.Uji Instrumen
63

4.5.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan dan kuesioner

mampu untuk mengungkap sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

validitas diukurn dengan cara menghitung perbandingan antara masing-masing

item dengan skor total menggunakan teknik korelasi product moment (metode

interkorelasi), Solimun (2010: 10). Menurut Masrun (1979) dalam Solimun

(2010: 10) bilamana koefisien korelasi positif dan> 0,3 maka indikator tersebut

dianggap valid.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Realiabiltas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan (Ancok: 1993: 22). Implikasinya, hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

pada kelompok subjek yang sama memperoleh hasil yang relatif sama, selama

aspek-aspek dalam subjek yang diukur belum berubah. Untuk menguji reliabilitas

instrumen dalam penelitian ini, dilakukan melalui uji internal concistency

menggunakan koefisien alpha Cronbach yang dikatakan baik jika memiliki

koefisien antara 0,60 hingga 1,00.

4.6. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian perlu didefinisikan agar jelas dan memudahkan dalam

pengukuran. Adapun definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut :

1. Kompetensi (X1), yang dimaksuddalampenelitianiniadalahkemampuan

pegawaiInspektorat Daerah Kabupaten Buton Utara untuk melaksanakan


64

tugas. Indikator yang digunakan adalah Skill, Knowledge, Social role, Self

image, Trait dan Motive. Adapun definisi operasional indicator tersebut

sebagai berikut:

X1.1 Skill, yaitukemampuan pegawai untuk melaksanakan suatu tugas dengan

baik.

X1.2 Knowledge, yaitu kemampuan yang di miliki pegawai yang didapat

kandari proses belajar serta juga dari pengalaman, dapat dilihat dari

pelatihan/ kegiatan yang pernah diikuti dan pengalaman kerja pegawai.

X1.3Social role, yaitu sikap dan nilai-nilai yang harus dimiliki seorang pegawai

dan ditonjolkan dalam masyarakat dalam hal ini ekspresi nilai-nilai diri

X1.4Self image, yaitu pandangan pegawai lain terhadap diri sendiri,

merekflesikan identitas

X1.5Trait, yaitu karakteristik abadi dari seorang karakteristik yang membuat

orang untuk berperilaku

X1.6Motive, yaitu sesuatu dorongan seseorang secara konsisten berperilaku,

sebab perilaku seperti hal tersebut sebagai sumber kenyamanan.

2. Kerjasama Tim (X2), adalah tindakan bersama pegawai Inspektorat Daerah

Kabupaten Buton Utara yang dilakukan anggota tim untuk bekerja sama, saling

berinteraksi, saling bergantung dan terkoordinasi dalam melaksanakan tugas

untuk mencapai tujuan. Variabel ini di ukur dengan menggunakan indikator :

X2.1Fokus pada tujuan tim, adalah kemampuan pegawai untuk fokus pada

tujuan tim dalam bekerja sama melaksanakan tugas.


65

X2.2Saling tergantung dalam tugas adalah kemampuan pegawai membangun

kepercayaan sesama tim kerja dalam penyelesaian tugas bersama dan

mampu mempertanggung jawabkan secara bersama dari hasil

pekerjaannya.

X2.3Menjalin Kerjasama, adalah kemampuan pegawai dalam menjalin

kerjasama dalam penyelasaian tugas antara sesama anggota tim kerja.

X2.4Koordinasi dalam tugas adalah kemampuan pegawai membangun

koordinasi dengan sesame rekan kerja tim dalam menyelesaikan

pekerjaan.

3. Lingkungan Kerja (X3), yaitu kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di

sekitar tempat bekerja pegawai yang mampu memberikan pengaruh bagi

dirinya dalam melaksanakan pekerjaannya.

X3.1Lingkungan kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang

terdapat disekitar tempat pekerja yang dapat mempengaruhi karyawan

baik secara langsung maupun secara tidak langsung, misalnya keadaan

kantor yang bersih dan nyaman, sirkulasi udara yang baik, penerangan

yang baik, harum, penataan yang baik dapat menciptakan perasaan

nyaman para pegawai sehingga menimbulkan semangat kerja yang baik

X3.2Lingkungan kerja nonfisik ,yaitu semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan

pemimpin, hubungan dengan sesama rekan kerja dan pelayanan kepada

masyarakat, misalnya hubungan yang baik kepada atasan, sesama rekan

kerja maupun bawahan


66

4. Kinerja Pegawai (Y),yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja

yang dicapai oleh pegawai Inspektorat Daerah KabupatenButon Utara dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi berdasarkan pada

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) masing-masing pegawai terdiri dari: orientasi

pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan.

Pengukuran variabel diukur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Pasal

4 Penilaian prestasi kerja PNS. Indikator pengukur variabel kinerja pegawai

dalam penelitian ini terdiri dari:

Y1. Kuantitas, adalah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan pegawai sesuai

dengan target yang direncanakan.

Y2. Kualitas, adalah Kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh setiap pegawai

sesuai dengan rencana atau standar

Y3. Waktu, adalah kemampuan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Y4. Biaya, adalah kemampuan seorang pegawai menyelesaikan sejumlah

pekerjaan sesuai anggaran yang ditetapkan

Y5. Orientasi pelayanan, adalah kemampuan pegawai dalam

memberikanpelayanan terhadap publik.

Y6. Integritas, adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai,

norma dan etika dalam organisasi

Y7. Komitmen, adalah kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan

PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan


67

kepentingan dinas dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan /atau

golongan.

Y8. Disiplin, adalah kesanggupan pegawai negeri sipil untuk menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/ atau peraturan kedinasan yang apabila tidak

ditaati atau dilanggar dijatukan hukuman disiplin.

Y9. Kerja sama, adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama

dengan rekan sekerja, atasan bawahan dalam unit kerjanya serta instansi

lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang

ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya.

4.7. Metode Analisis Data

Dalam upaya mengelola data serta menarik kesimpulan maka peneliti

menggunakan program SPSS version 24.00 for windows. Analisa ini digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap varabel dependen.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif

dan statistika inferensial yaitu regresi linear berganda sebagai berikut:

4.7.1.Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menginterprestasikan mengenai argumen

responden terhadap pilihan pernyataan dan distribusi frekwensi pernyataan

responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban

responden dikategorikan dalam lima kategori dengan menggunakan skala Likert.

Masing-masing skala mempunyai gradasi penilaian dari sangat rendah kesangat


68

tinggi yang dituangkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Kemudian

mendeskriptifkan masing-masing variabel penelitian, karakteristik responden

maupun gambaran umum obyek penelitian dalam bentuk alasan terhadap

pernyataan responden, jumlah, rata-rata, dan persentase.

4.7.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, diperlukan uji

asumsi klasik untuk memastikan bahwa model telah memenuhi kriteria Best

Linear Unbiased Estimator (BLUE).Adapun uji asumsi klasik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,

variabel residual memiliki distribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan

untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2001).

Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji

normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada uji Kolmogorov

Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji

mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data

tersebut tidak normal. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data

normal baku, atau data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas
69

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen (tidak terjadi

multikoliniearitas). Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel-variabel

tidak ortogonal, yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel

bebas sama dengan nol.

Uji multikolonieritas dilihat dari nilaitolerance dan Variance Inflantion

Factor (VIF) (Ghozali, 2009 : 95).

a. Jika nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwatidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

b. Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan

bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2009 : 125). Model regresi yang baik adalah yang

terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar

kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi


70

heteroskedastisitas. Tetapi, jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009 : 125-126).

4.7.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji dan menjelaskan pengaruh masing-masing variabel penelitian ini.

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini yang dilakukan untuk

mengetahui pengaruh dimensi variabel bebas kompetensi, reformasi birokrasi dan

lingkungan kerja

Pada penelitian ini persamaan regresi tersebut dinyatakan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + + e

Dimana :

Y : Kinerja Pegawai

a : Konstanta

b1-b3 : Koefisie Regresi

X1 : Kompetensi

X2 : Kerjasama Tim

X3 : Lingkungan Kerja

e : Eror

Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis,

mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika

koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah
71

antara variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai

variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian

pula sebaliknya, bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan

adanya pengaruh negatif di mana kenaikan nilai variabel independen akan

mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.

Dasar pertimbangan pengambilan keputusan uji hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila ρ < α = 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya terdapat

pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Apabila ρ > α = 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak terdapat

pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai